Email: sulaimannasution24@gmail.com
ABSTRAK
Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan
atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan
salah satu wujud simpul jaringan transportasi.Perancangan terminal bus ini dikonsepkan dengan
tema bahwa "menghasilkan sebuah arsitektur yang berkarakter berdasarkan "teknologi" (hi-tech)
sebagai bentuk kepedulian untuk kenyamanan kebutuhan pengguna. Arsitektur bukan hanya
menggabungkan, memotong, menambah atau mengubah bentukan-bentukan menjadi satu bentuk
baru, tetapi arsitektur sebaiknya memberikan kontribusi khusus dalam arsitektur High Tech dengan
mengutip kalimat Renzo Piano dan jiwa sebuah bangunan khususunya dan secara umum terhadap
lingkungan di sekitarnya." Dengan tujuan perancangan terminal bus ini mampu membantu mobilitas
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan transportasi
1
1. PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Terminal adalah sebuah wadah berkumpulnya manusia yang ingin pindah dari suatu daerah ke
daerah lain mennggunakan alat trasportasi bus. Tempat biasanya memiliki luasan lahan yang dapat
menampung jumlah kendaraan yang cukup banyak. hal ini dikarena kana banyak nya manusia yang
lebih memilih angkutan umum seperti bus karena kenyamanan, mudah di akses dan terjadwal dalam
keberangkatan hal ini yanag membuat terminal sangat penting bagi suatu kota yang sudah
berkembang dari sector ekonomi maupun lainnya.
Adapun pengertian dari terminal intermodal ialah suatu sarana terasportasi transit yang telah
terintegrasi dengan beberapa moda transportasi yang mempermudahkan manusi berpindah dari
tranportasi satu ke transportasi lain (Imany and dkk 2019). Tingginya tinkat kepadatan dan
pergerakan yang tinggi pada terminal di perlukan adanya rancangan sirkulasi yang lancar dan
kemudahan pada terminal. Pada dasarnya sirkulasi adalah hal yang tak terlihat namun wajib
diterapkan pada bangunan tertutup maupun pada ruang terbuka. Pola sirkulasi menurut Francis D.K
Ching (1996, hal 186) alur sirkulasi adalah tali yang saling menghubungkan antar ruang baik di
dalam maupun diluar.
Sistem transportasi identik dengan pergerakan dan perkembangan infrastruktur sistem transportasi.
Permasalahan mengenai sirkulasi di dalam dan di luar bangunan terminal dapat dipecahkan melalui
analisis teori arsitektur high- tech. Arsitektur high-tech memiliki prinsip yang senantiasa
berkembang, bergerak dan menekankan citra kecanggihan, sehingga arsitektur high tech sangat
cocok untuk di implementasikan.
Penerapan prinsip arsitektur high tech, diharapkan mampu menjawab kebutuhan akan sirkulasi
yang lancar dan mudah. Penerapan prinsip arsitektur high tech, dapat mendukung perkembangan
sistem transportasi yang lancar dan bebas macet. Sirkulasi yang lancar akan mengurangi masalah
kemacetan dan kadar polusi udara dari kendaraan bermotor.
Arsitektur high-tech mengedepankan pergerakan sirkulasi yang dinamis dapat diterapkan pada
ragam sarana moda transportasi. Penerapan arsitektur high- tech dalam mengatur sirkulasi ruang
dalam dan luar Terminal Intermoda Bekasi, dapat meningkatkan antusiasme masyarakat dalam
menggunakan transportasi publik. Peningkatan penggunaan transportasi publik dapat mewujudkan
sistem transportasi yang saling berkelanjut
2
B. Rumusan Masalah Perancangan
C. Tujuan Perancangan
D. Manfaat Perancangan
Dari pembahasan terdapat manfaat yang berpengaruh bagi beberapa pihak dan sesuai dengan
pembahasan.
a. Bagi Mahasiswa
Dapat mengembangkan ide-ide dan penelitian lebih lanjut mengenai terminal bus dengan konsep
Arsitektur High Tech.
b. Bagi Masyarakat
Menyediakan sarana dan prasarana transportasi yang baik dan nyaman serta layak digunakan bagi
kebutuhan masyarakat. Melayani masyarakat dengan ramah dan sopan. Membuat terminal bus
tempat yang indah dan bersih untuk para pengguna terminal bus baik dari dalam Kota Medan
maupun luar Kota Medan.
c. Bagi Program Studi Arsitektur
apat dijadikan acuan untuk penelitian lebih lanjut yang lebih mendalam tentang terminal konsep
Arsitektur High Tech di Kota Medan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang selalu
berkembang sesuai dengan perubahan zaman.
d. Bagi Pemerintah
Sebagai layanan masyarakatnya berskala propinsi dan Dinas Perhunbungan Kota Medan yang
mengelola langsung terminal Pinang Baris Medan, untuk acuan dalam mengoptimalkan peran
terminal yang memenuhi kebutuhan masyarakat serta meningkatkan nilai lahan pada kawasan.
3
2. METODE PERANCANGAN
A. Waktu dan Lokasi Perancangan
TIMUR 70 m
BARAT 100 m
SELATAN 100 m
GSB (Garis Sempadan Bangunan )
rumusnya adalah setengah lebar jalan, lebar jalan adalah 8 meter, maka garis sepadan nya
= 8 m: 2 = 4 m
4
Koefisien Dasar
Hijau (KDH)KDH
= 0,25
Koefisien Tapak
Basement (KTB)KTB =
0,75
Luas maksimum lantai basement
B. Metode Perancangan
Metode yang digunakan bersifat analisis kulitatif yaitu dengan mengumpulkan data yang
membahas teknik-teknik pengumpulan data, pengolahan atau analisis dan penyajian
terhadap data yang telah terkumpul. Analisis data tersebut dilakukan dengan argumentasi.
Pengumpulan data dengan survey pada lingkungan terminal bus
5
3. HASIL PERANCANGAN
A. Analisis dan Konsep Tapak
a. Lansekap
Alternatif dua dipilih sebagai konsep lansekap dengan pertimbangan massa
bangunan diletakkan di tengah tapak untuk meminimalisir kebisingan dari jalan di depan
tapak dan kemudahan sirkulasi pengguna dapat menjangkau bangunan dengan mudah.
b. Zoning
Hasil analisa terhadap zoning yang ada, dipilih alternatif 1 sebagai konsep pada desain
perancangan bentang lebar untuk terminal bus sehingga zoning ruang berdasarkan
Penempatan zoning atau penataan bangunan sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan di
dalamnya sesuai bentangan bangunan dan keteraturan peletakan ruang-ruang berdasarkan
zoning kelompok kegiatan pada bangunan.
b. Transformasi Desain
Hasil analisa terhadap transformasi desain, dipilih alternatif 2 sebagai bentuk dasar
bangunan berdasarkan bentuk bujur sangkar dan jajar genjang yang dapat di
aplikasikan pada bangunan bus dengan bentang lebar. Ilustrasi bentuk bujur sangkar an
jajar genjang dapat dilihat pada gambar 5 berikut ini.
7
belakang bentuk persegi. Ilustrasi transformasi desain dapat dilihat pada gambar 6 berikut
ini.
c.
bangunan. Fasad bangunan tampak depan dan belakang bangunan dari bentuk jajar
d.
genjang tidak dapat direalisasikan dengan sempurna konsep fasad bangunan yang telah
e.
dibuat. Sementara itu bagian tampak depan sebelah kiri bangunan dan di tampak belakang
f.
sebelah kanan bangunan ada pengurangan bentuk untuk mempertahankan konsep bentuk
g.
yang telah dibuat pada bagian bangunan tersebut. Ilustrasi transformasi desain dapat dilihat
h.
pada gambar 6 berikut ini.
i.
j.
Nur'aini Icut
Gambar 6. Hasil akhir perancangan fasad/bentuk bangunan 2022-06-22 10:31:33
--------------------------------------------
(Sumber : Analisis Penulis, 2022) KEtik 1 spasi
8
Nur'aini Icut
2022-06-22 10:32:20
--------------------------------------------
C. Desain bangunan terminal bus di kota Medan dengan pendekatan arsitektur High TTec
untuk penyajian gambar di bagian ini, tidak
a. Siteplan dan Groundplan usahpakaikop. tunjukkan gambarnya saja
Desain final perancangan Siteplan dan Groundplan bangunan terminal bus di kota
Medan dengan pendekatan arsitektur High Tech, dapat dilihat pada gambar 7 berikut ini.
9
b. Studi Tampak
Desain final perancangan studi tampak bangunan terminal bus di kota Medan dengan
pendekatan arsitektur High Tech, dapat dilihat pada gambar 8 berikut ini.
10
11
Gambar 8. Studi Tampak
12
c. Gambar Potongan
Desain final perancangan gambar potongan bangunan terminal bus di kota Medan
dengan pendekatan arsitektur High Tech, dapat dilihat pada gambar 9 berikut ini.
13
d. Detail-detail Nur'aini Icut
2022-06-22 10:58:49
Desain final perancangan detail-detail bangunan terminal bus di kota Medan dengan
--------------------------------------------
Silahkan
pendekatan arsitektur High Tech, dapat dilihat pada gambar 10 berikut dilengkapi yaa
ini.
e. Perspektif Eksterior
Desain final perancangan perspektif eksterior bangunan terminal bus di kota Medan
dengan pendekatan arsitektur High Tech, dapat dilihat pada gambar 11 berikut ini.
f. Perspektif Interior
Desain final perancangan perspektif interior bangunan terminal bus di kota Medan
dengan pendekatan arsitektur High Tech, dapat dilihat pada gambar 12 berikut ini.
B. Saran
Dalam penerapan konsep arsitektur high tech perlu adanya kajian lebih lanjut tentang
teminal bus ataupun objek demi kesempurnaan, tentunya masih banyak hal yang perlu
diperhatikan dan lebih diperdalam lagi di perencanaan dan perancangan ini. Jadi perlu
diketahui bahwa perancangan objek ini masih dalam lingkup desain perancangan arsitektur
yang menerapkan pendekatan arsitektur High Tech.
C. Rekomendasi
Diharapkan perencanaan dan perancangan objek nantinya dapat menjadi kajian
pembahasan arsitektur lebih lanjut mengenai objek. Selain itu juga dapat dikembangkan
menjadi lebih lengkap lagi sehingga dapat bermanfaat bagi keilmuan arsitektur dan
pemahaman terhadap objek rancangan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Adisasmita R., 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Graha Ilmu, Yogyakarta.
[2] , 2015. Perda RDTR Kota Medan No. 2 Tahun 2015.
[3] Lisdiyono, 2004. Penyimpangan Kebijakan Alih Fungsi Lahan Dalam Pelestarian
Lingkungan Hidup. Jurnal Hukum dan Dinamika Masyarakat, Edisi Oktober 2004.
Fakultas Hukum, Untag, Semarang.
[4] Khadiyanto, P.,. 2005. Tata Ruang Berbasis pada Kesesuaian Lahan. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
[5] Eko T., dam Rahayu S., 2012. Perubahan Penggunaan Lahan dan Kesesuaiannya terhadap
RDTR di Wilayah Peri-Urban : Studi Kasus Kecamatan Mlati. Jurnal Pembangunan
Wilayah dan Kota, Biro Penerbit Planologi Undip, Vol. 8, No. 4, Hal 330-340.
[6] Wahyudi E.B., 2009. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Sokaraja
Kabupeten Banyumas tahun 1994‐2004. Tesis tidak diterbitkan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
[7] Suprayogi R dan Rochani A., 2021. Kesesuaian Perubahan Penggunaan Lahan dengan
Rencana Tata Ruang di Kasawan Peri-Urban. Jurnal Kajian Ruang, Vol. 1, No. 2, Hal.
238-254.
[8] Sitorus S.R.P., Leonataris C., & Panuju D.R., 2012. Analisis Pola Perubahan Penggunaan
Lahan dan Perkembangan Wilayah di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmu
Tanah Dan Lingkungan, Vol.14, No.1, Hal. 21-28.
[9] Kuswandi, Dian R., dan Hanova Y., 2021. Laporan Hasil Penelitian Indentifikasi Saluran
Drainase MUDP Medan, Kelompok Kerja Jaringan Penelitian dan Pengembangan Bidang
Infrastruktur, Badan Penelitian dan Pengembangan, Pemerintah Kota Medan.
[10] Rangkuti F., 2001, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. GramediaPustaka
Utama, Jakarta