TEKNIK THERMOGRAPHY
Oleh
Nama
NIM
:130322615514
Off
:N
Kelompok
: 3 (Tiga)
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang
April 2015
sinar infra merah dibagi atas tiga daerah (Arifin Eka S: 2009), yaitu:
a. Daerah Infra Merah dekat mempunyai panjang gelombang 0,75 -2,5 mm
b. Daerah Infra Merah pertengahan mempunyai panjang gelombang 2,5-5,0 mm
c. Daerah infra merah jauh mempunyai panjang gelombang 5,0-1,000 mm
Dalam spektrum gelombang elektromagnetik, gelombang inframerah
berada diantara cahaya tampak dan gelombang mikro. Panjang gelombang
inframerah yang lebih besar dari cahaya tampak menyebabkan gelombang
inframerah tidak dapat dilihat. Salah satu karakteristik inframerah adalah tak
kasad mata (J. Andrzej Wrotniak: 2009) sedangkan panjang gelombang
inframerah yang lebih pendek dari gelombang mikro menyebabkan gelombang
inframerah tidak berbahaya apabila terkena oleh tubuh. Panjang gelombang yang
dipancarkan oleh gelombang inframerah sejalan dengan panjang gelombang yang
dipancarkan oleh tubuh (Rita Lambros: 2009).
Sebagaimana gelombang elektromagnetik gelombang inframerah memiliki
sifat pantulan, penyerapan dan transmisi yang tergantung dari material yang
dikenainya. Gelombang inframerah dapat denganmudah diserap oleh berbagai
material (Serway Jewett: 1994: 1080). Apabila suhu benda sama dengan suhu
lingkungan maka banyaknya radiasi panas yang diserap benda sama dengan
banyaknya energi yang dipancarkan benda. Kemampuan untuk memancarkan,
menyerap dan mentransmisikan radiasi panas sebuah benda akan memenuhi
persamaan (Miko: 2009):
a+r+t=1
keterangan:
a : absorption (penyerapan)
t : transmission (pengiriman)
r : reflection (pantulan)
Kondisi penyerapan dan pemantulan yang ideal dimiliki benda hitam
(blackbody) yaitu sebuah benda yang mampu menyerap seluruh radiasi panas
yang diterimanya dan memantulkannya kembali. Sebuah benda hitam (blackbody)
akan mempunyai kemampuan menyerap radiasi yang berbanding lurus dengan
kemampuan memancarkan radiasi (Arthur Beiser :1992:330)
Thermography Inframerah
Thermography inframerah merupakan teknik Thermography yang
menggunakan gelombang inframerah. Salah satu ciri yang dimiliki teknik
Thermography jenis ini adalah penggunaan detektor inframerah. Thermography
Inframerah merupakan Thermography yang menggunakan detektor inframerah
(Ari Satmoko: 2008). Detektor inframerah berfungsi untuk menangkap
gelombang radiasi panas yang dipancarkan benda. Radiasi yang diterima
kemudian diterjemahkan dalam bentuk gambar termal atau termograms melalui
Sistem Prosesing Sinyal.
Skematermografi inframerah dapat dilihat pada gambar 2
termal (inframerah) yang dipancarkan benda (Ari Satmoko: 2008). Menurut Ari
Satmoko dan Abdul Hapid (2007), sebuah benda yang bertemperatur di atas 0 K
dapat memancarkan sinar inframerah. Besarnya Intensitas radiasi yang
dipancarkan benda akan semakin besar jika suhu benda semakin tinggi.
Persamaan Stefan Boltzmann dapat digunakan untuk menaksir tingkat pancaran
radiasi sebagai fungsi dari suhu, yang dinyatakan dalam persamaan berikut (S.M
Sitompul :2009)
I = e s T4
dengan :
I = Intensitas radiasi yang dipancarakan persatuan persatuan waktu
s = Konstanta Boltzman (5,672 x 10-8 watt/cm2.K4)
e = emisivitas (o < e < 1)
T = suhu mutlak (K)
Apabila ditinjau lebih jauh menggunakan teori Planck tentang radiasi benda hitam
maka besarnya rapat energi radiasi akan memenuhi persamaan (Arthur Beiser:
1992: 336)
U (v,) dv =
Keterangan :
U (v) dv = rapat energi
c = cepat rambat cahaya (m/s)
l = panjang gelombang (m)
T = suhu mutlak (K)
v = frekuensi gelombang persatuan volum
Dengan melihat persamaan plank tersebut maka sebuah benda tidak
memerlukan suhu yang tinggi untuk memancarkan radiasi. Sebuah benda yang
mempunyai suhu ruang hingga pijar dapat memancarkan radiasi.Menurut Arthur
Beiser (1992: 336) radiasi benda yang dipancarkan sebuah benda pada suhu kamar
sebagian besar berada pada daerah inframerah. Hal ini menunjukkan bahwa benda
akan mudah memancarkan radiasi inframerah sehingga penggunaan teknik
Thermography dengan inframerah lebih mudah dilakukan.
Dengan menangkap radiasi inframerah yang dipancarkan sebuah benda
Thermography inframerah kemudian menghasilkan sebuah gambar distribusi suhu
benda yang disebut Thermograms (Ari satmoko:2008). Gambar thermograms
merupakan gambar hasil pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif dari
Thermography inframerah. Menurut Ari Satmoko (2008) pengukuran dengan
Thermography inframerah meliputi dua teknik yaitu teknik kualitatif dan teknik
kuantitatif. Teknik kualitatif merupakan kemampuan Thermography untuk
mendapatkan gambar distribusi suhu sebuah benda kemudian menganalisis
gambar yang diperoleh. Sedangkan teknik kuantitatif adalah kemampuan sensor
Thermography untuk mengukur suhu sebuah benda. Perbedaan pola warna yang
dihasilkan pada gambar yang diperoleh menunjukkan keadaan suhu suatu benda.
Daerah yang mempunyai suhu yang lebih tinggi akan mempunyai warna sesuai
dengan skala pada Thermography. Contoh tampilan citra hasil Thermography
inframerah seperti pada gambar 3.
c. Nilai emisivitas obyek yang diukur. Emisivitas (e) benda bergantung pada
sifat permukaan radiasi, emisivitas bernilai 0 untuk benda pemantul sempurna
dan bernilai 1 untuk benda hitam (Arthur Beiser:1992:338). Nilai emisivitas
benda dapat dilihat dari tabel, sebagai contoh emisivitas untuk baja halus 0,07
dan kuningan 0,6. Nilai emisivitas cenderung naik untuk benda yang
permukaanya kasar dan akan semakin turun untuk benda yang permukaannya
halus (Miko: 2009)
Setelah memperhatikan faktor-faktor dalam melakukan pengukuran
dengan Thermography inframerah maka pengukuran dengan Thermography
inframerah dapat segera dilakukan.
Efektivitas dan
Thermography
kelebihan
penggunaan
inframerah
pada
Teknik
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hafid, Ari Satmoko. (2007), Pemeliharaan prediktif dengan jaringan listrik
dengan Thermography inframerah, Pusat Teknologi Reaktor dan
Keselamatan Nuklir Puspitek Serpong.
Arifin Eka S. (2009). Sisitem Peredaman Kayu Berbasis PLC. D3 Elektronika
UNJ. Jurnal Online. Akses tanggal 5 November 2009.
Ari Satmoko (2008). Analisis kualitatif teknik Thermography Inframerah dalam
rangka pemeliharaan secara prediktif pada pompa, Pusat Teknologi Reaktor
dan Keselamatan Nuklir Puspitek Serpong.
Arthur Beiser. (1992). Konsep Fisika Modern. Edisi ke 4. PT Gelora Aksara
Pratama Jakarta.
Ferry Suyatno.(2008). Aplikasi radiasi sinar X di bidang kedokteran untuk
menunjang kesehatan masyarakat. Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir
BATAN Puspitek Serpong
Ilmu Pengetahuan Populer (1994), Jilid 5, Glolier Internasional Inc, PT Widyadara
Miko (2009), Dasar Termografi. http:/termografi.blog.ac.id di akses tanggal 5
November 2009
M Ozgun Korukcu, Muhsin Kilic. (2009). Penggunaan IR Thermography untuk
pengukuran suhu di dalam kabin mobil, Jurnal online, Department of
Mechanical Engineering, Uludag University, 16059 Bursa, Turkey , akses
18 November 2009
M Taufik Nurdaiman.(2008). Aplikasi Sistem Pakar pada Sistem Kontrol
Temperatur Ruang. Tugas Akhir FMIPA ITB Bandung
Sanggul H Siregar (2007). Pemeliharaan prediktip untuk peningkatan
performance pusat listrik tenaga diesel. Blok. Sanggul Siregar.htm. Akses
tanggal 18 November 2009
Serway Jewet (1994). Physics for Scientist and Engineers. California State
Politechnic University, Ponoma.
S.M Sitompul (2009), Radiasi dalam Sistem Agroforesti, Bahan Ajar
Sri Nitiswati, Roziq Himawan. (2009). Aktivitas SDM Uji tak Merusak Untuk
Menyongsong PLTN Pertama di Indonesia. Jurnal online. Seminar Nasional
IV SDM Teknologi Nuklir, Batan Yogyakarta. Akses tanggal 5 November
2009
Sri
Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai
filter transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi
1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan
2. Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama 15
menit. Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil
termogram kontras
Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah
Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah simetris
bagian kiri dan kanan.
Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih :
- daerah panas gambarnya putih - daerah dingin gambarnya hitam
Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu (temperature
reference bar) terdapat pada bagian bawah layar CRT.
batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda
batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih
Warna biru pada 30oC dianggap temperatur normal maksimum sebagai petunjuk
kalibrasi pada suhu lingkungan 21oC.
Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas dalam tubuh.
Gambaran termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari
sekitarnya (normal) membantu untuk diagnostik.
Contoh :
Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya 1oC.
Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai 5oC.
Gambaran termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masih
mempunyai sirkulasi darah yang baik penting untuk amputasi.
Dengan membuat termogram berurutan/berseri dapat dilihat kemajuan atau
kemunduran pengobatan.
Penggunaan energi panas untuk pengobatan
Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur
daerah tersebut.
Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a) Fisika ---> pemuaian ke segala arah
b) Kimia ---> kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi
meningkat pada kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat
< 1 mm.
T)=
[ exp
L(
T ) = spektra radiasi
-1]
SR
m/s.
J.S.
J.K
L(
T) d
=e
(W
Atau :
W=e
W/cm
Apabila temperatur suatu benda sangat tinggi akan tampak hot red, pancaran
radiasinya akan tampak.
Penggunaan Termografi untuk Diagnosis
Berdasarkan setiap benda yang memancarkan radiasi (W = e
) maka
pada tahun 1950 telah ada usaha untuk membuat termogram dari infrared radiasi
permukaan tubuh manusia. Dan tehnik ini banyak dipergunakan dalam bidang
klinik.
Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara
lain :
Carcinoma mammae
Vascular desease (penyakit pembuluh darah)
Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
Untuk Cereberal Vascular Desease
Arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia.
BAB III
KESIMPULAN
1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang
panas inframerah. Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki
panjang gelombang 5 20 mikrometer. Tubuh manusia memancarkan gelombang
panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas
paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas.
2. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas
tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan
kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori.
carcinoma mammae
vascular desease (penyakit pembuluh darah)
untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
untuk Cereberal Vascular Desease
arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia