Anda di halaman 1dari 16

PENGGUNAAN INFRAMERAH PADA

TEKNIK THERMOGRAPHY

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Getaran dan Gelombang


Dosen Pembimbing Pak Sugiyanto

Oleh
Nama

: Isnindar Tandya Asri

NIM

:130322615514

Off

:N

Kelompok

: 3 (Tiga)

Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang
April 2015

PENGGUNAAN INFRAMERAH PADA TEKNIK THERMOGRAPHY


Isnindar Tandya Asri
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang

Abstrak: Penggunaan inframerah pada teknik Thermography sejauh ini


sangat efektif dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi. Berbagai
keunggulan dapat diperoleh dengan menggunakan Thermography
inframerah seperti kecepatan dan ketepatan dalam mengambil data,
kemudahan dalam menggunakannya serta dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja. Kelebihan lain yang dimiliki teknik Thermography dengan
inframerah adalah tidak menimbulkan kerusakan atau cacat pada obyek
sehingga alat ini dapat digunakan untuk keperluan yang luas baik pada
manusia maupun pada benda mati.
Kata kunci: Teknik Thermography, inframerah, spektrum gelombang,
gelombang elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik merupakan salah satu gelombang yang


banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Spektrum gelombang
elektromagnetik terdiri dari kumpulan berbagai macam spektrum panjang
gelombang dengan panjang 10-12 m sampai 103 m (Ilmu Pengetahuan Populer :
1994). Salah satu gelombang yang terdapat dalam spektrum gelombang
elektromagnetik tersebut adalah gelombang Inframerah
Gelombang inframerah adalah gelombang yang unik, karena mempunyai
jangkauan panjang gelombang antara 0,75 mm sampai dengan 1000 mm (Sri
sugiarti:2008). Rentang panjang gelombang inframerah yang jauh menunjukkan
bahwa gelombang infra merah mempunyai proporsi yang besar dalam jajaran
spektrum gelombang elektromagnetik. Apabila dilihat lebih jauh dalam spektrum
gelombang elektromagnetik, panjang gelombang infra merah berada diantara
panjang gelombang cahaya tampak dan gelombang radio. Karena panjang
gelombang inframerah berada di atascahaya tampak maka gelombang inframerah
tidak kasad oleh mata. Sedangkan panjang gelombang inframerah yang lebih
pendek dari radiasi gelombang radio menunjukkan bahwa inframerah mempunyai
daya tembus yang lebih besar dari gelombang radio. Keunikan lain yang
dimiliki gelombang inframerah adalah dapat di pantulkan dan difokuskan oleh
cermin
Salah satu kelebihan lain yang dimiliki gelombang inframerah adalah
keberadaannya di alam. Gelombang inframerah dapat ditemukan secara alami
ataupun secara buatan. Secara alami gelombang inframerah dipancarkan

oleh matahari bersama dengan gelombang elektromagnetik lainya. Secara buatan


gelombang inframerah dapat ditemukan pada berbagai material alam yang
mengalami peningkatan suhu seperti Silica oksida (SiO2) dan Alumunium Oksida
(Al2O2) (Gunawanas :2009). Dengan dasar tersebut maka gelombang inframerah
dapat dengan mudah diperoleh baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja.
Berbagai
kelebihan
dan
keunikan
gelombang
inframerah
dapat dimanfaatkan dalam teknik Thermography. Teknik Thermography
merupakan sebuah metode sensor yang bekerja berdasarkan suhu. Sensor
Thermography bekerja dengan cara menangkap radiasi panas yang dipancarkan
suatu obyek. Radiasi panas sebuah benda adalah radiasi yang terjadi pada sebuah
benda dimana benda memancarkan gelombang elektromagnetik dengan fluk
radiasi yang ditentukan oleh benda tersebut, radiasi ini dapat terjadi pada zat
padat, cair dan gas (M. Taufik Nurdaiman: 2008).
Salah satu keunggulan dari Thermography inframerah adalah bekerja
tanpa melakukan kontak langsung dengan obyek. Thermography Inframerah
bekerja dengan cara mendeteksi pancaran radiasi panas sebuah obyek secara tak
langsung (Ari Satmoko, Abdul Hafid: 2007). Deteksi radiasi secara tak langsung
ini mempunyai banyak keunggulan karena obyek dan detektor tidak perlu
bersentuhan. Dengan deteksi tak langsung berbagai hambatan yang disebabkan
oleh adanya sentuhan dua buah benda dapat dihindari.
Tujuan penulisan literature review ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana efektifitas dan akurasi penggunaan inframerah pada teknik Thermography
sehingga informasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam
menggunakan teknik Thermography. Setelah membaca tulisan ini pembaca dapat
mengetahui lebih jauh teknik dan cara kerja gelombang inframerah pada teknik
Thermography.
BAGIAN INTI
Karakteristik dan Keunggulan Inframerah
Gelombang infra merah merupakan salah satu bagian radiasi
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik sendiri merupakan kombinasi
dari medan listrik danmedan magnet yang berosilasi dan merambat dengan
membawa energi dari satu tempat ke tempat lain (Sri Sugiarti: 2008). Keberadaan
gelombang inframerah dalam spektrum gelombang elektromagnetik dapat dilihat
dalam deret spektrum gelombang elektromagnet berikut:
Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang pada gambar 1,

sinar infra merah dibagi atas tiga daerah (Arifin Eka S: 2009), yaitu:
a. Daerah Infra Merah dekat mempunyai panjang gelombang 0,75 -2,5 mm
b. Daerah Infra Merah pertengahan mempunyai panjang gelombang 2,5-5,0 mm
c. Daerah infra merah jauh mempunyai panjang gelombang 5,0-1,000 mm
Dalam spektrum gelombang elektromagnetik, gelombang inframerah
berada diantara cahaya tampak dan gelombang mikro. Panjang gelombang
inframerah yang lebih besar dari cahaya tampak menyebabkan gelombang
inframerah tidak dapat dilihat. Salah satu karakteristik inframerah adalah tak
kasad mata (J. Andrzej Wrotniak: 2009) sedangkan panjang gelombang
inframerah yang lebih pendek dari gelombang mikro menyebabkan gelombang
inframerah tidak berbahaya apabila terkena oleh tubuh. Panjang gelombang yang
dipancarkan oleh gelombang inframerah sejalan dengan panjang gelombang yang
dipancarkan oleh tubuh (Rita Lambros: 2009).
Sebagaimana gelombang elektromagnetik gelombang inframerah memiliki
sifat pantulan, penyerapan dan transmisi yang tergantung dari material yang
dikenainya. Gelombang inframerah dapat denganmudah diserap oleh berbagai
material (Serway Jewett: 1994: 1080). Apabila suhu benda sama dengan suhu
lingkungan maka banyaknya radiasi panas yang diserap benda sama dengan
banyaknya energi yang dipancarkan benda. Kemampuan untuk memancarkan,
menyerap dan mentransmisikan radiasi panas sebuah benda akan memenuhi
persamaan (Miko: 2009):
a+r+t=1
keterangan:

a : absorption (penyerapan)
t : transmission (pengiriman)
r : reflection (pantulan)
Kondisi penyerapan dan pemantulan yang ideal dimiliki benda hitam
(blackbody) yaitu sebuah benda yang mampu menyerap seluruh radiasi panas
yang diterimanya dan memantulkannya kembali. Sebuah benda hitam (blackbody)
akan mempunyai kemampuan menyerap radiasi yang berbanding lurus dengan
kemampuan memancarkan radiasi (Arthur Beiser :1992:330)
Thermography Inframerah
Thermography inframerah merupakan teknik Thermography yang
menggunakan gelombang inframerah. Salah satu ciri yang dimiliki teknik
Thermography jenis ini adalah penggunaan detektor inframerah. Thermography
Inframerah merupakan Thermography yang menggunakan detektor inframerah
(Ari Satmoko: 2008). Detektor inframerah berfungsi untuk menangkap
gelombang radiasi panas yang dipancarkan benda. Radiasi yang diterima
kemudian diterjemahkan dalam bentuk gambar termal atau termograms melalui
Sistem Prosesing Sinyal.
Skematermografi inframerah dapat dilihat pada gambar 2

Thermography Inframerah bekerja dengan cara menangkap radiasi

termal (inframerah) yang dipancarkan benda (Ari Satmoko: 2008). Menurut Ari

Satmoko dan Abdul Hapid (2007), sebuah benda yang bertemperatur di atas 0 K
dapat memancarkan sinar inframerah. Besarnya Intensitas radiasi yang
dipancarkan benda akan semakin besar jika suhu benda semakin tinggi.
Persamaan Stefan Boltzmann dapat digunakan untuk menaksir tingkat pancaran
radiasi sebagai fungsi dari suhu, yang dinyatakan dalam persamaan berikut (S.M
Sitompul :2009)
I = e s T4
dengan :
I = Intensitas radiasi yang dipancarakan persatuan persatuan waktu
s = Konstanta Boltzman (5,672 x 10-8 watt/cm2.K4)
e = emisivitas (o < e < 1)
T = suhu mutlak (K)
Apabila ditinjau lebih jauh menggunakan teori Planck tentang radiasi benda hitam
maka besarnya rapat energi radiasi akan memenuhi persamaan (Arthur Beiser:
1992: 336)
U (v,) dv =
Keterangan :
U (v) dv = rapat energi
c = cepat rambat cahaya (m/s)
l = panjang gelombang (m)
T = suhu mutlak (K)
v = frekuensi gelombang persatuan volum
Dengan melihat persamaan plank tersebut maka sebuah benda tidak
memerlukan suhu yang tinggi untuk memancarkan radiasi. Sebuah benda yang
mempunyai suhu ruang hingga pijar dapat memancarkan radiasi.Menurut Arthur
Beiser (1992: 336) radiasi benda yang dipancarkan sebuah benda pada suhu kamar
sebagian besar berada pada daerah inframerah. Hal ini menunjukkan bahwa benda
akan mudah memancarkan radiasi inframerah sehingga penggunaan teknik
Thermography dengan inframerah lebih mudah dilakukan.
Dengan menangkap radiasi inframerah yang dipancarkan sebuah benda
Thermography inframerah kemudian menghasilkan sebuah gambar distribusi suhu
benda yang disebut Thermograms (Ari satmoko:2008). Gambar thermograms
merupakan gambar hasil pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif dari
Thermography inframerah. Menurut Ari Satmoko (2008) pengukuran dengan
Thermography inframerah meliputi dua teknik yaitu teknik kualitatif dan teknik
kuantitatif. Teknik kualitatif merupakan kemampuan Thermography untuk
mendapatkan gambar distribusi suhu sebuah benda kemudian menganalisis
gambar yang diperoleh. Sedangkan teknik kuantitatif adalah kemampuan sensor

Thermography untuk mengukur suhu sebuah benda. Perbedaan pola warna yang
dihasilkan pada gambar yang diperoleh menunjukkan keadaan suhu suatu benda.
Daerah yang mempunyai suhu yang lebih tinggi akan mempunyai warna sesuai
dengan skala pada Thermography. Contoh tampilan citra hasil Thermography
inframerah seperti pada gambar 3.

Gambar warna yang dihasilkan kemudian dianalisis secara kualitatif.


Sebagai contoh dalam gambar 3 terdapat koil (semacam relay berjenis kumparan)
yang mempunyai warna yang berbeda dengan sekitarnya yaitu warna merah. Hal
ini menunjukkan adanya perbedaan suhu yang nilainya dapat dilihat pada skala
yang tertera. Apabila suhu yang diperoleh tidak normal maka komponen tersebut
disimpulkan mengalami kerusakan yang akan dianalisis lebih lanjut (Ari
Satmoko: 2008).
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum melakukan
pengukuran radiasi termal dengan menggunakan teknik Thermography
inframerah, yaitu:
a. Daerah batas pengukuran obyek ke Thermography inframerah sebaiknya
disesuaikan keadaan suhu obyek. Jarak yang tepat akan menentukan fokus
atau ketajaman gambar obyek yang diperoleh (Ferry Suyatno: 2008). Untuk
menghasilkan jarak yang tepat pada umumnya Thermography inframerah
dilengkapi alat pengukur jarak.
b. Meminimalisasi pengaruh gangguan radiasi lingkungan dengan cara memilih
sudut pandang pengamatan yang tepat, Pada saat melakukan pemotretan
dengan Thermography inframerah seringkali terjadi pantulan dari bendabenda disekitar obyek.(Miko :2009). Pantulan ini akan dominan jika bendabenda disekitar obyek bersifat mengkilap seperti logam yang licin. Apabila
pantulan bendabenda sekitar tidak dapat dihindari maka diperlukan catatan
khusus agar tidak terjadi kesalahan pada saat menganalisa.

c. Nilai emisivitas obyek yang diukur. Emisivitas (e) benda bergantung pada
sifat permukaan radiasi, emisivitas bernilai 0 untuk benda pemantul sempurna
dan bernilai 1 untuk benda hitam (Arthur Beiser:1992:338). Nilai emisivitas
benda dapat dilihat dari tabel, sebagai contoh emisivitas untuk baja halus 0,07
dan kuningan 0,6. Nilai emisivitas cenderung naik untuk benda yang
permukaanya kasar dan akan semakin turun untuk benda yang permukaannya
halus (Miko: 2009)
Setelah memperhatikan faktor-faktor dalam melakukan pengukuran
dengan Thermography inframerah maka pengukuran dengan Thermography
inframerah dapat segera dilakukan.
Efektivitas dan
Thermography

kelebihan

penggunaan

inframerah

pada

Teknik

Thermography inframerah mempunyai beberapa keunggulan sehingga


Thermography ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai keadaan. Salah satu
keunggulan yang dimiliki Thermography inframerah adalah mempunyai ketelitian
yang baik. Dengan deteksi Thermography inframerah perbedaan suhu 0,1oC dapat
terukur (Ari Satmoko: 2008). Citra gambar yang diperoleh melalaui pengukuran
Thermography inframerah mampu menghasilkan pola perbedaan warna benda
yang memiliki perbedaan suhu 0,1 oC sehingga analisis gambar akan dapat
dilakukan dengan baik. Keunggulan Thermography inframerah lainya adalah
mampu menghasilkan citra ketidaknormalan pola temperatur sebuah benda
dengan cepat (Ari Satmoko, Abdul Hafid: 2007). Keunggulan ini sangat
diperlukan apabila ingin mendapatkan hasil dengan cepat seperti pada saat deteksi
dini flu babi. Thermography inframerah dipergunakan oleh beberapa bandara
internasional untuk mendeteksi suhu tubuh manusia. Apabila ditemukan suhu
tubuh yang tidak normal maka tindakan selanjutnya akan dilakukan.

Thermography Inframerah mampu menciptakan gambar distribusi panas


permukaan sebuah benda yang bersuhu -50oC sampai dengan 2000oC (Ndari:

2009). Suhu benda yang dapat diukur dengan Thermography inframerah


mempunyai rentang yang jauh. Keadaan ini memungkinkan Thermography
inframerah dapat digunakan pada berbagai benda baik makhluk hidup maupun
benda benda lain yang mempunyai suhu tinggi. Rentang panjang gelombang
radiasi yang dapat ditangkap dengan Thermography inframerahpun cukup
panjang. Thermography dengan inframerah mampu mendeteksi benda dengan
panjang gelombang 7,5 sampai dengan 13 mm (M Ozgun Korukcu, Muhsin Kilic
dkk: 2009)
Nilai lebih Thermography inframerah lainya adalah termasuk alat uji yang
tidak menimbulkan kerusakanatau cacat pada logam (Sri Nitiswati: 2008).
Kelebihan ini banyak dimanfaatkan untuk menganalisa kerusakan pada peralatan
listrik bertegangan tinggi dan reaktor atom. Selain itu, penggunaan Thermography
inframerah yang dilakukan tanpa kontak langsung menyebabkanThermography
inframerah dapat mendeteksi obyek yang sedang bergerak. Keuntungan
penggunaan thermografi tak langsung adalah mengetahui langsung distribusi
panas suatu objek tanpa kontak langsung dan tanpa menghentikan kegiatan
operasional objek yang diteliti, mengurangi Down Time dan meningkatkan
keandalan dan efisiensi (sanggul siregar: 2007). Pendapat ini diperkuat oleh Ari
satmoko, Abdul Hafid (2007) yang menyatakan bahwa keuntungan deteksi radiasi
secara tak langsung adalah dapat memonitor dari jarak jauh, menentukan akurasi
lebih cepat dan menghasilkan pola panas pada permukaan benda. Keunggulan
Thermography dengan inframerah ini menyebabkan Thermography
inframerah dapat dilakukan kapan saja, cepat dan akurat.
KESIMPULAN
Thermography inframerah merupakan teknik Thermography yang
menggunakan gelombang inframerah. Salah satu ciri yang dimiliki teknik
Thermography jenis ini adalah penggunaan detektor inframerah. Detektor
inframerah berfungsi untuk menangkap gelombang radiasi panas yang
dipancarkan benda. Radiasi yang diterima kemudian diterjemahkan dalam bentuk
gambar termal atau termograms melalui Sistem Prosesing Sinyal.
Penggunaan inframerah pada teknik Thermography sangat efektif dan
memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi. Berbagai keunggulan dapat diperoleh
dengan menggunakan Thermography inframerah seperti kecepatan dan ketepatan
dalam mengambil data, kemudahan dalam menggunakannya serta dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja. Kelebihan lain yang dimiliki teknik Thermography
dengan inframerah adalah tidak menimbulkan kerusakan atau cacat pada obyek
sehingga alat ini dapat digunakan untuk keperluan yang luas baik pada manusia
maupun pada benda mati.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hafid, Ari Satmoko. (2007), Pemeliharaan prediktif dengan jaringan listrik
dengan Thermography inframerah, Pusat Teknologi Reaktor dan
Keselamatan Nuklir Puspitek Serpong.
Arifin Eka S. (2009). Sisitem Peredaman Kayu Berbasis PLC. D3 Elektronika
UNJ. Jurnal Online. Akses tanggal 5 November 2009.
Ari Satmoko (2008). Analisis kualitatif teknik Thermography Inframerah dalam
rangka pemeliharaan secara prediktif pada pompa, Pusat Teknologi Reaktor
dan Keselamatan Nuklir Puspitek Serpong.
Arthur Beiser. (1992). Konsep Fisika Modern. Edisi ke 4. PT Gelora Aksara
Pratama Jakarta.
Ferry Suyatno.(2008). Aplikasi radiasi sinar X di bidang kedokteran untuk
menunjang kesehatan masyarakat. Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir
BATAN Puspitek Serpong
Ilmu Pengetahuan Populer (1994), Jilid 5, Glolier Internasional Inc, PT Widyadara
Miko (2009), Dasar Termografi. http:/termografi.blog.ac.id di akses tanggal 5
November 2009
M Ozgun Korukcu, Muhsin Kilic. (2009). Penggunaan IR Thermography untuk
pengukuran suhu di dalam kabin mobil, Jurnal online, Department of
Mechanical Engineering, Uludag University, 16059 Bursa, Turkey , akses
18 November 2009
M Taufik Nurdaiman.(2008). Aplikasi Sistem Pakar pada Sistem Kontrol
Temperatur Ruang. Tugas Akhir FMIPA ITB Bandung
Sanggul H Siregar (2007). Pemeliharaan prediktip untuk peningkatan
performance pusat listrik tenaga diesel. Blok. Sanggul Siregar.htm. Akses
tanggal 18 November 2009
Serway Jewet (1994). Physics for Scientist and Engineers. California State
Politechnic University, Ponoma.
S.M Sitompul (2009), Radiasi dalam Sistem Agroforesti, Bahan Ajar
Sri Nitiswati, Roziq Himawan. (2009). Aktivitas SDM Uji tak Merusak Untuk
Menyongsong PLTN Pertama di Indonesia. Jurnal online. Seminar Nasional
IV SDM Teknologi Nuklir, Batan Yogyakarta. Akses tanggal 5 November
2009

Sri

Sugiarti, Hani Rama Putri (2008), Pengaruh radiasi gelombang


elektromagnetik pada ponsel tergadap kesehatan manusia. Seminar
mahasiswa Fisika 2008, FMIPA ITB, Bandung

http://gunawanas.blog.uns.ac.id/ dipublikasikan 2009/09/09/di akses tanggal


20 April 2015
http://ndari.blog.uns.ac.id, di akses pada tanggal 20 April 2015
Rita Lambros. (2009). http.Electricalbody.com. Akses tanggal 20 April 2015
J Andrzej Wrotniak. (2009). http// Digital Camera Infrared.com. Akses tanggal 20
April 2015
http//googleusercontent.com. Akses tanggal 20 April 2015

Penerapan termografi untuk


diagnosa
Termografi
Setiap materi di alam tersusun oleh suatu sistem struktur molekul. Molekul ini
memiliki energi yang dinamakan energi dalam, yaitu suatu energi yang
dibutuhkan untuk aktivitas molekul. Akibat energi yang dimiliki oleh molekul ini
akhirnya dapat diketahui panas dinginya sebuah bahan atau materi. Hukum fisika
menyebutkan bahwa seluruh zat yang berada dalam temperatur di atas nol absolut
( 0K ) akan memancarkan radiasi panas akibat temperaturnya. Dari radiasi
temperatur ini diketahui bahwa energi tersebut merambat melalui medium hampa
udara ke lingkungan dalam spektrum gelombang elektromagnetik inframerah.
Spektrum tersebut terletak pada batas antara cahaya tampak dan gelombang
mikro. Energi gelombang ini yang terdapat dalam bentuk photon, dapat dideteksi
oleh sebuah sensor inframerah. Melalui sebuah sistem prosesing sinyal digital,
radiasi panas ini dapat dtampilkan dalam bentuk visual (imaging) yang dinamakan
Termografi.
Ada 2 jenis :
- Termografi dalam keseimbangan panas
- Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah
Kulit ---> radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit dipengaruhi
proses yang menimbulkan panas di jaringan bawah kulit : peradangan, gangguan
sirkulasi darah, tumor aktif.
1. Termografi dengan prinsip keseimbangan panas
Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak tipis
pengabsorbsi panas.
Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas --->warna pada suhu
tertentu.
Pada kulit normal --->hijau, bila suhu ---> terjadi perubahan warna film
sellulosa dari coklat menjadi kemerah-merah.
2. Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas
Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit
berupa radiasi infra merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor infra merah
menjadi diskontinu.
Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat
dengan amplifier kemudian ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube
(CRT).

Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai
filter transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi
1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan
2. Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama 15
menit. Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil
termogram kontras
Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah
Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah simetris
bagian kiri dan kanan.
Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih :
- daerah panas gambarnya putih - daerah dingin gambarnya hitam
Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu (temperature
reference bar) terdapat pada bagian bawah layar CRT.
batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda
batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih
Warna biru pada 30oC dianggap temperatur normal maksimum sebagai petunjuk
kalibrasi pada suhu lingkungan 21oC.
Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas dalam tubuh.
Gambaran termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari
sekitarnya (normal) membantu untuk diagnostik.
Contoh :
Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya 1oC.
Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai 5oC.
Gambaran termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masih
mempunyai sirkulasi darah yang baik penting untuk amputasi.
Dengan membuat termogram berurutan/berseri dapat dilihat kemajuan atau
kemunduran pengobatan.
Penggunaan energi panas untuk pengobatan
Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur
daerah tersebut.
Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a) Fisika ---> pemuaian ke segala arah
b) Kimia ---> kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi
meningkat pada kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat

sehingga terjadi peningkatan metabolisme jaringan ---> terjadi peningkatan


pertukaran antara zat kimia tubuh dan cairan tubuh.
c) Biologis ---> merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya
peningkatan sel darah putih, pelebaran pembuluh darah ---> sirkulasi darah
meningkat
Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan :
a) Konduksi
b) Radiasi
c) Elektromagnetis
d) Gelombang ultrasonik
Max Planck (1901) telah meletakkan basis mengenai besarnya radiasi tubuh
manusia pada T = 300 K (27
C) akan memberi spektra radiasi L (
T)
dan panjang gelombang infra red berkisar 0,8 um <

< 1 mm.

Persamaan lengkap dari Planck :


L(

T)=

[ exp

L(

T ) = spektra radiasi

-1]

SR

c = kecepatan gelombang elektromagnetis yang besarnya 3.10


h = konstanta Planck 6.63 x 10
k = konstanta Boltzmann 1,38 x 10

m/s.

J.S.
J.K

Stefan Boltzmann telah memberikan hubungan antara banyaknya pancaran


dengan temperatur sebagai :
L=

L(

T) d

=e

(W

Atau :
W=e

W = tenaga radiasi total persatuan luas dinyatakan dalam Watt per m


e = daya pancar (emissivity) permukaan harganya terletak antara 0 1 ; untuk
tubuh manusia e = 1.

= konstanta Stefan Boltzmann 5,7 x 10

W/cm

Apabila temperatur suatu benda sangat tinggi akan tampak hot red, pancaran
radiasinya akan tampak.
Penggunaan Termografi untuk Diagnosis
Berdasarkan setiap benda yang memancarkan radiasi (W = e

) maka

pada tahun 1950 telah ada usaha untuk membuat termogram dari infrared radiasi
permukaan tubuh manusia. Dan tehnik ini banyak dipergunakan dalam bidang
klinik.
Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara
lain :
Carcinoma mammae
Vascular desease (penyakit pembuluh darah)
Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
Untuk Cereberal Vascular Desease
Arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia.

BAB III
KESIMPULAN
1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang
panas inframerah. Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki
panjang gelombang 5 20 mikrometer. Tubuh manusia memancarkan gelombang
panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas
paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas.
2. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas
tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan
kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori.

Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung


sekitar 450 600 ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus
dengan kecepatan 12 16 kalori per jam.
Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi
molekul air secara terus menerus melalui kulit dan sistem pernafasan.
Enegi panas mula-mula akan penetrasi kedalam jaringan kulit dalam bentuk
berkas cahaya (dalam bentuk radiasi atau konduksi) kemudian akan menghilang
didalam jaringan yang lebih dalam berupa panas, panas tersebut kemudian
diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi yaitu diangkut ke jaringan seluruh
tubuh melalui cairan tubuh, dan energi panas akan dikeluarkan melalui evaporasi
(keringat)
3. Termografi adalah alat diagnostik yang menggunakan energi panas (mendeteksi
temperatur permukaan kulit) serta memberikan gambaran termogram
Ada 2 jenis :
- Termografi dalam keseimbangan panas
- Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah
Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara
lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

carcinoma mammae
vascular desease (penyakit pembuluh darah)
untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
untuk Cereberal Vascular Desease
arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia

Anda mungkin juga menyukai