SKRIPSI
Disusun Oleh :
AMIRUL PRASETIO
NPM. 12310032
BIODATA
Nama
: Amirul Prasetio
NPM
: 12310032
Tempat/Tanggal lahir
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: amirulprasetio@gmail.com
Riwayat Pendidikan:
1. MI Annur Lahat
2. MTs Annur Lahat
3. SMA IT Al Kautsar Lahat
2000-2006
2006-2009
2002-2012
MOTTO
Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di depan nanti, tapi hidup mesti
berjalan terus
Pantang pulang sebelum sidang
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Kedua Orang Tuaku Ayahanda (Puryamto) dan Ibunda (Siti Komariyah) yang selalu
memberikan kasih sayang dan doa terbaik untuk mengiringi perjalanan saya dan
adik-adik untuk mencapai cita-cita yang mulia.
Untuk adikku tercinta (Rizky Hidayat) terimakasih atas support, nasihat, doa dan
kasih sayang kalian.
Untuk semua keluarga besarku, terimakasih untuk support dan doanya selama ini.
Untuk dr. Yesi Nurmalasari. M.Kes dan dr Aria Nova Lisa selaku pembimbing yang
selalu sabar dan menyisikan waktu untuk membimbing skripsi ini.
Untuk dr. Firhat Esfandiari, Sp.PD. FINASIM selaku penguji terimakasih untuk
masukan dan saran
Terimakasih untuk seluruh pegawai Universitas Malahayati Khususnya untuk Dosen
S1 Fakultas Kedokteran yang telah mengajarkan saya banyak ilmu
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
Skripsi, Maret 2016
Amirul Prasetio
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN DARAH DI POS
BINDU DESA KEBAGUSAN 1 KECAMATAN GEDONG TATAAN
KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2016
XV + 48 halaman + 4 tabel + 3 gambar + lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang: Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan indikator sederhana dari
korelasi antara tinggi dan berat badan. Obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit
yang ditandai oleh penimbunan jaringan lemak di dalam tubuh secara berlebihan.
Di seluruh dunia lebih dari 1 milyar orang dewasa adalah overweight dan lebih 3
juta adalah obese. Prevalensi obesitas terus meningkat dan telah menjadi masalah
kesehatan global mengingatkan komplikasi yang serius. Hal ini diakibatkan bentuk
tubuh orang Asia yang rata-rata lebih kecil berbanding penduduk Barat, tetapi
mempunyai komposisi lemak viseral yang lebih banyak
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan
darah di Posbindu Desa Kebagusan I Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran
Tahun 2016.
Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah kuantitatif survei analitik dengan pendekatan
cross sectional. Populasi adalah responden dengan obesitas yang ada di Posbindu Desa
Kebagusan I yang berjumlah 180 orang, sampel diambil sebanyak 103 orang. Analisis data
yang digunakan adalah pearson chi square.
Hasil Penelitian: Sebagian besar IMT responden di Posbindu Desa Kebagusan I
Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 termasuk dalam kategori
berlebih yaitu sebanyak 44 orang (42,7%). Kejadian hipertensi di Posbindu Desa
Kebagusan I Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran tahun 2016 termasuk
dalam kategori berlebih yaitu sebanyak 21 orang (20,4%). Ada hubungan indeks massa
tubuh dengan tekanan darah di Posbindu Desa Kebagusan I Kecamatan Gedong Tataan
Kabupaten Pesawaran tahun 2016 dengan p-value = 0,001.
Kesimpulan: Ada hubungan indeks massa tubuh dengan tekanan darah di Posbindu Desa
Kebagusan I Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran tahun 2016.
Kata Kunci
: Indeks Massa Tubuh,Tekanan darah
Daftar Bacaan : 15 (2003-2016)
MEDICAL FACULTY
MALAHAYATI UNIVERSITY
Scribd, March 2016
Amirul Prasetio
BODY MASS INDEX RELATIONS WITH BLOOD PRESSURE IN VILLAGE
POSBINDU KEBAGUSAN 1 SUB GEDONG TATAAN PESAWARAN
DISTRICT YEAR 2016
XV + 48 pages + 4 tables + 3 images + attachments
ABSTRACT
Background: Body Mass Index (BMI) is a simple indicator of the correlation between
height and weight. Obesity is a disorder or a disease characterized by the accumulation of
fat tissue in the body excessively. Worldwide more than 1 billion adults are overweight and
more than 3 million are obese. The prevalence of obesity continues to rise and has become
a global health problem reminiscent of serious complications. This is due to the body
shape of Asians are on average smaller population compared to the West, but have a
composition that is more visceral fat
Objective: To determine the relationship of body mass index with blood pressure in
Posbindu Desa Gedong Tataan Kebagusan I Sub District Pesawaran 2016.
Methods: The study was a quantitative analytic survey with cross sectional approach. The
population is obese respondents in Posbindu Kebagusan Village I, which amounted to 180
people, the samples taken as many as 103 people. Analysis of the data used is the Pearson
chi square.
Results: The majority of respondents in Posbindu IMT Village Kebagusan I Sub Gedong
Tataan Pesawaran District 2016 are included in the category of excess as many as 44
people (42.7%). The incidence of hypertension in the village Posbindu Kebagusan I Sub
Gedong Tataan Pesawaran District 2016 are included in the category of excess as many as
21 people (20.4%). There is a relationship of body mass index with the blood pressure in
Posbindu Desa Gedong Tataan Kebagusan I Sub District Pesawaran 2016 with p-value =
0.001.
Conclusion: There is a relationship of body mass index with the blood pressure in
Posbindu Desa Gedong Tataan Kebagusan I Sub District Pesawaran 2016.
Keywords
Reading List
: 15 (2003-2016)
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul luar................................................................................................. i
Halaman Judul Dalam............................................................................................. ii
Lembar Persetujuan................................................................................................ iii
Halaman Pengesahan.............................................................................................. iv
Motto....................................................................................................................... v
Persembahan........................................................................................................... vi
Biodata Penulis....................................................................................................... vii
Abstrak.................................................................................................................... viii
Abstract................................................................................................................... ix
Kata Pengantar........................................................................................................ x
Daftar Isi................................................................................................................. xiii
Daftar Tabel............................................................................................................ xv
Daftar Gambar........................................................................................................ xvi
Daftar Lampiran...................................................................................................... xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................... 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian........................................................... 6
7
12
31
32
33
34
34
35
35
35
35
37
37
38
38
39
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
8
13
38
42
42
43
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Kerangka Teori............................................................................................ 33
2. Kerangka Konsep Penelitian....................................................................... 34
3. Diagram Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan tekanan darah di
Posbindu Desa Kebagusan I Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten
Pesawaran Tahun 2016..................................................................................... 43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Kuesioner Penelitian
Lampiran 4
Lampiran 5
Output SPPS
Lampiran 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan indikator sederhana dari
korelasi antara tinggi dan berat badan. Obesitas adalah suatu kelainan atau
penyakit yang ditandai oleh penimbunan jaringan lemak di dalam tubuh
secara berlebihan. Di seluruh dunia lebih dari 1 milyar orang dewasa adalah
overweight dan lebih 3 juta adalah obese. Prevalensi obesitas terus
meningkat dan telah menjadi masalah kesehatan global mengingatkan
komplikasi yang serius. Hal ini diakibatkan bentuk tubuh orang Asia yang
rata-rata lebih kecil berbanding penduduk Barat, tetapi mempunyai
komposisi lemak viseral yang lebih banyak 1.
Menurut data World Health Organization (WHO), Prevalensi
obesitas di Amerika Serikat meningkat dari 7,6- 10,8% menjadi 13-14%.
Manakala prevalensi obesitas di Russia adalah 10% dan di Cina adalah
3,4%, bergantung pada usia dan jenis kelamin.Prevalensi obesitas di
singapura meningkat dari 9% menjadi 19% (WHO, 2013), sedangkan Di
Indonesia perkiraan 210 juta penduduk Indonesia pada tahun 2014, dan
penduduk yang menghidapi overweight diperkirakan melebihi 76.7juta
(17.5%) dan pasien obesitas melebihi 9.8 juta (4.7%)2.
Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi dengan tingkat
obesitas cukup tinggi, pada tahun 2012 angka obesitas mencapai 320 jiwa,
pada tahun 2013 mencapai 331 jiwa dan pada tahun 2014 menjadi 337 jiwa,
hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi angka obesitas maka semakin
tinggi juga resiko kejadian penyakit3.
Obesitas atau kelebihan berat badan dapat menyebabkan berbagai
efek negatif untuk kesehatan, salah satunya adalah peningkatan tekanan
darah atau yang sering disebut sebagai hipertensi.Peningkatan tekanan
darah yang disebabkan oleh obesitas disebabkan lemak dapat menimbulkan
sumbatan pada pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan tekanan
darah 4. Obesitas akan menimbulkan berbagai komplikasi penyakit lain
seperti penyakit jantung koroner, gangguan fungsi ginjal, stroke dan
sebagainya 4.
Penyakit hipertensi merupakan suatu penyakit degeratif yang
berbahaya. Hipertensi atau lebih dikenali penyakit darah tinggi pada
masyarakat merupakan suatu penyakit yang tidak menimbulkan gejala dan
pasien yang tidak mempunyai keluhan dan merasakan sehat. Oleh
demikian, hipertensi dianggap sebagai suatu penyakit membunuh secara
diam-diam atau silent killer 4.
Di Indonesia diperkira 15 juta penduduk mengalami hipertensi
tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensinya 615% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai
penderita hipertensi sehingga mereka mengalami hipertensi berat karena
tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor resikonya. 30-40% dari
penyakit hipertensi dikaitkan dengan hipertensi yang digolongkan sebagai
primary hypertension. Terdapat berbagai lagi penyebab lain yang dapat
mengakibatkan berlakunya hipertensi seperti aktivasi sistem simpatis,
.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merasa tertarik
Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh dengan
tekanan darah.
1.3.2.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi obesitas di Posbindu
Desa Kebagusan I Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten
Pesawaran Tahun 2016.
2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi tekanan darah di
Posbindu Desa Kebagusan I Kecamatan Gedong Tataan
Kabupaten Pesawaran Tahun 2016.
3. Untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh dengan
tekanan darah di Posbindu Desa Kebagusan I Kecamatan
Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016.
1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1. Secara Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi institusi pendidikan dan tempat penelitian yaitu Posbindu Desa
Kebagusan I dan Universitas Malahayati serta peneliti selanjutnya
sebagai sumber referensi dan sebagai tambahan informasi dan untuk
kemajuan ilmu pengetahuan tentang hubungan Indeks Massa Tubuh
dengan tekanan darah dan bagi peneliti sendiri menambah
pengetahuan.
1.4.2. Secara Praktik
Secara Praktik hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
yaitu:
1. Bagi Posbindu Desa Kebagusan I
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi dan masukan yang baik dan bermanfaat bagi
masyarakat agar dapat lebih mengerti tentang hubungan Indeks
Massa Tubuh dengan tekanan darah.
2. Bagi responden
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan para responden tentang hubungan
Indeks Massa Tubuh dengan tekanan darah
ini
dengan
menggunakan
jenis
penelitian
menggunakan
pendekatan
cross
sectional
dengan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Konsep Obesitas
2.1.1. Pengertian Obesitas
Obesitas merupakan hasil peningkatan atau penurunan
semua jaringan yang ada pada tubuh. Berat badan dipakai sebagai
indikator yang terbaik saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan
tumbuh kembang, sensitif terhadap perubahan sedikit saja,
pengukuran objektif dan dapat diulangi.Namun, berat badan dalam
materi ini yang berhubungan dengan kejadian suatu penyakit,
sehingga dapat dikatakan berat badan sebagai obesitas1.
Kegemukan atau obesitas didefenisikan sebagai kelebihan
lemak yang tidak normal dan dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan.Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah indeks berat
badan terhadap tinggi badan yang digunakan untuk menentukan
batas kegemukan dan obesitas bagi orang dewasa, baik populasi
ataupun individu6.
Dikatakan obesitas jika seseorang mempunyai berat badan di
atas (20%) dari berat badan normal.Obesitas dapat terjadi akibat
ketidakseimbangan antara asupan energi yang selanjutnya disimpan
dalam bentuk jaringan lemak1.
2.1.2. Parameter Untuk Menentukan Berat Badan Ideal
Keterangan:
BB : Berat badan (dalam kilo gram)
TB : Tinggi Badan (meter)
Table 2-1. Kriteria IMT menurut (WHO)1
Index IMT
< 18,5
18,5-24,9
25-29,9
>30
Kategori
Berat badan kurang (Under weight)
Normal
Berat badan berlebih (Overweight)
Gemuk (obesitas)
tubuh
memiliki
mekanisme
pengaturan
agar
terjadi
jantung4.
Gangguan psikososial, rasa rendah diri, depresif dan menarik
diri dari lingkungan. Hal ini karena anak obesitas sering
menjadi korban bahan olokolokan teman main dan teman
sekolah.
Dapat
pula
karena
ketidakmampuan
untuk
Hipertensi
2.2.1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan
diastoliknya di atas 90 mmHg. Hipertensi populasi lansia, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistoliknya di atas 160 mmHg dan
tekanan diastoliknya di atas 90mmHg. 8
Menurut The Seventh Report of The Joint
National
Committe
on
Prevention,
Detection,
Tekanan daarah
sistolik (mmHg)
<120
120-139
140-159
160
Normal
Prahipertensi
Hipertensi Stadium 1
Hipertensi Stadium 2
Tekanan daarah
diastolik (mmHg)
dan < 80
atau 80-89
atau 90-99
atau 100
harus
dipilih
kategori
yang
tertinggi
untuk
penyebabnya
hipertensi
dapat
dibedakan
sekunder8:
1. Hipertensi esensial (hipertensi primer)
Hipertensi primera dalah hipertensi yang tidak
diketahui dengan pasti penyebabnya. Kurang lebih90%dari
penderita hipertensi digolongkan atau disebabkan oleh
hipertensi primer8. Faktor-faktor resiko yang dapat
menyebabkan terjadinya hipertensi primer adalah:
a. Faktor keturunan
Dari data statistic terbukti bahwa seseorang akan
memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan
hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi8
b. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya
hipertensi adalah umur, jenis kelamin, dan ras. Umur yang
bertambah akan menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan
darah. Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita8
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya
hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi, kegemukan
atau makan yang berlebihan, stress dan pengaruh lain.
Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konsumsi garam yang tinggi
Dari data statistic ternyata dapat diketahui bahwa
yang
diolah
menggunakan
garam
Kurangnya
menderita
olahraga
meningkatkan
risiko
risiko
jalan
santai,
berenang,
bersepeda,
dan
darah, bahkan
menurunkan
tahanan
perifer
yang
akan
Pada
mereka
yang
berolahraga
sekurang-
Berjalan ceapat
Joging
Bersepeda
Berenang
Aktifitas tersebut jika dilakukan secara teratur dengan
intensitas sedang sampai berat akan menurunkan tekanan
ringan
adalah:
koarktasio
aorta;
kelenjar
adrenal:
lazim
vasokonstriksi.Individu
dengan
hipertensi
sangat
pembuluh
penurunan
darah.
aliran
ke
Vasokonstriksi
ginjal,
yang
menyebabkan
yang
kemudian
diubah
menjadi
angiotensin
II,
suatu
menyebabkan
kerja
1. Terapi diet
a. Diet rendah garam
Pembatasan konsumsi garam sangat dianjurkan,
maksimal 2gr garam dapur perhari dan menghindari
makanan yang kandungan garamnya tinggi. Misalnya
telur asin, ikan asin, terasi, minuman dan makanan yang
mengandung ikatan natrium. Tujuan diet rendah garam
adalah untuk membantu menghilangkan retensi (penahan)
air dalam jaringan tubuh sehingga dapat
menurunkan
seimbang8.
b. Diet rendah kolesterol dan lemak terbatas
Membatasi konsumsi lemak dilakukan agar kadar
kolesterol darah tidak terlalu tinggi. Kadar kolesterol
darah yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan terjadinya
endapan kolesterol dalam dinding pembuluh darah.Jika
endapan
kolesterol
bertambah
akan
menyumbat
banyak
masukan kalium(4,5
atau
berolahraga
secara
Berhenti merokok.
Merokok
merangsang
sistem
adrenergic
dan
Penatalaksanaan Farmakologis
Penatalaksanaan
farmakologis
untuk
hipertensi
adalah
mungkin. Obat yang ideal adalah obat yang tidak mengganggu gaya
hidup/menyebabkan simptomatologi yang bermakna tetapi dapat
mempertahankan tekanan arteri terkendali. Penurunan tekanan arteri
jelas mengurangi risiko morbiditas dan mortalitas akibat stroke,
gagal jantung, meskipun
adalah
obat
yang
memperbanyak
kencing,
adrenergik
tekanan
badan atau obesitas memiliki risiko hipertensi lebih besar dari pada yang
lainnya 8
Orang yang mengalami obesitas, jantungnya bekerja lebih keras dalam
memompa darah. Hal ini dapat dipahami karena biasanya pembuluh darah
orang-orang yang gemuk terjepit kulit yang berlemak. Keadaan ini diduga
dapat mengakibatkan naiknya tekanan darah. Orang yang mengalami obesitas
tubuhnya bekerja keras untuk membakar kelebihan kalori yang masuk.
Pembakaran kalori ini memerlukan suplai oksigen dalam darah yang cukup.
Semakin banyak kalori yang dibakar, semakin banyak pula pasokan oksigen
dalam darah. Banyaknya pasokan darah tentu menjadikan jantung bekerja
lebih keras, dampaknya tekanan darah orang yang obesitas cenderung tinggi 8
2.4.
Penelitian Terkait
2.4.1. Penelitian Petrus Ambar Sudarmanto (2013) tentang hubungan gaya
hidup lansia dengan kejadian hipertensi Di Desa Talang Jawa
Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan Tahun
2013, menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
gaya hidup lansia dengan kejadian hipertensi dengan p value 0,001
atau p value < 0,05. 9
2.4.2. Penelitian Arum
Lestari
(2013)
tentang
faktor-faktor
yang
2.5.
Kerangka Teori
Kerangka teori adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan untuk
mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti (diamati) yang berkaitan
dengan konteks ilmu pengetahuan yang digunakan untuk mengembangkan
kerangka konsep penelitian.12
Berat badan
kurang (Under
Normal
Berat badan
berlebih
(Overweight)
weight)
Penumpukan Lemak Di
Dalam Pembuluh Darah
Penyempitan Pembuluh
Darah
Curah Jantung
Meningkat
Obesitas
Hipertensi
2.6.
Kerangka Konsep
Dari kerangka teori di atas dapat dibuat bagan kerangka konsep sebagai
berikut:
Variabel Independen
Indeks Massa Tubuh
Variabel Dependen
Tekanan Darah
Hipotesis Penelitian
Perumusan jawaban sementara terhadap suatu soal yang dimaksud
dalam ketentuan sementara dalam penelitian untuk mencari jawaban yang
sebenarnya atau hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara
Ho
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis penelitian
Dalam penelitian penulis menggunakan jenis penelitian ini adalah jenis
penelitian kuantitatif . 12
3.2.
3.3.
Rancangan Penelitian
Penentuan
besar
sampel
menggunakan
rumus
Slovin
N
1 N d2
12
Keterangan:
N = besar populasi
n = besar sampel
D = tingkat presisi yang diinginkan: 0,05
n
180
1 180 0,05 2
180
124,13
1 180 0,0025
n = 124 orang
Adapun kriteria sampel adalah sebagai berikut:
Kriteria Inklusi:
a.
Variabel
Definisi
Operasional
Variabel Independen
1
Indeks
Kelebihan lemak
massa Tubuh yang tidak normal
dan dapat
menimbulkan
dampak negatif
terhadap kesehatan
Variabel Dependen
Cara Ukur
Alat Ukur
Hasil Ukur
Mengisi
Lembar IMT
Timbangan
Berat
badan,
pengukur
tinggi
badan dan
Lembar
IMT
Skala
Ukur
Ordinal
Tekanan
darah
Tekanan darah
persisten dimana
tekanan sistoliknya
di atas 140 mmHg
dan tekanan
diastoliknya di atas
90 mmHg
Mengisi
Lembar
Observasi
Tensi meter,
Lembar
Observasi
1: Tidak
hipertensi, jika
TD 140/90
mmHg
Ordinal
2: Hipertensi,
jika TD jika TD
> 140/90 mmHg
Editing
Melakukan
pemeriksaan
kelengkapan
data,
pemeriksaan
Coding
Yaitu
melakukan
Prosesing
Pengolahan data yang sudah berupa angka menggunakan komputer.
Data diambil bersifat kuantitatif dengan memberikan nilai pada pertanyaan.
4)
Cleaning
Kegiatan ini melakukan pengecekan kembali data yang sudah di entry,
3.9.
Analisis Data
3.9.1. Analisis Univariat
d
x100%
N
Analisis
univariat
dilakukan
untuk mendapatkan gambaran statistik deskriptif dari masingmasing variabel, baik variabel independent maupun dependent.
Dalam analisis univariat untuk data kategorik digunakan ukuran
persentase (%). Data yang ada dikelompokkan dan dikategorikan
dengan sebuah skala tertentu kemudian dicari kelompok responden
dengan kategori tertentu yang jumlah respondennya terbanyak dan
paling sedikit10.Hasil dari setiap ditampilkan dalam bentuk mean,
median, standar deviasi dan distribusi frekuensi, dengan rumus: 13
Dimana :
P : Persentase
N : Jumlah responden
d : Skor kategorik
(O E ) 2
E
Keterangan :
X2= Statistik Chi-square
= Penjumlahan
= Frekuensi pengamatan untuk variabel independent dan
dependent.
E
dependent.
Untuk
melihat
hasil
perhitungan
statistik
digunakan
Confidental Interval (CI) dengan nilai 95% dan alpa 0,05. Apabila
P value 0,05 maka Ho ditolak secara statistik berarti ada
hubungan yang signifikan antara kedua variabel yang diteliti.
Apabila nilai P value > 0,05 maka Ho gagal ditolak berarti secara
statistik tidak ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel.13
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Analisis Univariat
1. Obesitas
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Obesitas di Posbindu Desa Kebagusan I
Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2016
Indeks Massa Tubuh
Kurang
Normal
Berlebih
Obesitas
Frekuensi
9
40
44
10
103
Persentase (%)
8,7
38,8
42,7
9,7
100
Frekuensi
82
21
103
Persentase (%)
79,6
20,4
100
Analisis Bivariat
Tabel 4.3 Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan tekanan darah di Posbindu Desa
Kebagusan I Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun
2016.
Hipertensi
Tidak hipertensi
Hipertensi
n
%
N
%
8
88,9
1
11,1
39
97,5
1
2,5
29
65,9
15
34,1
6
60,0
4
40,0
82
79,6
21
20,4
IMT
Kurang
Normal
Berlebih
Obesitas
Jumlah
Total
n
9
40
44
10
103
p-value
OR
95% CI
0,001
%
100
100
100
100
100
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa responden dengan IMT kurang dan
mengalami hipertensi sebanyak 1 orang (11,1%), responden dengan IMT normal
dan mengalami hipertensi sebanyak 1 orang (11,1%), responden dengan IMT
berlebih dan mengalami hipertensi sebanyak 15 orang (34,1%) dan responden
dengan IMT obesitas dan mengalami hipertensi sebanyak 4 orang (40,0%).
Berdasarkan tabel 4.3 dapat digambarkan ke dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan tekanan darah di
Posbindu Desa Kebagusan I Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten
Pesawaran Tahun 2016
Tekanan darah
44
39
40
10
11
29
15
11
1
12
2
43
3
6
4
4
8
5
5
9
6
6
10
7
7
8
8
10
11
12
IMT
12
Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,001 yang berarti bahwa ada
hubungan indeks massa tubuh dengan tekanan darah di Posbindu Desa Kebagusan
I Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran tahun 2016.
4.2 Pembahasan
menyebutkan bahwa beberapa orang yang memiliki kelebihan berat badan atau
obesitas memiliki risiko hipertensi lebih besar dari pada yang lainnya 8
Orang yang mengalami obesitas, jantungnya bekerja lebih keras dalam
memompa darah. Hal ini dapat dipahami karena biasanya pembuluh darah orangorang yang gemuk terjepit kulit yang berlemak. Keadaan ini diduga dapat
mengakibatkan naiknya tekanan darah. Orang yang mengalami obesitas tubuhnya
bekerja keras untuk membakar kelebihan kalori yang masuk. Pembakaran kalori ini
memerlukan suplai oksigen dalam darah yang cukup. Semakin banyak kalori yang
dibakar, semakin banyak pula pasokan oksigen dalam darah. Banyaknya pasokan
darah tentu menjadikan jantung bekerja lebih keras, dampaknya tekanan darah
orang yang obesitas cenderung tinggi 8
Obesitas atau kelebihan berat badan dapat menyebabkan berbagai efek
negatif untuk kesehatan, salah satunya adalah peningkatan tekanan darah atau yang
sering disebut sebagai hipertensi.Peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh
obesitas disebabkan lemak dapat menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah
sehingga dapat meningkatkan tekanan darah 4. Obesitas akan menimbulkan
berbagai komplikasi penyakit lain seperti penyakit jantung koroner, gangguan
fungsi ginjal, stroke dan sebagainya 4.
Penyakit hipertensi merupakan suatu penyakit degeratif yang berbahaya.
Hipertensi atau lebih dikenali penyakit darah tinggi pada masyarakat merupakan
suatu penyakit yang tidak menimbulkan gejala dan pasien yang tidak mempunyai
keluhan dan merasakan sehat. Oleh demikian, hipertensi dianggap sebagai suatu
penyakit membunuh secara diam-diam atau silent killer 4
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
masyarakat
yang
kurang
memahami
tentang
pencegahan
dan
DAFTAR PUSTAKA
1. Brunnert & SuddarthIlmu Penyakit Dalam dan Bedah Edisi II, Jilid IV. Jakarta.
EGC, 2010.
2. Riskedas, Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Indonesia. 2013.
3. ProfilDinkesProvinsi Lampung, Profil Kesehatan. Bandar Lampung. 2014.
4. Arief dkk, Patofisiologi. Jakarta. EGC. 2007.
5. Profil Puskesmas Gedong Tataan. Angka Kejadian Hipertensi. Gedong Tataan.
Pesawaran. 2014.
6. Menurut WHO. Profil Kesehatan Dunia. USA. Philadelphia. 2003.
7. Setiadi. Konsep Penyakit Hipertensi. Jakarta. Rineka Cipta. 2012.
8. Smeltzer&Bare,Ilmu Penyakit Dalam Edisi III. Jakarta. EGC. 2001.
9. Petrus Ambar Sudarmanto (2013) tentang hubungan gaya hidup lansia
dengan kejadian hipertensi di Desa Talang Jawa Kecamatan Merbau
Mataram Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013. www.umitra.com,
diakses tanggal 17 Januari 2016
10. Arum Lestari (2013) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Lampung Tengah
Tahun 2013, www.google.com, diakses tanggal 17 Januari 2016
11. Galih Anggoro (2014) tentang hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi
pada pasien rawat jalan Poliklinik RSUD Ahmad Yani Kota Metro Tahun
2014, www.skripsi-tesis.com, diakses tanggal 17 Januari 2016
12. NotoatmodjoS. Metodologi penelitian kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. 2010.
hal. 72.
13. Arikunto S. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi. Revisi).
Rineka Cipta, Jakarta. 2010. hal. 146.
14. Hastono, SP. Analisis Data. FKUI. Jakarta. 2010. hal. 126-131.
15. Sugiyono.Metode
hal. 57-60.
PenelitianKualitatifdanR&D.CVAlfabeta.Bandung:2012.