Anda di halaman 1dari 79

SKRIPSI

HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM DAN LEMAK TERHADAP


TERJADINYA HIPERTENSI PADA IBU HAMIL
(Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Beji)

Oleh :

FRYSKA ROSYIDAH ROMADHONA

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2023
SKRIPSI

HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM DAN LEMAK TERHADAP


TERJADINYA HIPERTENSI PADA IBU HAMIL
(Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Beji)

Oleh :

FRYSKA ROSYIDAH ROMADHONA


NIM. 101511133082

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2023
PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Tim Penguji Skripsi


Program Sarjana Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan
diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM.)
pada tanggal 26 Januari 2023

Mengesahkan
Universitas Airlangga
Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

Dr. Santi Martini, dr., M.Kes


NIP 196609271997022001

Tim Penguji :
a) Dr. Muji Sulistyowati, S.KM., M.Kes.
b) Prof. Dr. Sri Sumarmi. S.KM., M.Si.
c) Dr. Leersia Yusi Ratnawati, S.KM., M.Kes.

ii
SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar


Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM.)
Departemen Gizi
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga

Oleh :

Fryska Rosyidah Romadhona


NIM 101511133082

Surabaya, 30 Januari 2023

Menyetujui,
Pembimbing,

Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.KM., M.Si.


NIP 196806251992032002

Mengetahui,

Koordinator Program Studi, Ketua Departemen

Dr. Muji Sulistyowati, S.KM., M.Kes. Dr. Siti Rahayu Nadhiroh, S.KM., M.Kes.
NIP 197311151999032002 NIP 197505312000642001

iii
SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Fryska Rosyidah Romadhona


NIM : 101511133016
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Kesehatan Masyarakat
Jenjang : Sarjana (S1)

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan skripsi
saya yang berjudul :

HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM DAN LEMAK TERHADAP KEJADIAN


HIPERTENSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BEJI
KABUPATEN PASURUAN.

Apabila suatu saat nanti terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, 30 Januari 2023

Fryska Rosyidah Romadhona


101511133082

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya Skripsi dengan judul "HUBUNGAN
ASUPAN NATRIUM DAN LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI
PADA IBU HAMIL (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Beji Kabupaten
Pasuruan), sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan
kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Dalam skripsi ini dijabarkan mengenai hasil antara asupan natrium dan
lemak dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Hipetensi dapat menimbulkan
komplikasi dan gangguan pada kehamilan, tidak hanya itu bisa meyebabkan
kematian pada ibu dan bayi. Hipertensi pada ibu hamil dicegah dengan
memperbaiki pola makan ibu dan penyusunan menu khusus pada ibu hamil agar
keperluan gizi ibu hamil dapat tercukupi. Tidak hanya akan mempengaruhi gizi
ibu saja akan tetapi juga mempengaruhi gizi janin yang dikandung.
Pada kesempatan ini disampaikan terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada ibu Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.KM., M.Si. selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan petunjuk, koreksi serta saran hingga
terwujudnya skripsi ini.
Terimakasih dan penghargaan juga disampaikan pula kepada yang terhormat :
1. Dr. Santi Martini, dr., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
2. Dr. Siti Rahayu Nadhiro, S.KM., M.Kes. selaku Ketua Departemen Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
3. Dr. Muji Sulistyowati, S.KM., M.Kes. selaku Koordinator Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
4. Ayah saya, ibu, kakak dan kelima adik-adik saya yang telah memberikan segenap
dukungan untuk keberhasilan menyelesaikan skripsi.
5. Keluarga besar dan crazy’s family (nur, bella, munir dan bibah) yang selalu
mendukung dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi.
6. Teman peminatan Gizi dan IKM A Fakultas Kesehatan Masyarakat yang turut
berjuang bersama.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah
diberikan dan semoga skripsi ini berguna baik bagi diri kami sendiri maupun pihak
lain yang memanfaatkan.

Surabaya, 30 Januari 2023

v
ABSTRACT

During pregnancy there are natural changes, namely physically and mentally.
Prospective mothers must remain healthy and have adequate nutrition (normal weight).
One of the health problems for pregnant women that often arises and can cause
complications in 2-3% of pregnancies is hypertension. The problem of hypertension
during pregnancy is around 5–15%, which is one of the three causes of maternal
mortality and morbidity. Excessive salt consumption can result in increased fluid
retentionin the blood resulting in impaired blood circulation, heartwill work stronger
and eventually a person's blood pressure will be high. The body also needs fat, but
consuming fat in excess will cause health problems such as blockages
blood. The purpose of this research isThe purpose of this study was to determine
sodium and fat intake with the incidence of hypertension in pregnant women in the
working area of the Beji Health Center, Pasuruan Regency
This study uses qualitative methods by using purposive sampling as a sampling
technique. The research location is in the working area of the Beji Health Center,
Pasuruan Regency in August 2021 - November. The sample in this study were
pregnant women with gestational age above 20 weeks, totaling 11 people. The research
instrument used was a questionnaire to see the characteristics of the respondents, blood
pressure, sodium and fat intake. To see sodium and fat intake using a questionnaire
food recall and food frequency.
The results of this study indicate that the number of respondents with high blood
pressure is at most 55%. Research respondents with less sodium intake had the highest
number, namely 11 respondents (100%). Based on the frequency of high-sodium
foodsfood containing high sodium consumed by respondents with the highest amount
in instant noodles 10 Respondents to research with less fat intake had the highest
amount, namely 6 respondents (55%).
The conclusion of this study shows that in the assessment of sodium intake on
the incidence of hypertension, respondents in this study with high blood pressure had
less than 55% sodium intake. In the assessment of fat intake on the incidence of
hypertension, respondents with high blood pressure had 36.4% more fat intake.
Pregnant women are expected to monitor their diet, such as consuming excess salt and
fat so as not to cause hypertension and to check their blood pressure by carrying out
an ANC examination.

Keywords: Hypertension, Pregnant Women, Sodium Intake, Fat Intake

vi
ABSTRAK

Pada kehamilan mengalami perubahan yang bersifat alami yaitu pada fisik
dan mental. Calon ibu harus tetap sehat dan memiliki gizi yang cukup (berat badan
normal). Salah satu masalah kesehatan bagi ibu hamil yang sering muncul dan
dapat menimbulkan komplikasi pada 2–3% kehamilan yaitu hipertensi. Masalah
hipertensi saat kehamilan sekitar 5–15%, yang merupakan satu di antara tiga
penyebab kejadian mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Konsumsi garam yang
berlebihan dapat mengakibatkan meningkatnya timbunan cairan dalam darah
sehingga mengakibatkan sirkulasi darah terganggu, jantung akan bekerja lebih kuat
dan akhirnya tekanan darah seseorang akan tinggi. Tubuh juga memerlukan lemak,
namun bila mengkonsumsi lemak secara berlebihan akan mendatangkan
gangguan kesehatan seperti terjadinya penyumbatan darah.
Tujuan penelitian ini adalah Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
mengetahui asupan natrium dan lemak dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Beji Kabupaten PasuruanPenelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan menggunakan purposive sampling sebagai teknik
pengambilan sampel. Lokasi penelitian adalah di wilayah kerja Puskesmas Beji
Kabupaten Pasuruan pada bulan Agustus - November 2021. Sampel pada
penelitian ini ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu yang berjumlah
11 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner untuk melihat
karakteristik responden, tekanan darah, asupan natrium dan lemak. Untuk melihat
asupan natrium dan lemak menggunakan kuesioner food recall dan food
frequency.
Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden penelitian dengan
tekanan darah tinggi jumlah paling 55%. Responden penelitian dengan asupan natrium
kurang mempunyai jumlah paling banyak yaitu 11 responden (100%). Berdasarkan
frekuensi pangan tinggi natrium pangan mengandung tinggi natrium yang dikonsumsi
oleh responden dengan jumlah paling banyak di mie instan 10 Responden penelitian
dengan asupan lemak kurang mempunyai jumlah paling banyak yaitu 6 responden
(55%).
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan hasil dari penilaian asupan natrium
terhadap kejadian hipertensi, responden pada penelitian ini dengan tekanan darah
tinggi mempunyai asupan natrium kurang 55%. Pada penilaian asupan lemak terhadap
kejadian hipertensi, responden dengan tekanan darah tinggi mempunyai asupan lemak
lebih 36,4%. Untuk ibu hamil diharapka memantau pola makan seperti mengkonsumsi
garam dan lemak secara berlebih agar tidak menimbulkan terjadinya hipertensi dan
melakukan pengecekan tekanan darah dengana melakukan pemeriksaan ANC.

Kata Kunci: Hipertensi, Ibu Hamil, Asupan Natrium, Asupan Lemak

vii
DAFTAR ISI

Halaman
PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS ...................................... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH ........................... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................6
1.4.1 Tujuan Umum ..............................................................................6
1.4.2 Tujuan Khusus .............................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................7
1.4.1 Bagi Peneliti ............................................................................................... 7
1.4.2 Bagi Tenaga Kesahatan ............................................................................. 7
1.4.3 Bagi Responden ......................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8


2.1 Karakteristik Ibu .....................................................................................8
2.1.1 Usia ..............................................................................................8
2.1.2 Usia Kehamilan ............................................................................9
2.1.3 Riwayat hipertensi pada keluarga Hipertensi ............................10
2.2 Hipertensi .............................................................................................11
2.3 Kehamilan ...........................................................................................12
2.3.1 Definisi Kehamilan ....................................................................12
2.3.2 Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil ....................................................13
2.4 Hipertensi dalam Kehamilan ...............................................................15
2.4.1 Patofisiologis Hipertensi dalam Kehamilan ..............................15
2.4.2 Gejala Hipertensi dalam Kehamilan..........................................16
2.4.3 Klasifikasi Hipertensi dalam Kehamilan...................................17
2.5 Pencegahan dan Penanganan Hipertensi dalam Kehamilan .................18
2.6 Hubungan Asupan Natrium terhadap Kejadian Hipertensi pada
Kehamilan ..........................................................................................21
2.7 Hubungan Asupan Lemak terhadap Kejadian Hipertensi pada
Kehamilan .................................................................................................. 22

viii
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 24
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian .............................................................. 24

BAB IV METODE PENELITIAN 27


4.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian .................................................27
4.2 Populasi Penelitian..............................................................................27
4.3 Sampel, Besar, Sampel, Cara Penentuan Sampel dan Cara
Pengambilan Sampel ...........................................................................27
4.3.1 Sampel Penelitian .......................................................................27
4.3.2 Besar Sampel Penelitian ............................................................28
4.3.3 Cara Penentuan ...........................................................................28
4.3.4 Cara Pengambilan Sampel .........................................................28
4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................................29
4.4.1 Lokasi Penelitian ........................................................................29
4.4.2 Waktu Penelitian ........................................................................29
4.5 Variabel, Definisi Operasional, Cara Pengukuran dan Skala Data ....29
4.5.1 Definisi Operasional ...................................................................29
4.5.2 Variabel ......................................................................................31
4.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 32
4.6.1 Teknik Pengumpulan Data .........................................................32
4.6.2 Instrumen Pengumpulan Data ...................................................32
4.7 Kerangka Operasinal ............................................................................34
4.8 Teknik Analisis Data .................................................................................. 35

BAB V HASIL PENELITIAN 36


5.1 Gambaran Umum ........................................................................................ 36
5.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Beji .............................................36
5.1.2 Visi-Misi Puskesmas Beji ..........................................................37
5.2 Karakteristik Ibu Hamil .......................................................................37
5.2.1 Distribusi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Umur..............37
5.2.2 Distribusi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Usia
Kehamilan ..................................................................................38
5.2.3 Distribusi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Pekerjaan .......38
5.2.4 Distribusi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Riwayat
Hipertensi pada Keluarga ..........................................................39
5.3 Status Tekanan Darah.........................................................................39
5.4 Asupan Natrium dari Makanan ..........................................................40
5.5 Frekuensi Pangan Tinggi Natrium .....................................................43
5.6 Asupan Lemak Pada Ibu Hamil .........................................................43
5.7 Penilaian Asupan Natrium Terhadap Kejadian Hipertensi ................44
5.8 Penilaian Asupan Lemak Terhadap Kejadian Hipertensi ..................45

BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................46
6.1 Karakteristik Responden ............................................................................ 46
6.2 Asupan Natrium Ibu Hamil ....................................................................... 46

ix
6.3 Asupan Lemak Ibu Hamil .......................................................................... 47
6.4 Penilaian Asupan Natrium Terhadap Kejadian Hipertensi ................... 48
6.5 Penilaian Asupan lemak Terhadap Kejadian Hipertensi ......................49

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................51


7.1 Kesimpulan...........................................................................................51
7.2 Saran .....................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................53
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman


2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ........................................... 12
2.2 Klasifikasi Hipertensi dalam Kehamilan ...................... 18
2.3 Manajemen Hipertensi Secara Non Farmakologi ........ 20
2.4 Tingkat Diet Rendah Garam Berdasarkan Jumlah
Garam yang Dikonsumsi dalam sehari.......................... 22
4.1 Variabel, Definisi Operasional dan Cara Pengukuran 29
5.1 Distribusi Krakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Umur 37
5.2 Distribusi Krakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Usia
Kehamilan .................................................................... 38
5.3 Distribusi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan
Pekerjaan ...................................................................... 38
5.4 Distribusi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan
Riwayat Hipertensi dalam Keluarga ............................ 39
5.5 Status Tekanan Darah ................................................... 39
5.6 Asupan Natrium dari Makanan .................................... 40
5.7 Frekuensi Konsumsi Ibu Hamil .................................... 40
5.8 Frekuensi Pangan Tinggi Natrium ............................... 43
5.9 Asupan Lemak Pada Ibu Hamil ................................... 43
5.10 Penilaian Asupan Natrium Terhadap Kejadian
Hipertensi ..................................................................... 44
5.11 Penilaian Asupan Lemak Terhadap Kejadian
Hipertensi ..................................................................... 45

xi
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman


3.1 Kerangka Konsep .................................................. 24
4.1 Kerangka Operasional ........................................... 34

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

1. Kuesioner Penelitian .................................................. 56


2. Uji Etik ....................................................................... 60
3. Surat Izin Penelitian ................................................... 61
4. Dokumentasi .............................................................. 64

xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

Daftar Arti Lambang


> = Kurang
< = Lebih
- = Sampai dengan
% = Persen
& = Dan

Daftar Arti Singkatan


AKG = Angka Kecukupan Gizi
WHO = Worl Health Organization
DKBM = Daftar Komposisi Bahan Makanan
URT = Ukuran Rumah Tangga
FFQ = Food Frequency
mg = miligram
g = gram
mmHg = milimeter hydragrum
Depkes = Departemen Kesehatan
Kemenkes = Kementrian Kesehatan
Pusdatin = Pusat Data dan Informasi

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan sesuatu berharga dalam kehidupan yang dapat

membuat keluarga bahagia. Pada kehamilan mengalami perubahan yang

bersifat alami yaitu pada fisik dan mental. Calon ibu harus tetap sehat dan

memiliki gizi yang cukup (berat badan normal). Harus memiliki kebiasaan

makan yang teratur dan bergizi. Ibu yang tidak mendapatkan gizi yang

cukup selama kehamilan akan meyebabkan pengaruh bagi bayi yang

dikandungnya yaitu akan menderita kekurangan gizi (Fitri, 2011).

Kehamilan akan menimbulkan perubahan secara anatomis, fisiologis,

maupun biokimia. Adanya perubahan tersebut dapat mempengaruhi

kebutuhan gizi ibu selama kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan

pertumbuhan dan perkembangan janin secara baik (Hariyani, 2011).

Di Indonesia sebaran jumlah ibu hamil menurut provinsi pada tahun

2016 yang termasuk 3 terbanyak berada di provinsi Jawa Barat sebesar

975.636 jiwa, Jawa Timur 638.292 jiwa dan Jawa Tengah sebesar 596.865

jiwa (Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2017). Pada tahun

2016 Jawa Timur termasuk 2 terbanyak untuk jumlah ibu hamil. Pada

tahun 2018 cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 untuk wilayah

kabupaten Pasuruan sebesar 100,46 % dan 93,70% (Dinkes Provinsi Jatim,


1
2

2018).

Salah satu masalah kesehatan bagi ibu hamil yang sering muncul dan

dapat menimbulkan komplikasi pada 2–3% kehamilan yaitu hipertensi.

Masalah hipertensi saat kehamilan sekitar 5–15%, yang merupakan satu di

antara tiga penyebab kejadian mortalitas dan morbiditas ibu bersalin selain

infeksi dan perdarahan (Pesta Corry Sihotang, et al., 2016). Hipertensi

dapat menyebabkan masalah bagi wanita yang hamil maupun bayi yang

dikandungnya. Pada bayi yang sedang berkembang, masalah tekanan darah

tinggi pada calon ibu menyebabkan menurunnya aliran darah ke plasenta,

sehingga menyebabkan bayi menjadi lebih kecil atau retradasi

pertumbuhan intrauterine (Glade, 2011).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan

darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari

90 mmHg dengan dua kali pengukuran selang waktu lima menit dalam

keadaan cukup istirahat/tenang (Pusdatin Hipertensi, 2016). Saat ini,

hipertensi masih menjadi tantangan besar di Indonesia karena hipertensi

merupakan kejadian yang sering ditemukan di pelayanan kesehatan primer.

Menurut data WHO, di seluruh dunia orang yang mengalami hipertensi

sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang, jumlah ini kemungkinan akan

meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta orang yang

mengalami hipertensi, 333 juta orang terdapat di negara maju dan 639
3

sisanya terdapat di negara berkembang, termasuk Indonesia (Yonata, 2016).

Hipertensi merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi tertinggi terjadi

pada perempuan, yaitu sebesar 36,9%, sesuai dengan data Riskesdas 2018.

Berdasarkan data dari dinas kesehatan provinsi Jawa Timur tahun 2018

persentase hipertensi sebesar 22.71% atau sekitar 2.360.592 penduduk,

dengan proporsi laki-laki sebesar 18.99% (808.009 penduduk). Di

Kabupaten Pasuruan jumlah data penduduk perempuan yang terkena

hipertensi sebesar 45.136 penduduk (Dinkes Kabupaten Pasuruan, 2016).

Menurut penelitian Yudhaputra tahun 2016 faktor risiko yang

mempengaruhi terjadinya hipertensi pada ibu hamil yaitu usia kriteria pre-

hipertensi yang paling banyak berada di rentang umur 20 – 25 tahun. Usia

ibu merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Riwayat

hipertensi pada keluarga atau genetik juga merupakan faktor yang

mempengaruhi, penellitian Yudhaputra ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Carr, et al, yaitu angka kejadian hipertensi saat kehamilan

meningkat dengan adanya faktor risiko genetik pada keluarga. Pada aktifitas

fisik yang kurang akan mengakibatkan jantung tidak terlatih, pembuluh

darah kaku, sirkulasi darah tidak mengalir dengan lancar sehingga dapat

mengakibatkan terjadinya hipertensi.

Penelitan di Ghana oleh Jones, et al (2017) mengenai faktor risiko

mengenai hipertensi selama kehamilan didapatkan hasil bahwasannya,


4

wanita dengan riwayat keluarga hipertensi meningkatkan terjadinya risiko

secara signifikan. Riwayat persalinan prematur sebelumnya juga menjadi

risiko yang signifikan. Ibu yang mengalami riwayat kelahiran prematur

sebelumnya lebih cenderung mengembangkan hipertensi saat kehamilan

sebagai akibat dari kondisi sebelumnya. Diet yang ditandai dengan

konsumsi tinggi makanan berlemak juga ditemukan menjadi faktor risiko.

Lemak adalah bagian utama dari diet para responden penelitian ini, yang

secara signifikan terkait dengan hipertensi dalam kehamilan. Wanita hamil

yang mengonsumsi lemak trans dalam jumlah tinggi sebesar 4,42 kali lebih

dapat mengembangkan hipertensi dalam kehamilan dibandingkan dengan

mereka yang tidak dan pengaruhnya secara statistik signifikan. Status

mikronutrien ibu dalam kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan

plasenta. Penelitian di Turki oleh Samur, et al (2016) mengenai hubungan

status gizi wanita dengan preeklampsia dan wanita hamil yang sehat

menunjukkan bahwa kelebihan energi (diet tinggi lemak) yang

menyebabkan asupan nutrisi tidak cukup selama pra-kehamilan dan kehamilan

kejadian ini dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko pre eklamsia.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya asupan protein dan lemak

lebih rendah di antara wanita dengan pre eklamsia daripada wanita yang hamil

sehat tetapi perbedaannya tidak signifikan secara statistik. Penelitian ini

sejalan dengan studi yang dilakukan oleh Clausen, et al (2017). melaporkan


5

risiko pengembangan preeklampsia yang lebih tinggi pada wanita hamil

dengan asam lemak tak jenuh ganda yang tinggi

Beberapa penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara asupan natrium dengan tekanan darah pada penelitian yang

dilakukan oleh Tanjung hasil yang didapatkan bahwasannya ibu hamil yang

sering mengkonsumsi makanan tinggi natrium memiliki jumlah kasus

tekanan darah tinggi yang lebih besar (58,3%) dibandingkan dengan ibu

hamil yang tidak sering mengkonsumsi makanan tinggi natrium (56,1%)

(Febriana dkk, 2017). Konsumsi garam yang berlebihan dapat

mengakibatkan meningkatnya timbunan cairan dalam darah (diuretik)

sehingga mengakibatkan sirkulasi darah terganggu, jantung akan bekerja lebih

kuat dan akhirnya tekanan darah seseorang akan tinggi (Sihotang dkk,

2016). Tubuh juga memerlukan lemak, namun bila mengkonsumsi lemak

secara berlebihan akan mendatangkan gangguan kesehatan seperti

terjadinya penyumbatan darah. Konsumsi lemak hendaknya di batasi

maksimum 25% dari kebutuhan kalori atau sekitar 500-550 kalori

(Sukfitrianty, et al., 2016).

Faktor lainnya yang dapat menimbulkan terjadinya hipertensi selama

kehamilan yaitu pola makan yang tidak sehat. Berdasarkan teori Emilia dan

Harry (2010), jika selama kehamilan ibu dapat memperbaiki pola makan

dengan makanan yang bergizi dan tidak berisiko saat kehamilan, maka
6

risiko untuk terjadinya gangguan pada tubuh ibu dan janin dapat dicegah

sedini mungkin. Karena janin membutuhkan zat gizi yang sempurna untuk

perkembangannya. Ibu hamil diharuskan untuk mengkonsumsi makanan

dengan pola makan yang baik, cukup serat, rendah garam dan cukup air

(Fatmawati, 2014). Sehingga perlu upaya yang dilakukan agar ibu hamil

selama masa kehamilan tidak terkena atau terhindar dari masalah hipertensi.

Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan penyusunan menu khusus pada

ibu hamil agar keperluan gizi ibu hamil dapat tercukupi. Tidak hanya akan

mempengaruhi gizi ibu saja akan tetapi juga mempengaruhi gizi janin yang

dikandung.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan asupan natrium dan lemak dengan kejadian hipertensi

pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Beji Kabupaten Pasuruan?

1.3 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui asupan natrium dan lemak

dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Beji

Kabupaten Pasuruan.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil berdasarkan umur, usia

kehamilan, pekerjaan dan riwayat hipertensi dalam keluarga.


7

2. Menilai asupan natrium pada ibu hamil

3. Menilai asupan lemak pada ibu hamil

4. Mengidentifikasi asupan natrium dan lemak dengan kejadian hipertensi

pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Beji Kabupaten Pasuruan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

1. Mendapat pengetahuan lebih mengenai hipertensi

2. Mengetahui pengaruh asupan natrium dan lemak terhadap kejadian

hipertensi pada ibu hamil

3. Dapat dijadikan refrensi untuk penelitian selanjutnya

1.4.2 Bagi Tenaga Kesahatan

1 Mengetahui informasi mengenai bahaya hipertensi pada ibu hamil

2. Dapat dijadikan refrensi untuk penanganan kasus hipertensi pada ibu

hamil

1.4.3 Bagi Responden

1. Mengetahui bahaya hipertensi, sehingga lebih waspada Ketika

mengalaminya.

2. Mengetahui konsumsi asupan natrium dan lemak dengan kejadian

hipertensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Ibu

2.1.1 Usia

Usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35

tahun. komplikasi maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia

dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian

maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Dampak dari usia yang

kurang, dapat menimbulkan komplikasi selama kehamilan. Setiap remaja

primigravida mempunyai risiko yang lebih besar mengalami hipertensi

dalam kehamilan dan meningkat lagi saat usia di atas 35 tahun (Manuba,

2008).

Usia ibu sangat mempengaruhi dalam proses reproduksi. Pada

kurun waktu reproduksi sehat untuk usia yang aman dalam proses

kehamilan dan persalinan adalah usia 20-35 tahun karena organ

reproduksi sudah sempurna dalam menjalani fungsinya. Ibu yang

melakukan persalinan dengan partus lama yang disebabkan oleh

kelainan biasanya disebabkan oleh faktor usia yang relatif tua, jika ibu

berusia lebih dari 35 tahun (Bardja, 2017).

Usia ibu telah dikaitkan dengan risiko pre-eklampsia atau

8
9

eklampsia. Usia ibu 40 tahun telah dikaitkan dengan peningkatan risiko

(OR 1,49, 95% CI 1,22- 1,82) 15. Berdasarkan The Who Multicountry

Survey of Maternal and Newborn melaporkan bahwa wanita usia 35

tahun berada di risiko tinggi pre-eklampsia, meskipun tidak eklampsia.

Namun, wanita berusia 19 tahun berada di level tinggi risiko eklampsia,

tetapi bukan diagnosis pre-eklampsia.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jones, et al

(2017) di Ghana, umur menjadi faktor risiko yang menyebabkan

hipertensi dalam kehamilan. dalam hasil penelitian ini umur yang

menjadi risko tinggi terkait hipertensi dalam kehamilan yaitu umur ibu

35-39 tahun. Sedangkan penelitian yang dilakukan Sutiati dkk (2017)

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diWilayah Kerja Puskesmas

Gunung Jati untuk kategori umur 20-35 tahun terdapat 9 responden

dengan hipertensi dalam kehamilan, sedangkan kelompok umur kurang

dari 20 tahun tidak terdapat responden dengan hipertensi dalam

kehamilandan pada kelompok umur lebih dari 35 tahun ada 7 responden

dengan hipertensi dalam kehamilan.

2.1.2 Usia Kehamilan

Pada saat kehamilan di trimester kedua dan ketiga menyebabkan

resiko terjadinya preeklampsia dengan adanya gejala odema dan

proteinuria. Hipertensi dalam kehamilan terjadi saat trimester terakhir


10

kehamilan atau setelah lebih dari 20 minggu usia kehamilan, peningkatan

tekanan darah mencapai nilai 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan

sistolik 30 mmHg dan tekanan diastolik 15 mmHg diatas normal

(Sinambela, 2018).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Febriana dkk (2019) di

Wilayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Temanggung menunjukkan

usia kehamilan paling banyak yaitu pada usia kehamilan 7 bulan (26,4%)

dan sebanyak 34% tekanan darah sistolik ibu hamil trimester dua dan tiga

tergolong prehipertensi, sedangkan untuk tekanan darah diastolik

tergolong prehipertensi sebanyak 20,8%. Hal ini menunjukkan masih

terdapat ibu hamil yang mengalami resiko hipertensi dalam kehamilan di

wilayah kerja Puskesmas Bulu.

2.1.3 Riwayat hipertensi pada keluarga Hipertensi

Seseorang akan mengalami kemungkinan lebih besar untuk

mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.

Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga

itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan

peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium

terhadap sodium individu dengan orang tua menderita hipertensi dari pada

orang yang tidak mempunyai riwayat hipertensi pada keluarganya


11

(Widyaningrum, 2017).

Terdapat peranan genetik pada hipertensi dalam kehamilan. Hal

tersebut dapat terjadi karena terdapat riwayat keluarga dengan hipertensi

dalam kehamilan. Hipertensi pada kehamilan dapat diturunkan pada anak

perempuan sehingga sering terjadi hipertensi sebagai komplikasi

kehamilan. Kerentanan terhadap hipertensi kehamilan bergantung pada

sebuah gen resesif.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Jones, et al (2017) wanita

hamil dengan riwayat keluarga hipertensi adalah 4,41 kali lebih mungkin

untuk mengembangkan hipertensi dalam kehamilan dan efeknya

signifikan secara statistik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Imaroh (2017) bahwa ibu yang memiliki riwayat hipertensi

keluarga mempengaruhi faktor risiko kejadian hipertensi pada ibu hamil

dengan risiko 5,9 kali lebih besar terjadinya hipertensi.

2.2 Hipertensi

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan

kronis yang di tandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding

pembuluh darah arteri. Keadaan tersebut mengakibatkan jantung bekerja

lebih keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh

darah. Hal ini dapat menganggu aliran darah, merusak pembuluh darah,

bahkan menyebabkan penyakit degeneratif hingga kematian.


12

Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika pemeriksaan

tekanan darah menunjukkan hasil di atas 140/90 mmHg atau lebih dalam

keadaan istirahat, dengan dua kali pemeriksaan dan selang waktu 5 menit.

Dalam hal ini 140 atau nilai atas menunjukkan tekanan sistolik,

sedangkan 90 atau nilai bawah menunjukkan tekanan diastolik. Hipertensi

juga dijuluki sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam karena

penyakit ini tidak memiliki gejala spesifik, dapat menyerang siapa saja

dan kapan saja (Sari, 2017).

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah


Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik
Angka yang di atas Angka yang di
bawah
Normal ≤ 119 ≤ 79
Pra-hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi
Derajat 1* 140-159 90-99
Derajat 2* ≥ 160 ≥ 100
*Berdasarkan hasil rata-rata dua kali atau lebih pengukuran yang diambil
pada posisi duduk, dalam sedikitnya dua kali kunjungan. Sumber :
Sutanto (2007)

2.3 Kehamilan

2.3.1 Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin mulai

sejak konsepsi dan berakhir sampai permula persalinan. Periode

kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga
13

dimulai persalinan sejati, yang menandai awalnya periode antepartum.

Periode antepartum dibagi menjadi tiga trimester yang masing-masing

terdiri dari tiga belas minggu atau tiga bulan menurut hitungan kelender.

Pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang mempertimbangkan

bahwa lama kehamilan diperkirakan kurang lebih 280 hari, 40 minggu, 10

bulan (berdasarkan perputaran bulan atau lunar) atau 9 bulan sejak hari

pertama haid terakhir dengan perkiraan siklus 28 hari. Hal ini membuat

kehamilan berlangsung kurang lebih 266 hari 38 minggu (Fahira, 2017).

2.3.2 Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil

Untuk kesehatan ibu selama kehamilan maupun pertumbuhan dan

aktifitas diferensiasi janin, maka ibu dalam keadaan hamil harus cukup

mendapat makanan bagi dirinya sendiri maupun bagi janinya. Makanan

yang biasa dikonsumsi baik kualitas maupun kuantitasnya harus ditambah

zat-zat gizi dan energ agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Berikut zat

gizi yang dibutuhkan ibu selama kehamilan (Ambarwati, 2015) :

1. Kalori

Kebutuhan kalori meningkat karena peningkatan laju

metabolik basal dan arena penambahan berat badan meningkatkan

jumlah kalori yang dibakar selama aktivitas. Peningkatan kebutuhan

kalori kira-kira 15% dari kebutuhan kalori normal


14

2. Protein

Kebutuhan protein meningkat untuk mendukung pertumbuhan

dan perkembangan janin, pembentukan plasenta dan cairan amnion,

pertumbuhan jaringan maternal dan penambahan volume darah.

3. Asam Folat

Ibu yang mengonsumsi jumlah asam folat adeuat sebelum

konsepsi dan selama bulan awal kehamilan menurukan risiko

mengandung bayi dengan defek tuba neural (mis, spina, bifida dan

anensefali). Meliputi jus jeruk, sayuran hijau dan brokoli.

4. Kalsium

Bila asupan kalsium adekuat sebelum hamil, jumlah yang

dikonsumsi tidak perlu meningkat. Namun, 1300 mg/hari kalsium

dianjurkan untuk remaja hamil. Ibu yang tidak mengonsumsi

cukup kalsium dari makanan memerlukan suplemen kalsium.

5. Zat besi

Suplemen 30 mg zat besi dianjurkan untuk semua wanita

selama trimester kedua dan ketiga, zat besi lebih baik dikonsusmi

diantara waktu makan atau pada jam tidur pada saat lambung kosong

untuk memaksimalkan absorpsi.


15

2.4 Hipertensi dalam Kehamilan

2.4.1 Patofisiologis Hipertensi dalam Kehamilan

Pada wanita hamil metabolisme dalam tubuh mengalami

perubahan. Sistem hormonal, kardiovaskuler, dan pengeluaran urin

antara wanita hamil dengan wanita yang tidak hamil berbeda. Volume

darah pada wanita hamil akan meningkat dan akan mencapai

maksimum pada trimester ke-2 dan ke-3 pompa darah oleh jantung pun

meningkat dan memungkinkan terjadinya hipertensi. Biasanya tekanan

darah kan kembali normal setelah persalinan. Namun, ada yang

menimbulkan komplikasi. Hal ini disebabkan karena tekanan darah yang

meningkat mengakibatkan pembuluh darah mengalami vasokonstriksi

(penyempitan) yang mengakibatkan suplai darah ke jaringan berkurang.

Hal tersebut menyebabkan organ tidak berfungsi bahkan terjadi

kematian organ (Dewi, 2010).

Pada kehamilan normal, arteri spiral uteri invasif ke dalam

trofoblas, menyebabkan peningkatan aliran darah lancar untuk

memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi janin. Kejadian pada pre-

eklampsia, terjadi gangguan sehingga menyebabkan aliran darah menjadi

tidak lancar dan adanya gangguan pada plasenta. Peningkatan sFlt1

menyebabkan plasenta memproduksi vascular endothelial growth factor

(VEGF) dan menyebabkan penurunan placental growth factor (PlGF).


16

Sehingga, menyebabkan disfungsi endotel pada pembuluh ibu yang

mengakibatkan penyakit multiorgan : hipertensi, disfungsi glomerular,

proteinuria, edema pada otak dan edema pada hati (Alatas, 2019).

2.4.2 Gejala Hipertensi dalam Kehamilan

Pada tahap awal, wanita dengan hipertensi kehamilan tidak

menunjukkan gejala apapun. biasanya, gejala akan muncul setelah

penyakit ini naik pada tahap berikutnya. Gejala-gejala ini dapat dibedakan

menjadi 2 macam (Dewi, 2010).

A. Gejala Subjektif

Gejala yang dapat dirasakan penderita. Biasanya, timbul setelah

penyakit sudah berlanjut pada tahap berikutnya. Gejala-gejala

subjektif meliputi dari sakit kepala, sakit pada ulu hati, dan

gangguan penglihatan bahkan dapat juga sampai mengalami

kebutaan.

B. Gejala Objektif

Gejala yang tidak dapat dirasakan penderita, tetapi

ditunjukkan berdasarkan pada pemeriksaan. Gejala objektif

meliputi dari kenaikan tekanan darah, gejala ini adalah gejala yang

paling awal muncul, terjadinya pembengkakan atau odema.

Pembengkakan ini biasanya terjadi pada jari tangan dan mata yang

biasanya menetap. Pembengkakan ini juga diikuti dengan


17

penambahan berat badan dan terjadi peningkatan kadar protein

dalam urin atau proteinuria. Kadar ini dinyatakan berlebih jika

mencapai 0.31 g/l di dalam urin 24 jam.

Hipertensi pada ibu ditandai dengan sering pusing, nyeri

kepala, nyeri ulu hati, nafsu makan berkurang, mual, muntah dan

mengalami gangguan penglihatan. Gejala-gejala lainnya adalah

penambahan berat badan yang progresif, yaitu lebihdari 3 kg setiap

minggunya (Wibisono dan Dewi, 2016).

2.4.3 Klasifikasi Hipertensi dalam Kehamilan

Secara garis besar terdapat tiga kategori kelainan hipertensi yang

disebabkan oleh kehamilan (pregnancy-induced hypertension).

Pregnancy- induced hypertension merupakan hipertensi yang muncul

dalam kehamilan kemudian menurun setelah persalinan. Berikut ini 3

kategori tersebut (Dewi, 2010)

a. Hipertensi saja, tanpa disertai proteinuria atau edema patologik.

Pada kasus ini peningkatan tekanan darah selama kehamilan atau

dalam 24 jam pertama setelah persalinan tidak diikuti dengan

komplikasi lainnya.

b. Pre-eklampsia adalah hipertensi yang disertai proteinuria dan edema

patologik. ini biasanya terjadi setelah minggu ke-20 (atau lebih awal
18

pada adanya kasus penyakit trofoblastik seperti mola tau hidrops).

Pre-eklampsia ini dibagi atas pre-eklampsia ringan dan berat.

c. Eklampsia adalah hipertensi yang disertai dengan proteinuria dan

edema patologik dan konvulsi tau kejang dan koma. Pre-eklmapsia

atau eklampsia sering disebut juga toxemia gravidarum.

Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan menurut American College

of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) yaitu:

Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi dalam Kehamilan


Kondisi Definisi Prevalensi
Hipertensi Gestasional Peningkatan tekanan darah (> 6-7
(GH) 140/90 mm Hg) setelah 20
minggu kehamilan tanpa
disfungsi sistem organ lainnya
Preeklampsia Tekanan darah naik setelah 5-7
20 minggu kehamilan
ditambah dengan proteinuria
atau disfungsi
organ akhir lainnya
Hipertensi kronik Peningkatan tekanan darah 1-5
sebelum 20 minggu
kehamilan
atau bertahan melebihi 12
minggu postpartum
Hipertensi kronik Peningkatan tekanan darah 0.2-1
dengan preeklampsia dan proteinuria atau
superimposed disfungsi organ akhir
lainnya untuk hipertensi
yang sudah ada sebelumnya
19

2.5 Pencegahan dan Penanganan Hipertensi dalam Kehamilan

Hipertensi salah satu faktor risiko penting pada penyakit

kardiovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah

perifer, stroke dan penyakit ginjal. Adapun cara untuk menghindari

komplikasi tersebut diupayakan pengendalian tekanan darah dalam batas

normal baik secara farmakologis maupun non farmakologis. pengendalian

tekanan darah dalam batas normal baik secara farmakologis maupun non

farmakologis.

Pada pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan dapat

dilakukan dengan pengobatan non farmakologi. Pencegahan dan

pengobatan non farmakologi hampir sama dengan tatalaksana hipertensi

non farmakologi yaitu dengan pengaturan diet, olahraga dan menghindari

konsumsi alkohol. Pencegahan dan penanganan hipertensi dilakukan untuk

mencegah risiko kardiovaskular. Ibu hamil yang dianggap berisiko lebih

tinggi untuk mengalami pre-eklampsia harus mendapatkan kalsium

tambahan (1,2-2,5 g/hari) jika, asupan mereka cenderung rendah.

Suplemen kalsium dapat mengurangi insiden hipertensi, pre-eklampsia

dan mortaliti wanita dengan intake rendah kalsium. Ibu hamil harus

berolahraga selama kehamilan untuk menjaga kesehatan dan berat badan

yang tepat sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya hipertensi


20

(Alatas, 2019).

Obat yang umum digunakan untuk pengobatan hipertensi pada

kehamilan yaitu labetalol, methyldopa, nifedipine, clonidine, diuretik,

dan hydralazine. Labetalol adalah obat yang paling aman. Diuretik dan

CCB (nifedipine) kemungkinan aman akan tetapi, data minimal dan tidak

digunakan sebagai firstline drug. Menurut American College of

Cardiology (ACC) and American Heart Association (AHA) 2017 obat

antihipertensi pada kehamilan yang direkomendasikan hanya labetalol,

methyldopa dan nifedipine.

Tabel 2.3 Manajemen Hipertensi Secara Non Farmakologi

Intervensi
Non Dosis
Farmakologi
Pengurangan Berat badan/lemak Target terbaik adalah berat badan
berat badan ideal. Penurunan berat badan 1 kg
pada orang
overwight akan menurunkan 1 mmHg.
Diet sehat Pola diet DASH Konsumsi makanan yang kaya buah,
sayuran, biji- bijian dan produk susu
rendah lemak dengan kandungan
lemak jenuh
rendah dan rendah lemak
Pengurangan Diet sodium Dianjurkan <1.5 g/hari
masukan
Garam
Penambahan Diet potasium Dianjurkan 3.5-5 g/hari
kalium
21

2.6 Hubungan Asupan Natrium terhadap Kejadian Hipertensi pada

Kehamilan

Natrium sangat penting dalam keseimbangan asam-basa, transmisi

saraf dan kepekaan otot. Berdasarkan beratnya, 39% dari garam (natrium

klorida) adalah natrium. Kira-kira 75% dari natrium yang dikonsumsi

dalam diet berasal dari makanan yang diproses.hanya 10% dari asupan

natrium total adalah dari natrium yang terbentuk secara alamiah dalam

makanan yaitu seperti natrium dari susu dan sayuran tetentu. Jumlah

minimum natrium yang dibutuhkan oleh orang dewasa sehat untuk

menggantikan kehilangan yang normal hanya 115 mg/hari. Hampir semua

natrium diserap. Keseimbangan natrium didapat dengan menghilangkan

kelebihan natrium dalam urin (Ambarwati, 2015).

Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) per orang per hari yang

diatur dalam dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 Tahun 2019,

angka kecukupan natrium untuk usia 19-29 tahun sebesar 1500 mg dan usia

30-49 sebesar 1500 mg tidak ada penambahan jumlah natrium untuk ibu

hamil baik dari trimester I, II maupun III. Untuk mencegah hipertensi

pada saat hamil dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan

yang berkadar garam tinggi seperti ikan asin, makanan awetan seperti

kornet, sosis, dan ikan asin. Ada 3 tingkat diet rendah garam berdasarkan

jumlah garam yang dikonsumsi dalam sehari (Fathonah, 2016) yaitu :


22

Tabel 2.4 Tingkat Diet Rendah Garam Berdasarkan Jumlah Garam yang
Dikonsumsi dalam Sehari
Diet Porsi (g/hari) Kandungan
Na
Diet rendah garam 1 Tidak ditambah garam 200-400
dapur
Diet rendah garam 2 2 g (1/2 sdt) 600-800
Diet rendah garam 3 4 g (1 sdt) 1.000-1.200
Sumber: Instalasi Gizi Perjan Dr. RS Cipto Mngkusumo dan Asosiasi Dietisen
Indonesia(2004)

Penelitian yang dilakukan oleh Tanjung hasil yang didapatkan

bahwasannya ibu hamil yang sering mengkonsumsi makanan tinggi

natrium memiliki jumlah kasus tekanan darah tinggi yang lebih besar

(58,3%) dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak sering mengkonsumsi

makanan tinggi natrium (56,1%) (Ella, et al., 2017).

2.7 Hubungan Asupan Lemak terhadap Kejadian Hipertensi pada

Kehamilan

Lemak merupakan zat gizi padat energi, nilai kalorinya 9 kalori

setiap gram lemak. Dalam bentuk lemak dapat disimpan energi dalam

jumlah besar di dalam massa yang kecil dan tidak memerlukan banyak

air seperti pada penimbunan karbohidrat dan protein, sehingga

mempunyai volume berat maupun yang relatif rendah.

Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak WHO (1990)

menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30% kebutuhan energi total

dianggap baik untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan


23

asam lemak esensial dan membantu penyerapan vitamin larut lemak. Di

antara lemakyang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 10% dari

kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh dan 3-7% dari lemak

jenuh ganda (Adriani, et al., 2012).

Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) per orang per hari yang

diatur dalam dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 Tahun 2019,

angka kecukupan natrium untuk usia 19-29 tahun sebesar 65 g dan usia

30-49 sebesar 60 g, terdapat penambahan jumlah lemak untuk ibu hamil

dari trimester 1, II maupun III yaitu sebesar 2,3 g.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Samur, et al (2016) di

Turki menunjukkan bahwa kelebihan energi (diet tinggi lemak) yang

menyebabkan asupan nutrisi tidak cukup selama pra-kehamilan dan

kehamilan kejadian ini dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko pre

eklampsia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya asupan

protein dan lemak lebih rendah di antara wanita dengan pre eklamsia

daripada wanita yang hamil sehat tetapi perbedaannya tidak signifikan

secara statistik.
BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Hipertensi dalam Kehamilan

Status Gizi Peningkatan


Volume Darah

Tingkat Kebutuhan
Karakteristik Ibu: Zat Gizi:
1. Umur ibu 1. Kalori
2. Usia kehamilan 2. Protein
3. Pekerjaan 3. Asam folat
4. Riwayat hipertensi Asupan Makan
4. Kalsium
pada keluarga 5. Zat besi Natrium dan Lemak

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka konsep tersebut dapat dijelaskan bahwa ada

beberapa faktor yang mempengaruhi hipertensi dalam kehamilan.

24
25

Berbagai faktoor tersebut antara lain usia ibu, riwayat hipertensi pada

keluarga, status gizi (kalori, kalsium, protein, asam folat dan zat besi). dan

asupan natrium dan lemak.

Usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35

tahun. komplikasi maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia

dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian

maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Dampak dari usia yang

kurang, dapat menimbulkan komplikasi selama kehamilan. Usia

kehamilan yang menyebabkan teradinya hipertensi yaitu saat trimester 3

karena terjadinya peningkatan tekanan darah mencapai nilai 140/90

mmHg atau kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg dan tekanan diastolik 15

mmHg diatas normal.

Riwayat hipertensi pada keluarga seseorang akan mengalami

kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya

adalah penderita hipertensi. Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu

akan menyebabkan keluarga itu mempunyairisiko menderita hipertensi.

Status gizi untuk kesehatan ibu selama kehamilan maupun

pertumbuhan dan aktifitas diferensiasi janin, maka ibu dalam keadaan

hamil harus cukup mendapat makanan bagi dirinya sendiri maupun bagi

janinnya. Makanan yang biasa dikonsumsi baik kualitas maupun


26

kuantitasnya harus ditambah zat-zat gizi dan energi agar ibu dan janin

dalam keadaan sehat. Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil dipengaruhi oleh

pengetahuan, pekerjaan dan pendapatan terkait zat-zat gizi apa saja yang

baik dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mencukupi kebutuhan bagi ibu dan

janin nya. Pekerjaan dikaitkan dengan aktifitas fisik dan stress yang

merupakan faktor risko terjadinya hipertensi dalam kehamilan atau

preeklampsia.

Asupan garam yang tinggi akan menimbulkan pengeluaran

berlebihan pada hormon natriouretik yang secara tidak langsung dapat

meningkatkan tekanan darah. Mengkonsumsi lemak yang berlebihan

akan mendatangkan gangguan kesehatan yaitu seperti penyumbatan

darah. Diet yang banyak menggunakan garam dan lemak dapat menaikkan

produksi kolestrol yang menyumbat pembuluh nadi.


BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian

Pendekatan penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan jenis penelitian yaitu deskriptif.. Penelitian deskriptif

kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, melukiskan, menjelaskan dan

menjawab secara rinci permasalahan yang akan diteliti (Sugiyono, 2010).

4.2 Populasi Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang hipertensi dan

tidak hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Beji Kabupaten Pasuruan. Data

pencatatan ibu hamil yang hipertensi di Puskesmas Beji, diketahui terdapat 6 ibu

pada bulan Agustus – November. Pada ibu hamil dengan tekanan darah normal

sebesar 5 ibu sehingga, total populasi pada penelitian ini yaitu 11 ibu.

4.3 Sampel, Besar, Sampel, Cara Penentuan Sampel dan Cara Pengambilan

Sampel

4.3.1 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang hipertensi dan

tidak hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Beji Kabupaten Pasuruan

sebesar 11 ibu.

27
28

4.3.2 Besar Sampel Penelitian

Besar sampel dalam penelitian ini berdasarkan purposive sampling.

4.3.3 Cara Penentuan

Cara penentuan sampel penelitan ini yang masuk dalam kriteria

inklusi.

Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:

1. Ibu hamil yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Beji

Kabupaten Pasuruan

2. Ibu hamil dengan tekanan darah normal dan tinggi

3. Ibu hamil dengan usia kehamilan 20 minggu keatas.

4. Ibu hamil yang tidak mempunyai cacat fisik

5. Ibu yang bersedia untuk terlibat dalam penelitian dan mengisi

informed consent.

4.3.4 Cara Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Purposive Sampling adalah Teknik pengambilan

sumber data dengan penentuan sampel pada pertimbangan tertentu.

diambil pada penelitian ini sebesar 11 ibu.

Cara pengambilan sampel berdasarkan kriteria inklusi yang telah

ditetapkan. Pada saat pengambilan sampel dilapangan peneliti mengikuti

kegiatan ANC di puskesmas setiap 2 kali dalam seminggu yaitu hari


29

selasa dan kamis. Selain itu, peneliti juga mendatangi bidan desa yang

ada di wilayah kerja Puskesmas Beji untuk mendata ibu hamil yang

sesuai kriteria inklusi karena kurangnya jumlah sampel yang sesuai

kriteria inklusi saat pemeriksaan ANC.

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Beji Kabupaten

Pasuruan.

4.4.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 sampai November

2021.

4.5 Variabel, Definisi Operasional, Cara Pengukuran dan Skala Data

4.5.1 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Variabel, Definisi Operasional, Cara Pengukuran dan Skala Data

No Variabel Definisi Operasinal Cara Pengukuran Skala


Data
1 Hipertensi Tekanan darah tinggi Dilakukan pengukuran tekanan Ordinal
berlaku apabila darah menggunakan
Sphygmomanometer
tekanan darah sistolik (tensimeter).
melebihi 140 mmHg Klasifikasi hipertensi yaitu :
1. Hipertensi :
Apabila tekanan darah sistolik ≥
140 mmHg dan tekanandarah
diastolik ≥ 90 mmHg
2.Tidak hipertensi:
Apabila tekanan darah sistolik <
140 mmHg dan tekanandarah
diastolik < 90 mmHg
30

Lanjutan
Tabel 4.1 Variabel, Definisi Operasional, Cara Pengukuran dan Skala Data

No Variabel Definisi Operasinal Cara Pengukuran Skala


Data
2 Umur ibu Lama hidup dari Wawancara menggunakan Rasio
seseorang yang alat bantu kuesioner
diukur dari saat lahir
hingga saat
wawancara dilakukan
3 Usia Lama waktu seorang Wawancara menggunakan Rasio
Kehamilan janin berada dalam alat bantu kuesioner
rahim. Usia janin
dihitung dalam
minggu dari hari
pertama menstruasi
terakhir ibu sampai
hari kelahiran.
4 Pekerjaan Jenis profesi atau Wawancara menggunakan Rasio
mata pencaharian alat bantu kuesioner
yang sedang
dikerjakan seseorang.
5 Riwayat Status responden Wawancara menggunakan Rasio
hipertensi tentang garis alat bantu kuesioner
pada keturunan (Ayah dan a. Ya,ada keturunan
keluarga Ibu) yang menderita hipertensi
hipertensi b. Tidak ada
keturunan hipertensi
6 Asupan Jumlah natrium yang Wawancara dengan Ordinal
natrium masuk kedalam tubuh pengisisan kuesioner 24
berdasarkan konsumsi hours food recall dan ffq
makanan sehari-hari (food frequency). Hasil
recall dan ffq diolah
menggunakan software
Nutrisurvey (range normal
natrium 1500 mg)
Klasifikasi asupan natrium
dibagi menjadi 3 yaitu
a. Kurang : < range normal
b. Baik range normal
Lebih : > range normal
(Kemenkes RI, 2019)
31

Lanjutan
Tabel 4.1 Variabel, Definisi Operasional, Cara Pengukuran dan Skala Data

No Variabel Definisi Operasinal Cara Pengukuran Skala


Data
7 Asupan Jumlah lemak yang Wawancara dengan Ordinal
lemak masuk kedalam tubuh pengisisan kuesioner 24
yang didapat dari hasil hours food recall. Hasil
konversi semua recall diolah mengunakan
makananyang Software Nutrisurvey (range
dikonsumsi responden normal lemak 67,3 g)
per hari, Klasifikasi asupan lemak
dibagi menadi 3 yaitu:
a. Kurang : < range normal
b. Baik: range normal
Lebih : > range normal
(Kemenkes RI, 2019)

4.5.2 Variabel

1. Variabel bebas (Independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang berpengaruh atau yang

menyebabkan berubahnya nilai dari variabel terikat. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah asupan natrium dan lemak

2. Variabel terikat (Dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang diduga nilainya akan

berubah karena pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah hipertensi dalam kehamilan.


32

4.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

4.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian diperoleh melalui pengumpulan data primer dan

sekunder. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan mengikuti

kegiatan KIA di puskesmas dan mendatangi satu persatu kediaman responden

untuk dilakukan wawancara. Pengumpulan data dilakukan setelah responden

diberi Penjelasan Sebelum Persetujuan (PSP) dan informed consent:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung.

Data primer tersebut digunakan untuk seluruh data variabel

penelitian, yang terdiri dari variabel dependen (kejadian hipertensi

dalam kehamilan) dan variabel independen (asupan natrium dan

lemak).

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak

langsung. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu gambaran umum

Puskesmas Beji

4.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam

penelitian ini antara lain:

1) Lembar kuesioner memberikan beberapa daftar pertanyaan pada

responden. Kuesioner dibagikan pada ibu hamil yang mengalami

hipertensi, untuk memperoleh data mengenai umur ibu, usia


33

kehamilan, pekerjaan dan riwayat hipertensi pada keluarga

2) Pengukuran tekanan darah pada ibu hamil dilakukan oleh tenaga

kesehatan yang ahli dengan tujuan untuk mengetahui ibu hamil

mengalami hipertensi atau tidak.

3) Pengukuran asupan natrium dan lemak menggunakan kuisioner food

frequency questioinnaire (FFQ) dan 24 hours food recall sebanyak

2 kali kemudian dirata-rata. Pengukuran ini dilakukan untuk

mengetahui jumlah asupan natrium dan lemak pada makanan yang

dikonsumsi sehari-hari.

4) Daftar jenis-jenis ukuran rumah tangga (URT) untuk melihat ukuran

makanan yang dikonsumsi responden.


34

4.7 Kerangka Operasinal

Populasi ibu hamil di wilayah Kriteria inklusi:


kerja Puskesmas Beji Kabupaten
Pasuruan 1. Ibu hamil yang bertempat
tinggal di wilayah kerja
Puskesmas Beji Kabupaten
Sampel: Purposive Sampling ibu
Pasuruan
hamil yang hipertensi dan tidak
2. Ibu hamil dengan usia
hipertensi di wilayah kerja
kehamilan diatas 20 minggu
Puskesmas Beji Kabupaten
3. Ibu hamil yang tidak
Pasuruan
mempunyai cacat fisik
4. Ibu yang bersedia untuk terlibat
dalam penelitian dengan
mengisi informed consent

Pengumpulan data Pengumpulan


kuesioner (umur, data
usia kehamilan, menggunakan
pekerjaan, Riwayat pengukuran
hipertensi dalam tekanan darah
keluarga, asupan
natrium dan
lemak)

Analisis data

Hasil penelitian

Kesimpulan

Gambar 4.1 Kerangka Operasional


35

4.8 Teknik Analisis Data

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah sebuah analisis yang bertujuan untuk

menjelaskan atau menggambarkan karakteristik (distribusi frekuensi) setiap

variabel penelitian, yang mencakup variabel dependen (kejadian

hipertensi dalam kehamilan) dan variabel independent (asupan natrium

dan lemak
BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum

5.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Beji

Puskesmas Beji merupakan salah satu puskesmas yang berada di

Kabupaten Pasuruan berlokasi di JL. Luwung No. 03, Kecamatan Beji,

Pasuruan, Jawa Timur. Wilayah kerja Puskesmas Beji terdiri dari 2 kelurahan

dan 12 desa yaitu Desa Baujeng, Desa Ngembe, Desa Kenep, Desa

Sidowayah, Desa Gajah Bendo. Desa Beji, Desa Gunungsari, Desa

Wonokoyo, Desa Gununggangsir, Desa Cangkringmalang, Kelurahan Pagak,

Desa Kedungboto, Kelurahan Glanggang, Desa Kedungringin.

Sumber daya manusia yang terdapat di Puskesmas Beji terdiri dari

dokter, dokter gigi, bidan, perawat, perawat gigi, sanitarian, ahli gizi,

promkes, apoteker, asisten apoteker, tenaga administrasi, analis, pengemudi,

kebersihan dan keamanan. Puskesmas Beji memiliki 12 Standar Pelayanan

Minimum (SPM) yaitu pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan

ibu bersalin, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, pelayanan kesehatan balita,

pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar, pelayanan kesehatan pada

usia produktif, pelayanan kesehatan pada usia lanjut, pelayanan kesehatan

penderita hipertensi. pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus,

36
37

pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat, pelayanan kesehatan

orang terduga TB dan pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi

HIV.

5.1.2 Visi-Misi Puskesmas Beji

Menjadi pusat kesehatan masyarakat bermutu menuju kecamatan Beji

sehat. Sedangkan misi Puskesmas Beji yaitu:

1. Mengembangkan kualitas SDM secara profesional.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas.

3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan kerja sama lintas sektor.

5.2 Karakteristik Ibu Hamil

5.2.1 Distribusi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Umur

Karakteristik ibu hamil berdasarkan umur disajikan pada tabel 5.1

Tabel 5.1 Distribusi karakteristik ibu hamil berdasarkan umur

Umur Jumlah (n) Frekuensi (%)


20 - 29 Tahun 5 45
> 30 Tahun 6 55
Total 11 100

Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa responden penelitian

dengan umur >30 tahun memiliki jumlah paling banyak yaitu 6 responden

(55%) meskipun hanya selisih sedikit dengan responden dengan umur 20-29

tahun.
38

5.2.2 Distribusi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan

Karakteristik ibu hamil berdasarkan usia kehamilan disajikan pada tabel 5.2

Tabel 5.2 Distribusi karakteristik ibu hamil berdasarkan usia kehamilan

Usia Kehamilan Jumlah (n) Frekuensi (%)


20 – 27 Minggu 2 18
28 – 39 Minggu 9 82
Total 11 100

Berdasarkan Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa responden penelitian

dengan usia kehamilan 28-29 minggu memiliki jumlah paling banyak yaitu 9

responden (82%).

5.2.3 Distribusi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan disajikan pada tabel 5.3

Tabel 5.3 Distribusi karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan

Pekerjaan Jumlah (n) Persentase (%)


Ibu Rumah Tangga 4 36
Buruh Pabrik 1 9
Wirausaha 3 27
Guru TK 2 18
Guru SD 1 9
Total 11 100

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa responden penelitian

dengan pekejaan ibu rumah tangga memiliki jumlah paling banyak yaitu 4

responden (36%).
39

5.2.4 Distribusi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Riwayat Hipertensi

dalam Keluarga

Karakteristik ibu hamil berdasarkan riwayat hipertensi dalam keluarga

disajikan pada tabel 5.4

Tabel 5.4 Distribusi karakteristik ibu hamil berdasarkan riwayat hipertensi

dalam keluarga

Riwayat Hipertensi dalam Keluarga Jumlah (n) Frekuensi (%)

Ya 4 36
Tidak 7 64
Total 11 100

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa responden penelitian

dengan riwayat hipertensi dalam keluarga yang menjawab tidak jumlah

paling banyak yaitu 7 responden (64%).

5.3 Status Tekanan Darah

Tabel 5.5 Status tekanan darah pada ibu hamil

Tekanan Darah Jumlah (n) Persentase (%)


Tinggi 6 55
Normal 5 45
Total 11 100

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa responden penelitian

dengan tekanan darah tinggi jumlah paling banyak yaitu 6 responden (55%).
40

5.4 Asupan Natrium dari Makanan

Tabel 5.6 Asupan natrium dari makanan


Asupan Natrium (Na) Jumlah (n) Persentase (%)
Kurang 11 100
Normal 0 0
Lebih 0 0
Total 11 100

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa responden penelitian

dengan asupan natrium kurang mempunyai jumlah paling banyak yaitu 11

responden (100%).

5.5 Frekuensi Konsumsi Ibu Hamil

Tabel 5.7 Frekuensi konsumsi ibu hamil


Frekuensi Konsumsi

Harian Mingguan Bulanan Tidak


No Bahan Makanan pernah
N % n % n % n % N %
Makanan Pokok
1 Nasi 11 100 - - - - - - 11 100
2 Mie instan - - 5 45.45 5 45.45 1 9.09 11 100
3 Roti 1 9,09 6 54.54 4 36.36 - - 11 100
4 Jagung - - 1 9.09 5 45.45 5 45.45 11 100
5 Kentang - - 1 9.09 6 55 4 36.36 11 100
6 Singkong - - 2 18.18 6 55 3 27.27 11 100
Lauk Pauk
1 Daging sapi - - 2 18.18 7 64 2 18.18 11 100
2 Daging ayam - - 9 82 1 9.09 1 9.09 11 100
3 Daging bebek - - 2 18.18 3 27.27 6 55 11 100
Lanjutan
Tabel 5.7 Frekuensi konsumsi ibu hamil
Frekuensi Konsumsi

No Bahan Makanan Harian Mingguan Bulanan Tidak


Pernah
n % N % n % n % N %
4 Udang - - 6 55 2 18.18 3 27.27 11 100
5 Ikan sarden - - 5 45.45 - - 6 55 11 100
6 Ikan asin - - 3 27.27 2 18.18 6 55 11 100
7 Tongkol - - 7 64 3 27.27 1 9.09 11 100
8 Mujair 1 9.09 6 55 4 36.36 - - 11 100
9 Bandeng - - - - 6 55 5 45.45 11 100
10 Telur ayam 6 55 4 36.36 1 9.09 - - 11 100
11 Telur asin - - 2 18.18 5 45.45 4 36.36 11 100
12 Tahu 9 82 1 9.09 - - 1 9.09 11 100
13 Tempe 11 100 - - - - - - 11 100
Sayur-sayuran
1 Kangkung 2 18.18 5 45.45 4 36.36 - - 11 100
2 Sawi 1 9.09 7 64 1 9.09 - - 11 100
3 Bayam 1 9.09 7 64 3 27.27 - - 11 100
4 Brokoli 1 9.09 4 36.36 2 18.18 4 36.36 11 100
5 Buncis 1 9.09 3 27.27 3 27.27 4 36.36 11 100
6 Kol 1 9.09 6 55 1 9.09 3 27.27 11 100
7 Wortel 2 18.18 9 82 - - - - - -
8 Kacang Panjang 2 18.18 7 64 1 9.09 1 9.09 11 100
9 Tauge 1 9.09 5 45.45 2 18.18 3 27.27 11 100
10 Daun singkong - - 1 9.09 3 27.27 7 64 11 100
Buah-buahan
1 Alpukat 1 9.09 3 27.27 4 36.36 3 27.27 11 100
2 Apel - - 4 36.36 4 36.36 3 27.27 11 100

41
42

Lanjutan
Tabel 5.7 Frekuensi konsumsi ibu hamil
Frekuensi Konsumsi

No Bahan Makanan Harian Mingguan Bulanan Tidak


Pernah
N % N % n % n % N 100%
3 Pisang 4 36.36 6 55 2 18.18 - - 11 100
4 Papaya 1 9.09 7 64 3 27.27 - - 11 100
5 Jambu biji 1 9.09 2 18.18 4 36.36 4 36.36 11 100
6 Melon 1 9.09 4 36.36 4 36.36 2 18.18 11 100
7 Jeruk 1 9.09 4 36.36 3 27.27 3 27.27 11 100
Susu
1 Susu kehamilan 3 27.27 - - - - 8 73 11 100
2 Susu sapi 1 9.09 1 9.09 1 9.09 8 73 11 100
3 Susu kedelai - - 5 45.45 3 27.27 3 27.27 11 100
4 Keju - - 1 9.09 1 9.09 9 9.09 11 100
Serba aneka
1 Biskuit 5 45.45 1 9.09 4 36.36 1 9.09 11 100
2 Keripik 2 18.18 4 36.36 4 36.36 1 9.09 11 100
3 Kerupuk 7 64 2 18.18 2 18.18 - - 11 100
4 Madu 1 9.09 2 18.18 3 27.27 5 45.45 11 100
5 Kopi - - 1 9.09 - - 10 90 11 100
6 The - - 1 36.36 6 55 1 9.09 11 100
7 Mentega - - 4 9.09 3 27.27 7 64 11 100
8 Saos tomat - - 2 18.18 5 45.45 4 36.36 11 100
9 Saos sambal 2 18.18 2 18.18 6 55 2 18.18 11 100
10 Kecap manis 3 27.27 6 55 2 18.18 - - 11 100
11 Kecap asin - - 2 18.18 - - 9 82 11 100
43

Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa responden penelitian

dengan asupan natrium dengan metode food frequency sebagian besar

mengonsumsi nasi sebesar 11 responden (100%).

5.5 Frekuensi Pangan Tinggi Natrium

Tabel 5.8 Frekuensi pangan tinggi natrium

Pangan Tinggi Natrium Jumlah (n) Persentase (%)


Mie instan 10 91
Udang 8 73
Ikan sarden 5 45
Ikan asin 5 45
Telur asin 7 64
Saos tomat 7 64
Saos 8 73
Kecap asin 2 18
Mentega 4 36

Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa berbagai macam pangan

mengandung tinggi natrium yang dikonsumsi oleh responden dengan jumlah

paling banyak di mie instan yaitu 10 responden (10%).

5.6 Asupan Lemak Pada Ibu Hamil

Tabel 5.9 Asupan lemak pada ibu hamil

Asupan Lemak Jumlah (n) Persentase (%)


Kurang 6 55%
Normal 1 9%
Lebih 4 36%
Total 11 100%
44

Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa responden penelitian

dengan asupan lemak kurang mempunyai jumlah paling banyak yaitu 6

responden (55%).

5.7 Penilaian Asupan Natrium Terhadap Kejadian Hipertensi

Tabel 5.10 Penilaian asupan natrium terhadap kejadian hipertensi

Asupan Natrium Tekanan Darah Total


(Na) Tinggi Normal
N % N % n %
Kurang 6 55 5 45 11 100
Baik 0 0 0 0 0 0
Lebih 0 0 0 0 0 0
Total 6 55 5 45 11 100

Berdasarkan tabel 5.10 hasil penilaian asupan natrium pada semua

responden dengan menggunakan metode 24 hours food recall didapatkan

hasil bahwasannya responden dengan status tekanan darah tinggi

mempunyai asupan natrium < 1500 mg (55%), sedangkan untuk responden

dengan status tekanan darah normal mempunyai asupan natrium kurang

yaitu 5 responden (45%).

Pada metode food frequency digunakan untuk melihat pola konsumsi

dari responden dengan berbagai bahan makanan, adapun makanan yang

mengandung natrium tinggi yaitu mie instan yang paling banyak dikonsumsi

responden sebesar 10 responden (91%).


45

5.8 Penilaian Asupan Lemak Terhadap Kejadian Hipertensi

Tabel 5.11 Penilaian asupan lemak terhadap kejadian hipertensi

Tekanan Darah Total


Asupan Lemak Tinggi Normal
n % N % n %
Kurang 2 18.2 4 36.4 6 100
Normal 0 0 1 9.1 1 100
Lebih 4 36.4 0 0 4 100
Total 6 54.6 5 45.5 11 100

Berdasarkan tabel 5.11 menunjukkan status tekanan darah responden

tinggi sebesar 54.6% terdiri dari responden dengan asupan lemak kurang

sebesar 18.2%. dan asupan lemak lebih sebesar 36.4%. Pada status tekanan

darah normal sebesar 45.5% dengan asupan natrium kurang sebesar 36.4%

dan asupan lemak normal sebesar 9.1%.


BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Responden

Respomden pada penelitian ini yaitu ibu hamil yang hipertensi dan

tidak hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Beji Pasuruan. Jumlah

responden yang diteliti berjumlah 11 ibu. Usia paling banyak >30 tahun

dengan jumlah 6 responden, meskipun hanya selisih sedikit dengan usia

20-29 yang berjumlah 5 responden. Usia kehamilan paling banyak sebesar

9 responden dengan rentang usia kehamilan 28-39 minggu yang termasuk

trimester 3.

Pada profesi pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh responden

paling banyak yaitu ibu rumah tangga yang berjumlah 4 responden.

Sebagian besar responden tidak memiliki riwayat hipertensi dalam

keluarga yaitu sebesar 7 responden, sedangkan untuk 4 responden lainnya

memiliki Riwayat hipertensi dalam keluarga yang berasal dari orang tua

responden, kakek dan nenek dari responden dan dari suami mereka.

6.2 Asupan Natrium Ibu Hamil

Rata-rata dari asupan natrium pada ibu hamil adalah 309,1 mg.

Asupan natrium pada ibu hamil ini kemudian dibandingkan dengan AKG

yaitu 1500 mg kemudian dikategorikan menjadi 3 yaitu kurang, baik dan

46
47

lebih. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil memiliki

asupan natrium kurang dari AKG yaitu 100%. Asupan natrium normal

sebesar 1500 mg tidak ada penambahan jumlah natrium untuk ibu hamil

baik dari trimester I, II maupun III.

Pada penilaian asupan natrium menggunakan metode food frequency

yang dilihat dari pola konsumi responden sebagian dari responden masih

sering mengkonsumsi mie instan yaitu sebesar 5 responden. Penelitian ini

tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tanjung hasil yang

didapatkan bahwasannya ibu hamil yang sering mengkonsumsi makanan

tinggi natrium memiliki jumlah kasus tekanan darah tinggi yang lebih besar

(58,3%) dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak sering mengkonsumsi

makanan tinggi natrium (56,1%) (Ella dkk, 2017).

6.3 Asupan Lemak Ibu Hamil

Rata-rata asupan lemak pada ibu hamil sebesar 80,2 g. Asupan lemak

kemudian dibandingkan dengan AKG yaitu 67,3 g dengan dikategorikan

menjadi 3 yaitu kurang jika asupan lemak < 67,3 g, baik jika asupan lemak 67,3

dan lebih jika asupan lemak > 67,3 g. Hasil penelitian menunjukkan sebagian

besar ibu hamil mempunyai asupan lemak sebesar 55%.

Lemak jenuh dapat menimbulkan terjadinya hipertensi melalui

mekanisme dislipidemia. Dislipidemia adalah salah satu faktor risiko

aterosklerosis, diketahui aterosklerosis meningkatkan resistensi pembuluh


48

darah sehingga menyebabkan denyut jantung meningkat, peningkatan volume

darah yang berdampak pada peningkatan tekanan darah (Basri, et al 2018).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Samur, et al (2016) di

Turki menunjukkan bahwa kelebihan energi (diet tinggi lemak) yang

menyebabkan asupan nutrisi tidak cukup selama pra-kehamilan dan

kehamilan kejadian ini dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko pre

eklampsia.

6.4 Penilaian Asupan Natrium Terhadap Kejadian Hipertensi

Pada hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

metode 24 hours food recall untuk menilai asupan natrium terhadap

kejadian hipertensi bahwa sebagian besar dari responden dengan tekanan

darah tinggi memiliki asupan natrium kurang. Pada hasil wawancara

dengan metode food frequency dapat dilihat bahawasannya banyak

responden yang masih mengkonsumsi makanan yang mengandung

natrium tinggi yaitu mie instan.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian (Novianti, et al

2021) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan bermakna antara asupan

natrium dengan tekanan darah sistolik. Berdasarkan hasil recall 2x24 jam

yang dilakukan pada 50 responden ibu hamil, diperoleh bahwa beberapa

responden suka mengonsumsi makanan gurih seperti snack ringan yang dijual

dipasaran. Penggunaan bumbu instant seperti kecap, saos botolan, bumbu


49

penyedap dan mie instant menjadi bahan makanan penyumbang kadar

natrium yang tinggi.

Pada penelitian yang dilakukan (Fitri, et al., 2021) bahwasannya

ditemukan 30,2% sampel yang mengkonsumsi natrium lebih, tetapi tidak

hipertensi, pada keadaan ini terdapat faktor lain yang menetralisir tekanan

darah misalnya aktivitas fisik rutin sehingga dengan mengonsumsi makanan

tinggi natrium, namun jika diimbangi dengan aktivitas fisik yang rutin dengan

frekuensi dan durasi yang memadai maka dapat menormalkan tekanan darah.

Pada penelitian ini juga terdapat 27,3% sampel yang konsumsi natriumnya

cukup, mengalami hipertensi. Keadaan ini diduga karena responden jarang

melakukan aktivitas fisik.

6.5 Penilaian Asupan lemak Terhadap Kejadian Hipertensi

Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penilaian

menggunakan metode 24 hours food recall responden dengan tekanan darah

tinggi memiliki asupan lemak lebih (54,6%). Berdasarkan hasil food

frequency dapat dilihat pola konsumsi responden masih jarang mengonsumsi

buah dan sayur-sayuran dalam frekuensi harian. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan (Sihombing, et al., 2021) yang menyatakan bahwa

sebagian besar responden terdapat pengaruh yang signifikan dari pola makan

terhadap kejadian hipertensi dikarenakan responden memiliki pola makan

yang kurang baik, sehingga dapat mempengaruhi tekanan darah.


50

Pada penelitian yang dilakukan (Wulandari, 2020) menunjukkan hasil

tterdapat hubungan antara asupan lemak dengan tekanan darah 78,4%.

Sumber lemak yang banyak dikonsumsi berasal dari minyak. Makanan lauk

pauk yang bersedia kebanyakan dalam bentuk digoreng. Selain itu sumber

lemak lain yang sering dikonsumsi seperti daging ayam, telur, dan ikan. Dari

buah-buahan yang sering dikonsumsi yaitu buah alpukat.

Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak WHO (1990)

menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30% kebutuhan energi total

dianggap baik untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan

asam lemak esensial dan membantu penyerapan vitamin larut lemak. Di

antara lemak yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 10% dari

kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh dan 3-7% dari lemak

jenuh ganda (Adriani dkk, 2012).


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan asupan natrium dan

lemak terhadap kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas

Beji Kabupaten Pasuruan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Asupan natrium pada ibu hamil termasuk dalam kategori kurang sebesar

100%.

2. Asupan lemak pada ibu hamil termasuk dalam kategori kurang 55%.

3. Pada penilaian asupan natrium terhadap kejadian hipertensi, responden

pada penelitian ini dengan tekanan darah tinggi mempunyai asupan

natrium kurang 55%.

4. Pada penilaian asupan lemak terhadap kejadian hipertensi, responden

dengan tekanan darah tinggi mempunyai asupan lemak lebih 36,4%.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka

saran yang dapat diberikan yaitu:

1. Bagi Ibu Hamil

a. Memantau pola makan seperti mengkonsumsi garam dan lemak

secara berlebih agar tidak menimbulkan terjadinya hipertensi

51
52

b. Melakukan pengecekan tekanan darah dengana melakukan

pemeriksaan ANC.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

a. Melakukan penyuluhan terkait bahaya hipertensi pada kehamilan

b. Memberikan edukasi terkait pencegahan hipertensi dengan

melakukan pola makan mengurangi konsumsi garam dan lemak.

3. Bagi Penliti Selanjutnya

a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang

lebih besar dan spesifik.

b. Perlu penelitian yang lebih spesifik mengenai hubungan asupan

natrium dan lemak pada ibu hamil terhadap kejadian hipertensi.


DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M. dan Wijatmadi, B., 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.
Ambarwati, F. R., 2015. Ilmu Gizi dan Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta: Cakrawala Ilmu
Bingan, E. C. E., 2020. Hubungan Pola Konsumsi Asupan Natrium Dengan
Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil. [online] Poltekkes
Palangkaraya. Available at : < https://e-journal.poltekkes-
palangkaraya.ac.id/jfk/article/download/211/88> [Accessed 30 Januari
2023].
Bardja, S., 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Teradinya Hipertensi
dalam Kehamilan pada Ibu Hamil di Puskesmas Gunung Jati Tahun
2015. Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(11).
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, 2016. Profil Kesehatan Kabupaten
Pasuruan 2016. Pasuruan.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2016. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Timur 2016. Jawa Timur.
Egeland, M.G., Scurveit, S., Staff, A.C., et al, 2018. Pregnancy-Related Risk
Factors Are Associated With a Significant Burden of Treated
HypertensionWithin 10 Years of Delivery: Findings From a
Population-Based Norwegian Cohort. Journal of the American Heart
Association, 10(1161): pp.2-7. Available at:
<https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/JAHA.117.008318>
[Accessed 15 Desember 2018].
Fahira, A., 2017. Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di
RSU Anutapura Kota Palu. Jurnal Kesehatan Tadulako, 3(2), pp 1-75.
Fahrudin, P.E. 2018. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Hipertensi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Suli
Kabupaten Luwu. Skripsi. Universitas Hasanudin Makassar.
Fatimah, N.I., 2017. Hubungan Pola Makan dan Stres dengan Kejadian
Hipertensi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tongauna
Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017.
Skripsi. Poltekes Kesehatan Kendari.

53
54

Febriana, E., ahfiludin, M.Z, and Rahayunng, D., 2017. Hubungan Asupan
Natrium, Kalsium dan Magnesium dengan Tekanan Darah pada Ibu
Hamil Trimester II dan III (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Bulu
Kabupaten Temanggung). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4), pp.
649-653.
Glade, 2011. Panduan Paling Komplit Kehamilan Minggu ke Minggu. Edisi
1. Yogyakarta: Mitra Buku.
Imaroh, I.I., Nugraheni, S.A. and Dharminto. 2018. Faktor Risiko yang
Mempengaruhi Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas KedungMundu Kota Semarang Tahun 2017. JKM, 6(1).
Jones, L., Takramah, W., Axame, W.K., et al. 2017. Risk Factors Associated
with Pregnancy Induced Hypertension in the Hohoe Municipality of
Ghana. Journal of Preventive Medicine & Heathcare. 1(3): 1011.
Available at:
<https://www.jscimedcentral.com/PreventiveMedicine/Articles/preventiv
em edicine-1-1011.pdf> [Accessed 15 Desember 2018].
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Profil Kesehatan Indonesia
tahun 2017. Jakarta: Kementrian Kesehatan.
Sinambela, M. and Sari, N.M., 2018. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Hipertensi pada Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang dari Bulan Januari
sampai Desember Tahun 2018. [online] Institut Kesehatan Deli Husada
Deli Tua. Available at: <http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF>
[Accessed 30 Januari 2023]
Novianti, A., Mustika, A.B. and Mulyani, E.Y., 2021. Pengetahuan Gizi,
Asupan Natrium, Kalium, Vitamin D Berhubungan Dengan Tekanan
Darah Ibu Hamil. Darussalam Nutrition Journal, 5(2), pp.90-100
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019
TentangAngka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat
Indonesia. Jakarta: Republik Indonesia.
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
2016. Infodatin Hipertensi. Jakarta: Kementrian Kesehatan.
Setiadhi, Y., Kawengian, S.E.S. and Mayulu, N. 2016. Analisis Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Kehamilan di Kota
Manado. Jurnal e-Biomedik (ebm). 4(2).
55

Sukitrianty, Aswadi., Majid, A. & Lagu., 2016. Faktor Risiko Hipertensi Pada
IbuHamil Di Rumah Sakit Hikmah Kota Makassar. Al Sihah : Public
Health Science Journal, (8)1.
Sulistyoningsih. and Hariyani., 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Sirajudin., Surmita, and Astuti. A., 2018. Survey Konsumsi Pangan. Jakarta:
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Sihotang, C.P., Rahmayati, I.E., Tebisi, .M. and Bantulu, F.M., 2016.
Hubungan Pola Makan dan Kecukupan Istirahat Tidur dengan
Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Biromasru. Jurnal Kesehatan Tadulako. 2(1).
Sihombing, E.A., Theresina, and Sinaga, F., 2021. Literature Review
Hubungan Pola Makan Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Ibu
Hamil. Jurnal Kesehatan. 9(1), pp.73-79
The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2013. Hypertension
in Pregnancy. Washington, DC: American College of Obstetricians
and Gynecologists.
Wulandari, E., 2020. Hubungan Asupan Natrium, Lenak dan Rasio Lingkar
Pinggang Pinggul (RLPP) TERHADAP Tekanan Darah Penderita
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu.
[online] Poltekkes Kemenkes Bengkulu Jurusan Gizi. Available at:
<http://repository.poltekkesbengkulu.ac.id/503/1/Skripsi%20Erlina%20
Wulan%20Dari%20fix.pdf> [Accessed 30 Januari 2023].
Ying, W. Catov, M.j. & Ouyang, P. 2018. Hypertensive Disorders of
Pregnancy and Future Maternal Cardiovascular Risk. JAHA, 7(10), pp
1-3.
56

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM DAN LEMAK


TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA IBU
HAMIL
(Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Beji Kabupaten
Pasuruan)
Kode Responden

A. Karakteristik Respnden

Nama lengkap :

Umur Ibu :

Usia Kehamilan :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Riwayat hipertensi pada : Ya/Tidak *)

keluarga

*) coret yang tidak perlu

B. Status Tekanan Darah

Tekanan Darah : mmHg


57

C. Asupan Natrium dan Lemak

1. Food Recall 2 × 24 jam

Waktu Makanan Bahan Banyak yang

makan makanan Dikonsumsi

URT Berat (g)

Hari ke-1/2 (tanggal/bulan/tahun)

Pagi

Siang

Malam
58

2. Food Frequency Questioinnaire (FFQ)

Frekuensi Konsumsi
Harian Mingguan Bulanan Tidak
No Bahan Makanan pernah
1x 2x 3x 1x 2x 3x 1x 2x 3x
Makanan Pokok
1 Nasi
2 Mie instan
3 Roti
4 Jagung
5 Kentang
6 Singkong
Lauk Pauk
1 Daging sapi
2 Daging ayam
3 Daging bebek
4 Udang
5 Ikan sarden
6 Ikan asin
7 Tongkol
8 Mujair
9 Bandeng
10 Telur ayam
11 Telur asin
12 Tahu
13 Tempe
Sayur-sayuran
1 Kangkung
2 Sawi
3 Bayam
4 Brokoli
59

6 Kol
7 Wortel
8 Kacang panjang
9 Tauge
10 Daun singkong
Buah-buahan
1 Alpukat
2 Apel
3 Pisang
4 Pepaya
5 Jambu biji
6 Melon
7 Jeruk
Susu
1 Susu kehamilan
2 Susu sapi
3 Susu kedelai
5 Keju
Serba aneka
1 Biskuit
2 Keripik
3 Kerupuk
4 Madu
6 Kopi
7 Teh
8 Mentega
9 Saos tomat
10 Saos sambal
11 Kecap manis
12 Kecap asin
60

Lampiran Sertifikat Etik


61

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian


62
63
64

Lampiran 4 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai