Anda di halaman 1dari 11

DIMAS PRAMUKA ATMAJI

OKOH SENI TARI JAWA TIMURT ORANGSE

DIMAS PRAMUKA ATMAJI


SEORANG TOKOH SENI TARI JAWA TIMUR
oleh Ekaningtyas Dyah Anggraini
Dosen Pembimbing: Dra. Eko Wahyuni Rahayu, M.Hum
Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya dan
tyasanggraini42@gmail.com
Abstrak
Dimas Pramuka Atmaji lahir pada tahun 1963 adalah seorang seniman yang ikut
mewarnai perkembangan seni tari di Surabaya. Dimas Pramuka Atmaji adalah seorang
koreografer yang dalam berkarya tari memiliki kemampuan lebih dan mempunyai ciri khas
dengan berbagai macam karya-karya tari yang diciptakannya.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana latar belakang
kehidupan Dimas Pramuka Atmaji sebagai seorang seniman tari Jawa Timur? (2) Bagaimana
peran dan pandangan Dimas Pramuka Atmaji terhadap dunia seni tari Jawa Timur? Jenis
penelitian yaitu kualitatif, dan menggunakan pendekatan studi tokoh atau peneltian tokoh
dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi, wawancara, dan
studi dokumentasi. Kesahihan data menggunakan triangulasi metode dan sumber. Teknik
analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian
menunjukkan tentang latar belakang kehidupan Dimas Pramuka Atmaji semasa kecil dalam
pergaulan dan pendidikan yang menunjang prestasinya hingga sekarang, peran, pandangan
dan nilai keteladanan Dimas Pramuka Atmaji sebagai tokoh dalam dunia seni tari Jawa Timur,
serta beberapa karya yang diciptakan dan prestasi serta penghargaan yang diperoleh.
Dimas Pram adalah seorang pendiri sekaligus juga sebagai pimpinan Sanggar Tari Gito
Maron yang sangat dikenal oleh masyarakat tari Surabaya. Sebagai seorang seniman tari,
Pramuka telah memiliki berbagai pengalaman dan prestasi mulai sebagai penari, koreografer,
juga model. Di kalangan masyarakat tari Surabaya, Dimas Pram dikenal sebagai seniman yang
produktif, dan memiliki banyak prestasi. Dalam berkarya tari, Dimas Pramuka Atmaji adalah
seorang koreografer yang memiliki kemampuan lebih bercita rasa kota (modern) yang sangat
khas. Pramuka juga berusaha menggali dan mengembangkan karya-karya ciptaannya dengan
pendekatan gaya etnik (tari tradisional) Jawa Timur. Sebagai seniman, Pramuka sudah layak
dikategorikan sebagai seorang tokoh. Hal itu dapat dibuktikan dari berbagai penghargaan yang
telah didapatnya.

Kata kunci: Dimas Pramuka Atmaji, koreografer, tokoh, seni tari


Abstract
Dimas Pramuka Atmaji was born in 1963 is an artist who also adds to the development of dance in
Surabaya. Dimas Pramuka Atmaji is a dance choreographer who has more capabilities and has a
characteristic with a variety of dance works he created. Dimas Pram is a founder and also as head of Gito
Maron dance studio which is very well known by the public dance Surabaya. As a dance artist, Dimas
Pramuka Atmaji has had a variety of experiences and achievements which started as a dancer, choreographer,
and a model. Among Surabaya people who knows about dance, Dimas Pram known as prolific artist, and has
many achievements. In the dance work, Dimas Pramuka Atmaji is a choreographer who has the ability to
make a new modern taste which very typical. Dimas Pramuka Atmaji also tried to explore and develop the
works of creation to approach ethnic style (traditional dance) in East Java. As an artist, Pramuka has been
categorized as a figure worthy. It can be proved from the various awards it has earned. The statement of the
problem in this research are: (1) How is the background of Dimas Pramuka Atmajis life as a dance artist in
East Java? (2) How does Dimas Pramuka Atmajis role and view about dance in East Java? The type of this
research is qualitative, and using study of figure approaching with data collection techniques using literature
study, observation, interviews, and documentation study. The validity of the data using triangulation of
methods and sources. Data were analyzed using data reduction, data presentation, and data verification. The
results of this research shows about life background Dimas Pramuka Atmaji as a child in the association and

DIMAS PRAMUKA ATMAJI


OKOH SENI TARI JAWA TIMURT ORANGSE

educational which support his achievement up to now, Dimas Pramuka Atmajis role, views and exemplary
value as a character in the dance scene of East Java, some of the works created, achievements and awards
obtained.
Keywords: Dimas Pramuka Atmaji, figure, choreographer, dance
belakang kehidupan Dimas Pramuka Atmaji serta
peran dan pandangan Dimas Pramuka Atamji
terhadap dunia seni tari Jawa Timur; (3) Hasil
penelitian ini dapat memperkaya khasanah teoritis
mengenai disiplin ilmu seni terutama terkait dengan
studi tokoh dan dapat meningkatkan wawasan dan
pengetahuan tentang dunia seni tari; (4) Untuk
melakukan penelitian ini, digunakan buku Studi
Tokoh Metode Penelitian Mengenai Tokoh yang
ditulis oleh Arief Furchan, untuk dapat membekali
diri dengan berbagai teori, metode dan pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini. Studi tokoh
atau life history dalam ilmu sosial digunakan
sebagai pendekatan untuk melihat bagaimana reaksi,
tanggapan, interpretasi dan pandangan diri dalam
warga masyarakat terhadap diri atau masyarakat itu
sendiri. Selain itu juga digunakan pendekatan
sejarah. Seperti yang dijelaskan Arief Furchan
dalam buku berjudul Studi Tokoh bahwa dalam
melakukan studi tokoh harus menggunakan kaidahkaidah kesejarahan yang tidak lepas dari ruang dan
waktu beserta fakta-fakta sejarahnya. Dengan
demikian, bahwasanya kelengkapan data atau faktafakta yang terkumpul dan terseleksi dari sumber
data ruang dan waktu. Adapun dalam hal ini datadata tentang perjalanan hidup dan masa
pengembaraan mencari jati diri, akan menentukan
hasil dari penelitian ini. Orientasi dari teori ini akan
menghasilkan biografi. Menurut Allan Nevins,
penulisan biografi hendaknya memenuhi syaratsyarat sebagai berikut. Pertama, sebuah biografi
harus mampu menghidupkan kembali tokoh yang
ditulis dengan cara menceritakan pribadinya,
kehidupannya,
percakapannya,
kesenangankesenangannya, perasan-perasaannya (bukan saja
what man is, tetapi juga why). Kedua, biografi harus
mampu menghidupkan tindakan-tindakan dan
pengalaman-pengalaman orang yang dibiografikan.
Seperti yang di ungkap oleh Waridi dalam
tulisannya berjudul Mengkaji Tokoh Seni
Pertunjukan, Mengapa dan Bagaimana?, bahwa
penulisan biografi harus mampu menghadirkan
tokoh dalam penjabarannya, maka dari itu hal-hal
terkait latar belakang kehidupan, pemikiran dan
pandangan hidup, wujud karya dan cara berkarya
serta peran-peran menonjol sang tokoh yang diteliti

PENDAHULUAN
Di Indonesia termasuk Surabaya dikenal oleh
masyarakat Indonesia sebagai Kota Pahlawan, yang
menyimpan berbagai warisan budaya, sehingga
tidak heran Surabaya juga menjadi gudangnya para
seniman dan budayawan yang sangat produktif. Hal
itu dapat dilihat dari semangat para seniman
Surabaya dalam berkesenian. Sebagai kota
metropolis tentunya berpengaruh pula pada produksi
seni-budayanya yang cenderung modern, meskipun
bersumber dari seni tradisi. Surabaya memiliki
beberapa seniman tari dengan berbagai tingkat
kemampuan masing-masing, namun tidak semuanya
berperan, baik sebagai pelaku maupun sebagai
pemikir yang ditokohkan, karena pengabdiannya
terhadap keberadaan dari kehidupan kesenian di
Surabaya. Beberapa tahun terakhir sudah ada
perhatian dari pemerintah daerah, dalam hal ini
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap para
seniman yang sudah mengabdikan dirinya untuk
pengembangan seni tari. Banyak juga seniman
Surabaya
yang telah mendapat anugerah
penghargaan dari Pemerintah Indonesia. Adapun
salah seorang seniman yang ikut mewarnai
perkembangan seni tari di Surabaya adalah Dimas
Pramuka Atmaji yang biasa dipanggil Mas Pram
(Pramuka). Bidang kajian studi tokoh menurut
peneliti belum banyak dilakukan oleh para peneliti
seni. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Timur telah melakukan usaha untuk merintis
penulisan tentang tokoh seniman Jawa Timur akan
tetapi isinya hanya berupa inventaris nama-nama
seniman saja. Belum membahas tentang prestasi dan
pandangan-pandangan tokoh seniman. Sesuai
dengan fenomena yang ada, maka penelitian ini
akan mengarah pada studi tokoh sebagai usaha
pencatatan seniman dan direktori atau rujukan
biografi seniman bidang seni tari. Hasil dari
penelitian tentang seorang tokoh seniman seni tari
diharapkan dapat mengungkap tentang nilai-nilai
keteladanan seorang Dimas Pramuka Atmaji dalam
dunia seni tari: (1) Bagaimana latar belakang
kehidupan Dimas Pramuka Atmaji serta peran dan
pandangan Dimas Pramuka Atamji terhadap dunia
seni tari Jawa Timur?; (2) Mendeskripsiskan latar

DIMAS PRAMUKA ATMAJI


OKOH SENI TARI JAWA TIMURT ORANGSE

melalui keberlanjutan bidangnya harus disampaikan


secara jelas

ingin memanggilnya dengan sebutan Pramuka


tapi karena kesulitan pelafalan maka muncul
sebutan mamuk, dan nama itulah yang sampai
saat ini dikenal untuk memanggil Mas Pram.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A.
1.

Latar Belakang Kehidupan Dimas Pramuka


Atmaji
MasaKecil Dimas Pramuka Atmaji

2.

Pendidikan dan Pekerjaan


Dimas Pramuka Atmaji yang akrab dipanggil
Dimas Pram adalah lelaki trendi yang selalu ramah
pada siapapun. Penampilannya yang mempesona
tentu juga dampak dari pendidikan nonformalnya di
John Robert Power (JPR) Surabaya.
Dimas Pram ini semasa kecilnya bersekolah di
TK Bayangkari Ngunut, Tulungagung. Setelah lulus
TK, tepatnya pada tahun 1969, Mas
Pram
kemudian diasuh dan dibesarkan oleh kakeknya
yang bernama Soegito Martho Soedarmo di Desa
Maron, Srengat, Kabupaten Blitar sejak duduk di
kelas 1 SD YBPK Maron, hingga lulus dari SMP
Negeri 1 Srengat Blitar pada tahun 1976. Pada saat
menduduki bangku SD, pria tampan Dimas Pram ini
hanya menempuh jenjang pendidikan 5 tahun, atau
biasa disebut akselerasi..
Setelah selesai menempuh pendidikan di SMP
Negeri Blitar, Pada tahun 1978 Dimas Pramuka
Atmaji dibawa orang tua jauh dari Kota Blitar. Mau
tidak mau entah mungkin orang tua malu karena
Dimas Pramuka Atmaji pernah tidak naik kelas, atau
memang Dimas Pram yang harus menuntut ilmu
sesuai bakat seninya di kota Surabaya. Dimas
Pramuka Atmaji dibawa orang tua jauh dari Kota
Blitar dan bertekad bersekolah di SMKI yang
sekarang berubah namanya menjadi SMKN 12
Surabaya. Berterimakasih kepada Tuhan YME dan
juga kedua orang tua yang membimbing hingga
rasanya Dimas Pram harus dijauhkan lagi dari orang
tua demi masa depan. Walaupun bersedih hati Mas
Pram harus melanjutkan pendidikannya dengan
hidup mandiri di Surabaya, tetapi ia selalu
mengingat nasihat almarhum ibunya bahwa dia
harus bisa demi memimpin adik-adiknya kelak.
Sebenarnya orang tuanya menginginkan Dimas
Pram untuk bersekolah di SMA, tetapi karena Mas
Pram tidak menghendakinya. Oleh karena itu pada
saat di SMA Mas Pram tidak pernah serius belajar.
Pada waktu kelas satu hanya bermain saja, tidak
mau diberi tugas dalam bentuk apapun. Hal ini
membuat orang tuanya bingung dan menanyakan
keinginan Mas Pram. Mas Pram mempunyai
keinginan bersekolah di SMKI Surabaya untuk
jurusan seni tari. Sebenarnya orang tuanya meminta
Dimas Pramuka Atmaji bersekolah di SMKI untuk
belajar seni vokal. Namun, karena pada saat itu
belum ada, sehingga Mas Pram Memilih jurusan
seni tari. Ini merupakan jalan dan awal karier Dimas

Dimas Pramuka Atmaji adalah salah satu


seniman produktif Surabaya yang dilahirkan di
Tulungagung, yang kemudian dibesarkan di Kota
Blitar dan meniti kariernya di Surabaya. Di rumah
tua depan lapangan sepak bola Kecamatan Ngunut,
Tulungagung. Dimas Pramuka Atmaji dilahirkan
tepatnya pada tanggal 21 Maret 1963 oleh seorang
ibu tercinta yang bernama Djuariyah Martha
Soedarmo dan bapak bernama Poerwadi Hardjo
Soewito. Ibunya telah meninggal pada tahun 2004
dan Bapak Poerwadi Hardjo Soewito baru saja
meninggal pada tanggal 27 Mei tahun 2015 karena
sakit.1
Pramuka, pria tampan berkulit putih yang
mempunyai wajah bulat dan sangat murah senyum,
merupakan sosok yang sangat cerdas dan
membanggakan dari semasa kecil. Oleh karena itu
Pak Poerwadi memberi nama Dimas Pramuka
Atmaji. Nama tersebut jika dijelaskan mempunyai
sebuah arti. Dimas Pramuka adalah seorang anak/
pemuda yang penuh tanggung jawab, Atmaji terdiri
dari Atma dan Aji yang artinya jiwa dan mulia.
Maka Dimas Pramuka Atmaji mempunyai arti
seorang anak yang bertanggungjawab dan berjiwa
mulia, dan itu tercermin pada dirinya saat ini.
Mas Pram adalah pribadi yang sangat rendah
hati, dia tidak pernah egois, terutama terhadap adikadiknya. Sifatnya yang selalu mengalah ini
membuat Mas Pram menjadi pribadi yang luar biasa
baik. Mas Pram tidak pernah membalas kejelekan
orang terhadapnya dengan kejelekan pula, dia akan
berusaha membalasnya dengan kebaikan. Mas Pram
merupakan pribadi yang penyayang, terutama
terhadap
keluarganya.
Apabila
keluarganya
membutuhkan bantuan, Mas Pram senantiasa
meluangkan waktunya untuk membantu. Jika
keluarga ada yang sakit Mas Pram berusaha
sesegera mungkin untuk pulang supaya dapat
bertemu dan melihat keadaannya. Kata adik
kandungnya yang bernama Pak Yoga.
Mas Pram memiliki panggilan masa kecil yaitu
Mamuk. Nama ini didapat dari seorang nenek
yang tinggal di dekat rumahnya. Nenek tersebut
1, 20
Wawancara dengan Dimas Pramuka Atmaji
di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur
pada tanggal 30 April 2015.

DIMAS PRAMUKA ATMAJI


OKOH SENI TARI JAWA TIMURT ORANGSE

Pramuka Atmaji di dunia seni tari dan menjadi


popular sampai sekarang.
Setelah lulus SMKI Dimas Pram sempat
melanjutkan kuliah ke STKW (Sekolah Tinggi
Kesenian Wilwatikta) pada tahun 1983, namun
gagal. Kegagalan tersebut misalnya pada waktu
karya fase akhir, Mas Pram mengulang ujiannya
kurang lebih sampai 10 kali. Hal tersebut
menyebabkan Mas Pram tidak lulus dari
pendidikannya di STKW. Pada tahun 1984 Dimas
Pramuka Atmaji diterima di Taman Budaya Jawa
Timur sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pada waktu itu
Dimas Pram masih berstatus mahasiswa di STKW.
Karena pada setiap fasenya terdapat pergeseran
tempat, kemudian Mas Pram dipindah di Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur, dan kemudian
dipindah lagi di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Timur sampai sekarang.

bangun hanya demi masa depannya dan kelima


adik-adiknya.
Sebagai putra daerah, Dimas Pramuka Atmaji
terpanggil untuk menciptakan karya tari bernuansa
tarian khas cokean yang unik berasal dari Blitar.
Tari khas cokean biasanya dijajakan dari rumah ke
rumah. Berpijak dari kesenian tradisional cokean
dan sindenan dengan tariannya yang unik itulah
Dimas Pram mulai memberikan perhatian lebih
terhadap penataan tari yang musik pengiringnya
digarap oleh rekannya, yaitu Edi Brojo. Dimas
Pramuka Atmaji adalah seorang koreografer yang
dalam berkarya tari memiliki kemampuan lebih dan
mempunyai ciri khas dengan berbagai macam
karya-karya tari yang diciptakannya.
Selain itu Dimas Pramuka Atmaji juga
mendirikan sebuah Sanggar yang dikenal dengan
nama Sanggar Tari Gito Maron pada tahun 1987.
Sanggar ini cukup dibanggakan oleh masyarakat
Jawa Timur, dan itu terbukti dari beberapa info dan
pertanyaan survey dari orang awam ataupun para
seniman yang menunjuk Gito Maron adalah sanggar
tari yang eksistensinya terjaga dari tahun berdiri
hingga sekarang.2 Dalam pengelolaannya awalnya
Dimas Pramuka Atmaji membuat kelompok
beranggotakan cucu-cucu dari kakek Gito dan nama
Gito Maron tidak terpikirkan secara konseptual
sebagai identitas kelompok ini, selain itu juga
dibantu dengan beberapa asisten murid-murid
sanggar yang sudah mahir dalam menari. Dimas
Pramuka merupakan cucu pertama Soegito yang
memang penuh perjuangan dalam mendirikan
Sanggar Tari Gito Maron, tetapi bukan merupakan
penghalang baginya, semua ini adalah pemberian
dari Allah SWT yang harus dipelihara dan
dikembangkan.
Alasan Dimas Pram mendirikan sanggar ini
sebenarnya secara tidak sengaja, ketika ia
mempunyai banyak adik dan beberapa keponakan.
Dimas mempunyai ide untuk melatih tari dan pentas
bersama-sama. Sejak kecil Dimas Pram memang
suka berorganisasi yang akhirnya ketika itu ia sering
pentas dan orang-orang pasti mengenal kalau
mereka adalah cucu-cucu mbah Gito. Gito mana?
Gito Maron itu lo. Karena dengan mudahnya
orang sering menyebut secara spontan cucu-cucu
mbah Gito Maron, dari saat itulah nama Gito Maron
mempunyai sebuah arti yang mudah diingat oleh
beberapa kalangan masyarakat. Organisasi tersebut
dipegang ketika sudah menemukan nama, dan
Dimas lebih serius lagi dalam menjalankan sanggar.
Selain beliau memang terjun dan ingin tekun di

3.

Dimas Pramuka Atmaji dalam Perjalanan


Berkesenian
Dimas Pramuka Atmaji sebelumnya tidak
mengenal dunia tari. Semasa remaja, sewaktu duduk
di bangku SMP di Srengat dirinya dikenal sebagai
anak band. Bahkan, akibat kegandrungannya pada
musik band itulah dirinya sampai tidak naik kelas.
Kelenturan tubuhnya yang menunjang dirinya
menerjuni seni tari. Tak salah bila selepas SMP
Dimas mengikuti kata hatinya dengan melanjutkan
pendidikan di SMKI yang sekarang namanya
berubah menjadi SMKN 12 Surabaya. Kegiatan
kesehariannya tak lain menari dan menari, serta
menjejaki dari satu panggung ke panggung yang
lain.
Awalnya Dimas Pramuka Atmaji merasa
pesimistis ketika masuk sekolah SMKI, karena
Dimas Pram tidak mempunyai dasar menari, tetapi
sejak sekolah di SMKI Surabaya dengan kekuatan
tekat berharap bisa menjadi bekal, Dimas bergerak
semangat untuk menimba ilmu di jurusan tari.
Kendati masih setengah hati belajar dan
menekuni seni tari, seiring berjalannya waktu,
akhirnya Dimas menemukan semangat dan gairah
untuk mengakrabi sekaligus mencintai dunia tari.
Pengalaman tampil menari tunggal dalam Pekan
Orientasi SMKI se-Indonesia pada tahun 1980
itulah yang menjadi pemicu semangat Dimas
Pramuka Atmaji dalam menekuni seni tari.
Terasa benar-benar antara suka dan duka ketika
pertama menginjak Surabaya dan mengenal seni
yang menjadi tuntutan untuk belajar dan belajar
dengan betul sebagai bekal di masa depan yang
dilatarbelakangi tanggungjawab sebagai anak
pertama serta melihat usaha orang tua yang jatuh

2
Wawancara dengan Sukatno, di kantor Taman
Budaya Jawa Timur pada tanggal 16 Februari 2015 pukul
09.00 WIB.

DIMAS PRAMUKA ATMAJI


OKOH SENI TARI JAWA TIMURT ORANGSE

bidang seni, membuka sanggar adalah salah satu


sarana untuk meningkatkan kreativitas dalam
berkarya, karena menurut Mas Pram ketika
mempunyai sanggar sebagai sarana berkarya, karya
yang dihasilkanpun tidak sekedar ditampilkan hanya
dalam satu kali penampilan, tetapi karyanya dapat
diajarkan dan terlebih lagi dapat dikembangkan oleh
murid-muridnya.
Dalam proses pelatihan di sanggar, Mas Pram
merupakan sosok yang sangat tegas dan keras.
Tetapi sikap kerasnya Mas Pram disini dilakukan
demi kebaikan, baik untuk sanggar, maupun muridmurid yang berlatih di sanggar. Karena dengan
sikap kerasnya dalam berlatih dapat menjadikan
murid sanggar semakin disiplin dan lebih giat. Mas
Pram dengan pendiriannya yang sangat kuat
menjadikan beliau sosok yang profesional dalam
berkarya dan tegas dalam bertindak. Sikap
profesional disini tercermin dalam salah satu
sikapnya saat beliau marah atas kesalahan teknis
maupun kurangnya persiapan yang dilakukan oleh
murid sanggar ataupun crew property.
Dari hasil wawancara langsung dengan
narasumber, pria 52 tahun yang memiliki paras
tampan ini mengalami trauma dalam hal percintaan
saat beliau duduk dibangku SMP. Dimas Pramuka
memiliki pengalaman yang membuatnya sangat
terpukul, dimana seorang wanita yang telah
menjalin hubungan dengannya, ternyata juga
memiliki hubungan dengan sahabat dekatnya
sendiri. Berawal dari sinilah Mas Pram memilih
untuk tidak mencari pendamping hidupnya sampai
detik ini. Selain itu, jiwa kesenian tinggi yang
dimiliki Dimas Pramuka mendorongnya untuk tetap
fokus berkarya dalam bidangnya. Dimas Pramuka
juga tidak pernah sekalipun menngubris apa yang
dikatakn orang tentang pilhan hidupnya, karena
yang terpenting menurutnya adalah tetap bisa
berkarya dan bisa diterima oleh masyarakat luas.
B.

Dimas Pramuka Atmaji juga mendirikan sebuah


sanggar yang dikenal dengan nama Sanggar Tari
Gito Maron. Sanggar Tari Gito Maron cukup
dibanggakan oleh masyarakat Jawa Timur karena
sanggar yang masih eksis sampai sekarang ini
mampu mengembangkan, melestarikan seni tari
Jawa Timur pada khususnya dan seni tari Indonesia
pada umumnya.
Dari perjalanan hidup Dimas Pramuka Atmaji
di atas dapat menemukan dua hal yang kemudian
terlihat begitu mencolok dalam diri Dimas Pram
ketika dia berkiprah dalam dunia kesenian, yakni
kemampuannya dalam membangun sebuah analisis
yang kritis atas karya seni tari dan keberaniannya
dalam melakukan pembaharuan-pembaharuan,
pengembangan, dan inovasi pada seni tradisi.
Keberanian melakukan pengembangan ini tidak
akan muncul pada diri Dimas seandainya saja dia
tidak memahami hakekat dari seni tari. Selain itu,
pemahaman ini juga membuat inovasi-inovasinya
dalam menciptakan suatu karya seni tari tidak
dilakukan secara asal-asalan atau asal baru.
1.

Karya dan Prestasi Dimas Pramuka Atmaji


Dimas Pramuka Atmaji adalah seorang
seniman kreator tari dan salah satu koreografer di
Jawa Timur yang memang mempunyai daya tarik
luar biasa karena memiliki perbedaan menonjol
dengan seniman lainya, di samping style atau gaya
pribadinya, style karya-karyanya yang khas pada
perkembangan seni tari di zaman sekarang selalu
menjadi trandcentre bagi koreografer muda di Jawa
Timur. Kepiawaiannya tidak hanya pada persoalan
menciptakan karya tari tetapi dalam mengolah
penari di sanggar Gito Maron yang ia dirikan
menjadi perhatian besar, tidak salah kalau
masyarakat
memberikan
pengakuan
bahwa
penarinya terkenal cantik- cantik.
Hasil karya yang diciptakan oleh Mas Pram
sendiri terkenal sangat bagus, luar biasa, dan
monumental3. Idenya dalam membuat tarian sering
kali detail dalam masalah fisik, Mas Pram selalu
memilih para penari yang cantik dan berbadan
tinggi. Dari keadaan tersebut sangatlah membantu
dalam pembuatan komposisi dalam tari supaya
terlihat bagus dan menarik.
Mas Pram sering melahirkan ide-ide baru
tersebut terhadap karyanya ketika ada event yang
menugaskannya. Semua itu akan disiapkan dengan
serius dan bersungguh-sungguh. Jadi karya-karya

Peran dan Pandangan Dimas Pramuka


Atmaji dalam Dunia Seni Tari Jawa Timur

Dimas Pramuka Atmaji memiliki peranan yang


sangat besar dalam dunia tari. Sebagai putra daerah,
Dimas Pramuka Atmaji terpanggil untuk
menciptakan karya tari bernuansa tarian khas
cokean yang unik. Di Blitar tarian ini biasanya
dijajakkan dari rumah ke rumah. Berpijak dari
kesenian tradisional khas cokean dan sindenan
dengan tariannya yang unik, Dimas Pramuka Atmaji
mulai memperhatikan penataan tari.
Dimas Pramuka Atmaji merupakan seorang
koreografer yang memiliki kemampuan lebih dan
mempunyai ciri yang sangat khas dengan berbagai
macam karya-karya tari yang diciptakan. Selain itu

3
Menimbulkan kesan peringatan pada sesuatu
yang istimewa, misalnya Tari Emprak mengangkat etnik
Madura, tari Geleng Room berangkat dari kesenian
Blitar, tari Bedhoyo Majakirana. Hasil wawacara terhadap
Arif Rofiq di STKW Surabaya pada tanggal 15 April 2015
pukul 11.30 WIB.

DIMAS PRAMUKA ATMAJI


OKOH SENI TARI JAWA TIMURT ORANGSE

tersebut tidak selalu produktif setiap bulannya,


tetapi ia konsisten dalam berkarya sehingga karyakarya tari yang sudah diciptakan oleh Mas Pram
dapat diterima oleh masyarakat luas.
Sebagai anak didik SMKI, Dimas dituntut
untuk berkarya. Karya tari dalam tugas akhir untuk
mencapai kelulusan SMKI pun diciptakannya
dengan judul Karsane Hyang Widi tahun 1982.
Selang setahun, Dimas mengukir pretasi dalam
ajang lomba cipta tari HUT Kota Surabaya karena
karyanya yang berjudul Dora Sembada berhasil
menyabet juara pertama lomba cipta tari se-kodya
Surabaya pada tahun 1983. Karena prestasi itulah
setelah tamat SMKI langsung diterima menjadi
Pegawai Negeri di Taman Budaya Jawa Timur.
Berkarya cipta tari itu tidak semudah yang
dibayangkan orang-orang. Butuh waktu berbulanbulan untuk menemukan ide garapan. Ucap Dimas
Pramuka Atmaji.
Sebagai seorang koreografer, Dimas juga
mendalami tata busana secara umum. Tata busana
menjadi penting karena merupakan kesatuan
harmonisasi dalam sebuah kekaryaan tari. Sekarang
ini Dimas mempunyai 700 setel busana tari dengan
karya tari yang sudah pernah ia ciptakan sebanyak
56 karya, meliputi tari anak, garapan baru,
kontemporer, modern, dan tradisional.
Dedikasinya sebagai arek surabaya setidaknya
sudah ditunjukan dalam karya tari ciptaannya
Lenggang Surabaya sehingga menjadi alternatif
pengganti tarian tradisi kebanggaan Surabaya
lainnya, yaitu tari Remo.

2013. Dalam hal ini Mas Pram telah direkrut daari


beberapa koreografer di Surabaya.
Sebagai penata tari Dimas Pramuka Atmaji
adalah salah satu Penata Tari yang cukup menonjol
di Surabaya, karya-karyanya menghiasi di beberapa
event, kurang lebih 37 karya yang dilahirkan seperti
Praben Madura, Pegosari, Egol Manis, dan
karya yang cukup sukses adalah tari Lenggang
Surabaya. Dimas juga mencoba meluncurkan
tarian baru dengan judul Merak Timur.
Kekuatan etnik Jawa Timur cukup besar
berpengaruh dalam proses penciptaan karya tari
Dimas. Realitas itu tidak hanya tercermin dalam
karya tari Emprak, tetapi juga karya-karya tari
lainnya, yaitu karya Geleng Room yang
menyabet gelar karya tari terbaik, koreografer
terbaik, penata busana dan tata rias terbaik, serta
lima unggulan musik iringan dalam festival tari
daerah tingkat nasional pada tahun 2006 di Jakarta.
Bedaya Majakirana termasuk Karya tari Dimas
Pramuka yang terbaru sebagai materi promosi
budaya dan duta seni, karena sejak diciptakan tahun
itu pulalah Bedaya Majakirana sebagai salah satu
materi penyajian promosi budaya ke Melbourne
Australia tahun 2012 dan ke Muba Swidzerlan
tahun 2013. Bahkan pada event yang bertajuk East
Java The Dynamic Destination Of Indonesia Di
Melbourne Australia pada Tanggal 17 sampai
dengan 24 September 2012 lalu Dimas Pramuka
Atmaji juga memberikan Workshop tari Bedaya
Majakirana kepada siswa serta guru tari di Manor
Lakes prep year 12 Collage Melbourne, Victoria
Dan Di Evernewtown
Anglican Community
Collage.
Hasilnya sangat luar biasa, karena negara maju
begitu antusias untuk bisa menari Bedaya
Majakirana. Hal itulah yang membuat perasaan
Dimas sangat luar biasa bangga, dengan mereka
mau belajar berarti keberhasilan nyata yang luar
biasa setidaknya Jawa Timur bahkan Indonesia akan
menjadi semakin dikenal. Mungkin dengan kiat
yang dimiliki Dimas Pramuka atas karya karyanya
yang bersusaha di kembangkan semata tidak hanya
demi kepentingan pribadi tetapi demi kelompok
Gitomaron dan Jawa Timur bahkan Indonesia itulah
dia bisa disebut Seniman berdedikasi. Dengan
dibarengi prestasi dan pengalaman yang segudang
maka tahun 2013 ini memilih Dimas Pramuka
Atmaji sebagai Seniman Terbaik Dan Kreator Seni
Tari 2013.
Karya Tari Geleng Room bernafaskan etnik
Madura yang mengangkat semangat kaum
perempuan Madura di Surabaya yang tetap tampil
cantik dengan hiasan aksesoris binggel (gelang
kaki). Adapun iringan musiknya ia ambil dari musik

Dimas Pramuka semakin menampakkan


potensinya, pada tahun 1987 ia dikontrak oleh PT
Semen Gresik untuk menjadi instruktur tari dan
karyanya berjudul Tari Sekar Giri adalah prestasi
gemilang terpilih 10 penyaji terbaik Festival Cipta
Karya Tari Daerah Jawa Timur mewakili Pemda Tk
II Gresik.
Komentar di berbagai kalangan seniman Jawa
Timur Dimas Pramuka tahun ini layak mendapatkan
penghargaan ini, terbukti eksistensinya dari tahun
ke tahun tidak lepas dari karya-karyanya yang bisa
dibilang bukan sekedar begitu saja bahkan di tahun
1990 yang kalau dibilang seniman muda era
sekarang belum tenar, Dimas Pramuka sudah
mengantar Jawa Timur Juara dengan karya
Emprak yang diciptakannya pada tahun 1988 juga
terpilih sebagai 3 Penyaji Terbaik Festival Tari
Daerah Jawa Timur sekaligus 5 penyaji terbaik
Festival Tari Daerah Nasional di Jakarta, serta
berhasil meraih penghargaan Karti Budaya Karya
Persembahan dari Bupati Blitar pada 18 November

DIMAS PRAMUKA ATMAJI


OKOH SENI TARI JAWA TIMURT ORANGSE

tradisional Daul khas Madura yang unik. Tari


Geleng Room ciptaan Dimas Pramuka Atmaji
yang mengangkat kekuatan etnik Madura dalam
karya tersebut membentuk kebanggaan dan
penghormatan luar biasa dari kalangan senimanseniman tari Madura. Tari Geleng Room saat ini
menjadi trendsetter karya tari di Madura. Ucap
Dimas Pramuka Atmaji.
Seniman serta Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jawa Timur itu mengaku beruntung
menjadi kereografer Jawa Timur. Alasannya, Jawa
Timur memiliki keanekaragaman kesenian etnik dan
tradisional yang saling bertautan dan saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Banyak
yang yang harus digarap karena keanekaragaman itu
menjadi modal untuk berkarya, kata Dimas.
Sebagai seniman tari sekaligus koreografer, Dimas
tidak terlampau muluk dalam berkontribusi untuk
dunia seni tari di Jawa Timur, khususnya Surabaya.
Harapan Dimas Pramuka Atmaji sangat sederhana,
tetap eksis, stabil, dan tidak turun-naik. Itu saja yang
harus dipertahankan. Ujarnya.
Karya Dimas Pramuka Atmaji adalah termasuk
karya tari yang paling sering sebagai materi promosi
budaya di Manca Negara, maka dari itu tidak heran
kalau seorang Dimas Pramuka sudah mengunjungi
ke 17 Negara. Sejak th 1990 selain jadi penari,
Pramuka adalah seorang koreografer yang selalu
membikin suasana panggung Jawa Timur dan
Indonesia menjadikan penonton tak beranjak
sebelum usai. Pergi pamer budaya Indonesia bisa di
bilang sudah puluhan kali karena ada beberapa
negara yang 2 kali, 3 kali bahkan 4 kali yang
dikunjunginya.
Nama Dimas Pramuka Atmaji memang bisa
dikatakan sebagai Putra Blitar atau Putra daerah
Blitar, karena walaupun dilahirkan di Tulungagung
tetapi di besarkan di Blitar oleh kedua orang Tuanya
sejak SD hingga SMP bersekolah dan bertempat
tinggal bersama Kakek Gito di desa Maron Srengat
Blitar. Patutlah pada tanggal 18 November 2013
kemarin Dimas Pramuka Atmaji mendapat
Penghargaan Karti Budaya melalui sanggarnya Gito
Maron sebagai Karya Persebahan dimana telah
mempersembahkan karya tari Emprak untuk
Kabupaten Blitar sebagai tari penyambutan khas
Blitar. Yang kemudian satu minggu berikutnya
tanggal 26 November 2013 Dimas Pramuka
dinobatkan menjadi Seniman Terbaik Jawa Timur
penghargaan disampaikan oleh Gubernur Jawa
Timur di Mercure Mirama Hotel bertajuk
Penyerahan Penghargaan Seniman dan Anugerah
Wisata.

Sebagai seorang seniman tari Surabaya, Dimas


Pramuka Atmaji telah memiliki berbagai
pengalaman, prestasi dan penghargaan mulai dari
sebagai penari, penata tari, serta model. Di samping
sebagai Penari dan Koreografer ke berbagai Negara,
antara lain: Jepang, Australia, Spanyol, Jerman,
Korea, Calledonia, Belanda, Inggris,
Prancis,
Singapura, Yunani,
Turki, Thailand, Cina,
Malaysia, Brunai Darussalam, Hongkong, Swiss.
2.

Dimas Pramuka Atmaji dalam Berkarya


Tari
Di dalam berkarya tari Pramuka senantiasa
berpijak pada citarasa Jawa Timur. Adik adiknya,
yang tentu cantik, juga aktif sebagai penari dalam
satu gelombang bersama Dimas Pramuka. Arek
Suroboyo yang tinggal di Jl. Plampitan XI-69
Surabaya ini ternyata berasal dari Blitar. Nama
Dimas Pramuka memang sudah menjadi
kebanggaan dan ikon Jawa Timur dalam hal seni
pertunjukan.
Dimas Pramuka merupakan seniman tari yang
dalam menciptakan tari mempunyai kemampuan
komplit pada unsur koreografi, tidak hanya handal
dalam mengeksplor gerak tetapi juga unsur lain
yang mendukung seperti penataan busana dan rias.
Kemampuan penataan busana dan rias yang selalu
harmonis dan selaras menjadikan pendekatan
karakteristik selalu terbangun.
Dimas Pram memiliki kelebihan yang lebih
dahsyat lagi, yaitu dia selalu memunculkan ide baru
dan membuat sesuatu yang belum terpikirkan oleh
orang lain serta selalu tanggap dengan pasar. Oleh
karena itu di era ekonomi kreatif ini Mas Pram bisa
dibilang sukses, karena kreativitasnya diminati oleh
masyarakat luas.
Nama lelaki satu ini sudah beken sebagai
koreografer handal yang siap berkarya apa saja,
kapan saja, dan hasilnya tidak mengecewakan.
Karena itu, Dimas Pramuka Atmaji menjadi
langganan instasi pemerintah dan swasta yang butuh
karya dadakan. Namun di manapun berada,
kiprahnya sebagai seniman tari tak bisa terhalangi.
Motto yang dimiliki oleh Dimas Pramuka Atmaji
yang masih melekat sampai saat ini yaitu Dinamis,
kreatif, dan ekspretif.
3.

Dimas Pramuka Atmaji saat Menerima


Penghargaan Seni
Dimas Pramuka Atmaji meraih dan dinobatkan
dalam kategori Pelestari dan Pengembang Warisan
Budaya pada Anugerah Kebudayaan Dan
Penghargaan Maestro Seni 2014 yang diberikan
oleh
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan

DIMAS PRAMUKA ATMAJI


OKOH SENI TARI JAWA TIMURT ORANGSE

Republik Indonesia di Gedung Perfilman Umar


Ismail Jakarta pada tanggal 3 Oktober 2014.

Walaupun Dimas Pramuka berpendapat


seperti itu tetapi di luar sana banyak sekali yang
memberikan kekuatan dan itulah power yang
dimilikinya sehingga pada tahun 2014 ini dia
dianggap pantas untuk mendapatkan penghargaan
tertinggi yang disematkan oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan pada tanggal 3 Oktober 2014 lalu.
C.

Pandangan Dimas Pramuka Atmaji


terhadap Dunia Seni tari
Menurut pandangan Mas Pram untuk dapat
membangun sebuah tradisi, langkah pertama yang
harus dilakukan adalah konseptualisasi tari, yaitu
menjelaskan apa yang disebut dengan tari itu
sendiri. Berbicara tentang tari, tari adalah keindahan
ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan
bentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui
estetika. Unsur utama yang paling pokok dalam tari
adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali tidak
lepas dari unsur ruang, dan waktu, dan tenaga.
Dimas Pramuka Atmaji memiliki pandangan
yang optimis tentang berkembangnya kesenian tari
di Jawa Timur. Optimisme datang dari banyak tari
yang diciptakan dan dikembangkan oleh tokoh
lainnya, seperti Tri Broto Wibisono yang
menciptakan Tari Ngremo Jugag. Minat masyarakat
yang ingin belajar tari juga sangat tinggi. Hal ini
dibuktikan oleh Dimas Pramuka yang dalam
pengelolaan sanggarnya tidak perlu melakukan
sosialisasi, tetapi tetap ada saja anggota yang datang
dengan sendirinya. Tari juga masih digunakan
sebagai media ceremonial dalam berbagai acara,
sehingga akan selalu hidup dan dikenal oleh
masyarakat. Mas Pram juga berpendapat bahwa seni
tari akan dapat terus berkembang bila adanya
pengenalan dan pengetahuan yang diberikan kepada
generasi penerus. Pengenalan dan pengetahuan
tersebut bisa disampaikan lewat dunia sekolah atau
lainnya.
Mas Pram juga sangat yakin tentang
kemajuan kesenian Jawa Timur, karena Jawa Timur
memiliki keragaman budaya yang kuat, kaya dan
lebih bervariasi. Kekayaan budaya yang sedemikian
rupa tersebut akan membuat seniman Jawa Timur
lebih kreatif daripada seniman di daerah-daerah lain.
Jawa Timur juga memiliki banyak etnis yang
berbeda-beda
tetapi
masih
saling
berkesinambungan, misalkan saja osing, mataraman,
Arek, dan lain sebagainya. Hal itu akan berpengruh
dalam penciptaan karya tari.
Kecintaannya pada seni tari membuat Mas
Pram memilih meniti karir seorang seniman, dirinya
serius menjadikan seni tari sebagai jalan hidupnya.
Kecintaannya akan seni tari ini juga yang

Gambar 4.4
Dimas Pramuka Atmaji saat menerima
Piagam Penghargaan sebagai Maestro Tari
(Dok. Pribadi Dimas Pramuka Atmaji)
Ternyata pemerintah sangat peduli dengan
orang yang berkreasi atau seorang kreator seperti
saya yang karya-karya nya terinspirasi dari kesenian
tradisional, ujar DPA (Dimas Pramuka Atmaji)
yang mempunyai motto Kreatif, Dinamis dan
Ekspresif. Generasi muda harus semakin Indonesia.
Sebuah kalimat yang terucap pada tayangan profil
itu adalah mimpi dengan harapan dapat terwujud,
karena di masa sekarang generasi muda yang
dituntut mengutamakan pendidikan yang memang
sangat penting dan pastinya semakin pintar-pintar
atau kecerdasanya luar biasa, tetapi pada sisi
moralitas yang pada dasarnya budi pekerti sebagai
anak bangsa semakin menipis. Dulu Ibu saya selalu
berkata wong Jowo ora Jowo iku kebacut lo le.
Pinter sundul langit tapi gak duwe unggah-ungguh
wis lali karo adat budoyo ketimuran iku ajine ono
ngendi? Betapa besar makna perkataan ibu saya.
Selain itu sosok Dimas Pramuka yang low
profil adalah kelugasan yang tidak senang bahwa
dirinya dipuji atau diunggulkan dari teman yang
lain. Dia selalu memberikan penghargaan atas
kehebatan seniman-seniman di Jawa Timur, salah
satu sifat yang terlihat adalah pada setiap
menerangkan beberapa tentang dirinya selalu
dikaitkan dengan memperkenalkan orang-orang
yang dianggap unggul dari dirinya, itu menunjukan
dirinya adalah seorang yang slalu ingat akan
kehebatan orang lain.
Poin dirinya yang menonjol ketika
kehebatan atau keunggulan dirinya tidak pernah
disebut lewat mulutnya dan memang berharap
kalau saya baik, kalau saya hebat kan orang lain
yang memberikan pernyataan masak saya
berpendapat tentang diri saya dengan saya katakan
saya paling hebat kepada orang lain, kata Dimas
Pramuka Atmaji. Dia tidak pernah merasa hebat dan
kalau dia mendapat penghargaan itu hanya faktor
kebetulan saja mungkin.

DIMAS PRAMUKA ATMAJI


OKOH SENI TARI JAWA TIMURT ORANGSE

melandasinya untuk mendirikan sanggar tari Gito


Maron yang masih eksis hingga sekarang.
1.

kepemimpinan yang dikelola oleh mas Pram mulai


dari nol.
Latar belakang Mas Pram yang multi religi
tidak menjadikan Mas Pram orang yang
berpandangan fanatik sempit, walaupun Mas Pram
beragama kristen tetapi ia mempunyai toleransi
yang tinggi terhadap anggota keluarganya yang
beragama selain Kristen.
Kepedulian terhadap seni budaya Indonesia
khususnya Jawa Timur sangat tinggi. Mas Pram
berusaha mensosialisasikan kesenian khususnya
seni tari tradisi hingga ke luar negeri. Mas Pram
merupakan tokoh dalam dunia seni tari yang layak
diteladani dan dijadikan panutan oleh para seniman
khusunya seniman dalam bidang tari. Pribadi Mas
Pram yang sangat baik, penyayang, berbakti, rendah
hati, dan memiliki jiwa kepemimpinan serta
toleransi yang tinggi menjadikan Mas Pram sebagai
sosok yang dapat dicontoh oleh masyarakat luas
utamanya generasi penerus.

Nilai-Nilai Keteladanan dalam Diri


Dimas Pramuka Atmaji

Dimas Pramuka Atmaji merupakan pribadi


yang jujur, terbuka, konsisten dengan apa yang
dikatakan dan dilakukan. Motto yang dimiliki oleh
Dimas Pramuka Atmaji yang masih melekat sampai
saat ini yaitu Dinamis, kreatif, dan ekspretif.
Motto itu bukan hanya sekedar motto, namun
diterapkan oleh dirinya. Dimas Pram merupakan
orang yang cermat dalam berkarya serta
berkomitmen. Hal ini yang membuat Dimas Pram
berhasil menjadi koreografer handal yang siap
berkarya apa saja, kapan saja, dan hasilnya tidak
mengecewakan. Karena itu, Dimas Pramuka Atmaji
menjadi langganan instasi pemerintah dan swasta
yang butuh karya dadakan.
Kecintaannya akan dunia seni tari membuat
kreativitasnya
tidak
pernah
habis
dalam
mengembangkan seni tari. Kreativitas seorang
Dimas Pramuka Atmaji tidak perlu diragukan,
dalam setiap karya dan penampilannya selalu
menampilkan unsur-unsur yang harmonis dan
selaras. Kemampuannya dalam penataan busana dan
rias menjadikan pendekatan karakteristik selalu
terbangun.
Dimas
Pram
berusaha
selalu
memunculkan ide baru dan berbuat sesuatu yang
belum terpikirkan oleh orang lain serta selalu
tanggap dengan pasar. Oleh karena itu di era
ekonomi kreatif ini Mas Pram bisa dibilang sukses,
karena kreativitasnya diminati oleh masyarakat luas.
Mas Pram merupakan sosok yang pantang
menyerah. Hal tersebut terbukti dari masa
sekolahnya yang kerap kali mengalami kegagalan,
namun dirinya selalu bangkit dan berusaha
menyelesaikan pendidikannya hingga ia sukses di
dunia tari ini. Selain itu Mas Pram mempunyai jiwa
penyayang yang sangat besar terutama terhadap
keluarganya. Adik-adiknya mengungkapkan bahwa
sosok Dimas Pram merupakan kakak yang baik dan
lemah lembut. Mas Pram juga berbakti kepada
kedua orang tua serta kakeknya yang mengasuhnya
semasa ia masih kecil.
Mas Pram mempunyai pendirian yang sangat
kuat, meskipun dalam dunia seni tari banyak sekali
hambatan yang ia hadapi, tetapi ia selalu berpegang
teguh terhadap keinginannya untuk selalu
melestarikan dan mengembangkan tari khusunya
tari tradisi. Jiwa kepemimpinan Mas Pram sangat
tinggi, semasa ia kecil sudah memimpin sebuah
kelompok koor di sebuah gereja tempat ia
beribadah. Eksistensi Sanggar Gito Maron yang
bertahan sampai sekarang juga merupakan bukti

KESIMPULAN
Dimas Pramuka Atmaji dilahirkan pada
tanggal 21 Maret 1963 oleh seorang ibu tercinta
yang bernama Djuariyah Martha Soedarmo dan
bapak bernama Poerwadi Hardjo Soewito. Dimas
Pram merupakan anak pertama dari 6 (enam)
bersaudara. Mas Pram memiliki panggilan masa
kecil yaitu Mamuk. Beliau mengawali karir di
dunia tari saat masuk SMKN 12 atau lebih dikenal
dengan SMKI Surabaya. Setelah lulus dari
pendidikan
SMKI
Surabaya,
Mas
Pram
melanjutkan pendidikan kuliahnya di STKW, yaitu
salah satu sekolah tinggi di Surabaya yang khusus
mengajarkan kesenian. Berangkat dari situlah, nama
Mas Pram sebagai korografer mulai banyak
diperbincangkan di kalangan seniman Surabaya dan
Jawa Timur. Belum cukup sampai disitu, beliau
berhasil mendirikan Sanggar Tari Gito Maron yang
bertempat di Surabaya, tepatnya di taman budaya
Cak Durasim.
Dimas Pramuka Atmaji merupakan seorang
koreografer yang memiliki kemampuan lebih dan
mempunyai ciri yang sangat khas dengan berbagai
macam karya-karya tari yang diciptakan. Mas Pram
merupakan tokoh seniman Jawa Timur yang
berperan penting dalam dunia seni, khususnya
dalam menciptakan berbagai macam karya tari.
Tarian yang diciptakan mempunyai ciri khas serta
bisa hidup, dan berkembang hingga saat ini.
Segudang prestasi dan penghargaan telah diraihnya
sebagai bukti nyata bahwa Dimas Pramuka Atmaji
layak menyandang gelar Maestro Seni. Beliau juga
merupakan tokoh dalam dunia seni tari yang layak
diteladani dan dijadikan panutan oleh para seniman
9

DIMAS PRAMUKA ATMAJI


OKOH SENI TARI JAWA TIMURT ORANGSE

khusunya seniman dalam bidang tari. Sikap


profesional dan totalitas tinggi terhadap dunia seni
menjadikan Mas Pram pribadi yang memiliki
dedikasi yang dalam terhadap apa yang ditekuninya,
yaitu seni tari. Pribadi Mas Pram yang sangat baik,
jujur, berbakti, disiplin, rendah hati, dan memiliki
jiwa kepemimpinan serta toleransi yang tinggi
menjadikan Mas Pram sebagai sosok yang dapat
dicontoh oleh masyarakat luas utamanya generasi
penerus.

Furchan, Arief dan Agus Maimun. 2005. Studi


Tokoh: Metode Penelitian Mengenai Tokoh.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Masunah, Juju. 2000. Sawitri Penari Topeng Losari.
Tarawang: Yayasan Adikarya IKAPI dan
The Ford Foundation.
Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Murgiyanto, Sal. 1983. Koreografi Pengetahuan
Dasar Komposisi Tari. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Murgianto, Sal. 1991. Moving Between Unity and
Diversity: Four Indonsian Choreographers.
New York.
Peterson, Anya. 1976. Antropologi Tari. Indiana:
Sunan Ambu Press.
Samani, Muchlas. 2011. Pendidikan Karakter.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sulistianing, Anis. 2009. Desain Tata Rias dan
busana Tari Geleng Room karya Dimas
Pramuka Atmaji Di Sanggar Tari Gito
Maron Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan.
Surabaya: Jurusan Pendidikan Sendrataasik
FBS UNESA.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Tim Penyusun. 2014. Buku Panduan Skripsi
Fakultas Bahasa dan Seni. Surabaya:
Fakultas Bahasa dan seni Universitas Negeri
Surabaya.
Usman, Sunyoto. 2012. Sosiologi, Sejarah,Tari dan
metodologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Waridi.
2003.
Seni
dalam
Berbagai
Wacana:Mengenang 20 Tahun Kepergian
Gendhon Humardani. Surakarta: STSI.
Waridi. 2005. Mengkaji Tokoh Seni Pertunjukan:
Mengapa dan Bagaimana? dalam
Menimbang Pengkajian dan Penciptaan
Musik Nusantara. Surakarta: Kerjasama
Jurusan Karawitan dengan program
Pendidikan Pascasarjana dan STSI Press
Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI)
Surakarta.
Widiastuti, Rini. 2007. Menapak Jejak S. Kardjono.
Jakarta: Surya Kirana.

SARAN
Diharapkan penelitian ini mampu
memberikan perluasan terhadap wawasan
tentang tokoh yang berkiprah dalam dunia
seni tari, khususnya tokoh Dimas Pramuka
Atmaji. Terdapat banyak nilai penting yang
terkandung
sebagai
referensi
maupun
motivasi dalam penelitian ini. Figur yang
patut kita jadikan contoh untuk berkarya
dalam bidang seni, meskipun terdapat
beberapa nilai ataupun hal yang memerlukan
pengertian dan kesadaran yang lebih tinggi.
Kepada para seniman, khususnya di bidang
tari, diharapkan bisa mengambil nilai-nilai
penting
dari
penelitian
ini,
sikap
profesionalitas, jiwa loyalitas dan dedikasi
tinggi, serta kerja keras dalam berlatih akan
membentuk seorang seniman menjadi sosok
seniman yang hebat seperti Dimas Pramuka
Atmaji
dengan
segala
kelebihan
dan
kekurangannya.
Dengan
demikian
peneliti
mengharapkan penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan referensi bagi peneliti lain,
yang ingin mengkaji dan membahas tokoh
lain dalam dunia seni tari di masa
mendatang. Akhirnya dengan selesainya
skripsi tentang biografi Dimas Pramuka
Atmaji dapat bermanfaat untuk menjadi
rujukan dalam memahami tokoh seni,
khususnya seni tari.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Fathoni. 2006. Perkembangan Koreografi
di Surabaya Tahun 1970-2005 (Studi kasus
tentang Perkembangan koreografi tari putri
oleh 3 koreografer pria). Skripsi tidak
diterbitkan. Surabaya: Jurusan Sendratasik
FBS UNESA.
Chotimah, Chusnul. 2004. Manajemen Sanggar
Tari Gito Maron Di Surabaya. Skripsi tidak
diterbitkan.
Surabaya:
Pendidikan
Sendratasik FBS UNESA.

10

DIMAS PRAMUKA ATMAJI


OKOH SENI TARI JAWA TIMURT ORANGSE

Wiropranoto, Suhartono. 2013. Biografi Tokoh Seni.


Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya
(BPNB).

PUSTAKA MAYA
Pramuka, Dimas. 2012, Profil Pimpinan dan
Koreografer Gito Maron Art Performa.
(http://dpa-gitomaron.blogspot.com) diakses
4 Februari 2015.

11

Anda mungkin juga menyukai