Anda di halaman 1dari 13

PROSES KREATIF PENCIPTAAN TARI SPARKLING SURABAYA

(Studi Kasus Tentang Tahapan Proses Kreatif Penciptaan Koreografi Tari


Karya Diastiarni Azhar)

Weka Ayu Budi Triana


Mahasiswa Jurusan Sendratasik UNESA
weka.ayuu@gmail.com

Dr. Anik Juwariyah, M. Si


Dosen Jurusan Sendratasik UNESA

Abstrak
Saat ini sudah banyak seniman yang sudah terungkap melalui tulisan tentang kiprahnya dalam
menggeluti dunia seni. Salah satunya adalah penelitian ini, yang mengungkap sebuah proses kreatif
seorang seniman Surabaya. Diaztiarni Azhar, seorang seniman Tari sekaligus seorang guru asal
Surabaya dengan berbagai macam karya-karyanya salah satunya adalah Tari Sparkling Surabaya.
Tarian tersebut diciptakan pada tahun 2006, Sparkling berarti berkilau. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengungkap proses-proses yang dilakukan oleh Diaztiarni Azhar dalam pembuatan sebuah
karya tari.
Hasilnya menunjukkan bahwa Daztiarni menciptakan karya menggunakan pedoman dari
beberapa buku yang kemudian dituangkan melalui sebuah proses kreatif penciptaan karya tari. Proses
kreatif penciptaan Tari karya Diaztiarni Azhar melalui ide dan konsep yang begitu sederhana. Dengan
melihat dan mengamati fenomena yang ada disekitar terciptalah karya Tari Sparkling Surabaya yang
kemudian menjadi icon tari di Kota Surabaya. Melalui eksplorasi, improvisasi, evaluasi dan komposisi
Diaztiarni menciptakan karya berkolaborasi dengan beberapa seniman musik di Surabaya. Aris
Setiawan merupakan komposer dalam karya Tari Sparkling Surabaya. Melalui banyak proses yang
dilalui dan keterlibatan beberapa pihak dalam pembuatan karya tari ini, akhirnya pada tahun 2006 tari
Sparkling Surabaya mulai dikenal oleh masyarakat.

Kata Kunci : Proses Kreatif, Tari Sparkling Surabaya, Penciptaan

Abstract
Nowadays, many artists have been revealed about their careers in struggling in the art world
through writings. It is Diaztiarni Azhar, an artist as well as a dance teacher from Surabaya, Which is
been revealed her creative process of her creation. One of her work is Sparkling Dance Surabaya,
Sparkling means shinning. It has been created since 2006. Therefore, this study aims to reveal the
processes conducted by Diaztiarni Azhar in creating a dance work.
The results showed that Diaztarni created a work by using a guide from some books whom she
transformed into a creative process of creating a dance work. She apparently created a dance work
through a simple idea and concept by seeing and observing the phenomenon surrounding, then
Sparkling Dance Surabaya was born and became the dance icon in Surabaya city. Diaztarni, by
exploring, improving, evaluating, and compositing, created a collaboration work with some music
artists in Surabaya. Aris Setiawan is then the composer in Sparkling Dance Surabaya. Finally, through
many processes passed and involvement of several people, The Sparkling Dance Surabaya was
eventually well-known by communities in 2006

Keywords: Creative process, Surabaya Sparkling Dance, Creation

PENDAHULUAN Yogyakarta tahun 2006 lalu bersama


Tari Sparkling Surabaya pemerintah Kota Surabaya akhirnya
merupakan karya Tari yang nama Tarian tersebut berubah
diciptakan oleh Diaztiarni pada tahun menjadi Tari Sparkling Surabaya.
2007 bertepatan dengan peristiwa Sampai sekarang Tari Sparkling
peringatan Hari Ulang Tahun Kota menjadi pelengkap icon untuk Kota
Surabaya ke 714 yang biasanya Surabaya.
diperingati setiap tanggal 30 Mei. Penciptaan karya Tari
Sebagaimana dalam penciptaan Tari Sparkling Surabaya sangat kuat
Sparkling Surabaya terinspirasi oleh mengangkat keadaan sosial
kehidupan masyarakat Kota masyarakat Kota Surabaya yang
Surabaya yang menggambarkan kemudian menjadi pelengkap icon
kedinamisan sebagai masyarakat Surabaya. Tidak hanya sebagai
metropolitan yang plural (wawancara koreografer, Diaztiarni juga sebagai
tanggal 14 Februari 20162016 di pelaku, penikmat, dan pencipta yang
Sanggar Tari Tydif, dengan akan memberikan kontribusi yang
Diaztiarni). Riwayat lahirnya Tari kuat pada proses kreatifnya sebagai
Sparkling Surabaya menurut seorang seniman. Penciptaan dalam
Diaztiarni diawali dari niatnya ingin karya Tari Sparkling Surabaya ini,
menyusun gerak Tari putri yang tentu saja seiring dengan
bertema kelincahan, dengan teknik pengetahuannya menyerap,
gerak cepat serta dinamis sehingga merenungkan, dan menemukan
tampak greged, semangat dan sesuatu yang terkandung di dalam
ekspresif. Akhirnya pada tanggal 27 pengalamannya. Dalam hal ini
April 2007 terwujudlah Tari kedudukan karya Tari Sparkling
sparkling Surabaya. Kata sparkling Surabaya tidak lepas dari sebuah ide-
diambil dari icon Surabaya sendiri ide kreatif yang dimiliki oleh seorang
yang berarti gemerlap atau berkilau. Diaztiarni.
Pada awalnya Tarian ini diberi nama Sebagai seorang koreografer
Bias Surya karena untuk harusnya tidak lepas dari proses
mempromosikan Kota Surabaya di kreatif. Proses kreatif sangat

mempengaruhi bagaimana karya langkah-langkan yang dilakukan oleh


dapat terlahir. Banyak faktor yang Diastiartni dalam menciptakan
akan mempengaruhi terjadinya sebuah karya sebelum menjadi karya
proses kreatif. Latar belakang yang monumental.
koreografer dapat mempengaruhi Penelitian ini difokuskan
bagaimana cara berproses seperti pada Aspek Proses Kreatif
penemuan ide, merancang konsep Penciptaan Tari Sparkling Surbaya.
sampai membentuk sebuah Focus permasalahan dalam penelitian
komposisi Tari. Banyak hal yang ini adalah bagaimana proses kreatif
merarik untuk daibahas mengenai penciptaan Tari Sparkling Surabaya
proses kreatif. Seperti halnya karya DIaztiarni Azhar?
Diaztiarni yang berkecimpung dalam Penelitian ini bertujuan untuk
dunia kesenian dan pendidikan seni mengetahui bagaimana proses kreatif
di Surabaya, tentu memiliki karakter penciptaan sebuah karya tari seorang
dan cara yang khusus dalam Diaztiarni yang kemudian menjadi
memproses sebuah karya. Sebuah icon Kota Surabaya. selain itu,
karya seni yang berkarakter dapat penelitian ini juga bertujuan untuk
dipengaruhi dari latar belakang memberikan pengetahuan kepada
kosmologi yang mendukung. mahasiswa khususnya Sendratasik
Berdasarkan uraian di atas, sebagai pembanding dalam
peneliti tertarik untuk meneliti lebih menciptakan karya tari.
dalam tentang proses kreatif
penciptaan Tari sparkling Surabaya HASIL DAN PEMBAHASAN
karya Diaztiarni Azhar. Hasil Proses kreatif adalah proses
penelitian ini diharapkan dapat mengenal dan memahami segala
membantu atau menjadi referensi sesuatu yang diteliti atau diamati
koreografer-koreografer lainnya dalam lingkungan sekitar untuk
untuk menciptakan karya Tari yang mampu memecahkannya tanpa
berangkat dari fenomena kehidupan berhenti. Proses kreatif adalah
dan lingkungan masyarakat. Selain eksplorasi yang diteliti dan
itu dapat menjelaskan proses atau berhadapan dengan alternatif-

alternatif serta tantangan berkeinginan melahirkan karya tari


pengambilan keputusan yang tidak yang berciri khas masyarakat yang
berhenti. Proses kreatif memiliki sesungguhnya, bersifat kekinian pada
keluarbiasaan sedemikian rupa gerak tarinya sebagai ciri dari kota
sehingga dapat melahirkan karya metropolis yaitu urban pada karya
seni yang unik, orisinil serta seninya. Disisi lain tarian ini juga
memiliki identitas tertentu terilhami dari logo Surabaya yaitu
(Sumandiyo Hadi, dalam buku Sparkling Surabaya yang dijadikan
Pengantar Kreativitas Tari 1983: Pemerintah Kota Surabaya sebagai
7). Proses kreatif juga City Branding (Produk Kota). Logo
diklarifikasikan menjadi empat kota yang diluncurkan pada tahun
bagian utama : eksplorasi, 2005 tersebut telah menjadi slogan
improvisasi, evaluasi dan komposisi kota sebagai bentuk pengenalan
agar diberi kesempatan untuk terhadap Surabaya. Keberadaan tari
berfikir, merasakan, berimajinasi Sparkling Surabaya pada awalnya
(Alma Hawkins, terjemahan Hadi, digunakan agar branded Sparkling
1990: 26). Hal tersebut merupakan Surabaya dapat tersosialisasi secara
fase yang dilalui sebagai seorang luas dimasyarakat dan pada akhirnya
koreografer untuk menciptakan suatu diharapakan dapat sebagai pelengkap
karya tari. Proses kreatif adalah branded Sparkling Surabaya untuk
eksplorasi yang diteliti dan pemikat awal kegiatan promosi kota
berhadapan dengan alternatif- Surabaya di dalam dan di luar negeri
alternatif. Dalam penelitian ini (Wawancara dengan Diaztiarni
proses kreatif mengacu kepada tanggal 12 Juni 2016).
bagaimana Diaztiarni dalam Judul
menemukan gagasan karyanya. Tari Sparkling Surabaya
KONSEP PENGGARAPAN TARI merupakan pelengkap icon
SPARKLING SURABAYA pariwisata kota Surabaya. Sparkling
Ide atau gagasan berarti berkilau. Namun sebelum
Tari Sparkling Surabaya diciptakan tarian tersebut memiliki judul tari
pada tahun 2006 oleh Diaztiarni yang Sparkling Surabaya tarian ini

memiliki judul tari Bias Surya, Surabaya menampilkan lima penari


setelah pentas pertamanya di yang menggambarkan lima wilayah
Jogjakarta dalam acara pengenalan yang ada di Surabaya, yaitu
produk Kota Surabaya kemudian atas Surabaya Timur, Surabaya Utara,
usulan dari Wakil Gubernur Surabaya Barat, Surabaya Selatan,
Surabaya yaitu Arif Fafandi judul dan Surabaya Pusat. Tari kelompok
tarian tersebut berubah menjadi tari adalah tari yang dilakukan lebih dari
Sparkling Surabaya, bertepatan dua penari (Trisakti, 2010:53)
dengan HUT kota Surabaya ke 714. Konsep gerak
Kesesuaian antara judul dan isi ini Berdasarkan wujud dan
dapat dilihat dari sebagian vokal dan fungsinya tari Sparkling Surabaya
iringan yang menyebukan kerlap dapat dibedakan menjadi beberapa
kerlip lampu nang dalanan pada bagian yaitu a) rangkaian gerak
salah satu syair dalam musik pokok, yang mengandung suatu
pengiringnya. representasi tertentu, b) gerak
Tipe/jenis karya tari pembuka, gerak yang digunakan
Tipe karya tari yang akan untuk mengawali gerak pokok, c)
dikembangkan adalah dramatik. Tari gerak penghubung, gerakan yang
dramatik memiliki kekuatan suasana, berfungsi untuk menggabungkan
yang dalam hal ini diwujudkan antara dua gerak pokok, d) gerak
dalam gerak-gerak yang beralur. penutup, digunakan untuk
Suasana masyarakat Kota Surabaya mengakhiri rangkaian gerak tari.
yang menjadi kota dengan ribuan Gaya gerak tari suroboyoan,
masyarakat pendatang itulah yang ponorogoan dan banyuwangian yang
akan dibangun dalam tarian ini. menjadi acuan pembuatan karya tari
Suasana lainnya terbangun dari ini. Dalam tari Sparkling Surabaya
musik dan alur tari yang disusun tidak diberikan nama untuk masing-
sebagai gambaran ekspresi masing gerakan, karena dalam tari
masyarakat Surabaya yang plural. karya Diaztiarni menggunakan
Jenis tari ini adalah tarian kelompok. gerakanan-gerakan yang sudah ada
Setiap penampilannya tari Sparkling kemudian diproses dan

dikembangkan menjadi sebuah tari Tari Sparkling Surabaya


kreasi baru yang bisa dinikmati. merupakan tarian kreasi baru
Tata rias dan busana sehingga koreografer membuat
Rias yang digunakan adalah rias desain busana dengan warna yang
cantik tanpa menonjolkan garis-garis berani atau mencolok untuk memikat
pada wajah penari. Tata rias tari penonton. Selain itu untuk
Sparkling Surabaya berguna untuk menggambarkan kemilaunya lampu
memperkuat ekspresi dan menambah kota Surabaya. Tata busananya yang
daya tarik penonton. Dari segi tata dapat dilihat (visual) dimana busana
rias khususnya rambut, tarian ini Tari Sparkling Surabaya selain itu
menggunakan sanggul bulat dan juga berkaitan dengan warna busana
dengan sasak ke atas, hal ini dalam tarian Sparkling. Bentuk
disebabkan karena sang koreografer busana Tari Sparkling Surabaya
ingin lebih menonjolkan sisi tidak lepas dari acuan busana Ning
kesurabayaannya karena tatanan Surabaya yaitu kebaya transparan
rambut seorang ning Surabaya (kain brokat) kemben (mekaan)
seperti demikian, sehingga nuansa bawahan batik khas Jawa Timur,
Surabaya diharapkan dapat lebih bokongan, sampur, sayap emas atau
menonjol. Hiasan rambut pada penari perak (sebagai gambaran Sparkling
Sparkling Surabaya menggunakan yaitu berkilau atau bersinar). Dalam
hiasan emas berbentuk bintang. penampilannya, Tari Sparkling
Perkembangan kostum saat ini memiliki bebapa warna busana
dengan menambahkan mahkota (kostum), yakni biru dengan paduan
keemasan untuk memberikan nuansa emas, orange dengan paduan emas,
berkilaunya Sparkling Surabaya. merah dengan paduan emas, kuning
dengan makna mencerminkan dengan paduan emas, serta hijau
kemilaunya Kota Surabaya sesuai dengan paduan emas, selain itu
dengan konsep Sparkling Surabaya terdapat satu panggung sesuai
tersebut. Hiasan bunga pada sisi dengan konsep Sparkling Surabaya
sanggul disesuaikan dengan warna yakni merah, kuning, biru, oranye,
busana (kostum). dan emas.

Ciri khas Surabaya yang trsebut merupakan ciri khas dari


terdapat dalam busana tari Sparkling Kota Surabaya
Surabaya meliputi: d) Perkembangan kostum saat ini
a) Sayap emas yang terdapat pada dengan menambahkan mahkota
kiri dan kanan busana adalah keemas-emasan untuk
merupakan wujud dari arti kata memberikan nuansa berkilaunya
Spakling yaitu berkiliau atau Sparkling.
bersinar dimana kata Sparkling
Iringan
merupakan icon Kota Surabaya
Musik pengiring merupakan
yang diharapkan kota Surabaya
salah satu faktor yang sangat
selalu berkilau dan bersinar dari
menentukan dalam satu rangkaian
pagi hingga pagi berikutnya serta
bentuk tari. Disamping bentuk irama
dapat mendatangkan wisatawan
musik dalam tari juga berfungsi
baik domestik maupun
sebagai pendukung untuk
mancanegara.
menghidupkan suasana garapan tari.
b) Warna busana tari Sparkling
Karakter musik pengiring tari dapat
Surabaya terdiri dari lima macam
menggambarkan suasana pada setiap
warna yaitu merah, biru, hijau,
adegan yang dikehendaki sehingga
orange, dan kuning merupakan
denggan adanya musik pengiring
warna masing-masing wilayah
maka pertunjukkan ini akan menjadi
Kota Surabaya yang terbagi
hidup dan memiliki ciri khas
menjadi lima wilayah yaitu
tersendiri. Irama dengan etnis
Surabaya Pusat, Surabaya Barat,
Surabaya, Ponorogo, dan
Surabaya Timur, Surabaya Utara,
Banyuwangi diambil untuk
dan Surabaya Selatan
mengiringi tarian ini. Dengan ciri
c) Huruf S dan bintang yang
khas srompet dari ponorogo, irama
terdapat pada tata rias
julajuli suroboyoan dan terbang dan
sanggul/rambut merupakan logo
jidor khas dari banyuwangi.
atau simbol Kota Surabaya serta
Iringan tari Sparkling Surabaya
bintang menunjukkan istilah
ini diciptakan oleh Aris Setiawan
berkilau atau bersinar. Lambang

yang merupakan seniman musik di Ide ini terinspirasi dari tari


Surabaya. Menurut Aris Setiawan jatilan yang meggunakan sampur
yang juga merupakan Guru di SMK dan diletakkan dipinggang penari.
Pariwisata Satya Wisya ini, ide yang Kemudia sayap yang diletakkan di
diberikan oleh Diaztiarni sangatlah belakang penari dan berwarna emas
menarik. Aris Setiawan sudah lama menggambarkan berkilaunya Kota
bekerja sama membuat karya tari Surabaya yang digambarkan dalam
yang bertemakan Surabaya dengan warna Sayap tersebut.
Diaztiarni, sebagian besar iringan Pola lantai
musik dari tari yang diciptakan oleh Tari Sparkling Surabaya bisa
Diaztiarni merupakan garapan dari disajikan secara tungal maupun
Aris Setiawan (wawancara dengan masal. Agar penampilan tari lebih
Aris Setiawan pada tanggal 24 menarik , maka digunakan beberapa
Agustus 2016). pola lantai. Pola lantai yang
digunakan adalah garis lurus ke
Properti samping, garis serong kanan dan
Dalam tarian ini hanya serong kiri dan lain-lain. Pola lantai
menggunakan sampur sebagai seni merupakan garis yang di lalui oleh
pendukung, tanpa menggunakan penari di atas pentas atau arena. Pola
properti apapun. Menggunakan lantai di gunakan untuk mengatur
sayap yang bisa dimainkan oleh jalannya penari di atas panggung
penari menjadi satu dengan busana agar tertata dengan rapi. Berikut ini
penari. Adapun properti yang adalah pola lantai yang digunakan
digunakan dalam tarian adalah dalam penyajian tari Sparkling
sampur(selendang) yang diletakkan Surabaya.
pada pinggang penari. Hal ini
mengambil unsur jaranan atau jatilan
yang dalam tarian tersebut sampur
diletakkan disamping pinggang
penari. Gambar 25. Pola lantai awal tari
sparkling Surabaya.

Gambar 29. Posisi bergerombol yang


juga disebut dengan pose. Yang
digunakan untuk akhir tarian

Gambar 26. Posisi zigzag yang


digunakan untuk tari sparkling PENUTUP
Surabaya Simpulan
Tahap-tahap yang dilakukan
Diaztiarni sama dengan yang
dilakukan oleh seniman-seniman tari
lainnya, dalam proses kreatif yang
diaztiarni lakukan ialah meliputi
Gambar 27. Posisi Lima, posisi 2 tahap eksplorasi yaitu melakukan
dibelakang dan 3 didepan disebut penjajagan dan pemahaman tentang
dengan posisi Lima. proses , tahap evaluasi yaitu
menyeleksi serta mengevaluasi
gerak-gerak dan disesuaikan dengan
tema, dan tahap komposisi yaitu
proses penyusunan gerak yang telah
di dapatkan dari proses eksplorasi,
Gambar 28. Posisi garuda. Penari improvisasi dan evaluasi menjadi
paling depan posisi duduk kemudian satu tarian yang utuh. Karya yang
setengah duduk dan yang paling dibuat oleh Diaztiarni mempunyai
belakang berdiri ciri khas yaitu selalu berhubungan
tentang kota Surabaya, dengan
mengamati fenomena yang ada
Diaztiarni menciptakan karya yang
selalu bisa diterima oleh masyarakat.
Karya kreasi baru yang Diaztiarni
ciptakan memang sederhana dan

mudah dipelajari tetapi memiliki mengenalkan salah satu proses


makna yang mendalam. Selain kreatis seorang seniman tari yang ada
tahapan yang dilakukan di atas ada di Surabaya. Usaha ini tidak akan
beberapa faktor yang mempengaruhi memiliki efek secara menyeluruh
proses kreatif penciptaan tari yaitu jika tidak ditunjang dengan
faktor lingkungan, sarana, pengembangan pada topik lain. Oleh
keterampilan, identitas, orisinalitas, karena itu, peneliti berharap
dan apresiasi. penelitian ini masih bisa berlanjut
Saran untuk lebih mengenal proses kreatif
Koreografer seniman-seniman tari lainnya yang
Dalam menggarap sebuah karya tari ada di Kota Surabaya.
diperlukan waktu yang cukup lama
untuk berproses agar hasil karya tari DAFTAR RUJUKAN
tersebut dapat maksimal. Selain itu,
Bungin, Burhan. 2008. Penelitian
sebagai seorang seniman harus terus
Kualitatif: Komunikasi,
melanjutkan dengan menciptakan
Ekonomi, Kebijakan Publik,
karya-karya baru yang lain agar
dan Ilmu Sosial Lainnya.
kesenian tari khususnya di Kota
Jakarta: Kencana Prenada
Surabaya tetap berkembang dan
Media Group.
lestari.
Masyarakat Departemen Pendidikan dan
Untuk masyarakat setempat Kebudayaan. 2001. Kamus
khususnya masyarakat Kota Besar Bahasa Indonesia edisi
Surabaya agar selalu mengapresiasi, Ke-3. Jakarta: Balai Pustaka
dan melestarikan kesenian-kesenian
yang ada di Kota Surabaya dan Dewantara, K.H. 2004. Karya K.H

senantiasan memperkenalkannya ke Dewantara Bagian Pertama

masyarakat yang lebih luas. Pendidikan. Yogyakarta:

Peneliti Seni Majelis Luhur Persatuan

Penelitian ini baru merupakan Taman Siswa.

sebagian kecil bentuk usaha dalam

10

Djelantik, M.A.A. 1999. Estetika Yogyakarta: Institut Seni


Sebuah Pengantar. Bandung: Indonesia.
Masyarakat Seni Pertunjukan
Indonesia Jazuli, M. 1994. Telaah Teoritis Seni
Tari. Semarang. IKIP
Ellfeldt, Lois (terjemahan
Semarang Press.
Murgiyanto). 1997. Pedoman
Dasar Penata Tari. Jakarta: Kusnadi, 2009. Penunjang

Lembaga Kesenian Jakarta. Pembelajaran Seni Tari


untuk SMP dan MTs. Solo:
Furchan, Arief dan Agus Maimun. PT Tiga Serangkai Pustaka
2005. Studi Tokoh: Metode Mandiri.
Penelitian Mengenai Tokoh.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Meri, La. 1986. Dances
Composition, the Basic
Hadi, Sumandiyo. 2005. Sosiologi Elements (Elemen-elemen
Tari: Sebuah Pengenalan Dasar Komposisi Tari)
Awal. Yogyakarta: Pustaka. (Terjemahan Soedarsono).
Lagaligo
Hadi, Sumandiyo. 1983. Pengantar
Kreativitas Tari. Murgiyanto, Sal. 1983. Koreografi
Yogyakarta:Akademi Seni Pengetahuan Dasar
Tari Indonesia. Komposisi Tari. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan
Harymawan. 1986. Dramaturgi.
Kebudayaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset.
Moleong, Lexi. 2000. Metode
Hawkins, Alma (terjemahan Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.
Sumandiyo Hadi). 1990. Remaja Rosdakarya.
Mencipta Lewat Tari
(creating through dance).

11

Pranata, M. 2011. Spektrum Supardjan. 1982. Pengantar


Kreativitas. Malang: Universitas Pengetahuan Tari. Jakarta :
Negeri Malang CV. Rora Karya
Pranjoto, Setjoatmodjo. 1988.
Sutopo, H.B. 2002. Metodologi
Bacaan Pilihan Tentang
Penelitian Kualitatif. Surakarta:
Estetika.
Sebelas Maret.
Jakarta:Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Soedarsono. 1972. Djawa Dan Budi

Direktorat Jenderal Dua Pusat Perkembangan

Pendidikan Tinggi Proyek Seni Drama Tradisional Di

Pengembangan Lembaga Indonesia. Yogyakarta: Gajah

PendidikanTenaga Mada Univercity Press

kependidikan. Soedarsono. 1978. Pengantar


Pengetahuan dan Komposisi
Rakhmat, Jalaludin. 1985. Psikologi
Tari. Yogyakarta: ASTI
Komunikasi. Bandung:
Remadja Karya CV Soedarsono. 1976. Pengantar
Pengetahuan Tari.
Smith, Jacqueline. 1985. Komposisi
Yogyakarta: ASTI
Tari (Sebuah Petunjuk
Praktis Bagi Soetedjo. 1983. Komposisi Tari 1.

Guru)(Terjemahan Ben Yogyakarta: Akademi Seni Tari

Suharto). Yogyakarta: Indonesia.

Ikalasti Yogyakarta. Sugiyono. 2010. Memahami


Penelitian Kualitatif.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bandung : Alfabeta,CV.
Pendidikan Pendekatan Tim Penyusun. 2014. Buku Panduan
Kuantitatif, Kualitatif, dan Penulisan Skripsi Fakultas
R&D. Bandung: Alfabeta. Bahasa dan Seni. Surabaya:
UNESA.
Sumardjo, Jacob. 2000. Filsafat Seni.
Usman, Sunyoto. 2012. Sosiologi,
Bandung: Penerbit ITB.
Sejarah, Teori dan

12

Metodologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

13

Anda mungkin juga menyukai