57830-Article Text-170349-2-10-20220731
57830-Article Text-170349-2-10-20220731
Abstract
Aesthetics is the science associated with beauty, studying the aspects and elements of beauty. In Surabaya, there
is a female artist, Diaztiarni, a teacher and owner of the Tydif dance studio whose name is already known by
the people of Surabaya. Suramadu dance is the result of dance work by Diaztiarni which coincided with the
inauguration of the construction of the Suramadu bridge in 2009, which in its creation was inspired by the
establishment of the Suramadu bridge which was used as a link between the Madura and Surabaya regions. So
this dance describes the activities of both the culture of the people of Surabaya and Madura itself. In this article,
researchers interested in examining the aesthetic value of this Suramadu dance because the unique dance can be
seen from the idea of working on which unites two different ethnicities. No one has researched the aesthetics of
this Suramadu dance, so this research could add to the literature and knowledge of Suramadu dance related to
its aesthetic studies. Using descriptive qualitative method. This study examined the aesthetics contained in the
Suramadu dance, so discuss into the analysis of motion, make-up, costumegand the resulting work. The result
showed that the aesthetic value of Suramadu dance could be seen through the supporting components of the
dance, namely accompaniment, clothing, makeup, dance content consisting of ideas, atmosphere and
appearance messages consisting of wirama, wirasa, wiraga. In his music also combined music from Madura
but does not leave the characteristics of Surabaya. Characteristics of costume in the Suramadu Dance were the
batik Madura motifs on the skirts, lontong bun and anklets symbolizing the people of Kaputren Madura,
kemben and kebaya symbolizing of Ning Surabaya's clothing.
© 2022 Universitas Negeri Semarang
ISSN 2503-2585
Alamat korespondensi:
Lidah Wetan, Universitas Negeri Surabaya. 60213.
Email : 1. Nabillanurkasihh@gmail.com
2. Warihhandayaningrum@unesa.ac.id
100
Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri, Warih Handayaningrum/ Jurnal Seni Tari (11) (1) 2022
101
Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri, Warih Handayaningrum/ Jurnal Seni Tari (11) (1) 2022
pertunjukannya. Warna busana tari berisikan data primer dan skunfer. Data
Suramadu didominasi oleh warna merah ini didapatkan melalui pengamatan
dan biru mempunyai maksud sebagai dilakukan dengan studi literatur dari
perlambangan dua budaya yaitu Surabaya kepenulisan Christin, mahasiswa
dan Madura. Keunikan yang lainnya sendratasik Unesa, yang membahas
terdapat pada bentuk riasan wajah, tata proses kreatif tari Suramadu.
busananya, gerakan, iringan tarinya, Menggunakan beberapa
pelaku/penarinya, tata cahaya, tata pentas landasan teori terkait estetika. Estetika
dan tata suaranya yang mendukung dalam bahasa Yunani mengandung arti
pertunjukan tari Suramadu. perasaan. Estetika merupakan bagian
Estetika yaitu sebuah karya seni dalam filsafat keindahan. Menurut
yang dapat menimbulkan keindahan dan (Dharsono, 2007) estika merupakan
rasa tersendiri. Djlenatik mengungkapkan cabang dari filsafat yang berhubungan
bahwa ciri dari kesenian bagaimana kita tentang teori keindahan, dengan teori
dapat mengumpulkan pengalaman terkait keindahan untuk mengenali dan
berkesenian, dengan membedakan atau memahami terkait estetika keindahan
melihat persamaan dari beberapa kesenian. sebuah karya. Dalam artikel Sachari
Hingga kita dapat melihat bagaimana ciri (2002) menurut para ahli, Kattsoff
estetika dari beberapa macam kesenian menyatakan bahwa estetika ialah segala
(Djelantik, 1990) . sesuatu atau kajian terhadap kegiatan
Dalam artikel ini peneliti tertarik bekesenian, Van Mater mengatakan
untuk mengkaji nilai estetika tari bahwa estetika adalah sesuatu yang
Suramadu ini dikarenakan tariannya berkaitan dengan pencipta, apresiasi dan
yang unik dapat dilihat dari ide garapnya kritik karya seni.
yang menyatukan dua etnis yang
berbeda. Estetika tari Suramadu ini HASIL DAN PEMBAHASAN
belum ada yang meneliti sehinggan Estetika ialah ilmu yang
penelitian ini dapat menambah literatur dikaitkan dengan suatu keindahan,
dan pengetahuan seni tari Suramadu mempelajari tentang aspek dan unsur
terkait kajian estetikanya. Elemen keindahan. Indah dibagi menjadi dua
pertunjukan disini ada dua yaitu aspek bisa keindahan alami dan keindahan
pendukung dan nilai pokok. Dengan buatan. Keindahan dapat menimbulkan
menyatukan antar elemen ini dan Kepuasan, kesenangan, kenyamanan,
mendapatkan nilai keindahan dalam keamaanan dan kebahagiaan. Apebila
bentuk pertunjukan tari Suramadu ini perasaan itu kuat kita akan merasa
pada sanggar tari Tydif. Dengan terpesona dalam melihat suatu karya,
membahas tentang bagaimana bentuk merasa terharu terhadap suasana karya
terciptanya tari suramadu, bentuk dan terpaku yang menimbulkan rasa
estetika dan simbolis, makna estetika keinginan melihat kembali walaupun
simbolis dalam tari Suramadu. sudah berulangkali (Djelantik, 1999)
Menurut Aristoteles dalam
METODE PENELITIAN Sumardjo (2000) ciri-ciri dalam
Nilai estetika tari Suramadu keindahan, dalam karya seni adalah
pada karya Diaztiarni menggunakan keutuhan atau kesatuan yang bisa
metode kualitatif deskriptif. Dalam melukiskan kesempurnaan dalam
penelitian ini mengkaji tentang estetika bentuk tari, tidak lebih atau kurang.
yang terdapat pada tari Suramadu. Merupakan suatu yang pas dan memiki
Sehingga penelitian ini akan masuk khas tersendiri. Memiliki harmoni dan
kedalam analisis gerak, rias, busana dan keseimbangan antara unsur dengan
karya yang dihasilkan. Menurut Made memuat hasil yang proposional sesuai
(2019) metode deskriptif melakukan dengan ukurannya. Memberikan suatu
pembahasan dalam penelitian berupa kesan yang jelas, murni, terang dan
uraian sekaligus analisis penelitian yang jernih dalam sebuah hasil karya seni.
102
Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri, Warih Handayaningrum/ Jurnal Seni Tari (11) (1) 2022
103
Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri, Warih Handayaningrum/ Jurnal Seni Tari (11) (1) 2022
104
Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri, Warih Handayaningrum/ Jurnal Seni Tari (11) (1) 2022
tari yaitu iringan, busana, tata rias, isi Art Company. Jurnal Seni Tari. Vol
tari yang terdiri dari gagasan, suasana 8, No 2.
dan pesan penampilan terdiri dari
wirama, wirasa, wiraga. Terlihat dari Kutha Ratna S.Y Nyoman, 2007. Estetika
gerakan licah, tegas dan lembut saat Sastra dan Budaya, Pustaka Belajar
gerakan dengan tekanan yang kuat dan Yogyakarta
tempo cepat. Dipadukan dengan busana
yang digunakan perpaduan warna Lutfiana, Devvi. 2017. Estetika Bentuk
merah dan biru. Tari Suramadu Pertunjukan Tari Lenggang Pari Di
memadukan budaya masyarakat Sanggar Seni Perwitasari
Surabaya dengan Madura. Bentuk gerak Kelurahan Kemandungan
terdapat ciri arek dan juga maduraan. Kecamatan Tegal Barat Kota
Musiknya juga memadukan musik dari Tegal. Skripsi. Semarang: Jurusan
Madura tetapi tidak meninggalkan ciri Pendidikan Seni Drama Tari dan
khas dari Surabaya. Tari Suramadu Musik Universitas Negeri
menggabungkan dua budaya yang Semarang.
dikemas dengan gayanya masing-
masing sehingga menimbulkan ciri khas Made, Santosa, Ketut. 2019. Estetika
tersendiri. Ciri khas busana Tari Gerak Tari Rejang Sakral Lanang
Suramadu yaitu rok bermotif batik di Desa Mayong, Seririt, Buleleng,
Lasem dari Madura, kemben dan kebaya Bali. Mudra: Jurnal Seni Budaya. Vol
simbol busana Ning Surabaya, sanggul 34, No. 3.
lontong dan gelang kaki menyimbolkan
masyarakat kaputren Madura. Murgianto, Sal, 1983. Koreografi
Pengetahuan Dasar Komposisi
Tari. Jakarta : (Direktorat Jendral)
DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan dan
Ambika, Laras. 2014. Estetika Tari Kulilo Kebudayaan.
Gaya Surakarya Gubahan S.
Maridi. Jurnal Greget: Jurnal Saadah. 2013. Estetika Dan Etika Tari
Pengetahuan dan Penciptaan Tari. Vol Guel Pada Masyarakat Gayo
13, No. 1. Kabupaten Aceh Tengah . Medan.
https://doi.org/10.33153/grt.v13i Gesture: Jurnal Seni Tari. Vol 2, No. 1.
1.533. https://doi.org/10.24114/senitari.
v2i1.894.
Arikunto, Suharsimi, 1995. Prosedur
Penelitian suatu pendekatan Sachari, Agus, 2008. Estetika makna,
praktek, Rineka Cipta: Jakarta symbol dan Daya, Bandung:
Institur Teknologi Bandung
Dharsono, 2007. Estetika. Bandung :
Rekayasa Sains Smith, Jacqueline Terjemahan Ben
Soeharto. 1985. Komposisi Tari
Djelantik. 1999. Estetika Sebuah Sebuah Petunjuk Praktis.
Pengantar. Bandung. PT. Kiblat Yogyakarta : Ikalasti
Buku Utama.
Sumardjo. 2000. Filsafat Seni. Bandung :
Djelantik. 1990. Estetika. Denpasar: Institut Teknologi Bandung.
STSI.
Wayan. 2013. Estetika Tari Oleg
Dwi, Lanjari. 2019. Nilai Estetika Tari Tamulilingan. Jurnal Terob:
Gambang Semarang pada Pengkajian dan Penciptaan Seni. Vol
Komunitas Gambang Semarang 4, No. 6.
105
Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri, Warih Handayaningrum/ Jurnal Seni Tari (11) (1) 2022
https://doi.org/10.20111/st.v4i6.
30.
106