Anda di halaman 1dari 7

JST (11) (1) 2022

JURNAL SENI TARI


Terakreditasi SINTA 4
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jst

Estetika Bentuk Tari Suramadu Karya Diaztiarni

Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri1, Warih Handayaningrum2


Pendidikan Seni Budaya, Universitas Negeri Surabaya, Lidah Wetan, Surabaya, 60213,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ Estetika ialah ilmu yang dikaitkan dengan suatu keindahan, mempelajari tentang aspek dan unsur
Sejarah Artikel keindahan. Di Surabaya terdapat seorang seniman wanita yaitu Diaztiarni seorang guru
Diterima : 22-06-2022 sekaligus pemilik sanggar tari Tydif yang namanya sudah dikenal oleh masyarakat Surabaya. Tari
Disetujui : 20-07-2022 Suramadu ialah hasil karya tari oleh Diaztiarni yang bertepatan pada peresmian pembangunan
Dipublikasikan : jembatan Suramadu pada tahun 2009, yang dalam penciptaannya terinspirasi dengan berdirinya
30-07-2022 jembatan Suramadu yang digunakan sebagai penghubung wilayah Madura dan Surabaya. Maka
tarian ini menggambarkan kegiatan dari kedua budaya masyarakat Surabaya dan Madura itu
sendiri. Dalam artikel ini peneliti tertarik untuk mengkaji nilai estetika tari Suramadu ini
________________ dikarenakan tariannya yang unik dapat dilihat dari ide garapnya yang menyatukan dua etnis yang
Keywords: berbeda. Estetika tari Suramadu ini belum ada yang meneliti sehingga penelitian ini dapat
Aesthetics, Suramadu, menambah literatur dan pengetahuan seni tari Suramadu terkait kajian estetikanya.
Dance Menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini mengkaji tentang estetika yang
_________________ terdapat pada tari Suramadu, sehingga membahas ke dalam analisis gerak, rias, busana dan karya
yang dihasilkan. Hasil menunjukan bahwa nilai estetika tari Suramadu bisa dilihat melalui
komponen pendukung tari yaitu iringan, busana, tata rias, isi tari yang terdiri dari
gagasan,suasana dan pesan penampilan terdiri dari wirama, wirasa, wiraga. Dalam musiknya
juga memadukan musik dari Madura tetapi tidak meninggalkan ciri khas Kota Surabaya. Ciri
khas busana Tari Suramadu pada rok yang digunakan yaitu wujud kain batik bermotif batik
Lasem dari Madura, sanggul lontong dan gelang kaki menyimbolkan masyarakat kaputren
Madura, kemben dan kebaya simbol busana Ning Surabaya.

Abstract
Aesthetics is the science associated with beauty, studying the aspects and elements of beauty. In Surabaya, there
is a female artist, Diaztiarni, a teacher and owner of the Tydif dance studio whose name is already known by
the people of Surabaya. Suramadu dance is the result of dance work by Diaztiarni which coincided with the
inauguration of the construction of the Suramadu bridge in 2009, which in its creation was inspired by the
establishment of the Suramadu bridge which was used as a link between the Madura and Surabaya regions. So
this dance describes the activities of both the culture of the people of Surabaya and Madura itself. In this article,
researchers interested in examining the aesthetic value of this Suramadu dance because the unique dance can be
seen from the idea of working on which unites two different ethnicities. No one has researched the aesthetics of
this Suramadu dance, so this research could add to the literature and knowledge of Suramadu dance related to
its aesthetic studies. Using descriptive qualitative method. This study examined the aesthetics contained in the
Suramadu dance, so discuss into the analysis of motion, make-up, costumegand the resulting work. The result
showed that the aesthetic value of Suramadu dance could be seen through the supporting components of the
dance, namely accompaniment, clothing, makeup, dance content consisting of ideas, atmosphere and
appearance messages consisting of wirama, wirasa, wiraga. In his music also combined music from Madura
but does not leave the characteristics of Surabaya. Characteristics of costume in the Suramadu Dance were the
batik Madura motifs on the skirts, lontong bun and anklets symbolizing the people of Kaputren Madura,
kemben and kebaya symbolizing of Ning Surabaya's clothing.
© 2022 Universitas Negeri Semarang
 ISSN 2503-2585
Alamat korespondensi:
Lidah Wetan, Universitas Negeri Surabaya. 60213.
Email : 1. Nabillanurkasihh@gmail.com
2. Warihhandayaningrum@unesa.ac.id

100
Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri, Warih Handayaningrum/ Jurnal Seni Tari (11) (1) 2022

PENDAHULUAN Simpang Jogetane 2020 dan beberapa tari


Kesenian merupakan unsur dalam yang menjadi ikon kota Surabaya.
kebudayaan, kesenian memiliki beberapa Keindahan yang terdapat didalam
bagian yaitu seni musik, seni tari, seni rupa seni bisa terlihat dengan proses bagaimana
dan seni drama. Indonesia memiliki banyak seni itu lahir. Proses berkesenian
sekali keragaman dalam bidang kesenian. diciptakan dengan keindahan yang dapat
Hal itu terjadi karna adanya letak geografis, dilihat dan dirasakan melalui nilai
berbeda suku dan adat istiadat (Saadah, intrinsiknya, nilai ekstrinsik. Nilai intrinsik
2013). Menurut Murgianto (1983) adalah nilai yang terdapat dalam seni dan
menyatakan bahwa adanya beberapa bisa dilihat, didengar. Nilai kesenian juga
bentuk pada senian yaitu bentuk yang tidak bisa disebut nilai struktur, yaitu caranya
terlihat, bentuk dalam batin, gagasan ini menggunakan nilai-nilai ekstrinsik atau
merupakan hasil dari pembentukan nilai bahannya. Nilai adalah rangkaian
pemikiran, hal yang sifatnya batin. Meliputi yang disusun sehingga menjadikan sebuah
tema, ide-ide yang diungkapkan dalam bentuk karya yang indah dan berstruktur.
karya. Kedua adalah bentuk luar yaitu hasil Karya seni yang mengandung keindahan,
dari proses kekaryaan. Pengelolaan gerakan makna ekstrinsiklah yang menyebutkan
dan hubungan antar elemen. seni bersifat indah.
Seni merupakan suatu ketrampilan Popularitas Diaztiarni dalam
yang didapatkan untuk menambah berkarya menyebabkan ketertarikan dalam
pengalaman belajar, wawasan dan proses kratis pencitaan tari Suramadu ini.
pengamatan. Seni ialah pengetahuan Proses kreatif meliputi serangkaian
kebudayaan, pelajaran, ilmu pengetahuan kegiatan dimulai dari tahapan eksplorasi
dan imajinasi kreatif. Tari adalah ekspresi dan tahapan komposisi. Proses cipta pada
jiwa manusia melalui gerakan tubuhnya karya tari “Suramadu” ini juga beriringan
yang diolah menjadi indah. Menurut dengan pengetahuannya, menyerapi objek,
Widaryanto (2004) tari diyakininya dapat menemukan dan merenungkan sesuatu
berkomunikasi dengan penonton melalui yang terkandung pada pengalamannya di
gerakan tubuh tanpa menggunakan bahasa bidang penciptaan karya tari.
yang spesifik. Tari juga mempunyai tujuan Tari Suramadu ialah hasil karya
mengkomunikasikan perasaan ke tari oleh Diaztiarni yang bertepatan pada
penontonnya melalui simbol yang tidak peresmian pembangunan jembatan
diungkapkan secara langsung tetapi Suramadu pada tahun 2009, yang dalam
menggunakan tubuh penari. penciptaannya terinspirasi dengan
Di Surabaya terdapat seorang berdirinya jembatan Suramadu yang
seniman wanita yaitu Diaztiarni seorang digunakan sebagai penghubung wilayah
guru sekaligus pemilik sanggar tari Tydif Madura dan Surabaya. Maka tarian ini
yang namanya sudah dikenal oleh menggambarkan kegiatan dari kedua
masyarakat Surabaya. Berbagai karya budaya masyarakat Surabaya dan Madura
sanggar Tydif yaitu Tari Sparkling, Tari itu sendiri. Gerakan tari yang merupakan
kembang jepun, Tari Suramadu. Diaztiarni paduan kedua budaya, tari Suramadu tak
sebagai seorang seniman juga memiliki lepas dari komposisi musiknya yang
banyak prestasi di bidang tari dan konsep oleh kedua seniman dari Surabaya
koreografer tari. Dalam ranah internasional dan Madura. Penciptaan Tari Suramadu
mendapatkan mendali pada ajang World dapat mengangkat keadaan sosial yang
Cup Dance di Portugal yang dilaksanakan berdampak kepada pariwisata.
28 Juni–6 Juli 2019, koreografer tarian Tari Suramadu memiliki nilai
Sparkling Surabaya yang menjadi tarian Keindahannya yang dapat dilihat pada
ikon kota, memenangkan beberapa juara keunikannya di tarian Suramadu ini. Tari
dalam Festival Karya Cipta Tari Surabaya Suramadu memiliki konsep dwi karsa
dan menjadi perwakilan dalam Festival yaitu kesatuan dua unsur kebudayaan
Karya Tari Jawa Timur, koreografer tari dalam kehidupan masyarakat. Ciri khas
tari Suramadu terlihat dari bentuk

101
Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri, Warih Handayaningrum/ Jurnal Seni Tari (11) (1) 2022

pertunjukannya. Warna busana tari berisikan data primer dan skunfer. Data
Suramadu didominasi oleh warna merah ini didapatkan melalui pengamatan
dan biru mempunyai maksud sebagai dilakukan dengan studi literatur dari
perlambangan dua budaya yaitu Surabaya kepenulisan Christin, mahasiswa
dan Madura. Keunikan yang lainnya sendratasik Unesa, yang membahas
terdapat pada bentuk riasan wajah, tata proses kreatif tari Suramadu.
busananya, gerakan, iringan tarinya, Menggunakan beberapa
pelaku/penarinya, tata cahaya, tata pentas landasan teori terkait estetika. Estetika
dan tata suaranya yang mendukung dalam bahasa Yunani mengandung arti
pertunjukan tari Suramadu. perasaan. Estetika merupakan bagian
Estetika yaitu sebuah karya seni dalam filsafat keindahan. Menurut
yang dapat menimbulkan keindahan dan (Dharsono, 2007) estika merupakan
rasa tersendiri. Djlenatik mengungkapkan cabang dari filsafat yang berhubungan
bahwa ciri dari kesenian bagaimana kita tentang teori keindahan, dengan teori
dapat mengumpulkan pengalaman terkait keindahan untuk mengenali dan
berkesenian, dengan membedakan atau memahami terkait estetika keindahan
melihat persamaan dari beberapa kesenian. sebuah karya. Dalam artikel Sachari
Hingga kita dapat melihat bagaimana ciri (2002) menurut para ahli, Kattsoff
estetika dari beberapa macam kesenian menyatakan bahwa estetika ialah segala
(Djelantik, 1990) . sesuatu atau kajian terhadap kegiatan
Dalam artikel ini peneliti tertarik bekesenian, Van Mater mengatakan
untuk mengkaji nilai estetika tari bahwa estetika adalah sesuatu yang
Suramadu ini dikarenakan tariannya berkaitan dengan pencipta, apresiasi dan
yang unik dapat dilihat dari ide garapnya kritik karya seni.
yang menyatukan dua etnis yang
berbeda. Estetika tari Suramadu ini HASIL DAN PEMBAHASAN
belum ada yang meneliti sehinggan Estetika ialah ilmu yang
penelitian ini dapat menambah literatur dikaitkan dengan suatu keindahan,
dan pengetahuan seni tari Suramadu mempelajari tentang aspek dan unsur
terkait kajian estetikanya. Elemen keindahan. Indah dibagi menjadi dua
pertunjukan disini ada dua yaitu aspek bisa keindahan alami dan keindahan
pendukung dan nilai pokok. Dengan buatan. Keindahan dapat menimbulkan
menyatukan antar elemen ini dan Kepuasan, kesenangan, kenyamanan,
mendapatkan nilai keindahan dalam keamaanan dan kebahagiaan. Apebila
bentuk pertunjukan tari Suramadu ini perasaan itu kuat kita akan merasa
pada sanggar tari Tydif. Dengan terpesona dalam melihat suatu karya,
membahas tentang bagaimana bentuk merasa terharu terhadap suasana karya
terciptanya tari suramadu, bentuk dan terpaku yang menimbulkan rasa
estetika dan simbolis, makna estetika keinginan melihat kembali walaupun
simbolis dalam tari Suramadu. sudah berulangkali (Djelantik, 1999)
Menurut Aristoteles dalam
METODE PENELITIAN Sumardjo (2000) ciri-ciri dalam
Nilai estetika tari Suramadu keindahan, dalam karya seni adalah
pada karya Diaztiarni menggunakan keutuhan atau kesatuan yang bisa
metode kualitatif deskriptif. Dalam melukiskan kesempurnaan dalam
penelitian ini mengkaji tentang estetika bentuk tari, tidak lebih atau kurang.
yang terdapat pada tari Suramadu. Merupakan suatu yang pas dan memiki
Sehingga penelitian ini akan masuk khas tersendiri. Memiliki harmoni dan
kedalam analisis gerak, rias, busana dan keseimbangan antara unsur dengan
karya yang dihasilkan. Menurut Made memuat hasil yang proposional sesuai
(2019) metode deskriptif melakukan dengan ukurannya. Memberikan suatu
pembahasan dalam penelitian berupa kesan yang jelas, murni, terang dan
uraian sekaligus analisis penelitian yang jernih dalam sebuah hasil karya seni.

102
Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri, Warih Handayaningrum/ Jurnal Seni Tari (11) (1) 2022

Hasil penelitian menunjukkan dalam suasana tari. Dengan tipe


bagaimana nilai estetika yang dramatik sangat memperhatikan
terkandung dalam tari Suramadu klimaks agar terlihat bentuk puncak
dengan melihat dari beberapa dramatik pada cerita yang disajikan.
komponen pendukungnya. Soedarsono Bentuk penyajian dalam tari ini
mengatakan terdapat beberapa elemen berbentuk kelompok. Konsep gerakan
dalam pertujukan yaitu gerak, musik, pada tari ini merupakan kolaborasi atas
properti, tema, tata rias, kostum. Gerak dua wilayah. Dimana wilayah Surabaya
merupakan media yang utama dalam yang berarti etnis arek biasanya gagah,
tari. Gerak merupakan alat komunikasi kewibawaan dan gaya Surabaya yang
penari dalam menyampaikan pesan ramai, dipadupadakan dengan tipe gerak
kepada penonton. Musik sebagai tari etnis Maduran yang terkenal rancak,
pengiring dan memperkuat susasana sigrak dan lincah. Dalam tarian ini
dalam suatu tarian. Tema adalah inti sudah mencangkup dua etnis yang
pertama sebuah penggarapan tari berbeda sehingga mendapatkan hasil
melalui ide-ide koreografer, tema ini yang maksimal.
biasanya diambil dari kehidupan Iringan dalam tari ini
koreografer atau permintaan pelanggan. mengambil beberapa cirikhas dari
Dapat dilihat juga dari isi yang Madura yaitu alat musik Sernonen dan
mencangkup gagasan, suasana dan beberapa kidungan Surabayan.
pesan. Memperlihatkan juga unsur Menggunakan beberapa properti tari
dalam tari yaitu wiraga, wirasa, wirama. yaitu sampur yang terdapat tiga warna
Terlihat dari gerakan lincah, tegas dan nya sesuai dengan warna simbolik tari
lembut. Didukung dengan busana tari ini yaitu merah, biru dan hijau.
yang berwarna merah dan biru. Memberikaan pola lantai dalam bentuk
penyajian agar terdapat beberapa variasi
Bentuk Penyajian Tari Suramadu level gerak. Agar penonton tidak mudah
Tarian ini merupakan ikon kota bosan. Pola lantai disini juga untuk
pariwisata yang bermula dari jembatan mempermudah dan berfungsi untuk
Suramadu. Menurut Ambika (2014), menata jalannya penari agar terlihat
tema dalam tari adalah rujukan dalam lebih rapi dan indah.
cerita yang dapat memberikan suatu
pemahaman kepada penonton terkait Kesatuan Dalam Tari Suramadu
sebuah peristiwa yang terdapat pada alur Kesatuan atau unity adalah
cerita sebuah pertunjukan. Tema tari sebuah karya seni yang didalamnya
dalam karya ini ini diambil dari terdapat elemen yang mendukungnya,
permintaan pemerintahan sebagai hubungan antar elemen ini harus
penampilan peresmian jembatan terpadu sehingga tidak bisa nambah atau
Surabaya dan bentuk penyajian disini mengurangi elemen baru tanpa merusak
disesuaikan dengan karakteristik dan kesatuan yang sudah dicapai. Aspek
keberagaman kondisi sosial wilayah estetis merupakan suatu bentuk ekspresi
kota Surabaya dan Madura. Bentuk seniman dan kreasi seni yang terdapat
penyajian dalam karya ini adalah tipe dalam bentuk karya tari. Bentuk tari
dramatik. Dimana tipe tari ini dilihat dari kedalaman gagasan, konsep,
mendukung suasana atau lebih ransangan yang memakai konsep
menggunakan suasana musik tari, dinamis.
ekspresi penari, property yang Tarian ini memiliki tema
digunakan dan alur tari. Dalam tipe tari keragaman kondisi dalam sosial
dramatik ini yaitu menyajikan dengan masyarakat yang ada di Surabaya dan
memusatkan perhatian pada kejian dan Madura, Diaztiarni melakukan
suasana yang diberikan. Menurut Smith kerjasama dengan Yudi Meonk dari
(1985) penguatan dalam suasana Madura dan Aris Setiawan dari
dilakukan dengan membentuk dinamika Surabaya. Gerakan yang terciptakan

103
Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri, Warih Handayaningrum/ Jurnal Seni Tari (11) (1) 2022

dengan proses improvisasi dan menunjukan sisi Maduranya yaitu


eksplorasi dengan menyesuaikan terinspirasi pada wanita keputren
cirikhas tari di daerah Madura dan Sumenep. Hiasan pada rambut penari
pendekatan etnik gaya Surabaya. Gaya menggunakan mahkota berbentuk
gerak tari Suroboyoan dan Maduraan segitiga yang berwarna keemasan
yang menjadikan acuan pembuatan hiasan bunga dan sanggul yang
karya tari Suramadu ini. Dalam tari ini berhias pernak pernik berwarna emas
menggunakan gerak gerak yang sudah yang memberikan kesan kemilau
ada kemudian dikembangkan kembali jembatan Suramadu sesuai dengan
agar tidak monoton. Didalam tari konsep.
Suramadu ini memperpadukan budaya Menurut Wijaya (2019)
Surabaya dengan budaya masyarakat Dalam rias tari Suramadu tidak ada
Madura. Dari model gerak, busana, pakem tersendiri. Tari Suramadu ialah
musik terdapat aksen gerak etnis arek tari kreasi terbaru hingga koreografer
dan juga Maduraan. Dalam musiknya membuatkan desain busana dengan
juga memadukan musik dari Madura nuansa merah biru dan hijau masing-
tetapi tidak meninggalkan ciri khas dari masing mempunyai makna yaitu biru
Surabaya. Didalam tari Suramadu ini melambangkan lautan pulau Madura
mengabungkan kedua budaya yang dan Jawa, warna hijau simbol go green
dikemas dengan gayanya masing- kota Surabaya dan warna merah
masing sehingga menimbulkan ciri khas simbol kebenarian orang Madura.
tersendiri didalam tari Suramadu ini. Warna yang dipakai yaitu warna yang
Dalam artikel Wayan (2013) mencolok guna untuk memikat
mengatakan bahwa sebuah karya seni ketertarikan penonton, bentuk busana
memiliki nilai keindahan lebih apabila menggunakan acuan busana Ning
memiliki konsep mimesis atau peniruan Surabaya yaitu kemben, kebaya, rok
alam. Menggunakan bentuk imitasi batik Lasem khas Madura, sampur,
yang meniru alam atau tempat. Sesuai rapek, sabuk, dan gelang kaki.
dengan karya tersebut membuat imitasi Tari Suramadu ini memiliki
jembatan Suramadu menjadi sebuah ciri khas dalam bentuk busananya, hal
gerakan yang diperindah dengan wujud ini diambil dari paduan dua
masyrakat diantara kedua kota ini. kebudayaan yaitu roknya yang
menggunakan motif batik Lasem khas
Keindahan Dalam Tari Suramadu Madura, kemben dan kebaya yang
Tata rias dan busana dalam merupakan hasil dari kebudayaan
seni memiliki fungsi penting karna Surabaya biasanya dipakai Ning
pada fungsinya untuk memperkuat Surabaya, gelang kaki dan sanggul
karakter, ekspresi, penokohan serta merupakan simbol dari masyarakat
sebagai fungsi keindahan. Selain itu Madura, warna biru laut, merah yang
dapat memberikan gambaran kosep berarti berani dan warna kebanggaan
dan peristiwa yang di ambil oleh Madura, hijau warna simbolik dari
koreografer. Tatarias juga menadi Surabaya yang berarti green and clean.
bentuk keseimbangan dalam seni tari. Tarian ini juga akan berkembang
Keseimbangan disini diibaratkan seiring perkembangan zaman.
dengan kesimetrisan tata rias yang Diharpkan bahwa adanya
dapat mendukung perannya, (Made, perkembangan gerak atau tampilan
2019). Dalam tari ini tata rias yang busana untuk tidak meninggalkan
digunakan adalah rias panggung cantik pakemnya ini.
dan berkarakter. Tata rias tari
Suramadu berfungsi untuk daya tarik SIMPULAN
penonton. Dari segi tatarias khususnya Hasil penelitian menunjukan
sanggul menggunakan sanggul lontong bahwa nilai estetika tari Suramadu bisa
panjang dan sanggul bulat cepol, untuk dilihat melalui komponen pendukung

104
Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri, Warih Handayaningrum/ Jurnal Seni Tari (11) (1) 2022

tari yaitu iringan, busana, tata rias, isi Art Company. Jurnal Seni Tari. Vol
tari yang terdiri dari gagasan, suasana 8, No 2.
dan pesan penampilan terdiri dari
wirama, wirasa, wiraga. Terlihat dari Kutha Ratna S.Y Nyoman, 2007. Estetika
gerakan licah, tegas dan lembut saat Sastra dan Budaya, Pustaka Belajar
gerakan dengan tekanan yang kuat dan Yogyakarta
tempo cepat. Dipadukan dengan busana
yang digunakan perpaduan warna Lutfiana, Devvi. 2017. Estetika Bentuk
merah dan biru. Tari Suramadu Pertunjukan Tari Lenggang Pari Di
memadukan budaya masyarakat Sanggar Seni Perwitasari
Surabaya dengan Madura. Bentuk gerak Kelurahan Kemandungan
terdapat ciri arek dan juga maduraan. Kecamatan Tegal Barat Kota
Musiknya juga memadukan musik dari Tegal. Skripsi. Semarang: Jurusan
Madura tetapi tidak meninggalkan ciri Pendidikan Seni Drama Tari dan
khas dari Surabaya. Tari Suramadu Musik Universitas Negeri
menggabungkan dua budaya yang Semarang.
dikemas dengan gayanya masing-
masing sehingga menimbulkan ciri khas Made, Santosa, Ketut. 2019. Estetika
tersendiri. Ciri khas busana Tari Gerak Tari Rejang Sakral Lanang
Suramadu yaitu rok bermotif batik di Desa Mayong, Seririt, Buleleng,
Lasem dari Madura, kemben dan kebaya Bali. Mudra: Jurnal Seni Budaya. Vol
simbol busana Ning Surabaya, sanggul 34, No. 3.
lontong dan gelang kaki menyimbolkan
masyarakat kaputren Madura. Murgianto, Sal, 1983. Koreografi
Pengetahuan Dasar Komposisi
Tari. Jakarta : (Direktorat Jendral)
DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan dan
Ambika, Laras. 2014. Estetika Tari Kulilo Kebudayaan.
Gaya Surakarya Gubahan S.
Maridi. Jurnal Greget: Jurnal Saadah. 2013. Estetika Dan Etika Tari
Pengetahuan dan Penciptaan Tari. Vol Guel Pada Masyarakat Gayo
13, No. 1. Kabupaten Aceh Tengah . Medan.
https://doi.org/10.33153/grt.v13i Gesture: Jurnal Seni Tari. Vol 2, No. 1.
1.533. https://doi.org/10.24114/senitari.
v2i1.894.
Arikunto, Suharsimi, 1995. Prosedur
Penelitian suatu pendekatan Sachari, Agus, 2008. Estetika makna,
praktek, Rineka Cipta: Jakarta symbol dan Daya, Bandung:
Institur Teknologi Bandung
Dharsono, 2007. Estetika. Bandung :
Rekayasa Sains Smith, Jacqueline Terjemahan Ben
Soeharto. 1985. Komposisi Tari
Djelantik. 1999. Estetika Sebuah Sebuah Petunjuk Praktis.
Pengantar. Bandung. PT. Kiblat Yogyakarta : Ikalasti
Buku Utama.
Sumardjo. 2000. Filsafat Seni. Bandung :
Djelantik. 1990. Estetika. Denpasar: Institut Teknologi Bandung.
STSI.
Wayan. 2013. Estetika Tari Oleg
Dwi, Lanjari. 2019. Nilai Estetika Tari Tamulilingan. Jurnal Terob:
Gambang Semarang pada Pengkajian dan Penciptaan Seni. Vol
Komunitas Gambang Semarang 4, No. 6.

105
Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri, Warih Handayaningrum/ Jurnal Seni Tari (11) (1) 2022

https://doi.org/10.20111/st.v4i6.
30.

Widaryanto,F.X.. (2004). Kritik tari :


Gaya, Struktur dan Makna (Cet. 1).
Bandung: Kelir.

Wijaya, Christianti Mediana. 2019.


Proses Kreatif Penciptaan Karya
Tari Suramadu Karya
Diaztiarni Di Sanggar Tydif
Surabaya. Skripsi. Surabaya:
Jurusan Sendratasik FBS Unesa.

106

Anda mungkin juga menyukai