Anda di halaman 1dari 8

Tatalaksana Demam Dengue atau Demam Berdarah Dengue

Prinsip tatalaksana demam dengue pada dasarnya bersifat simptomatis dan


suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan
permeabilitas kapiler. Pasien demam dengue dapat berobat jalan sedangkan pasien
demam berdarah dengue perlu perawatan di ruangan, diperlukan dokter dan
perawat terampil, sarana laboratorium yang memadai, cairan kristaloid dan koloid,
serta bank darah yang siap bila diperlukan.
Tersangka Infeksi Dengue
Seseorang yang diduga menderita infeksi dengue sulit dibedakan dengan
demam yang disebabkan oleh virus yang lain, perlu ketelitian dalam mendiagnosis
lebih awal penyakit ini yang akan mempengaruhi perjalanan penyakit.

kLp1KDdU e . p u m e k rme oa t r pmi e m ke r ib+ a tn e g r ks a n g k a d e n g u e , p e r d a r a h a n , n y e r i k e p a la , n y e r i r e t r o o r b i t a l , n y e r i o t o t ,


enspgkj asniaye a emia an r ein rs ike n s da i,a n r u d a m r a hk u li t
pdgtdwmi a ae n rr paai /f ahhe tr a l ue n g k a p a w a l
patpb r tee o rr m ii ff eeb rr o s it
le n g k a p
wsoleame itpn n oe g pn k eiaa n p i
a/n s
ty><d o
ak3u
n(h -+ )
()ag
-+r
)i
Pasien risiko
tinggi

Monitor/rawat
Pertimbangkan cairan IV

Gambar 1. Jalur triase tersangka infeksi dengue (WHO 2011)


Sumber:World Health Organization-South East Asia Regional Office.
Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue
Hemorrhagic Fever. India: WHO; 2011dengan modifikasi.

Tanda Kegawatan
Tanda kegawatan dapat terjadi pada setiap fase pada perjalanan penyakit infeksi
dengue, seperti berikut:

Tidak ada perbaikan klinis/perburukan saat sebelum atau selama masa


transisi ke fase bebas demam / sejalan dengan proses penyakit

Muntah yg menetap, tidak mau minum

Nyeri perut hebat

Letargi dan/atau gelisah, perubahan tingkah laku mendadak

Perdarahan: epistaksis, buang air besar hitam, hematemesis, menstruasi


yang hebat, warna urin gelap (hemoglobinuria)/hematuria

Giddiness (pusing/perasaan ingin terjatuh)

Pucat, tangan - kaki dingin dan lembab

Diuresis kurang/tidak ada dalam 4-6 jam

Monitor perjalanan penyakit demam dengue/demam berdarah dengue

Keadaan umum, nafsu makan, muntah, perdarahan, dan tanda dan gejala
lain

Perfusi perifer sesering mungkin karena sebagai indikator awal tanda


syok, serta mudah dan cepat untuk dilakukan

Tanda vital: suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah, diperiksa minimal


setiap 2-4 jam pada pasien non syok & 1-2 jam pada pasien syok.

Pemeriksaan hematokrit serial setiap 4-6 jam pada kasus stabil dan lebih
sering pada pasien tidak stabil/ tersangka perdarahan.

Diuresis setiap 8-12 jam pada kasus tidak berat dan setiap jam pada pasien
dengan syok berkepanjangan/cairan yg berlebihan.

Jumlah urin harus 1 ml/kg berat badan/jam (berdasarkan berat badan


ideal)

Indikasi pemberian cairan intravena

Pasien tidak dapat asupan yang adekuat untuk cairan per oral atau muntah
Hematokrit meningkat 10%-20% meskipun dengan rehidrasi oral
Ancaman syok atau dalam keadaan syok

Prinsip umum terapi cairan pada DBD

Kristaloid isotonik harus digunakan selama masa kritis.


Cairan koloid digunakan pada pasien dengan perembesan plasma hebat,
dan tidak ada respon pada minimal volume cairan kristaloid yang

diberikan.
Volume cairan rumatan + dehidrasi 5% harus diberikan untuk menjaga

volume dan cairan intravaskular yang adekuat.


Pada pasien dengan obesitas, digunakan berat badan ideal sebagai acuan
untuk menghitung volume cairan.

Tabel 4. Cairan yang dibutuhkan berdasarkan berat badan


Berat badan Cairan
ideal (kg)
rumatan
(ml)
5
10
15
20
25
30

Cairan
rumatan
+
5%
defisit
(ml)
750
1500
2000
2500
2850
3200

500
1000
1250
1500
1600
1700

Berat
badan
ideal (kg)

Cairan
rumatan (ml)

35
40
45
50
55
60

1800
1900
2000
2100
2200
2300

Cairan
rumatan
+
5%
defisit
(ml)
3550
3900
4250
4600
4950
5300

Sumber: Holiday MA, Segar WE. Maintenance need for water in parenteral fluid
therapy. Pediatrics 1957;19:823
Tabel 5. Kecepatan cairan intravena
Keterangan
Setengah rumatan /2
Rumatan (R)
Rumatan + 5% defisit
Rumatan+ 7% defisit
Rumatan+ 10% defisit

Sumber:World

Health

Kecepatan
(ml/kg/jam)
1.5
3
5
7
10

Organization-South

cairan

East

Asia

Regional

Office.

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue


Hemorrhagic Fever. India: WHO; 2011dengan modifikasi.

Kecepatan cairan intravena harus disesuaikan dengan keadaan klinis.

Transfusi suspensi trombosit pada trombositopenia untuk profilaksis tidak

dianjurkan
Pemeriksaan laboratorium baik pada kasus syok maupun non syok saat
tidak ada perbaikan klinis walaupun penggantian volume sudah cukup,
maka perhatikan ABCS yang terdiri dari, A Acidosis: gas darah, B
Bleeding: hematokrit, C Calsium: elektrolit, dan S Sugar: gula darah
(dekstrostik)

1. Demam dengue
Pasien demam dengue dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat. Pada fese demam
pasien dianjurkan:

Tirah baring, selama masih demam


Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan bila diperlukan
Untuk menurunkan suhu menjadi <399C, dianjurkan pemberian
paracetamol. Asetosal/salisilat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan
perdarahan, asidosis, dan gastritis
Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit peroral, jus buah, sirop, susu,
disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hari.
Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematrokrit sampai fase konvalesens

Gambar 2. Tatalaksana tersangka demam dengue


2. Demam Berdarah Dengue grade I dan II
Secara umum, pemeberian cairan pada DHF grade 1 dan 2 dengan pemberian
maintenance ditambah 5% defisit dapat diberikan selama 48 jam. Pemberian
cairan harus diimabangi dengan pemantauan dari tanda vital, urin output, dan
kadar hematokrit.

Gambar 3. Tatalaksana demam berdarah dengue grade I dan II


3. Demam berdarah dengue grade III dan IV atau DSS

Cairan: 20 ml/kg cairan bolus dalam 10-15 menit, bila tekanan darah
sudah didapat cairan selanjutnya sesuai algoritma pada derajat III

Bila syok belum teratasi: setelah 10ml/kg pertama diulang 10 ml/kg, dapat
diberikan bersama koloid 10-30ml/kgBB secepatnya dalam 1 jam dan
koreksi hasil laboratorium yang tidak normal

Transfusi darah segera dipertimbangkan sebagai langkah selanjutnya


(setelah review hematokrit sebelum resusitasi)

Monitor ketat (pemasangan katerisasi urin, katerisasi pembuluh darah vena


pusat / jalur arteri)

Inotropik dapat digunakan untuk mendukung tekanan darah

Apabila jalur intravena tidak didapatkan segera, coba cairan elektrolit per
oral bila pasien sadar atau jalur intraoseus. Jalur intraoseus dilakukan
dalam keadaan darurat atau setelah dua kali kegagalan mendapatkan jalur
vena perifer atau setelah gagal pemberian cairan melalui oral. Cairan
intraosesus harus dikerjakan secara cepat dalam 2-5 menit

Perdarahan hebat

Apabila sumber perdarahan dapat diidentifikasi, segera hentikan. Transfusi


darah segera adalah darurat tidak dapat ditunda sampai hematokrit turun
terlalu rendah. Bila darah yang hilang dapat dihitung, harus diganti.
Apabila tidak dapat diukur, 10 ml/kg darah segar atau 5 ml/kg PRC harus
diberikan dan dievaluasi.

Pada perdarahan saluran cerna, H2 antagonis dan penghambat pompa


proton dapat digunakan.

Tidak ada bukti yang mendukung penggunaan komponen darah seperti


suspense trombosit, plasma darah segar/cryoprecipitate. Penggunaan
larutan tersebut ini dapat menyebabkan kelebihan cairan.

Gambar 4. Tata laksana DBD dengan syok (DSS)


Sumber:World Health Organization-South East Asia Regional Office.
Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue
Hemorrhagic Fever. India: WHO; 2011dengan modifikasi.

Anda mungkin juga menyukai