Anda di halaman 1dari 9

1.1.

1 Karakteristik PCBs
Polychlorinated biphenyls (PCBs) adalah suatu senyawa suatu senyawa organoklorin
yang mempunyai sifat racun yang sama dengan peptisida dan mempunyai sifat yang persisten
atau sukar di pecah di alam. PCBs merupakan senyawa chlorinated aromatic hidrokarbon yang
sangat stabil dan berwarna bening atau kuning pucat. PCBs memiliki sifat tidak larut dalam air,
konstanta dielektrik tinggi, memiliki konduksi listrik rendah. Senyawa tersebut digunakan dari
tahun 1930an hingga 1970an dalam berbagai produk industri. PCBs paling banyak digunakan
dalam peralatan listrik seperti transformator, generator, kapasitor, coolant, dll. Pembatasan
penggunaan PCBs dikarenakan dampak terhadap lingkungan, termasuk bioakumulasi pada ikan
dan mamalia. Efek pada kesehatan manusia, tergantung pada konsentrasi PCBs, jenis PCBs, dan
tingkat paparannya terhadap manusia.
Formulasi kima dari PCB adalah C12H10-xClx. Hanya 130 dari 209 susunan PCB
digunakan untuk produk komersial. PCB dipakai untuk cairan pendingin pada transformer,
kapasitor dan motor electrics. Struktur PCB sangat stabil dan sulit terurai di lingkungan. PCB
mempunyai half life yang panjang (8 sampai 10 tahun) dan tidak larut dalam air. Penghancuran
menggunakan kimia, suhu atau biochemical proses sangat lah sulit dan menghasilkan resiko
lebih besar dan berbahaya karena oksidasi parsial bias membentuk senyawa dibenzodioxins dan
dibenzofurans yang sangat beracun. Senyawa ini mungkin belum banyak diketahui efeknya
terhadap kesehatan di Indonesia. Tidak ada data khusus yang menjelaskan seberapa PCB
digunakan ataupun regulasi resmi yang memperingatkan mengenai bahaya dari senyawa ini.
Kegunaan PCB
PCB telah digunakan dalam banyak aplikasi, dan sampai saat ini PCBs masih banyak digunakan.
Misalnya pada cairan elektrik pada peralatan listrik, cairan heat-transfer pada operasional
mekanikal, plasticizers, pelumas, tinta, dan surface coating. Selain itu PCBs juga digunakan
untuk pendingin dan cairan isolasi ( minyak transformator ) untuk transformator dan kapasitor.
Secara umum penggunaan PCBs dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
Aplikasi Tertutup PCBs
Contoh Aplikasi tertutup PCBs, antara lain:
a.
b.

c.
d.

Electrical Transformator
Electrical Kapasitor
Kapasitor Power Faktor pada sistem distribusi elektrikal
Lighting Ballasts
Kapasitor Motor start pada kulkas, system penghangat, AC, hair dryers.
Kapasitor dalam peralatan elektronik, termasuk televisi dan oven microwave
Electrical motor
Electric Magnet

Aplikasi Semi Tertutup PCBs


Aplikasi semi tertutup adalah PCBs tidak terpapar langsung ke lingkungan, tetapi dapat terpapar
secara periodic selama penggunaan alat tersebut berlangsung. Table berikut merupakan contoh
aplikasi semi tertutup.
Tabel 3.1 Aplikasi semi tertutup PCBs
APLIKASI
Fluida Heat
Transfer
Fluida Hidrolik

Pompa Vacuum

Switches
Regulator Voltase
Cairan Pengisi
Kabel Listrik

TIPE LOKASI
Kimia Inorganik, Kimia Organik, Plastik
dan sintesis, industry penyulingan
minyak
Peralatan pertambang, Aluminium,
Tembaga, baja, Besi yang berasal dari
industry
Komponen Elektronik manufaktur;
laboratorium, aplikasi penelitian dan
instrument, IPAL
Peralatan Listrik
Peralatan Listrik
Peralatan Listrik, instalasi militer

Aplikasi Terbuka PCBs


Sistem terbuka adalah aplikasi dimana PCBs berada dalam kontak langsung dengan lingkungan
sekitar dan lebih mudah berpindah langsung ke lingkungan. Peliat ( Plasticizers ) merupakan
aplikasi terbuka yang paling banyak digunakan dalam PVC, neoprene, dan lainnya. Selain itu,
PCB aplikasi terbuka digunakan dalam pelumas, Coating Surface, Adesif, Tinta, dan lainnya.
PCBs umumnya banyak digunakan dalam beberapa produk komersial, termasuk :

Adhesives (perekat)
Transformers
Large, high- and low-voltage capacitors
Liquid-cooled electric motors
Heat-transfer systems
Electromagnets
Gasketing and dampening felt
Microscopy mounting media and immersion oil
Switches
Voltage regulators

Vacuum pumps
Microwave ovens
Electronic equipment

Karena PCBs digunakan secara meluas dalam peralatan yang sampai sekarang masih
tersedia, buangan minyak dari peralatan semacam ini mengandung konsentrasi PCB yang dapat
dideteksi.

1.1.2 Sifat PCBs


Berikut adalah sifat dari PCBs :

Senyawa organic buatan


Berbentuk cairan ataupun padatan, memiliki titik didih tinggi dan tidak mudah menguap.
PCBs adalah enyawa bahan kimia biasanya terdapat dalam fase cairan seperti minyak
dengan warna kekuningan dimana berat jenisnya lebih besar daripada air. Pada suhu

tertentu, PCBs bias berupa fase uap maupun padatan.


Struktur PCBs sangat stabil dan sulit terurai di lingkungan (termasuk dalam Persisten

Organics Polutan).
PCB smempunyai half life yang panjang (8 sampai 10 tahun)
Tidak larut dalam air
Mengalami reaksi biokimia dalam tubuh, mudah terakumulasi dalam j aringan tubuh

mahkluk hidup
Penghancuran menggunakan kimia, suhu atau biochemical proses sangat sulit dan
menghasilkan resiko lebih besar dan berbahaya karena oksidasi parsial bias membentuk
senyawa dibenzodioxins dan dibenzofurans yang sangat beracun.

1.1.3 Dampak Bagi Kesehatan


Dampak yang dimiliki oleh PCBs bagi kesehatan adalah (sumber :www.enviro.bppt.go.id ) :

Kanker. PCBs diklasifikasikan sebagai senyawa yang kemungkinan bersifat karsinogen

dan meningkatkan resiko anak anak mengidap leukemia limfositik akut.


Sistem Imunitas. PCBs menekan system kekebalan tubuh dan fungsi kelenjar tiroid.
Penyakit Jantung. PCBs menyebabkan peningkatan resiko penyakit kardiovaskular,
hipertensi dan diabetes.

Hormonal. PCBs dapat mengubah system hormonseks. Berdasarkan penelitian, telah


ditemukan bahwa PCBs dapat menurunkan usia gadis mencapai pubertas dan dapat

mengurangi kadar hormone laki laki ( testosterone ).


Asma. PCBs secara keseluruhan dapat meningkatkan resiko penyakit asma dan penyakit

pernafasan lainnya.
Berat dan Kemampuan Motorik Bayi pada saat lahir. Wanita hamil yang terpapar PCBs,
maka bayi yang lahir akan memiliki berat badan kurang dibandingkan bayi yang lahir
dari wanita yang tidak terpapar PCBs. Selain itu, bayi tersebut memiliki respon tidak
normal pada tes perilaku bayi, termasuk masalah kemampuan motorik dan penurunan

memori jangka pendek.


Kemampuan untuk belajar. PCBs berhubungan dengan masalah kognitif dan penurunan
kemampuan belajar dan daya ingat.

Pengelolaan dan Pengendalian Polusi PCB


PCB telah diproduksi di Amerika Serikat sejak tahun 1929, dan merupakan bahan cair dengan
sifat-sifat yang menguntungkan yaitu mempunyai stabilitas panas serta sifat-sifat transfer panas
yang ideal, sehingga digunakan sebagai media transfer panas pada transformator dan kapasitor.
Namun uji coba pada hewan akhirnya menunjukkan bahwa PCB dapat menyebabkan kanker dan
sebagainya, serta terkonsentrasi pada jaringan lemak. Melalui TSCA, produk PCB di Amerika
Serikat telah dihentikan (1977), namun sejumlah besar alat listrik masih menggunakan bahan ini.
Diperkirakan sekitar 77.000 transformator dengan PCB telah diproduksi. Direncanakan,
transformator tersebut akan ditarik dari peredaran oleh USEPA. Proses pemusnahan yang paling
cocok adalah dengan insinerasi pada temperatur 1200 100C selama 2 detik dengan 3%
kelebihan oksigen di cerobong, atau 1600 100C selama 1,5 detik dengan 2 % kelebihan
oksigen. DRE (Destruction and Removal Efficiency) yang dipersyaratkan paling tidak adalah
sebesar 99,9999 % (Damanhuri, 2010).
Di USA produksi PCB sejak tahun 1979 sangat dibatasi yaitu hanya untuk penggunaan yang
sangat khusus, dan merupakan bahan yang paling banyak diatur penggunaan dan penanganannya
diantara bahan berbahaya yang lain. Ini terjadi karena pada tahun 1960 diketahui bahwa PCB ini
ternyata merupakan penyebab berbagai masalah kesehatan yang serius : kanker, kerusakan organ
tubuh, impotensi sampai kematian. Insiden yang paling dramatis dalam masalah toksikologi
adalah yang terjadi di Jepang pada tahun 1968, menimpa lebih dari 1000 orang yang

menkonsumsi beras terkontaminasi PCB akibat kebocoran pipa transfer panas dalam
pemerosesan minyak. Bila PCB masuk ke dalam tubuh, senyawa ini langsung tersebar dalam
berbagai jaringan reseptor seperti hati, ginjal, otot, otak, dan sebagainya dan tetap tersimpan
dalam organ tersebut, sehingga mengakibatkan terganggunya fungsi biologis yang normal dan
mengakibatkan perubahan fungsi faal tubuh. Cara pengolahan PCB yang digunakan adalah
dengan insinerasi. Namun residu hasil pembakaran akan berbahaya bila pembakarannya tidak
sempurna karena membentuk dioxin. Oleh karena itu DRE dari PCB ini disyaratkan 99,9999 %.
Konsentrasi maksimum di lingkungan kerja adalah 1,0 g/m 3 dengan TLV 0,5 mg/m3
(Damanhuri, 2010).
Untuk mengurangi petonsi efek balik terhadap kesehatan manusia, Kogres memberikan TSCA
(Toxic Substance Control Act) yang secara ketat mengatur penggunaan dalam semua aspek PCBs
dan substansi lainnya. TSCA juga mengurangi produksi PCBs sebagai suatu produk yang tidak
murni. Dalam dokumen ini diberikan cara pengaturan untuk Lawrwnce Livermore National
Laboratory (LLNL) sendiri pada:
1.
2.
3.
4.

Identifikasi, pemberian label, dan manajemen PCBs dan material yang terkontaminasi PCBs
Respon terhadap tumpahnya PCBs
Penggunaan PCBs dalam program penelitian
Pemeliharaan penyimpanan PCBs dan material yang terkontaminasi PCBs

Manajemen dan pengelolaan PCBs:


1. Pemberian Label
Jika barang-barang yang mengandung PCBs tidak diberi label oleh pembuatnya, pemilik dari
barang-barang seperti itu membutuhkan kepastian bahwa barang-barang tersebut seharusnya
diberi label.
Pemiliknya membutuhkan label untuk barang-barang yang mengandung PCB berikut,
berdasarkan klasifikasinya :
a. Kontainer PCB
b. Transformer PCB
c. Kapasitor PCB voltase besar, tinggi dan rendah ketika dipindahkan dari service
(peralatannya)
d. Motor listrik yang menggunakan PCB sebagai pendingin
e. Sistem hidrolik PCB
f. Sistem transfer panas PCB
g. Kontainer barang PCB

h. Area penyimpanan PCB


i. Kendaraan transport PCB

2.

Mengelola Peralatan Yang Tidak Teridentifikasi

Status untuk setiap peralatan tanpa label yang diduga mengadung PCB seharusnya
dideterminasi melalui analisa laboratorium, dari pelat nama peralatan, atau dengan
mendapatkannya dari Lembaran Data Keamanan Material . Pengangkut dengan pelat nama
terutama 1978 diduga untuk PCB. Setelah mendeterminasi konsentrasi PCB, pemilik harus
membubuhkan label yang tepat (PCB, Terkontaminasi PCB, atau Non PCB) pada peralatan
itu. Beberapa diantaranya seperti capacitor, elektomagnet, saklar, pengatur voltase, circuit
breakers, dan Peralatan listrik terkontaminasi PCB, tidak diperlukan identifikasi dan pelabelan
seperti untuk penggunaan terus menerus. Konsentrasi PCB dalam peralatan listrik yang berisi
minyak (misalnya transformer, dan kapasitor) mungkin dideterminasi dengan tanggal
pembuatan, tipe cairan dieletrik, dan volume cairan yang terkandung dalam peralatan
tersebut. Konsentrasi semua limbah PCB diharuskan untuk diketahui secara analitis atau
metoda lain untuk pembuangannya.
Secara garis besar ada beberapa metode penanganan PCB pada tanah:
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua
jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan onsite adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian
tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman,
tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan


mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi
zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai
bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan
langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena
kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena
menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur
dan sebagainya. Jadi meskipun industrialisasi sangat dibutuhkan dalam membangun ekonomi
masyarakat, namun hal tersebut haruslah dilakukan dengan memperhatikan efek lingkungan.
Sebab polusi yang terjadi memberikan efek yang luas dan mahal untuk membersihkannya
kembali. Membangunlah, dengan memeprhatikan dampak lingkungan, agar masyarakat dapat
hidup dengan sehat dan sejahtera.
3. Adsorbsi
Beberapa peneliti menemukan bahwa fly ash bisa menjadi absorbent untuk pengolahan air
limbah untuk menghilangkan berbagai macam senyawa organik dan warna. Mereka
menyimpulkan fly ash mempunyai kapsitas adsorpsi untuk menghilangkan senyawa organik
dari larutan. Komponen pokok dari fly ash adalah aluminium, silicon, besi oksida, kalsium
oksida dan carbon.
Studi Kasus Pencemaran PCBs di Jepang
Pada bulan Juni tahun 1968, pasien dengan chloracne muncul di Rumah Sakit di Fukuoka,
Jepang, dan ditemukan bahwa penyakit ini berasal dari konsumsi minyak beras. Penyakit ini
disebut Yusho (penyakit minyak beras). Minyak beras ditemukan terkontaminasi dengan sekitar
375 PCB mg-kg, yang telah memasuki minyak melalui kebocoran di penukar panas. Juga PCDFs
(11,6 mg-kg), PCDDs (ca 0,8 mg-kg) dan quaterphenyls polychlorinated (PCQs) ditemukan
dalam minyak. Rata-rata diperkirakan asupan total adalah 633 PCB mg, 3,3 mg PCDFs dan 596
PCQs mg (Kira-kira 157 ug-kg-hari PCB, 0,9 ug-kg-hari PCDFs, 148 ug-kg-hari PCQs). Pada
tahun 1982, hampir 2000 pasien Yusho telah diidentifikasi. Pada tahun 1979 kecelakaan serupa
terjadi di Taiwan yang mempengaruhi sekitar 2000 orang. Ini Insiden itu disebut Yu-Cheng.
Konsentrasi senyawa dalam minyak padi-dedak sampel adalah 53-99 PCB mg, 0,18-0,40 PCDFs

mg dan 25-53 PCQs mg / minyak kg. Orang yang terkena dampak telah mengkonsumsi minyak
padi-dedak terkontaminasi dengan PCB yang digunakan sebagai media perpindahan panas dalam
pembuatan minyak. Diperkirakan total rata-rata asupan adalah 973 PCB mg, 3,8 mg PCDFs dan
586 PCQs mg (Nord, 1962).
Dalam periode 71 hari (kisaran 20-190 hari) diamati. Lesi kulit yang yang paling sering terlihat
di leher dan dada bagian atas, namun pada kasus yang berat terlihat pada seluruh tubuh. Tingkat
keparahan dan luasnya lesi kulit telah meningkat secara perlahan dengan waktu pada populasi
yang terkena dan, 15 tahun setelah kecelakaan itu, hanya beberapa pasien masih memiliki
chloracne luas. Beberapa pasien menderita sindrom bronkitis seperti kronis yang berlangsung
selama beberapa tahun dan dengan jumlah besar pada tahap awal penyakit. Jenis dan tingkat
keparahan dari efek dan waktu latency pada pasien Yu-Cheng yang mirip dengan Yusho. Tingkat
darah rata-rata dari PCB adalah 89,1 / ug / l di Yu-Cheng. Satu tahun setelah paparan, tingkat
PCB telah menurun menjadi 39,3 ug / l. PCDF diidentifikasi dalam darah dan jaringan dari
kedua Yusho dan pasien Yu-Cheng, tetapi tidak pada orang yang tidak terpapar. Kehadiran
PCDFs di beras minyak dan jaringan manusia, bersama dengan toksisitas yang jauh lebih tinggi
dari senyawa ini, menunjukkan bahwa PCDFs menyebabkan sebagian besar efek pada kesehatan
dilihat di Yusho dan pasien Yu-Cheng (Nord, 1962).
Sumber:
Damanhuri, Enri. 2010. Diktat Kuliah Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun. FTSL :
ITB
Ahlborg. 1962. Risk Assessment of Polychlorinated Biphenyls (PCBs). Institute of Environmental
Medicine Karolinska Institutet : Sweden
E. Meyer: Chemistry of Hazardous Materials, Prentice Hall Building, 1989
Peraturan Menteri Lingkunga Hidup Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2013 tentang Simbol
dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 14 tahun 2008 tentang Simbol dan Label Limbah
Berbahaya dan Beracun.

Anda mungkin juga menyukai