Anda di halaman 1dari 13

18/05/2016

FISIKA
DASAR 2
Pertemuan 6

Arus Bolak
Balik

Tujuan Instruksional
Mahasiswa dapat

menentukan medan magnit yang

ditimbulkan oleh arus listrik yang mengalir pada macammacam penghantar.


Mahasiswa dapat

memahami GGL induksi karena gesekan

maupun berdasarkan Hk. Faraday.


Mahasiswa dapat

memahami Hk. Faraday dan Hk. Lenz dan

dapat menerapkannya dalam perhitungan

18/05/2016

1. Pengertian Dasar Arus Bolak balik


Arus Bolak-Balik Adalah Arus yang tegangan dan arusnya
berubah bolak-balik secara periodik.

1)

2)

Arus bolak-balik adalah penting karena dua hal :


Dari segi praktis, maka teknologi modern yang cara
kehidupan sehari-hari di dalam negara-negara yang
teknologinya sudah maju akan sangat berbeda jika
tegangan bolak-balik tidak tersedia. Sistem distribusi daya,
radio, televisi, sistem komunikasi satelit, sistem perhitungan
(computor), dan lain-lain, akan sangat kurang efektif atau
tak mungkin tanpa tegangan gerak elektrik bolak-balik
dan arus bolak-balik yang dihasilkan.
Dari segi teoritis, jika mengetahui respon setiap rangkaian
RLC(tak perduli berapa banyak elemen atau simpal yang
terlibat) terhadap tegangan gerak elektrik dari persamaan
1, maka dapat dicari respon, yakni, arus yang dihasilkan ,
terhadap setiap tegangan gerak elektrik, tak peduli
betapapun sukarnya bentuk gelombangnya.

18/05/2016

~
Gambar 1. Simbol Tegangan Gerak Elektrik Bolak-Balik

2. Rangkaian Bersimpal Tunggal


VC
C

VR

VL

m sin t
Gambar 2.

18/05/2016

Tegangan Bolak-Baliknya:
Arus Bolak-Baliknya:
Tegangan Totalnya:

VL,m
VL
VR
VC

(a)

m sin t
i im sin (t )

(1)
(2)

VR VC VL

(3)

VL,m
im

(VL,m-VC,m)

im

VR,m
t (t-)

VR,m

VC,m

VC,m

(b)
Gambar 3 Diagram Fasor

18/05/2016

VR2 , m ( VL , m VC, m ) 2

(i m R ) 2 (i m X L i m X C ) 2

im

im

R2 ( X L X C )2

m
Z

(5)
X L L, X C 1 / C

Z R 2 ( X L X C )2

im

(4)

m
R 2 ( L 1

)2
C

(6)

Dari gambar 3. dapat ditentukan sebagai berikut:

tan

VL , m VC, m
VR , m

X L XC
R

(7)

Catatan!
Jika, XL>XC, maka rangkaian tersebut lebih bersifat induktif
daripada bersifat kapasitif dan jika XC>XL, maka rangkaian lebih
bersifat kapasitif daripada induktif.

18/05/2016

Contoh 1.
Di dalam gambar 2 misalnya R = 4,0 , C = 150 F, L = 60 mH,
=60 Hz, dan m =300 V. Carilah (a) XC , (b) XL, (c) Z, (d) Im dan (e) .
Penyelesaian :
Dengan menggunakan = 2 diperoleh
(a) XC = 18

(b) XL = 23
Dari persamaan 7.4 diperoleh
Z

R 2 ( X L XC ) 2

( 4,0) 2 ( 23 18) 2 6,4

(d) Dari persamaan 7.5 diperoleh

im

m
300 V

47 A
Z
6,4

(e) Dari persamaan 7.7 diperoleh

tan

X L XC
23 18

1,25
R
4,0

=+51

18/05/2016

3. Daya di dalam Rangkaian Arus BolakBalik

Dalam rangkaian RLC (gambar 7.2) disipasi daya


hanya terjadi di dalam elemen hambatan R;
tidak ada mekanisme mendesipasikan daya di
dalam elemen kapasitif murni atau elemen
induktif murni.
Daya didesipasikan di dalam R untuk sumber
tegangan gerak elektrik tetap yang besarnya m ,
diberikan oleh
P

2
m
R

(8)

Untuk sumber tegangan gerak elektrik bolak balik diberikan oleh:

P (t )

m sin t 2

(9)

Daya rata-rata P(t) (= Pav ),

2 sin t
m
R

Pav

(10)

sin t

Pav

2
1 m
1

m
2 R
2 R

1
2
(11)

m
rms
2

18/05/2016

Dari Persamaan 11, maka:

Pav

2
rms

(12)

akar purata kuadrat untuk i dan V, dapat dituliskan sebagai :

Vrms

Vm

dan

i rms

im

(13)
2

Karena faktor kesebandingan (=1/ ) adalah sama di dalam setiap


kasus, maka dapat dituliskan persamaan 6 sebagai:

i rms

rms

R 2 L 1

(14)

Contoh
(a) Sebuah tegangan gerak elektrik yang tetap (0 = 120 V)
dipakaikan kepada sebuah rangkaian hambatan bersimpal tunggal
dengan R = 150 . Berapa disipasi daya ?

(b) Tegangan gerak elektrik yang tetap 0 digantikan oleh sebuah


tengan gerak elektrik bolak balik ( =m sin t). Jika daya rata-rata
tidak berubah maka berapakah seharusnya m ?
Penyelesaian:

(a) P

R2

96W
150
2
m 1

(b) Pav 96W


Atau
2 R
R

120V 2

18/05/2016

m 2 Pav R (2)(96 w)(150) 170V

rms m

170V

120V

Untuk daya sesaat dapat dituliskan:

P(t ) (t )i (t )
m sin t im sin(t )
P(t ) mim sin 2 t cos mim sin t cost sin

Pav

1
mim cos
2

Pav rms irms cos

(15)

(16)

(17)
(18)

cos dinamakan faktor


daya

18/05/2016

4. Resonansi Rangkaian RLC


Di dalam bagian ini kembali ke rangkaian 1 dan
meninjau efek, sejauh yang menyangkut i rms dari
frekuensi sudut yang berubah-ubah dari tegangan
gerak elektrik yang dipakaikan dari persamaan 7.1,
dengan menganggap bahwa m, R, C, dan L adalah
tetap. Dari persamaan 7.6 terlihat bahwa nilai
maksimum dari irms terjadi bila XL = XC dan
mempunyai nilai:

irms , maks

rms

(19)

yakni, irms hanya dibatasi oleh resistansi rangkaian. Dengan


menaruh XL = XC maka dihasilkan

1
C

1
LC

(20)

irms maksimum terjadi bila frekuensi dari gaya penggerak


((t)) dari persaman 7.1), adalah tepat sama dengan frekuensi
alami 0, dari rangkaian tak teredam
(R = 0) dari gambar 7.2:

Peristiwa Resonansi

10

18/05/2016

5. Transformator
Transformator adalah alat yang digunakan menaikan atau
menurunkan tegangan. Gambar 7.3 adalah sebuah transformator,
yang terdiri dari dua koil yang dililitkan mengelilingi teras besi lunak.
Lilitan primer terdiri dari N1 lilitan, dihubungkan dengan generator
arus bolak balik yang tegangan gerak elektriknya 1(t) = m sin t.
Lilitan sekunder , yang terdiri dari N2 lilitan, adalah sebuah rangkaian
terbuka selama kontak penghubung S terbuka
Hubungan jumlah lilitan primer dan sekunder dalam transformator
dapat dinyatakan sebagai berikut

N
V2,rms V1,rms 2
N1

(22)

B(t)

V1(t)

Primer

N1

N2

V2(t)

Sekunder

Transformator Step Up (Berfungsi untuk menaikkan tegangan)

11

18/05/2016

B(t)

N1
V1(t)

Primer

N2

V2(t)

Sekunder

Transformator Step Down (Berfungsi untuk menurunkan tegangan)

Contoh 3.
Sebuah tarnsformator pada sebuah tiang listrik beroperasi pada
V1,rms = 8,0 kV (gambar 7.3) pada sisi primer dan membekalkan
tenaga listrik kepada sejumlah rumah yang berdekatan pada V2, rms
= 120 V.
(a). Berapakah perbandingan lilitan N1/N2?
(b). Jika pemakaian daya rata-rata di dalam rumah-rumah tersebut
untuk suatu interval waktu yang diberikan adalah 70 kW,
berapakah besarnya arus rms di dalam lilitan primer dan lilitan
sekunder dari transformator tersebut? Anggaplah transformator
tersebut sebagai sebuah transformator ideal, dengan sebuah
beban hambatan dan sebuah faktor daya satu satuan.
Berapakah besarnya beban hambatan ekivalen R di dalam
(c). rangkaian tersebut ?

12

18/05/2016

Penyelesaian :

(a). N1/N2 = V1, rms/V2,rms

(c) R = (V2,rms)2/ Prata-rata

= 8,0 kV/120 V

= (120 V)2/70 kw

= 67

= 0,21

(b). i2,rms = Prata-rata/(V2,rms)(Cos )

= (70 kw)/(120 V)(1)


= 580 A
dan juga
i1,rms = Prata-rata/(V1,rms)(Cos )

= (70 kw)/(8,0 kV)(1)= 8,8 A

Terima Kasih

13

Anda mungkin juga menyukai