Anda di halaman 1dari 5

MEMPERSIAPKAN

TENAGA

NAMA

: WAHYUDI

NIM

: 16722251002

JURUSAN

: Pend Teknik Mesin S2

PENDIDIK

DALAM

ERA

MEA

(MASYARAKAT EKOONOMI ASEAN)


Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) secara singkat bisa diterjemahkan sebagai
bentuk integrasi ekonomi Negara-negara dikawasan Asia Tenggara (ASEAN) yang
menerapkan system perdangan bebas. Indonesia merupakan salah satu dari bagian
Negara ASEAN yang menerapkan system perdagangan bebas tersebut. Tepatnya
pada KTT ASEAN yang ke-12 pada januari 2007, para pemimpin ASEAN bersepakat
mengubah ASEAN menjadi daerah perdagangan bebas baik barang maupun jasa
investasi tenaga kerja professional (salah satunya pendidik) dan juga aliran modal
dana investasi.
Manfaat dari diperlakukannya MEA itu sendiri mungkin belum terlihat jelas
dampaknya sekarang ini, karena MEA sendiri mulai aktif diperlakukan di Negaranegara kawasan asia tenggara yakni pada awal januari 2015. Lima atau sepuluh tahun
kedepan mungkin dampak nyata akan mulai sangat terasa akan pemberlakuan MEA
itu sendiri. Maka dengan hal ini, Mahasiswa khususnya pascasarjana (UNY) harus
mempersiapkan diri untuk bisa menjadi tenaga-tenaga kerja professional dibidang
pendidikan yang nantinya akan bersaing dengan tenaga-tenaga professional yang
sama dari seluruh Negara-negara dikawasan Asia Tenggara.
Melihat persaingan kedepan yang mana akan diperlakukannya MEA, maka akan
sangat-sangat kompetitif kaitanya dalam peluang mendapatkan pekerjaan. Persaingan
dibursa kerja akan semakin meningkat, tenaga-tenaga provesional akan semakin

bersaing ketat. Tenaga pengajar akan sangat-sangat kompetitif dan peran kita sebagai
mahasiswa yang notabennya belajar pada universitas pendidikan yang mencetak
tenaga-tenaga pengajar professional harus memiliki segudang inovasi, segudang
kreasi dan selalu berfikir out of the box untuk bisa menjadi tenaga pendidik
profesioanl yang mampu bersaing nantinya.
Agent of change yang sudah melekat pada diri mahasiswa harus benar-benar kita
sematkan pada sanubari terdalam guna mengkokohkan pondasi komitmen kita
sebagai calon tenaga profesional pendidikan yang akan bersaing. Ada hal-hal yang
sangat penting dimana kita sebagai mahasiswa (pascasarjana) untuk dipersiapkan.
1. Bergerak lebih inovatif dalam menjalankan peran sebahgai mahasiswa.
Menjadi mahasiswa yang memiliki segudang pemikiran brilliant untuk
kemajuan dirinya sendiri ataupun lingkungan adalah keunggulan yang harus
ada dalam setiap diri mahasiswa. Bukan hanya sekedar menuntut ilmu,
memikirkan dirinya sendiri tanpa menghiraukan lingkungan atau memberi
dampak yang positif untuk lingkungan adalah kemunduran sebagai
mahasiswa.

Inovasi-inovasi

harus

selalu

ditumbuhkan

untuk

bisa

berkontribusi dalam masyarakat, bangsa dan Negara. Andai saja seluruh


mahasiswa memiliki pemikiran yang inovativ, tidak hanya menelan mentahmentah apa yang diberikan dosen untuknya, maka yakinlah kalau kita akan
mampu bersaing dengan Negara-negara di ASEAN untuk menjadi tenaga
pendidik yang profesional guna menghadapi era MEA.
2. Berfikir dimana Mahasiswa sebagai penghubung antara dunia kampus yang
intelektual dengan kehidupan sosial bermasyarakat.
Percaya tidak percaya, mahasiswa adalah penghubung antara dunia kampus
yang intelektual dengan kehidupan sosial masyarakat. Peran mahasiswa
disinia adalah berkaitan dengan jiwa sosial yang mampu mendekatkan,
memberi informasi dan mengubah cara pandang masyarakat agar bersiap diri

menghadapi era MEA. gagasan mahasiswa yang didiskusikan di dalam


kampus, seharusnya dapat diterapkan setidaknya di lingkungan masyarakat
yang terdekat, di sekitar kampus. Banyak kegiatan mahasiswa yang dapat
dilakukan di lingkup masyarakat ini, diantaranya:
a. Mengadakan workshop kewirausahaan, dengan bekerjasama dengan
pihak masyarakat.
b. Memberikan pencerdasan terhadap masyarakat dengan berbagai cara,
dengan fokus adalah untuk menyongsong MEA.
c. Membangun desa binaan dengan kerjasama dan dukungan dari dosen
dan pihak kampus.
3. Tingkatkan nilai jual lulusan (kualitas lulusan) yang berkarakter
kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan pun hidup. Kalau bekerja sekedar
bekerja, kera juga bekerja. Kalimat tadi adalah kutipan dari kata-kata bijak
Buya Hamka, yang mana mengajarkan jika kita hidup hanya mengikuti arus,
semua orang pun bisa hidup. Sama halnya dengan kita belajar, jika kita hanya
sekedar belajar tanpa adanya usaha untuk meningkatkan kualitas diri dengan
berusaha lebih dan lebih, maka semua orang pun bisa. Yang membedakan
orang berkualitas dengan orang yang biasa saja adalah dimana orang yang
berkualitas itu akan selalu meng-upgrade dirinya sendiri, tidak mudah puas,
tidak mudah besar kepala. Orang yang ingin kualitas dirinya unggul adalah
orang yang selalu ingin belajar dan belajar. Seperti halnya kita sebagai
mahasiswa, jika kita tidak meningkatkan nilai jual kita, maka niscaya nanti
ketika sudah lulus, kita akan dihadapkan dengan kesulitan-kesulitan dalam
berkompetisi dengan para kompetitor kita. Yang mana kompetitor-kompetitor
kita bukan cuma dari dalam negeri, namun dari seluruh Negara-negara di
kawasan Asia Tenggara. Maka, mari kita tingkatkan nilai jual kita, tingkatkan
kualitas kita guna menghadapi semakin ketatatnya persaingan didalam dunia
pendidikan yang profesional nantinya ketika kita sudah lulus kelak.

Yang tidak kalah penting peran kita sebagai mahasiswa guna menghadapi era MEA
adalah peran kita terhadap perkembangan dan kemajuan sains dan tekhnologi, dimana
salah satunya adalah dengan melakukan penelitian-penelitian yang berkolaborasi
dengan civitas akademik didalam kampus maupun masyarakat diluar kampus. Serta
berkolaborasi dengan pemerintah guna mengembangkan sains dan tekhnologi itu
sendiri. Dengan seringnya mahasiswa melakukan kegiatan-kegiatan penelitian
terhadap sains dan tekhnologi, diharapkan mampu membantu masyarakat Indonesia
pada umumnya dan pemerintah pada khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan
pada masyarakat, membenahi suatu yang dinilai kurang sempurna, baik segi
infrastuktur ataupun dalam segi rancangan suatu program.
Penelitian yang dilakukan Mahasiswa juga sangat membantu pemerintah dalam
mendetailkan sesuatu yang belum tersentuh oleh pemerintah itu sendiri, dimana
pemerintah sendiri mempunyai keterbatasan waktu dalam hal menentukan kebutuhan
yang fungsional (diperlukan) oleh masyarakat ekonomi menengah kebawah. Dengan
adanya penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa diharapkan mampu
menemukan hal-hal yang baru maupun hal-hal lama yang perlu dikaji ulang. Dengan
adanya penelitian baik dalam bidang exact maupun sosial diharapkan akan mampu
memberikan manfaat serta terobosan baru terhadap apa yang harus dilakukan,
terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang masih tertinggal
dari Negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapore dan Malaysia. Manfaat lain
dengan adanya penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa adalah mampu
mengetahui dan memahami apa yang harus dibenahi oleh pemerintah maupun
masyarakat itu sendiri.
Dari penjabaran diatas bisa kita simpulkan bahwasannya untuk menghadapi era MEA
yang sudah berjalan ini adalah dengan kita sebagai mahasiswa pascasarjana harus
bisa menjadi seorang yang tangguh, berkarakter dan mampu menjunjung tinggi nilainilai kebudayaan indonesia pada diri kita agar kita senantiasa bisa bersaing dengan

Negara-negara di Asia Tenggara lainnya yang notabennya lebih maju dibandingkan


dengan Negara kita Indonesia. Baik itu dalam hal infrastruktur, program-program
pemerintahan, ekonomi dan lain sebagainya. Dengan komitmen tinggi yang kita
sematkan pada diri kita maka kita yakin bisa menjadi agen of change yang bisa
mengharumkan nama Indonesia dan mampu bersaing dengan Negara-negara di Asia
Tenggara lainya dalam menghadapi politik perdagangan bebas di Asia Tenggara
(MEA).

Anda mungkin juga menyukai