Anda di halaman 1dari 3

4 Peristiwa Penting Sesudah

Proklamasi Kemerdekaan
Dipublikasi pada 25 Maret 2011 oleh Ari Sudewa
Negara kita Indonesia menyatakan kedaulatannya pada tanggal 17 Agustus 1945, dan
dinyatakan oleh Ir. Soekarno. Proklamasi tersebut dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB di
jalan Pegangsaan Timur no. 56, Jakarta (rumah Soekarno saat itu). Namun, tak disangka, jika
seharusnya setelah proklamasi kita dapat mengurus negara kita sendiri, ternyata kita masih
diganggu oleh Belanda yang ingin berkuasa lagi di Indonesia. Tentu saja kita sebagai bangsa
yang kuat melawan, dengan puncaknya serangan umum 1 Maret 1949 yang mendorong
diakuinya kedaulatan RI di dunia.
1. Bandung lautan api

Pada tanggal 17 Oktober 1945 Belanda mendaratkan pasukannya di wilayah Bandung.


Belanda kemudian mengeluarkan ultimatum pada tanggal 21 November yang berisikan agar
para penduduk mengosongkan wilayah tersebut sebelum tanggal 29 November 1945, namun
ultimatum tersebut tidak diindahkan oleh para pejuang sehingga sering terjadi perang disana.
Kemudian pada tanggal 23 Maret 1946 Belanda mengulangi ultimatumnya. Akhirnya atas
instruksi dari pemerintah RI di Jakarta, para pejuang mau meninggalkan kotanya walau
dengan berat hati. Namun sebelum meninggalkan kota tersebut, terlebih dahulu para pejuang
menyerang ke arah sekutu dan membumi hanguskan bandung wilyah selatan. Nah!!!!
Kejadian tersebutlah yang disebut dengan BANDUNG LAUTAN API.
2 . Puputan Margarana

Isi dari perundingan Linggarjati pada tanggal 10 november 1946 adalah Belanda mengakui
secara de facto wilayah Indonesia yaitu JAWA, SUMATRA, dan MADURA, namun Bali
tidak termasuk yang menyebabkan rakyat bali kecewa berat. Kemudian Belanda membujuk I

GUSTI NGURAH RAI untuk membentuk Negara Indonesia Timur (NIT). Namun ajakan
tersebbut ditolak dengan tegas dan dijawab dengan perawanan senjata. Kemudian pada
tanggal 29 November 1946 Di Margarana,Tabanan,Bali terjadi peperangan besar dan hebat,
disana Igusti Ngurah Rai mengobarkan perang PUPUTAN. Akan tetapi I Gusti Ngurah Rai
beserta kelompoknya gugur sebagai bunga bangsa dalam pertempuran karena kalah dalam
persenjataan. Perang tersebut akhirnya disebut dengan Puputan Margarana (Perang matimatian demi membela nusa dan bangsa).
3. Peristiwa Westerling di Makassar

Pada bulan Desember 1946 Belanda mendaratkan pasukannya di wilayah Sulawesi Selatan
yang dipimpin oleh Raymond Westerling untuk membersihkan wilayah tersebut dari orang
yang memberontak pembentukan NIT serta pejuang disana. Kemudian pasukannya mulia
meneyran kea rah desa pada tanggal 7-25 Desember dan pada tanggal 10 Desember 1946
wilyah tersebut dinyatakan sebagai wilayah perang. Korban peristiwa tersebut mencapai
kurang lebih 40.000 orang, coba kalian bayangkan betapa sadisnya dia!
4 . Serangan umum 1 Maret 1949

Pada agresi militer Belanda yang kedua bulan desember 1948, Indonesia berhasil ditaklukan
oleh Belanda. Presiden,wapres beserta mentri-mentrinyapun ditawan oleh Belanda. Akhirnya
Belanda menyatakan RI telah runtuh! Tanpa disadari oleh Belanda, Indonesia membentuk
Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di bukit tinggi. Karena adanya agresi militer
belanda yang kedua, TNI serta kelompok bersenjata yang lain menjadi terpecah belah,
masalah tersebut berhasil diatasi dengan mengirim kurir, telegram, ataupun mengirim sinyal
radio. Kemudian pada tanggal 1 MARET 1949 Indonesia akan menyerang ke arah Belanda
di Yogyakarta yang dipimpin oleh LETKOL. SOEHARTO. Serangan umum ini membawa
hasil yang sangat membanggakan karena berhasil menguasai kembail wilayah Yogyakarta
selama 6 jam (06.00-12.00).
Nah sudah lihat kan betapa gigihnya perjuangan bangsa kita mengusir penjajah? Sebagai
penerus bangsa, sudah seharunya kita mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya.
Jangan korupsi atau semacamnya. Oke oke oke!!!

Anda mungkin juga menyukai