Anda di halaman 1dari 9

SENI BUDAYA

Disusun oleh:
Dewi Retno Wulandari (06)
Dina Ismulyani (08)
Kelas :
XI IPS 1

SMA Negeri 1 Pagak


Jl. Kahuripan 04 Sumbermanjing Kulon

Daftar isi
Kata pengantar

Kain Tenun Songket Palembang

Bab 1 Pendahuluan

Latar belakang
Tujuan
Rumusan Masalah
Ruang Lingkup / Batasan Masalah
Metode penulisan

Bab 2 Pembahasan
Keunikan gagasan
Teknik pembuatan
Tanggapan / apresiasi
Bab 3 Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahnya kami
dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul Apresiasi Seni Kriya Nusantara
yang disusun berdasarkan literatur dari internet. Dalam makalah ini kami berusaha
membahas secara rinci sehingga pembaca dan pembina dapat memeahami materi dan
metode pembuatan kain songket Palembang ini.
Penulis dengan rasa rendah hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Alimah
Wijayanti selaku guru kesenian SMA Negeri 1 Pagak
Yang telah membantu kami dalam mengerjakan tugas makalah ini.
Demikian dengan adanya makalah ini kami harapkan pembaca mampu mengerti
dan tergerak hatinya untuk melestarikan budaya bangsa.

Kain Tenun Songket Palembang

Pagak, 12 Agustus 2012

Penulis

Bab 1
Pendahuluan
Latar belakang
Mungkin selama ini kita lebih mengenal batik sebagai wakil atas keelokan
bangsa Indonesia dalam menciptakan kain, padahal masih ada beberapa kain hasil
karya pengrajin Indonesia yang tidak kalah cantik dan menawan yaitu Kain Songket
Palembang. Kain songket dari Palembang ini juga dapat disebut sebagai mahkota
seni tenunan yang bernilai sangat tinggi. Songket Palembang sudah dikenal di
dalam maupun di luar negeri, namun sayangnya generasi muda sekarang tidak
banyak yang tertarik dengan cantiknya songket Palembang tersebut. Hal ini
dikarenakan lamanya proses pembuatan serta membutuhkan kecermatan yang
tinggi serta mahalnya harga kain songket Pelembang ini.

Tujuan
Lebih mengenalkan Kain Songket Palembang ini kepada masyarakat
Memahami lebih lanjut tentang proses pembuatan songket Palembang serta
mengutip sedikit tentang apa itu songket Palembang
Menyadarkan generasi muda akan pentingnya menjaga dan melestarikan
budaya khususnya kain songket Palembang ini.

Rumusan masalah
Apakah keunikan gagasan dari karya seni kriya kain songket Palembang ?
Bagaimana tahapan atau proses pembuatan kain songket Palembang tersebut
?
Bagaimana apresiasi / tanggapan dari kain songket Palembang tersebut ?
Kain Tenun Songket Palembang

Ruang lingkup / batasan masalah


Dalam pembahasan makalah ini tidak membahas secara keseluruhan tentang
kain songket yang ada di Indonesia, melainkan hanya membahas secara rinci kain
songket Palembang.

Metode penulisan
Makalah ini di buat dengan metode literatur (browsing di internet)

Bab 2
Pembahasan
Keunikan gagasan
Kain Tenun Songket Palembang

Songket adalah kain tenun yang dibuat dengan teknik menambah benang
pakan sebagai hiasan dengan menyisipkan benang perak,emas atau benang warna
di atas benang lugsin.
Kain tenun songket Palembang ini banyak dipakai oleh kaum perempuan
dalam upacara adat perkawinan, baik oleh mempelai perempuan, penari
perempuan maupun tamu undangan perempuan.
Selain itu, songket Palembang juga digunakan dalam acara resmi
penyambutan tamu dari luar maupun dari Palembang sendiri. Pemakaian kain
songket Palembang yang terbatas disebabkan karena songket Palembang
merupakan jenis kain yang tinggi nilainya dan sangat dihargai oleh masyarakat
Palembang.
Tenun songket Palembang jika dicermati dengan seksama di dalamnya
mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan
sehari-hari bagi masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu antara lain : kesakralan,
keindahan, ketekunan, ketelitian dan kesabaran. Nilai kesakralan tercermin dari
pemakaiannya yang umumnya hanya digunakan pada peristiwa-peristiwa tertentu.
Nilai keindahan tercermin dari motif ragam hias yang dibuat sedemikian rupa. Nilai
ketekunan dan ketelitian (tanpa adanya nilai tersebut tidak mungkin tercipta
songket Palembang yang indah dan sarat makna.
Teknik pembuatan
Peralatan
Peralatan dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Peralatan pokok
Seperangkat alat tenun yang disebut dengan dayan. Berukuran 2x1,5 m,
terdiri atas :
a. Gulungan atau boom yaitu, alat yang digunakan untuk menggulung
benang dasar.
b. Penyincing yaitu, alat yang digunakan untuk merentang dan
memperoleh benang tenunan.
c. Beliro yaitu, alat yang digunakan untuk membuat motif songket
d. Cahcah yaitu, alat yang digunakan untuk memasukkan benang lain
kebenang dasar dan,
e. Gun yaitu, alat untuk mengangkat benang
2. Peralatan tambahan
Terdiri dari alat yang digunakan untuk mengatur benang ketika sedang
ditenun yaitu: pelenting, gala, belero ragam, dan teropong palet.
Bahan
Bahan dasar tenun adalah benang lungsin. Benag lungsin terbuat dari
kapas, kulit kayu, serat pisang dan nanas, dan daun palem. Sedangkan
hiasannya terdiri dari benang sutra dan benang emas.
Tahap pembuatan
Tahap pembuatan dibagi 2 yaitu :
1. Tahap menenun kain dasar
Tahap ini mengkasilkan tenunan yang rata dan polos. Pertama benang
yang sudah dikani salah satu ujungnya direntangkan di atas meja, ujung
lainnya dimasukkan kedalam lubang suri. Jumlah lubang suri 25 lubang,
Kain Tenun Songket Palembang

setiap lubang diisi 4 helai dan lubang pada ujung lain diisi 2 helai. Proses
ini dimaksudkan untuk membuat pinggiran kain. Setelah benang
dimasukkan kedalam suri dan disusun rata, maka barulah benang digulung
dengan boom yang terbuat dari kayu. Pekerjaan ini dinamakan menyajin
benang. Setelah itu pemasangan 2 buah gun atau alat pengangkat benang
yang tempatnya dekat dengan suri. Pekerjaan ini dinamakan pemasangan
gun penyenyit. Selanjutnya dengan posisi duduk, penenun mulai
menggerakan dayan dengan menginjak salah satu pedal untuk
memisahkan benang, sehingga benang yang digulung dapat dimasukkan
dengan mudah baik dari kiri kekanan (melewati seluruh bidang dayan)
maupun dari kanan ke kiri secara bergantian. Benang yang posisinya
melintang ketika dirapatkan dengan dayan yang bersuri akan membentuk
kain dasar.
2. Tahap pembuatan ragam hias
Dalam tahap ini kain dasar yang masih polos dihiasi dengan benang emas
atau sutra. Caranya agak rumit karena untuk memasukkan kedalam kain
dasar harus melalui perhitungan yang teliti. Bagian-bagian kain dipasang
gun kembang agar benang emas atau sutra dapat dimasukkan, sehingga
terbentuh sebuah motif. Pekerjaan ini membutuhkan waktu yang cukup
lama karena benang emas atau sutra harus dihitung satu persatu dari
pinggir kanan kain hingga kepinggir kiri menurut hitungan tertentu seuai
dengan contoh motif yang akan dibuat. Benang tersebut diratakan satu
demi satu sehingga membentuk ragam hias yang diinginkan.
Warna kain songket
Warna kain songket dapat dari warna kesumbo untuk warna hijau, ungu
dan merah anggur, kuning dari kunyit, warna merah dengan menggunakan
kulit kayu pohon sepang yang sudah tua. Agar warna tidak mudah luntur
pada pencelupan diberikan tawas.
Motif songket Palembang
a. Songket lepus mempunyai benang emas yang hampir menutupi seluruh
bagian kain. Jenis songket lepus : lepus lintang (bergambar binatang),
lepus buah anggur, lepus berantai, lepus ulir, dll.

b. Songket tawur motifnya tidak menutupi seluruh permukaan kain tetapi


berkelompok dan letaknya menyebar (bertabur/tawur). Jenis songket tawur
: tawur lintang, tawur tapak manggis, nampak perak, dll.

Kain Tenun Songket Palembang

c. Songket tretes mender motif hanya ada pada kedua unjung pangkal dan
pimggir kain.

d. Bungo pacik sebagian besar motifnya terbuat dari benang emas yang
digantikan dengan kapas putih, benang emas sebagai selingan saja.

e. Songket kombinasi kombinasi antara songket diatas. Bunga cina


gabungan dari songket tawur dan bungo pacik. Songket bungo intan
gabungan dari songket tretes mender dengan bungo pacik.

f. Limar tidak dibentuk oleh benang-benang tambahan. Motif kembangkembang berasal dari benang pakan/lungsin yang dicelup sebelum ditenun.
Jenis songket limar : janda berhias, jando pengantin, kembang pacar.

Kain Tenun Songket Palembang

Lambang motif
Mawar : penawar malapetaka
Tanjung : keramah tamahan sebagai tuan rumah
Melati : kesucian
Pucuk rebung ; harapan baik
Cara pemeliharaan kain songket
1. Kain songket sebaiknya di gulung pada batang pralon/karton. Jangan
sekali-kali menggunakan kertas koran.
2. Kain sebaiknya dibungkus plastik disimpan di dalam lemari dan di letakkan
berdiri atau sedikit miring
3. Lemari penyimpanan di beri butir-butir lada/cengkeh untuk menghindari
ngengat/rayap.
4. Kain tidak boleh didry clean/laundry (hanya diangin-anginkan saja)

Bab 3
Penutup
Kesimpulan
Kerajinan merupakan produk budaya suatu bangsa,semakin tinggi nilai
kerajinan suatu bangsa maka semakin tinggi pula nilai kebudayaan yang
terkandung didalamnya. Sebagai contohnya yaitu kerajinan kain songket Palembang
ini, kain ini tercipta karena adanya pengaruh turun-temurun pada masyarakat
Palembang. Dari adanya pengaruh tersebut para pengrajin sangat cepat menyerap
unsur-unsur budaya yang terkandung di dalamnya, oleh karena itu masyarakat suku
batak bisa lebih mudah mengaplikasikannya pada seutas benang dengan
menggunakan alat tenun sederhana.

Saran
Kain Tenun Songket Palembang

Dari pembahasan ini disarankan kepada para pembaca agar lebih menjaga
dan melestarikan kebudayaan yang ada di Indoneia, karena kebudayaan
mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu banga. Karena semakin tinggi
nilai kebudayaan suatu bangsa semakin tinggi pula harga diri bangsa tersebut.
Selain itu pembaca juga disarankan untuk memberikan masukan atau kritikan pada
tugas makalah ini.

Daftar pustaka

www.google.com
www.melayuonline.com
gerakan 100% cinta Indonesia

Kain Tenun Songket Palembang

Anda mungkin juga menyukai