Abstrak
Sanitasi,
menurut
kamus
bahasa
Indonesia
diartikan
sebagai
Dalam
lingkup
Rumah
Sakit
(RS),
sanitasi
berarti
upaya
kesehatan
petugas,
penderita,
pengunjung
maupun
bagi
secara
sempit,
yakni
hanya
aspek
kerumahtanggaan
(housekeeping) seperti kebersihan gedung, kamar mandi dan WC, pelayanan makanan minuman.
I.PENDAHULUAN
dan
bangunan
menyatakan
yaitu
bahwa
mewujudkan
untuk
bangunan
gedung
lingkungan
gedung,
rumah
bagian
berupaya
pada
sakit
harus
sanitasi
menciptakan
yang
suasana
harus
menjamin
bangunan
gedung
keselamatan,
kenyamanan,
Bangunan
sebagai
dari
segi
kesehatan,
dan
gedung
sarana
kesehatan
keandalan
umum,
kemudahan.
rumah
sakit
pelayanan
merupakan
masih
yang
ditemui
mengalami
rumah
sakit
penurunan
ditemui
dan
sehingga
mengalami
lingkungan.
lingkungan
sehat,
yang
berasal
dari
bangunan
diketahui
dapur,
kebijakan
laundry,
utilitas
yang
rumah
sakit
penurunan
Oleh
rumah
yang
kualitas
karena
itu
sakit
agar
sampai
sejauh
mana
rumah
sakit
dalam
penurunan
laik
pengaruh
buruk
terhadap
kesehatan
petugas,
penderita,
pengunjung
maupun
kapasitas
Pemerintah
dalam
pasien
yang
sebaik-baiknya,
berjati
(arena
tujuan
dari
Kabupaten/Kota
diri,
produktif,
menjamin
fungsi
mengakibatkan
dapat
keselamatan
tersebut
sanitasi
adalah
)
RS
menciptakan
bersih,
kondisi
sanitasi
nyaman,
dan
dapat
seringkali
ditafsirkan
sempit,
kerumahtanggaan
rumah sakit.
mandi
yakni
dan
makanan
secara
hanya
aspek
(housekeeping)
WC,
pe-
minuman.
layanan
Ada
juga
II. PEMBAHASAN
Sakit
upaya
pemborosan
dan
tidak
berkaitan
langsung
pelayanan
kesehatan
dengan
di
RS.
sarana
bahkan
mengabaikan
Mereka
pemeliharaan
cenderung
masalah
lebih
sanitasi.
Dari
berbagai
penelitian
ada
kondisi
hubungannya
RS
yang
dengan
tidak
saniter.
mengutamakan
perlu
samping
terjadinya
RS
untuk
melalui
berlomba-lomba
menapipilkan
citranya
kementerengan
gedung,
diperhatikan.
Karena
dapat
tempat
di
mencegah
pengaruh
buruk
penyembuhan,
menjadi
qualified,
tetapi
memperhatikan
kurang
aspek
sanitasi.
sumber
justru
penularan
salah
satu
tempat
yang
tidak
memiliki
fasilitas
kegiatannya,
pembakar
dikelola
sampah
(incinerator)
untuk
demi
itu
perlu
kelangsungan
kehidupan
keadaan
memungkinkan
baik
sarana
berupa
terjadinya
infeksi
dan
tersebut
buruk
persyaratan
masyarakat luas.
lingkungan
dan
mencapai
sejahtera
untuk
sehingga
penggunanya
bangunan
harus
umum
memenuhi
kesehatan
seperti
yangdiamanatkan dalam UU No 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan.
memenuhi
kesehatan
lingkungan
memenuhi
psikologis
kebutuhan
dan
penularan
pengguna,
kegiatan
apabila
ternyata
mencegah
penyakit
dan
syarat
fisiologis,
dapat
pasien
antar
penghuni
pengunjung)
pelayanan
dan
kesehatan,
di
samping
dapat
menghasilkan
dampak
positif
berupa
produk
kesehatan
yang
pelayanan
baik
terhadap
dan
harus
memenuhi
buruk
dalam
pencegahan
persyaratan
terjadinya
kecelakaan.
Dalam
kepada
pencemaran
manusia
seperti
lingkungan,
sumber
penularan
rangka
memelihara
dan
penyakit
dan
melindungi,
mewujudkan
sanitasi
dan
bangunan
dilakukan
berbagai
pengendalian
penyebab
sebagai
umum
faktor
timbulnya
bagian
dari
perlu
upaya
risiko
agar
RS
diarahkan
tidak
untuk
membahayakan.
penyakit
pengertian
kegiatan
surveilans epidemiologi.
sanitasi,
upaya-upaya
seperti
yang
lingkup
bersifat
pembangunan
fisik
sarana
menentukan
tingkat
keandalan
masker,
sampah,
SAKIT
kesehatan
dalamnya
terdapat
peralatan,
5
manusia
yang
di
bangunan,
(petugas,
Freedman
fasilitas
serta
pembuangan
upaya
non
menyebutkan
fisik
lingkup
2.3
Pembuangan
Air
Limbah
lantai.
berasal
umum
Penghawaan dan
Pelayanan
makanan
dan
minuman
b) Aspek khusus Sanitasi.
Dalam
mudah terbakar.
lainnya.
tangga,
pembersihan udara.
rumah
fasilitas toilet.
dari
kesehatan
manusia
mengganggu
lingkungan
Meskipun
merupakan
serta
hidup.
sisa
air,
kotor
(tercemar).
Untuk
listrik.
Radiasi.
mengalir
prosedur pencucian.
Teknik-teknik aseptik.
Pakaian operasi.
6
ke
sungai
dan
baik.
Buruknya
kualitas
juga
tercermin
dari
laut
sanitasi
rendahnya
persentase
penduduk
yang
pengolahan
air
limbah
dapat
dilakukan
melalui
pengolahan
secara
proses
Pengolahan
dapat
sumber
dilakukan
pengolahan
sendiri-sendiri
masing-masing
rumah
oleh
terjadi
air,
mulai
selama
dari
proses
maupun
selama
terhadap
limbah
diantaranya:
yang
diusulkan
oleh
sumur
dangkal
dangkal),
Pengolahan
Individu
pada
Lingkungan
Terbatas,
yang
sumur
dalam
(sumur
bangunan,
terjadi,
umum
pencemaran
oleh
suatu
karena
bangunan
dalam
itu,
perlu
direncanakan.
dilakukan
menggunakan
sarana
dari
maka
yang
pada
pada
suatu
kawasan
umumnya
dibuang
sumur,
aman
kemudian
disebabkan
dialirkan
ke
suatu
Misalnya
terhadap
air
jika
bersih
persyaratan
polusi
pengaruh
yang
luar,
pengambilan
harus
dapat
oleh
ekonomis
Kesehatan RI.
serta
dimensi
sumur
WHO
2.5
maksimum harian.
Sampah
Air
bersih
merupakan
atau
Departemen
Sarana
Pembuangan
Sampah
merupakan
sisa
manusia,
yang
hasil
keberadaannya
menimbulkan
dibuang
(perkantoran,
komersial
dan
lainnya)
industri,
fasilitas
yang
umum
kualitasnya
dan
kegiatan
banyak
masalah
dengan
gas
yang
kesehatan
dibakar
cara
manusia.
akan
udara.
dapat
membuang
sampah
telah
dapat
pendangkalan
kesehatan
menimbulkan
dan
dapat
langsung
diminum.
aman
antara
kontaminasi
penyakit,
kimia
lain
bebas
yang
sampah
atau
bibit
substansi
dan
pencemar
berbau,
pengurangan
mencukupi
kebutuhan
untuk
domestik
yang
tidak
pada
tanah,
dimulai
penerapan
digunakan
Dengan
sungai
berbahaya
di
banjir.
dari
dari
Kebiasaan
sehingga
bebas
kuman
Apabila
mengakibatkan
demikian
bagi
menimbulkan
pengotoran
apabila
ditumpuk
berbahaya
apabila
prinsip-prinsip
volume
sampah
yaitu
(Reduce
Mengurangi,
Secara
umum
sistem
aspek
teknis
ditunjukkan.
operasional
Berdasarkan
dapat
ditemukan
di
udara
di
atas
pengelolaan
sampah
dapat
Bacillus
serbuk
oleh
lingkungan
kendaraan
langsung
pengumpul
dibuang
ke
tempat
dan
Clostridium,
sari,
kista.
yeast,
Faktor-faktor
dapat
mempengaruhi
juga
mikroorganisme
lain-lain.
setelah
menentukan
itu
dibuang
ke
tempat
pembuangan akhir.
Sampah
terbuka
dalam
yang
dibiarkan
bukan
hanya
Suhu
dan
kelembaban
mikroorganisme
kelangsungan
hidup
di
suhu
menyebabkan
pencemaran
udara
mengandung
mikroorganisme.
mempengaruhi
kwalitas
udara
yang
disekirar
TPAS.
aerosol
berada
yang
Aerosol
tergantung
pada
sifat
cairan
Pada
ketinggian
300-1000
kaki
yang
pernafasan
terbawa
mikroorganisme
tanah
yang
udara,
mengandung
dan
ukuran
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
mikroorganisme,
ukuran
kecepatan
pengendapan,
kelembaban
Partikel
partikel,
dan
besar
aliran
udara.
biasanya
tetap
yang
terbatas
dan
waktu
Ukuran
yang
partikulat
debu
membahayakan
umumnya
bervariasi.
yang
kesehatan
berkisar
antara
0,1
udara
langsung
ke
yang
paru-paru
dapat
dan
berarti
bahwa
ukuran
dan
saluran
menyebabkan
pernafasan
iritasi
sanitasi
pengawasan
lingkungan
berarti
upaya
berbagai
faktor
fisik,
kimiawi
dan
mungkin
mengakibatkan
dapat
pengaruh
buruk
terhadap
kesehatan
petugas,
penderita,
pengunjung
maupun
yang
sebaik-baiknya,
(arena
tujuan
dari
tersebut
adalah
sanitasi
)
RS
menciptakan
nyaman,
dan
dapat
ditafsirkan
yakni
hanya
secara
aspek
dan
WC,
pe-
layanan
makanan
minuman.
Ada
juga
dapat membahayakan
upaya
3.2 Saran
pemborosan
dan
berkaitan
langsung
pelayanan
kesehatan
tidak
dengan
di
RS.
mengawasi
faktor-faktor
tersebut
memiliki
sanitasi,
sarana
bahkan
mengabaikan
Mereka
pemeliharaan
lebih
cenderung
masalah
sanitasi.
mengutamakan
agar
mencakup
tidak
upaya-upaya
yang
pengolahan
air
limbah,
tangan,
non
pengawasan,
RS
pelatihan.
berlomba-lomba
menapipilkan
citranya
kementerengan
untuk
melalui
masker,
fisik
seperti
fasilitas
pemeriksaan,
penyuluhan,
dan
DAFTAR PUSTAKA
gedung,
Pengelolaan
qualified,
tetapi
memperhatikan
kurang
aspek
yang
tidak
memiliki
fasilitas
sampah
(incinerator)
di
tempat
Udayana. Denpasar
sanitasi.
Toilet
Ditjen
Cipta
Karya
(2006);
Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
No.29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman
Persyaratan
RepublikIndonesiaNo.907/Men
kes/SK/VII/2002
tentang
dan
Air
Minum.Departemen Pekerjaan
Umum
Syarat-Syarat
Pengawasan
Kualitas
(1994)
Spesifikasi
pp.86-92.
Shohet,
Evaluation
36-1991-03.
(2003);
Building
Methodology
for
(2003);
Maintenance
priorities
Keputusan
Menteri
Hospital
Kesehatan
Republik
Departemen
Kesehatan
Setting
in
Buildings;
Construction
Management
IndonesiaNomor288/Menkes/
and
SK/III/2003
Tentang
Pedoman
Sarana
Penyehatan
Dan
Bangunan
Umum.
Kepmenkes
Economics
RI
No.
tentang
Persyaratan
Kesehatan
Lingkungan
Rumah Sakit.
Pemerintah Daerah Propinsi
Jawa
(October
pp 681-692.
Suzantri, M.; Legono, Djoko dan
Nurrochmad,
1204/Menkes/SK/X/2004
12
I.M.,
Analisis
F.
(2006);
Pengembangan
V.XVI/2;
Akreditasi
Dikti No:23a/Dikti/Kep/2004;
pp.352-364.
Wirahadikusumah,
Novera,
R.D.
dan
H.
(2005);
Pengembangan
Sistem
Inspeksi
dan
Penilaian
13