faw_cover_laku_susi_AK0040.indd 1
12/6/2014 11:16:29 PM
Jakarta,
faw_cover_laku_susi_AK0040.indd 2
2014
12/6/2014 11:16:44 PM
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karuniaNya sehingga Pedoman Pelaksanaan Sistem
Kerja Latihan dan Kunjungan serta Supervisi yang
merupakan
Pembinaan
Kelompoktani
dan
Gabungan
dapat
diselesaikan.
Sistem
Kerja
Latihan
dan
Kunjungan
serta
Supervisi
yang
memadukan
antara
pelatihan
bagi
penyuluh
dan
dari
tingkat
pusat,
provinsi,
Kunjungan
dan
kabupaten/kota dan
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
ii
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
DAFTAR
ISI
Halam
an
KATA
PENGANTAR .......................................................................
.....................
DAFTAR
ISI ......................................................................................
.................
iii
I.
PENDAHULUAN ..................................................................
......................
A. LATAR
BELAKANG ............................................................
B. TUJUAN ................................................................
..............................
C. KELUARAN ............................................................
..............................
D. SASARAN ..............................................................
..............................
E. MANFAAT .............................................................
..............................
F. PENGERTIAN .........................................................
..............................
II. SISTEM PENYELENGGARAAN
PENYULUHAN ...............................................
III PELAKSANAAN SISTEM KERJA LAKU
. SUSI ..................................................
A. PENETAPAN JADWAL SISTEM KERJA LAKU
SUSI ...................................
B. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA
LAKU SUSI ..................
1.
Latihan .................................................................
2.
Kunjungan ............................................................
3.
Supervisi
....................
C.
PENYEDIAAN INFORMASI
..............................
1.
Kecamatan............................................................
2.
Kabupaten/Kota.....................................................
3.
Provinsi ................................................................
4.
Pusat
.............................................................................
IV DUKUNGAN LATIHAN PENYULUH PERTANIAN DI
. BP3K ...............................
A.
KECAMATAN .............................................................
B.
KABUPATEN/KOTA .....................................................
C.
PROVINSI ..................................................................
1
3
3
3
4
4
7
1
1
1
1
1
3
1
3
1
5
1
8
2
2
2
2
2
3
2
3
2
4
2
5
2
5
2
5
2
6
D.
2
PUSAT ....................................................................... 7
..........................
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
iii
V.
STANDARDISASI PELAKSANAAN SISTEM KERJA LAKU
SUSI ........................
29
A. PUSAT
...............................................................................................
29
B.
PROVINSI.......................................................................................
.....
29
C.
KABUPATEN/KOTA ..........................................................................
.... 29
D.
KECAMATAN....................................................................................
...
30
VI.
PELAPORAN ........................................................................................
......
31
A. PENYULUH
PERTANIAN .......................................................................
31
B.
BP3K .............................................................................................
...... 31
C.
BAPELUH .......................................................................................
..... 32
D.
BAKORLUH ....................................................................................
.....
32
E.
BPPSDMP ......................................................................................
..... 32
VII.
PEMBIAYAAN ......................................................................................
...... 33
VIII. PENUTUP .......
........................... 35
iv
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
DAFTAR
GAMBAR
Gambar 1 : Sistem Penyelenggaraan
Penyuluhan Pertanian Gambar 2 : Contoh
Jadwal Pelaksanaan Sistem LAKU SUSI
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Identifkasi Potensi dan Masalah Pengembangan
Usahatani
Lampiran 2 : Identifkasi Kebutuhan Pelatihan
Lampiran 3 : Narasumber dan Rencana Waktu Pelaksanaan
Lampiran 4 : Data Kelompok tani
Lampiran 5 : Data Gabungan
Kelompoktani Lampiran 6 : Data
Kelembagaan Ekonomi Petani
Lampiran 7 : Data Luas Tanam, Luas
Panen, Produksi
dan Produktivitas Komoditas Strategis
Lampiran 8 : Jadwal Kunjungan/Rencana Kerja Penyuluh Pertanian
Lampiran 9 : Hasil Supervisi Kegiatan Penyuluhan Di Bp3k
vi
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
BAB I
PENDAHUL
UAN
A.
Latar Belakang
Sebelum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2006 terbit, dalam penyelenggaraan
penyuluhan pertanian
yang
petani/kelompoktani/
gabungan
kelompoktani
yang
isu
globalisasi,
dan
pembangunan
sebagai
pembina
petani/poktan/gapoktan.
Hal
ini
Kunjungan
disesuaikan
dan
Supervisi
dengan
perlu
kemajuan
digiatkan
teknologi
kembali
dan
informasi
dan
teknologi
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
pertanian,
sehingga
diharapkan
dapat
meningkatkan
Kehutanan
(SP3K),
sebagai
upaya
revitalisasi
sistem
mengamanatkan,
dan
bahwa
pemerintah
revitalisasi/penataan
Pemerintah
daerah
kembali
untuk
terhadap
(pemerintah
melaksanakan
kelembagaan,
telah
terbit
Peraturan
273/Kpts/OT.160/4/2007,
Pedoman
LAKU.
yang
Pedoman
Menteri
pada
ini
Pertanian
Lampiran
salah
satu
Nomor:
tentang
upaya
untuk
Kebutuhan
Kelompok
(RDKK)
Pupuk
Bersubsidi,
dan
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
dan
Kunjungan,
maka
perlu
disusun
Pedoman
para
penyelenggara
dan
instansi
terkait
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
di
provinsi,
B.
Tujuan
Tujuan disusunnya Pedoman Pelaksanaan Sistem Kerja Latihan,
Kunjungan dan
Supervisi,
yaitu :
1. Memberikan acuan bagi pelaksanaan penyuluhan pertanian
dan pemangku kebijakan dalam pelaksanaan Sistem Kerja
Latihan,
Kunjungan
dan
Supervisi
dari
tingkat
pusat,
Keluaran
1.
Ditetapkannya Pedoman Pelaksanaan Sistem Kerja
Latihan, Kunjungan dan
Supervi
si;
2.
Ditetapkannya standar pelaksanaan Sistem Kerja Latihan,
Kunjungan dan
Supervi
si;
3.
Meningkatnya kualitas pelaksanaan Sistem Kerja Latihan,
Kunjungan dan
Supervi
si;
4. Meningkatnya kinerja penyuluh pertanian dalam melakukan
pendampingan petani.
D.
Sasaran
Sasaran Pedoman Pelaksanaan Sistem Kerja Latihan, Kunjungan
dan Supervisi meliputi pelaksana penyuluhan pertanian dan
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
E.
Manfaat
Manfaat Pedoman Pelaksanaan Sistem Kerja Latihan, Kunjungan dan
Supervisi:
1. Penyuluh pertanian mempunyai rencana kerja yang terarah dalam
setahun;
2. Penyuluh pertanian mengunjungi pelaku utama dan pelaku
usaha secara teratur, terarah dan berkelanjutan;
3. Penyuluhan
dan
dilaksanakan
melalui
pendekatan
personal
pertanian
cepat
mengetahui
masalah
yang
penyuluhan
mendapatkan
supervisi,
Pengertian
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan :
1.
efisiensi
usaha,
pendapatan,
dan
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
3.
Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian yang selanjutnya disebut WKPP,
adalah
daerah binaan penyuluh pertanian yang terdiri dari satu atau beberapa
desa;
4.
Sistem
supervisi
Kerja
yang
Latihan
dan
Kunjungan
serta
penyuluh
berupa
yang
ditindaklanjuti dengan
pendampingan
terjadwal
dan
kepada
didukung
kunjungan
petani/poktan
dengan
supervisi
secara
teknis
dari
baik
kepada
berupa
penyuluh
teori
maupun
pertanian
praktek
melalui
dari
metode
adalah
kegiatan
pendampingan
dan
dalam
(kelompoktani/gabungan
kelembagaan
petani
kelompoktani/Kelembagaan
Ekonomi Petani);
7. Supervisi
pelaksanaan
adalah
pembinaan
dan
pengawasan
dan/
atau
usahatani
di
beserta
keluarganya
bidang
tanaman
yang
pangan,
9.
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
10.
11. Gabungan
gapoktan
Kelompoktani
yang
selanjutnya
disebut
penanganan
pascapanen,
pengolahan,
penunjang;
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
BAB
II
SISTEM PENYELENGGARAAN
PENYULUHAN
Penyuluhan pertanian diselenggarakan untuk kepentingan sasaran,
yaitu pelaku usaha/petani dan pelaku usaha yang bergabung dalam
poktan maupun gapoktan, agar mereka mau dan mampu menolong
dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya
untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan,
dan
kesejahteraannya,
serta
meningkatkan
kesadaran
dalam
di
desa/kelurahan
merupakan
pelaksana
utama
dilakukan
penyusunan
penyusunan
programa
rencana
penyuluhan
kegiatan
pertanian
dimulai
dari
desa/kelurahan,
pertanian
desa/kelurahan.
Penyuluhan
pertanian
materi
penyuluhan
pertanian
dibuat
berdasarkan
spesifik
lokalita,
sederhana,
penyajiannya
Materi
dapat
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
pertanian
diselenggarakan
oleh
kelembagaan
dengan
kecamatan.
Dalam
pelaksanaan
penyuluhan
Selain
itu,
penyuluhan
pertanian
juga
dapat
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
di
disupervisi
desa/kelurahan
oleh
Pimpinan
oleh
penyuluh
setiap
pertanian
BP3K/Penyuluh
Urusan
yang
dan
Supervisi
dan
provinsi
dilakukan
dan
supervisi
pusat
oleh
teknis
dari
penyuluh
kabupaten/ kota,
senior
kelembagaan
Tinggi,
dikembangkan
dan
sistem
Profesional.
informasi
Di
manual
BP3K
dan
maupun
Pusdatin
elektronik
di
setiap
desa/kelurahan.
Sistem
penyelenggaraan
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
10
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
BAB
III
PELAKSANAAN SISTEM KERJA
LAKU SUSI
Sistem Kerja LAKU SUSI diselenggarakan melalui tahapan
penetapan jadwal, persiapan dan pelaksanaan Sistem Kerja LAKU
SUSI sebagai berikut:
A.
BP3K
menyelenggarakan
Rapat
Koordinasi
oleh
Pimpinan
BP3K/Penyuluh
(Programmer).
3.
Peserta terdiri dari semua penyuluh pertanian yang ada di
BP3K dan ketua/
pengurus dari poktan serta gapoktan.
4. Tujuan
rapat
untuk
menyusun
jadwal
pelaksanaan
supervisi,
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
11
saat
penyuluh
pertanian
di
WKPP
melakukan
kunjungan kepada poktan (hari ke- I, II, III, dan IV), Pimpinan
BP3K/Supervisor dapat melakukan supervisi langsung ke
lapangan.
c. Hari
ke-V,
di
BP3K
penyuluh
untuk
pertanian
mereview
melakukan
hasil
pertemuan
kunjungan
ke
dalam
tertentu,
ke
poktan
12
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
B.
Latihan
a.
1)
Persiapan Latihan
Penyuluh di BP3K
Menetapkan Materi Latihan
Materi latihan di BP3K ditetapkan melalui langkah-langka berikut:
a)
melakukan
masalah
yang
identifikasi
dihadapi
poktan/gapoktan/KEP
pengembangan
kelembagaan
potensi
oleh
yang
lainnya
petani/
meliputi
usahatani,
dan
dan
manajemen
seperti
pada
pengembangan
manajemen
usahatani,
kelembagaan
dan
lainnya
potensi
tercantum
dan
dalam
Apabila
maka dapat
Materi
Yang
Dibutuhkan
petani,
melalui
diskusi
dengan
b)
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
13
3) Menyepakati
bersama
materi-materi
yang
akan
materi
yang
narasumber
dilatihkan
untuk
termasuk
rencana
waktu
BP3K
melaporkan
kepada
Kepala
Selanjutnya,
narasumber
yang
tidak
bagi
bertujuan
penyuluh
pertanian
di
BP3K
bagi
penyuluh
pertanian
bertempat
di
minggu sekali.
3)
4)
tentang
1)
Peraturan
Pedoman
Menteri
Pembinaan
Kelompoktani,
2)
14
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
Peningkatan
kemampuan
Kelompoktani;
8)
Pelaksanaan
Petunjuk
masalah
dan
dapat
dikombinasikan
BP3K
yang
menguasai
instansi/lembaga
bidangnya
terkait
antara
materi
yang
atau
sesuai dengan
kabupaten/ kota,
tenaga profesional
praktisi,
pertanian.
perbankan,
Apabila diperlukan,
(BPTP),
Balai
Pelatihan
Pertanian,
perguruan tinggi.
7)
Setiap akhir
harus membuat
latihan,
masing-masing
penyuluh
BP3K
pelaksanaan
melaporkan
bertanggung
kegiatan
hasil
dan
latihan
proses
jawab
atas
penyuluh
dan
latihan
yang
Kunjungan
a.
Pesiapan
Kunjungan
Dalam
rangka
pelaksanaan
kunjungan
penyuluh
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
15
1) Menyampaikan
jadwal
dan
kunjungan
menyepakati
ke
rencana
serta
poktan/gapoktan/KEP
pada
materi
kunjungan
beserta
alat
disampaikan.
Materi
untuk
peningkatan
ceramah
16
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
b.
Pelaksanaan Kunjungan
1) Kunjungan
penyuluh
pertanian
kepada
pengetahuan
dan
ketrampilan
masalah
poktan/gapoktan/KEP
yang
dihadapi
dalam
petani/
pengembangan
penyuluh
pertanian
melaksanakan
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
17
di
pelaksana
WKPP
ada
kegiatan
poktan
program
yang
menjadi
tertentu,
maka
kunjungan
petani/poktan/
dapat
di
gapoktan/KEP
pertemuan/posluhdes),
tempat
(rumah
tempat
pertemuan
petani/balai
usahatani
pertanian
melaporkan
hasil
kunjungan
Supervisi
Supervisi pada sistim Kerja LAKU SUSI merupakan satu
rangkaian kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan di
BP3K. Untuk meningkatkan efektifitas dan kualitas LAKU,
maka dilakukan supervisi terpadu secara berjenjang mulai
dari kabupaten/kota,provinsi dan pusat.
a.
Supervisi di
Kecamatan
Penyuluh Supervisor melaksanakan supervisi kinerja
penyuluh di lapangan setiap dua minggu sekali. Jika
Penyuluh Supervisor belum ada, maka supervisi dapat
dilakukan oleh Pimpinan BP3K atau penyuluh senior yang
ditunjuk.
18
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
dalam
melaksanakan
kunjungan
ke
Kabupaten/Kota
Supervisi dalam rangka sistem Kerja LAKU SUSI di
kabupaten/kota
dilakukan
secara
terpadu
untuk
pencapaian
sasaran
program
pembangunan
dengan
instansi
lingkup
pertanian
kabupaten/kota menyepakati :
1)
Jadwal rutin supervisi terpadu setiap 3
bulan sekali.
2) Membentuk Tim Supervisi Terpadu Kabupaten/Kota,
terdiri dari Bapeluh, Dinas Teknis Lingkup Pertanian
dan Peneliti Pendamping. SK Tim ditandatangani oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
3) Materi
supervisi
terpadu
disesuaikan
dengan
terpadu
kabupaten/kota
dapat
dilakukan
kabupaten/kota
(Bapeluh,
Dinas
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
19
2) Masalah
kinerja
kunjungan
penyuluh
ke
mendapatkan
poktan/
dukungan
dalam
pelaksanaan
gapoktan/KEP
untuk
peningkatan
kinerja
penyuluh.
3) Masalah-masalah
pelaksanaan
program
Provinsi
Supervisi dalam rangka sistem Kerja LAKU SUSI di
provinsi dilakukan secara terpadu untuk mengidentifikasi
dan
memecahkan
kunjungan
masalah
penyuluh
ke
latihan
di
BP3K
poktan/gapoktan/KEP
dan
serta
supervisi
terpadu
disesuaikan
dengan
terpadu
provinsi
dapat
di
dilakukan
BP3K,
melalui
latihan
20
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
Hasil
supervisi
berupa :
1) Materi latihan penyuluh di BP3K yang perlu dukungan
narasumber dari provinsi (Bakorluh, Dinas Teknis
Lingkup Pertanian, BPTP, UPT lingkup BPPSDMP,
praktisi, profesional, dan lainnya).
2) Masalah
kinerja
kunjungan
penyuluh
ke
poktan/
mendapatkan
dukungan
dalam
pelaksanaan
gapoktan/KEP
untuk
peningkatan
kinerja
penyuluh.
3) Masalah-masalah
pelaksanaan
program
Pusat
Supervisi dalam rangka sistim Kerja LAKU SUSI di
pusat dilakukan secara terpadu untuk mengidentifikasi
dan
memecahkan
kunjungan
masalah
penyuluh
ke
latihan
di
BP3K
dan
poktan/gapoktan/KEP
serta
dari
Tim
Supervisi
Terpadu
Pusat,
Lingkup
Pertanian,
Badan
Pusdatin,
Perguruan
Tinggi,
Litbang
Profesional.
Pertanian,
SK
Tim
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
21
3) Materi
supervisi
terpadu
disesuaikan
dengan
terpadu
Pusat
dapat
dilakukan
melalui
dari
Lingkup
provinsi
(BPPSDMP,
Pertanian,
Peneliti
Direktorat
Pendamping,
kinerja
kunjungan
ke
penyuluh
poktan/
mendapatkan
dukungan
dalam
pelaksanaan
gapoktan/KEP
untuk
peningkatan
kinerja
penyuluh.
3) Masalah-masalah
pelaksanaan
program
komoditas
strategis
seperti
pada
lampiran 4, 5 dan 6.
Hasil supervisi terpadu disusun oleh tim yang dikoordinir
oleh Pusat Penyuluhan Pertanian untuk ditindaklanjuti
dan
sebagai
bahan
laporan
BPPSDMP
ke
Menteri
Pertanian.
C.
PENYEDIA INFORMASI
1.
Kecamatan
Dalam pelaksanaan Sistem Kerja LAKU SUSI, BP3K harus
dapat
menyediakan
informasi
yang
diperlukan
oleh
22
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
a.
2.
d.
RDK/RDKK
e.
lain-lain.
Kabupaten/kota
Dalam
pelaksanaan
supervisi
oleh
Tim
Sistem
Kerja
LAKU
SUSI,
hasil
kelembagaan
KEP)
petani
(poktan,
Provinsi
Dalam
supervisi
pelaksanaan
oleh
Sistem
Kerja
LAKU
SUSI,
hasil
kelembagaan
KEP)
petani
(poktan,
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
23
4.
Pusat
Dalam pelaksanaan Sistem Kerja LAKU SUSI, hasil supervisi
oleh Tim Pusat harus dapat menyediakan informasi yang
diperlukan oleh Pusat Penyuluhan Pertanian, Ditjen Teknis,
dan instansi lingkup pertanian lainnya, antara lain data-data:
a. Rekapitulasi
gapoktan,
kelembagaan
KEP)
petani
(poktan,
setiap provinsi;
b.
Rekapitulasi luas tanam dan produksi komoditas
strategis setiap provinsi;
c.
dan lainlain.
24
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
BAB
IV
DUKUNGAN LATIHAN PENYULUH
PERTANIAN DI BP3K
A.
Kecamatan
BP3K dapat meminta bantuan Kantor Cabang Dinas (KCD)
Kecamatan/UPT tingkat kecamatan dan instansi teknis terkait
sebagai narasumber materi latihan yang tidak dapat difasilitasi
oleh BP3K.
B.
Kabupaten/Kota
1.
Persiapan
a.
Bapeluh menginventarisasi :
1)
laporan
masing-
inventarisasi
digunakan
sebagai
bahan
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
25
2.
Pelaksanaan
a. Bapeluh
dan
instansi
terkait
mengirimkan
pelaksanaan
penyuluh
di
fasilitasi
BP3K
didokumentasikan
nasumber
dan
sebagai
pelatihan
bahan
pada
latihan
di
Bapeluh
laporan
bulanan
Bapeluh ke Bakorluh.
C.
Provinsi
1.
Persiapan
a.
Bakorluh menginventarisasi :
1) Materi latihan penyuluh di BP3K yang tidak dapat
difasilitasi oleh Bapeluh berdasarkan umpan balik
hasil kunjungan lapangan para penyuluh di lapangan
dan laporan masing-masing Bapeluh;
2) Kebijakan dan informasi lainnya di provinsi dan
pusat yang perlu disampaikan ke kecamatan dan
desa.
Hasil
inventarisasi
digunakan
sebagai
bahan
menagani
Koperasi
dan
UMKM,
lembaga
dengan
instansi
narasumber
latihan
melakukan
terkait
penyuluh
untuk
di
BP3K
koordinasi
menetapkan
dan
jenis
latihan
untuk
bahan
26
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
2.
Pelaksanaan
a. Bakorluh
dan
instansi
terkait
mengirimkan
BPPSDMP
melaksanakan
pelatihan
sesuai
pelaksanaan
pada
fasilitasi
narasumber
provinsi
Pusat
1.
Persiapan
a. Badan Penyluhan dan Pengembangan SDM Pertanian c.q.
Pusat
Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) menginventarisasi:
1)
Pelatihan
Pendidikan,
Pertanian
Standarisasi
dan
(Puslatan);
Pusat
Sertifikasi
Profesi
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
27
materi
dan
mendukung
latihan
narasumber
penyuluh
di
untuk
BP3K.
Materi
hasil
koordinasi
ini
(kebijakan
dan
hasil
lapangan sebagai
Puslatan
lingkup
untuk
perencanaan/usulan
dilaksanakan
BPPSDMP
ditetapkan
bahan
di
di
provinsi.
UPT
Pelatihan
Jenis
pelatihan
Pelaksanaan
a. Menyediakan
materi
penyuluhan
dengan
sasaran
Penyuluhan
instansi/kelembagaan
sesuai
hasil
Pertanian
dan
koordinasi
Pusluhtan
dengan
instansi/lembaga terkait;
c. Puslatan
melalui
melaksanakan
lapangan
UPT
Pelatihan
pelatihan
sesuai
hasil
bagi
lingkup
BPPSDMP
penyuluh
pertanian
instansi/lembaga terkait;
d. Puslatan menginformasikan kepada Pusluhtan tentang
pelatihan bagi penyuluh pertanian lapangan yang telah
dilaksanakan UPT Pelatihan lingkup BPPSDMP, sebagai
bahan laporan pelaksanaan Sistem Kerja
LAKU.
28
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
BAB
V
STANDARDISASI PELAKSANAAN SISTEM KERJA LAKU
SUSI
A.
Pusat
Standardisasi pelaksanaan Sistem Kerja LAKU SUSI di
tingkat pusat, sebagai berikut:
1. Koordinasi
Pertanian,
BPPSDMP
dengan
Ditjen
Teknis
lingkup
supervisi
terpadu
pusat
melaksanakan
kegiatan
Provinsi
Standardisasi pelaksanaan Sistem Kerja LAKU SUSI di tingkat
provinsi, sebagai berikut:
1. Koordinasi Bakorluh dengan dinas teknis lingkup pertanian,
BPTP, penyuluh provinsi atau para profesional/pihak terkait,
setiap 3 bulan sekali.
2. Tim
supervisi
terpadu
provinsi
melaksanakan
kegiatan
Kabupaten/Kota
Standarisasi pelaksanaan Sistem Kerja LAKU SUSI di tingkat
kabupaten, sebagai berikut:
1. Koordinasi
peneliti
Bapeluh
dengan
dinas
teknis
lingkup
pertanian,
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
29
Kecamatan
1. Pertemuan Koordinasi BP3K dengan UPT Teknis Kecamatan untuk
persiapan
Sistem Kerja LAKU SUSI, sekali setahun pada awal tahun;
2. Penyusunan Format Rencana Latihan bagi Penyuluh
Pertanian di BP3K, 1 paket setiap tahun;
3. Laporan persiapan Sistem Kerja LAKU SUSI di kecamatan dari Pimpinan
BP3K
kepada Bapeluh, sekali setahun;
4.
5.
30
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
BAB VI
PELAPOR
AN
Hasil pelaksanaan Sistem Kerja LAKU SUSI dilaporkan secara
reguler
dan
kecamatan,
berjenjang
mulai
kabupaten/kota,
dari
provinsi
tingkat
hingga
desa/kelurahan,
ke
pusat untuk
4.
B.
BP3K
BP3K menyampaikan laporan bulanan kepada Bapeluh paling lambat
tanggal
5 bulan berjalan dan tembusan kepada Dinas Teknis terkait. Laporan
bulanan
Pimpinan BP3K berisi antara lain:
1. Rekapan data Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan
Produktivitas komoditas strategis di kecamatan.
2.
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
31
C.
Bapeluh
Bapeluh menyampaikan laporan bulanan kepada Bakorluh paling lambat
tanggal
10 bulan berjalan. Laporan bulanan Bapeluh berisi antara lain:
1. Rekapan data Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan
Produktivitas komoditas strategis di kabupaten/kota.
2.
D.
Bakorluh
Bakorluh menyampaikan laporan bulanan kepada Pusluhtan paling
lambat
tanggal 15 bulan berjalan. Laporan bulanan Bakorluh berisi antara lain:
1. Rekapan data Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan
Produktivitas komoditas strategis di provinsi.
2.
E.
BPPSDMP
BPPSDMP c.q. Pusluhtan menyampaikan laporan
penyelenggaraan penyuluhan kepada Menteri Pertanian sesuai
kepentingan.
32
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
BAB VII
PEMBIAY
AAN
Pembiayaan
pelaksanaan
Sistem
Kerja
LAKU
SUSI
dari
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
33
No
.
c.
ATK
2.
3.
C.
1.
2.
3.
D.
1.
2.
3.
34
c.
ATK
Konsumsi
b.
c.
ATK
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
BAB
VIII
PENUT
UP
Pelaksanaan Sistem Kerja LAKU SUSI merupakan bagian yang tidak
terpisahkan
dari
Kelompoktani,
pembinaan
dan
Kelompoktani,
Kelembagaan
Ekonomi
Gabungan
Petani.
Dengan
membantu
penyuluh
pusat
Pertanian
sampai
sekaligus
dijadikan
acuan
bagi
para
tingkat
desa/kelurahan
dalam
menjalankan
profesional,
sehingga
mampu
membina
Kelompoktani,
kesejahteraan
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
35
36
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
LAMPIRAN - LAMPIRAN
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
37
No.
Petani/Pokt
an/
Gapoktan/K
Potensi Yang
Dapat
Dikembang
kan
Materi
Yang
Dibutuhka
n
Keteranga
n
38
Petani/Pokt
an/
Gapoktan/K
EP
Masalah Yang
Dihadapi
Priorita
s
Masalah
Yang
Akan
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
Materi
Yang
Dibutuhka
n
No.
Materi
Yang
Dibutuhkan
Materi
Dikuasai
Penyuluh
Belum
Dikuasai
Penyuluh
Materi
Yang
Dilatihkan
Lampiran 3 :
Tabel 3 : Narasumber dan Rencana Wa k t u Pelaksanaan
No.
Materi Yang
Dilatihkan
Narasumber
Rencana
Waktu
Pelaksan
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
39
DATA KELOMPOK
T
40
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
TANI (POKTAN)
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
41
42
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
POKTANI (GAPOKTAN)
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
43
EK
Provinsi :
Kabupaten :
Kecamatan :
1 = KUB,
= Koperasi,
PT
44
Legalitas
Bentuk
Kelembagaan
Ekonomi Petani
Alamat
2
3=
No.
Telpon
Nama
Akta Badan
Modal dasar
Tahun
Direktur/
Hukum 1= Akta Notaris Kelembagaan
Pembentukan
Ketua
(Ada/Tidak) 2= Notaris dan
(Rp)
Jumlah
Pemegang
Saham/
Anggota
**)
Tanaman Pangan
Jumlah Jumlah Kelembagaan
Total Aset
anggota Petani yang menjadi
anggota
Menkumham
(org)
(org)
Poktan
Gapoktan
(Rp)
Perkebunan
Pemasaran
Volume Usaha (ton per bulan)
Volume Usaha (ton per bulan)
Pe
Luas Lahan
Luas Lahan
<mulcho>
yang
yang
diusahakan
diusahakan
Aneka Aneka Regional Ekspor
Kelapa Regio
(Ha)
Padi Jagung Kedelai
Kopi Kakao Tebu Karet
Umbi Kacang
Sawit
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
EKONOMI PETANI
Hortikultura
Peternakan
Pengolahan
Kemitraan Usaha
Sertiikat Mutu
Volume Usaha
Volume Usaha (ton per bulan)
Pemasaran
Volume Usaha (ekor per bulan)
Pemasaran
Pemasaran
Jenis Mitra (multiple choice)
Bentuk Kemitraan <mulcho>
Luas Lahan
Unit
Produk
(ton per bulan)
Jumlah
yang
Pengolahan
Ternak yang
diusahakan
yang dimiliki
Perusahaan
elapa Regional Ekspor
Bawang Aneka
Tanaman Tanaman Regional Ekspor
Sapi// Kambing/
Sarana
Jeruk
Babi Ayam tik Regional Ekspor
Hasil Limbah Regional Ekspor
Koperasi Perorangan Pemasaran
Pendampingan
(Ha)
(unit)
Sawit
Merah Cabai
Obat
Hias
Kerbau Domba
Produksi
nternasional Nasional Lokal
(SO, dll)
n)
Pemasaran
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
45
No.
Uraian
1.
Luas Tanam
2.
Luas Panen
3.
Produksi
4.
Produktivita
s
Standing
Crop
5.
20....*
)
RataRealisasi
Rata
5 Tahun
Okt
Apr
Targe
Jml
Terakhir t
Mar Se
20....**
)
Realisa
Targe Okt Aprsi
Jml
t
Mar Sep
Tabel 7b. Data Produksi Daging, Susu, Telur dan Komoditas Utama
Peternakan 5 tahun terakhir ( 20.......s.d 20............)
No.
Uraian
1.
Sapi
2.
Kerbau
3.
dst
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi
Th.....(ton)
Th.....(ton)
Th.....(ton)
Th.....(ton)
Th.....(ton)
Ratarata
46
No
.
Populasi
1.
Sapi
2.
Kerbau
3.
dst
Produksi
Th.....(ekor)
Produksi
Th.....(ekor)
Produksi
Th....(ekor)
Produksi
Th....(ekor)
Produksi
Th....(ekor)
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
Rata-rata
Pemecahan masalah
(..............................
( ...........................................)
.......) NIP.
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
47
dan
Pemecahan masalah
(..............................
.......) NIP.
*) PPilihi
48
( ...........................................)
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
Kabupaten/Kota
Provinsi
:
Penyuluh
:
No.
Supervisor
Tangg
al
Supervi
si
Penyulu
h Yang
Disuper
visi
WKP
P
Masala
h
Kinerja
Penyul
Pemecah
an
Masala
h
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)
Tindak
Lanjut
49
50
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI (LAKU SUSI)