Anda di halaman 1dari 22

No.

Kode:

LAPORAN AKHIR TAHUN 2014

PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI,


EKSPOSE/PAMERAN, HPS,
PENAS DAN SIARAN TV

Oleh :
Ir. Benyamin Ruruk

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH


BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2014

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR 2014


1.

Judul Kegiatan

Pengembangan Media Informasi,


Ekspose/Pameran, HPS, Penas dan
Siaran TV.

2.

Unit Kerja

3.

Alamat Unit Kerja

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian


(BPTP) Sulawesi Tengah
Lasoso No. 62 Biromaru, Palu Sulawesi
Tengah

4.

Penanggung Jawab
a. Nama
b.
Pangkat/Golongan
c. Jabatan
c1. Struktural
c1. Fungsional
Lokasi Kegiatan
Status Kegiatan
Tahun Dimulai
Tahun Ke
Biaya Kegiatan TA.
2014

5.
6.
7.
8.
9.

10. Sumber Dana

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Ir. Benyamin Ruruk


Pembina Tk I /IV B

Penyuluh Madya
Sulawesi Tengah
Lama
2012
3
Rp. 150.761.000 (Seratus lima
puluh juta tujuh ratus enam puluh
satu Rupiah)
Satker Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sulawesi Tengah

Koordinator Program,

Palu, Desember 2014


Penanggung Jawab,

Dr.Ir. Syafruddin, MP
NIP.19630327 199103 1 001

Ir. Benyamin Ruruk


NIP.19570615 198703 1 002

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas berkat-Nya sehingga laporan akhir ini dapat terselesaikan.
Laporan ini memuat hasil kegiatan Pengembangan Media Informasi,
Siaran Televisi dan Koran untuk mengekspose kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh BPTP Sulawesi Tengah tahun 2014 dan informasi
teknologi yang dibutuhkan oleh petani dan stakeholder lainnya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Kepala BPTP Sulawesi
Tengah, teman-teman tim Peneliti/Penyuluh dan Teknisi lingkup BPTP
Sulawesi Tengah serta petani koperator, yang telah membantu
pelaksanaan di lapangan hingga penyusunan laporan akhir. Disadari
bahwa isi laporan akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan.
Palu, Desember 2014
Penanggung Jawab,

Ir. Benyamin Ruruk


NIP. 19570615 198703 1
002

iii

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN

ii

KATA PENGANTAR

iii

DAFTAR ISI

iv

DAFTAR TABEL

v
1

RINGKASAN

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

3
3

1.2. Dasar Pertimbangan


1.3. Tujuan

3
5
6
6

1.4. Keluaran
II.

TINJAUAN PUSTAKA

III.

PROSEDUR
3.1. Pendekatan
3.2. Ruang Lingkup
3.3. Teknik Diseminasi
3.4

Bahan dan Alat

6
6
8
8
9
9
11
13
13
14

3.5
IV.

Waktu dan Tempat

15

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Media Tercetak (Juknis/Booklet dan folder, Display dan
Koran)
4.2. Media Audio Visual

V.

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

VI.

KINERJA HASIL DISEMINASI

VIII. DAFTAR PUSTAKA

iv

DAFTAR TABEL
Teks
Hal
Tabel 1 Judul Informasi Teknologi Pertanian yang Disusun dan
Disebarluaskan
7
Tabel 2 Judul berita kegiatan BPTP Sulteng melalui media koran
selama tahun 2014
10
Tabel 3 Judul berita kegiatan BPTP Sulteng melalui TVRI lokal Palu
selama tahun 2014
12

vi

RINGKASAN
Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian (litkaji) pertanian
ditentukan oleh tingkat pemanfaatan hasilnya oleh pengguna. Masalah
di tingkat petani tidak selalu dapat terjawab dengan mudah oleh para
penyuluh pertanian di lapangan karena informasi tersebut masih
berbentuk hasil penelitian dan belum bersifat informatif untuk petani.
Oleh karena itu, diperlukan usaha penyampaian teknologi secara
informatif, aplikatif dan efektif dari hasil kegiatan penelitian kepada
petani untuk diterapkan pada usahataninya.
Tujuan kegiatan ini adalah menyebarluaskan informasi teknologi
hasil penelitian dan pengkajian teknologi pertanian serta kegiatankegiatan BPTP Sulawesi Tengah kepada petani dan masyarakat
pertanian lainnya serta pelaku Agribisnis melalui media tercetak
berupa juknis 994 eksemplar, display 25 unit, ekpose di koran lokal
sebanyak 11 kali dan keikutsertaan ke PENAS XIV di Jawar Timur
sebanyak 4 orang peneliti dan Penyuluh. Sedangkan melalui media
audio visual/TVRI berupa liputan kegiatan 5 kali.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa a). penyebaran informasi
pertanian dilakukan melalui media tercetak dan audio visual; b).
penyusunan dan penyebaran informasi pertanian melalui media
tercetak dilakukan dalam bentuk juknis/booklet dengan 1 (satu) judul
yang masing-masing berjumlah 994 eksemplar dan 25 (dua puluh lima)
unit display. Sedangkan dalam bentuk news sebanyak 11 kali terbitan
koran lokal (Mercusuar dan Radar Sulteng) .

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyaluran hasil penelitian melalui kegiatan

penyuluhan

bukan

hal yang baru, tetapi semakin maju tingkat pengetahuan petani maka
makin tinggi pula tuntutan permintaan teknologi untuk meningkatkan
produksi usahataninya. oleh karena itu, diperlukan usaha penyampaian
teknologi secara informatif, aplikatif dan efektif dari hasil kegiatan
penelitian kepada petani untuk diterapkan pada usahataninya (anonim,
1999) .
Proses

adopsi

merupakan

proses

mental

bagi

petani

yang

memerlukan waktu relatif lama. Oleh sebab itu, diperlukan upaya yang
terus menerus dalam proses adopsi dengan memanfaatkan wadah
diseminasi

berbagai

bentuk

media,

diantaranya

melalui

media

elektronik, audio visual dan tercetak agar menjangkau sasaran yang


luas. Isbagio (1998), menyatakan bahwa penyebaran informasi hasil
penelitian melalui publikasi sangat diperlukan karena publikasi mampu
menjangkau sasaran lebih luas.

Bentuk publikasi dan penyampaian

informasi melalui audio visual, radio, tv dan lain-lain mempunyai


beberapa keunggulan, antara lain dapat menyampaikan pesan secara
lisan yang berguna bagi pendengar yang minat bacanya rendah, dan
dapat didengar sambil bekerja serta biaya relatif rendah. Untuk materi
yang sifatnya teknis, metode yang ideal dan memungkinkan adalah
melalui praktek langsung di tingkat petani sehingga petani dapat
berpikir secara realistis untuk menerapkan suatu teknologi. petani
cenderung untuk mengadopsi inovasi jika telah dicoba dalam skala
kecil di lahannya sendiri dan terbukti lebih baik dari pada mengadopsi
inovasi dengan cepat dalam skala besar.
Media

massa

mempunyai

peranan

yang

berarti

untuk

menyampaikan pesan kepada masyarakat luas, termasuk yang


berkaitan dengan pencapaian tujuan pembangunan.

Kemampuan

dan potensi media massa yang demikian besar menyebabkan Rogers


menggambarkannya sebagai pengganda ajaib (magic multiplier).
Media massa yang dimaksud antara lain siaran televisi dan surat
kabar (Efendy dan Onong Uchjana, 1990).
I.2. Dasar Pertimbangan

Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian (litkaji) pertanian


ditentukan

oleh

tingkat

pemanfaatan

hasilnya

oleh

pengguna.

Diseminasi merupakan kegiatan untuk menyampaikan teknologi dan


informasi hasil litkaji yang diperlukan untuk memecahkan masalah
teknis pertanian, sosial budaya dan ekonomi serta kebutuhan petani.
Masalah di tingkat petani tidak selalu dapat terjawab dengan mudah
oleh para penyuluh pertanian di lapangan karena informasi tersebut
masih benbentuk hasil penelitian belum bersifat informatif

untuk

petani. Akibatnya, hasil kajian dari BPTP Sulawesi Tengah dan Balit
Komoditas belum diketahui dan teradopsi secara luas oleh petani.
Petani kecil yang kemampuannya serba terbatas kurang terjangkau
dengan informasi. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pengaturan
informasi teknologi yang telah dihasilkan tersebut di atas sekaligus
untuk mendapatkan umpan balik dari lapangan, maka perlu dilakukan
beberapa kegiatan diseminasi.
Penyaluran hasil penelitian melalui kegiatan penyuluhan bukan
hal yang baru tetapi semakin maju
nelayan
untuk

maka makin
meningkatkan

tinggi
produksi

tingkat

pula

pengetahuan

petani-

tuntutan permintaan teknologi

usahataninya.

Oleh

karena

itu,

diperlukan usaha penyampaian teknologi secara informatif, aplikatif


dan efektif dari hasil kegiatan penelitian kepada petani-nelayan untuk
diterapkan pada usahataninya.

Pengembangan media informasi

merupakan upaya untuk menyebarluaskan informasi teknologi melalui


media tercetak maupun media elektronik.
I.3. TUJUAN
a. Tujuan Akhir
Menyebarluaskan informasi teknologi hasil penelitian dan
pengkajian teknologi pertanian serta kegiatan-kegiatan BPTP
Sulawesi Tengah kepada petani dan masyarakat pertanian
lainnya serta pelaku Agribisnis melalui media tercetak dan audio
visual.
b. Tujuan Antara (tahun 2014)
Menyebarluaskan informasi teknologi hasil penelitian dan
pengkajian teknologi pertanian serta kegiatan-kegiatan BPTP

Sulawesi Tengah kepada petani dan masyarakat pertanian


lainnya serta pelaku Agribisnis melalui media tercetak berupa
juknis 994 eksemplar, display 25 unit, ekpose di koran lokal 11
kali, sedangkan melalui media audio visual/TVRI berupa

liputan

kegiatan 5 kali.

1.4. Keluaran yang diharapkan


a. Keluaran Akhir
Tersebarnya informasi teknologi
pengkajian

teknologi

pertanian

serta

hasil

penelitian

dan

kegiatan-kegiatan

BPTP

Sulawesi Tengah kepada petani dan masyarakat pertanian lainnya


serta pelaku Agribisnis melalui media tercetak dan audio visual.
b. Keluaran Antara (Tahun 2014)
Tersebarnya

informasi

teknologi

pengkajian teknologi pertanian

hasil

penelitian

dan

serta kegiatan-kegiatan BPTP

Sulawesi Tengah kepada petani dan masyarakat pertanian lainnya


serta pelaku Agribisnis melalui media tercetak berupa juknis 994
eksemplar,

Diplay 25 unit,

ekpose di koran lokal 11 kali,

sedangkan melalui media audio visual/TVRI berupa

liputan

kegiatan 5 kali.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Semakin meningkat pengetahuan dan pendapatan petani,


maka semakin meningkat pula tuntutan petani atas kebutuhan
informasi mengenai teknologi untuk peningkatan usahataninya (Saleh,
2006).

Oleh karena itu, diperlukan usaha penyampaian teknologi

secara informatif, aplikatif dan efektif dari hasil kegiatan penelitian


kepada petani untuk diterapkan pada usahataninya (Anonim, 1999).
Suatu

informasi

akan

dapat

diterima,

dimanfaatkan

dan

diaplikasikan oleh pengguna jika sesuai dengan kebutuhan, mudah


dipahami, dan bersifat praktis (Kartasapoetra, 2004).

Penyampaian

informasi teknologi dapat berbentuk tercetak dan audio visual seperti


video dan pameran. Keunggulan penyampaian informasi berbentuk
audio visual adalah memberikan gambaran yang lebih nyata dari unsur
gambar dan gerak (Sumardi, 2005).
Menurut Sumardi (2005), prosentase penyerapan informasi
menurut bentuk penyajiannya berbeda-beda.

Informasi bersifat

audibel atau informasi yang dapat didengar langsung maupun tidak


langsung (melalui radio atau telephone) sebesar 20%.

Sedangkan

informasi yang bersifat audio visual atau informasi yang dapat


didengar dan dilihat (melalui televisi atau video) sebesar 60% dan
penyerapan informasi yang bersifat visual atau informasi yang dapat
dilihat, berbentuk tulisan ataupun gambar adalah 75%.
Keunggulan penyampaian informasi secara tercetak adalah
mudah dalam penyebaran dan biaya relatif rendah. Penyebaran
informasi melalui media cetak dapat menjangkau pengguna yang
tersebar, jauh, dan lebih banyak dibanding komunikasi tatap muka.
Media cetak juga dapat dibaca ulang sehingga lebih memudahkan
pembaca untuk memahami informasi yang dikandungnya. Walaupun
demikian, sering media cetak yang disediakan tidak mencapai sasaran
karena penyajiannya tidak sesuai dengan kemampuan pengguna yang
dituju, misalnya informasi untuk petani disajikan menggunakan bahasa
ilmiah. Media cetak tidak bermanfaat jika topik yang disajikan tidak
sesuai dengan kebutuhan pembaca. Selain itu, informasi mengenai
hasil-hasil litkaji dapat disosialisasikan dan dipromosikan dalam bentuk
ekspose atau pameran. Dengan pemahahaman ini diharapkan

dukungan instansi terkait, pemerintah daerah dan masyarakat umum


terhadap unit kerja litkaji dapat meningkat (Badan Litbang Pertanian,
2001).

III. PROSEDUR

III.1 Pendekatan
Pendekatan

yang

dilakukan

pada

kegiatan

penyebaran

informasi yaitu secara personal, kelompok dan khalayak umum,


tergantung dari media yang digunakan.
III.2

Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ini secara garis besar meliputi 2 (dua)
kegiatan, yaitu penyebarluasan informasi melalui (a) media
tercetak (juknis/booklet, Display dan koran); (b). audio visual/TVRI
( peliputan kegiatan di lapangan).

3.3

Teknik Diseminasi
Teknik penyampaian materi informasi melalui media tercetak
(juknis/booklet, Display dan koran) dan audio visual (televisi).

Tahapan Kegiatan
Tahapan

pelaksanaannya

tergantung

dari

bentuk

penyampaian informasi, baik melalui media tercetak maupun


audio visual. Khusus untuk media tercetak (juknis/booklet dan
display) tahapannya yaitu penentuan judul informasi yang akan
disampaikan berdasarkan kebutuhan petani dan stakeholder
lainnya, penunjukkan penulis, penyusunan materi, lay out,
koreksi/editing, cetak dan distribusi/penyebaran.

Sedangkan

media audio visual melalui siaran televisi tentang informasi


teknologi, tahapannya adalah penentuan judul berdasarkan
kebutuhan stakeholder, penunjukkan penulis dan editing/koreksi
dan penayangan. Judul informasi teknologi yang disusun dan
disebar disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Judul Informasi Teknologi Pertanian yang Disusun dan


Disebarluaskan
No
.
1.

2.

3.

Bentuk/
Teknik
Diseminasi
Juknis/
Booklet

Display

Judul

- Budidaya Sayuran di
Pekarangan

1. Talas
2. Gembili
3. Teknik Pembibitan Ubi
Banggai
4. Teknologi Pembuatan
Tepung ubi Bangai
5. Ubi Jalar Ungu
6. Jajar Legowo 2: 1
7. Mari Kita Gunakan
Varietas Unggul Baru
(VUB)
8. Mangga Garifta Merah
9. Kedele
10.Kakao
11.Jagung Lokal Merah Sigi
12.UPBS
13.Pisang Lowe
14.Biogas
15.Teknologi Pembuatan
Tepung pisang Lowe
16.Ayam KUB
17.Domba Palu
18.Jagung Komposit
19.Perbenihan Jgungn
Komunal Berwawasan
Agribisnis di Sulawesi
Tengah.
20.Inovasi Teknologi
Pembuatan Pupuk
Organik dengan Metode
Condec
21.KRPL
22.RCP ( Radio Citra
Pertanian)
23.Coco Pot
24.Badan Litbang Pertanian
(BPTP Sulteng)
25.Agro Inovasi Arti dan
Makna Logo Badan
Litbang Pertanian)
Peliputan TV Disesuaikan dengan kegiatan

Penulis
Syamsiah Gafur,
MSI
Ruslan Boy, SP.
Msi.
Tim Peneliti dan
Penyuluh

Reporter TVRI

Lokal
di lapangan
Koran (Lokal Disesuaikan dengan kegiatan
dan
Sinar di lapangan
Tani)

Kontributor

TVRI

oleh

Koran lokal dan


peneliti/
penyuluh
Untuk peliputan berita, baik melalui media koran maupun
penyusunannya

langsung

dilakukan

kontributor.

Tahapannya diawali dengan pemberitahuan ke pihak koran atau


TVRI, baik melalui surat maupun lisan.
3.4

Bahan dan Alat

Bahan
Bahan yang digunakan pada kegiatan ini adalah kertas A4,

kaset video, memory card, dan alat tulis.

Alat
Alat yang digunakan adalah computer, scanner, printer,

peralatan shooting dan camera digital.

3.5

Tempat dan Waktu


Pelaksanaan

kegiatan

penyebaran

informasi

pertanian

melalui audio visual dan tercetak dilakukan di seluruh wilayah


Sulawesi Tengah dan dilaksanakan selama satu tahun anggaran
(Januari Desember 2014).

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Media Tercetak (Juknis/Booklet, Display dan Koran)


a. Juknis/Booklet dan Display
Hasil penjaringan kebutuhan informasi ditingkat stakeholder,
maka juknis yang disusun dan dicetak terdiri atas 1 (satu) judul,
yaitu Budidaya Sayuran di Pekarangan. Sumber informasi berasal
dari hasil-hasil kajian yang dilakukan oleh Badan Litbang Pertanian,
hasil kajian BPTP Sulawesi Tengah, Pedoman Umum dan Petunjuk
Teknis yang diterbitkan oleh Badan Litbang Pertanian.

Materi

disusun secara informatif, aplikatif dan praktis.


Suatu informasi akan dapat diterima, dimanfaatkan dan
diaplikasikan oleh pengguna jika sesuai dengan kebutuhan, mudah
dipahami, dan bersifat praktis (Kartasapoetra, 2004).

Media

tercetak juga dapat dibaca ulang, sehingga lebih memudahkan


pembaca

untuk

memahami

informasi

yang

dikandungnya.

Walaupun demikian, sering media cetak yang tersedia tidak


mencapai sasaran, karena penyajiannya tidak sesuai dengan
kemampuan pengguna yang dituju, misalnya informasi untuk
petani disajikan menggunakan bahasa ilmiah. Media cetak tidak
bermanfaat

jika

topik

yang

disajikan

tidak

sesuai

dengan

kebutuhan pembaca.
b. Display
Judul Display yang dibuat terdiri atas 25( dua pulau lima) judul,
yaitu :
1. Talas
2. Gembili
3. Teknik Pembibitan Ubi Banggai
4. Teknologi Pembuatan Tepung ubi Bangai
5. Ubi Jalar Ungu
6. Jajar Legowo 2: 1
7. Mari Kita Gunakan Varietas Unggul Baru ( VUB)
8. Mangga Garifta Merah
9. Kedele
10. Kakao
11. Jagung Lokal Merah Sigi
12. UPBS
13. Pisang Lowe
14. Biogas

10

15. Teknologi Pembuatan Tepung pisang Lowe


16. Ayam KUB
17. Domba Palu
18. Jagung Komposit
19. Perbenihan Jgungn Komunal Berwawasan Agribisnis di
Sulawesi Tengah.
20. Inovasi Teknologi Pembuatan Pupuk Organik dengan Metode
Condec
21. KRPL
22. RCP ( Radio Citra Pertanian)
23. Coco Pot
24. Badan Litbang Pertanian ( BPTP Sulteng)
25. Agro Inovasi Arti dan Makna Logo Badan Litbang Pertanian
Tujuan

pembuatan

display

adalah

menyebarluaskan

informasi teknologi secara ringkas yang sifatnya menggugah


petani atau stakeholder lainnya. Display yang dibuat digunakan
saat kegiatan ekspose dilakukan, baik oleh BPTP Sulawesi
Tengah maupun oleh instansi lain.
c.

Koran
Informasi yang dimuat dalam koran lokal (SKH Radar
Sulteng) berisi liputan kegiatan yang dilaksanakan oleh BPTP
Sulawesi Tengah. Judul dan jumlah berita yang disebarluaskan
secara rinci disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Judul berita kegiatan BPTP Sulteng melalui media koran selama
tahun 2014
No
.

Uraian Kegiatan

Liputan Pelaksanaan
Panen di Kabupaten Buol

Liputan Pelaksanaan
Panen Raya di Ogoamas
Kabupaten Donggala
Liputan Kunjungan Kepala
Badan Litbang Pertanian
di Sidondo
Liputan Seminar
Kerjasama dengan
Pemkap Banggai Laut di
Banggai Laut
Liputan Kunjungan
Menristek di KP Sidondo

3
4

Judul Berita

Tanggal

Gelar Panen Perdana


Varietas Padi Gogo lokal
Sina
Pertanian Perlu Sentuhan
Teknologi

4 Maret 2014

Ajak Kembangkan
Bioindustri

27 Pebruari
2014

Angkat Potensi Lokal jadi


Keunggulan Daerah

14 Mei 2014

BPTP dan Lima Kabupaten


Kolaborasi

24 Mei 2014

18 Maret
2014

11

Liputan Kegiatan Temu


Lapang dan Ekspose di
Desa Minti Makmur
Kapupaten Donggala

Padi Varietas Banyuasin


dikembangkan di Minti
Makmur

6 Pebruari
2014

Liputan Kegiatan Aplikasi


Paket Teknologi

Diharap Pacu
Pengembangan Tanaman
Jagung

14 Agustus
2014

Liputan Kegiatan Temu


Lapang di Kota Raya
Kapupaten Parimou
Liputan Kegiatan dalam
rangka Pekan Agroinovasi
di BPTP
Liputan Kegiatan dalam
rangka Pekan Agroinovasi
di BPTP
Liputan Kegiatan Temu
Lapang di desa Pulu
Kabupaten Sigi

BPTP Sulteng Lakukan


Pendampingan SL- PTT

28 Agustus
2014

Respons Dampak
Perubahan Iklim

17
September
2014
18
September
2014
25
Nopember
2014

9
10
11

Diapresiasi Sebagai Sinergi


Litbang Pertanian dengan
Pemda
BPTP Kembali Perkenalkan
VUB Jagung

Keunggulan penyampaian informasi secara tercetak adalah


mudah dalam penyebaran dan biaya relatif rendah.

Penyebaran

informasi melalui media cetak dapat menjangkau pengguna yang


tersebar, jauh, dan lebih banyak dibanding komunikasi tatap muka.
IV.2

Media Audio Visual


Penyebaran

informasi

pertanian

dapat

dilakukan

berbagai media, diantaranya melalui audio visual.

melalui

Keunggulan

penyampaian informasi berbentuk audio visual adalah memberikan


gambaran yang lebih nyata dari unsur gambar, gerak dan suara.
Informasi yang disampaikan dapat bersifat politik, hiburan atau
pendidikan.

Penyediaan dan penyebaran informasi yang dilakukan

oleh BPTP Sulawesi Tengah melalui media audio visual (TVRI)

yaitu

berupa news . Informasi yang bentuknya news diliput langsung oleh


kontributor TVRI. Ada beberapa kegiatan BPTP Sulawesi Tengah yang
telah diliput dan ditayangkan oleh TVRI Stasiun Palu disajikan pada
Tabel 3.

12

Tabel 3. Judul berita kegiatan BPTP Sulteng melalui TVRI lokal


Palu selama tahun 2014
No
.
1
2

Judul Berita
Liputan Kegiatan Temu Lapang di Desa Minti
Makmur
Liputan Kegiatan Kunjungan Kepala Badan
Litbang dan Panen Raya Padi di KP Sidondo

Tanggal
penayangan
5 Pebruari 2014
25 Pebruari 2014

Liputan Pelaksanaan Kegiatan Panen Perdana


Padi di Ogoamas

16 Maret 2014

Liputan Kegiatan Kegiatan Temu Lapang di Kota


Raya
Liputan Kegiatan Pekan Agroinovasi

26 Agustus 2014

19 September
2014

13

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1

Kesimpulan
a. Penyebaran informasi pertanian dilakukan melalui media
tercetak dan audio visual.
b. Penyusunan dan penyebaran informasi pertanian melalui
media

tercetak

dilakukan

dalam

bentuk

juknis/booklet

dengan 1 (satu) judul yang berjumlah 994 eksemplar, dan 25


(dua puluh lima) unit Display.

Sedangkan dalam bentuk

news sebanyak 11 kali terbitan koran lokal (SKH. Radar


Sulteng).
c.

Penyusunan dan penyebaran informasi pertanian melalui


media audio visual (TVRI) dilakukan dalam

bentuk news .

News disiarkan sebanyak 5(lima) kali tayang dan Informasi


tersebar diseluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.
IV.3

Saran
Agar gaung dan keberadaan BPTP Sulawesi Tengah dapat

diketahui oleh petani di Sulawesi Tengah khususnya dan Indonesia


secara umum, maka perlu dilakukan ekspose kegiatan yang bersifat
massal, baik melalui media tercetak maupun elektronik.

14

VI. KINERJA HASIL DISEMINASI


Kinerja hasil yang dicapai melalui kegiatan penyebaran informasi
pertanian, baik yang sifatnya news maupun informasi teknologi adalah
tereksposenya kegiatan yang telah dilakukan oleh BPTP Sulawesi
Tengah dan informasi teknologi pertanian khususnya program strategis
Kementerian Pertanian. Selain itu juga, terciptanya sinergisme dalam
kesatuan berpikir dan bertindak antara BPTP Sulawesi Tengah, Dinas
Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah dan BKP Sulawesi Tengah untuk
penerapan inovasi teknologi di Sulawesi Tengah.

15

VII. DAFTAR PUSTAKA


Anonim, 1999. Panduan Umum Pelaksanaan Penelitian, Pengkajian dan
Diseminasi Teknologi Pertanian. Badan Litbang Pertanian.
Badan Litbang Pertanian, 2001. Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan
Diseminasi Teknologi dan Informasi Pertanian. Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Hardi, J., 2006. Kajian Efektifitas Siaran Radio untuk Percepatan
Pemasyarakatan Teknologi Pertanian. BB2TP. Bogor.
Isbagio Paransih, 1998. Kebijaksanaan Komunikasi Penelitian Pertanian
dan Peranan AARDNET dalam Menopang Penelitian, Disampaikan
pada Pengolahan Teknis Jaringan Informasi Ciawi Bogor.
Kartasapoetra, A. G., 1994.
Aksara, Jakarta.

Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi

Lestari, Sri Budhi., Susi Mindarti, Made Ratnada, Jon Husdi, Dasmin
Sidu, Khadija El Ramija, L. M. Gufroni, 2001. Manajemen dan
Komunikasi Penyuluhan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Saleh, Aminuddin, 2006. Tingkat Penggunaan Media Massa dan Peran
Komunikasi Anggota Kelompok Peternak dalam Jaringan
Komunikasi Penyuluh. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

16

Anda mungkin juga menyukai