Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN FARADAY

A. ALAT BAHAN
1. Magnet
2. Kawat (kumparan)
3. Voltmeter
4. Lampu
5. Kabel penghubung (jepit buaya)
B. LANGKAH KERJA
1. Rangkai alat seperti gambar diatas
2. Pastikan jarum voltmeter menunjuk angka 0
3. Gerakkan magnet keluar masuk kumparan dengan posisi kutub utara (N)
masuk terlebih dahulu, kemudian biarkan beberapa saat magnet berada
di dalam kumparan
4. Perhatikan posisi simpangan jarum pada voltmeter
5. Mengulangi langkah 3-4 dengan mengganti posisi kutub selatan (S) masuk
terlebih dahulu
C. HASIL PENGAMATAN
1. Ketika magnet digerakkan ( keluar- masuk ) dalam kumparan, jarum pada
galvanometer akan menyimpang.

2. Ketika magnet tidak digerakkan (berhenti) dalam kumparan, jarum pada


galvanometer tidak menyimpang (menunjukkan angka nol).
3. Penyimpangan jarum galvanometer ini menunjukkan bahwa di dalam kumparan
mengalir arus listrik. Arus listrik seperti ini disebut arus induksi.
4. Arus listrik timbul karena adanya perubahan jumlah garis gaya magnet, yang
mengakibatkan pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial. Beda
potensial ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi).

Penemuan Gaya Gerak Listrik Induksi


Jika kuat arus listrik dapat menimbulkan medan magnet di
sekitarnya, seperti yang telah ditemukan oleh Oersted,
maka Arus Michael Faraday berpikir sebaliknya.
Menurutnya arus listrik dapat timbul jika magnet batang
digerakkan keluar masuk dalam kumparan. Arus listrik
yang ditimbulkannya arahnya bolak-balik. Timbulnya arus
listrik menunjukkan bahwa antara dua ujung kumparan
memiliki beda potensial (ggl = gaya gerak listrik). Gaya
gerak listrik yang timbul dengan cara ini disebut gaya
gerak listrik induksi. Peristiwa ini disebut induksi
elektromagnet, sedangkan arus yang dihasilkan disebut
arus induksi.
Timbulnya ggl induksi pada ujung-ujung kumparan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Jika kutub sebuah magnet dimasukkan ke dalam kumparan maka terjadi perubahan jumlah garis
gaya magnet yang dilingkupi kumparan, yaitu garis-garis gaya yang masuk ke dalam kumparan
bertambah.
b. Jika kutub magnet itu dikeluarkan dari kumparan, jumlah garis-garis di dalam kumparan berkurang.
c.

Jika kutub magnet tidak bergerak, jumlah garis-garis gaya di dalam kumparan tetap.

Jadi, timbulnya ggl induksi itu terjadi jika terdapat perubahan jumlah garis gaya magnet yang
dilingkuki/menembus kumparan.
Perubahan jumlah garis gaya magnet yang masuk ke dalam kumparan dapat ditimbulkan dengan
cara-cara berikut :
Menggerakkkan sebuah magnet batang masuk dan keluar kumparan.
Memutar sebuah magnet batang di dekat kumparan
Menggerakkan kumparan terhadap kutub magnet
Jika batang magnet yang dimasukkan ke dalam kumparan dilakukan secara berulang-ulang, maka
akan kita saksikan bahwa jarum galvanometer bergerak ke kanan (kutub (+) dan ke kiri (-). Dengan
demikian, pada saat batang magnet digerakkan keluar masuk kumparan, maka pada kumparan mengalir
arus dan terdapat tegangan listrik bolak-balik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ggl induksi pada kumparan sebagai berikut :
Kecepatan gerak magnet. Semakin cepat gerakan magnet, ggl iduksi yang timbul semakin besar.
Kekuatan magnet, Semakin kuat magnet, ggl induksi yang timbul semakin besar
Jumlah lilitan pada kumparan, Semakin banyak jumlah lilitan kumparan, ggl induksi yang timbul semakin
besar.
Inti kumparan, Jika kumparan diberi inti besi, ggl induksi yang timbul besar daripada kumparan tanpa inti.

Persamaan Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi


Besar ggl induksi pada percobaan Faraday dapat dituliskan dalam bentuk rumus sebagai berikut :

ind

= - N

ind

= ggl induksi (volt)

N = jumlah lilitan
= perubahan garis gaya (weber)
= selang waktu (sekon)

Tanda negatif berati sesuai dengan Hukum Lenz , yaitu Ggl Induksi selalu membangkitkan arus
yang medan magnetiknya berlawanan dengan sumber perubahan fluks magnetik.

Anda mungkin juga menyukai