Hidup Yang Berhikmat
Hidup Yang Berhikmat
Christian Jeremia,1506729941
Orang berhikmat akan menarik orang datang kepadanya untuk meminta nasihat atau
petunjuk. (Ams 3:13-18; 4:6; 8:11-21,35; Pkh 7:11,12,19; dll).
Memiliki hikmat dan kebijaksanaan juga menjadikan sebuah kesadaran baru
tentang persekutuan dengan Allah (Ayub 28:20-28). Persekutuan dengan Allah yang
bukan tradisi agama seperti yang dipertahankan oleh sahabat-sahabat Ayub,
melainkan persekutuan yang hidup, dengan Allah yang hidup. Allah yang menyatakan
dirinya lewat setiap masalah yang membuat Ayub lebih mengenal dan menikmati
persekutuannya dengan Allah yang memberi makna dalam hidup ini. Orang
berhikmat adalah orang yang memiliki pengetahuan yang memungkinkan orang itu
mengenal Yang Mahakudus (Ams 30:3). Sehingga, orang yang berhikmat akan
mampu melihat perbuatan-perbuatan Tuhan yang besar dalam setiap perjalanan hidup
ditengah-tengah permasalahan yang ia alami di dunia ini. Orang yang bijak selalu
memberikan pengaruh yang positif. Oleh karena itu, seseorang yang berhikmat
berjerih payah untuk melakukan kebenaran, yang berkenan bagi Tuhan, serta
menghindari jalan yang menyesesatkan.
Lalu, apakah yang dibutuh oleh seorang Kristen untuk ia dapat memperoleh
hikmat dari Allah yang benar? Pertama, meminta hikmat dari Tuhan sendiri. Ia hanya
bisa mendapat hikmat dari Tuhan apabila ia terus bersandar kepada Tuhan, dan hidup
tulus dihadapan Tuhan (Yak 1:5-8). Kedua, menjaga hikmat tersebut. Apabila hikmat
itu tidak dijaga maka ia akan hilang. Hikmat adalah bagian dari cara hidup orangorang percaya. Ketika cara hidup yang dimiliki tidak berkenan bagi Allah, maka
pudarlah hikmat yang ada padanya (Ams 3:21; 4:8; Pkh 9:18; 10:1).
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.todaymanna.com/renungan/hidup-yang-berhikmat/ diakses pada
tanggal 17 Mei 2016 jam 17.44
2. http://www.kalamhidup.com/jadilah-orang-yang-berhikmat/
tanggal 18 Mei 2016 jam 20.08
diakses
pada