Anda di halaman 1dari 10

Ulasan Buku (Book Review)

Zofrano Ibrahimsyah Magribi Sultani1


Jurusan Sejarah FIS Universitas Negeri Malang

Nama Pengarang : Pratama Dahlian Persadha


Tahun Terbit : Juli 2015
Judul Buku : Kode untuk Republik: Peran Sandi Negara
di Perang Kemerdekaan
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : PT Marawa Tiga Warna
Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm
Jumlah Halaman : xvi + 237 halaman

KODE PERSANDIAN: INFORMASI RAHASIA


PENYELAMAT KEDAULATAN NEGARA (1945-1950)

Buku yang ditulis oleh Pratama Dahlian Persadha dengan judul Kode untuk
Republik: Peran Sandi Negara di Perang Kemerdekaan merupakan sumbangan
penting mengenai keamanan informasi
dan komunikasi negara di bidang
persandian (kriptografi). Betapa pen-
tingnya persandian negara menjaga
informasi-informasi rahasia yang dimi-
liki suatu negara dari ancaman kebo-
coran informasi maupun penyadapan
oleh pihak asing. Beliau merupakan
alumnus Akademi Sandi Negara dengan
keahlian dibidang keamanan informasi
dan komunikasi yang sekarang sedang
melanjutkan S3 Kajian Budaya dan
Media PPs UGM. Di dalam buku ini
telah memberikan episteme sandi ne-
gara dalam ―mengamankan‖ kedau-
latan RI dari Belanda pada masa mem-
pertahankan kemerdekaan 1945-1950. Buku yang ditulis beliau bisa digunakan
mahasiswa S1-S3 Ilmu Sejarah, Ilmu Politik, Hubungan Internasional, dan Studi
Pertahanan dan Keamanan.

1
Reviewer bisa dihubungi di zofranosejarah22@gmail.com
1
2

Selain itu, bisa menjadi sumber menggunakan hieroglyph merahasia-kan


bacaan pada matakuliah Sejarah Indo- informasi-informasi kerajaan (hlm.6).
nesia Modern, Sejarah Indonesia Kon- Penggunaan hieroglif dimaksudkan mera-
temporer, Sejarah IPTEKS, Sejarah hasiakan mantra-mantra, kekuasaan raja,
Politik, Sejarah Militer, Sejarah Hubungan harta benda raja dan lain-lain agar tidak
Internasional, Ilmu Pertahanan dan Kea- bisa dipecahkan.
manan, dan Sistem dan Jaringan Perta- Selain itu, kriptografi digunakan
hanan Negara. Buku ini memberikan untuk mendekorasi makam penguasa,
ruang kosong referensi yang sedikit pendeta, dan kalangan istana (Breasted,
menyinggung intelijen negara terutama 1912:62). Sandi yang berada pada hie-
pada sejarawan yang tidak tertarik me- roglif bercerita tentang kehidupan raja dan
nyinggung intelijen sebagai bagian dari memproklamasikan tindakan agung hi-
sejarah nasional Indonesia!. dupnya. Tulisan tersebut sengaja samar,
Tentunya buku ini tidak meng- tapi tampaknya tidak bermaksud menyem-
gunakan metode sejarah dan pengeruju- bunyikan narasi supaya kesakralan makam
kan yang baik. Meskipun bukan karya terjaga. Sebaliknya, para pemahat yang
sejarawan profesional dan akademisi, diutus istana tampaknya membuat hie-
buku ini hanya sebagai komplementer roglif pada makam tersebut tampak lebih
yang ditulis dari kalangan amatiran seja- agung (lihat gambar 1).
rah turut menyumbangkan karya yang ber-
mutu bagi ilmu sosial dan humaniora. Ke-
beradaan kode persandian telah diguna-
kan umat manusia di dunia sejak mun-
culnya peradaban sampai membantu me-
rebut de jure kemerdekaan RI merupakan
substansi yang ingin penulis sampaikan di
dalam bukunya.

Kode Persandian dalam Kehidupan


dan Sejarah Manusia Gambar 1. Hieroglif di sekeliling makam raja
Secara historis, persandian telah Mesir Kuno di dalam Piramida (Sumber:
http://3.bp.blogspot.com/-xmUjpJr2kD0/VZXj
dipakai manusia selama berpuluh ribu E44pZpI/AAAAAAAAAGc/Y2kudw_n000/s160
tahun lamanya untuk menyampaikan dan 0/5.jpg).
menyimpan informasi rahasia. In-formasi
rahasia bisa berupa bentuk-bentuk gambar Penggunaan kriptografi (kode
dan huruf yang diukir, bahasa isyarat, atau persandian) di Mesir Kuno tidak hanya
sejenisnya sebagai perwujudan rasa kha- sebagai media dekorasi seni untuk makam
watir atas ancaman yang mengganggu (the art decoration for burial) melainkan
keberlangsungan hidup kelompoknya. Hal sarana komunikasi dengan roh-roh jahat
tersebut dibuktikan bahwa persandian su- pada praktek ilmu sihir (Breasted,1912:
dah digunakan bangsa Mesir Kuno yang 61-62). Pada makam di Piramida yang
dipimpin oleh Firaun Amenemhat II terlukis hieroglif mencirikan dua energi
3

yang merepresentasikan si mayat semasa Coba tulis kata ―HISTORY‖ ke-


hidunya. Maksudnya adalah makam mudian diubah ke dalam kriptografi
tersebut dibangun atas gambaran terha- menggunakan huruf atbash. Setelah
dap si mayat selama ia hidup memiliki diubah ke huruf atbash dengan cara mem-
sifat baik dan jahat. Oleh karenanya hie- balikkan urutan 26 abjad maka menjadi
roglif sebagai kode persandian Mesir Ku- ―SRHGLA‖, itulah yang akan menjadi
no sangat sarat unsur religio-politis mela- sebuah kode persandian. Sistem persan-
belkan status raja/ratu selaku pemimpin dian tersebut lebih dikenal sebagai ―sky-
rakyat Mesir hingga kembali kepada tale cipher‖ di masa Yunani Kuno ditulis
Amon-Ra. di papyrus (hlm.8-9) (lihat gambar 2).
Maka dari itu para kriptografer ADGJMPSVY
BEHKNQTWZ
yang menarasikan hieroglif di makam raja CFILORUX
tidak menutup kemungkinan adalah pengi- ADGJMPSVYBEHKNQTWZCFILORUX
kut satanic. Mengapa demikian? karena Gambar 2. Sistem Persandian “Skytale Cipher”
menggunakan simbol satanic pada sisi masa Yunani Kuno (Sumber: Cohen,1995:2).

lain si mayat di alam arwah. Kriptografi di


Pesan ditulis sepanjang staf, dan
Cina Kuno menggambarkan kode persan-
dibungkus papirus. Untuk membaca pesan
dian digunakan merumuskan taktik pe-
tersebut, papirus itu harus dibungkus
rang, menulis surat rahasia, upacara, dan
dengan diameter sama yang dipakai dalam
lain-lain. Akan tetapi Das,dkk (2013:267)
mengirim pesan rahasia antarprajurit Yu-
menyatakan persandian di masa Cina Ku-
nani. Tanpa staf yang tepat, akan sulit un-
no sebagian besar pesan dihafalkan dan
tuk memecahkan kode pesan dengan
dikirim secara pribadi agar disampaikan
menggunakan teknik yang tersedia pada
secara lisan. Terkadang, jika ditulis, biasa-
saat itu. Versi alfabet (lihat gambar 2)
nya di atas kertas nasi (rice paper) disem-
menunjukkan tekniknya. Pertama lihat
bunyikan dengan menutupinya dengan
versi terbungkus alfabet, lalu versi yang
lilin, lalu menelannya, atau menyem-
terbungkus (Cohen,1995:2).
bunyikannya di tempat lain di tubuh.
Metode lain dari sistem persandian
Cara kerja kriptografi mengguna-
di masa Yunani Kuno dikembangkan
kan simbol-simbol tertentu yang sulit di-
Polybius (Polybius Square). Huruf alfabet
pecahkan. Simbol yang digunakan bisa
disusun dalam lima per lima persegi
berupa huruf, angka, garis, gambar atau
dengan i dan j menempati kuadrat yang
perpaduan semuanya. Di dalam sejarah
sama. Baris dan kolom diberi nomor 1-5
perkembangan kode persandian, simbol-
sehingga setiap huruf memiliki pasangan
simbol yang digunakan mengarah kepada
(baris, kolom) yang sesuai. Pasangan ini
huruf atbash (Ibrani) (hlm.7). Sebagai
bisa dengan mudah diisyaratkan oleh obor
contoh penggunaan huruf atbash dipakai
atau sinyal tangan.
kriptografer sebagai berikut:
Dekripsi terdiri dari pemetaan
ABCDE-FGHIJ-KLMNO-PQRST-UVWXYZ
pasangan digit kembali ke karakter yang
ZYXWV-UTSRQ-PONML-KIJHG-FEDCBA
sesuai. Sistem ini adalah yang pertama
untuk mengurangi ukuran set simbol, dan
4

dalam arti longgar. Ini bisa dianggap seba- Hanya saja sandi disana dikenal dengan
gai cikal bakal representasi karakter biner nama glyph, yakni rangkaian huruf ber-
modern. (Cohen,1995:2) seperti gambar 3. bentuk simbol matahari, hewan, manusia
\ 1 2 3 4 5 dan lain-lain yang terangkai menjadi se-
\_________
1|A B C D E T=54 buah makna kata (Schuman,2011:vii).
2|F G H I J H=32 5344 44 4435 Penafsiran sandi pada peradaban Aztec
3|K L M N O I=42 4224 24 3211 dan Maya menggambarkan kehidupan
4|P Q R S T S=44
5|U V W X Y/Z
sosial-budaya, politik, dan ekonomi bah-
Gambar 3. Sistem Persandian masa Yunani kan religi yang terikat dengan dewa-de-
Kuno dengan nama “Polybius Square” wi2. Masyarakat Aztec dan Maya meng-
(Sumber: Cohen,1995:2). gambarkan dewa-dewi dan fenomena
alam ke dalam simbol-simbol rumit.
Sistem ini kemudian disempur-
Tujuannya adalah terjalin relasi
nakan Julius Caesar di masa Romawi Ku-
antara makrokosmos-mikrokosmos yang
no. Tujuannya adalah memudahkan pe-
digunakan memprediksi gejala-gejala
nyampaian informasi dari persandian
sekitar dalam mengontrol kehidupan me-
dengan baik dan mudah dimengerti
reka (Schuman,2011:vi). Di samping itu,
sehingga informasi rahasia tidak bisa bo-
simbol-simbol yang dibuatnya berda-
cor. Metode analisis yang menggunakan
sarkan mimpi atau status sosial. Kemu-
teknik membalikkan memanfaatkan fakta
dian, diwujudkan dalam bentuk seni rupa
bahwa hanya satu huruf yang bisa diganti
yang sakral sebagai sarana menghubung-
untuk setiap huruf alfabet untuk mende-
kan dewa-dewi atau makhluk hidup
kripsi "sandi substitusi sederhana" yang
dengan esensi diri manusia (Levi & Levi,
bergantung pada peraturan substitusi huruf
2010:11-12). Misalkan gambar B’alam
(Cohen,1993:3). Sistem ini diikenal seba-
yang berarti Jaguar (lihat gambar 4)
gai "analisis frekuensi" yang juga dipakai
melambangkan maskulinitas.
selain sistem atbash.
Analisis frekuensi mengguna-kan
frekuensi huruf misalnya, alfabet Inggris
memiliki karakteristik frekuensi umum
untuk huruf yang tercantum seperti di
bawah ini:
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
CDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZAB. Gambar 4. Simbol B’alam (Jaguar) sebagai
Penggunaan analisis frekuensi pada sistem sandi bangsa Aztec (Sumber: https://upload.
wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/75/
sandi Caesar adalah menspon-sori karak- Kan_B%27alam_I.svg/2000px-
ter yang tidak dienkripsi dan mengiden- Kan_B%27alam_I.svg.png).
tifikasi teks asli (hlm.9). Tentunya terus
mengalami penyempurnaan hingga meng- Kriptografi bangsa-bangsa terse-
gunakan sistem persandian aljabar-aglo- but dibuat karena mereka menyadari ada
ritma.
Persandian juga dikenal di masya- 2
Dewa tertinggi Aztec: Huitzilopochtli, dewa
rakat Aztec dan Maya di Amerika Tengah. tertinggi Maya: Itzam Na.
5

―kekuatan‖ yang kuat diluar komunitas but, sehari dibomnya Pearl Harbor, AS
/kelompok sosial yang tidak diharapkan menyatakan perang dengan Jepang.
kehadirannya. Untuk itu, mereka membuat Jerman pun kalah dari Sekutu di
sendiri kriptografi sesuai dengan pera- Eropa akibat strategi penyerangan dan
daban mereka masing-masing. Oleh kare- taktik perang bocor oleh Colossus dan
na itu, persandian menjadi ―kebutuhan Lorenz SZ42 (Mesin Kode milik Inggris)
primer‖ bagi keberlangsungan suatu ne- berhasil memecahkan kode ―Enigma‖
gara mengamankan negara tidak hanya milik Nazi yang sulit. Penggunaan
melalui militer—dalam hal peningkatan persandian menjadi begitu kru-sial se-
kapasitas kualitas persenjataan—melain- hingga mendesak negara-negara Barat dan
kan menjaga informasi rahasia milik ne- Timur berlomba-lomba menjadi super-
gara. power maupun berusaha mengetahui
Dari penggunaan kode persandian informasi penting dari negara lain yang
di masa kuno tersebut, kemudian menye- mengancam kedaulatan dan panggung
bar dan dipakai oleh bangsa dan negara politik internasionalnya. Di dalam dunia
untuk kepentingan militer terutama saat modern, persandian digunakan banyak
perang maupun untuk menyingkirkan la- negara diseluruh dunia dan digunakan
wan politiknya dari tampuk kekuasaan. untuk strategi pertahanan negara dari
Seperti upaya penggulingan Ratu Eliza- ancaman yang membahayakan kepen-
beth oleh Putri Mary, putri dari Raja Ja- tingan nasionalnya, seperti Amerika Seri-
mes V melalui Babington Plan (hlm.19- kat (AS) dengan CIA-nya yang berhasil
21) ataupun saat meletusnya Perang Dunia ―menyingkirkan‖ lawan politiknya seperti
I & II. Peranan kode persandian sebagai di Indonesia tahun 1965, Chili yang di-
sarana intelijen negara begitu primer pimpin Pinochet, Amerika Latin dan
dalam menegakkan kedaulatan dan melin- Tengah, Afrika maupun Oceania; Uni
dungi kepentingan nasionalnya dari masa Sovyet dengan KGB (Komitet Gosu-
ke masa. darstvennoy Bezopasnosti)nya yang me-
Kekalahan AS (Amerika Se-rikat) ngirim spionasenya ke AS untuk mem-
saat Perang Dunia II di zona Pasifik yaitu peroleh informasi rahasia pemerintah AS.
pesawat tempur Jepang dapat menembus Dengan begitu dapat menjaga kepentingan
radar kapal perang AS yang berada di Sovyet berupa mendirikan rudal balistik
Hawai‘i. Selain itu, pangkalan AL Jepang dan nuklir di Kuba selama Perang Dingin.
mengirim kode persandian kepada AS Kelahiran kode persandian ini
sehingga pergerakan pasukan Jepang da- muncul akan kebutuhan yang semakin
pat mudah melancarkan serangan kilat kompleks dalam menjaga informasi-infor-
(blitzkrieg) dari utara (Manchuria) ke arah masi rahasia militer dan politik negara.
timur-selatan (Asia Tenggara, Pasifik, dan Menjaga informasi rahasia menjadi pen-
Indonesia). Tanggal 7 Desember 1941 ting agar tidak diketahui kelemahan oleh
Jepang menyerang pangkalan militer AL orang lain yang sewaktu-waktu menye-
AS di Pearl Harbor menyebabkan han- rang. Kode persandian pun menjadi ba-
curnya sistem pertahanan AS di perairan gian yang tidak terpisahkan di dalam du-
Pasifik. Akibat insiden memalukan terse- nia intelijen Indonesia.
6

Sementara itu, Indonesia baru dalam upaya mengembalikan Hin-dia


menggunakan kode persandian tanggal 4 Belanda yang telah diambil Jepang ke
April 1946 mendirikan Dinas Kode yang pangkuan Belanda. Dengan begitu bisa
dipimpin dr. Roebiono Kertopati (hlm. memperoleh informasi mengenai perkem-
113). Meskipun mengalami ketelatan bangan aktivitas politik anak-anak perge-
membangun sistem persandian di dalam rakan di masa pendudukan Jepang. Untuk
pertahanan negara yang baru merdeka, mencapai tujuan yang diinginkan Belanda
kode persandian berperan besar mene- kembali, van Mook dan Spoor membentuk
gakkan kedaulatan Indonesia secara de NEFIS (Netherland Forces Intelligence
jure. Teknologi ini menguntungkan Indo- Service). Lembaga ini dinilai berguna
nesia di tahun 1945-1950 karena menghu- mengetahui informasi-informasi tentang
bungkan kantong-kantong perjuangan di situasi sosiopolitik Indonesia tahun 1942-
dalam dan di luar negeri. 1945.
Selain mendirikan NEFIS, van
Kode Persandian: Informasi Rahasia Mook juga mendirikan NICA (Nether-
Penyelamat Kedaulatan Negara (1945- land Indies Civil Administration) untuk
1950) mempersiapkan pengambilalihan politik-
Saat pasukan Jepang bergerak ce- pemerintahan di Indonesia. Pembentukan
pat menguasai bertahap wilayah Hindia- NEFIS dilengkapi 10 departemen (afde-
Belanda, Belanda sedang mempersiapkan ling) untuk mempermudah tugas kerja
minggat ke Australia bersama para taha- NICA menduduki kembali Indonesia tan-
nan Digul. Setelah tiba di Australia, Be- pa adanya halangan saat Jepang kalah.
landa mendirikan pemerintahan penga- Ketika Jepang colaps di medan pertem-
singan disana saat Hindia Belanda dikua- puran Pasifik, NEFIS melaporkan bahwa
sai Jepang pada tahun 1942 oleh Hubertus situasi dalam negeri Indonesia sedang
Johannes van Mook dan Simon Hendrik dilanda kacau dan Soekarno dan M. Hatta,
Spoor (Poeze,2014:3). Pendirian pemerin- si kolaborator Jepang telah memerdekaan
tahan pengasingan melalui beberapa cara, Indonesia.
salah satunya dengan penguatan dan NEFIS bertugas mensadap infor-
pengaktifan kembali badan intelijen yang masi-informasi dari pihak Republik yang
akan memperoleh informasi mengenai kemudian akan diklarifikasikan kepada
perkembangan di Indonesia. Sebenarnya, Spoor dalam memberikan perintah pa-
Belanda telah memiliki badan intelijen sukan KNIL melakuan agresi ke wilayah
pada masa pergerakan nasional 1900-1942 Indonesia (Moor,2015). Pihak Republik
dengan nama PID (Politieke Inlichtingen menyadari kehadiran intelijen dalam me-
Dienst) dan ARD (Algemenee Recherche ngamankan informasi perjuangan dan me-
Dienst) mengawasi tindak-tanduk akti- ngoordinasikan informasi antarpetinggi
vitas politik anak-anak pergerakan yang negara menghadapi kembalinya kekua-
mengganggu stabilitas Hindia Belanda saan Belanda di Indonesia pasca pendu-
(Akbar,2013). dukan Jepang. Di tahun 1945-1949, Indo-
Hal tersebut oleh van Mook nesia memasuki masa revolusi mengha-
dipergunakan kembali kegiatan intelijen dapi kembalinya Belanda melalui NICA
7

yang dibonceng AFNEI (Allied Forces Meskipun pejuang Indonesia terus


Netherlands East Indies) (Sekutu). Keda- menggempur pasukan KNIL, wilayahnya
tangan NICA justru mempersulit Indo- terus mengalami pengurangan wilayah
nesia memperoleh pengakuan kemer- hingga Perjanjian Renville. Atas perintah
dekaan dimata dunia internasional secara Soekarno dibuatlah Pemerintah Darurat RI
de jure. agar tidak kehilangan status kenegaraan
Indonesia memproklamasikan ke- mengamankan informasi mengenai penye-
merdekaannya pada 17 Agustus 1945, rangan Belanda di Sumatera dan men-
tetapi bangsa ini tidak langsung mera- dapat informasi terhadap pergerakan Be-
sakan kebebasannya begitu saja. Sekutu landa di Sumatera dan Jawa (hlm.127-
tiba di Indonesia pada 14 September 1945 130). Dengan begitu, perjuangan Indo-
dibawah Letjen Sir Phillip Christison, nesia tidak mengalami kemunduran dan
yang bertugas melakukan pelucutan sen- mengetahui pergerakan musuh. Para
jata dan memulangkan tentara Jepang. Se- pejuang PDRI pimpinan Sjafruddin Prawi-
kutu juga telah mengakui wilayah keku- ranegara dibantu AURI mendirikan pe-
asaan Indonesia melingkupi daerah Suma- mancar radio dari Bukittinggi-Payakum-
tera, Jawa serta Madura. Akan tetapi, buh menelusuri hutan rimba Sumatera
Belanda menganggap bahwasanya wila- Barat (Zed,1997:146 & 148).
yah tersebut sangat potensial dari segi Kegundahan elite politik Indo-
sumber daya alam dan manusia. nesia yang terjepit kepentingan Sekutu
Belanda mulai melakukan aksi dan Belanda dalam penyerahan kekua-
penyerangan melalui KNIL untuk menda- saan dari tangan Jepang mengubah stra-
patkan wilayah Jawa, yang di-anggap tegi. Dari strategi konfrontasi yang mema-
memiliki keuntungan ekono-mis. Indo- kan korban jiwa dari TNI dan laskar pe-
nesia yang menghadapi hal tersebut, tidak juang diubah menjadi strategi diplomatik
berdiam diri begitu saja. Indonesia mela- untuk menarik dukungan dari negara-ne-
kukan tindakan defensif tidak hanya gara lain di dunia. Para pejuang dan ang-
dengan cara diplomasi tetapi juga perju- gota PDRI membangun jaringan ke luar
angan konfrontasi. Strategi intelijen dan negeri menyebar berita-berita agresi
militer Belanda berhasil menjepit Indo- militer Belanda kepada dunia interna-
nesia melalui garis van Mook ke wilayah- sional untuk menarik dukungan dari ne-
wilayah tidak strategis. gara lain atas perjuangan bangsa Indone-
Indonesia mengalami agresi be- sia. Dibangunlah exile government (peme-
sar-besaran, masyarakat pun semakin me- rintah pengasingan) sebagai agen intelijen
nyatukan kekuatan. Kelaskaran, badan– di New Delhi oleh Mr. Alexander Andries
badan pemerintah dan keamanan selu- Maramis dan dr. Soedarsono, Kairo di ba-
ruhnya menyatukan tujuan untuk terus wah perwakilan H.M. Rasjidi, New York
merdeka dan tidak mau dikungkung kem- diwakili oleh Lambertus Nicodemus Palar
bali di bawah kekuasaan Belanda. Oleh dan Sumitro Djojohadikusumo. Pakistan
karena itu sekuat tenaga mereka mela- oleh Mr. Idham, Myanmar diwakili Mar-
kukan perlawanan agar kemerdekaan yang yunani, Thailand, Filipina, Singapura, Ma-
telah diperoleh tidak sia-sia begitu saja.
8

laysia, Cina, Australia, dan Eropa (Agung, kukan tindakan di luar jalur militer
1973; hlm 133-134). (Oostindie,dkk,2015:17).
Dengan membangun exile go- Pihak Republik yang diwakili
vernment di luar negeri, memberikan point perwakilan PDRI di luar negeri mencoba
tambahan bagi Indonesia menghadapi menarik perhatian PBB terhadap masalah
blokade ekonomi dan militer dari Belanda kejahatan yang dilakukan Belanda. Du-
(NICA). Point tambahannya adalah Indo- kungan dunia internasional terus mengalir.
nesia selaku nation-state Asia-Afrika me- PBB membentuk UNCI (United Nation
mimpin negara-negara Asia-Afrika lain Commission for Indonesia) yang dipimpin
bersama-sama melawan kolonialisme-im- oleh Merle Cochran (AS) dibantu Critch-
perialisme bangsa Eropa (Agung,1973: ley (Australia) dan Herremans (Belgia)
174). Para agen-agen intelijen (baik dari (van Mook,2015:259). Adanya UNCI ter-
diplomat, militer, dan sipil) berusaha sebut, mempermudah Indonesia mende-
melakukan pendekatan-pendekatan perun- sak Belanda mengadakan perjanjian baru.
dingan ke PBB untuk di bawa ke Majelis Pihak UNCI mengeluarkan resolusi yang
Umum PBB membahas persoalan Indo- berisi gencatan senjata dan segera dia-
nesia-Belanda yang telah terlebih dahulu dakan perjanjian Roem-Rojen dan KMB
menghasilkan resolusi dari Konferensi (Konferensi Meja Bundar) (van Mook,
New Delhi. Kontribusi agen-agen intelijen 2015:261).
tersebut cukup berarti bagi usaha memper- Sementara itu, TNI juga menga-
tahankan kemerdekaan. Bahkan tahun lami progess yang bagus bagi jalan
1947, agen-agen intel tersebut juga bero- pengakuan kemerdekaan Indonesia. Para
perasi ke wilayah-wilayah lain seperti prajurit membangun stasiun semi-radio di
Hongkong, Thailand, dan Burma untuk pedalaman untuk menangkap sinyal sandi
memperoleh dana, dukungan diplomatis, dari Belanda dengan cara bergerilya di
dan persenjataan (Widjajanto & War- hutan-hutan Jawa. Para prajurit TNI
dhani,2008:66). menyamar sebagai penduduk agar eksis-
Belanda melakukan agresi militer tensi tentara Indonesia tidak hilang di
mempertanggungjawabkan sebagai suatu mata dunia internasional. Taktik Indo-
misi ‗voor orde en vrede‘ (untuk keter- nesia ini (diplomasi dan konfrontasi) me-
tiban dan perdamaian) memerangi para nyebabkan Belanda mengakui kemerde-
―pemberontak‖ menggunakan KNIL dan kaan Indonesia secara de jure tanggal 27-
angkatan perang Sekutu-Belanda (hlm. 12-1949.
119-122). Dalam aksi polisionil Belanda Atas peranan kode persandian se-
yang ditekankan adalah karakter istimewa lama masa mempertahankan kemerde-
perang tersebut. Strategi melawan gerilya kaan maka pemerintah membentuk BIN di
dari rangkaian perintah militer yang sering Jakarta. Lembaga tersebut diharapkan da-
kurang jelas dan juga sama ambigunya pat mengamankan informasi rahasia ne-
mendorong para militer Belanda masuk ke gara sebagai perlengkapan perang internal
dalam sebuah ‗geweldsfuik‘ (jaring (total internal warfare) (Widjajanto &
perangkap kekerasan) sehingga mela- Wardhani,2008:93-94). Buku Kode untuk
Republik yang di tulis Pratama Persadha
9

ini ingin menyampaikan pesan akan krusial bagi hidup-matinya sebuah nation-
keberadaan persandian (kriptografi) di da- state.
lam sejarah umat manusia dan kemer-
dekaan Indonesia yang memiliki fungsi

LITERATUR ACUAN
Buku-buku dan sejenisnya
Agung, Ide Anak Agung Gede. 1973. Twenty Years Indonesian Foreign Policy 1945-
1965. The Hague: Mouton.

Akbar, Allan. 2013. Memata-matai Kaum Pergerakan: Dinas Intelijen Politik Hindia
Belanda 1916-1934. Tangerang Selatan: CV Marjin Kiri.

Breasted, James Henry. 1912. A History of Egypt: From The Earliest Times to The
Persian Conquest. Second Edition. New York, USA: Charles Scribner's Sons.

Moor, J.A de. 2015. Jenderal Spoor: Kejayaan dan Tragedi Panglima Tentara Belanda
Terakhir di Indonesia. Jakarta: Buku Kompas.

Oostindie, G. dkk. 2015. Serdadu Belanda di Indonesia 1945-1950: Kesaksian


Perang pada Sisi Sejarah yang Salah. (Penerjemah: Susi Moeimam, Nurhayu
Santoso, & Maya Sutedja-Liem). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
bekerjasama dengan KITLV-Jakarta.

Poeze, Harry Albert. 2014. PKI SIBAR: Persekutuan Aneh antara Pemerintah Belanda
dan Orang Komunis di Australia 1943-1945. Depok: Komunitas Bambu.

Schuman, M.A. 2011. Mitologi Aztec dan Maya. (Penerjemah: Farihatul Husniyah).
Jakarta: Oncor Semesta Ilmu.

van Mook, H.J. 2015. The Stakes of Democracy in South-East Asia. New York, USA:
Routledge, (E-Book), (Online),
(https://books.google.co.id/books?id=uXYGCAAAQBAJ&printsec=frontcover
&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false), diakses
tanggal 25 Oktober 2017.

Widjajanto, Andi & Artanti Wardhani. 2008. Hubungan Intelijen-Negara 1945-2004.


Depok: Pacivis Universitas Indonesia (UI) & Fiedrich Ebert Stiftung (FES).

Zed, Mestika. 1997. PDRI, Sebuah Mata Rantai Sejarah yang Terlupakan. Jakarta: PT
Pustaka Utama Grafiti.

Jurnal dan sejenisnya


Cohen, F. 1995. Chapter 2.1. A Short History of Cryptography. Fred Cohen &
Associates, (E-Article), (Online),
(http://web.itu.edu.tr/~orssi/dersler/cryptography/Chap2-1.pdf), diakses tanggal
25 November 2017.
10

Das, Debasis, U.A. Lanjewar & S.J. Sharma. 2013. The Art of Cryptology: From
Ancient Number System to Strange Number System. IJAIEM (International
Journal of Application or Inovation in Engineering and Management) Vol. 2 (4)
April 2013: p.265-275, (E-Journal), (Online),
(http://www.ijaiem.org/Volume2Issue4/IJAIEM-2013-04-29-100.pdf), tanggal
15 November 2017.

Levi, Elena & Jay Levi. 2010. Dreams in Mayan Spirituality: Concepts of Dreaming
from the Ancient Mayans to the Contemporary Mayans around Lake Atitlán.
Guatemala: Sociology and Anthropology in Guatemala & Chiapas El Mundo
Maya, (E-Paper), (Online),
(https://apps.carleton.edu/curricular/ocs/guatemala/assets/Levi_2010.pdf),
diakses tanggal 9 Desember 2017.

Anda mungkin juga menyukai