Buku yang ditulis oleh Pratama Dahlian Persadha dengan judul Kode untuk
Republik: Peran Sandi Negara di Perang Kemerdekaan merupakan sumbangan
penting mengenai keamanan informasi
dan komunikasi negara di bidang
persandian (kriptografi). Betapa pen-
tingnya persandian negara menjaga
informasi-informasi rahasia yang dimi-
liki suatu negara dari ancaman kebo-
coran informasi maupun penyadapan
oleh pihak asing. Beliau merupakan
alumnus Akademi Sandi Negara dengan
keahlian dibidang keamanan informasi
dan komunikasi yang sekarang sedang
melanjutkan S3 Kajian Budaya dan
Media PPs UGM. Di dalam buku ini
telah memberikan episteme sandi ne-
gara dalam ―mengamankan‖ kedau-
latan RI dari Belanda pada masa mem-
pertahankan kemerdekaan 1945-1950. Buku yang ditulis beliau bisa digunakan
mahasiswa S1-S3 Ilmu Sejarah, Ilmu Politik, Hubungan Internasional, dan Studi
Pertahanan dan Keamanan.
1
Reviewer bisa dihubungi di zofranosejarah22@gmail.com
1
2
dalam arti longgar. Ini bisa dianggap seba- Hanya saja sandi disana dikenal dengan
gai cikal bakal representasi karakter biner nama glyph, yakni rangkaian huruf ber-
modern. (Cohen,1995:2) seperti gambar 3. bentuk simbol matahari, hewan, manusia
\ 1 2 3 4 5 dan lain-lain yang terangkai menjadi se-
\_________
1|A B C D E T=54 buah makna kata (Schuman,2011:vii).
2|F G H I J H=32 5344 44 4435 Penafsiran sandi pada peradaban Aztec
3|K L M N O I=42 4224 24 3211 dan Maya menggambarkan kehidupan
4|P Q R S T S=44
5|U V W X Y/Z
sosial-budaya, politik, dan ekonomi bah-
Gambar 3. Sistem Persandian masa Yunani kan religi yang terikat dengan dewa-de-
Kuno dengan nama “Polybius Square” wi2. Masyarakat Aztec dan Maya meng-
(Sumber: Cohen,1995:2). gambarkan dewa-dewi dan fenomena
alam ke dalam simbol-simbol rumit.
Sistem ini kemudian disempur-
Tujuannya adalah terjalin relasi
nakan Julius Caesar di masa Romawi Ku-
antara makrokosmos-mikrokosmos yang
no. Tujuannya adalah memudahkan pe-
digunakan memprediksi gejala-gejala
nyampaian informasi dari persandian
sekitar dalam mengontrol kehidupan me-
dengan baik dan mudah dimengerti
reka (Schuman,2011:vi). Di samping itu,
sehingga informasi rahasia tidak bisa bo-
simbol-simbol yang dibuatnya berda-
cor. Metode analisis yang menggunakan
sarkan mimpi atau status sosial. Kemu-
teknik membalikkan memanfaatkan fakta
dian, diwujudkan dalam bentuk seni rupa
bahwa hanya satu huruf yang bisa diganti
yang sakral sebagai sarana menghubung-
untuk setiap huruf alfabet untuk mende-
kan dewa-dewi atau makhluk hidup
kripsi "sandi substitusi sederhana" yang
dengan esensi diri manusia (Levi & Levi,
bergantung pada peraturan substitusi huruf
2010:11-12). Misalkan gambar B’alam
(Cohen,1993:3). Sistem ini diikenal seba-
yang berarti Jaguar (lihat gambar 4)
gai "analisis frekuensi" yang juga dipakai
melambangkan maskulinitas.
selain sistem atbash.
Analisis frekuensi mengguna-kan
frekuensi huruf misalnya, alfabet Inggris
memiliki karakteristik frekuensi umum
untuk huruf yang tercantum seperti di
bawah ini:
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
CDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZAB. Gambar 4. Simbol B’alam (Jaguar) sebagai
Penggunaan analisis frekuensi pada sistem sandi bangsa Aztec (Sumber: https://upload.
wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/75/
sandi Caesar adalah menspon-sori karak- Kan_B%27alam_I.svg/2000px-
ter yang tidak dienkripsi dan mengiden- Kan_B%27alam_I.svg.png).
tifikasi teks asli (hlm.9). Tentunya terus
mengalami penyempurnaan hingga meng- Kriptografi bangsa-bangsa terse-
gunakan sistem persandian aljabar-aglo- but dibuat karena mereka menyadari ada
ritma.
Persandian juga dikenal di masya- 2
Dewa tertinggi Aztec: Huitzilopochtli, dewa
rakat Aztec dan Maya di Amerika Tengah. tertinggi Maya: Itzam Na.
5
―kekuatan‖ yang kuat diluar komunitas but, sehari dibomnya Pearl Harbor, AS
/kelompok sosial yang tidak diharapkan menyatakan perang dengan Jepang.
kehadirannya. Untuk itu, mereka membuat Jerman pun kalah dari Sekutu di
sendiri kriptografi sesuai dengan pera- Eropa akibat strategi penyerangan dan
daban mereka masing-masing. Oleh kare- taktik perang bocor oleh Colossus dan
na itu, persandian menjadi ―kebutuhan Lorenz SZ42 (Mesin Kode milik Inggris)
primer‖ bagi keberlangsungan suatu ne- berhasil memecahkan kode ―Enigma‖
gara mengamankan negara tidak hanya milik Nazi yang sulit. Penggunaan
melalui militer—dalam hal peningkatan persandian menjadi begitu kru-sial se-
kapasitas kualitas persenjataan—melain- hingga mendesak negara-negara Barat dan
kan menjaga informasi rahasia milik ne- Timur berlomba-lomba menjadi super-
gara. power maupun berusaha mengetahui
Dari penggunaan kode persandian informasi penting dari negara lain yang
di masa kuno tersebut, kemudian menye- mengancam kedaulatan dan panggung
bar dan dipakai oleh bangsa dan negara politik internasionalnya. Di dalam dunia
untuk kepentingan militer terutama saat modern, persandian digunakan banyak
perang maupun untuk menyingkirkan la- negara diseluruh dunia dan digunakan
wan politiknya dari tampuk kekuasaan. untuk strategi pertahanan negara dari
Seperti upaya penggulingan Ratu Eliza- ancaman yang membahayakan kepen-
beth oleh Putri Mary, putri dari Raja Ja- tingan nasionalnya, seperti Amerika Seri-
mes V melalui Babington Plan (hlm.19- kat (AS) dengan CIA-nya yang berhasil
21) ataupun saat meletusnya Perang Dunia ―menyingkirkan‖ lawan politiknya seperti
I & II. Peranan kode persandian sebagai di Indonesia tahun 1965, Chili yang di-
sarana intelijen negara begitu primer pimpin Pinochet, Amerika Latin dan
dalam menegakkan kedaulatan dan melin- Tengah, Afrika maupun Oceania; Uni
dungi kepentingan nasionalnya dari masa Sovyet dengan KGB (Komitet Gosu-
ke masa. darstvennoy Bezopasnosti)nya yang me-
Kekalahan AS (Amerika Se-rikat) ngirim spionasenya ke AS untuk mem-
saat Perang Dunia II di zona Pasifik yaitu peroleh informasi rahasia pemerintah AS.
pesawat tempur Jepang dapat menembus Dengan begitu dapat menjaga kepentingan
radar kapal perang AS yang berada di Sovyet berupa mendirikan rudal balistik
Hawai‘i. Selain itu, pangkalan AL Jepang dan nuklir di Kuba selama Perang Dingin.
mengirim kode persandian kepada AS Kelahiran kode persandian ini
sehingga pergerakan pasukan Jepang da- muncul akan kebutuhan yang semakin
pat mudah melancarkan serangan kilat kompleks dalam menjaga informasi-infor-
(blitzkrieg) dari utara (Manchuria) ke arah masi rahasia militer dan politik negara.
timur-selatan (Asia Tenggara, Pasifik, dan Menjaga informasi rahasia menjadi pen-
Indonesia). Tanggal 7 Desember 1941 ting agar tidak diketahui kelemahan oleh
Jepang menyerang pangkalan militer AL orang lain yang sewaktu-waktu menye-
AS di Pearl Harbor menyebabkan han- rang. Kode persandian pun menjadi ba-
curnya sistem pertahanan AS di perairan gian yang tidak terpisahkan di dalam du-
Pasifik. Akibat insiden memalukan terse- nia intelijen Indonesia.
6
laysia, Cina, Australia, dan Eropa (Agung, kukan tindakan di luar jalur militer
1973; hlm 133-134). (Oostindie,dkk,2015:17).
Dengan membangun exile go- Pihak Republik yang diwakili
vernment di luar negeri, memberikan point perwakilan PDRI di luar negeri mencoba
tambahan bagi Indonesia menghadapi menarik perhatian PBB terhadap masalah
blokade ekonomi dan militer dari Belanda kejahatan yang dilakukan Belanda. Du-
(NICA). Point tambahannya adalah Indo- kungan dunia internasional terus mengalir.
nesia selaku nation-state Asia-Afrika me- PBB membentuk UNCI (United Nation
mimpin negara-negara Asia-Afrika lain Commission for Indonesia) yang dipimpin
bersama-sama melawan kolonialisme-im- oleh Merle Cochran (AS) dibantu Critch-
perialisme bangsa Eropa (Agung,1973: ley (Australia) dan Herremans (Belgia)
174). Para agen-agen intelijen (baik dari (van Mook,2015:259). Adanya UNCI ter-
diplomat, militer, dan sipil) berusaha sebut, mempermudah Indonesia mende-
melakukan pendekatan-pendekatan perun- sak Belanda mengadakan perjanjian baru.
dingan ke PBB untuk di bawa ke Majelis Pihak UNCI mengeluarkan resolusi yang
Umum PBB membahas persoalan Indo- berisi gencatan senjata dan segera dia-
nesia-Belanda yang telah terlebih dahulu dakan perjanjian Roem-Rojen dan KMB
menghasilkan resolusi dari Konferensi (Konferensi Meja Bundar) (van Mook,
New Delhi. Kontribusi agen-agen intelijen 2015:261).
tersebut cukup berarti bagi usaha memper- Sementara itu, TNI juga menga-
tahankan kemerdekaan. Bahkan tahun lami progess yang bagus bagi jalan
1947, agen-agen intel tersebut juga bero- pengakuan kemerdekaan Indonesia. Para
perasi ke wilayah-wilayah lain seperti prajurit membangun stasiun semi-radio di
Hongkong, Thailand, dan Burma untuk pedalaman untuk menangkap sinyal sandi
memperoleh dana, dukungan diplomatis, dari Belanda dengan cara bergerilya di
dan persenjataan (Widjajanto & War- hutan-hutan Jawa. Para prajurit TNI
dhani,2008:66). menyamar sebagai penduduk agar eksis-
Belanda melakukan agresi militer tensi tentara Indonesia tidak hilang di
mempertanggungjawabkan sebagai suatu mata dunia internasional. Taktik Indo-
misi ‗voor orde en vrede‘ (untuk keter- nesia ini (diplomasi dan konfrontasi) me-
tiban dan perdamaian) memerangi para nyebabkan Belanda mengakui kemerde-
―pemberontak‖ menggunakan KNIL dan kaan Indonesia secara de jure tanggal 27-
angkatan perang Sekutu-Belanda (hlm. 12-1949.
119-122). Dalam aksi polisionil Belanda Atas peranan kode persandian se-
yang ditekankan adalah karakter istimewa lama masa mempertahankan kemerde-
perang tersebut. Strategi melawan gerilya kaan maka pemerintah membentuk BIN di
dari rangkaian perintah militer yang sering Jakarta. Lembaga tersebut diharapkan da-
kurang jelas dan juga sama ambigunya pat mengamankan informasi rahasia ne-
mendorong para militer Belanda masuk ke gara sebagai perlengkapan perang internal
dalam sebuah ‗geweldsfuik‘ (jaring (total internal warfare) (Widjajanto &
perangkap kekerasan) sehingga mela- Wardhani,2008:93-94). Buku Kode untuk
Republik yang di tulis Pratama Persadha
9
ini ingin menyampaikan pesan akan krusial bagi hidup-matinya sebuah nation-
keberadaan persandian (kriptografi) di da- state.
lam sejarah umat manusia dan kemer-
dekaan Indonesia yang memiliki fungsi
LITERATUR ACUAN
Buku-buku dan sejenisnya
Agung, Ide Anak Agung Gede. 1973. Twenty Years Indonesian Foreign Policy 1945-
1965. The Hague: Mouton.
Akbar, Allan. 2013. Memata-matai Kaum Pergerakan: Dinas Intelijen Politik Hindia
Belanda 1916-1934. Tangerang Selatan: CV Marjin Kiri.
Breasted, James Henry. 1912. A History of Egypt: From The Earliest Times to The
Persian Conquest. Second Edition. New York, USA: Charles Scribner's Sons.
Moor, J.A de. 2015. Jenderal Spoor: Kejayaan dan Tragedi Panglima Tentara Belanda
Terakhir di Indonesia. Jakarta: Buku Kompas.
Poeze, Harry Albert. 2014. PKI SIBAR: Persekutuan Aneh antara Pemerintah Belanda
dan Orang Komunis di Australia 1943-1945. Depok: Komunitas Bambu.
Schuman, M.A. 2011. Mitologi Aztec dan Maya. (Penerjemah: Farihatul Husniyah).
Jakarta: Oncor Semesta Ilmu.
van Mook, H.J. 2015. The Stakes of Democracy in South-East Asia. New York, USA:
Routledge, (E-Book), (Online),
(https://books.google.co.id/books?id=uXYGCAAAQBAJ&printsec=frontcover
&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false), diakses
tanggal 25 Oktober 2017.
Zed, Mestika. 1997. PDRI, Sebuah Mata Rantai Sejarah yang Terlupakan. Jakarta: PT
Pustaka Utama Grafiti.
Das, Debasis, U.A. Lanjewar & S.J. Sharma. 2013. The Art of Cryptology: From
Ancient Number System to Strange Number System. IJAIEM (International
Journal of Application or Inovation in Engineering and Management) Vol. 2 (4)
April 2013: p.265-275, (E-Journal), (Online),
(http://www.ijaiem.org/Volume2Issue4/IJAIEM-2013-04-29-100.pdf), tanggal
15 November 2017.
Levi, Elena & Jay Levi. 2010. Dreams in Mayan Spirituality: Concepts of Dreaming
from the Ancient Mayans to the Contemporary Mayans around Lake Atitlán.
Guatemala: Sociology and Anthropology in Guatemala & Chiapas El Mundo
Maya, (E-Paper), (Online),
(https://apps.carleton.edu/curricular/ocs/guatemala/assets/Levi_2010.pdf),
diakses tanggal 9 Desember 2017.