SAP Hipertensi Kehamilan
SAP Hipertensi Kehamilan
Oleh:
KELOMPOK 4
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih
setelah kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya normotensif, atau kenaikan
tekanan sistolik 30 mmHg dan atau tekanan diastolik 15 mmHg di atas nilai normal. Preeklampsia dalam kehamilan adalah apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg setelah
kehamilan 20 minggu (akhir triwulan kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa lebih awal
terjadi. Sedangkan pengertian eklampsia adalah apabila ditemukan kejang-kejang pada
penderita pre-eklampsia, yang juga dapat disertai koma.
Hipertensi merupakan salah satu masalah medis yang kerapkali muncul selama
kehamilan dan dapat menimbulkan komplikasi pada 2-3 % kehamilan. Hipertensi pada
kehamilan dapat menyebabkan morbiditas/kesakitan pada ibu (termasuk kejang eklamsia,
perdarahan otak, edema paru (cairan di dalam
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan, peserta dapat mengerti dan
memahami tentang hipertensi dalam kehamilan
2. Tujuan Khusus
Setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan, peserta dapat:
: Februari 2015
Pukul
Tempat
4. Materi
Hipertensi dalam kehamilan
5. Peserta
Ibu Hamil di Singosari
6. Kegiatan Belajar Mengajar
HASIL
WAKTU
Pendahuluan 5 menit
KEGIATAN
KEGIATAN
METODE
MEDIA
PENGAJAR
1. Salam pembuka
PESERTA DIDIK
1. Menjawab
Ceramah
Ceramah
- Lembar
2. Memperkenalkan
diri
2. Mendengarkan
3. Menjelaskan
maksud
Penyajian
10
menit
keterangan
dan
tujuan
1. Menjelaskan
penjelasan peyaji
hipertensi dalam
kehamilan
resiko
hipertensi dalam
kehamilan
3. Menyebutkan
tanda
dan
gejala
hipertensi dalam
kehamilan
balik
-
Leafle
t
2. Menyebutkan
klasifikasi
penyaji
Mendengarkan
definisi
faktor
salam
4. Menjelaskan
penatalaksanaan
hipertensi
dalam
kehamilan
5. Menyebutkan
komplikasi
hipertensi dalam
Evaluasi
kehamilan
1. Memberikan
10
menit
1. Bertanya
Tanya
kesempatan pada
tentang
materi
bertanya
yang
belum
2. Menanyakan
paham
tentang
materi
Penutup
5 menit
pertanyaan
yang
disampaikan
1. Menyimpulkan
penyaji
1. Mendengarkan
Ceramah,
materi
2. Menjawab
Tanya
2. Menutup
salam
Jawab
pertemuan
3. Salam penutup
D. EVALUASI
1. Struktur
a) Persiapan media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan, yaitu leaflet dan lembar balik.
b) Persiapan materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuatkan leaflet dan lembar
balik
peserta.
c) Perijinan
Sebelum melakukan penyuluhan, dilakukan perijinan kepada pihak
Puskesmas Singosari Malang.
2. Proses
a. Klien mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan dengan baik
E. LAMPIRAN
(Materi terlampir)
F. DAFTAR PUSTAKA
Cunningham FG dkk. Gangguan Hipertensi dalam Kehamilan dalam: William Manual of
Obstetrics, 21st Edition Boston, McGraw Hill. Edisi 21. Vol 1. 2006. Jakarta: EGC. H
625-673
Martaadisoebrata, D dkk. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC;2005.h.68-82
Rachimhadhi, T. hipertensi dalam kehamilan, Dalam: Ilmu Kebidanan, edisi 4, cetakan
pertama, Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2008. H 530-550
Satrawinata. S., Martaadisoerbrata, D., dan Wirahkusuma, F.F. 2003. Ilmu Kesehatan
Reproduksi:
Obstetri
Patologi
Edisi
2.
Jakarta:
EGC.
(link:
https://books.google.co.id/books?
id=5SXtVDOPciIC&pg=PA68&dq=hipertensi+pada+kehamilan&hl=id&sa=X&ei
=d2zGVO_GBIPr8AW9k4KADA&redir_esc=y#v=onepage&q=hipertensi
%20pada%20kehamilan&f=false )
World Health Organization. 2014. Hipertensi Dalam Kehamilan, Preeklampsia, Dan
Eklampsia.
Kantor
WHO
untuk
Indonesia
http://www.edukia.org/web/kbibu/6-4-8-hipertensi-dalam-kehamilanpreeklampsia-dan-eklampsia/)
(link:
LAMPIRAN MATERI
A. DEFINISI
Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih
setelah kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya normotensif, atau kenaikan
tekanan sistolik 30 mmHg dan atau tekanan diastolik 15 mmHg di atas nilai normal.
Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vascular yang terjadi sebelum
kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada masa nifas. Golongan penyakit ini
ditandai dengan hipertensi dan sering di sertai proteinuri, edema, kejang, koma, atau gejalagejala lain.
Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah apabila dijumpai tekanan darah 140/90
mmHg setelah kehamilan 20 minggu (akhir triwulan kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa
lebih awal terjadi. Sedangkan pengertian eklampsia adalah apabila ditemukan kejang-kejang
pada penderita pre-eklampsia, yang juga dapat disertai koma. Pre-eklampsia adalah salah
satu kasus gangguan kehamilan yang bisa menjadi penyebab kematian ibu. Kelainan ini
terjadi selama masa kehamilan, persalinan, dan masa nifas yang akan berdampak pada ibu
dan bayi.
B. FAKTOR RESIKO
1.
Kehamilan kembar
2.
Kehamilan pertama
3.
4.
Riwayat preeklamsi
5.
6.
7.
8.
9.
Hidramnion
Hipertensi Kronik
Definisi
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan dan menetap setelah
persalinan
Diagnosis
Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil, atau diketahui adanya hipertensi pada
usia kehamilan <20 minggu
2.
Dapat disertai keterlibatan organ lain, seperti mata, jantung, dan ginjal
Hipertensi Gestasional
Definisi
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20 minggu dan menghilang
setelah persalinan
Diagnosis
Tidak ada riwayat hipertensi sebelum hamil, tekanan darah normal di usia kehamilan
<12 minggu
preeklampsia,
trombositopenia
3.
Preeklamsia
Penyakit hipertensi yang khas dalam kehamilan, dengan gejala utama hipertensi yang
akut pada wanita hamil dan wanita dalam nifas tanpa disertai adanya kejang. Pada
preeklamsi tanda yang mungkin muncul adalah hipertensi, edema, dan proteinuria.
Gejala:
Hipertensi
140mmHg dan diatolik 90mmHg atau juga dengan kenaikan sistolik lebih dari
30mmHg dan diatolik 15mmHg dari TD biasanya.
Edema
Proteinuria
Gejala Subjektif yang mungkin dirasakan:
1)
2)
3)
Preeklampsia Ringan
Preeklampsia Berat
2)
3)
4)
5)
6)
Ibu dengan riwayat hipertensi kronik (sudah ada sebelum usia kehamilan 20 minggu)
Tes celup urin menunjukkan proteinuria >+1 atau trombosit <100.000 sel/uL pada
usia kehamilan > 20 minggu
4.
Eklamsia
Kejang pada wanita hamil, dalam persalinan, atau masa nifas disertai gejala-gejala
preeklamsi (hipertensi, edema, dan/atau proteinuria) Menurut saat terjadinya eklamsi
dapat dibedakan atas:
D. PENANGANAN
1) Hipertensi kronis
Penanganan :
-
Bed rest
Anti hipertensi
Terminasi kehamilan
2) Pre-eklamsia ringan
Penanganan :
Rawat Jalan
o
Pemeriksaan laboratorium
a. PCV, Hb
b. Asam urat rendah
c. Trombosit
Rawat Tinggal
o
c. Pemeriksaan laboratorium
-
Hb, PCV
Trombosit
Urine lengkap
Tirah baring
10gr MgSO4 50% i.m setiap 6 jam, s/d 24 jam pasca persalinan (kalau
tidak ada kontra indikasi pemberian MgSO4).
Tirah baring.
Obat obatan
-
Roboransia : multivitamin
Pemeriksaan lab.
-
Trombosit.
Fungsi hepar/ginjal.
Urine lengkap.
4) Eklamsia
Pencegahan
Usaha usaha untuk menurunkan frekwensi atau mencegah terjadinya
eclampsia terdiri atas :
Terapi
Tujuan pengobatan eklampsia adalah :
anuri
cairan glucose 5-10%. Pemberian cairan harus hati hati Karen dapat
menimbulkan hyperhidrasi dan oedema paru paru, karena itu produksi
urine dan tekanan vena central menjadi pegangan (produksi urine tidak
boleh kurang dari 30cc/jam, CVP tidak boleh melebihi 6-8cm H20.
Bentuk terapi dibagi : secara konservatif dan secara aktif. Seperti pada preeclampsia berat dengan prinsip mengatasi kejang lebih dahulu.
Obat obat untuk antikejang :
MgSO4 (Magnesium Sulfat)
Dosis awal : 4 gr 20% i.v. pelan pelan selama 3 menit atau lebih, disusul
10 gr 50% i.m. (selanjutnya lihat prosedur pada preeclampsia berat)
Drip oksitosin bila Pelvic Score (PS) 5 Skor dari Vital Sign.
E. KOMPLIKASI
1. Gagal ginjal
2. Gagal jantung
3. Edema paru
4. Kelaianan pembekuan darah
5. Perdarahan otak
6. Kematian janin