Dika Ingriyana
102012377
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Terusan Arjuna No.6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Email: dikaingriyy@yahoo.com
Abstrak
Pencernaan sangatlah penting untuk manusia, karena kinerja sistem pencernaan akan
menentukan gizi yang terserap dan pembuangan sisa yang tidak diperlukan tubuh. Sistem
pencernaan juga akan membentuk asam amino esensial rantai pendek (SCFA) yang berguna
dalam proses kekebalan tubuh (imunitas). Memiliki pencernaan yang sehat akan memperkuat
sistem imun tubuh yang melindungi tubuh dari berbagai penyakit, menghancurkan dan
menghilangkan mikroorganisme asing (bakteri, parasit, jamur, virus, tumor) yang masuk ke
dalam tubuh. Namun demikian, kesadaran akan kesehatan pencernaan pada masyarakat saat
ini dirasakan masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari pola makan masyarakat sehari-hari
yang dapat memicu terjadinya gangguan sistem pencernaan.
Kata kunci : Pencernaan
Abstract
Digestion is very important for people, for the performance of the digestive system will
determine how nutrients are absorbed and disposal of unneeded body. The digestive system
will also form short-chain essential amino acids (SCFA) are useful in the process of the
immune system (immune). Having a healthy digestion will strengthen the body's immune
system protects the body from various diseases, destroying and eliminating foreign
microorganisms (bacteria, parasites, fungi, viruses, tumors) that enter the body. However,
awareness of digestive health in today's society is still felt low. It can be seen from the diet of
people
everyday
keywords: Digestion
that
can
trigger
digestive
system
disorders.
Pendahuluan
Manusia merupakan makhluk hidup dengan kompleksitas yang menyusunnya.
Manusia memiliki sistim sirkulasi, sistim pernafasan, sistim pencernaan dan banyak sistim
lainnya dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sistem pencernaan sangat penting
dalam kelangsungan hidup terutama untuk menghasilkan energi agar manusia dapat
beraktivitas sebagaimana mestinya. Dalam sekali sirkulasi, sistim pencernaan dapat memakan
waktu satu hari mulai dari makanan yang kita makan sampai akhirnya kita keluarkan sisa-sisa
pencernaan tersebut.
Organ-organ yang termasuk kedalam sistim pencernaan ini antara lain ialah gaster,
hepar, vesica fellea, pankreas, usus kecil, usus besar sampai anus yang merupakan tahap akhir
dalam rangkaian sistim pencernaan kita yang kontinuitas. Tubuh akan merasakan hal-hal
yang tidak nyaman bila terjadi gangguan pada sistim dalam saluran pencernaannya baik itu
akut ataupun kronis. Gangguan tersebut dapat berupa adanya penekanan, penambahan massa,
penyempitan, kebocoran, luka sampai kelainan dari struktur anatomi.
Pembahasan
1.1Makroskopis
Hepar ( Hati ) merupakan kelenjar paling besar dari tubuh. Pada orang dewasa dapat
mencapai 1,5 kg atau 2 2 % dari berat tubuh; pada anak- anak relatif lebih berat, dapat
mencapai 5 % dari berat tubuh. Terletak di bawah diafragma pada regio hypochondriaca
kanan bagian atas dari regio epigastrica dan dapat mencapai hypochondriaca kiri. Hepar
mempunyai konsistensi yang lunak seperti selei, namun pada cadaver bentuk nya tetap karena
dibungkus oleh capsula glisson ( tunika fibrosa hepatis, NA ), yang merupakan dari jaringan
ikat yang kuat.2
kedua lobus ini termasuk bagian dari lobus kiri, dimana terdapat cabang cabang arteri
hepatica, vena porta, dan ductus hepaticus kiri. 2
Hepar terdiri dari lobuli. Di tengah lobuli terdapat venae centrales hepatis yang
mengalirkan darahnya ke venae hepatica. Di celah antara lobuli terdapat portal canalis yang
berisi triad portal (cabang-cabang arteri hepatica, vena porta, dan saluran empedu). Darah
arterial dan vena berada diantara sel sel hepar melalui sinusoid dan selanjutnya mengalir ke
vena sentralis. 2
Letak Hepar
Letak hepar tergantung pada distensi alat sekitarnya, gerak diaphragma pada
pernapasan, dan posisi tubuh. Pada posisi berdiri, letak hepar lebih rendah ( karena pengaruh
gravitasi ) jika dibandingkan dengan letak berbaring; demikian juga pada waktu inspirasi.
Pada posisi berbaring dan napas biasa, batas atas hepar tergambar pada suatu garis
horizontalis setinggi pinggir bawah articulatio xiphisternalis, yang ke kiri mencapai pinggir
bawah iga 5, dan berakhir pada sela iga 5, dekat apex cordis, kurang lebih 8 9 cm disebelah
kiri garis tengah. Ke arah kanan, garis tersebut sedikit naik ke atas, mencapai iga ke 5 pada
line medioclavicularis. Batas bawah hepar tergambar pada satu garis miring, mulai pada sela
iga ke 5 pada medioclavicularis kiri, memotong arcus costarum kiri pada ujung rawan iga 8,
menyilang garis tengah pada atau sedikit di atas bidang transpyloricum, serta memotong
arcus costarum kanan pada ujung rawan iga 9, dan selanjutnya hepar terletak di belakang iga.
Batas bawah ini lebih mudah ditentukan pada perkusi karena hepar memberikan bunyi pekak
kontras dengan bunyi tympanis dari lambung / usus. Batas atas bagian tengah sulit ditentukan
karena berbatasan dengan jantung yang memberikan bunyi yang hampir sama pada perkusi,
namun ke tepi kanan dapat ditentukan karena berbatasan dengan paru paru yang
memberikan bunyi sonor pada perkusi.2
Yang terutama memfiksasi hepar adalah perlekatannya pada diaphragma melalui
ligamentum falciforme, vena cava inferior ( yang juga terfiksasi pada diaphragma ) serta
tekanan intraabdominalis.1,2
Batas batas hepar :
Atas : diaphragma
Kanan : perpotongan sela iga 4 dengan linea midclavicula, menuju ke bawah sampai iga 7
kanan
Kiri : sela iga 5 dan tulang rawan iga 6 sampai pertengahan garis parasternal garis
midclavicular kiri.
Bawah : sesuai tepi tajam hati : sebagai garis dari kanan + 1 cm di bawah arcus costa
sampai rawan iga 9 menuju kiri atas memotong linea mediana pada jarak pertengahan
porta hepatis.
Disebelah kanan terdapat alur besar = fossa sagitalis dextra, yang ditempati vena cava
inferior di sebelah atas dan vesica felea di sebelah bawah depan. Bagian anterior fossa
sagitalis dextra disebut fossa vesica felea sedangkan bagian posteriornya disebut fossa
vena cava.1
Disebelah kiri terdapat alur = fossa sagitalis sinistra, yang ditempati oleh :
o Ligamentum Venosum Arantii di sebelah posterior
o Ligamentum Teres Hepatis di sebelah anterior
Pada facies inferior hepatis, lobus sinister hepatis berbatasan dengan
Oesophagus, yang menimbulkan jejas = impressio oesophagea
Gaster, menimbulkan jejas = impressio gastrica, terdapat tonjolan sesuai lengkung
curvature minor yang masuk ke dalam bursa omentale = tuber omentale
Pada lobus dexter hepatis berbatasan dengan
Duodenum dan pylorus, menimbulkan jejas = impressio duodenalis
Colon, menimbulkan jejas = impressio colica
Kanan belakang berbatasan dengan ginjal, menimbulkan jejas = impressio renalis,
berbatasan dengan anak ginjal, menimbulkan jejas yang disebut impressio supra
renalis.
Terutama dengan diaphragma dan vena cava inferior, lig. Falciforme hepatis
(menghubungkan dinding depan abdomen dengan diaphragma).
Dengan umbilicus (dinding depan perut) : lig teres hepatis yang berjalan pada tepi bebas
lig. Falciforme hepatis.
Lig. Triangulare hepatis merupakan lipatan peritoneum pada kedua ujung kanan dan kiri
hepar, melekat juga pada diaphragma, terletak pada permukaan belakang hati.
o Lig. Triangulare kiri lebih tebal dan kuat, disebut appendix fibrosa hepatis
o Lig. Triangulare dexter perkembangannya kurang baik, jadi lebih tipis.
Lipatan peritoneum yang melapisi hepar di facies diaphragmatica memisahkan diri
membentuk lig. Coronarium hepatis.
o Lembar depan jaringan ikat ini akan melanjutkan diri menjadi lig. Falciforme
hepatis
o Lembar belakang melanjutkan diri ke arah ginjal membentuk lig. Hepatorenalis,
jaringan ikat ini di bawahnya membatasi suatu kantung = recessus hepato renalis
= recessus hepato reno colica = fossa renalis dextra ( Morison ), kantung ini
penting dalam klinik, karena ikut meradang yang disebabkan tertimbunnya cairan
yang berasal dari perforasi appendicitis / perforasi duodenum.1
Pendarahan Hepar
Pembuluh nadi
o A. hepatica communis merupakan cabang a. coeliaca
o A. hepatica propria :
Merupakan cabang a. hepatica communis
Berjalan dalam lig. Hepatoduodenale ( bersama sama dengan v. porta dan
ductus choledochus )
o A. hepatica dextra dan sinistra : merupakan cabang a. hepatica propria.
Pembuluh balik
Menampung darah balik dari alat alat tractus gastro intestinal melalui v. porta.
v. porta merupakan bagian dari pembuluh balik Sistema portal yang mengumpulkan darah
dari alat alat gastrointestinal untuk di alirkan ke hepar.1
Anastomosis Pembuluh Balik Portocavalis
v. porta :
V. porta mengalirkan semua darah alat alat digestivus dan kelenjar kelenjar yang
tidak berpasangan, kecuali hati
V. porta menuju hati mengembalikan darah yang dihantarkan oleh a. coeliaca, a.
mesenterica superior, dan a. mesenterica inferior ke alat alat gastrointestinal
V. porta dibentuk oleh persatuan v. lienalis, v. mesenterica superior dan v. mesenterica
inferior
V. porta menuju porta hepatis terbagi menjadi v. porta dextra dan v. porta sinistra.
Depan :
o Hepar
o Fundus vesica felea berbatasan dengan dinding depan rongga perut
Belakang :
o Flexura coli dextra / colon transversum
o Collum vesica fellea berbatasan dengan pars superior duodeni
Vesica felea diliputi peritoneum, kecuali bagian yang melekat pada hepar.
Bagian bagian :
Fundus vesica felea
Corpus vesica felea
Collum vesica felea
Saluran empedu : ductus cysticus
Mucosa ductus cysticus mempunyai lipatan berbentuk spiral = valvula spiralis heisteri
Ductus cysticus bersama sama saluran empedu intrahepatal membentuk ductus
choledochus. Ductus choledochus berjalan dalam lig. Hepatoduodenale bersama sama v.
porta dan a. hepatica propria.2
Pendarahan
A. cystica sebuah end artery yang merupakan cabang a. hepatica dextra
Pankreas adalah kelenjar yang bisa sebagai kelenjar eksokrin maupun kelenjar endokrin.
Organ pankreas terletak di belakang / bawah lambung. Ujung kanan organ ini lebih luas
disebut bagian kepala. Kepala pancreas terletak di bagian ujung atau atas dari usus kecil yang
disebut duodenum. Ujungnya berada di sebelah kiri lonjong dan disebut ekor. dan meluas
sampai ke limpa. Panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum sapai ke
limpa, dan beratnya rata-rata 60-90 gram. Pankreas terbentang pada vertebra lumbalis I dan II
di belakang lambung. Sebagai kelenjar eksokrin pankreas yang mensekresi cairan pencernaan
yang mengandung enzim untuk mencerna protein, lemak dan karbohidrat. Getah pancreas
disekresikan ke usus 12 jari melalui saluran pankreas (tabung seperti struktur) yang membuka
ke dalam usus kecil bersama dengan saluran empedu membawa empedu dari hati.1,2
Pankreas terbentang dari atas sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya
dihubungkan oleh duasaluran ke duodenum (usus 12 jari), terletak pada dinding posterior
abdomen di belakang peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian
kecilcaudanya yang terletak dalam ligamentum lienorenalis. Strukturnya lunak dan
berlobulus.1,2
pancreatisterletak
di
depan
pangkal
vena
portae
hepatis
dan
c. Corpus Pancreatis
berjalan ke atas dan kiri, menyilang garistengah. Pada potongan melintang sedikit
berbentuk segitiga.
d. Cauda Pancreatis
berjalan ke depan menuju ligamentumlienorenalis dan mengadakan hubungan dengan
hilum lienale.
Gambar 9. Pankreas.2
Lien
Sinonim : spleen, limpa
Konsistensi : kenyal, lebih lembek dari pada hepar, dan dapat berkontaksi
Warna : merah ke abu abuan
Letak : intra peritoneal, pada regio hypochondriaca sinistra, setinggi iga 9, 10, 11. Sumbu
panjang sesuai iga 10.
Proyeksi pada dinding abdomen :
Bagian bagian :
Mempunyai 2 permukaan, yaitu :
o Facies diaphragmatica yang menghadap dinding perut serta berbatasan dengan
diafragma tepi bawah paru kiri, dan sinus phrenico costalis.1,2
o Facies visceralis yang menghadap rongga perut, berbatasan dengan
Gambar 10 Lien2
Pendarahan Lien
Letak : intra peritoneal, pada regio hypocondrica sinistra, setinggi iga 9-11 sumbu
panjang sesuai iga 10. Konsistensinya kenyal, lebih lembek dari hepar, dan dapat
berkontraksi, warnanya merah keabua-abuan. Mempunyai dua permukaan yaitu facies
diaphragmatica yang menghadap dinding perut serta berbatasan dengan diafragma, tepi
bawah paru kiri, dan sinus phrenico costalis, dan facies visceralis yang menghadap rongga
perut. Margo anteriornya : mempunyai 2-3 incisura lienalis (ciri khas lien).1,2
Fungsi lien adalah membersihkan darah, reservoir darah, dan alat reticulo endothelial
yang di dalamnya terdapat jaringan limfoid yang berbeda dengan jaringan limfoid lain karena
lien berhubungan dengan aliran darah. Pendarahan : A. lienale dan V. lienale.1,2
lienale
Persarafan
Saraf saraf untuk lien berasal dari :
1 Simpatis : nn. Splanchnicus thoracales T5-12, L4, S2-3
2 Parasimpatis : nn. Splanchnicus pelvicus S2 4
2.1 Mikroskopis
A.HEPAR
Pada hati primata atau manusia, septa jaringan ikat di antara lobuli hati tidak jelas.
Akibatnya, sinusoid hati lobulus satu dapat berhubungan langsung dengan sinusoid lobulus
lain.4 Selain perbedaan ini, daerah porta tetap mengandung cabang-cabang vena porta, arteria
hepatika, dan duktus biliaris.
Di pusat setiap lobulus hati, terdapat vena sentral.Sinusoid hati terlihat di antara
lempeng-lempeng sel hati yang memancar dari vena sentral ke arah tepi lobulus hati. Banyak
cabang pembuluh interlobular dan duktus biliaris terlihat di daerah porta lobulus hati.3
B. Vesica Fellea
Dinding kandung empedu terdiri atas mukosa, lapisan fibromuskular, lapisan jaringan
ikat perimuskular, dan serosa pada semua permukaannya kecuali hepatik dengan adventisia
yang melekatkannya pada hepar.
Mukosa menampakkan lipatan-lipatan temporer yang menghilang saat kandung empedu
diregangkan oleh empedu.Lipatan ini mirip vili pada usus halus, namun ukuran dan
bentuknya berbeda, dan susunannya yang tidak teratur.Kripti atau divertikula di antara lipatan
sering membentuk indentasi yang dalam di mukosa. Pada potongan melintang, divertikula ini
di dalam lamina propria mirip kelenjar tubular; namun tidak ada kelenjar di dalam kandung
empedu.3
Epitel pelapis adalah epitel selapis silindris tinggi dengan sitoplasma terpulas pucat dan
inti di basal. Lamina propria mengandung jaringan ikat longgar dan beberapa jaringan
limfoid difus.
Serat otot polos di dalam lapisan fibromuskular berbaur dengan lapisan-lapisan jaringan
ikat longgar yang kaya serat elastin. Berbeda dengan organ lain yang mempunyai serosa atau
adventisia menutupi lapisan muskular, kandung empedu memiliki lapisan lebar yang terdiri
dari jaringan ikat longgar perimuskular yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe,
dan saraf; serosa adalah lapisan terluar dan menutupi semua bangunan ini.3
Limpa tidak memperlihatkan adanya korteks dan medulla yang jelas. Namun nodulus
limfoid terdapat di seluruh bagian limpa. Selain itu, limpa mengandung sinus venosus,
berbeda dari sinus limfatikus di limfonodus. Pada limpa juga tidak ditemukan sinus
subskapularis maupun sinus trabekularis. Kapsul dan trabekula pada limpa lebih tebal
daripada yang ada di limfonodus dan mengandung sedikit sel otot polos.3,4
Nodulus limfoid besar merupakan bagian pulpa putih limpa (pulpa alba). Setiap
nodulus umumnya memiliki zona perifer, selubung limfe perarterial, dengan limfosit kecil
yang tersusun padat. Arteri sentralis di nodulus limfoid terletak di pinggir atau eksentrik.
Karena arteri menempati bagian tengah selubung limfe perarterial, arteri ini disebut arteri
sentralis. Sel-sel di dalam selubung limfe periarterial terutama adalah limfosit T. Pusat
germinal tidak selalu ada. Pada pusat germinal yang terpulas lebih pucat ditemukan limfosit
B, banyak limfosit ukuran sedang, sedikit limfosit kecil, dan limfoblas.3,4
Pulpa merah (pulpa rubra) mengandung korda limpa (Billroth) dan sinus venosus
yang terdapat di antara korda. Korda limpa adalah agregasi tipis jaringan limfe yang
mengandung limfosit kecil, sel terkait, dan macam-macam sel darah. Sinus venosus adalah
pembuluh melebar yang dilapisi oleh endotel modifikasi pada sel-sel memanjang yang
terluhat kuboid pada potongan melintang.3,4
Di dalam pulpa merah juga terdapat arteri pulpa yang merupakan cabang arteri
sentralis setelah keluar dari nodulus limfoid. Juga terdapat kapiler dan vena (venula) pulpa.
Jaringan ikat trabekula dengna arteri trabekularis dan vena trabekularis tampak jelas.
Pembuluh ini memiliki tunika intima endothelial, dan tunika media muscular.3,4
Kesimpulan
Prosese pencernaan merupakan hal yang penting untuk manusia. Pencernaan jika terjadi
gangguan pada hati,empedu, pancreas dan lien, sistem pencernaan juga otomatis mengalami
gangguan akibat keterlibatan fungsi dari masing-masing organ tersebut dengan proses
metabolismenya atau kerjanya masing-masing.
Daftar Pustaka
1.