Buku Pegangan Beton 1 - DTS Vokasi UGM
Buku Pegangan Beton 1 - DTS Vokasi UGM
STRUKTUR BETON
oleh:
Agus Kurniawan, ST., MT.Ph.D
DAFTAR ISI
I.
PENDAHULUAN...............................................................................................................2
III.
PENULANGAN GESER.............................................................................................38
IV.
V. PENULANGAN TORSI..................................................................................................58
VI.
DETAIL PENULANGAN.............................................................................................64
I. PENDAHULUAN
SILABUS STRUKTUR BETON
STRUKTUR BETON 1
1. BALOK TULANGAN TUNGGAL
2. BALOK TULANGAN GANDA
3. GESER BALOK
4. KONSOL PENDEK
5. TORSI
STRUKTUR BETON 2
1. KOLOM PENDEK DUA SISI
2. KOLOM PENDEK TERDISTRIBUSI MERATA
3. KOLOM PANJANG
4. PLAT SATU ARAH
5. PLAT DUA ARAH
6. DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA
7. PEMBEBANAN GRAVITASI DAN GEMPA
8. FONDASI
9. TANGGA
10.
DETAIL PENULANGAN
: Tekan saja
Beton dapat bekerja dengan baik karena adanya kerjasama dua material
yaitu beton dan baja. Kerjasama dua bahan ini adalah:
1. Adanya lekatan
2. Beton melindungi baja dari karat
3. Koefisien muai yang hampir sama
a. 0,000010 0,000013 per C (untuk beton)
b. 0,000012 per C (untuk baja)
Dengan kombinasi dan kerjasama yang baik antara dua macam bahan ini,
maka beton bertulang merupakan komposit yang sangat baik untuk
digunakan dalam pembangunan suatu struktur.
Bangunan yang dapat dibangun dengan beton bertulang :
1. Jembatan
2. Viaducts
3. Gedung
4. Tunnel
5. Tanks
6. Conduilts
7. Syphon
8. Menara Air
Gaya-gaya yang bekerja pada beton :
1. Bending momen
2. Gaya geser
3. gaya aksial
Modul Struktur beton
4. Torsi
5. Kombinasi
Maka harus diketahui, pada struktur beton tersebut bekerja gaya apa saja.
Beton bertulang terdiri dari :
1. Beton - campuran dari :
a. Semen
b. Agregat
c. Air
d. Kadang-kadang bahan tambah (Admixtures)
2. Baja
Dengan ukuran tulangan baja yang tersedia di pasaran adalah: 6, 8,
9, 10, 12, 13, 16, 16, 19, 22, 25, 28, 29, 32, 36 mm yang tersedia
dalam bentuk tulangan polos maupun tulangan ulir seperti pada
gambar di bawah:
pada
:
keadaan
beban
boros
dan
tidak
menggunakan
seluruh
kemampuan
beton
untuk
menahan beban.
2. Strength Design
Tegangan pada
ketika
terjadi
beban
kegagalan
resistant
factor
design.
Cara
ini
Jenis elemen struktur secara umum dan gaya-gaya dalam yang terjadi:
1. Balok
2. geser
menghitung
2. Perancangan/desain/design
Perhitungan
balok
beton
bertulang
dalam
menahan
momen
yang
didasarkan pada strength design method atau yang dulu dikenal sebagai
ultimate strength method maka kapasitas struktur beton dihitung pada
waktu beton bertulang itu gagal (beton hancur atau
tulangan patah).
d - a
fs
fs
tegangan
resultan
ekivalen
dalam
tegangan aktual
(Whitney rectangular stress block)
regangan
balanced
Gambar tegangan penampang balok dalam keadaan ulitimit
Dari gambar di atas maka berdasarkan kesetimbangan statis maka nilai C
= T yaitu:
0.85 f 'c ab b= As f y
II. 1. Analisa balok tulangan tunggal
Prosedur analisa tulangan tunggal:
1. penentuan 1 (faktor tinggi block Whitney) berdasarkan ketentuan
berikut ini:
a. untuk beton dengan fc 30 MPa maka 1 = 0,85
b. untuk beton dengan fc > 30 MPa maka 1 = 0,85-0.008 fc
2. hitung luas tulangan pada keadaan seimbang
c = cb
garis netral
u = 0,003
seimbang (balanced
failure)
dan
disimbolkan sebagai
y
yaitu
leleh.
regangan
Sedangkan
tinggi c menjadi cb
yaitu
tinggi
garis
Berdasarkan gambar
karena
cb
y
u
cb d cb
f
y y dan u = 0.003 maka:
Es
fy
u
Es
cb d cb
0.003Es
d
0.003Es f y
ab
0.003Es
1d
0.003Es f y
b=
0.85 f 'c ab b= As f y =b bd f y
A sb
bd
As f y
0,85 f c' b
Mn = Asfy (d- a)
atau
'
Mn = 0,85 f c ab (d- a)
MR = Mn
Bila keadaan overreinforced maka tulangan tarik belum leleh,
sehingga belum mencapai tegangan leleh fy dan hanya mencapai
tegangan fs :
fs = Es.
s' Es .0,003
c d'
a 1d '
Es .0,003
c
a
As
bd
Es u
0 ,851 f c'
m
k u m
m
2
c ku d
a 1 c
M n 0 ,85 f c' ab d
2
MR = Mn
d = 500
550
3D16
50
300
Contoh perhitungan 1:
fy
600 fy
240
600 240 = 0.053757
b =
As f y
'
c
0,85 f b
603.1858 240
0,85 25 300 = 22,70817 mm
= 70,73863 kNm
MR = Mn = 0,8 x 70,73863 = 56.5909 kNm
Jadi kapasitas tahanan momen ultimate adalah 56,5909 kNm
d = 500
550
10D25
50
300
Contoh perhitungan 2:
fy
600 fy
400
600 400 = 0,027094
b =
m
m
ku m
As
4908.74
0,03272
bd 300 500
E s u
2.105 0,003
33,218
0,851 f c' 0,85 0,85 25
m
33,218 0,03272
33,218 0,03272
2
2
33,218 0,03272
2
ku 0,63226
626,3606 kNm
atau
a 1d
M n As' f s' d 1 a ' As' .Es .0,003
d 1 a'
2
2
a
M n 4908,74.2.105.0,003
'
Pada cara desain dimensi sudah diketahui dan hanya mencari luas
tulangan yang diperlukan untuk menahan momen.
a. hitung koefisien tahanan momen:
Mu
bd 2
0 ,85 f c'
fy
1 1
2k
0 ,85 f c'
As
Atul (jumlah ini dibulatkan ke atas)
Mu
144.10 6
3,5556
bd 2 0,8.250.450 2
0,85 f c'
2k
1 1
fy
0,85 f c'
400
0,85.20
As
1134,63
4,00181
Atul 283,528737
0,75b =
f y
'
Rn = fy(1- 1,7 f c )
d. Tentukan tinggi efektif balok
3
d=
Mu
rRn
contoh soal:
Desain 2
Modul Struktur beton
Rn=fy(1fy1.7fc' ))
MDL
MLL
fy
fc'
Diameter tul
rasio d/b (r)
kelipatan dim.
Blk
142.87
5 Mu
73.828
13
400
30 1
10
2
289.57
5
bd2=Mn/Rn
d3=r Mn/Rn
0.85
50
perhitung
an
perkiraan
As desain
d desain
d aktual
b aktual
tulangan
As aktual
0.0162 0,75
56 b
2458.7
58 Rn
503.44
47
550
275
32D10
2513.2
74
a
Mu
beton
0.0243 minimu
84 m
5.6734
31 bd^2
63.80068
143.35
97
384.68
79
384.6879
Mu
baja
0.0035
Regangan dan tegangan yang terjadi ketika tercapai kondisi ultimit (balok
mencapai kegagalan struktur) dengan menganggap terjadi kompatibilitas
regangan yang terjadi antara beton dan baja tulangan.
fs
fs
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
tegangan ekivalen
resultan dalam tegangan
lebar balok
tinggi dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik
tinggi dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tekan
luas tulangan tarik
luas tulangan tekan
tinggi dari serat tekan terluar ke garis netral
tinggi blok tekan beton ekivalen
tegangan tarik baja
tegangan tekan baja
kuat tekan beton
regangan ultimit beton
regangan tarik baja
regangan tekan baja
resultan gaya tekan baja tulangan
resultan gaya tekan beton
resultan gaya tarik baja tulangan
modulus elastis baja = 2.105 MPa
diagram tegangan
diagram tegangan
reganganregangan
yang telahaktual
diidealisasi menjadi bilinier
fs
fy
fs
fy
Dengan adanya idealisasi di atas maka bila regangan baja (baik tulangan
tarik maupun tekan) sudah mencapai leleh yaitu s y maka tegangan
baja menjadi fs = fy, sehingga resultan gaya pada tulangan harus diubah
menjadi:
a. gaya tekan pada tulangan tekan bila telah leleh
C s As' f y
b. gaya tarik pada tulangan tarik bila telah leleh
T As f y
Modul Struktur beton
Dengan adanya kondisi leleh dan tidak leleh dari tulangan tekan maupun
tulangan tarik maka ada 4 kemungkinan terjadinya kondisi ultimit pada
balok dengan tulangan ganda yaitu:
1. tulangan tarik dan tekan sudah leleh
2. tulangan tarik leleh sedangkan tulangan tekan belum
3. tulangan tarik dan tulangan tekan belum leleh
4. tulangan tarik belum leleh sedangkan tulangan tekan sudah leleh
Keadaan di atas yang paling sering terjadi adalah keadaan 1 dan 2
sedangkan keadaan 3 jarang terjadi dan keadaan 4 hampir tidak pernah
terjadi.
Untuk berbagai kondisi dari equilibrium gaya statis maka dapat disusun
(lihat gambar) :
Cc + Cs = T
Untuk perhitungan analisa balok tulangan ganda harus melalui kondisi 1
dulu, baru setelah dicek kelelehan ternyata terjadi kondisi yang lain maka
harus beralih ke kondisi yang lain itu.
Cara pengecekan kelelehan dilakukan sebagai berikut:
a. untuk regangan tulangan tekan
's 0 ,003
a 1 d '
c d'
0 ,003
c
a
d a
d c
0,003 1
c
a
f s' 's E s
bila
's y
f s' f y
bila
's y
belum leleh
sudah leleh
bila
s y
fs f y
bila
s y
belum leleh
sudah leleh
A
a
As' f y
0 ,85 f c' b
bila salah salah satu atau keduanya ternyata belum leleh, maka harus
perhitungan tinggi blok tekan harus diulangi dengan kondisi yang sesuai.
KONDISI 2
Tulangan tarik sudah leleh sedangkan tulangan tekan belum leleh,
sehingga equlibrium gaya statis menjadi:
a 1 d'
E s As f y
a
a 1 d '
As f y
a
B B 2 4 AC
2A
dengan :
A
'
= 0,85 f c b
As' 600 As f y
Bila asumsi salah maka harus dilakukan asumsi ulang untuk kondisi yang
sesuai. Tapi keadaan salah asumsi yang kedua jarang sekali terjadi, jadi
biasanya maksimal kesalahan asumsi hanya terjadi satu kali.
KONDISI 3
Tulangan tarik belum leleh dan tulangan tekan juga belum leleh, sehingga
equlibrium gaya statis menjadi:
0 ,85 f c' ab As' f s' As f s
sehingga tinggi blok tekan dihitung dengan:
Modul Struktur beton
a 1 d '
d a
E s As 0 ,003 1
Es
a
a
a 1 d '
d a
As 600 1
a
a
'
= As 600 As 600
'
= 6001 As d' As d
Bila asumsi salah maka harus dilakukan asumsi ulang untuk kondisi 4 yang
merupakan kondisi terakhir (untuk masuk ke kondisi 4 hal ini jarang
terjadi)
KONDISI 4
Tulangan tarik belum leleh sedangkan tulangan tekan sudah leleh,
sehingga equlibrium gaya statis menjadi:
1 d a
Es
a
1 d a
a
B B 2 4 AC
2A
dengan :
A
'
= 0,85 f c b
'
= 6001 As d' As d
As' f y As 600
M R 0 ,8M n
Contoh soal:
Kasus 1
b
300
600
d'
50
As'
2454.369261
'
0.013635385
As
4908.738521
0.02727077
under
Es
200000
fy
400
fc'
40
0.53
10200
Cs
981747.7042
1963495.408
96.24977493
181.6033489
e's
0.002174024
ey
0.002 yielding
es
0.006911711
ey
0.002 yielding
comp. yielding
true
Mn
1081763362
Nmm
1081.763362
kNm
Kasus 2
b
300
< b 0.041851827
600
d'
50
As'
3926.990817
'
0.021816616
As
4908.738521
0.02727077
under
Es
200000
fy
400
fc'
40
0.53
10200
Cs
1570796.327
1963495.408
38.49990997
72.64133957
's
0.00093506
0.021779279
0.002 yielding
comp. yielding
Mn
not true
1091997989
1091.997989
2356194.49
10200
392699.0817
-62439153.99
true
's fungsi
-26.5
0.037229923
0.001703592>
0.002 not
yielding
s
Cs
1337997.936
Cc
625497.4722
Mn
1092018569
Nmm
1092.018569
kNm
fy
600 f y
As
max bd
max
a max
M max 0 ,8 As
As
max
0 ,85 f c' b
max
f y d 1 2 a max
Bila Mmax > Mu maka balok bisa didesain sebagai balok tulangan tunggal
seperti yang sudah diterangkan di atas.
Bila Mmax < Mu maka desain balok harus menggunakan perhitungan desain
balok tulangan ganda.
Untuk desain tulangan ganda maka ada batasan untuk tulangan yaitu:
Tulangan maksimum:
max
0 ,75
'
fy
600 f y
f y
'
bila tulangan tekan sudah leleh maka f s harus diganti dengan fy
tulangan minimum:
min
1,4
fy
fy
600 f y
As As' ' bd
2. hitung tinggi blok tekan beton dengan menganggap tulangan tekan
sudah leleh
A
a
As' f y
0,85 f c' b
M u 0 ,8 As As' f y d a
A f d d'
'
s
a
1
c d'
's 0,003
c
f s 's E s
Modul Struktur beton
300
mm
600
mm
d'
50
mm
fc'
25
MPa 1
Es
200000
fy
400
MPa
Mu
500
kNm
0.85
MPa
0.8
500000000 Nmm
diameter tulangan
desain 1
25
mm
- '=0,5 b
- ' 0.013546875
rasio bal
0.5
perhitungan untuk
leleh semua
As-As'
2438.4375
153
eq. 4.38
As'
519.9599432
As
2958.397443
180
's
0.002166667
0.0021
0.016435541
r'
0.002888666
Cc
Cs
6375 a
207983.9773
eq. 4.39
T
a
c
1183358.977
153
180
Mu
500000000
daktilitas
0.022486812
jumlah tulangan
OK
eq. 4.49
atas 2
buah
bawah
buah
fy
600 f y
f y
0,75
'
fy
600 f y
As' f y
0,85 f c' b
Ibd 0,75 A
'
s
As' f y
0,85 f c' b
M u 0 ,8 As As' f y d a
A f d d'
'
s
Semua variabel di atas sudah diketahui kecuali As' sehingga As' bisa
dihitung.
Contoh soal:
Desain
b
300
mm
600
mm
d'
50
mm
fc'
25
MPa b1
Es
200000
fy
400
MPa
Mu
500
kNm f
0.85
MPa
0.8
500000000 Nmm
diameter tulangan
desain 2
25
mm
semua
As+ 2438.4375
Cc
0.062745098
As2
-0.784313725
6375 a
Cs
As
175300
As-
261784.6544
-114391187.5
1171713.491
As'
654.4616359
142.7339351
As
2929.283727
167.9222766
142.7339351
Mu
500000000
167.9222766
e's
0.00210673
ey
0.002 yielding
es
0.002160389
ey
0.002 yielding
r'
0.005454154
0.016362462
OK
981.7477042
buah As aktual
2945.243113
B B 2 4 AC
2A
dengan :
bd 2 f y
'
= 4.0,85 f c
Mu
= 0,4
bdf y d' 2d
Contoh soal:
Desain lentur balok ganda
fy
500
MPa
fys
240
MPa
fc'
20
MPa
0.8
Es
200000
MPa
d'
50
mm
Mu
b
h
kNm
mm
mm
500
350
600
B
1.011E+
11
3.89E+
11
Metode
1=Park Pauley
2=Agus K
2
ganda Agus
K
'
0.0130 0.00651
22
083
jumlah tulangan
atas
bawah
3
6
kapasitas momen
Mu+
Mu Modul Struktur beton
dia
tul
25
C
1.25E+
09
Lentur
koment
ar
dimens
i
OK
a
105.32
23
komentar
spasi
OK
As' aktual
1472.621
556
jarak antar
tulangan
atas
bawah
As
aktual
2945.2
43
574.37
294.52
100.00
25.00
tulangan terpakai
atas
3D25
bawah
6D25
syarat tulangan dari tulangan terpasang
'
max
fs'
syarat
0.0076 0.01529 421.80 0.016662
5
996
62
942
OK
min
syarat
komentar general
0.0028
OK
OK
3D25
d = 550
600
6D25
50
350
II. 5.
Analisis balok T
bentang,
sehingga
banyaknya
tulangan
geserpun
L
(a) Balok dengan beban merata
(b) geser
SFD.
Ada berbagai macam sebab retak pada struktur beton, yaitu:
Modul Struktur beton
ini
bila
tidak
ditahan
dengan
tulangan
akan
Retak gese
Gbr. Retak pada Balok
Tulangan lentur
Tulangan geser
s
s = jarak antar tulangan
Dengan
VD
VL
VE
diagram
gaya
geser
tersebut
dibagi
beberapa
segmen 2
segmen 3
efektif.
Dan dari tumpuan ke jarak d dari diagram geser di atas dapat
diabaikan karena sejauh d dari tumpuan gaya geser yang terjadi
tidak efektif mengakibatkan kerusakan pada struktur (khususnya
balok).
2. Menghitung kekuatan beton menahan geser Vc. Harga Vc berrdasar
jenis struktur, yaitu sebagai berikut:
a. Untuk kombinasi gaya geser dan lentur (contoh: balok)
Vc =
f c' 120 w
Vu d
M u
bwd
dengan:
Vc
f c'
Vu
Mu
bw
Vc = 6
f c'
bwd
Vc =
f c' 120 w
Vu d
M m
bwd
dengan:
Mm
= Mu Nu(4h d)
1 Nu
14 Ag
Vc =
f c'
6
bwd
dengan:
Nu
Ag
Vc = 6
f c'
bwd
Vc =
N
1
1 0,3 u
6
Ag
f c'
bwd
a. Bila Vu<0,5 Vc
memerlukan
sengkang
gunakan tulangan minimum
f c,
hitung Vs
f c,
ukuran
penampang
diperbesar
4. Menghitung sisa gaya geser dari gaya geser kapasitas beton yang
harus ditahan oleh tulangan geser Vs. Menurut SK SNI T-15-1991-03
pasal 3.4.9
Vu Vn
Vn = Vc+Vs
Vu Vc+Vs
maka Vs = (Vu /) Vc
atau Vs = Vn Vc
5. Menghitung tulangan geser yang diperlukan
Av f y d
s=
Vs
dengan:
fy
Modul Struktur beton
3 Av f y
smin =
bw
penulisan
bervariasi
untuk
tergantung
penulisan
pada
untuk
negara
tulangan
dan
geser
daerahnya.
sangat
Sedangkan
Jadi untuk tulangan dengan 1 loop dengan diameter 10 polos dan jarak
tiap tulangan 150 mm maka ditulis
P10 150 atau 10 150
Sedangkan bila menggunakan tulangan ulir maka ditulis
D10 150
3D25
D25-100
d = 550
600
6D25
50
350
1.5D25-100
2D25-100
3D25-100
Sedangkan untuk tulangan geser lebih dari satu loop dapat ditulis
sebagai berikut:
Balok dengan gaya geser ultimit sebesar 200 kN. Berapa jarak
tulangan geser yang diperlukan, bila balok berukuran 250x450 mm
dengan properti beton, fy = 240 MPa dan fc = 20 MPa tulangan
yang dipakai berdiameter 10 mm?
Penyelesaian:
menghitung kapasitas geser beton Vc untuk kombinasi geser dan
lentur:
1
f c'
bwd
Vc = 6
20
tidak minimum
f c,
200 0,6.83,85<0,67.250.450 20
149,69<337,087 bisa dilanjutkan ke perhitungan Vs tanpa
perubahan dimensi balok
Memakai P10 dengan luas :1/4D2 = 1/4102=78,5 mm2 karena
yang dipakai untuk menahan gaya geser sebanyak dua kaki (satu
loop) maka luas total Av: 2 x 78,5 = 157 mm2
Vs = Vu/ - Vc = 200/0,6 83,85 = 249,48 kN
Menghitung jarak/spasi tulangan geser:
Av f y d
s
Vs
157.240.450
3
= 249,48.10 = 113,3 mm
maks
Contoh 2.
Suatu bentang balok dengan perletakan sederhana panjang 8 m.
Dibebani dengan beban hidup terbagi rata sebesar 5 kN/m dan beban
mati terbagi merata 30 kN/m. Dimensi balok b = 250 mm dan d = 450
mm. Kekuatan bahan
450
8000
d = 450 mm
Vu = 176 kN
250
Vukritis= 156,2 kN
Vc = 50,31 kN
Vc = 25,16 kN
x1 = 2843,4
x2 = 3421,6
segmen 1
Modul Struktur beton
segmen 2
segmen 1
f c'
bwd
Vc = 6
20
Vu pada jarak d
1 / 2 L d
Vu
1
/
2
L
=
4000 450
176
4000
=
=156,2 kN
tidak minimum
f c,
154,3 0,6.83,85<0,67.250.450
20
Av f y d
s
Vs
157.240.450
3
= 173,3.10
= 97,8 mm
3 Av f y
smin =
bw
3.157.240
250
=
= 452,16 mm
dipakai jarak tulangan 200 mm 10 200
Menghitung jarak maksimum yang diperbolehkan:
s
maks
VDL = 27 kN
VLL = 12 kN
VDL = 160 kN
VLL = 110 kN
6.00 m
Jawab:
Gaya geser yang governed adalah ruas sebelah kiri dengan perincian
gaya geser tumpuan dan lapangan rencana adalah sebagai berikut
VDL = 180 kN
Vult=1,2x180+1,6x120=408 kN
VLL = 120 kN
VDL = 30 kN
VLL = 15 kN
Vult=60 kN
V = 408 kN V = 358 kN
V = 234 kN
d = 500
6000
Frame
Station
OutputC
ase
CaseTy
pe
Text
Text
Text
LinStati
c
LinStati
c
LinStati
c
LinStati
c
LinStati
c
LinStati
c
LinStati
c
LinStati
c
LinStati
c
LinStati
c
LinStati
c
LinStati
c
LinStati
c
DEAD
0.5
DEAD
DEAD
1.5
DEAD
DEAD
2.5
DEAD
DEAD
3.5
DEAD
DEAD
4.5
DEAD
DEAD
5.5
DEAD
DEAD
V2
V3
KN
KN
KN
T
KNm
M2
M3
KN-m
KN-m
-150.98
-180.65
-125.82
-111.45
-100.66
-54.83
-75.49
-10.79
-50.33
20.66
-25.16
39.54
0.00
45.83
25.16
39.54
50.33
20.66
75.49
-10.79
100.66
-54.83
125.82
-111.45
150.98
-180.65
Maka kita perkirakan nilai inflection point pada bentang maka untuk
tumpuan kita ambil nilai terbesar dari station 0 dan 6 m yaitu 150.98 kN
(nilai ini bisa diambil langsung atau dikurangi nilai sejarak tinggi d dari
balok yang terpasang). Dan nilai gaya geser bentang maka diperkirakan
dari 6/4 = 1.5 m dan diambil dari station 1.5 dan 4.5 dipilih yang terbesar
yaitu75.49 kNm. Dan dilanjutkan dengan prosedur hitungan seperti contoh
1.
Sedangkan untuk
ouput
ETABS
maka
nilai-nilai gaya
dalam akan
IV.
Vu
h
Nuc
besar
dibandingkan
dengan
pengaruh
lentur/momennya.
Bila
perbandingan h/h kecil maka retak akan cenderung berada ke arah luar,
dan sebaliknya bila perbandingan h/h besar maka retak cenderung akan
terjadi di dekat kolom. Pada SK SNI T-15-1991-03 memberikan besar
batasan tinggi h harus lebih besar dari 0,5d. Karena sifatnya yang seperti
kantilever maka akan terbentuk momen negatif dengan daerah tekan
berada di bawah dan daerah tarik berada di atas.
Tulangan pokok As
Tulangan pokok Ah
Tulangan pembentuk
Prosedur perencanaan
Vu
1. Tentukan Vn = dengan = 0,6
2. Vn harus lebih kecil dari :
0,2 fcbwd
5,5 bwd
Avf =
Vn
fy
dengan:
Avf
= 1,4
=1
Af =
Mu
f y 0,85 d
Vu a N uc h d
f y 0 ,85 d
N uc
f
y
An =
dengan = 0,65
Bila tidak ada ketentuan tentang besar Nuc maka digunakan Nuc
minimum yaitu :
Nuc minimum = 0,2 Vu
5. Menentukan tulangan pokok As:
As
= 2/3Avf + An
atau
As
= Af + An
atau
As minimum
Modul Struktur beton
= 0,04
f c'
fy
bd
= (As An)
= Vu/
= 200/0,6 = 333,3 kN
0,2 fcbwd
0,2.35.250.400 = 700000 N = 700 kN
OK
5,5 bwd
5,5.250.400 = 550000 N = 550 kN
OK
Avf
Vn
fy
333,3.10 3
= 400.1,4 = 595,2 mm2
4. Menentukan luas tulangan lentur Af dan An :
Af
Vu a N uc h d
f y 0,85 d
An
Modul Struktur beton
N uc
fy
40.10 3
= 0,65.400 = 153,8 mm2
5. Menentukan tulangan pokok As:
As
= 2/3Avf + An
= 2/3. 595,2 + 153,8 = 550,6 mm2 atau
As
= Af + An
= 384,6 + 153,8 = 538.4 mm2 atau
As min = 0,04
f c'
fy
bd
= 550,6 mm2
Digunakan 3D16 = 603 mm2
Ah
V. PENULANGAN TORSI
a. Torsi pada balok
Gaya torsi lebih sering terjadi pada balok daripada komponen
struktur yang lain. Gaya torsi ialah gaya puntir yang bekerja pada
sumbu memanjang balok. Gaya torsi bisa terjadi pada balok induk
yang menerima beban dari balok anak atau bisa juga terjadi pada
balok
melengkung
yang
mempunyai
eksentrisitas
terhadap
f c'
T
c
15
f c' x 2 y
0 ,4 Vu
1
C t Tu
dengan:
Ct
bw d
2
x y
1 0,3 N u
Ag
= Tn Tc dan
Ts = (1/3
f c'
Tn > Tu/
T
At
s
s t x1 y 1 f y
8. Menghitung tulangan geser Av tiap satuan jarak :
Av
V
s
s
f yd
dengan:
Modul Struktur beton
Vs = Vn Vc
V
c
f' b d
c w
T
1 2 ,5 C u
tV
u
s
s
s
dengan spasi tidak melebihi:
s
maks
= (x1+y1)
3 Avt f y
s
min
bw
2 ,8 xs
fy
Tu
Vu
Tu
3 Ct
Al =
2 A x1 y1
t
2,8 xs
fy
Al =
Tu
Vu
Tu
3 Ct
2
3
bw s x1 y1
f
s
y
f c'
Tu
< [(1/24
40
)x2y]
Ct
bw d
2
= x y
350.550
2
= 350 .600 = 0,0026 /mm
Tc
15
f c' x 2 y
0,4Vu
1
Ct Tu
35 350 2 .600
15
1
=
0,4.50.10 3
0,0026.40.10 6
Tn > Tu/
66,7 > 40/0,6 = 66,7 OK
Ts > 4Tc
38,2 < 4.28,5 = 114 penampang OK
= 258 mm
= 508 mm
y
1
2 1
3
x1
=
At
Ts
s t x1 y1 f y
38,2.10 6
= 1,3.258.508.400
V
c
f c' bw d
T
1 2 ,5 C t u
Vu
35 350.550
40.10 6
1 2 ,5.0 ,0026
50.10 3
= 76228,6 N = 76,2 kN
Vs = Vn Vc
= 50/0,6 76,2 = 7,1 kN
Av
V
s
s
f yd
7 ,1.10 3
= 400.550 = 0,032 mm2/mm jarak/dua kaki
s
s
s
= 2. 0,56 + 0,032 = 1,152 mm2/ mm jarak/ dua kaki
maka
s
= 226/1,152 = 196,2 mm
spasi maksimum:
s
maks
= (x1+y1)
= (258+508) = 191,5 mm
spasi minimum:
3 Avt f y
s
min
bw
3.226.400
350
=
= 774,8 mm dipakai tulangan D12 150
8. Menghitung luas tulangan memanjang Al:
Al
x1 y1
= 2At s
= 2.0,56(258+508) = 857,9 mm2 atau
2 ,8 xs
fy
Al =
Tu
Vu
Tu
3 Ct
2 A x1 y1
t
2 ,8.350.150
400
40.10
2.0 ,56.150 258 508
150
50.10 3
6
40.10
3.0 ,0026
= 759,6 mm2
digunakan Al = 857,9 mm2 dengan tulangan 6D14 = 924 mm2
disebar di bawah balok 2 buah, atas 2 buah dan samping kanan
kiri 2 buah.
spasi minimum
Terjadinya karat
Panjang lewatan
Panjang penyaluran
Panjang angker
Spasi tulangan
85
86
ujung
batang
yang
tertanam
akan
tetap
sama
dengan
nol. Dan jika panjang bagian batang yang tertanam tidak cukup panjang,
batang besi tulangan akan tercabut keluar. Panjangterpendek batang
tulangan lurus yang tertanam dalam beton yang ditarik, dimana tegangan
dalam batang bervariasi mulai dari nol sampai maksimumnya yaitu
kekuatan
leleh, fy,
tulangan
dalam
balok
beton
harus
dipertimbangkan
tekan,
lebih
pendek
keluar-masuk
seperti
pada
batang
tulangan
tarik
tidak
Dengan
ujung-ujung
batang
menggunakan kait,
tulangan
sebagai
seluruhpanjang penyaluran
87
faktor pengali, panjangnya menjadi lebih pendek tetapi tidak boleh lebih
pendek dari 8 kali diameter batang atau 150 mm.
Pada sambungan lewatan, gaya dalam batang tulangan dipindahkan
kepada beton yang segera memindahkan ke batang tulangan lain yang
berdekatan. Gaya yang dipindahkan dari batang tulangan kedalam beton
menyebabkan tekanan keluar secara radial kepada beton yang dapat retak
belah menurut arah memanjang tulangan, yang merupakan keruntuhan
sambungan. Retak sambungan ini biasanya diawali dari ujung sambungan
dimana retak belah lebih besar daripada di tengah sambungan. Retak
melintang terjadi pada pemberhentian tulangan pada ujung sambungan.
Tulangan melintang yang cukup dapat mencegah terjadinya retak-retak
ini.
Ketentuanketentuan praktis dapat dilihat pada keterangan di beberapa
halaman berikut:
88
89
90
91
92
93
94
95
bertulang.
Setiap sudut balok harus ada satu batang tulangan sepanjang balok
Diameter tulangan pokok minimal 12 mm
Jarak pusat ke pusat (sumbu ke sumbu) tulangan pokok maksimal
15 cm dan jarak bersih 3 cm pada bagian-bagian yang memikul
momen maksimal
96
Jarak maksimum 30 cm
2. Begel :
3. Jarak Begel :
xa
x 30 cm
x 25 tulangan begel
memanjang.
Sisi terbuka dan begel harus ditutup dengan penulangan atas
Iantai tegak lurus dengan sumbu balok.
97
Panjang Penyaluran
Panjang penyaluran tulangan untuk tulangan tumpuan 100% At
harus diteruskan minimal/sedikitnya sepanjang 12 d ; h ; 1/16 l b
(dipilih/diambil yang paling besar), kemudian 1/3 At diteruskan lagi
sepanjang Ld , selanjutnya diteruskan lagi At sepanjang Ld (Ld = 1,4
Ld) dimana Ld dapat dilihat dalam daftar/tabel panjang penyaluran
tulangan
Apabila ada sambungan tulangan (sambungan lewatan), maka
panjang sambungan lewatan tersebut dapat:
98
99
REFERENSI
Badan Standarisasi Nasional (BSN), 2002, SNI Tata Cara Perencanaan
Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
Badan Standarisasi Nasional (BSN), 1992, SNI Tata Cara Perencanaan
Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
Diana, P S, 2005, Penyaluran, Penjangkaran Dan Sambungan Lewatan
Tulangan Dalam Beton, Skripsi Teknik Sipil S1, Tarumanagara, Jakarta
Nilson, A. H. dan Winter, G., 1991, Design of Concrete Structures, McGrawHill, Inc., New York
Park, R dan Paulay, T, 1975, Reinforced Concrete Structures, John Wiley
and Sons, New York
Ricky, 2012, Detail Penulangan menurut SNI 03-2847-2002 pasal 9,
http://www.scribd.com/doc/58294961/10-penyaluran-tulangan-beton
Wahyudi, L dan Syahril, A R, 1999, Struktur Beton BertulangPT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Waluyo,
S,
2012,
Teknologi
Dan
Rekayasa,
TECHNOLOGY
AND
100