Anda di halaman 1dari 24

KURIKULUM

PELATIHAN IMPLEMENTASI E-SISMAL BAGI PENGELOLA PROGRAM DI


MALARIA KABUPATEN

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


2015

2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya pengendalian Malaria telah dilakukan sejak jaman penjajahan Belanda,
kemudian dilakukan lebih tersistem dimulai pada tahun 1952 -1959. Pada akhir
periode ini yaitu pada tanggal 12 November 1959, Presiden pertama RI yaitu Presiden
Soekarno telah mencanangkan dimulainya program pembasmian Malaria yang dikenal
dengan sebutan Komando Operasi Pembasmian Malaria (KOPEM). Tanggal 12
November tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Kesehatan Nasional. Pada masa
KOPEM upaya pengendalian Malaria hanya dilakukan di Jawa, Bali dan Lampung
dengan intervensi utama menggunakan IRS dan pengobatan Malaria presumtif dengan
menggunakan Klorokuin setelah diketahui hasil pemeriksaan darah positif diberikan
pengobatan radikal dengan klorokuin dan primakuin.
Pengendalian Malaria di Indonesia yang tertuang dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 293/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 28 April
2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
yang hidup sehat, yang terbebas dari penularan Malaria secara bertahap sampai tahun
2030. Komitmen eliminasi Malaria ini didukung oleh Kementerian Dalam Negeri
melalui Surat Edaran Mendagri No. 443.41/465/SJ Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Program Eliminasi Malaria di Indonesia.
Penitikberatan pembangunan kesehatan, dilakukan melalui pendekatan preventif dan
kuratif dengan meningkatkan kesehatan masyarakat dan pencapaian sasaran Milenium
Development Goals (MDGs) tahun 2015 dimana Malaria merupakan salah satu tujuan
ke 6 MDGs dan RPJMN 2010-2014 dalam rangka upaya penurunan angka kesakitan
Malaria. Berdasarkan Inpres No.3 tahun 2010 tentang percepatan pencapaian MDGs
salah satunya program pengendalian Malaria angka API tahun 2015 adalah 1 per
1.000 penduduk. World Malaria Report Tahun 2013 menyebutkan bahwa Malaria
terjadi di 106 Negara bahkan 3,3 milyar penduduk dunia tinggal didaerah berisiko
tertular Malaria. Jumlah pasien Malaria di dunia sebanyak 219 juta kasus, dimana 32
juta kasus terjadi di kawasan negara kawasan Asia Tenggara (SEARO WHO = South
East Asia Regional Office WHO). Setiap tahunnya sebanyak 660 ribu orang
meninggal dunia karena Malaria, 320 ribu diantaranya berada di negara kawasan Asia
Tenggara termasuk Indonesia.

1 Kurikulum Modul Pelatihan Implementasi E-SISMAL Bagi Pengelola


Program Malaria di Kabupaten

Diperkirakan 35% penduduk Indonesia tinggal di daerah dengan API yang berisiko
tertular Malaria. Dari 497 Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia saat ini, 54% masih
merupakan wilayah endemis Malaria. Secara nasional kasus Malaria selama tahun
2005 2013, berdasarkan laporan rutin, cenderung menurun yaitu pada tahun 2005
sebesar 4,10 per 1000 menjadi 0,99 per 1000 penduduk pada tahun 2014. Walaupun
telah terjadi penurunan API secara nasional, di daerah yang kasus Malaria tinggi
angka API masih sangat tinggi dibandingkan angka nasional, sedangkan pada daerah
dengan kasus Malaria yang rendah sering terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) sebagai
akibat adanya kasus import.
Tujuan program pengendalian Malaria di Indonesia adalah mencapai eliminasi
Malaria pada tahun 2030. Surveilans merupakan kegiatan penting dalam upaya
eliminasi tersebut, karena salah satu syaratnya adalah pelaksanaan surveilans yang
baik. Pencatatan dan Pelaporan merupakan salah satu hal penting untuk mendukung
terselenggaranya sistem Surveilans yang baik. Salah satu upaya untuk meningkatkan
validitas dan kelengkapan dalam pelaporan data Malaria, maka dikembangkan
software e-SISMAL (Elektronik Sistem Informasi Surveilans Malaria). Sistim
elektronik ini dibuat secara user friendly dengan maksud dalam penggunaannya dapat
dengan mudah dioperasikan oleh siapapun. Adapun keuntungan dari sistim elektronik
ini dapat menghitung data secara rinci dan merekap data sesuai dengan format
pelaporan Malaria.
Sistem

pencatatan

dan

pelaporan

dengan

menggunakan

e-SISMAL

baru

diimplementasikan di beberapa kabupaten/kota di Indonesia. Provinsi yang telah


mampu merekap data menggunakan e-SISMAL yaitu Kalimantan Timur, Jawa Barat
dan Gorontalo sedangkan provinsi lain belum mampu merekap data pada tingkat
provinsi dikarenakan belum semua kab/kota di provinsi tersebut menggunakan eSISMAL. Permasalahan rendahnya jumlah kabupaten/kota yang menggunakan eSISMAL dikarenakan belum semua provinsi melakukan sosialisasi atau pelatihan eSISMAL oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan/sosialisasi e-SISMAL sampai
tingkat fasyankes. Penyusunan kurikulum modul pelatihan bertujuan agar ada
kejelasan tahap-tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan pelatihan sehingga tujuan
pelatihan dapat tercapai.
B. Filosofi peningkatan kemampuan teknis
Pelatihan diselenggarakan dengan memperhatikan:
1. Prinsip andragogi, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk:

a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai kegiatan e-SISMAL


Malaria.
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh berada di dalam
konteks pelatihan.
c. Diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam setiap proses
pembelajaran.
2. Berorientasi kepada peserta, yaitu bahwa peserta berhak untuk:
a. Mendapatkan satu paket bahan belajar yaitu modul pelatihan e-SISMAL
Malaria.
b. Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-masing tentang eSISMAL Malaria untuk dapat lebih ditingkatkan sesuai dengan standar yang
sudah ditetapkan.
c. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi, menguasai materi
dan dapat melakukan umpan balik.
d. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
e. Melakukan evaluasi (bagi penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi
tingkat kemampuannya dalam bidang e-SISMAL Malaria.
3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk:
a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam memperoleh
kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan e-SISMAL Malaria.
b. Mendapatkan sertifikat setelah dinyatakan berhasil mencapai kompetensi
yang diharapkan pada akhir pelatihan.
4. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:
a. Berkesempatan melakukan eksperimentasi berbagai kegiatan e-SISMAL
Malaria dengan menggunakan metode pembelajaran antara lain simulasi,studi
kasus, dan praktik, baik secara individu maupun kelompok.
b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu dengan
bimbingan fasilitator.

BAB II
PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

A. Peran
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta berperan sebagai pengelola program Malaria
berbasis e-SISMAL di wilayah kerjanya.
B. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai fungsi mengelola program
Malaria berbasis e-SISMAL di wilayah kerjanya.
C. Kompetensi
Untuk menjalankan fungsinya peserta kompeten dalam:
1. Melakukan Penemuan kasus Malaria
2. Memahami Penatalaksanaan kasus Malaria
3. Melakukan penyusunan perencanaan program dan logistik Malaria
4. Melakukan gebrak Malaria
5. Melakukan pengelolaan Program Malaria berbasis e-SISMAL

BAB III
TUJUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan implementasi e-SISMAL peserta mampu melaksanakan
tugasnya sebagai pengelola program Malaria berbasis e-SISMAL di wilayah
kerjanya.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, peserta mampu:
1.

Melakukan Penemuan kasus Malaria

2.

Memahami Penatalaksanaan kasus Malaria

3.

Melakukan penyusunan perencanaan program dan logistik Malaria

4.

Melakukan gebrak Malaria

5.

Melakukan pengelolaan Program Malaria berbasis e-SISMAL

BAB IV

STRUKTUR PROGRAM
Struktur program pelatihan implementasi e-SISMAL bagi pengelola Malaria kabupaten
adalah sebagai berikut:
NO
A

MATERI

WAKTU
P PL
JLH

Materi Dasar:
1. Kebijakan Program Pengendalian
2

2. Penatalaksanaan Kasus Malaria


3. Perencanaan Program Pengendalian Malaria
4. Gebrak Malaria
5. Pengelolaan Malaria Berbasis e-SISMAL

2
2
2
2
3

2
2
2
2
13

0
0
0
0
0

4
4
4
4
16

Materi Penunjang
1. Building Learning Commitment (BLC)
2. Anti Korupsi
3. RTL

0
1
0

3
2
2

0
0
0

3
3
2

14

28

Materi Inti:
1. Penemuan Kasus Malaria

Jumlah Jam Pembelajaran

42

Keterangan:
T
P
PL
1JPL

= Teori
= Penugasan
= Praktik Lapangan
= 45 menit.

BAB V
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
Nomor
Materi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Waktu

: MD.1
: Kebijakan Program Malaria
: Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu memahami Kebijakan
Program Malaria
: 2 JPL (T: 2, P: 0, PL:0)

Tujuan Pembelajaran Khusus


(TPK)
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu menjelaskan:
1. Masalah Malaria secara umum.
2. Gambaran penyakit Malaria di

Indonesia.

3. Visi, misi, dan nilai program

Malaria.
4. Tujuan global dan milestone

Malaria

5. Indikator Program Malaria

Pokok Bahasan dan Sub


Pokok Bahasan

1. Masalah Malaria

1. Ceramah,

Secara umum

Tanya
Jawab

2. Gambaran penyakit

Malaria di Indonesia
a. Angka Kejadian
Malaria di Indonesia
tahun 2014 per
kab/kota
b. Tren Kejadian
Malaria di
Indonesia.
c. Tren Angka Kejadian
Malaria Per
Regional
d. Peta endemis
Malaria.
3.Visi, misi, dan nilai
program Malaria.
4. Tujuan Global dan

Milestone Malaria
a. Tujuan Global Malaria
b. Milestone Malaria
5. Indikator program

Malaria
a. Indikator MDGs
b. Indikator RPJMN
c. Indikator Renstra

Kemenkes

6. Kebijakan dan strategi program 6. Kebijakan dan strategi

Malaria.

program Malaria
a. Kebijakan Program

Malaria
b. Strategi Program

Malaria

Media dan Alat


Bantu

Metode

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Modul
Bahan Tayang
Laptop
Proyektor/LCD
Pointer
Microphone
ATK

Ref

Buku Profi

Tahun 20

PedomanTa

Malaria,

Nomor
Materi
Tujuan Pembelajaran Umum(TPU)
Waktu
Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK)
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:
1. Menjelaskan epidemiologi
Malaria

Pokok Bahasan dan Sub Pokok


Bahasan

1. Epidemilogi Malaria

Pengertian epidemiologi
Malaria
b. Hubungan host, agent dan
environment
c. Penyebab Penyakit Malaria
d. Gejala Klinis Malaria
2. Penemuan penderita
a. Active Case Detection
(ACD)
b. Passive Case Detection
(PCD)
c. Mass Fever Survey (MFS)
d. Malariometric Survey (MS)
e. Surveilans migrasi
f. Penyelidikan Epidemiologi
a.

2. Melakukan Penemuan

Kasus Malaria

: MI.1
: Penemuan Kasus Malaria
: Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu melakukan penemuan
kasus Malaria
: 4 JPL (T: 2, P: 2, PL:0)
Metode

1. Ceramah, tanya 1.
jawab
2.
2. Latihan
3.
Penemuan kasus 4.
5.
6.
7.
8.

Media dan Alat


Bantu

Modul
Bahan Tayang
Laptop
Proyektor/LCD
Pointer
Microphone
ATK
Panduan Latihan

Pedom

Ma

Pedom

Pen
Sur
201

Pedom

Pem
Par
201

Modu

Pro
201

Nomor

: MI.2
: Penatalaksanaan Kasus Malaria
: Setelah mengikuti materi ini,
peserta
mampu
memahami
penatalaksanaan kasus Malaria
: 4 JPL (T: 2, P: 2, PL:0)

Materi
Tujuan Pembelajaran Umum(TPU)
Waktu
Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK)

Pokok Bahasan dan Sub Pokok


Bahasan

Setelah mengikuti materi


ini, peserta mampu :
1. Menjelaskan
penatalaksanaan
kasus Malaria

1. Penatalaksanaan Kasus

Malaria
a. Suspek Malaria
b. Konfirmasi Laboratorium
c. Pengobatan
d. Pemantauan Pengobatan
e. Kriteria Keberhasilan
pengobatan

Metode

1. Ceramah, tanya 1.
jawab
2.
2. Studi Kasus
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Media dan Alat


Bantu

Modul
Bahan Tayang
Laptop
Proyektor/LCD
Pointer
Microphone
ATK
Lembar Kasus

Pedom

Ma

Pedom

Pen
Sur
201

Pedom

Pem
Par
201

Modu

Pro
201

Nomor

: MI.3
Materi
: Perencanaan Program dan logistik
Malaria
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu menyusun perencanaan program dan logistik
Malaria
Waktu
: 2 JPL (T:2, P:2, PL:0)
Tujuan PembelajaranKhusus
(TPK)

Pokok /Sub PokokBahasan

Setelah mengikuti materi ini,


peserta mampu:
1 Menjelaskan Konsep Perencanaan 1
2 Menjelaskan Sistem Perencanaan
dan Penganggaran

Konsep Perencanaan
Sistem Perencanaan dan
Penganggaran
a Sistem Perencanaan
b Penganggaran

Metode

1
2
3

Ceramah, Tanya
jawab
Latihan
perencanaan
Latihan mengisi

3 Menyusun perencanaan program


dan logistik Malaria

Nomor
Materi
kembali Malaria)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Waktu
Tujuan Pembelajaran Khusus
(TPK)

Perencanaan program dan


logistik Malaria
a Pengorganisasian
Perencanaan Malaria
b Penyusunan Perencanaan
strategis Malaria
c Perencanaan Logistik
Program Malaria
d Pencatatan dan Pelaporan
data logistik

formulir logistik

6
7
8

: MI.4
: Gebrak Malaria (Gerakan berantas
: Setelah menyelesaikan modul ini,
peserta mampu melakukan kegiatan
Gebrak Malaria
: 2 JPL (T: 2, P:2, PL:0).
Pokok Bahasan dan Sub Pokok
Bahasan

Metode

Setelah mengikuti materi ini,


peserta mampu:
1. Menganalisis masalah Malaria
sesuai dengan situasi dan
kondisi setempat

2. Mengidentifikasi masalah
Malaria

3. Melakukan perencanaan
kegiatan terpadu
4. Melakukani kegiatan secara
terintegrasi dan sinergis

1. Masalah Malaria sesuai dengan 1. Ceramah,


situasi dan kondisi setempat
Tanya jawab,
a. Upaya pengendalian Malaria
2. Latihan
b. Vektor Malaria
3. Bermain
c. Sosial budaya masyarakat setempat
peran
yang terkait dengan Malaria
2. Masalah Malaria
a.
Masalah Malaria
b.
Mitra terkait dalam
masalah Malaria
c.
Peran masyarakat dalam
pengendalian Malaria
3. Perencanaan kegiatan terpadu
4. Kegiatan secara terintegrasi dan
sinergis
a.
Kemandirian masyarakat
dalam mengatasi Malaria
b.
Melibatkan dunia usaha

(CSR dan lain - lain)

5. Melakukan monitoring dan


evaluasi kegiatan kemitraan

5. Melakukan monitoring dan evaluasi


kegiatan kemitraan
a. Indikator
b. Monitoring
c. Evaluasi

Nomor
Materi
Berbasis e-SISMAL
TujuanPembelajaranUmum (TPU)

: MI.5
: Pengelolaan Program Malaria

:Setelah mengikuti materi ini, peserta


mampu melakukan pengelolaan Malaria
berbasis
e-SISMAL
Waktu
: 16 JPL (T:3; P: 13, PL:0)

Tujuan Pembelajaran
Khusus
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu :
1. Menjelaskan peran

dan fungsi pengelola


program Malaria

2. Melakukan kegiatan

manajemen data

Pokok Bahasan dan Sub Pokok


Bahasan

1. Peran dan Fungsi


a. Peran dan Fungsi Sebagai

Pengelola e-SISMAL
b. Pencatatan (Mengisi Kartu
Pasien dan Register Malaria)
c. Validasi, Analisis dan
Penyajian Data
d. Pelaporan
2. Manajemen data
a. Definisi Manajemen Data
b. Sistem Pencatatan dan

Pelaporan
c. Pencatatan dan analisis data
d. Kualitas Data
e. Penyajian Data dan Pelaporan
3. Mengoperasikan e-

SISMAL

3. Operasional e-SISMAL
a. Instalasi e-SISMAL
b. e-SISMAL Tingkat Puskesmas
c. e-SISMAL Tingkat

RumahSakit
d. e-SISMAL Tingkat

KabupatendanProvinsi (ToT)
e. Troubleshooting
f.

4. Melakukan

pengelolaan
program Malaria
berbasis e-SISMAL

danPemeliharaan e-SISMAL
Validasi dan umpan balik eSISMAL

4. Melakukan Pengelolaan

program Malaria berbasis


e-SISMAL
a. Gambaran Umum Sistem
Surveilans Malaria
b. Definisi Operasional data dan
indikator dalam surveilans
Malaria
c. Sistem Surveilans Rutin
Malaria
d. Sistem Surveilans Khusus
Malaria

Metode

1. Ceramah,

tanya jawab
2. Latihan

merekap data

Media dan Alat


Bantu

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Modul

Bahan Tayang
Laptop
Proyektor/LCD
Pointer
Microphone

ATK
Contoh Data
Kasus Malaria

Buku
Penyel
Survei
Inform

Pedom
pengen
2014

Pedom
Elektro
Inform
Malari

Nomor
: MP. 1
Materi
: Building Learning Commitment (BLC)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta dan
penyelenggara/panitia saling mengenal
serta menyepakati apa yang akan
dilakukan selama pelatihan berlangsung.
Waktu
: 3 JPL (T:0, P:3, PL:0)
Tujuan PembelajaranKhusus
Pokok /Sub PokokBahasan
(TPK)
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:
1. Mengenal seluruh peserta dan 1. Pencairan/perkenalan antar
panitia penyelenggara.
pesertaserta
fasilitator/penyelenggara.
2. Menjelaskan tujuan
yang diikutinya.

pelatihan 2. Tujuan pelatihan (Kurikulum


Pelatihan)

3. Menguraikan harapannya dalam 3. Nilai dan norma.


mengikuti pelatihan.
4. Menyusun bersama tentang nilai 1. Tim Bulding.
dan norma yang akan diterapkan
selama pelatihan.

Nomor
Materi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
mampu memahami anti korupsi
Waktu
Tujuan PembelajaranKhusus
(TPK)
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep korupsi

Metode

1.

Penjelasan
singkat
2.
Curah
pendapat
(brainstorming)
3.
Permainan
untuk
perkenalan/pencai
ran dan tim
building
4.
Diskusi (snow
bolling)

: MP. 2
: Anti Korupsi
: Setelah mengikuti materi ini, peserta
: 3 JPL (T:1, P:2, PL:0)

Pokok /Sub PokokBahasan


1. Konsep korupsi
a. Definisi korupsi
b. Ciri-ciri korupsi
c. Bentuk/jenis korupsi

Metode
1. Curah
pendapat
2. Ceramah,
Tanyajawab

1.
2.
3.

d. Tingkatan korupsi
3. Bermain peran
e. Faktor penyebab korupsi
f. Dasar hukum tentang korupsi
2. Menjelaskan Konsep anti
korupsi

2. Konsep anti korupsi


a. Definisi anti korupsi
b. Nilai-nilai anti korupsi
c. Prinsip-prinsip anti korupsi

3. Menjelaskan Upaya
pencegahan korupsi dan
pemberantasan korupsi

3. Pencegahan korupsi dan


pemberantasan korupsi
a. Upaya pencegahan korupsi
b. Upaya pemberantasan
c. Strategi komunikasi
PemberatasanKorupsi (PK)

4. Menjelaskan Tata cara


pelaporan dugaan pelanggaran
tindak pidana korupsi

4. Pelaporan dugaan
pelanggaran tindak pidana
korupsi
a. Laporan
b. Penyelesaian hasil
penanganan pengaduan
masyarakat
c. Pengaduan
d. Tatacara penyampaian
pengaduan
e. Tim penanganan pengaduan
masyarakat terpadu di
lingkungan Kemenkes.
f. Pencatatan pengaduan
5. Gratifikasi
a. Pengertian gratifikasi
b. Aspek hukum
c. Gratifikasi dikatakan
sebagai Tindak Pidana
Korupsi (TPK)
d. Contoh gratifikasi
e. Sanksi gratifikasi

4. Menjelaskan Gratifikasi

Nomor
: MP. 3
Materi
: Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu
: 2 JPL (T = 0 Jpl; P = 2 Jpl; PL: 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu memahami perencanaan kegiatan pasca pelatihan.

4.
5.
6.
7.
8.

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu:
1.

Menjelaskan pengertian dan ruang


lingkup RTL
2.
Menjelaskan unsur-unsur RTL
3.
Menjelaskan langkah-langkah
penyusunan RTL
4.
Menyusun RTL untuk pelatihan/
kegiatan yang akan diselenggarakan di
instansi masing-masing

Pokok dan Sub


Pokok Bahasan

1.

Pengertian dan
Ruang Lingkup
RTL
2. Unsur-unsur RTL
3. Langkah-langkah
Penyusunan RTL
4. Formulir Isian
RTL

Metode

1. Penjelasan
singkat
2. Diskusi
kelompok
3. Pleno

1.
Pe

Alat

1.
2.
3.
4.
5.

Baha
Lapt
Proy
Micr
Poin

BAB VI
DIAGRAM ALUR PROSES PEMBELAJARAN
Berikut adalah alur proses pembelajaran yang dimulai dari pembukaan sampai dengan
penutupan pelatihan.
Pre-Test
PEMBUKAAN
Membangun Komitmen Belajar (BLC)Metode: games & diskusi

Wawasan:

Ketrampilan:
Penemuan Kasus Malaria
Kebijakan Program Pengendalian Malaria.Penatalaksanaan Kasus Malaria
Perencanaan Program dan Logistik Malaria
Gebrak Malaria
Metode:
Pengelolaan Program Malaria Berbasis e-SISMAL
Ceramah dan tanya jawab
Metode:
Ceramah dan tanya jawab, Latihan, Diskusi Kelompok, Bermain Peran, Studi Kasus

RTLVII
BAB
PESERTA DAN PELATIH
Post-Test

A Peserta
1

Kriteria Peserta
a

Penutupan
&
Evaluasi

PNS yang sudah bertugas atau yang akan ditugaskan sebagai pengelola
program Malaria berbasis e-SISMAL

b Berijazah minimal D3 Kesehatan


c

Mampu mengoperasikan komputer (Ms. Excel).

d Melampirkan surat pernyataan masih akan bertugas minimal 3 tahun dan akan
mengikuti seluruh pelatihan.
2

Jumlah Peserta:
Jumlah peserta sesuai dengan jumlah kabupaten/kota di Provinsi, apabila satu
provinsi mempunyai lebih dari 30 kabupaten/kota maka peserta dibagi menjadi
dua kelas.

B Pelatih/Fasilitator/Instruktur
1

Kriteria Pelatih/Fasilitator/Instruktur
a

Menguasai materi yang dilatihkan atau mempunyai pengalaman dan


pengetahuan sesuai dengan materi yang dilatihkan.

Pendidikan minimal setara dengan pendidikan peserta, dengan tambahan


keahlian dibidang materi yang akan diajarkan.

Widyaiswara, atau pernah mengikuti Akta mengajar atau pernah TOT

Ditunjuk dan ditetapkan dengan SK Direktur PPBB

Jumlah Pelatih/Fasilitator/Instruktur
Jumlah semua pelatih/fasilitator

: 88 orang

C Pengendali Pelatihan atau Widyaiswara


1

Kriteria
a

Menguasai materi yang dilatihkan atau mempunyai pengalaman dan


pengetahuan sesuai dengan materi yang dilatihkan.

Pendidikan minimal setara dengan pendidikan peserta, dengan tambahan


keahlian dibidang materi yang akan diajarkan.

Widya iswara, atau pernah mengikuti Akta mengajar atau pernah TOT

Ditunjuk dan ditetapkan dengan SK Direktur PPBB


Jumlah

Jumlah pengendali pelatihan yaitu 1 (satu) orang per kelas.

BAB VIII
PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

A Penyelenggara
Penyelenggara pelatihan yaitu Dinas Kesehatan Provinsi di seluruh Indonesia
(Biaya GF ATM Komponen Malaria).
B Tempat Penyelenggaraan
Tempat penyelenggaraan pelatihan yaitu di setiap provinsi seluruh Indonesia.

BAB IX
EVALUASI

A Evaluasi Terhadap Peserta Meliputi:


Evaluasi pelatihan Impementasi e-SISMAL bagi pengelola program Malaria di
Kabupaten pada prinsipnya yaitu:
1

Evaluasi hasil belajar peserta


Evaluasi ini dilakukan terhadap peserta melalui:
a.

Penjajagan awal melalui pre test.

b.

Pemahaman

peserta

terhadap

kompetensi

yaitu

materi yang telah diterima (post test)


c.

Evaluasi

penilaian terhadap kemampuan yang telah didapat peserta melalui:


Penugasan-penugasan
Praktik entri data menggunakan e-SISMAL
2

Evaluasi terhadap pelatih/fasilitator


Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang
menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan fasilitator dalam
menyampaikan pengetahuan dan atau ketrampilan kepada peserta dengan baik,
dapat dipahami dan diserap oleh peserta, meliputi:

Penguasaan materi

Disiplin

Sistematika penyajian

Penggunaan metode & alat bantu

Daya simpati, gaya & sikap

Penggunaan bahasa

Hubungan interpersonal dengan peserta

Pemberian motivasi

Evaluasi terhadap pencapaian tujuan penyelenggara pelatihan


Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi
adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi:

Tingkat pelayanan panitia

Kenyamanan ruang belajar

Penyediaan alat bantu

Penyediaan bahan belajar

Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan.

Pelayanan sekretariat terhadap peserta.

Pelayanan akomodasi dan lainnya.

Pelayanan konsumsi.

Pelayanan perpustakaan.

Pelayanan komunikasi dan informasi.

BAB X
SERTIFIKASI
Peserta wajib mengikuti pelatihan e-SISMAL Malaria sekurang-kurangnya 95%
dari alokasi waktu pelatihan. Peserta berhak memperoleh sertifikat yang
dikeluarkan oleh Kemenkes RI dengan 1(satu) angka kredit, dan ditandatangi oleh
kepala Pusdiklat Aparatur a.n Menteri Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai