T
3
4
4
2
V
S
Keterangan grafik
0 1 Proses pengisapan udara dan pemasukan bahan bakar
dari luar.
1 2 Kompresi (Proses Isentropik)
2 3 Pemasukan Kalor (Terjadi Pada Tekanan Konstan)
3 4 Kerja (Diangap proses Isentropik)
4 1 Pengeluaran Kalor pada Volume Konstan).
Daya Poros
Daya poros didefinisikan sebagai momen putar dikalikan dengan
kecepatan putar poros engkol.
Daya poros
Efisiensi Termal
Efisiensi termal menyatakan perbandingan antara daya yang
dihasilkan terhadap jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk
jangka waktu tertentu.
Efisiensi volumetrik
Efisiensi volumetrik didefinisikan sebagai perbandingan antara
laju aliran udara sebenarnya terhadap laju aliran ideal.
Pemakaian bahan bakar dinyatakan dalam kg/jam, misalkan
pemakaian 50cc bahan bakar setiap detik maka jumlah bahan
bakar yang dipakai dalam kg/jam adalah :
mf =
50
t
3600
. Spgr bahan bakar . 1000
kg/jam
A ma
Qa =
Va
t
kg/s
dimana :
ma = laju massa air pendingin
a = massa jenis air, kg/m3
Q loss
HNe
Hf
Hu
Hsp
Hgb
Qcv
Udara
Po , To
Siklus Dari Mesin
Po , To
Permukaan
Kontrol
Bahan Bakar
Po , To
Gas
Buang
Wcv
Parameter-parameter
menentukan
mesin
karakteristik
yang
diukur
untuk
diesel
Vc
TDC
Vd
s
BDC
r
= 2SN
atau in).
Jarak s antara crank axis dan wrist pin axis diberikan oleh
persamaan
s = a cos +
r 2 a 2 sin 2
dimana :
a = crankshaft
r = connecting rod length
= crank shaft offset
Metoda Perhitungan
Daya poros efektif, Ne
Daya poros diperoleh dari pengukuran, dihitung dalam watt
(Nm/s) atau dalam kW dan didefinisikan sebagai momen torsi
dikalikan dengan kecepatan putar poros engkol.
T=m.g.l
(N.m)
dimana :
T = Momen torsi, Nm
M = Gaya berat, kgf
G = gaya gravitasi bumi, m/s2
L = panjang lengan momnen torsi, m
maka :
Ne =
2 . n . T
60
(kW)
Pe =
Ne
x 60 x 10 6
VL x z x n x a
(kPa)
dimana:
Pe = tekanan efektif rata rata, kPa
Z = Jumlah silinder
a = Jumlah siklus per putaran
= 1 untuk motor 2-langkah
= 2 untuk motor 4-langkah
Pemakaian bahan bakar, mf
Pemkaian bahan bakar dinyatakan dalam kg/h, maka jumlah
bahan bakar yang terpakai sebanyak 10cc dalam detik adalah :
mf =
10
3600
x bb x
t
1000
(kg/h)
dimana :
t = waktu pemakaian bahan bakar sebanyak 10 cm3
bb = massa jenis bahan bakar
= 0,7329 gram/cm3 untuk bensin
Pemakaian bahan-bakar spesifik, Be
Pemakaian bahan bakar spesifik merupakan parameter penting
untuk sebuah motor yang berhubungan erat dengan efisiensi
termal motor. Pemakaian bahan bakar spesifik didefinisikan
sebagai banyaknya bahan bakar yang terpakai per jam untuk
menghasilkan
Setiap kW daya motor.
Be =
mf
Ne
(kg/kWh)
2g.h
(m/s)
d 2
v a 10 -6
4
(m3/s)
(kg/h)
mf
ma
(kg/s)
dimana :
ma = laju massa air
a = massa jenis air, kg/m3
Qa = debit aliran air, m3/s
Efisiensi volumetrik, v
10
a u 60 10 -6 kg/h
ma
m ia
Efisiensi termal, t
Efisiensi termal menyatakan perbandingan antara daya yang
dihasilkan terhadap jumlah energi bahan bakar yang diperlukan
untuk jangka waktu tertentu.
Ne
m f LHV
Neraca kalor
Panas yang dihasilkan dapat digunakan secara efektif. Sebagian
panas yang hilang dapat dinyatakan dengan prinsip balance
energi sebagai berikut :
a). Energi Masuk
(kW)
(kW)
(kW)
(J/kg. K )
(kW)
(kW)
(kW)
ap
gb
Ne
loss
1 = H H H H H H H H
u
f
u
f
u
f
u
f
12