Anda di halaman 1dari 3

VIII.

PEMBAHASAN
Pada praktikum perpindahan panas radiasi ini dilakukan dua kali praktikum . Praktikum
pertama bertujuan untuk mencari nilai iradiasi terbesar pada beberapa titik di lokasi atas lab
surya dan mencari perbandingan nilai emisivitas beberapa material hitam ( kayu , seng, plastik
1(tutup ember) , plastik 2, karet . Sedangkan praktikum kedua bertujuan untuk mencari efisiensi
solar water heater black and white plate.
Pada praktikumpertama yaitu mencari nilai iradiasi, didapat nilai radiasi terbesar yang
sampai pada lab surya,adalah pada titik A, yaitu mencapai 777 Wm2, dibanding pada titik lain.
Berikut peta lokasi lab surya :
B

PINTU KELUAR

Pengambilan data pada dimulai dari pukul 11.45 - 13.15, dimana posisi matahari berada
hampir pas diatas kepala, dan langit cerah sedikit berawan. Karena lokasi titik A tidak terhalang
oleh bangunan dan pepohonan membuat titik A menjadi titik yang memiliki potensi radiasi
terbesar dibanding lainnya.
Selanjutnya hasil pengambilan data sampel untuk perbandingan nilai emisivitas beberapa
material didapat nilai emisivitas sebagai berikut :
No

Benda

1
2
3

Kayu (semihitam)
Seng
Plastik1(Tutup
Ember)
Karet
Plastik 2

4
5

Nilai rata rata temperature


benda
39,89
48,9
41,86
42,41
41,85

Perbedaan nilai temperature disebabkan oleh kemampuan bahan untuk menyerap radiasi
pada setiap benda berbeda, dan nilai tersebut dipengaruhi juga oleh warna. Seng yang berwarna
hitam memiliki temperature besar karena intensitas radiasi yang diserap juga besar. Dapat dilihat
bahwa nilai emisivitas karet ban lebih besar dari yang lainnya. Namun data tersebut masih belum
bisa dikatakan valid karena adanya beberapa variabel yang sulit untuk di samakan yaitu Luas tiap
sampel, Bentuk sampel, Tebal sampel, Posisi peletakan sampel (posisi untuk menghadap
matahari).
Pada praktikum kedua untuk mendapatkan nilai efisiensi pada SWH ( solar water heater)
dibutuhkan beberapa data seperti data temperatur plat (Tp), temperatur kaca(Tk), Luas
penampang solar water heater (A) (penampang plat = penampang kaca), temperatur masukan
(Tain), temperatur keluaran (Taout) , nilai iradiasi matahari pada lokasi water heater (qr) dan
debit.
Untuk karakteristik kolektor ( plat hitam dan plat putih ) sendiri, nilai efisiensi plat hitam
lebih besar dari plat putih, hal ini dikarenakan benda hitam cenderung lebih besar menyerap
kalor dibandingkan dengan plat putih. Dari perhitungan data didapatkan nilai rata-rata efisiensi
total plat hitam yaitu 52,336% dan efisiensi total plat putih 17,431%. Sementara, untuk nilai
efisiensi kaca hitam dan kaca putih sebesar 34,024% dan 33,8475%.
Nilai efisiensi pada solar water heater tersebut tidak mencapai 100% karena adanya
losses yaitu dapat berupa udara yang membawa panas, adanya variabel benda penyerap panas
yang tidak diperhitungkan (seperti isolasi), adanya bolongan pada ruang inkubasi SWH ( pipa
masukan dan keluaran ), luas penampang plat water heater yang tidak dihitung secara akurat, dan
thermometer yang tidak stabil saat penggunaan dalam mengambil data praktikum.

I KESIMPULAN
Dari hasil percobaan praktikum radiasi didapat :

Benda yang memiliki emisivitas paling baik yaitu seng yang berwarna hitam.
Nilai efisiensi plat hitam lebih besar dibandingkan nilai efisiensi plat putih, yaitu
Plat hitam

: 52 %

Plat putih

: 17 %

Solar water heater dengan plat berwarna hitam dapat menyerap energi radiasi matahari

lebih baik daripada solar water heater dengan plat berwarna putih.
Laju aliran perpindahan panas (Q) plat hitam lebih besar dibandingkan laju aliran

perpindahan panas (Q) plat putih.


Semakin lama pemansan pada plat, semakin naik temperatur air yang keluar dari solar

water heater tersebut.


Benda yang memiliki emisivitas tinggi mampu menyerap panas lebih baik.
Besar kecilnya energi radiasi yang diterima sangat dipengaruhi oleh cuaca serta posisi

alat terhadap datangnya sinar matahari.


Solar water heater adalah alat yang sangat bergantung dengan cuaca yang ada, akan
sangat bagus jika kondisi cuaca cerah dan tanpa berawan. Tetapi kondisi ideal seperti itu
sangat sulit didapat karena kondisi pergerakan awan yang berubah secara tiba-tiba.

II

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Perpindahan_panas
http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi
JP.Holman.1993, Perpindahan kalor, Penerbit Erlangga: Jakarta .
http://www.intisolar.com/news/mengenal_water_heater.html

Anda mungkin juga menyukai