JURNAL EDUKASI
ISSN 2302-2124
JEms
Emasains
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
JURNAL EDUKASI
MATEMATIKA dan SAINS
Pengaruh Model Pembelajaran Arias dan Bakat Numerik terhadap Pemahaman
Konsep Matematika.
Pengaruh Air Rendaman Jerami pada Ovitrap Terhadap Jumlah Telur Nyamuk
Demam Berdarah (Aedes Sp) yang Terperangkap.
Penerapan Strategi Learning Start With A Question (Lsq) untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Prestasi Belajar.
Pengaruh Model Pembelajaran Talking Stick Berbantuan Mind Map terhadap Hasil
Belajar Biologi.
Pengaruh Motivasi, Perilaku Belajar, dan Kualitas Pengajaran terhadap Hasil
Belajar Mata Kuliah Pengantar Dasar Matematika.
Hubungan antara Kecerdasan Emosional, Kemandirian dan Kreativitas Belajar
dengan Hasil Belajar Matematika.
Hubungan antara Nilai Tugas dan Nilai Keaktifan dalam Kelas terhadap Nilai Ujian
Akhir Semester Telaah Kurikulum Matematika SMA.
Pengembangan Bahan Ajar Sistem Persamaan Linier Berwawasan Pendidikan
Matematika Realistik Berorientasi Blended Learning.
Pembentukan Karakter dan Kemampuan Berpikir Logis Siswa melalui
Pembelajaran Matematika Berbasis Saintifik
Pengaruh Minat, Kepercayaan Diri, dan Kreativitas Belajar terhadap Hasil Belajar
Matematika.
JURNAL EDUKASI
MATEMATIKA dan SAINS
ISSN 2302-2124
JEms
Emasains
Emasains, Jurnal Edukasi Matematika dan Sains terbit dua kali dalam setahun (Maret dan September),
Berbahasa Indonesia maupun Inggris. Sebagai media komunikasi ilmiah dengan kajian masalah pendidikan,
pendidikan matematika, sains dan lingkungan hidup. Memuat tulisan yang berasal dari hasil penelitian,
kajian teoretis dan aplikasi teori.
Penasehat
Dr. I Made Suarta, SH., M. Hum
Penanggungjawab
Dra. Ni Nyoman Parmithi, MM
Ketua Redaksi
Drs. I Nengah Suka Widana, M.Si
Sekretaris Redaksi
Dra. I Gusti Ayu Rai, M.Si.; I Wayan Eka Mahendra, S.Pd., M.Pd
Redaksi Ahli
Prof.Dr. I Wayan Suparta, M.S (UNUD).
Prof. Dr. Putu Budiadnyana, M.Si (Undiksha Singaraja).
Dr. Bayu Aji (LIPI-Kebun Raya Eka Karya Bali).
Dr. Ir. I G.N. Alit Wirya Susanta, M.Agr. (UNUD).
Drs. I Wayan Budiyasa, M.Si. (IKIP PGRI Bali).
Drs. I Dewa Putu Juwana, M.Pd. (IKIP PGRI Bali).
Redaksi Pelaksana
Drs. Made Surat, M.Pd.; Drs I Wayan Sudiarsa, M.Si.;
Drs. I Made Subrata; M.Si; I Wayan Widana, S.Pd., M.Pd.
Drs. I Wayan Suanda, SP. , M.Si.; Edy Hermawan, S.Pd., S.Kom.,
I Gusti Agung Gede Wiadnyana, S.Pd., M.Pd.
Bendahara
. Putri Sumaryani, SP., NM.MA.
Distribusi
I Putu Sukerteyasa, S.Pd., M.Pd; Gustut Ariana, S.Pd.
Pembantu Pelaksana Tata Usaha
Sri Utami, S.Pd.; Ni G.A.Nyoman Sri Ernawati.
Alamat Redaksi
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Bali
Jln Akasia Desa Sumerta No.: 16 Denpasar Timur
Telp. (0361) 265693 Email: fpmipaikippgribali@yahoo.co.id
Dicetak Oleh:
PT. Percetakan Bali, Jl. Gajah Mada I/1 Denpasar 80112, Telephone (0361) 234723, 235221
NPWP: 01.126.360.5-904.000, Tanggal Regestrasi DKP: 1 July 2006
ii
ISSN 2302-2124
JEms
Emasains
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
HALAMAN
JUDUL
SUSUNAN
ORGANISASI
PENGELOLAJURNAL
JURNALEMASAINS
EMASAINS
SUSUNAN ORGANISASI PENGELOLA
DAFTAR
DAFTAR
ISI ISI
i i
ii ii
iii iii
Pengaruh
Model
PembelajaranMandiri
Arias dan
Numerik
terhadap
Pemahaman
Konsep
Pengaruh
Model
Pembelajaran
Tipe Bakat
SAVI Dan
Motivasi
Berprestasi
Terhadap
Hasil
Matematika
Belajar
Biologi. Peserta Didik.
Anak Agung
Ayu Manik
dan I Wayan
Eka Mahendra.
I Nengah
Suka Widana
danArini
Ni Kadek
Yogi Antari
Putri ..
Pengaruh
Air
Rendaman
Jerami
Pada
Ovitrap
TerhadapIntellectualy,
Jumlah TelurRepetition)
Nyamuk Demam
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Air (Auditory,
Terhadap
Berdarah
Sp.) Yang
Terperangkap.
Hasil
Belajar (Aedes
Matematika
Dengan
Mengontrol Bakat Skolastik Peserta Didik.
Putu Lili
Ariani dan INi
Nengah
Suka Widana
Ni Ketut
Erawati
Putu Sintya
Lestari...
Penerapan
Strategi
Learning
Start
With ABerbantuan
Question (LSQ)
Untuk
Meningkatkan
Aktivitas
Dan
Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri
Tugas
Meringkas
Terhadap
Hasil Belajar
Prestasi Parmithi
Belajar Peserta
DidikAyu
Kelas
Ap2 Smk Triatma Jaya Badung Tahun Pelajaran
Ni Nyoman
dan I Dewa
RakaX Prasindra.
2013/2014. Model Pembelajaran SAVI Berlandaskan Tri Kaya Parisudha terhadap Prestasi
Implementasi
Ni Nyoman
Parmithi
Alexius Wahidin..
Belajar
Matematika
dandan
Keaktifan
Siswa Kelas VIIIb SMP Negeri 1 Kubutambahan
Model Pembelajaran Talking Stick Berbantuan Mind Map terhadap Hasil Belajar
I G Pengaruh
A N TrisnaJayantika...
Biologi. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) terhadap Hasil
Pengaruh
Ni Kadek
Ayu Sukadewi
dandari
N Putri
Sumaryani..
Belajar
Matematika
Ditinjau
Adversity
Quotient.
Pengaruh
Motivasi, Perilaku Belajar, dan Kualitas Pengajaran terhadap Hasil Belajar Mata
Ni Wayan
Sunita
Kuliah Pengantar
Dasar Matematika
pada Mahasiswa
Jurusan
Pendidikan
Matematika
IKIP
Pengaruh
Limbah Rumah
Potong Hewan
(Rumen Sapi)
Sebagai
Pupuk
Cair Terhadap
PGRI
Bali.
Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.).
Ni Kadek
Rini Purwati,
N Putri
Sumaryani
dan S.Si,
SangM.Pd....................................................
Ayu Putu Eka Rismayanti.
HubunganEkstrak
antara Daun
Kecerdasan
Emosional,
dan Kreativitas
Belajar
Uji Fitokimia
Rambutan
RapiahKemandirian
Kering (Nephelium
lappaceum
L.). dengan Hasil
Belajar
Matematika
Peserta
Didik
Kelas
X
SMA
Negeri
1
Sukawati.
A.A.Istri Mirah Dharmadewi.
Ni Antagonisme
Kadek Lia Wulandari
dan I Wayan
Sudiarsa
Daya
Trichoderma
sp. Lokal
Terhadap Jamur Patogen Penyebab Penyakit Rebah
Hubungan
antara
Nilai
Tugas
dan
Nilai
KeaktifanTomat
dalam(Lycopersicum
Kelas terhadap
Nilai Ujian
Akhir
Kecambah (Sclerotium rolfsii Sacc.) Pada Tanaman
esculentum
Mill.).
Semester
Telaah
SMA pada Mahasiswa Pendidikan Matematika IKIP
I Wayan
Suanda
danKurikulum
Ni WayanMatematika
Ratnadi..
PGRI Bali Tahun
2015/2016Butir Maksimum Ditinjau dari Bentuk Tes dan Metode
Perbandingan
NilaiPelajaran
Fungsi Informasi
I
Komang
Sukendra,
S.Pd,
M.Si,
M.Pd.
Estimasi Parameter.
Pengembangan
Bahan Ajar Sistem Persamaan Linier Berwawasan Pendidikan Matematika Realistik
I Wayan
Widana
Berorientasi
Blended
Learning.dalam Team Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan
Penggunaan Musik Klasik
I Wayan Sumandya
Kemampuan
Berpikir Kritis dan Kemampuan Koneksi Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika.
Pembentukan
Karakter dan Kemampuan Berpikir Logis Siswa Melalui Pembelajaran
I Made Surat.
Matematika Hasil
Berbasis
Saintifik
Meningkatkan
Belajar
Matematika Siswa SMK Negeri 4 Denpasar Melalui Penerapan
I
Made
Surat.......
Model Pembelajaran Berbasis Masalah.
Pengaruh
Kepercayaan Diri, dan Kreativitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika
I Ketut
Putra Minat,
Ardana
Devi Tes
Setyowati
I Wayan Widana.
Bentuk
Dalamdan
Pembelajaran
Matematika
I Wayan Eka Mahendra
PEDOMAN PENULISAN EMASAINS
PEDOMAN PENULISAN EMASAINS
ISSN 2302-2124
iii
1-7
99-109
8-12
110-116
117-122
13-18
123-129
19-27
130-137
28-34
138-148
149-154
35-41
155-162
42-47
163-176
48-56
177-188
57-65
189-196
66-72
197-203
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
A1
3,21
3,4
3,275
0,45
A2
2,98
2,76
2,90
0,37
B1
3,46
3,4
3,4
0,25
B2
2,73
2,76
2,70
0,23
A1B1
3,67
3,4
3,4
0,15
A2B1
3,24
2,6
3,17
0,20
A1B2
2,80
3,4
3,15
0,28
A2B2
2,64
2,76
2,76
0,16
0,20
3,92
0,14
3,60
0,06
3,92
0,05
3,25
0,02
3,92
0,04
3,6
0,08
3,15
0,03
2,8
2,4
1,52
2,32
1,28
3
0,92
2,32
0,83
3,4
0,67
3
0,6
2,4
0,75
2,32
0,48
Keterangan:
A1
: Kelompok
peserta
didik
yangmengikuti
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran
ARIAS
A2
: Kelompok peserta didik yang
mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran konvensional
B1
: Kelompok peserta didik yang
memiliki bakat numerik tinggi
B2
: Kelompok peserta didik yang
memiliki bakat numerik rendah
A1B1
: Kelompok peserta didik yang
mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran ARIAS dan
peserta didik yang memiliki bakat
numerik tinggi
A1B2
: Kelompok peserta didik yang
mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran ARIAS dan
peserta didik yang memiliki bakat
numerik rendah
A2B1
: Kelompok peserta didik yang
mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran konvensional
dan peserta didik yang memiliki
bakat numerik tinggi
A2B2
: Kelompok peserta didik yang
mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran konvensional
ISSN 2302-2124
1
2
3
4
5
6
7
8
36
36
36
36
18
18
18
18
5,57
9,00
1,58
6,97
1,28
6,77
4,97
3,73
dk
1/dk
A1B1
A1B2
A2B1
A2B2
Total
17
17
17
17
68
0,059
0,059
0,059
0,059
0,24
0,15
0,28
0,2
0,16
0,79
Keterangan :
dk = derajat kebebasan
s = standar devisiasi
s2 = varians
Dari uji homogenitas varians
diperoleh X 2 hitung = 5,60 dengan taraf
signifikansi 5% dk pembilang n1 1 = 5 (untuk
varians terbesar) dk penyebut n2 1=5(untuk
varians terkecil) diperoleh X 2 hitung 10,41 ini
2
2
X tabel
berarti X hitung
maka varians sampel
pemahaman konsep matematika peserta didik
dari populasi homogen. Berdasarkan uji
Kesimpulan
2
X tabel
11,070
11,070
11,070
11,070
9,488
9,488
9,488
9,488
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
S
0,02
0,08
0,04
0,03
0,17
Log S
-1,65
-1,11
-1,40
-1,59
-5,74
dk*log S
-28,01
-18,80
-23,76
-27,06
-97,63
dk*S
0,38
1,33
0,68
0,44
2,83
Keterangan :
JK
= Jumlah Kuadrat
db
= Derajat kebebasan
JK
14,49
1,18
31,095
0,07
14,05
dk
1
1
1
68
71
RJK
14,49
1,18
31,095
0,07
-
Fhitunng
207
16,85
444,22
Ftabel
3,98
3,98
3,98
Interprestasi
Signifikan
Signifikan
Signifikan
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
Saran
Berkenaan dengan hasil penelitian yang
diperoleh maka beberapa saran yang dapat
diajukan adalah sebagai berikut.
1. Penelitian ini menunjukkan bahwa
pemahaman konsep matematika peserta
didik yang mengikuti pelajaran dengan
model pembelajaran ARIAS lebih baik
dari pada pemahaman konsep matematika
peserta didik yang mengikuti pembelajarn
dengan
model
pembelajaran
konvensional. oleh karena itu, model
pembelajaran ARIAS perlu diperkenalkan
dan dikembangkan lebih lanjut kepada
guru, peserta didik sebagai salah satu
alternatif model pembelajaran.
2. Penelitian lanjutan yang diberikan dengan
pembelajaran ARIAS perlu dilakukan
dengan materi-materi matematika yang
lain dengan melibatkan sampel yang lebih
luas.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto,Suharsimi.
2013.
Manajemen
penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mahendra, Eka I Wayan. 2014. Pengaruh
Pendekatan Pembelajaran dan Bentuk
Asesment Formatif Terhadap Hasil
Belajar
Matematika
Setelah
Mengontrol Bakat Numerik. Desertasi
(diterbitkan). Jakarta: Universitas
Negeri Jakarta.
Rahman,
Muhammat.
2014.
Model
Pembelajaran ARIAS Terintegratif.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sanjaja dan Heriyanto Albertus. 2006.
Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi
Pustakaraya.
Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
.
2014.
Metode
penelitian
pendidikan.
Bandung:
Alfabeta
ISSN 2302-2124
ABSTRACT
Influence Of Hay Infusion In Ovitrap To The Number Of Aedes Sps Eggs Trapped
Control of the mosquito Aedes sp can be done with mechanical control is using ovitrap
which already contain hay infusion. Hay infusion for a week will produce carbon dioxide gas,
ammonia gas and octenol can stimulate the olfactory mosquitoes to lay eggs on ovitrap. This
study aims to determine the effect of water immersion on ovitrap straw against dengue fever
mosquito (Aedes sp) are trapped, and to know the concentration of the soaking water most
excellent hay and obtain the maximum number of eggs of Aedes sp trapped.
This study included experimental studies using completely randomized design with a pattern of
"the post-test only control group design". The population in this study were all female Aedes sp.
In this study conducted 4 times repetition. Where in each of the replications composed of 5
treatments and 1 control. Treatments consisted of different concentrations consisting of 5
percentage straw soaking water concentrations are: 20%, 40%, 60%, 80%, 100%. Data
obtained by counting the number of eggs of Aedes sp trapped in ovitrap during the week.
Based on the results of data analysis using Variant Analysis (ANOVA) 1 lane, This shows
that Fhitung> Ftabel the null hypothesis (Ho) is rejected and the alternative hypothesis (Hi) is
received, it means "There are influence of hay infusion in ovitrap to the number of aedes sps
eggs trapped". The LSD shows the difference in value of the average number of eggs of Aedes sp
trapped in each treatment is greater than BNT 1% which means the difference is highly
significant value
Keywords: Hay infusion, Aedes sp
PENDAHULUAN
Sejak 400 tahun sebelum masehi, manusia
telah menduga adanya hubungan antara
lingkungan dan penyakit. Lingkungan yang
kotor identik dengan adanya sarang penyakit.
Di Indonesia penyakit yang masih menjadi
masalah kesehatan adalah penyakit yang
ditularkan seranggga nyamuk misalnya kaki
gajah, malaria dan demam berdarah dengue
(DBD) (Sumantri, 2010). Menurut Susanto
(2007), penyakit DBD telah menjadi masalah
kesehatan masyarakat selama 41 tahun
terakhir. Penyakit DBD tak hanya menyerang
kalangan dewasa namun juga menyerang
kelompok umur balita hingga anak-anak.
Hingga saat ini penyakit DBD sering
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
10
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
11
12
2.
3.
DAFTAR RUJUKAN
Santoso, dkk. 2007. Pengaruh Warna Kasa
Pewnutup Autocidal Ovitrap terhadap
Jumlah Jentik Nyamuk Aedes aegypti
yang terperangkap. Vol. 4. No. 1.
Santos SRA, dkk. (2003). Field Evaluation of
Ovitraps Consociated with Grass
Infusion and Bacillus Thuringiensis var.
Israelensis to Determine Oviposition
Rates of Aedes aegypti, Dengue
Bulletin-Vol 27, 2003.
Sayono, 2008. Pengaruh modifikasi ovitrap
terhadap jumlah nyamuk aedes yang
terperangkap,
Tesis,
Program
Pascasarjana UNDIP Semarang.
Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan
edisi revisi. Jakarta : penerbit Kencana
Prenada Media Group.
Susanto, Agus. 2007. Waspasdai gigitan
nyamuk. Jakarta : Penerbit Sunda Kelapa
Pustaka.
Utomo, 2005. Perbedaan Kepadatan Telur
Aedes spesies pada Ovitrap yang
dipasang di dalam dan di luar rumah di
desa Kandangrejo,Klambu, Grobogan.
Vol 2 No 1: 19-23.
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
13
14
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian
adalah setiap individu yang menjadi
partisipan penelitian. Subjek penelitian ini
melibatkan partisipasi seluruh peserta didik
kelas X AP 2 SMK Triatma Jaya Badung
yang berjumlah 28 orang dengan rincian 16
orang peserta didik laki- laki dan 12 orang
peserta didik perempuan. Kelas X AP 2
ditetapkan sebagai subjek penelitian karena
X AP 2 merupakan kelas yang kurang aktif
selama proses pembelajaran berlangsung dan
prestasi belajarnya pun masih rendah terbukti
dari masih banyaknya peserta didik yang
belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
yang ditetapkan sekolah yaitu 75.
Objek dari penelitian ini adalah aktivitas
dan prestasi belajar peserta didik kelas X AP
2 SMK Triatma Jaya Badung. Menurut
Arikunto (2007) langkah-langkah dari tiap
siklus terdiri dari empat tahap yaitu 1)
perencanaan tindakan; 2) pelaksanaan
tindakan; 3) observasi; dan 4) refleksi. Jenis
data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
berupa data aktivitas dan prestasi belajar IPA
peserta didik kelas X AP 2 SMK Triatma
Jaya Badung tahun pelajaran 2013/2014
melalui penerapan model pembelajran aktif
tipe LSQ. Berdasarkan sumbernya data ini
adalah data primer karena data diambil
langsung oleh peneliti. Berdasarkan sifatnya
untuk data aktivitas belajar peserta didik
berupa data kualitatif karena data tersebut
berhubungan dengan karakteristik berupa
kata-kata yang menggunakan alat ukur
berupa lembar observasi, sedangkan untuk
data prestasi belajar peserta didik berupa data
kuantitatif karena diambil dalam bentuk
angka melalui alat ukur berupa tes.
Kriteria keberhasilan adalah standar
yang ditetapkan sebagai acuan patokan/tolak
ukur keberhasilan pada masing- masing
siklus. Dalam penelitian ini standar
keberhasilan yang dijadikan acuan patokan
adalah 1)Secara klasikal, peserta didik
dinyatakan berhasil bila telah mencapai
ketuntasan sebesar 85% dan peserta didik
telah memperoleh nilai 78. 2) Untuk
aktivitas peserta didik dinyatakan berhasil
ISSN 2302-2124
Tabel 1. Peningkatan Aktivitas Belajar pada Observasi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Observasi awal
Rata-rata Siklus I
Rata-rata Siklus II
14.53
15.25
16.42
17
16,5
16
15,5
15
14,5
14
13,5
Observasi awal
Rata-rata Siklus I
Rata-rata Siklus II
1
1. Prestasi belajar
Rata-rata
prestasi belajar yang
diperoleh pada observasi awal 69,10, daya
serap 69,10% dan ketuntasan klasikalnya
42,8% jika dikonversikan ke dalam penilaian
acuan patokan maka dikategorikan cukup
baik. Hal ini menunjukan bahwa prestasi
belajar pada observasi awal ini belum
memenuhi kriteria ketuntasan sebesar 85%.
Adapun penyebabdari tidak tercapainya
kriteria ketuntasan ini karena model
pembelajaran konvensionalyang digunakan
memiliki kelemahan sebagai berikut. (1)
penerapan model pembelajaran konvensional
cenderung membosankan peserta didik, (2)
kurang menumbuhkan kreativitas pada diri
peserta didik karena tidak adanya
kesempatan
peserta
didik
untuk
mengemukakan gagasan atau ide dan
pertanyaan, (3) peserta didik kurang
Jurnal EMASAINS Volume V, Nomor 1, Maret Tahun 2016
15
Tabel 2. Peningkatan Prestasi Belajar pada Observasi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Variabel
Observasi
Siklus I
Siklus II
Peningkatan
awal
dari siklus I ke
siklus II
Rata-rata
69.10
76.78
85.12
8.34
prestasi belajar
Daya serap
69.10
76.78
85.12
8.34
Ketuntasan
42.8
82.1
92.8
10.7
klasikal
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas
mengenai peningkatan hasil penelitian
tentang prestasi belajar peserta didik dari
100
90
80
70
85,12
76,78
69,1
85,12
76,78
69,1
82,1
60
50
Observasi awal
42,8
40
Siklus I
30
Siklus II
20
10
0
Rata-rata
prestasi belajar
Daya serap
Ketuntasan
klasikal
Gambar 2. Diagram Peningkatan Prestasi Belajar IPA pada Observasi Awal, Siklus I dan
Siklus II.
Berdasarkan data-data yang diperoleh
baik data aktivitas maupun prestasi belajar
yang diperoleh pada siklus II yang sudah
memenuhi masing-masing kriteria, maka
tidak perlu dilanjutkan pada siklus
berikutnya. Peningkatan aktivitas dan
prestasi belajar ini disebabkan karena
16
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
17
18
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
19
juga
menuntut
peserta
didik
untuk
menyelesaikan
masalah,
tetapi
jarang
mengajarkan bagaimana peserta didik
seharusnya menyelesaikan masalah.
Di sekolah-sekolah kegiatan belajar
mengajar masih banyak didominasi oleh guru,
sehingga banyak peserta didik yang
mengalami kebosanan dalam mengikuti proses
belajar mengajar. Kurang aktifnya peserta
didik yang terlibat dalam proses pembelajaran
dapat terjadi karena pendekatan yang
digunakan kurang melibatkan peserta didik
secara langsung. Hasil observasi yang
dilakukan di SMA Negeri 1 Abiansemal,
menunjukkan bahwa guru dalam proses
mengajar cenderung lebih aktif dan sebagian
besar guru masih menggunakan pembelajaran
konvensional. Selain itu, hasil observasi juga
menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didi
terutama pada bidang studi biologi masih di
bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Situasi belajar dengan hasil belajar
rendah seharusnya memerlukan inovasi baru
yang memungkinkan pencapaian hasil belajar
peserta didik kearah yang lebih baik.Dimana
pembelajaran biologi memerlukan situasi yang
melibatkan interaksi dan komunikasi dari
peserta didik itu sendiri (Uno, 2012).Salah
satu interaksi pembelajaran yang aktif,
komunikatif, dan menyenangkan adalah
dengan melakukan model pembelajaran
pendekatan komunikatif yaitu Model Tongkat
Berbicara (Talking Stick) divariasikan dengan
peta pikiran (Mind Map). Pembelajaran
talking stick merupakan pembelajaran yang
menyebabkan peserta didik berbuat/melakukan sesuatu, mengamati, berinteraksi terutama
dengan temannya, dan melakukan refleksi atas
pengalaman belajarnya (Balitbang Diknas,
2010). Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki
oleh peserta didik, sehingga semua peserta
didik dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan sesuai dengan karakteristik
pribadi yang mereka miliki.Di samping itu
model tongkat berbicara (talking stick) mampu
20
ISSN 2302-2124
map
untuk memahami konsep materi
pelajaran biologi dan berusaha meningkatkan
hasil belajar.
Berdasarkan uraian di atas, sehingga
peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul Pengaruh Model Pembelajaran Talking
Stick Berbantuan Mind Map Terhadap Hasil
Belajar Biologi Peserta Didik Kelas X IPA
SMA Negeri 1 Abiansemal Tahun Pelajaran
2013/2014.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran
talking stick berbantuanmind map terhadap
hasil belajar biologi peserta didik kelas X IPA
SMA Negeri 1 Abiansemal tahun pelajaran
2013/2014.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah quasi exsperiment
(eksperimen semu).Dimana eksperimen semu
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendali
(Sugiyono,
2012).
Desain
penelitian ini adalah menggunakan Non
Equivalen posttest-only Control Group
Desain. Desain ini sering disebut Intac Group
yaitu hanya mempertimbangkan skor posttest
dalam analisis data. Desain pada penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut.
O1
ISSN 2302-2124
21
Kegiatan akhir
a. Guru memberikan PR
22
Kegiatan inti
a) Guru menyiapkan kelompok yang
terdiri dari 5 orang.
b) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang
panjangnya 20 cm.
c) Guru menyampaikan materi pokok
yang akan dipelajari, kemudian
memberikan
kesempatan
para
kelompok untuk membaca dan
mempelajari materi pelajaran.
d) Peserta didik berdiskusi membahas
masalah yang ada di dalam wacana.
e) Setelah peserta didik selesai membaca
dan mempelajari isi wacana, guru
mempersilakan peserta didik menutup
isi bacaan.
f) Guru
mengambil
tongkat
dan
memberikannya pada salah satu peserta
didik, setelah itu guru memberi
pertanyaan dan peserta didik yang
memegang tongkat tersebut harus
menjawab pertanyaan yang diberikan
guru. Demikian seterusnya sampai
sebagian besar peserta didik mendapat
bagian untuk
menjawab setiap
pertanyaan dari guru.
Kegiatan akhir
a. Melakukan penilaian dan pemberian
rewords
b. Peserta didik merangkum yang dibantu
oleh guru
b. Guru Memberikan PR
ISSN 2302-2124
3) Tahap Akhir Penelitian yaitu langkahlangkah yang dilakukan dalam tahap akhir
eksperimen adalah memberikan posttest
berupa tes hasil belajar baik untuk kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol.
Selanjutnya, setelah data terkumpul dilakukanlah analisis data.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data berupa skor hasil belajar
biologi baik dari kelompok kontrol maupun
dari kelompok eksperimen.Ditinjau dari
sifatnya, data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini termasuk data kuantitatif, yaitu
data yang berwujud angka atau jumlah dari
skor tes hasil belajar biologi.Berdasarkan
n
rxy
i 1
i 1
N X iYi X i Yi
i 1
n 2 2
N . X X
i 1 i i 1 i
n 2 n 2
N . Y Y
i 1 i i 1 i
2
1 2
1
ISSN 2302-2124
23
44
Tabel 3.Distribusi Frekuensi Skor Untuk Kelompok Kontrol
Frekuensi Nilai Tengah Frekuensi relatif
Kelas Interval
NO
(f)
(Xi)
%
1
40-48
2
44
4.35
2
49-57
7
53
15.22
3
58-66
14
62
30.43
4
67-75
7
71
15.22
5
76-84
5
80
10.87
6
85-93
8
89
17.39
7
94-100
3
98
6.52
46
24
Db
(K-1)
5
6
X 2 tabel
(5%)
11,070
12,592
Simpulan
Normal
Normal
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
25
ISSN 2302-2124
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta. Depdiknas.
Arnyana,B.P. 2007. Buku Ajar Dasar-dasar
Metodelogi Penelitian. Denpasar:
Bagian Ilmu Faal FK. UNUD.
Azwar, 2003.Sikap Manusia, Teori dan
Pengukurannya.
Yogyakarta:
Pustaka. Pelajar.
Cahyonoputra, 2002.Faktor Faktor yang
Mempengaruhi Sikap. Surabaya
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan
Peserta Didik (Panduan bagi Orang
Tua dan Guru dalam Memehami
Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan
SMA).
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
ISSN 2302-2124
27
28
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
29
30
4)
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
31
32
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
33
34
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
35
36
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
37
38
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
39
40
ISSN 2302-2124
DAFTAR RUJUKAN
Ali,Mohammad.2014.Psikologi
Remaja.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arikunto S.2001,Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan.Edisi Revisi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Candiasa.2010. Statistik Univariat dan
Bivariat Disertai Aplikasi SPSS. Bali:
Undiksha Press.
Danim,Sudarwan.2014.Perkembangan
Peserta Didik.Bandung: CV. Alfabeta.
Koyan.2012.Statistik
Pendidikan
Teknik
Analisis
Data
Kuantitatif.
Bali:
Universitas Pendidikan Ganesha Press.
Mahendra,Eka.2012.Pengaruh
Penerapan
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
Kontekstual Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Mahasiswa S1 PGSD UPP
Denpasar Tahun Pelajaran 2011/2012.
Hasil Penelitian, Program Pascasarjana
Undiksha Singaraja.
Nasution.2001. Berbagai Pendekatan dalam
Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina
Aksara.
Riduwan.2003.Dasar-dasar
Statistika.Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.2012. Statistika untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
ISSN 2302-2124
41
42
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
43
44
ISSN 2302-2124
X2
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X1
X2
1
.845(**)
.804(**)
.000
.000
37
37
37
.845(**)
.941(**)
.000
.000
37
37
37
.804(**)
.941(**)
.000
.000
37
37
37
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Std. Error
of the
Estimate
.88333
ISSN 2302-2124
45
46
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
47
48
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
49
50
ISSN 2302-2124
Kriteria
Kurang
Baik
Rata-rata
3,2
3,3
3,3
Kriteria
Valid
Valid
Valid
ISSN 2302-2124
51
Total
2,8
3,3
3,6
Kriteria
Praktis
Praktis
Sangat Praktis
dalam kriteria praktis, sedangkan skor ratarata pada uji coba lapangan 2 diperoleh hasil
sebesar 3,6 hal ini mengindikasikan bahan
ajar yang dikembangkan termasuk kriteria
sangat praktis. Data mengenai respons siswa
diisi oleh 6 orang siswa pada uji coba
terbatas, 40 siswa pada uji coba lapangan 1,
dan 40 orang siswa pada uji coba lapangan 2.
Adapun rekapitulasi mengenai respons siswa
terhadap bahan ajar disajikan pada tabel
berikut.
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
53
54
Persentase
0%
100%
0%
100%
0%
100%
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
55
Suharta.
2012.
Penelitian
Desain
Pembelajaran.
Makalah
(tidak
diterbitkan) Universitas Pendidikan
Ganesha.
Wasis,
Dwiyogo.
2011.
Merancang
Pembelajaran Dengan Mind Manager
Pro 7. Malang: Universitas Negeri
Malang.
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
57
58
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
59
60
ISSN 2302-2124
D. Pembelajaran Matematika
Berbasis Saintifik
Pembelajaran
dengan
pendekatan
saintifik dalam kurikulum 2013 adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar siswa secara aktif mengkonstruk
konsep, hukum atau prinsip melalui tahap
mengamati (untuk mengidentifikasi
atau
menemukan
masalah).
Penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran
melibatkan keterampilan proses, seperti
mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan.
Matematika merupakan sarana berpikir
ilmiah dan berperan dalam perkembangan
ilmu eksakta, juga ilmu-ilmu sosial.
Pembelajaran
matematika
bertujuan
mengembangkan pola pikir logis, rasional,
kritis, kreatif, sistematis, dan praktis hingga
kini belum terwujud secara maksimal.
Padahal pengalaman belajar matematika telah
didapatkan siswa sejak pendidikan dasar dan
upaya
peningkatan
mutu
pendidikan
khususnya matematika telah dilakukan
seperti pengembangan dan pembaharuan
kurikulum, peningkatan kualitas guru, dan
kegiatan melengkapi sarana dan prasarana.
Pembelajaran matematika sebagai
subsistem
pendidikan
nasional
yang
memberikan kontribusi penting dalam
pembentukan
karakter
siswa.
Dalam
matematika itu sendiri mengandung nilai-nilai
karakter. Soedjadi (2000: 13) mengemukakan
beberapa ciri khusus dari matematika yaitu:
(1) memiliki objek kajian abstrak, (2)
bertumpu pada kesepakatan, (3) berpola
berpikir deduktif, (4) memiliki simbol yang
kosong dari arti, dan (5) memperhatikan
semesta
pembicaraan.
Dari
ciri-ciri
matematika sebagai ilmu tersebut banyak
sekali nilai karakter yang terkandung
didalamnya. Dengan mempelajari matematika
diharapkan nilai-nilai yang terkandung
dalam matematika itu akan tercapai dengan
sendirinya. Melalui pembelajaran matematika
diharapkan dengan sendirinya para siswa
ISSN 2302-2124
61
62
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
63
c. Kerja keras
Karakter yang ingin dibentuk dalam
matematika selanjunya adalah tidak mudah
putus asa. Dalam belajar matematika,
seseorang harus teliti, tekun dan telaten,
dalam memahami yang tersirat dan tersurat.
Ada kalanya seseorang keliru
dalam
pengerjaan suatu perhitungan, namun
belum mencapai hasil yang benar, maka
seseorang diharapkan dapat dengan sabar
melihat kembali apa yang telah dikerjakan
dengan teliti, tidak mudah menyerah terus
berjuang untuk menghasilkan suatu jawaban
yang benar.
d. Kreatif.
Seseorang yang belajar matematika akan
terbiasa untuk kreatif dalam menyelesaikan
persoalan
yang
dihadapi.
Dalam
menyelesaikan persoalan ada yang dapat
menyelesaikan dengan cara yang panjang,
namun ada pula yang mampu mengerjakan
dengan singkat. Bila seseorang terbiasa
menyelesaikan permasalahan matematika,
maka orang tersebut
akan terbiasa
memunculkan ide yang kreatif yang dapat
membantunya menjalani kehidupan secara
lebih efektif dan efisien.
e. Rasa ingin tahu.
Memunculkan rasa ingin tahu dalam
matematika akan mengakibatkan seseorang
terus belajar dalam sepanjang hidupnya, terus
berupaya
menggali
informasi-informasi
terkait lingkungan di sekitarnya.
f. Tanggung jawab.
Pembelajaran matematika mengajarkan
siswa tentang sikap bertanggung jawab. Hal
ini dapat dilihat ketika kita melakukan
pembuktian
teorema
matematika.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
pembuktian matematika harus berdasarkan
pada definisi atau sifat yang sudah diakui
kebenarannya. Langkah demi langkah
tersebut harus memiliki alasan kuat dan
benar. Oleh karena itu, setiap langkah yang
dilakukan harus selalu dapat dipertanggung
jawabkan.
64
g. Komunikatif.
Matematika merupakan suatu bahasa,
sehingga seseorang harus mampu mengkomunikasikannnya baik secara lisan
maupun tulisan, sehingga informasi yang
disampaikan dapat diketahui dan dipahami
oleh orang lain.
h. Mandiri.
Pembelajaran matematika memubuat siswa
senantiasa menghadapi tantangan, berbagai
permasalahan yang menuntut siswa untuk
menemukan solusi atau penyelesaiannya.
Untuk itu peserta didik harus mampu
memiliki sikap yang tidak sikap yang tidak
mudah bergantung pada orang lain, namun
berupaya secara mandiri untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang dihadapi dengan baik.
SIMPULAN
Pendidikan karakter merupakan salah
satu upaya untuk menyeimbangkan dampak
globalisasi yang menggerus nilai tradisional,
norma, dan tata susila yang ada di
masyarakat. Kemampuan berpikir logis dapat
diartikan sebagai kemampuan siswa untuk
menarik kesimpulan yang sah menurut aturan
logika dan dapat membuktikan kesimpulan
itu benar (valid) sesuai dengan pengetahuan
sebelumnya.
Matematika
mempunyai
peranan yang sangat penting bagi siswa
agar memiliki bekal pengetahuan dan untuk
pembentukan sikap dan pola pikirnya, agar
dapat hidup layak, untuk kemajuan
negaranya, dan untuk matematika itu sendiri
dalam
rangka
melestarikan
dan
mengembangkannya.
Pembelajaran matematika berbasis
saintifik bertujuan untuk mempersiapkan
siswa agar kreatif dan berani berinovasi.
Keahlian untuk membangun ide-ide inovatif
adalah keahlian kognitif dan berpikir asosiasi.
Alasan yang lebih penting adalah agar siswa
siswa lebih sering melakukan keahlian
berperilaku yaitu bertanya, melakukan
pengamatan,
melakukan
jejaring
dan
melakukan
eksperimen.
Pembelajaran
ISSN 2302-2124
matematika
berbasis
saintifik,
bisa
dijadikan sebagai sarana untuk membangun
karakter siswa dan meningkatkan kemampuan
berpikir
logis
siswa.
Pembelajaran
metematika berbasis saintifik mengandung
nilai-nilai
pendidikan
karakter
yakni
konsistensi yang dapat menubah seseorang
menjadi individu yang lebih baik, dan
meningkatkan kemampuan siswa untuk
berpikir secara logis dan sistematis dalam
menghadapi permasalahan di kehidupan
nyata.
DAFTAR RUJUKAN
Abdurrahman. 2012. Pengembangan Model
Pembelajaran
Tematik
Berbasis
Pendidikan
Karakter
untuk
Menumbuhkan Disaster Literacy dan
Disaster Awareness Siswa Sekolah
Dasar di Wilayah Rawan Bencana.
FKIP. Bandar Lampung.
Berkowitz, (1997. Healthcare Market
Research. Tools and Techniques for
Analyzing and Understanding Todays
Healthcare Enveronment. Chicago:
McGraw-Hill Co.
Daryanto
dan
Darmiyatun.
2013.
Implementasi pendidikan Karakter di
sekolah. Yogyakarta: Penerbit Gava
Media.
Dyers, J.H.. 2011. Innovators DNA: Mastering
the Five Skills of Disruptive Innovators,
Harvard Business Review.
Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan
Karakter
di
Sekolah
Menengah
Pertama . Jakarta
Nimatus. 2011. Kemampuan Berpikir Logis
Siswa dalam Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Kelas VII-C SMP
Negeri 12 Surabaya. Skripsi Tidak
Dipublikasikan. Surabaya: Unesa.
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
Rosnawati, R. 2011. Berpikir Lateral Dalam
Pembelajaran Matematika. Prosiding
Seminar
Nasional
Penelitian,
ISSN 2302-2124
65
66
didik Indonesia yang menempati peringkat ke64 dari 65 negara peserta pemeringkatan
Programme
for
International
Student
Assesment (PISA) tahun 2012. Ini membuktikan bahwa kemampuan dasar yang
diperlukan dalam masyarakat modern saat ini
tidak dimiliki oleh mayoritas anak-anak
Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah
dituntut untuk bisa bergerak cepat dalam
merumuskan kebijakan merevolusi sistem
pendidikan di Indonesia. Pemerintah harus
mengkaji ulang aspek-aspek yang mempengaruhi pendidikan, khususnya dalam
pembelajaran matematika. Salah satu dari
beberapa aspek dalam tujuan pembelajaran
matematika adalah hasil belajar peserta didik.
Tinggi rendahnya hasil belajar dipengaruhi
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
67
setelah
seseorang
melakukan
sesuatu
pekerjaan secara mahir dan melakukannya
dengan cara memuaskan hatinya. Atas dasar
pengertian di atas maka seseorang tidak akan
pernah menjadi orang yang benar-benar
percaya diri, karena rasa percaya diri itu
muncul hanya berkaitan dengan keterampilan
tertentu yang ia miliki. Oleh sebab itu,
menurut Angelis rasa percaya diri yang sejati
senantiasa bersumber dari hati nurani, bukan
di buat-buat. Rasa percaya diri berawal dari
tekad dari diri sendiri untuk melakukan segala
yang di inginkan dan di butuhkan dalam hidup
seseorang, yang terbina dari keyakinan diri
sendiri. Utami Munandar dalam Ali dan Asrori
(2014: 41) mendefinisikan kreativitas adalah
kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir
serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu
gagasan. Lebih lanjut Utami Munandar (2014
menekankan bahwa kreativitas sebagai
keseluruhan kepribadian merupakan hasil
interaksi dengan lingkungannya. Lingkungan
yang merupakan tempat individu berinteraksi
itu dapat
mendukung
berkembangnya
kreativitas, tetapi ada juga yang justru
menghambat
berkembangnya
kreativitas
individu. Kreativitas yang ada pada individu
itu digunakan untuk menghadapi berbagai
permasalahan yang ada ketika berinteraksi
dengan lingkungannya dan mencari berbagai
alternatif pemecahannya sehingga dapat
tercapai penyesuaian diri secara kuat. Hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal
sejumlah materi pelajaran tertentu. Pengertian
ini sesuai dengan makna belajar, yaitu
perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa,
baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar (Nawawi
dalam Susanto 2013). Hasil belajar adalah
bukti keberhasilan yang dicapai seseorang.
Hasil
belajar
bukan
hanya
sekedar
pengetahuan saja tetapi ada bermacam-
68
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
69
70
ISSN 2302-2124
Hal
Y 60,044 0,526X1 0,300X 2 0,237X 3 .
ini berarti bahwa ketika nilai variabel X1, X2,
X3 dinaikkan 1 skor maka variabel Y akan
bertambah sebesar 0,526, 0,300, 0,237.
Menurut Slameto (2013) faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar ada dua macam
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Sedangkan menurut Syah (2011), secara
global faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yakni : faktor internal, faktor
eksternal, dan faktor pendekatan belajar.
Faktor internal adalah faktor yang ada dalam
ISSN 2302-2124
71
72
ISSN 2302-2124
1. Memuat naskah ilmiah bidang Edukasi Matematika dan Sains dengan kajian masalah
pendidikan matematika, sains dan lingkungan hidup.
2. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia baku sesuai ejaan yang disempurnakan dan atau bahasa
inggris baku.
3. Tulisan dari hasil penelitian, kajian teoretis dan aplikasi teori. Naskah harus asli (belum pernah
dipublikasikan) dan ditulis oleh peneliti maupun tim peneliti menggunakan bahasa Indonesia
atau bahasa Inggris. Naskah ilmiah yang telah diseminarkan dalam pertemuan ilmiah nasional
dan internasional, hendaknya disertai dengan catatan kaki.
4. Naskah dicetak pada kertas ukuran A4, diketik dengan spasi ganda menggunakan program
olah kata word for windows, huruf times new roman ukuran 12.
5. Tatacara penulisan hasil penelitian hendaknya disusun menurut urutan berikut: Judul, Identitas
penulis, Abstrak, Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Simpulan dan
saran, Ucapan Terimakasih, dan Daftar Rujukan. Upayakan naskah dicetak hitam-putih, dan
keseluruhan naskah tidak lebih dari 15-20 halaman.
6. Judul : Singkat dan jelas (tidak lebih dari 14 kata), ditulis dengan huruf Kapital.
7. Identitas Penulis: Nama ditulis lengkap (tidak disingkat) tanpa gelar. Bila alamat instansi
penulis berbeda, maka di belakang setiap nama diberi indeks atas angka arab. Alamat penulis
ditulis di bawah nama penulis, mencakup laboratorium, lembaga, dan alamat lengkap dengan
nomor telpon/faksimili dan e-mail. Indeks tambahan diberikan pada penulis yang dapat diajak
berkorespondensi (corresponding author).
8. Abstrak: Ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, bila naskah berbahasa Indonesia,
begitu pula sebaliknya. Abstrak dilengkapi kata kunci (key words) yang diurut berdasarkan
kepentingannya. Abstrak memuat ringkasan naskah, mencakup seluruh tulisan tanpa mencoba
merinci setiap bagiannya. Hindari menggunakan singkatan. Hanya abstrak berbahasa Inggris
yang akan dimuat.
9. Pendahuluan: Memuat tentang ruang lingkup, latar belakang tujuan dan manfaat penelitian.
Bagian ini hendaknya memaparkan latar belakang agar pembaca dapat memahami dan menilai
hasil penelitian tanpa membaca laporan-laporan sebelumnya yang berkaitan dengan topik.
Manfaatkanlah pustaka yang dapat mendukung pembahasan.
10. Metode Penelitian: Hendaknya diuraikan secara rinci dan jelas mengenai bahan yang digunakan
dan cara kerja yang dilaksanakan, termasuk metode statistika. Cara kerja yang disampaikan
hendaknya memuat informasi yang memadai sehingga memungkinkan penelititan tersebut
dapat diulang dengan berhasil.
Jurnal EMASAINS Volume V, Nomor 1, Maret Tahun 2016
ISSN 2302-2124
73
11. Hasil dan Pembahasan: Disajikan secara bersama dan membahas dengan jelas hasil-hasil
penelitian. Dapat disajikan dalam bentuk tertulis di dalam naskah, tabel, atau gambar. Kurangi
penggunaan grafik jika hal tersebut dapat dijelaskan dalam naskah. Batasi pemakaian foto,
sajikan foto yang jelas menggambarkan hasil yang diperoleh. Gambar dan tabel harus diberi
nomor dan dikutip dalam naskah. Foto dapat dikirim dengan ukuran 4R. Biaya pemuatan foto
berwarna akan dibebankan kepada penulis. Grafik hasil pengolahan data dikirim dalam file
yang terpisah dari file naskah ilmiah dan disertai nama program dan data dasar penyusunan
grafik. Pembahasan yang disajikan hendaknya memuat tafsir atas hasil yang diperoleh dan
bahasan yang berkaitan dengan laporan-laporan penelitian sebelumnya. Akan lebih baik
jika rujukan yang digunakan berasal dari Jurnal. Hindari mengulang pernyataan yang telah
disampaikan pada metode, hasil dan informasi lain yang telah disajikan pada pendahuluan.
12. Simpulan dan Saran : Disajikan secara terpisah dari hasil dan pembahasan.
13. Ucapan terima kasih : Dapat disajikan bila dipandang perlu. Ditujukan kepada yang mendanai
penelitian dan untuk memberikan penghargaan kepada lembaga maupun perseorangan yang
telah membantu penelitian atau proses penulisan ilmiah.
14. Daftar Rujukan: Disusun secara alfabetis menurut nama dan tahun terbit. Singkatan majalah/
jurnal bedasarkan tata cara yang dipakai oleh masing-masing jurnal, daftar rujukan jurnal/
majalah ilmiah (10 tahun terkahir) sedikitnya 60% dan text books 40%. Contoh penulisan
daftar rujukan:
Jurnal/Majalah : Nama, tahun, judul artikel, nama jurnal, Vol. Nomor, halaman, Tahun.
Contoh: Yoger, R.E., Tamir, Pinchas, 1993 STS Aproach: Reasons, Intention, Accomplisment,
and Outcomes. Journal Science Education Vol. 77(6), 11-17
Buku: nama pengarang, tahun terbit,judul, edisi, nama dan tempat penerbit.
Contoh: Holman, J. 1986, Science-Technology In Society, General Guide, The Associationfor
Science Education.
Makalah Seminar: Nama, Tahun, Judul Makalah, Thema Seminar, Tanggal Pelaksanaan,
Tempat.
Contoh: Arinasa, I.B.K. 1998. Kontribusi Kebun Raya Eka Karya Bali dalam Melestarikan Flora
Langka yang ada di Bali Beserta Permaslahannya. Makalah Seminar Hari Puspa dan Satwa
Nasional, Tanggal 5 Nopember 1998 di STKIP Singaraja.
Prosiding: Nama pengarang, tahun, judul, nama Prosiding, tanggal, halaman
Contoh: Muzzarelli R. 1990. Chitin and chitoson : Unique cationic polysaccharides, In: Procceding
Symposium Toward Carbohydrate Based Chemistry. Amies,France,23-26 Oct 1989. Pp 199-231
Tesis/disertasi: nama pengarang, tahun, judul thesis/desertasi, nama universitas/Perguruan
Tinggi.
Contoh: Said S. 2003. Studies on fertilization of rat oocytes by intracytoplasmic sperm injection.
(Disertation). Okayama: Okayama University.
Internet: Nama Pengarang, tahun, judul artikel, sumber, tanggal diunduh.
Contoh: Okezone, 2008. Dampak Buruk Emisi Kendaraan. Diperoleh dari URL: http;//antos.
74
ISSN 2302-2124
ISSN 2302-2124
75
76
ISSN 2302-2124