Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN RANTAI PASOK

MARKET DISTRIBUTION STRATEGY


PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI

KP A
Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

MOCH. Andrean Al-farisy


Rony Suryajaya
Yulius Elyanton Manurung
Denny Wahyudi
Davi Oktaviana
Fegi Arsha Septiansyah

130214467
130214943
130214376
130214901
3132383
3132238

Fakultas Bisnis dan Ekonomika

Semester Gasal 2016 / 2017

A.Company profile
PT AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo, sebagai
produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Setelah
beroperasi selama 30 tahun, kini AQUA memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah naungan PT Tirta Investama) melakukan
langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok
perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini
berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air
terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik
distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.
Lokasi Sumber Mata Air AQUA
Brastagi
Lampung (Jabung dan Umbul Cancau)
Mekarsari (Kubang)
Subang (Cipondoh)
Wonosobo (Mangli)
Klaten (Sigedang)
Pandaan
Kebon Candi
Mambal
Menado (Airmadidi)

Persyaratan mutu air minum di atur dalam SNI 01-3553-1996, seperti dalam tabel berikut:
Syarat Mutu Air Minum Dalam Kemasan Menurut SNI
No
1

Kriteria Uji
Keadaan:

Satuan

Persyaratan

a.

Bau

Tidak berbau

b.

Rasa

Normal

c.

Warna
Ph
Kekeruhan
Kesadahan sebagai CaCO3
Zat padat terlarut
Nitrat Organik sebagai angka KMnO4
Nitrat sebagai NO3
Nitrat sebagai NO2
Ammonia (NH4)
Sulfat
Khlorida (C1)
Flourida (F)
Sianida (CN)
Besi (Fe)
Mangan (Mn)
Khlor bebas
Cemaran logam berat:

Unit Pt.Co
NTU
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L

Maks 5
6,5-8,5
Maks 5
Maks 150
Maks 500
Maks 1,0
Maks 45
Maks 0,005
Maks 0,15
Maks 200
Maks 250
Maks 1
Maks 0,05
Maks 0,3
Maks 0,05
Maks 0,1

a.

Timbal (Pb)

Mg/L

Maks 0,005

b.

Tembaga (Cu)

Mg/L

Maks 0,5

c.

Kadmium (Cd)

Mg/L

Maks 0,005

d. Raksa (Hg)
18 Cemaran Arsen (As)
19 Cemaran mikroba

Mg/L
Mg/L

Maks 0,001
Maks 0,05

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

a.

Angka lempeng total awal

Koloni/mL

Maks 1,0 x102

b.

Angka lempeng total akhir

Koloni/mL

Maks 1,0x103

c.

Bakteribentuk coli

APM/100mL

<2

Koloni/mL

Nol

Negatif/100ml

d.

Clotridium perfringes

e. Salmonella
Sumber: Standar Nasional Indonesia, SNI 01-3553-199
Kriteria dan standar kualitas air didasarkan atas :
a)

Kesehatan : logam dan logam berat, anorganik (nitrit), zat organic

b)

Estetika : bau, rasa, warna

c)

Teknis : the best technology available atau best practical technology

d)

Toksisitas : efek racun

Negatif/100ml

e)

Polusi : mencegah teremisinya pencemar ke lingkungan

f)

Ekonomi : kerugian-kerugian ekonomi

Standar air minum di Indonesia menerapkan sumber air minum (air baku) dan air minum
sehingga tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Standar sumber air
minum (air baku) PP 82/2001. Standar air minum: Keputusan Menkes No. 907/2002
A.

Kriteria air minum:

Kualitas: memenuhi persyaratan agar berfungsi secara baik dalam penggunanya

Kuantitas: memenuhi kebutuhan agar jumlahnya cukup sesuai kebutuhan

Kontinuitas : tersedia dan terjangkau setiap saat

B.

Kualitas:

Kualitas fisik: bau, rasa, warna, suhu dan kekeruhan

Kualitas kimiawi:

Anorganik: ditoleransi hingga batas-batas tertentu, terutama dampaknya terhadap kesehatan.


Contoh maksimum konsentrasi Cu = 1 mg/l, Zn = 5 mg/l

Organik: dibatasi karena dapat bersifat toksik (baik karsinogen, maupun npn-karsigen),
seperti senyawa aktif pembentukan pestisida dll

Kualitas biologi: indikator pencemaran air oleh aktivitas domestik, contoh : bakteri escherici
coli

C.

Kualitas radioaktif: bebasdari zat radioaktif


Syarat Sumber Air:
Kuantitas: jumlah
Kualitas: mutu
Kontinuitas: ketersediaan air

B.Teknologi yang di gunakan aqua


A.Mesin produksi yang canggih
Di tahun 1987, AQUA memperkenalkan satu jalur baru dari kemasan terbuat dari PET (polyethilene
terephthalate). Dibandingkan PVC, kemasan terbuat dari PET mempunyai empat keuntungan utama :
1) Bahan kemasan mempunyai kejernihan tingkat tinggi membuat air nampak sejernih kristal
2) Permeabilitas gas sangat rendah, membuat isi tidak sensitif terhadap atmosfir sekitarnya.

3) Kemasan jauh lebih kuat dan lebih jarang bocor atau di tembus.
4) Zat-zat kimia yang digunakan dalam pembuatan PET lebih kecil dalam merusak lingkungan umum
daripada penggunaan dalam pembuatan PVC.
Botol PET ciptaan AQUA ini sekarang menjadi standar dunia. Dengan adanya teknologi yang canggih
maka kualitas produk akan semakin terjamin dan produksi akan terus meningkat.
PT Tirta Investama (Danone Group) yang merupakan produsen minuman kemasan Aqua berencana
menerapkan teknologi kemasan air minum terbaru. Material itu daur ulang kemasan jenis Recycle
Poly Ethyl Therephatalate (PET) guna menekan penggunaan bahan baku olahan dari turunan minyak
mentah.

B . AQUA sangat menjaga kemurnian produk sejak dari sumber air, hingga kontrol kualitas produk di
pasar. Metode pengolahan AQUA yang dikenal sebagai hydro pro system, berfungsi menjaga
kemurnian setiap tetes AQUA.
C.

Mata air pegunungan yang menjadi sumber air AQUA, senantiasa dijaga agar bebas dari kontaminasi.
Pengawasan ketat dilakukan secara berkala setiap hari, agar kualitas sumber air tetap terjaga.

D.

Teknologi yang diterapkan AQUA adalah sistem in line process. Sistem ini menerapkan prosedur
otomatis, mulai dari pembuatan botol, yang langsung diisi, ditutup, diberi label, disegel dan dipaket
secara bersamaan. Proses ini dilakukan dalam ruangan steril tanpa sentuhan tangan manusia dan
merupakan yang pertama di Indonesia dan hingga kini merupakan satu-satunya proses yang
diimplementasikan oleh industri air minum dalam kemasan.
Sumber Mata Air aqua

a)

Pemilihan lokasi untuk mata air yang mengalir dengan sendirinya dan berlokasi jauh dari perumahan.

b)

Uji untuk memeriksa polusi dan kontaminasi,

c)

Penelitian serta pemeriksaan efek dari kondisi yang berbeda selama 2 tahun

d)

Pemeliharaan lingkungan disekeliling sumber pipa air dalam tanah untuk menghindari kontaminasi.

e)

Menciptakan kolam tertutup untuk perlindungan (menghindari resiko kontaminasi)

f)

Mengadakan uji setiap jamnya untuk kandungan pH balance, kebersihan, kejernihan dan
keseimbangan mineral.

g)

Mengadakan pemeriksaan radiologi setiap 4 tahun sekali (untuk kandungan radioaktif)


proses pembuatan botol aqua

Dengan beroperasinya pabrik-pabrik baru AQUA tersebut maka produksi botol plastik PET
menggunakan 5 mesin PET milik sendiri dan 5 mesin lain milik vendor. Pada waktu itu, AQUA
belum menggunakan mesin SIDEL dari Perancis. Mesin kemasan botol plastic 500 ml
menggunakan mesin Krupp dan mesin botol 5 gallon Battenfield Fisher. Keduanya buatan
Jerman pertama kali dioperasikan 1992 dengan investasi Rp 6 miliar . Sedangkan, untuk
pencetakan dari lembaran plastik menjadi gelas plastik (cup) digunakan mesin thermoforming

bekas bermerk OMV Verona buatan Italia.


Proses Pengolahan Air Minum Kemasan Aqua
1.

Pre-filter 5 micron dipergunakan untuk memfilter partikel yang ada sampai ukuran 5 micron.

2.

Kemudian filter 1 micron dipergunakan untuk memfilter partikel yang berukuran sampai dengan 1
micron (parasit)

3.

Ozone: untuk menghilangkan bakteri

4.

Mengambil sample per jam dari langkah nomor 9,10 and 11 untuk mengukur PH balance,
kebersihan, kejernihan dan keseimbangan mineral.

5.

Melakukan uji Coliform pada sumber air setiap harinya

6.

Melakukan tes Coliform mingguan pada produk akhir

7.

Melakukan pemeriksaan kimiawi dan fisikal menyeluruh setiap bulannya pada produk akhir.

8.

Melakukan pemeriksaan tahunan untuk logam berat dalam produk akhir.

9.

Apabila pemeriksaan setiap jamnya untuk Ozon, pH, kebersihan dan kejernihan air diluar standar, lini
produksi akan dihentikan dan produk akan dikeluarkan dan akan diperiksa apakah produk aman untuk
dikonsumsi atau tidak.

10. Operator mempergunakan pakaian yang terbuat dari parachute material dan sarung tangan yang
dipergunakan diberi desinfektan setiap 15 menit.
11. Botol dan gelas diproduksi dari palet plastik hingga menjadi kemasan botol dan gelas didalam pabrik
yang sama dan hanya sesaat sebelum botol diisi dengan air, hal ini meminimalisir kontak manusia
untuk memastikan derajat kebersihan yang tinggi.
12. Semua air botolan diperiksa untuk melihat bila ada cacat di tutup dan lapisan pelindung.
13. Semua material yang dipergunakan diperiksa dan disetujui oleh BTC (Beverage Technology Centre)
Danone.
14. Dukungan teknis dari bottling line oleh BTC (Beverage Technology Centre) Danone
15. Keseluruhan proses dari sumber hingga produk akhir berada dibawah pengawasan ketat dan sesuai
dengan Standar Manufaktur yang baik meski Indonesia kaya akan sumber mata air, namun tidak
semuanya layak menjadi sumber bahan baku untuk air minum AQUA. Karenanya bagi AQUA, kerja
keras untuk mencari sejumlah sumber air terbaik di seluruh Indonesia, bukanlah main-main.
Purna Jual
16. Dua botol dari setiap produksi akan disimpan selama 2 tahun dan akan dipergunakan sebagai sample
untuk mendata kualitas.
17. Setelah 2 tahun (ketika masa berlaku habis) AQUA akan memeriksa stabilitas produk sebelum
membuangnya
18. Setiap gelas/botol/galon memiliki kode kadaluarsa dan tanggal produksi yang sudah dicetak, sehingga
dapat dilacak pada tahun, bulan dan tanggal, waktu, lokasi dan kru produksi.
19. Melakukan monitoring dan inspeksi reguler terhadap produk yang ada di pasar.

AQUA menghadirkankemasanbotolkacabaru 380 ml pada 1 November 2001.


Pengembanganproduk AQUA Kemasan 5 galon (19 liter)
Pengembanganproduk AQUA Kemasangelasplastik poly propylene 240 ml.
Pengembanganproduk AQUA kemasanbotol PET 1500 ml, 600ml, 330ml.
Padatahun 2004 AQUA meluncurkanvarianbaru AQUA Splash of Fruit, jenis
airdalamkemasan yang diberiesens rasa buah strawberry dan orange-mango.
Padatahun 2005 AQUA 2005 AQUA memproduksi MIZONE, minumanbernutrisiyang
merupakanprodukdari DANONE. MIZONE hadirdengandua rasa, orange lime
danpassion fruit.

Kemasan Aqua tahun 2010 hinggasekarang :

Kemasangelas atau cup 240ml


Kemasanbotolplastik 330ml,600ml,1500ml
Kemasanbotolkaca 380ml,
Kemasan galon 19 ltr

C.Market Distribution In Supply Chain


Pengertian distribusi
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran.Distribusi juga dapat diartikan sebagai
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa
dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis,
jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah
perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah
suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual)
ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau
pelanggan.
Apa itu aqua ?
Aqua adalah sebuah merk air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT.
Aqua Golden Mississippi di Indonesia sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di
Singapura. Aqua adalah merk AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah
satu merk AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merk generik
untuk AMDK. Di Indonesia, terdapat 14 pabrik yang memroduksi Aqua. Sejak tahun 1998, Aqua
sudah dimiliki pula oleh perusahaan multinasional dari Perancis, Danone, hasil dari penggabungan
Aqua Golden Mississippi dengan Danone.
Proses distribusi aqua
Distributor utama produk-produk aqua-danone adalah PT. Tirta Utama Abadi, PT. Tirta
Utama Abadi merupakan anak perusahaan dari PT. TIRTA INVESTAMA selaku produsen produk air
minum dalam kemasan aqua-danone,

PT. Tirta Utama Abadi bertanggung jawab penuh

mendistribusikan produk aqua-danone


Alur Logistik Transportation Produk disimpan di gudang penyimpanan untuk kemudian
didistribusikan sistem pendistribusian yang diterapkan oleh PT. TIRTA INVESTAMA / AQUA
dengan menggunakan sistem FEFO (Fisrt Expired First Out).Sistem ini diterapkan untuk
menghindari terjadinya penumpukan barang di gedung penyimpanan. Pabrik tidak lagi menjual
produk langsung kepelanggan, tetapi mereka menjual produk dengan penjualan dan cabang distribusi
didirikanoleh PT. Aqua
Specialization

Specialization menjadi salah satu penyebab dasar dari efisiensi. Dengan adanya
efisiensi, manufactur akan memproduksi barang atau produk secara lebih terspecific.
Perseroan memfokuskan usahanya pada kegiatan memproduksi air dalam kemasan yang
mencakup kemasan gelas,botol dan galon . Sedangkan warehousing dan transportation firm
lebih terspesialisasi pada fungsi logistik.
Assortment
Bermacam-macam produk secara langsung berkaitan dengan spesialisasi dan telah
menerima banyak perhatian dalam literatur bisnis. Di PT. TIRTA INVESTAMA produk yang
dihasilkan adalah:

Kemasan gelas atau cup 240ml


Kemasan botol plastik 330ml,600ml,1500ml
Kemasan botol kaca 380ml,
Kemasan galon 19 ltr

Untuk mendistibusikan produknya, PT. Tirta Utama Abadi untuk mendistribusikan aqua ke seluruh
indonesia .
Untuk melakukan distribusi dengan berbagai kemasan produk tersebut, maka diperlukan
4 tahap yaitu

Concentration : PT. TIRTA INVESTAMA telah melakukan concentration pada semua


jenis produknya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kerja sama dengan retailer dan
mitra kerja lainnya di seluruh Indonesia. Produk dari pabrik akan dibawa langsung ke

retailer dan mitra kerja lainnya agar memudahkan proses distribusi.


Allocation : PT. TIRTA INVESTAMA memecah produk homogen ke dalam takaran
yang lebih kecil. Misalnya adalah produk aqua dari dalam truck di pecah menjadi
karton-karton dan oleh retailer di pecah lagi menjadi botol-botol dan di jual secara

eceran ( 1 pcs )
Customization : PT. TIRTA INVESTAMA juga telah melakukan customization pada
proses distribusinya. Mitra-mitra distribusinya dapat melakukan mix pada produk
yang di distribusikan seperti aqua galon , aqua botol 1500 ML aqua botol 600ML

dan mizone
Dispersion : PT. TIRTA INVESTAMA telah melakukan dispersion produk dengan
mendistribusi di seluruh Indonesia melalui anak perusahaannya yang bernama PT.
Tirta Utama Abadi. Dispersion ini menjadi tahap terakhir assortment sebelum produk
sampai ke konsumen.
o Market Distribution Strategy Development

Distribution Structure
Distribution structure adalah struktur distribusi yang digunakan oleh perusahaan
untuk mendistribusikan produk perusahaan ke konsumen. Di distribution structure terdapat 2
macam structure yaitu direct dan indirect structure. indirect channel akan berarti lebih banyak
perantara yang terlibat sedangkan direct channel berarti semakin sedikit pihak perantara yang
terlibat,

PT. TIRTA INVESTAMA memfokuskan pada direct channel. direct structure

merupakan distribusi yang menggunakan sedikit perantara. PT. TIRTA INVESTAMA sebagai
perusahaan AMDK yang memiliki konsumen tersebar di seluruh Indonesia tentu memerlukan
bantuan dari perantara (intermediaries). Dari pembahasan sebelumnya, ,

PT. TIRTA

INVESTAMA memiliki anak perusahaan yang mengatur distribusi di seluruh Indonesia untuk
mendistribusikan produknya. Dari, PT. Tirta Utama Abadi, produk akan di sebar ke retailretail baik tradisional maupun modern retail. Oleh sebab itu, distribusi yang dilakukan PT.
TIRTA INVESTAMA termasuk direct structure distribution.
Market coverage
Terdapat 3 alternative market coverage yaitu intensive, selective dan exclusive
distribution. PT. TIRTA INVESTAMA menggunakan intensive distribution. Intensive
distribution dilakukan dengan menempatkan produk di sebanyak mungkin lokasi atau outlets.
Intensive distribution ini sangat cocok diterapkan pada produk yang sering dibeli oleh
konsumen atau (consumers goods). PT. TIRTA INVESTAMA memproduksi berbagai macam
produk yang memiliki frekuensi pembelian yang tinggi dari konsumen. Ketersediaan produk
dari PT. TIRTA INVESTAMA menjadi sangat penting agar konsumen dapat membeli produk
dimana saja. Oleh sebab itu, intensive distribution menjadi strategy yang tepat bagi PT.
TIRTA INVESTAMA dalam mendistribusikan produknya.

Channel Relationships
Terdapat 3 klasifikasi hubungan saluran distribusi yaitu single transaction channel,
conventional channel dan relational collaborative arrangement (RCAs). Hubungan channel
pada PT. TIRTA INVESTAMA adalah relational collaborative arrangement (RCAs).
Relational collaborative arrangement mengakui ketergantungan dan membangun manfaat
secara bersama untuk mencapai seperiorotas industri. RCAs memiliki 4 bentuk yaitu
administreted systems, partnerships alliances, contractual systems dan joint venture.
PT. TIRTA INVESTAMA menggunakan bentuk partnerships dan alliances. Dalam hal
ini, PT. TIRTA INVESTAMA membentuk partnership antara distributor dan rekan kerjanya .

Untuk mendistribusikan produknya yang harus selalu tersedia. Jadi tujuan utama dari aliansi
yang dibuat oleh PT. TIRTA INVESTAMA adalah untuk membangun kombinasi sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan yang berpartisipasi dalam aliansi untuk meningkatkan
performance, kualitas dan daya saing pada saluran distribusi.
Pricing issues
Pricing issues dibagi menjadi 4 antara lain: Potential discrimination, quantity
discounts, pickup allowance, dan promotional pricing. Namun dalam penerapannya PT.
TIRTA INVESTAMA tidak menggunakan pickup allowance, karena transportasi yang
digunakan adalah trasportasi milik PT. TIRTA INVESTAMA sendiri.
Menu Pricing
Menu pricing memiliki 3 komponen yaitu:
Platform service price, atau harga yang dibayar konsumen sama semua. Ketika kita membeli
produk dari PT. TIRTA INVESTAMA, kita tidak akan dikenakan biaya lebih, hal ini
disebabkan karena harga produk sudah termasuk biaya lain lain.
Value added service specified, PT. TIRTA INVESTAMA menerapkan komponen ini
melalui kemasan yang khusus yang tidak mudah pipih atau rusak dan kemasan menarik,
jaminan ketersediaan di pasaran, dan lain-lain
Efficiency incentive, PT. TIRTA INVESTAMA selalu memberikan incentive pada
pihak retail dan rekan kerja lainnya atas partisipasi dalam menjalin hubungan kemitraan
dengan PT. TIRTA INVESTAMA.

D. Permasalalahan- permasalahan distribusi terjadi di AQUA

Permasalahan yang terjadi di aqua berkaitan dengan distribusi adalah


1. di tahun 1980, Willy sebagai Kepala pabrik AQUA di Bekasi mendapat panggilan dari Pemda
Kabupaten Bekasi yang kebetulan sedang menerima kunjungan Dinas Pertambangan Jawa Barat.
Dalam pertemuan yang dihadiri juga wakil-wakil dari pabrik lain yang ada di Kabupaten Bekasi itu
disampaikan bahwa intrusi air laut sudah mendekat ke wilayah kabupaten Bekasi.di kawatirkan akan
masuk ke sumur aqua dan mencemari air aqua tidak hanya itu jalan-jalan yang di gunakan untuk
pendistribusian aqua akan rusak dan tidak bisa di gunakan lagi

2. Pada awal berdirinya aqua sistem distribusi yang di lakukan adalah hanya menawarkan aqua
hanya ke ekspatriat (orang asing yang bekerja di indonesia ) karena menurut bapak Tirta utomo
selaku pemilik dari aqua, produk aqua memang di pasarkan untuk ekspatriat yang bekerja di
indonesia tapi dengan saluran distribusi seperti ini dirasa tidak efektif dan tidak efisien

3. Ketika penjualan mulai menjangkau wilayah yang luas mulai timbul masalah distribusi khususnya
untuk jenis kemasan ulang alik (returnable bottle) yang harus dikembalikan ke pabrik untuk diisi
ulang kembali. Bisa dibayangkan bagaimana sulit dan mahalnya ongkos logistik untuk
mengembalikan botol kosong, misalnya, dari wilayah Jawa Timur ke pabrik AQUA yang waktu itu
hanya ada di Bekasi.

4. mahalnya aktivitas pendistribusian yang di lakukan oleh aqua saat mendistribusikan produk aqua
dari pabrik sampai ke tangan retailer atau konsumen yang akan menimbulkan biaya yang sangat
tinggi

5. distribusi produk aqua menggunakan truck-truck yang telah di desain khusus untuk mengangkut
produk aqua tapi karenapendistribusian memakai truck di kuatirkan banyak emisi CO 2 Yang melekat
pada truk sehingga dapat emrusak citra dari aqua yang merupakan minuman sehat

E.Solusi dari masalah distribusi AQUA

1. Sejak saat itu dimulailah perburuan sumber air untuk menggantikan air baku AQUA , Willy
sidharta (selaku kepala pabrik ) memusatkan pencarian sumber air di wilayah Bogor Pilihan
akhirnya jatuh pada sebuah mata air kecil di Ciawi. Mata air tersebut terletak di pinggir jalan antara
Ciawi dan Sukabumi seluas 3.450 meter persegi. Lokasinya itu dipilih untuk memudahkan akses truk
tangki yang akan mengangkut air dari sana sekaligus mempertimbangkan kemampuan keuangan
perusahaan yang pada waktu itu belum mampu untuk membeli sebidang tanah yang luas.
Di sana kemudian dibangun rumah pelindung sumber mata air serta konstruksi untuk parkir
truk tangki karena sumber tersebut terletak di sebuah lembah yang dalam yakni sekitar 20 meter dari
permukaan tanah jalanan. Sebuah truk tangki dengan kapasitas 10 meter kubik segera dipesan untuk
mengangkut air dari lokasi sumber mata air ke pabrik.Menurut penuturan Willy Sidharta, pada waktu
itu Tirto Utomo sempat mengomel-ngomel karena investasi yang dikeluarkan cukup besar untuk
ukuran AQUA pada waktu itu.Namun, semua kekesalan itu segera terobati setelah penggantian
menjadi air sumber pegunungan terwujud. Sambutan konsumen ternyata sangat positif dan mampu
meningkatkan pertumbuhan penjualan AQUA dengan lebih pesat. Yang lebih penting lagi, perubahan
itu mampu melambungkan citra produk AQUA sebagai air pegunungan yang melekat di benak
konsumen hingga saat ini.Sejak saat itu, setiap kali AQUA akan membangun pabrik baru yang
diburunya selalu sumber air pegunungandi Indonesia sebagai basis untuk membuat pabriknya.

2.

Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang pertama yang

memperbaiki sistem distribusi Aqua. Ia memulai dengan menciptakan konsep delivery door to door
khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung Aqua. Konsep pengiriman
menggunakan kardus-kardus dan galon-galon menggunakan armada yang didesain khusus membuat
penjualan Aqua Secara konsisten menanjak hingga akhirnya angka penjualan Aqua mencapai dua
triliun rupiah pada tahun 1985.

3. Tirto Utomo memutuskan untuk membangun pabrik di Jawa Timur pada 1983 yang
merupakan pasar terbesar kedua bagi AQUA.Tugas untuk melakukan perburuan sumber
air serta lokasi pabrik di sana jatuh ke pundak Willy Sidharta. Syarat lokasi pabrik
tentu saja tidak boleh terlalu jauh dari Surabaya yang merupakan pasar utama.
Pencarian dipusatkan di jalur antara Surabaya dan Malang, khususnya daerah Pandaan
yang terkenal dengan Tretes sebagai resor wisata pegunungan. Namun, pilihan Tretes
sebagai lokasi pabrik dihindari karena aksesnya cukup sulit bagi truk-truk untuk
mengangkut AQUA nantinya. E

4.

Pihak PT. Tirta Investama membuat strategi distribusi yaitu dengan hanya

memasarkan produknya disekitar daerah pabriknya berada seperti Solo, Klaten,


Sragen, dll. Hal inidikarenakan PT.Tirta Investama merupakan distributor yang hanya
mendistribusikan produk dariAQUA jadi dalam mencari jaringan konsumennya sudah
diatur oleh perusahaan AQUA itu sendiri dimana daerah distribusinya berada di daerah
sekitar pabrikuntuk meminimalkan biaya transport. hal ini tentunya sangat membantu
perusahaan

dalam

meneka

Distrbution

Cost.

Perusahaan

hanya

tinggal

mendistribusikan produknya ke retailer-retailer melalui Depo PT. Tirta Investama,


setelah itu depo-depo tersebutlah yang akan menyalurkanAqua kepada End Consumer
5. Sejak 18 Juni 2014, setiap petang ada peningkatan aktivitas di Stasiun Kereta Api
Cicurug, Sukabumi. Kesibukan yang mengiringi turunnya malam adalah pemuatan
galon AQUA ke rangkaian gerbong kereta. setiap pukul 19.45 WIB dijadwalkan satu
rangkaian kereta api yang menarik 8 gerbong untuk mengangkut produk AQUA galon
menuju Stasiun Ancol di Jakarta. Dalam waktu dekat, jumlah pengangkutan
direncanakan bertambah menjadi 16 gerbong.
Pengangkutan produk AMDK oleh AQUA Grup menggunakan moda kereta api dari
Sukabumi ke Jakarta ini adalah yang pertama di Indonesia. Kerjasama dengan PT
Kereta Api Indonesia (Persero)/KAI melalui Memorandum of Understanding (MoU)
yang ditandatangani 2012 lalu ini, menjadi langkah progresif pengelolaan sejumlah hal
terkait operasional AQUA Grup. Salah satunya adalah strategi pengurangan jejak
karbon. Terbukti, dalam waktu kurang lebih enam bulan, 68 ton CO2 dapat dikurangi.
Dengan angkutan kereta api, setiap hari 10.752 galon AQUA dikirimkan ke Jakarta dan
kembali membawa galon kosong pada pagi harinya. Jumlah ini setara dengan
pengangkutanoleh 12 truk trailer.
AQUA memilih kereta api karena dapat menurunkan kadar emisi CO2, yaitu 40% lebih
rendah dibanding menggunakan truk. Selain itu AQUA juga melakukan perbaikan jalan
dan optimalisasi rute penghantaran untuk menghemat bahan bakar .

Daftar pustaka2
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab%202_08-28.pdf
http://aqua.com/aqua_lestari/article/single/kereta-api-untuk-pengangkutan-produk/
http://beta.aqua.com/aqua_lestari/detail/pengelolaan-distribusi-produk
http://www.antaranews.com/berita/349796/aqua-berencana-terapkan-teknologi-kemasan-baru
http://romindomp1000.blogspot.co.id/2012/01/teknologi-pemrosesan-air-minum-kemasan.html
http://willysidharta.blogspot.co.id/2006/12/membangun-pabrik-baru-dan-berburu.html

Gambar yang berkaitan

Tirto Utomo

Gambar : penataan galon aqua ke kereta api

Gambar : penataan galon aqua ke truck

Gambar : proses distribusi aqua melalui kereta api

gambar : proses distribusi aqua melalui truck

Anda mungkin juga menyukai