Anda di halaman 1dari 11

Struktur dan Konstruksi 5

14 JANUARI
2012

MAKALAH Studi Analisis: Jin Mao Tower


Grand Hyatt Shanghai China
MATA KULIAH

Muhammad Syahroni
10331009

Tjetjeng Sofjan S,Ir.,MM.,IAI

IDENTITAS

DOSEN
PENGAMPU

PRORAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
2013

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Dalam penulisan makalah ini yaitu
untuk menambah pengetahuan tentang
pentingnya
perencanaan
dari
pembangunan terhadap Struktur bangunan
tinggi dan utilitas dari bangunan itu
sendiri.
1.2 Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode
kepustakaan, dalam metode ini penulis
membaca buku-buku dan sumber internet
yang membahas tentang bangunan tinggi.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian bangunan tinggi
Bangunan tinggi Bangunan yang
tingginya 49 kaki - 491 kaki (15 m hingga
150 m), berdasarkan beberapa standar,
dianggap bangunan tinggi. Bangunan yang
lebih dari 492 kaki (150 m) disebut
sebagai pencakar langit. Tinggi rata-rata
satu tingkat adalah 13 kaki (4 m), sehingga
bangunan setinggi 79 kaki (24 m)
memiliki 6 tingkat.
Bangunan tinggi menurut :
1. International Conference on Fire Safety
in High-Rise Buildings mengartikan
bangunan tinggi sebagai struktur apapun
dimana tinggi dapat memiliki dampak
besar terhadap evakuasi
2. New Shorter Oxford English Dictionary
mengartikan bangunan tinggi sebagai
bangunan yang memiliki banyak tingkat
3.Massachusetts
General
Laws
mengartikan bangunan tinggi lebih tinggi
dari 70 kaki (21 m)

4.Banyak insinyur, inspektur, arsitek


bangunan
dan
profesi
sejenisnya
mengartikan bangunan tinggi sebagai
bangunan yang memiliki tinggi setidaknya
75 kaki (23 m).
2.2 Studi Kasus
JIN MAO Tower merupakan pencakar
langit multi fungsi yang terdiri dari
perkantoran, hotel, pertokoan, parkir,
auditorium dengan luas 280.000 M2 yang
terletak di distrik Pudong didalam zona
perdagangan dan financial Lujiazui dikota
metropolis Shanghai, China. Terdiri dari
88 lantai dengan ketinggian 421 M, hingga
tahun 2005 tergolong pencakar langit
tertinggi ke 4 didunia, setelah Taipei
Financial Center-Taiwan, Petronas TowerMalaysia, Sears Tower-Chicago USA.
Penggunaan bangunan ini adalah 50 lantai
untuk perkantoran, 38 lantai hotel dengan
555 kamar (Grand Hyatt Shanghai), 900
mobil-1000 motor pada basemen 3 lantai
(57.000M2) dan dilengkapi dengan 20.500
M2 pertokoan,pusat perjajanan, pusat
konvensi dan eksibisi serta auditorium.
Bagian dasar pencakar langit ini dikelilingi
oleh plaza dengan lansekap dan kolam
yang menawarkan relaksasi yang tenteram
dari aktivitas jalan sibuk kota Shanghai.
2.2.1 Rencana Denah
Merupakan bentuk oktagonal yang
di ilhami oleh denah tipikal pagoda dengan
service core oktagonal pula yang melayani
lift ekspres ke skylobby perkantoran dan
hotel Sumbu silang/salib merupakan area
entrans dan sirkulasi utama yang konsisten
dengan pengaturan zona zona elevator ke
lobi lobi atas.

Pengaturan denah perkantoran dan


hotel sangat dibatasi oleh bentuk
segidelapan (arsitektur pagoda) dan sistem
struktur yang menunjang konsep pagoda.
Namun masih memberi-kan peluang
kreativitas pada tatanan ruang hotel
dengan adanya atrium megah pada 38
lantai atas dan berakhir pada atap skylight
yang merupakan mah kota bangunan ini.

lateral ekstrem dan gravitasi dengan


efisiensi struktur maksimum tanpa biaya
material struktur yang berlebihan.
2.Penggunaan prinsip prinsip fisika untuk
meningkatkan efektivitas momen inersia
bangunan.
3.Reduksi kelebihan elemen elemen
struktur
yang
secara
signifikan
meningkatkan nilai ekonomis bangunan.

Gambar 2. Denah struktur lantai

Gambar 2 : framing plans


Gambar 1 :Structural system elevation

2.2.2 Kekuatan dan stabilitas


Konsep sistim struktur JIN MAO TOWER
berdasarkan pada:
1.Penggunaan penempatan beton bertulang
secara strategis yang dipadukan dengan
struktur baja untuk menahan beban beban

Resistansi gaya lateral (seismik dan


angin) dilakukan dengan kombinasi
dinding core beton dibagian dalam dan
mega kolom komposit dibagian luar yang
dihubungkan dengan struktur rangka baja
outrigger yang bekerja secara komposit
dengan lantai diafragma horizontal. Sistim
outrigger memaximalkan tinggi balok

struktur terhadap deformasi lentur ketika


bangunan tinggi ini berperilaku seperti
kantilever vertikal. Outrigger ini terdapat
pada lantai 24-26, 51-53, 85-atap.
Beban lateral arah tegaklurus
bangunan ditahan oleh 8 mega kolom
komposit frontal, beban lateral arah
diagonal ditahan oleh 8 mega kolom baja
pada sudut.

Beban gravitasi diterima secara


merata oleh ke8 megakolom komposit
Gambar 3.luar
Perilaku Struktur
dibagian
yang dengan
jugaSistim
berfungsi
Outrigger
menerima beban axial akibat momen
lentur total, sedangkan mayoritas gaya
geser ditahan oleh shear wall core.
Dimensi mega kolom ber variasi
mulai 1,50x5,00M sampai 1,00x3,50M
pada lantai 87, dimensi core shear wall
bervariasi mulai dari 0,85M dibagian
fondasi hingga o,45M pada lantai 87.
2.2.3 Kekakuan struktur
Sistim resistansi gaya lateral JIN
MAO Tower secara esensial bersandar
pada resistansi lentur dan geser dari core
sentral, kekakuan axial mega kolom
komposit luar dan kekakuan lentur dan
geser rangka outrigger. Efisiensi struktur
berpusat pada transfer beban langsung dari
core sentral ke kolom eksterior tanpa perlu
rangka perimeter (sabuk).

Gambar 4. Proses pembangunan Gedung Jin


mao Tower

Resistansitorsi struktur dicapai


melalui core sentral dengan bentuk
tertutup dengan kompromi kompromi
arsitektur, misalnya penetrasi penetrasi ke
core sentral, batasan batasan ketebalan
dinding core, dimensi mega kolom serta
lokasi dan ketinggian sistim outrigger.

Gambar 5. Proses pembangunan Gedung Jin


mao Tower
Gambar 5. Proses pembangunan Gedung Jin
mao Tower

2.3 Studi analisis JIN MAO Tower dari


perspektif sintesis antar sistim dengan
metode tetrahedron:
SINTESIS S (struktur) dan E
(selubung arsitektur): Mega kolom yang
mengecil gradual sebagai form giver
fasade frontal yang menerima beban lateral
langsung (bekerjasama dengan core wall
via outrigger) dan sekaligus sebagai fasade
arsitektural (jendela-dinding).
SINTESIS S (struktur) dan I
(interior arsitek-tur): Shear Wall bulat
pada bagian tengah , pada lantai 51 keatas
berfungsi sebagai dinding interior dengan
bentuk bulat yang membentuk atrium
kolosal sampai lantai 88 menyatu dengan
tatanan ruang ruang tidur.

SINTESIS S (struktur) dan M


(mekanikal-elektrikal):
Perletakkan
outrigger pada lantai 24-26, 51-53, 85
sekaligus merupakan terminal zona-zona
mekanikal-elektrikal dan juga lantai
transisi antar fungsi arsitektur
yang
berbeda (perkantoran dengan hotel, hotel
dengan ruang observasi). Disini sekaligus
S dengan M dan arsitektur (I).
SINTESIS E (selubung) dan M
(mekanikal-elektrikal): Selubung atap
(puncak makara) sebagai pusat iluminasi
tata cahaya yang juga merupakan simbolik
urban dan focal point arsitektur.
SINTESIS E (selubung) dan I
(interior arsi-tektur): Selubung dinding
sebagai modul partisi interior dan selubung
atap sekaligus
sebagai plafon yang
merupakan sumber cahaya (skylight) pada
atrium interior.
SINTESIS
M
(mekanikalelektrikal) dan I (interior arsitektur):
Sarana transportasi vertikal (lift) dengan
sistim tata lampu lift membentuk dinding
interior transparan setengah lingkaran pada
atrium yang imaginatif dan menampilkan
nuansa yang futuristik pada grand atrium
lobby.

I = Sistim Interior ( Arsitektur) M= Sistim


Mekanikal (&Elektrikal)(Sumber: The Building
Systems Integration Hand-book p. 316)

Gambar 7: Debah lantai 1


Mega kolom (S) sbg
selubung (E)

Shear wall (S) sbg interior


atrium (I)

Tatanan lift (M) sbg dinding interior


(I)

Gambar 7. Framing plans


Mega kolom (S) sbg selubung (E)

Shear wall (S) sbg interior atrium (I)

Tatanan lift (M) sbg dinding interior (I)

Selubung atap (E)


sbg konsentrasi tata
cahaya (M)

Outrigger (S) sbg


sentra mekanikalelektrikal (M)

Gambar 6. Sistim Tetrahedron

S = Sistim Struktur
E= Sistim Envelope (SelubungArsitektur)

Atap Skylight
(E) bangunan dan
Tatanan
lift (M)
sbg
Gambar
8. Facade
potongan
bangunan
sbg
plafon
dinding interior (I)
Jin
Mao
Tower atrium
interior (I)

Gambar 8. Interior dalam bangunan JIN MAO Tower

Atap Skylight (E) sbg plafon atrium


Tatanan
interior
lift (M)(I)sbg dinding interior (I)

Gambar 10. Elevation and detail of outrigger truss


system

Sebuah survei struktural yang


komprehensif dan program pemantauan
dirancang dan diimplementasikan ke
dalamJin Mao Tower. Extensometers
ditempatkan pada inti pusat beton
bertulang dan beton bertulang komposit
mega-kolom. Selain itu, strain gages
ditempatkan pada built-up baja struktural
mega-kolom serta pada lebar flens kolom
baja strukturallokasi dalam bungkus beton
untuk komposit mega-kolom.
Gambar 9. Tower fondation system

Sebuah sistem beton bertulang bubur


dirancang dan dibangun di sekeliling
seluruhdari situs
(0,75
kilometer).
Ketebalan dinding lumpur adalah 1 m
dengan desain beton kekuatan C40 dan
kedalaman 33 m.

Gambar 12. Office

Gambar 12. Office

Gambar 13 : Retail/hotel

Gambar 13. Menerangkan zonasi perlantai


bangunan Retail/ Hotel Jin Mao Tower

Gambar 14 : Service/emergency
Gambar 11. North south section tower

Gambar 11. Menerangkan


zonasi
perlantai bangunan Jin Mao Tower

Gambar 12. Office

Gambar 12. Menerangkan


zonasi
perlantai bangunan Office Jin Mao Tower

Gambar 14. Menerangkan


service
/emergency di gedung Jin Mao Tower,

Gambar 15 : Observation deck

Gambar 15. Menerangkan Observation


deck di gedung Jin Mao Tower

2.4 Super struktur JIN MAO Tower

Gambar 18 : Core/shear wall

Gambar 16 : Core/shear wall

Gambar 16. Menerangkan Core/Shear


wall di gedung Jin Mao Tower

Gambar 17 : Struktur gaya pada gedung jin


mao tower

Gambar 19 : Outrgger truss

2.4 Substruktur JIN MAO Tower

Gambar 20 : Slurry Wall System

Gambar 23 : Curtain Wall

Gambar 21 : Detail Basment

Gambar 24 : Tangga darurat

Gambar 25 : Fins Roads

22 : Detail dan denah rencana Tiang


2.5 Gambar
Curtain
Wall JIN MAO Tower
panjang pancang

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

Bangunan tinggi berbeda dengan


bangunan bertingkat.Bangunan tinggi
adalah bangunan yang mempunyai struktur
tinggi.Bangunan
tinggi
merupakan
bangunan yang tingginya kurag lebih 15 m
150 m. Bangunan tinggi jauh lebih
berisiko dibandingkan dengan jenis
bangunan lainnya.Oleh karena itu di
butuhkan perencanaan yang matang dalam
pembangunannya.
Struktur bangunan tinggi biasanya
dilengkapi
dengan
plumbing,
telekomunikasi, transportasi, pemadam
kebakaran, penangkal petir, sistem
pembuanagan sampah, saluran air hujan
serta sirkulasi udara.
Bangunan
Jin
Mao
Tower
merupakan contoh bangunan yang cukup
dibilang telah memenuhi standar, dari hasil
analisis, membuktikan bahwa bangunan ini
memiliki perencanaan yang sangat matang,
sehingga bangunan ini tetap berdiri kokoh
hingga sekarang.
Saran dari penulis adalah semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca maupun penulisnya, sehingga
kedepannya, ilmu yang ada didalam
makalah ini dapat diterapkan.

BAB IV. DAFTAR PUSTAKA


[1] www.chinese-architecture.info/
SHANGHAI/SH-005.htm(di akses pada
tanggal10 januari 2013)

[2] Architect: Adrian D. Smith Engineer:


D. Stanton Korista (2010)A
comprehensive case Study of the building
System Intergration Of. Jin Mao Tower
Huangpu, Shanghai, China Skidmore,
Owings, & Merril LLP

Anda mungkin juga menyukai