Anda di halaman 1dari 10

PERTANYAAN DALAM WAWANCARA

A. Pertanyaan Terbuka dan Tertutup


1. Pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka adalah responden diberi kebebasan untuk menjawab tanpa ada
batasan-batasan atau dengan kata lain pertanyaan ini mengundang jawaban yang
terbuka.
Pertanyaan terbuka terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

Pertanyaan sangat terbuka, hampir tidak memiliki batasan.

Contohnya: Apa yang anda ingat tentang kabut asap?

Pertanyaan cukup terbuka, bersifat lebih ketat tetapi memberikan lintang

responden yang cukup besar pada jawaban.


Contohnya: Apa yang anda ingat tentang kabut asap di Palangkaraya pada bulan
Maret tahun 2015?
Keuntungan pertanyaan terbuka:
a) Mendorong responden untuk berbicara, menentukan sifat dan jumlah
informasi yang diberikan dan informasi suka rela yang mungkin tidak terpikirkan.
b) Jawaban yang panjang mengungkapkan hal penting dan memotivasi mereka
untuk memberikan rincian dan deskripsi.
c) Mengkomunikasikan minat dan kepercayaan dalam penilaian responden,
biasanya lebih mudah untuk dijawab, dan menimbulkan lebih sedikit ancaman.
d) Mengungkapkan tingkat pengetahuan responden, ketidakpastian, intensitas
perasaan, persepsi, dan prasangka.

Kekurangan pertanyaan terbuka:


a) Jawaban tunggal dapat mengonsumsi sebagian besar waktu wawancara.
b) Di satu sisi responden dapat memberikan informasi penting atau tidak relevan
dan di sisi lain mungkin menahan informasi penting yang mereka rasa tidak
relevan atau terlalu jelas, sensitive atau berbahaya.
c) Jawaban panjang dan bertele-tele sulit untuk direkam dan diproses.

2. Pertanyaan tertutup
Adalah pertanyaan yang sangat fokus dan membatasi kebebasan responden untuk
menentukan jumlah dan membatasi kebebasan responden untuk menentukan
jumlah dan jenis informasi yang disediakan.
Pertanyaan tertutup terbagi tiga :

Pertanyaan cukup tertutup, adalah pertanyaan yang dibatasi mengarah pada

jawaban yang dibatasi. Bertanya juga lebih spesifik, potongan informasi terbatas.
Contohnya: Jenis minuman ringan apa yang paling sering anda beli?

Pertanyaan sangat tertutup, adalah pertanyaan yang dapat meminta responden

untuk memilih jawaban. Pertanyaan ini sangat membatasi dan dapat meminta
responden mengidentifikasi bagian kecil informasi.
Contohnya:
Maskapai penerbangan domestik mana yang paling sering anda pilih?
a. U.Sairways
b. Delta

c. American
d. United
e. Air Tran
f. Southwest
Pertanyaan Bipolar adalah pertanyaan yang menawarkan kutub yang berlawanan
sebagai jawaban. Pertanyaan tertutup mungkin bersifat bipolar karena mereka
membatasi pilihan responden untuk dua kutub.

Beberapa pertanyaan meminta anda untuk memilih jawaban dari kutub

berlawanan seperti :
Apakah anda seorang konservatif atau liberal?

Pertanyaan bipolar lain meminta evaluasi atau sikap seperti :

Apakah anda suka atau tidk suka rute bus di kampus?

Pertanyaan bipolar yang paling umum meminta tanggapan ya atau tidak

seperti :
Apakah anda pergi ke permainan pada hari minggu?
Keuntungan pertanyaan tertutup:
a) Memungkinkan pewawancara untuk mengontrol panjangnya jawaban dan
memandu responden untuk informasi spesifik yang diperlukan.
b) Memungkinkan untuk mengajukan lebih bnyak pertanyaan, dilebih banyak
bidang, pada waktu yang singkat.
c) Jawaban pun mundah untuk dicatat, ditabulasi, dan dianalisis dari satu
wawancara ke wawancara lain.

Kekurangan pertanyaan tertutup:


a) Jawaban untuk pertayaan tertutup seringkali mengandung informasi yang
terlalu sedikit dan harus mengajukanbeberapa pertanyaan ketika stu pertanyaan
terbuka dapat mengungkapnya.
b) Tidak mengungkapkan alasan seseorang memiliki sikap tertentu, derajat
seseorang tentang atau komitmen atau mengapa orang ini biasanya membuat
pilihan.
c) Pewawancara lebih banyak berbicara dibanding responden sehingga informasi
kurang dipertukarkan.
d) Responden tidak memilikikesempatan untuk menjadi sukarelawan atau
menjelaskan informasi dan dapat menilai, peringkat, pilihan jawaban atau
mengatakan ya atau tidak tanpa mengetahui apa-apa tentang topik.
Pertanyaan Terbuka dan Tertutup
Menurut Stewart dan Cash (2008) dalam Haris Herdiansyah menyatakan tiga
bentuk pertanyaan dalam wawancara, antara lain :
1. Pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya bersifat luas, dan
memberikan kebebasan kepada subjek untuk mengemukakan banyak informasi
yang mendalam. Biasanya pertanyaan terbuka diawali dengan kata bagaimana
atau mengapa. Kelebihan pertanyaan terbuka, meliputi :
1. Bagi subjek, subjek dapat berbicara dan sebebas yang diinginkan.
2. Bagi peneliti, dapat menggali dan memperoleh data yang mendalam.

3. Mampu mengungkap hal-hal yang bersifat pribadi seperti perasaan,


pengetahuan, persepsi, dan prasangka dari subjek penelitian.
Kelemahan pertanyaan terbuka meliputi :
1. Karena kedalaman data, mungkin hanya akan mengungkap sedikit hal saja
yang terkait.
2. Karena kebebasan dalam menjawab, banyak informasi yang tidak diperlukan.
3. Terkadang informasi yang didapat terlalu panjang dan tidak terkait dengan
pertanyaan.
2. Pertanyaan tertutup
Pertanyaan tertutup merupakan pertanyaan dengan fokus yang sempit dan tidak
memungkinkan subjek penelitian untuk memberikan informasi yang luas. Bentuk
pertanyaan tertutup lebih spesifik dan lebih konkret, sehingga jawabannya pun
spesifik dan konkret. Kelebihan pertanyaan tertutup, meliputi :
1. Bagi peneliti, memudahkan peneliti mengontrol panjangnya jawaban dari
pertanyaan yang diajukan.
2. Bagi subjek, membutuhkan usaha yang lebih ringan dan memngkinkan
peneliti untuk menggali pertanyaan lainnya.
3. Jawaban yang diterima lebih mudah untuk direplikasi.

Kelemahan pertanyaan tertutup meliputi :

1. Karena fokus pertanyaan sifat, sering data yang didapat terlalu sempit, kaku ,
dan kurang mendalam.
2. Tidak mampu mengungkap alasan dengan panjang lebar.
3. Tidak mampu mengungkap hal yang bersifat pribadi seperti subjek terhadap
suatu hal.
Perbandingan dari contoh pertanyaan terbuka dan tertutup :
Pertanyaan terbuka

Pertanyaan tertutup

Apa alasan anda selalu mengerjakan pekerjaan rumah pada detik-detik terakhir
dari waktu yang ditentukan?

Apakah anda mengerjakan tugas sesuai dengan

waktu yang ditentukan?


Bagaimana pendapat anda tentang pembelajaran matematika di sekolah anda?
Apakah pembelajaran matematika di sekolah anda bisa membantu siswa
memahami matematika dengan baik?

B. Pertanyaan Primer dan Probing


C. Pertanyaan Netral dan Memimpin
D. Pertanyaan Jebakan yang Umum
Jadi, pertanyaan jebakan adalah pertanyaan yang bisa mengecoh responden saat
wawancara. Pertanyaan jebakan dapat mempengaruhi penilaian dalam suatu
wawancara. Kadang, seseorang dapat terjebak atau terperangkap di dalam pertanyaan
jebakan apabila ia tidak tenang atau tidak dapat mengendalikan dirinya. Sayangnya
saat wawancara, seseorang sering gugup dan tidak tenang sehingga ia tidak dapat
mengendalikan dirinya.

Di bawah ini adalah yang termasuk pertanyaan-pertanyaan jebakan:


1. Jebakan Bipolar
Jebakan bipolar dirancang untuk mendapatkan jawaban ya atau tidak. Jebakan ini
biasanya dimulai dengan kata apakah anda, apakah anda telah.., apakah anda
dapat..., apakah ada.., akankah anda... apakah itu... Pertanyaan bipolar
menganggap bahwa hanya ada dua jawaban yang mungkin dan bahwa
jawabannya terpisah : konservatif-liberal, suka-tidak suka, menyetujui-tidak
menyetujui, setuju-tidak setuju, tinggi-rendah, ya-tidak.
2. Ceritakan semua kepada saya
Pertanyaan ini terdapat di ujung dari skala bipolar. Pertanyaan jebakan ini terjadi
ketika pewawancara menanyakan sebuah pertanyaan yang sangat terbuka tanpa
pembatasan atau pedoman bagi responden. Jebakan ini biasanya berupa
pertanyaann

seperti

ceritakan

tentang

diri

anda..,

apa

rasanya

di

Afghanistan...
3. Penggantian dari terbuka ke tertutup
Pertanyaan ini terjadi ketika kita menanyakan sebuah pertanyaan terbuka, tetapi
sebelum responden meresspon, kita mengulang kata-kata ke pertanyaan tertutup
atau bipolar. Contohnya: Bagaimanakah perkembangan anak anda setelah terapi
yang dilakukan dalam beberapa waktu terakhir, apakah ada perubahan yang
terjadi?.
4. Inkuisisi Berlaras Dua
Pertanyaan inkuisisi berlaras dua terjadi ketika anda meminta dua (atau lebih)
pertanyaan pada saat bersamaan, bukan sebuah pertanyaan yang tunggal yang
tepat. Pertanyaan berlaras dua yang umum dalam interaksi contohnya adalah :
Ceritakan tentang hobi anda dan bagaimana hobi tersebut membantu anda

bersantai setelah hari sibuk. Hindari jebakan berlaras dua dan bahayanya dengan
mengajukan satu pertanyaan pada satu waktu jika anda mengajukan pertanyaan
berlaras dua, ulangi bagian yang tidak dijawab responden.
5. Dorongan Memimpin
Dorongan memimpin terjadi ketika anda mengajukan pertanyaan yang
menunjukkan cara seseorang harus merespon. Mendorong mungkin disengaja
(anda ingin mempengaruhi jawaban) atau tidak disengaja (anda tidak sadar telah
mendorong). Contohnya: Saya akan ikut sesi ujian bantuan, apakah kamu juga?
Kadang pewawancara tidak menyadari telah mengajukan pertanyaan yang
memimpin dan tidak menyadari bahwa responden mungkin telah memberikan
anda jawaban yang lebih condong untuk menyenangkan pewawancara dan
menghindari konfrontasi.
6. Permainan Menebak
Jebakan permainan menebak tejadi ketika anda coba menebak informasi, bukan
menanyakannya. Menebak hanya membuang waktu dan energi ketika sebuah
pertanyaan terbuka tunggal, seperti apa yang anda lihat?, akan menghasilkan
informasi secara cepat dan efisien. Hindari jebakan permainan menebak dengan
bertanya daripada menebak dan mengandalkan pertanyaan-pertanyaan terbuka.
Contoh

pertanyaan

permainan

menebak:

Apakah

adegan

itu

cukup

mengerikan?.
7. Respon Ya (Tidak)
Jebakan respon ya (tidak) terjadi ketika anda bertanya pertanyaan yang hanya
memiliki satu jawaban yang jelas, ya atau tidak. Masing-masing pertanyaan
berikut ini kemungkinan untuk mendapatkan respon yang diramalkan. Contoh :
Apakah anda sering meminum alkohol ?

8. Penyelidikan Rasa Ingin Tahu


Jika setiap pertanyaan yang kita ajukan adalah relevan dengan tujuan yang kita
tentukan, kita akan menghindari penyelidikan rasa ingin tahu. Jangan bertanya
informasi yang kita tidak perlu dan tidak akan digunakan. Jika responden
mungkin menganggap pertanyaan tidak relevan, jelaskan mengapa hal ini penting.
Urutan pertanyaan dapat mengakibatkan pertanyaan yang dirasakan tidak relevan.
Misalnya: Meminta data demografis seperti umur, pendapat, tingkat pendidikan,
dan status perkawinan hanya jika informasi ini jelas diperlukan dan relevan dan
pada akhir wawancara setelah kita telah membuat pertanyaan dan mengajukan
serangkaian pertanyaan yang relevan.
9. Acara Kuis
Subyek harus memiliki gudang pengetahuan yang akan mereka jawab dengan
nyaman dan cerdas. Tingkat informasi sangat penting dalam wawancara
dikarenakan jika pertanyaan tidak diketahui oleh responden dapat menyebabkan
malu karenatidak ada yang mau tampil dengan kurang indormasi. Responden
biasanya memberikan jawaban palsu untuk menyamarkan kurangnya informasi.
Hindari jebakan kuis dengan meminta informasi dalam kategori umum atau
kerangka. Tentukan jika seorang responden adalah awam, pemula tentang topik
untuk menghindari kata-kata, penjelasan, dan permintaan yang terlalu sederhana.
10. Kompleksitas Versi Kesederhanaan
Pertanyaan harus sederhana, permintaan jelas untuk jumlah informan yang wajar.
Hindari pertanyaan yang terlalu rumit yang menantang responden untuk mencari
tahu apa yang diinginkan. Jika menggunakan pertanyaan rumit, gunakan contoh
jawaban untuk menjelaskan skala dan berikan kesempatanpada responden untuk
coba memberikan skala. Jika wawancara bersifat tatap muka, berikan kartu kecil
berisi pilihan skala atau opsi jawaban.

11. Jangan Tanyakan, Jangan Katakan


Pertanyaan ini menyelidiki ke daerah informasi dan emosional yang banyak tidak
mampu diatur oleh responden karena kendala sosial, psikologis, atau situasional.
Jelaskanlah alasan pertanyaan yang penting untuk ditanya dan menunda
pertanyaan mudah tersinggung atau tabu sampai terbentuk iklim yang
nyaman dan hubungan yang positif. Gunakan pertanyaan dengan hati-hati untuk
mengurangi kendala sosial dan psikologis dan mencegah tersinggungnya seorang
responden.
12. Pertanyaan Borongan
Tiga pengalaman apa yang paling berkesan ketika anda berada di perusahaan
sebelumnya ?

DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
Akbar, S. N. (2016). Pengantar Psikodiagnostik III (Wawancara). Banjarbaru:
Program Studi
Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.
Stewart, C.JR., Cash, W.B. (2012). Interview Prnsip dan Praktik. Jakarta : Salemba
Humanika
Hardiansyah, Haris. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi.
Jakarta: Salemba Humanika

Anda mungkin juga menyukai