Anda di halaman 1dari 2

Ciri-ciri utama gagal jantung :

Sesak napas dan rasa lelah yang membatasi melakukan kegiatan fisik
Retensi cairan yang menyebabkan kongesti paru dan edema perifer
1. NaCl
I
: Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasi
KI
: Hipokalemia, Asidosis, Hiperaretmia
2. Nefrostreril
ES
: Palpitasi (Denyut jantung yang tidak normal)
I
: Suplai Asam Amino pada gagal ginjal akut dan kronik
misalnya dalam kondisi malnutrisi, hipoproteinemia, pra dan pasca op
KI
: Gangguan metabolisme as.amino, gangguan hati stadium
lanjut, infusiensi jantung yg berat, hiperhidrasi, hipokalemia,
hiponatremia. Koma hepatik, kelainan metabolisme as.amino yg
bersifat herediter, gangguan ginjal berat.
3. Prorenal Tab (Tablet salut selaput)
I
: Infusiensi ginjal kronik dalam hubungan dengan diet tinggi
kalori rendah protein pada retensi yang terkompensasi dan tak
terkompensasi
KI
: Hiperkalsemia, gangguan metabolisme, asam amino, hamil
dan anak
P
: Pastikan kecukupan asam kalori, kurangi penggunaan Al
hidroksi sering dengan adanya perbaikan gejala uremia. Monitor kadar
Ca serum secara berkala
ES
: Dapat menyebabkan hiperkalsemia
D
: Dewasa dengan BB 70 kg infusiensi ginjal kronik 4-8 tab
3x/hari. Retensi yang terkompensasi 4-6 tab 3x/hari dengan nutrisi
tinggi kalori rendah protein. Retensi yang tak terkompensasi 4-8 tab
3x/hari dengan nutrisi tinggi kalori rendah protein.
4. Lasix amp
I
: Edema jantung, ginjal dan hati. Edema perifer karena
obstruksi mekanis atau infusiensi vena dan hipertensi, Amp : terapi
tambahan untuk edema pulmonari akut. Digunakan jika ingin terjadi
diuresis lebih cepat dan tidak mungkin diberikan oral.
KI
: Gagal ginjal akut dengan anuria, koma hepatik,
hipokalemia, hiponatremia dan hipovolemia dengan atau tanpa
hipotensi, gangguan fungsi ginjal atau hati.
D
: Tab awal 20-40 mg, IV/IM Dosis tunggal
5. Farsorbit tab sublingual
I
: Terapi dan profilaksis angina pektoris
KI
: Glaukoma, anemia, hipertiroid, peningkatan TIK, Infark
miokardium
D
: Tab dws 10 mg 4x/hari atau sebelum tidur 10 mg sebagai
terapi profilaksis. Tab sublingual dewasa 1-2 tab letakkan di
bawah lidah seiap 2-3 jam selama diperlukan.
6. Captopril
I
: Terapi hipertensi dan gagal jantung
KI
: Hamil
P
: Gangguan ginjal
ES
: Ruam, pruritus, wajah memerah, kehilangan persepsi
pengecapan, proteinuria, batuk

: Hipertensi dosis awal 12,5 mg 25 mg 2-3 x/hari. Dosis dapat


ditingkatkan menjadi 50 mg 2-3 x/hari, bila setelah 2 minggu belum
terlihat penurunan TD yang adekuat. Hipertensi ringan-sedang maks
150 mg/hari, hipertensi berat maks 450 mg/hari. Gagal jantung 12,5
mg-25 mg 3x/hari. Sebaiknya dimulai dengan 12,5 mg 3x/hari
7. Digoksin
I
: Oral = Gagal jantung kongestif, takikardia supraventrikuler
paroksisma. Inj : Gagal jantung dengan fibrilasi atrium
KI
: Takikardia Ventrikuler dan fibrilasi ventrikuler. Blok AV
Komplit dan derajat 2. Henti sinus, sinus bradikardia berlebihan.
P
: Blok jantung parsial, miokarditis akut, jantung reumatik,
kerusakan fungsi ginjal, hamil
ES
: Gangguan SSP dan GI
D
: Digitalis cepat (24-36 jam) : 4-6 tab diikuti 1 tab setelah
interval yang adekuat s/d tercapai kompensasi, digitalis lambat (3-5
hari) 2-3 tab/hari dalam dosis terbagi
8. Clopidogrel
I
: Pencegahan kejadian aterotrombotik pada pasien
yang menderita infark miokard, stroke iskemik atau penyakit arteri
perifer, pasien yang menderita sindrome koroner akut, sindrome
koroner akut tanpa peningkatan segmen ST (Angina tak stabil atau
infark miokard non gelombang Q) termasuk pasien yang menjalani
pemasangan sknt setelah dilakukan intervensi koroner perkutan
dalam kombinasi dengan asam asetil salisilat (ASA), Infark miokard
akut dengan peningkatan segmen, dalam kombinasi dengan ASA pada
pasien yang mendapat terapi medis dan memenuhi syarat untuk
mendapat terapi trombolitik.
D
: Dewasa 75 mg 1x/hari. Angina tak stabil atau infark miokard
non gelombang Q 300 mg, lalu dilanjutkan dengan dosis 75 mg 1x/hari
KI
: Pendarahan patologis aktif seperti tukak peptik perdarahan
intrakranial, gangguan hati berat, laktasi
P
: Pasien yang beresiko mengalami peningkatan perdarahan
karena trauma, pembedahan atau kondisi patologis lainnya, penyakit
hati derajat sedang yang mungkin mengalami dialesis hemoragik,
gangguan ginjal, stroke.

Anda mungkin juga menyukai