Anda di halaman 1dari 107

Makalah Interaksi Obat

Antihiperlipidemia

Oleh
Kelompok 1
Eka Ningrum Sesaria

(F1F1 10 097)

Etry Ismirianty

(F1F1 11 006)

Irvan Anwar

(F1F1 11 008)

Muh. Zulfikar Tahir

(F1F1 11 014)

Nenitri Wahyuni

(F1F1 11 016)

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2014

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan
seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga peyusun dapat menyelesaikan Makalah Interaksi Obat
yang membahas tentang Interaksi Obat Antihiperlipidemia.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun memperoleh referensi yang
berasal dari buku-buku kefarmasian serta website dan blog-blog yang kompeten di
bidang farmasi. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini demi
memenuhi salah satu penilaian dalam mata kuliah interaksi obat.
Meskipun penyusun berharap Makalah

Interaksi Obat ini bebas dari

kekurangan dan kesalahan, namun penyusun tetap menyadari bahwa setiap hasil
karya manusia selalu memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat menjadi
lebih baik lagi.
Akhir kata penyusun berharap agar Makalah Interaksi Obat ini bermanfaat
bagi semua pembaca. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kendari, Maret 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1

Latar Belakang..........................................................................................1

1.2

Rumusan Masalah.....................................................................................3

1.3

Tujuan & Manfaat.....................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1

Definisi Hiperlipidemia.............................................................................4

2.2

Patofisiologi Hiperlipidemia.....................................................................7

2.3

Patogenesis Hiperlipidemia.......................................................................8

2.4

Pengobatan Hiperlipidemia.....................................................................10

2.5

Interaksi Obat Antihiperlipidemia...........................................................13

BAB III PENUTUP...............................................................................................20


3.1

Kesimpulan..............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................iii

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Hiperlipidemia merupakan kondisi dimana kadar lipid darah yang
melebihi kadar normalnya. Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak
dalam darah dan karena sering disertai peningkatan beberapa fraksi
lipoprotein, disebut juga hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat berupa
hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia. Obat-obat antihiperlipidemik
(hipolipidemika) adalah golongan obat yang digunakan untuk menurunkan
kadar lipida darah yang melebihi ambang batas normal. Lipida darah (lipid
plasma) terdiri dari lemak-lemak netral (trigliserida), kolesterol (kolesterin)
dan fosfolipida. Karena lipid tidak larut dalam air, zat tersebut dibawa dalam
plasma dari jaringan ke jaringan dengan cara terikat pada protein.
Lipid plasma yang utama terdiri atas kolesterol, trigliserid, fosfolipid
dan asam lemak bebas. Lipid plasma ini tidak larut dalam cairan plasma.
Agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi, maka susunan molekul
lipid tersebut perlu dimodifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang
bersifat larut dalam air. Lipoprotein ini bertugas mengangkut lipid dari
tempat sintesisnya menuju tempat penggunaannya. Apolipoprotein berfungsi
untuk mempertahankan struktur lipoprotein dan mengarahkan metabolisme
lipid tersebut.
Diagnosa hiperlipidemia aterogenik yang tepat membutuhkan
penentuan abnormalitas lipoprotein yang spesifik dan pengobatan diarahkan
untuk memperbaiki kelainan lipoprotein bukan hanya menurunkan kadar
total kolesterol dan trigliserida plasma saja.
Dengan meningkatnya kompleksitas obat-obat yang digunakan dalam
pengobatan pada saat ini, dan berkembangnya polifarmasi maka
kemungkinan terjadinya interaksi obat makin besar. Interaksi obat perlu
diperhatikan

karena

dapat

mempengaruhi

respon

tubuh

terhadap

pengobatan.

Interaksi dikatakan terjadi ketika efek dari satu obat diubah


oleh obat lain, makanan , minuman, atau oleh beberapa bahan kimia
lingkungan. Mekanisme yang tidak biasa atau khas bagi pasangan
obat tertentu yang rinci terdapat dalam monograf. Sangat banyak obat yang
berinteraksi, bukan oleh mekanisme tunggal, tetapi sering oleh dua atau
lebih mekanisme, meskipun untuk kejelasan sebagian besar mekanisme
yang dibahas di sini seolah-olah mereka terjadi dalam isolasi. Untuk
kenyamanan mekanisme interaksi dapat dibagi menjadi interaksi yang
melibatkan farmakokinetik obat dan yang melibatkan farmakodinamik.
Interaksi obat dan efek samping obat perlu mendapat perhatian.
Sebuah studi di Amerika menunjukkan bahwa setiap tahun hampir 100.000
orang harus masuk rumah sakit atau harus tinggal di rumah sakit lebih lama
dari pada seharusnya, bahkan hingga terjadi kasus kematian karena interaksi
dan/atau efek samping obat. Pasien yang dirawat di rumah sakit sering
mendapat terapi dengan polifarmasi (6-10 macam obat) karena sebagai
subjek untuk lebih dari satu dokter, sehingga sangat mungkin terjadi
interaksi obat terutama yang dipengaruhi tingkat keparahan penyakit atau
usia.
Interaksi obat yang tidak diinginkan dapat dicegah bila kita
mempunyai

pengetahuan

farmakologi

tentang

obat-obat

yang

dikombinasikan. Tetapi haruslah diakui bahwa pencegahan itu tidaklah


semudah yang kita bayangkan, mengingat jumlah interaksi yang mungkin
terjadi pada orang penderita yang menerima pengobatan polypharmacy
cukup banyak.

1.2

Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

1.3

Apa yang dimaksud dengan hyperlipidemia?


Bagaimanakah patofisiologi hyperlipidemia?
Bagaimanakah patogenesis hyperlipidemia?
Bagaimanakh terapi terhadap hyperlipidemia?
Apa saja Interaksi obat antihiperlipidemia?

Tujuan & Manfaat


1. Agar

mahasiswa

dapat

mengetahui

dan

memahami

pengertian

hyperlipidemia.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami patofisiologi
hyperlipidemia.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami patogenesis
hyperlipidemia.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan menerapkan terapi terhadap
hyperlipidemia.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui interaksi obat antihiperlipidemia yang
dapat terjadi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Definisi Hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah suatu kondisi terjadinya peningkatan (hiper)
lipid dalam darah. Kolesterol dan trigliserida adalah dua jenis lipid dalam
darah. Meningkatnya salah satu atau kedua jenis lipid tersebut dapat
dikatakan hiperlipidemia. Sehingga hiperlipidemia dapat pula dikatakan
hiperkolesterolemia (jika kadar kolesterol berlebih) dan hipertrigliseridemia
(jika kadar trigliserida berlebih).
Trigliserida dan kolesterida tidak larut dalam air untuk dapat
ditranspor ke seluruh tubuh akan membentuk kompleks bersama dengan
fosfolipid dan protein (apoprotein) sehingga disebut liporpotein. Apoprotein
berperan sebagai molekul atau enzim pemberi sinyal dan memegang peran
sangat penting dalam mengendalikan transport lipid. Umumnya lipoprotein
ditemukan dalam darah. Karena terikatnya lipid dengan protein dalam
darah, maka peningkatan lipoprotein dalam darah juga kemungkinan
meningkat dengan meningkatnya kadar salah satu atau kedua lipid tersebut.
Sehingga, hiperlipidemia juga disebut hiperlipoproteinemia.
Terdapat beberapa golongan

lipoprotein yang mentranspor lipid

antara jaringan yang berbeda dan mempunyai komposisi lipid dan


apoprotein yang khas. Golongan tersebut adalah kilomikron, VLDL (Very
Low Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein), dan HDL
(High Density Lipoprotein). VLDL membawa sekitar 10-15% total
kolesterol, sekitar 50% dalam bentuk trigliserida. LDL membawa 60-70%
kolesterol. Banyaknya kolesterol yang diangkut oleh lipoprotein jenis ini,
sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat. HDL hanya sedikit
mengangkut kolesterol, sehingga HDL disebut sebagai kolesterol baik.

Kelas

Density

Lipoprotein
(g/mL)
Kilomikron <0,94

VLDL

0,94-1.006

Diameter
(nm)
75-1200

30-80

Komposisi

Fungsi

Trigliserida 80-

Mentraspor

95%, protein

lipid dari usus

sangat rendah 1-

ke hati pada

2%, ester

keadaan

kolesterol 2-4%,

postprandial

kolesterol bebas

(setelah

1-3%
Trigliserida 55-

makan)
Mentranspor

80%, protein 6-

lipid dari hati

10%, ester

ke jaringan

kolesterol 1622%, kolesterol


LDL

1,006-

18-25

1,063

bebas 4-8%
Trigliserida 5-

Dihasilkan

15%, protein 18-

oleh

22%, ester

katabolisme

kolesterol 45-

VLDL

50%, kolesterol

melalui

bebas 6-8%

pembentukan
IDL. Diambil

HDL

1,063-1,21

5-12

Trigliserida 5-

oleh hati
Membawa

10%, protein 45-

ester

55%, ester

kolesterol

kolesterol 15-

kembali ke

20%, kolesterol

hati dari

bebas 3-5%

jaringan dan
lipoprotein
lain (transport
balik

kolesterol)
Metabolisme lipid dan lipoprotein pada dasarnya terbagi atas:
1. Extrahepatic pathway
Kolesterol dan trigliserida yang masuk kedalam tubuh lewat asupan
akan diserap di intestinal mikrovili dimana mereka akan dirubah
menjadi kolesterol ester dan trigliserida. Kedua zat ini kemudian
dikemas dalam bentuk kilomikron dan disekresi kedalam sistem
limfatik dan memasuki sirkulasi sistemik. Dikapiler jaringan lemak dan
otot, trigliserida mengalami hidrolisis menjadi mono dan diglyserida.
Akibatnya, ukuran kilomikron menjadi berkurang dan karenanya
ditransfer menjadi HDL. Kilomikron yang tersisa, meskipun mengalami
penurunan volume, masih tetap mengandung kolesterol dan trigliserida
yang berpotensi menimbulkan hiperlipidemia. Kilomikron ini kemudian
dikeluarkan dari sistem sirkulasi oleh hepar, meskipun sebagian
kolesterol disekresi sebagai asam empedu kedalam kantung empedu.
2. Endogenous pathway
Jalan ini dimulai dengan hidrolisis VLDL oleh lipoprotein lipase yang
kemudian disirkulasikan ke jaringan lemak dan otot. Trigliserida yang
ada pada zat ini kemudian diambil oleh lemak dan otot sekitar,
sedangkan komponen permukaannya ditransfer kebentuk HDL. Sekitar
50% dari VLDL dikeluarkan oleh hepar melalui LDL reseptor. Selain
itu, hepar juga dapat mengeluarkan LDL (suatu lipoprotein yang
mengandung cholesterol ester dan apoprotein B-100). HDL sendiri
merupakan suatu lipoprotein yang disintesa di hepar dan intestinum dan
terdiri atas 50% protein dan 20% kolesterol. HDL ini bersifat protektif
terhadap aterosklerosis.

Gambar: Metabolisme lipid dan lipoprotein.


Sesaat setelah terjadinya peningkatan kadar LDL dan atau kolesterol,
sejumlah monosit akan melekat pada permukaan endotel arteri dan
selanjutnya melakukan migrasi kedalam ruangan subendotel. Setelah
berbulan-bulan akan terjadi penumpukan kolesterol dan makrofag
dalam ruangan subendotel ini dan disebut foam cell. Foam sell yang
bertumpuk kemudian akan menimbulkan fatty streak. Sejalan dengan
peningkatan kadar kolesterol, sejumlah sel otot halus muncul pada
permukaan subendotel. Sel otot halus ini kemudian secara progresif
memproduksi kolagen dan membentuk fibrous cap di atas inti lemak
dari lesi. Kolagen yang terbentuk secara terus menerus kemudian
menimbulkan bentuk athresclerotik yang disebut fibrous plaque.
Meningkatnya kadar salah satu atau kedua lipid tersebut dinamakan
hiperlipidemia

primer.

Hiperlipidemia

bila

berkelanjutan

memicu

terbentuknya aterosklerosis. Aterosklerosis adalah suatu kelainan dimana lipid


terakumulasi pada lapisan pembuluh darah, secara cepat menyebabkan
perubahan degeneratif dan mengganggu aliran darah. Aterosklerosis
merupakan pemicu timbulnya penyakit jantung koroner. Selain itu,

hiperlipidemia juga dapat memicu timbulnya penyakit lain, seperti penyakit


cerebrovascular, penyakit periperal vascular.
Hiperlipidemia sekunder terjadi karena adanya penyakit lain seperti
diabetes dan hipotiroidisme. Faktor lain selain kadar kolesterol dan trigliserida
dalam timbulnya hiperlipidemia adalah sebagai berikut:
1. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
2. Merokok
3. Tekanan darah tinggi
4. Umur
5. HDL rendah
6. Obesitas
7. Diabetes
Penderita hiperlipidemia umumnya tidak merasakan gejala yang
spesifik, bahkan penderita tidak merasakan adanya gejala penyakit sama
sekali. Biasanya mereka baru mengetahui menderita hiperlipidemia setelah
dinyatakan menderita penyakit jantung koroner atau stroke. Namun pada
sebagian orang, hiperlipidemia dapat dikenali saat mereka merasakan sakit
kepala dan pegal-pegal sebagai gejala awal. Gejala ini muncul sebagai akibat
dari kekurangan oksigen. Kadar lipid yang tinggi akan menyebabkan aliran
darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang (Wulandari, 2011 : 9).
Gejala yang lain adalah adanya endapan lemak yang akan membentuk suatu
pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di dalam
kulit. Kadar trigliseridaa yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dL atau lebih)
bisa menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala lain misalnya
nyeri perut yang hebat.
Pemeriksaan untuk penderita hiperlipidemia dilakukan dengan
memeriksa kadar lemak darah yang diambil setelah berpuasa selama 6-12 jam.
Kadar lemak yang diperiksa meliputi kolesterol total, kolesterol LDL,
kolesterol HDL dan trigliserida.

Berikut kadar lipid darah yang normal


Pemeriksaan laboratorium
Kolesterol total
Kilomikron
VLDL
LDL
HDL
Perbandingan

LDL

Kisaran yang ideal


120-200
Negatif (setelah berpuasa selama

12 jam)
1-30
60-160
35-65
dengan < 3,5

HDL
Trigliserida

10-160

Dilakukan pula pemeriksaan fisik dimana pemeriksaan ini harus


menggambarkan:
a.

Ada atau tidaknya faktor resiko jantung

b. Sejarah penyakit jantung atau gangguan lipid


c.

Ada atau tidaknya faktor sekunder hiperlipidemia termasuk


pengobatan secara bersamaan

d. Ada atau tidaknya xantoma, nyeri abdominal, atau sejarah pancreatitis,


penyakit ginjal atau hati, penyakit pembuluh darah perifer, aneorisme
aortic abdominal, atau penyakit pembuluh darah otak (bruits carotid,
stroke, serangan iskemik transient)
2.2

Patofisiologi Hiperlipidemia
Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala.
Terkadang, jika kadar lemak sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk
suatu pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan
di dalam kulit. Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dL atau
lebih) bisa menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala dari
pankreatitis (misalnya nyeri perut yang hebat). Gejala lainnya adalah
Polineuropati perifer, Hipertensi, Indeks massa tubuh (BMI>30 KG/M2).
Defek gen tunggal dalam metabolisme lipid jarang menyebabkan
hiperlipidemia hebat. Namun, variabilitas genetik umum atau status

heterozigot merupakan penentu kadar kolesterol yang sangat penting pada


populasi umum. Dalam hal ini dikenal hiperkolesterolemia familial,
hiperkolosterolemia poligenik, dan hiperlipidemia gabungan familial.
Hiperkolesterolemia familial adalah sekelompok gangguan gen
tunggal yang mempengaruhi reseptor LDL dan menyebabkan berkurang
atau tidak adanya ambilan partikel LDL sehingga terakumulasi dalam aliran
darah. hiperkolosterolemia poligenik, dan hiperlipidemia gabungan familial
merupakan keadaan yang diturunkan yang ditandai oleh kadar kolesterol
yang agak meningkat (7-12 mmol/L) dengan atau tanpa kadar trigliserida
yang tinggi, tidak disebabkan oleh kelainan gen tunggal, walaupun pada
beberapa kasus diturunkan secara dominan autosomal.
Hiperlipidemia dapat diklasifikasikan dalam kategori berikut:
1. Hiperlipidemia tipe I/hiperkilomikronemia, merupakan hiperlipidemia
yang disebabkan oleh asupan lipid eksogen yang berlebihan ditandai
dengan peningkatan kilomikron yang melebihi batas normal dengan
peningkatan trigliserida dan kolesterol serum. Hiperlipidemia tipe ini
dapat diatasi dengan diet rendah lipid, tidak memerlukan terapi
farmakologi.
2. Hiperlipidemia tipe IIa/ Hiperkolesterolemia familial ditandai dengan
peningkatan LDL darah yang meningkat drastis. Hiperkolesterolemia ini
dikatakan heterozigot jika level kolesterol totalnya berkisar antara 275500 mg/dl. Hiperkolesterolemia heterozigot biasanya akan berkembang
menjadi xanthomas pada orang dewasa dan berpeluang menjadi penyakit
vaskuler jika ternyata pada golongan usia 30-50 tahun. Sedangkan
hiperkolesterolemia dengan level kolesterol total lebih dari 500 mg/dl
dikategorikan sebagai hiperkolesterolemia homozigot yang berkembang
menjadi xanthomas pada orang dewasa dan menjadi penyakit vaskuler
pada anak-anak. Selain itu terdapat juga Hiperkolesterolemia defectif
Apo B-100 dan Poligenik hiperkolesterolemia.
3. Hiperlipidemia tipe IIb/ Kombinasi Hiperlipidemia yang ditandai dengan
peningkatan LDL dan VLDL melebihi batas normal dengan peningkatan

10

kadar kolesterol dan trigliserida (TG). Hiperlipidemia ini umumnya


bersifat asimptomatis sampai terjadi perkembangan penyakit vaskuler.
4. Hiperlipidemia

tipe III/ Disbetalipoproteinemia, ditandai dengan

peningkatan IDL melebihi batas normal sedangkan nilai LDL normal.


Juga terjadi peningkatan TG dan kolesterol. Hiperlipidemia ini juga
biasanya asimptomatis hingga terjadi perkembangan penyakit vaskuler.
5. Hiperlipidemia Tipe IV/ Hipertrigliserida familial yang ditandai dengan
peningkata VLDL melebihi batas normal dengan peningkatan trigliserida
6. Hiperlipidemia tipe V, yang ditandai peningkatan kadar VLDL dan
kilomikron dengan peningkatan TG dan kolesterol.
2.3

Patogenesis Hiperlipidemia
Dalam keadaan normal konsumsi lemak (fat) sekitar 80-120 g/hari.
Lemak ini akan dihidrolisis oleh enzim lipase dari pankreas, diserap oleh sel
mukosa usus halus dan disekresikan ke dalam saluran limfe mesenterikus
dalam bentuk kilomikron. Kemudian kandungan trigliserida (TG) kilomikron ini dihidrolisis menjadi asam lemak, gliserol dan kolesterol
dengan perantaraan enzim lipoprotein lipase (LPL) yang terdapat pada
permukaan endotel kapiler, sehingga menjadi kilomikron remnan. Karena
permukaan kilomikron remnan ini mengandung apo B-48 dan apo E yang
mempunyai affmitas tinggi dengan reseptor membran hepatosit, maka
kilomikron ini akan terikat dengan hepatosit, mengalami internalisasi dan
degradasi oleh enzim lisosom dengan melepaskan kandungan kolesterolnya
ke dalam hepatosit. VLDL berfungsi mengangkut TG dan sejumlah
kolesterol (sintesa de novo) yang dilepaskan oleh hepatosit dan masuk
sirkulasi. Kandungan TGnya juga mengalami degradasi oleh LPL dan
dilepaskan ke jaringan tepi sehingga VLDL berubah menjadi VLDL remnan
( VLDL) atau IDL. Permukaan IDL ini mengandung apo B-100 dan apo E
yang juga beraffinitas tinggi dengan hepatosit. Tetapi hanya sedikit sekali
IDL yang mengalami internalisasi, sebagian besar diubah menjadi LDL dan
tetap beredar dalam sirkulasi.

11

Dalam keadaan normal VLDL ini beredar dalam darah dengan kadar
yang rendah, namun pada kelainan kandungan apeE-nya, kadarnya dapat
meningkat dan bersifat aterogenik (tipe III hiperlipoproteinemia). LDL
sendiri tetap mengandung banyak kolesterol dan apo B-100 yang
beraffmitas tinggi dengan reseptor LDL jaringan hepar dan diluar hepar, dan
melepaskan kolesterolnya ke jaring-an tadi. Karena bersihan LDL ini
berjalan lambat, maka sebagian besar kolesterol yang beredar terikat dalam
LDL ini. Pada keadaan kekurangan reseptor LDL akan timbul kelainan tipe
IIa hiper-lipoproteinemia yang bersifat aterogenik; selain itu prekursor HDL
dibentuk oleh hepatosit dan menjadi matang selama memasuki sirkulasi
dengan menarik kolesterol dan kelengkapan apoprotein (C-2). Apo C-2
inilah yang menyebabkan pecahnya kandungan TG kilomikron dan VLDL
dalam hepatosit oleh LPL. Subpopulasi HDL (HDL2) berfungsi mengangkut
kolesterol jaringan tepi(terutama dari dinding uteri) kembali ke hepar,
sehingga lipoprotein ini berguna untuk mencegah timbulnya PJK. Individu
dengan kadar HDL tinggi mempunyai korelasi positif terhindar PJK
Ketidakseimbangan antara produksi lipoprotein yang dilepas oleh jaringan
tertentu dengan bersihan lipoprotein itu sendiri dari plasma akan
menimbulkan hiperlipoproteinemia dengan manifestasi klinik tertentu.
Sifat aterogenik LDL dan VLDL telah banyak dibuktikan. Peninggian
kadar salah satu atau keduanya mempunyai korelasi positif menyebabkan
aterosklerosis. Kadar LDL meninggi karena adanya defisiensi reseptor LDL
pada hepatosit atau membran sel jaringan lainnya, sehingga apo B-100 LDL
tidak dapat terikat pada sel jaringan tadi dan tetap bebas beredar dalam
plasma. Pada keadaan normal genesis reseptor LDL ini diatur oleh langsung
kadar kolesterol. Apabila kadar kolesterol meninggi, hal ini akan
menghambat transkripsi messenger RNA (m-RNA) yang akan membentuk
reseptor LDL, demikian pula sebaliknya keadaan inilah yang disebut dengan
hiperlipidemia.

12

2.4

Pengobatan Hiperlipidemia
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
1. Mengurangi

pembentukan

lipoprotein

dan

mengurangi

jumlah

lipoprotein yang masuk ke dalam darah


2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari
dalam darah.
Pengobatan hiperlipidemia dapat dilakukan secara non farmakologis
dan farmakologis.
a.

Terapi non farmakologis


Hal pertama yang dilakukan untuk mengontrol kadar kolesterol adalah
melalui therapeutic lifestyle changes (TLC) atau terapi perubahan gaya
hidup. Yang termasuk dalam TLC yaitu terapi diet, meningkatan
aktivitas fisik, menghentikan merokok, manejemen berat badan. Terapi
diet yaitu dengan mengurangi konsumsi lemak dan mengurangi
konsumsi kolesterol hingga kurang dari 200 mg kolesterol per hari.
Selain itu, 30 menit aktivitas fisik setiap hari direkomendasikan.
Berjalan cepat selama 30 menit sehari selama 5 sampai 7 hari seminggu
dapat membantu meningkatkan HDL dan menurunkan LDL. Selain itu,
terapi juga dapat dilakukan dengan mengurangi atau menghentikan
konsumsi alkohol; konsumsi sayur, buah, kacang polong, dan ikan;
pemberian suplemen minyak ikan dan konsumsi makanan berserat.
Terapi TLC dapat meniadakan kebutuhan terapi obat, menambah efek
terapi obat penurun LDL, dan dapat dilakukan penurunan dosis obat.

b. Terapi farmakologi
Jika TLC tidak tidak dapat membuat lipid darah berada pada tingkat
terapi/normal, maka dapat digunakan obat antihiperlipidemia atau
hipolipidemia. Antihiperlipidemia digunakan untuk menurunkan tingkat
kolesterol dan trigliserida dalam plasma darah. Penyembuhan awal dapat
menggunakan 1 obat atau pada beberapa kasus lebih dari 1 obat

13

antihiperlipidemia untuk respon yang buruk. Jenis obat yang digunakan


untuk pengobatan hiperlipidemia adalah:
1) Bile acid sequestrants, Resin
Obat golongan ini menurunkan kolesterol dengan mengikat
kolesterol pada saluran cerna, memotong saluran enterohepatik
sehingga

meningkatkan

ekskresi

kolesterol.

Hal

ini

dapat

menimbulkan efek samping gastrointestinal yang tidak bias ditolerir.


Penggunaaanya

bisa

efektif

dan

tetap

bermanfaat

pada

hiperkolesterolemia familial. Obat yang termasuk dalam golongan


antihiperlipidemia ini antara lain Colesevelam, Colestilan, Colestipol,
Colestyramine.
Mekanisme: obat golongan ini menurunkan kadar kolesterol
dengan cara mengikat asam empedu dalam saluran cerna,
mengganggu sirkulasi enterohepatik sehingga ekskresi steroid yang
bersifat asam dalam tinja meningkat. Penurunan kadar asam empedu
ini oleh resin akan menyebabkan meningkatnya produksi asam
empedu yang berasal dari kolesterol. Karena sirkulasi enterohepatik
dihambat oleh resin maka kolesterol yang diabsorpsi lewat saluran
cerna akan terhambat dan keluar bersama tinja. Kedua hal ini akan
menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah reseptor LDL sehingga
katabolisme LDL meningkat dan meningkatnya aktivitas HMG CoA
reduktase. Peningkatan aktivitas HMG CoA reduktase akan
mengurangi efek penurunan kolesterol oleh rennin. Oleh karena itu,
efek rennin akan meningkat bila diberikan bersama HMG-CoA
redustase inhibitor.
2) HMG-CoA redustase inhibitors, statin
Golongan obat ini adalah obat poten yang menghambat
hidroksimetilglutarikoenzim (HMG-CoA) reduktase, yaitu yang
membatasi kecepatan biosintesis kolesterol. Enzim ini meningkatkan
ambilan kolesterol hati karena penurunan biosintesis koleterol
intraselular akan meningkatkan ekspresi reseptor LDL dipermukaan

14

sel. Oleh karena itu, obat ini tidak tepat untuk pasien dengan
hiperkolesterolemia familial. Obat ini sangat efektif menurunkan
kolesterol total dan LDL. Statin secara khas menurunkan kolesterol
LDL 30% atau lebih dan bisa sedikit meningkatkan kolesterol HDL.
Bukti kuat bahwa statin menurunkan kolesterol plasma, terutama
dengan meningkatkan jumlah reseptor LDL adalah kegagalan obat
untuk bekerja pada pasien dengan hiperkolesterolemia familial (yang
tidak memiliki reseptor LDL). Efeknya terhadap trigliserida plasma
relatif kecil dan jarang. Salah satu yang utama adalah miopati. Insiden
miopati meningkat pada pasien yang menerima terapi kombinasi
dengan asam nikotinat atau fibrat. Statin tidka boleh diberikan selama
kehamilan karena kolesterol penting untuk perkembangan normal
fetus. Obat yang termasuk golongan ini antara lain Atorvastatin,
Fluvastatin, Lovastatin, Pravastatin, Rosuvastatin, Simvastatin.
Mekanisme:

obat

golongan

ini

bekerja

dengan

cara

menghambat sintesis kolesterol di dalam hati, dengan menghambat


enzim HMG CoA reduktase. Akibat penurunan sintesis kolesterol ini,
makan SREBP yang terdapat pada membrane dipecah oleh protease,
lalu diangkut ke nucleus. Factor-faktor transkripsi kemudian akan
berikatan dengan gen reseptor LDL, sehingga terjadi peningkatan
sinesis reseptor LDL. Peningkatan jumlah reserptor LDL pada
membrane sel hepasit akan menurunkan kadar kolesterol darah lebih
besar lagi. Selain LDL, VLDL dan IDL menurun, sedangkan HDL
meningkat.
3) Fibric acid derivatives
Obat golongan ini hanya menyebabkan penurunan sedang dari
kadar kolesterol, namun sekaligus menurunkan trigliserida dan
meningkatkan kolesterol HDL. Mekanisme kerjanya kompleks tetapi
melibatkan stimulasi aktivitas lipoprotein lipase (meningkatkan
katabolisme kilomikron dan VLDL dan meningkatkan ekskresi
kolesterol melalui asam empedu. Lebih bermanfaat bagi pasien

15

dengan hiperlipidemia campuran dan/atau HDL yang rendah. Obat


yang termasuk dalam golongan antihiperlipidemia ini antara lain
Bezafibrate, Ciprofibrate, Clofibrate, Fenofibrate, Gemfibrozil.
Mekanisme: obat-obat ini diduga bekerja dengan cara berikatan
dengan reseptor peroxisome proliferator activated receptors (PPAR),
yang mengatur transkripsi gen. akibat interaksi obat ini dengan PPAR
isotope , maka terjadilah peningkatan oksidasi asam lemak, sintesis
LPL dan penurunan ekspresi Apo C-III. Peninggian kadar LPL
meningkatkan klirens lipoprotein yang kaya trigliserida. Penurunan
produksi Apo C-III hati kan menurunkan VLDL. HDL meningkat
secara moderat karena peningkatan ekspresi Api A-I dan Apo A-II.
Penurunan LDL hanya sedikit. Penurunan LDL diduga disebabkan
karena meningkatnya afinitas LDL terhadap reseptor LDL dan
meningkanya jumlah reseptor LDL karena peningkatan produksi
SREBP-1 (Sterol Regulatory Element Binding Proteins-1) hati
diinduksi oleh PPAR.
4)

Obat lain
Beberapa obat yang digunakan sebagai antihiperlipidemia
selain ketiga golongan obat yang dijelaskan sebelumnya antara lain
asam nikotinat, asipimoks, ezetimibe, dan omega 3. Obat-obat
tersebut memiliki mekanisme yang berbeda dalam menurunkan
hiperlipidemia.
Asam nikotinat pada jaringan lemak bekerja dengan
menghambat hidrolisis trigliserida oleh hormone sensitive lipase,
sehingga mengurangi transport asam lemak bebas ke hati dan
mengurangi sintesis trigliserida hati. Penurunan sintesis trigliserida ini
akan menyebabkan berkurangnya produksi VLDL sehingga kadar
LDL menurun. Selain itu, asam nikotinat juga meningkatkan aktivitas
LPL yang akan menurunkan kadar kilomikron dan trigliserida VLDL.
Kadar HDL meningkat sedikit sampai sedang karena menurunnya

16

katabolisme Apo AI. Obat ini tidak menurunkan katabolisme VLDL,


sintesis kolesterol total, atau ekskresi asam empedu.
Asam nikotinat merupakan obat penurul lipid pertama untuk
mengurang mortalitas keseluruhan pada pasien dengan penyakit arteri
koroner, namun penggunaannya dibatasi oleh efek yang tidak
diharapkan yang meliputi kemerahan yang diperantarai prostaglandin,
pusing, dan palpasi. Saat ini asam nikotinat hampir tidak pernah
digunakan lagi.
Asipimoks yang merupakan analog sintetik asam nikotinat
menghambat lipolisis pada jaringan lemak. Obat ini menurunkan
lemak darah dan meningkatkan HDL pada pasien hiperlipidemia tipe
II, III, IV. Dibandingkan dengan asma nikotinat, asipimoks kurang
mengganggu toleransi gukosa dan saluran cerna serta kurang
menimbulkan vasodilatasi dipermukaan.
Ezetimibe bekerja dengan menghambat absorpsi sitosterol dan
kolesterol dalam usus. Obat ini efektif menurunkan LDL dan
kolesterol total, walaupun asupan makanan tidak mengandung
kolesterol karena menghambat reabsorpsi kolesterol yang diekskresi
dalam empedu.
Berdasarkan jenis lipid yang diturunkan kadar plasmanya, obat
antihiperlipidemia dapat digolongkan menjadi:
1. Antihiperkolesterolemia:

Resin

(kolestiramin,

kolestipol),

Niacin,

Neomisin sulfat, Probukol, Fibrat, Lovastatin, Dekstrotiroksin.


2. Antihipertrigliserida: Fibrat (Klofibrat, Gemfibrozil, Fenofibrat,
Bezafibrat), Niacin, Fish Oil.
Pemilihan obat didasarkan pada tipe hiperlipidemia dan tingkat
keparahannya. Untuk terapi dosis tunggal untuk menurunkan kolesterol,
penggunaan statin disarankan. Untuk menurunkan kolesterol dan trigliserida
digunakan statin, gemfibrozil, atau niasin. Untuk menurunkan trigliserida
digunakan gemfibrozil atau niacin. Gemfibrozil biasanya diberikan pada

17

pasien diabetes karena niasin meningkatkan gula darah. Jadi, pengggunaan


niasin oleh penderita diabetes tidak disarankan.
Ketika terapi tunggal tidak efektif, terapi kombinasi dapat dilakukan
karena obat bekerja dengan mekanisme yang berbeda. Secara umum, statin
dan bile acid sequestrant atau niasin dan bile acid sequestrant adalah
kombinasi yang sangat efektif untuk menurunkan kadar kolesterol total dan
LDL. Fibrat atau niasin disarankan ketika diinginkan terapi untuk
meningkatkan kadar HDL. Namun, kombinasi fibrat statin harus dihindari
karena dapat menimbulkan resiko myopati dan kombinasi niasin dengan
statin dapat menimbulkan resiko hepatotoksik.
Berikut

tabel

penggunaan

obat

antihiperlipidemia

yang

direkomendasikan berdasarkan tipe hiperlipidemianya.

NCEP-ATP III menganjurkan golongan HMG-CoA reduktase inhibitor


sebagai pilihan obat pertama dalam pengobatan hiperlipidemia, karena kerja
obat ini yang dapat menurunkan kadar kolesterol LDL hingga 50% dan
kolesterol LDL merupakan sasaran utama pencegahan arteri koroner.

18

2.5

Interaksi Obat Antihiperlipidemia


Keberadaan senyawa lain selain obat antihiperlipidemia dalam tubuh
mempengaruhi efek yang akan ditimbulkan. Berikut beberapa contoh
interaksi obat antihiperlipidemia dengan obat lain:
Obat A

Obat B

Mekanisme

Interaksi

Obat B
Memacu

Aditif

reduktase

aktivitas

LDL, menambah

inhibitor

lipase

efek

(contoh:

lipoprotein

rhabdomyolisi,

HMG-CoA

Obat A

Mekanisme

Gemfibrozil

Simvastatin)

antagonis

meningkatkan
kreatinin kinase

Menghambat
Niasin (asam

enzim HMG-

Menghambat

Aditif

nikotianat)

CoA reduktase

lipolysis

LDL, terjadi efek

reduktase

dalam sintesis

trigliserida

rhadbomyolisis

inhibitor

kolesterol

HMG-CoA

(artovastari,

Ezetimibe

Simvastatin,
Lovastatin)

menjadi asam
lemak bebas
Menghambat

Efek

absorbsi

meningkat, Aditif

kolesterol

antagonis LDL
Aditif mengurangi

Kolestiramin
probukol

Resin

Meningkatkan
kecepatan
katabolisme

Eritromisin

Simvastatin

antagonis

Mengganggu
sirkulasi
enterohepatik

myopati

total kolesterol
Aditif
meningkatkan
efek

fraksi LDL
Menghambat

Menghambat

sitokrom P450

enzim HMG- radbomyolisis


CoA

hipolipidemik
Aditif
meningkat

19

Obat

Interaksi

Hasil
dengan obat
Colestyramine Acipimox
Farmakokinetik

Mekanisme
-

Bukti klinis

Rekomendasi

Sebuah studi crossover acak pada 7 subyek Tak ada alasan yang

Asipimoks

sehat yang diberikan acipimox 150 mg

tepat untuk menghindari

berubah, tapi

bersama 3-4 g dosis kolestiramin (diambil

penggunaan bersama

tidak signifikan

secara bersamaan, dan dilanjutkan 8 dan 16

oleh adanya

jam kemudian) menemukan bahwa

kolestiramin

farmakokinetik acipimox sedikit tapi tidak


signifikan diubah oleh kolestiramin

Colestyramine Makanan

Penggunaan

tersebut
Sebuah studi pada 10 pasien dengan

Colestyramine

hyperlipoproteinaemiatipe IIA ditemukan

saat dan sebelum

bahwa keberhasilan kolestiramin dalam

20

Ezetimibe

Ciclosporin

makan tidak

mengendalikan kadar kolesterol total dan

merubah kadar

LDL tidak berubah baik kolestiramin

kolesterol total

dikonsumsi saat atau sebelum makan.

dan LDL
Kadar Ezetimibe

Sebuah studi crossover acak pada 12

Para penulis mencatat

dan

subyek sehat menemukan bahwa Ezetimibe bahwa akan sulit untuk

kemungkinan

20 mg sehari selama 8 hari meningkatkan

menentukan hasil jangka

Ciclosporin bisa

AUC dosis 100 mg tunggal Ciclosporin

panjang dari

meningkat oleh

sebesar 15 %. Namun, kemajuan penelitian penggunaannya secara

penggunaan

mencatat bahwa pada 16 pasien

bersama, tetapi efek

secara bersama

transplantasi ginjal, penambahan dari

sederhana yang terlihat

ezetimibe 10 mg sehari tidak berpengaruh

sehingga disarankan

pada tingkat Ciclosporin .Dalam

berhati-hati diperlukan

suatustudi, 8 pasien transplantasi ginjal

jika kombinasi tersebut

stabil mendapat Ciclosporin yang diberikan diberikan. Jika


10 mg dosis tunggal Ezetimibe. Bila

diperlukan penggunaann

dibandingkan dengan data dari subyek

bersama, sampai timbul

kontrol sehat lain, AUC Ezetimibe

efek konkuren

ditemukan 3,4 kali lipat lebih tinggi pada

pengobatan yang lebih

21

pasien yang memakai siklosporin. Seorang baik , tampaknya lebih


pasien lebih lanjut dengan penurunan

baik untuk memantau

mendapat beberapa obat ginjal parah,

kedua kadar Ciclosporin

termasuk Ciclosporin, memiliki

dan efek pada kadar

peningkatan 12 kali lipat dalam AUC

lipid. Untuk

Ezetimibe. Sebuah laporan kasus

mengantisipasi perlu

menggambarkan transplantasi jantung

untuk mengurangi dosis

pasien mengambil Ciclosporin 100 mg dua kedua obat tersebut. Para


kali sehari dengan Atorvastatin 40 mg

penulis laporan kasus

setiap hari. LDL - kolesterolnya tidak

menyarankan bahwa

cukup diturunkan oleh Atorvastatin , dan

pada pasien yang

dosis yang lebih besar belum ditoleransi

mengkonsumsi

karena meningkatkan kadar creatine kinase, Ciclosporin, Ezetimibe


Ezetimibe 10 mg per hari ditambahkan.

harus dimulai pada dosis

LDL kolesterolnya kemudian menurun

5 mg sehari atau kurang

dari 126mg / dL menjadi 51 mg/dL (target

dan perlahan-lahan

kurang dari100 mg /dL) sehingga dosis

dititrasi ke atas

Ezetimibenya diturunkan menjadi 5 mg


sehari. Para penulis ini mencatat bahwa

22

hanya sekitar 50 % dari transplantasi


jantung pasien mampu mencapai LDL kolesterol kurang dari 100 mg / dL dan
efek terlihat pada pasien yang berinteraksi.
Namun, validitas dari setiap interaksi yang
dimiliki telah diperdebatkan , dan studi
keberhasilan dalam pasien transplantasi
ginjal yang mendapat Ciclosporin dan
Statin diberikan Ezetimibe 10 mg setiap
hari mencatat efek meningkat tapi tidak
terlalu banyak pada lipid. Oleh karena itu
tampaknya Ciclosporin dapat sangat
meningkatkan kadar Ezetimibe, yang
menyebabkan efek peningkatan pada
pengurangan lipid dan kadar Ciclosporin
dapat dinaikkan secara signifikan pada
Ezetimibe

Colestyramine Colestyramine
dapat

beberapa pasien dengan Ezetimibe


Dalam sebuah penelitian terhadap 40

Ezetimibe menimbulkan

subyek sehat hiperkolesterol,

resirkulasi

23

Ezetimibe

Rifampicin

menurunkan efek

Colestyramine 4 g dua kali sehari

enterohepatik, sehingga

penurun lipid

menurunkan AUC rerata Ezetimibe sekitar pemisahan pemberian

dari Ezetimibe

80% dan menurunkan AUC rerata

yang memungkinkan

Ezetimibe total (Ezetimibe ditambah

tidak sepenuhnya

metabolit) sekitar 55%. Oleh karena itu

menyelesaikan interaksi

Colestyramine diharapkan untuk

keduannya.

Dosis tunggal

Kadar Ezetimibe

mengurangi efek penurun lipid ezetimibe


Dalam sebuah studi dosis tunggal yang

Jika kedua obat

Rifampicin

meningkatt terlihat

menyelidiki disposisi ezetimibe pada 8

diberikan maka akan

meningkatkan

pada penelitian dosis

subyek sehat diberikan Ezetimibe 20 mg

lebih baik untuk

kadar Ezetimibe tunggal yang

dengan Rifampicin 600 mg. Rifampicin

memonitor efek pada

tanpa mengubah diperkirakan terjadi

meningkatkan kadar serum maksimum

kadar lipid.

efeknya pada

karena Rifampicin

Ezetimibe sekitar 2,5 kali lipat, tanpa

sterol ,

meningkatkan

mempengaruhi AUC. Tingkat serum

sedangkan dosis penyerapan Ezetimibe , maksimum Ezetimibe glukuronida


multipel

mungkin dengan

(metabolit aktif utama Ezetimibe)

penurunan

menghambat usus P -

meningkat , dan AUC juga meningkat

Rifampicin kadar glikoprotein , dan

sekitar dua kali lipat. Efek penurun sterol

Ezetimibe dan

dari Ezetimibe juga lebih cepat dengan

protein transporter

24

hampir benar-

lain ,MRP2. Namun,

adanya Rifampisin , tetapi secara

benar

penghambatan MRP2

keseluruhan efeknya tidak berubah ,

menghapuskan

muncul untuk

mungkin karena Ezetimibe dan

efeknya

mengurangi sirkulasi

glukuronidanya yang diekskresikan lebih

enterohepatik yang

cepat. Dalam studi lain oleh peneliti yang

dibutuhkan untuk

sama, Ezetimibe 20 mg diberikan 12 jam

panjang lamanya efek

setelah dosis terakhir dari penggunaan 8

dari ezetimibe, dan oleh hari Rifampicin 600 mg sehari. Kali ini
karena sterol yang

kedua serum AUC dan kadar maksimum

memendek

Ezetimibe dan glukuronida yang

menurunkan efek

mengalami penurunan (AUC menurun

Ezetimibe. Tampaknya sebesar lebih dari 50 %) dan efek


bahwa keseimbangan

Ezetimibe pada sterol hampir sepenuhnya

faktor-faktor ini diubah dihapuskan .


ketika Rifampicin
diberikan dalam
beberapa dosisyang
mengarah pada
pengurangan efek

25

Ezetimibe. Adanya
faktor lain mungkin
Colestyramine Clofibrate

Colestipol

Colestyramine

juga terlibat
-

Colestyramine 4 g 4 kali sehari tidak

tidak mengubah

berpengaruh pada plasma, urin dan ekskresi

farmakokinetik

feses, atau waktu paruh Clofibrate pada 6

Clofibrate ketika

pasien yang mengkonsumsi 1g clofibrate

keduanya

dua kali sehari. Dalam studi ini, dosis pagi

digunakan

dan malam Colestyramine diberikan pada

bersamaan

waktu yang sama seperti clofibrate

Clofibrate

Colestipol tidak

tersebut.
Selama periode 6 hari tidak ada perubahan

atau

mengubah

klinis yang relevan dalam farmakokinetik

fenofibrate

farmakokinetik

dari clofibrate terjadi pada 24 subyek

Clofibrate atau

sehat , yang diberi dosis harian colestipol

fenofibrate

10 g pada saat yang sama sebagai clofibrate

500 mg.
Selama periode 6 hari tidak ada perubahan
klinis yang relevan dalam farmakokinetik
fenofibrate terjadi pada 18 subyek sehat ,
26

yang diberikan setiap hari colestipol 10 g


pada saat yang sama dengan fenofibrate
200 mg pada pagi hari dan colestipol 5 g
pada saat yang sama seperti fenofibrate 100
Colesevelam

Fenofibrate

Colesevelam

mg pada malam hari.


Dalam studi crossover acak pada 27 subyek

tidak mengubah

sehat yang mendapat fenofibrate160mg

farmakokinetik

dengan colesevelam 3,75 g. Colesevelam

fenofibrate

menyebabkan beberapa perubahan kecil

dalam farmakokinetik fenofibrate ketika


kedua obat diberikan secara bersamaan tapi
Colestipol

Gemfibrozil

ini tidak dianggap signifikan secara klinis.


Sebuah studi pada 10 pasien dengan

Jika kedua obat

mengurangi

peningkatan kolesterol serum dan

digunakan bersama,

penyerapan dari

trigliserida menemukan bahwa jika

berikan dalam rentang

gemfibrozil jika

gemfibrozil 600 mg diberikan 2 jam

waktu 2 jam secara

diberikan

sebelum atau2 jam setelah colestipol 5 g,

terpisah.

diwaktu yang

kurva konsentrasi serum gemfibrozil adalah

sama.

serupa. Namun, ketika kedua obat

Colestipol dapat

diberikan pada saat yang sama, AUC


27

gemfibrozil berkurang sekitar


sepertiga. Studi lain menemukan bahwa
penggunaan kombinasi gemfibrozil dan
colestipol (dosis tidak dipisahkan)
meningkatkan LDL menurunkan efek
kedua obat, tetapi cenderung untuk
mengurangi HDL akibat efek dari
gemfibrozil. Menggunakan kombinasi
efektif , tetapi informasinya sangat
terbatastentang klinis pentingnya
Colestyramine Bezafibrate

Sama seperti

pengurangan bioavailibilitas gemfibrozil.


-

Produsen bezafibrate

yang terjadi pada

menyarankan harus ada

Colestipol dan

2 jam interval antara

Gemfibrozil

pemberian dengan obatobat seperti

Fibrat

Colchicine

penggunaan

Colchicine bias tetapi

Seorang pria 40 tahun dengan hepatitis

Colestyramine
Penggunaan harus hati-

fibrat dan

jarang menyebabkan

kronis dan sindrom nefritik , yangsudah

hati untuk pasien yang

colchicines dapat miopati . Namun, lebih memakai colchicine 500 mikrogram tiga

dicurigai mengalami
28

mengakibatkan

umum pada mereka

kali sehari selama 2 sampai 3 tahun, mulai

nyeri otot dan kenaikan

rhabdomyolysis

yang diberi jangka

mennggunakan gemfibrozil 600 mg dua

keratin kinase

atau

panjang colchicine

kali sehari . Satu bulan kemudian ia

neuromyopathy

( seperti dalam kasus

mengalami nyeri otot dan urin coklat

dengan gemfibrozil )

gelap,memiliki kinase kreatinin dari 3 559

,pada dosis tinggi , atau unit / L , dan dia didiagnosa


dengan gangguan ginjal menderitarhabdomyolysis . Kedua obat
( seperti dalam kasus

dihentikan , dan ia sembuh atas

denganbezafibrate ) . Se berikut9hari . Laporan lain


bagai fibrat dapat juga

menggambarkan neuromyopathy

menyebabkan miopati , ( kreatininkinase level 15 084 unit / L )


aditifatau efek sinergis

pada pasien yang sudah memakai

tetapi tampaknya jarang bezafibrate400 mg setiap hari dengan


terjadi

colchicine 3 mg sehari selama 14 hari


.Pasien ini diketahui memiliki gangguan

Bezafibrate

Furosemide

Rhabdomyolysis Alasan untuk


dan gagal ginjal
akut dapat terjadi

ginjal
Sebuah laporan terisolasi tentang kasus

bezafibrate/furosemide- gagal ginjal akut dan rhabdomyolysis untuk


pengobatan dengan bezafibrate 400 mg

29

Clofibrate

Furosemide

pada pasien yang menginduksi

setiap hari dan furosemide 25 mg pada hari

mengkonsumsi

rhabdomyolysis tidak

alternatif.

bezafibrate dan

diketahui

furosemide
Pengobatan

Tidak dipahami.

dengan clofibrate Diuresis ditandai

Tiga pasien dengan hyperlipoproteinaemia Para penulis dari salah


sekunder nefrotik syndrome ,

satu laporan

pada pasien

mungkin karena adanya mengkonsumsi furosemide 80-500 mg

menunjukkan bahwa

dengan sindrom

persaingan dan

sehari, mengalami nyeri otot yang parah,

protein serum dan fungsi

nefrotikyang

perpindahan dari

sakit punggung, kekakuan , dan malaise

ginjal harus diperiksa

mendapat

furosemide oleh

umum dengan dieresis yang jelas dalam 3

sebelum memberikan

furosemide

clofibrate dari tempat

hari mulai mengkonsumsi clofibrate 1

clofibrate untuk setiap

kadang-kadang

mengikat protein

sampai 2 g sehari. Hal yang sama, pasien

pasien. Jika serum

menyebabkan

plasmanya. Clofibrate

yang mengkonsumsi bendroflumethiazide

albumin rendah, total

diuresis parah

kadang-kadang

10 mg sehari mengalami efek samping otot dosis harian clofibrate

dan

menyebabkan toksisitas dalam waktu 3 hari dari mulai pemberian

tidak boleh melebihi 500

melumpuhkan

otot, yang diperburuk

clofibrate. Dari 4 pasien, 3 telah

mg untuk setiap 1 g per

otot sebagai efek oleh hilangnya Na +

didokumentasikan transaminase serum

100 mL konsentrasi

sampingnya.

dan K + urin dan

meningkat atau creatine phosphokinase.

albumin. Namun, perlu

meningkatkan waktu

Dua pasien lain memiliki kadar serum

diketahui bahwa

30

paruh clofibrate.

transaminase atau creatine phosphokinase

petunjuk ini sudah lama.

yang menonjol saat mengkonsumsi


clofibrate dengan furosemide. Studi lebih
lanjut di 4 dari 6 pasien dibahas di atas dan
4 sehat kontrol , serum bebas clofibrate
lebih tinggi pada pasien, dan ini
dihubungkan dengan albumin serum yang
rendah. Ekskresi urin clofibratenyata
tertunda .

31

Fenofibrate

Ezetimibe

Ezetimibe tidak

Fibrat dan ezetimibe

Dalam studi crossover acak 18 subyek

Jika batu empedu atau

mengubah

meningkatkan

sehat diberi ezetimibe 10 mg setiap hari

kandung empedu

farmakokinetik

kolesterol ekskresi ke

dengan fenofibrate 145 mg sehari selama

penyakit dicurigai maka

fenofibrate

dalam empedu, yang

10 hari, atau salah satunya saja. Ezetimibe

kombinasi harus

dapat menimbulkankan tidak mempengaruhi AUC dari fenofibrate

dihentikan.

produksi batu empedu. dan meskipun fenofibrate meningkatkan


total AUC ezetimibe dan ezetimibe glukuronida sebesar 1,5 kali lipat ini tidak
dianggap signifikan secara klinis. Dugaan
ini tampaknya sebagian besar telah
ditanggung oleh studi keselamatan . Dalam
sebuah studi plasebo-terkontrol acak, 32
pasien sehat dengan hiperkolesterolemia
diberi fenofibrate 200 mg sehari, ezetimibe
10 mg per hari, kedua obat dalam
kombinasi, atau plasebo setiap hari selama
14 hari. Kombinasi itu ditoleransi dan
mengakibatkan meningkatnya pengurangan
pada LDL - kolesterol dibandingkan yang

32

dicapai oleh salah satu obat aktif saja.


Penggunaan bersama tidak mempengaruhi
farmakokinetik kedua obat. Sebuah studi
efikasi dan keamanan lebih lanjut di 172
pasien yang mengkonsumsi ezetimibe 10
mg setiap hari dengan fenofibrate 160 mg
sehari, menemukan bahwa ada
kecenderungan peningkatan efek samping
terkait pengobatan, bila dibandingkan
dengan pasien yang mengkonsumsi salah
satunya saja. Namun, terjadinya gangguan
Gemfibrozil

Ezetimibe

Ezetimibe tidak

Fibrat dan ezetimibe

muskuloskeletal adalah serupa


Dalam, studi crossover acak 12 subyek

Jika batu empedu atau

mengubah

meningkatkan

sehat diberi ezetimibe 10 mg setiap hari

kandung empedu

farmakokinetik

kolesterol ekskresi ke

dengan gemfibrozil 600 mg dua kali sehari penyakit dicurigai maka

gemfibrozil

dalam empedu, yang

selama 7 hari, atau salah satunya saja.

dapat menimbulkankan Ezetimibe tidak mempengaruhi AUC

kombinasi harus
dihentikan.

produksi batu empedu. gemfibrozil dan meskipun gemfibrozil


meningkatkan total AUC ezetimibe dan

33

ezetimibe glukuronida sekitar 1,7 kali lipat


hal ini tidak dianggap signifikan secara
Bezafibrate

Nifedipine

Rhabdomyolysis Para penulis

klinis.
Rhabdomyolysis terjadi pada 4 dari 5

Pasien dengan ginjal

terjadi

berpendapat bahwa

pasien yang menjalani CAPD, yang

gagal ure yang

karena adanya

nifedipine mungkin

diberi bezafibrate 200 hingga 400 mg

membutuhkan fibrat

interaksi antara

bersaing dengan

sehari untuk meningkatkan kadar kolesterol harus menghindari

bezafibrate dan

bezafibrate untuk

dan trigliserida. Dari jumlah tersebut, 3

konsumsi substrat

nifedipine, tetapi dimetabolisme oleh

pasien juga mengkonsumsi nifedipine, dan CYP3A4. Namun ,

tampaknya lebih sitokrom P450

salah satu dari 3 ini juga mengkonsumsi

sebagai dosis yang

mungkin

lovastatin. Peningkatan kadar kreatinin

dianjurkan untuk

dikarenakan

kinase terjadi dalam 8 sampai 16 hari

bezafibrate pada pasien

dosis bezafibrate

penggunaan bersamaan dan diselesaikan

CAPD adalah 200 mg

terlalu tinggi

dalam 48 jam penghentian bezafibrate

setiap 72 jam yang

tersebut.

kemungkinan

isoenzim CYP3A4

ditunjukkan karena dosis


tinggi dan bukan sebuah
interaksi yang
bertanggungjawab atas

34

rhabdomyolysis tersebut.
Oleh karena itu tidak ada
tindakan pencegahan
Clofibrate

Rifampicin

Bukti awal

yang diperlukan
Penurunan 35% pada kadar plasma steady- Berdasarkan studi ini

menunjukkan

state dari metabolit aktif dari clofibrate,

akan lebih baik untuk

bahwa rifampisin

asam chlorophenoxyisobutyric (CIPB),

memantau kadar serum

dapat

terlihat pada 5 subyek sehat setelah

lipid pasien yang

mengurangi

mereka mengkonsumsi rifampisin 600 mg

memakai clofibrate jika

kadar plasma

sehari selama 7 hari. Hal ini terjadi karena

rifampisin ditambahkan

dari metabolit

metabolisme CIPB oleh hati dan/atau ginjal dan untuk meningkatkan

aktif clofibrate

meningkat.

dosis clofibrate jika


perlu. Penelitian lebih
lanjut diperlukan untuk

Gemfibrozil

Rifampicin

Rifampisin 600 mg sehari selama 6 hari

menentukan interaksi ini


Tidak ada tindakan

tampaknya tidak

tidak secara signifikan mempengaruhi

pencegahan khusus yang

berpengaruh

farmakokinetik dari gemfibrozil 600 mg

diperlukan

pada

dalam sebuah studi di 10 subyek sehat.

Rifampicin

farmakokinetik
35

Ciprofibrate

Ibuprofen

gemfibrozil.
Sebuah laporan

Seorang pria 29 tahun dengan tipe M

terisolasi

hyperlipidaemia yang sudah

mengemukakan

mengkonsumsi Ciprofibrate 100 mg setiap

bahwa seorang

hari selama 6 bulan mulai mengkonsumsi

pasien yang

ibuprofen 200 mg dan kemudian 400 mg

mengkonsumsi

sehari untuk nyeri tumit. Nyeri menjadi

Ciprofibrate

umum, urinnya berubah keruh, ia

mengalami gagal

mengeluh memiliki tubuh kaku, dan ia

ginjal akut dan

dengan cepat mengalami gagal ginjal akut.

rhabdomyolysis

Konsentrasi serum kreatininnya ditemukan

setelah

menjadi 647 mikromol /L dan creatine

mengkonsumsi

kinasenya adalah 13 740 unit /L. Alasan

ibuprofen

untuk reaksi ini tidak diketahui, tetapi

penulis dari postulat laporan menyatakan


bahwa ibuprofen mengganti Ciprofibrate
dari tempat pengikatnya, sehingga
mengubah dosis aman menjadi beracun.
Namun, harus dikatakan bahwa mekanisme

36

interaksi ini adalah jarang sehingga ada


kemungkinan bahwa beberapa faktor lain
mungkin berkontribusi terhadap apa yang
Clofibrate

Hormonal

Kontrasepsi oral

contraceptives meningkatkan

terjadi.
Sebuah studi komparatif pada pria, wanita

Catatan dari sudi ini

dan wanita mnggunakan kombinasi

menunjukkan pertanyaan

klirens

kontrasepsi oral menemukan bahwa klirens apakah penggunaan

clofibrate, tetapi

Clofibrate meningkat menjadi 48% pada

bersama secara

signifikasi ini

pemberian kombinasi kontrasepsi oral,

signifikan menurunkan

tidak jelas

ternyata meningkatkan clofibrate

efikasi clofibrate, tetapi

glucuronidasi. Studi lain menemukan

hal ini akan terlihat lebih

bahwa kombinasi kontrasepsi oral

baik memonitor untuk

meningkatkan ekskresi asam clofibrat

meningkatkan kadar

glukuronida (bentuk aktif clofibrate)

lipid darah. Yang harus

sebesar 25%.

diperhatikan bahwa
kombinasi kontrasepsi
oral dapat menimbulkan
efek samping yang
serius pada kadar lipid,

37

dan hal ini dapat


merusak efek
pengobatan.
Clofibrate

Probenecid

Kadar plasma

Probenecid

Sebuah studi farmakokinetik pada 4 subyek

clofibrate kira-

menurunkan kerja

sehat diberikan clofibrate 500 mg setiap 12

kira 2 kali dari

ginjal dan metabolit

jam ditemukan bahwa probenecid 500 mg

probenecid,

klirens clofibrate oleh

setiap 6 jam selama 7 hari hampir dua kali

tetapi secara

penghambatan

steady state kadar asam clofibrat dari 2,5-

klinik tidak jelas. konjugasinya dengan

9,1 mg/L.

asam glukuronit.
Informasi klinik dari
interaksi ini ragu-ragu.
Hal ini tidak dapat
Gemfibrozil

Antacide

Antasida dapat

ditaksir
Penurunan ini tidak

menurunkan

diketahui, tetapi hal ini ginjal dan hati menemukan bahwa

menyarankan bahwa

absorpsi

menyatakan bahwa

penggunaan bersama antasida (aluminium

gemfibrozil diberikan 1-

gemfibrozil

gemfibrozil diabsorpsi

hidroksida, aluminium magnesium silica

2 jam sebelum antasida.

kurang oleh antasida

hidrat) menurunkan kadar plasma

Studi lebih lanjut

pada usus

maksimum gemfibrozil sekitar 50-70% dan diperlukan untuk

Sebuah studi pada pasien dengan penyakit

Para penulis

38

Gemfibrozil

Psyllium

AUC gemfibrozil

AUC sekitar 30-60%. Nilai yang tepat

mengkonfirmasi

tidak diberikan pada teks tersebut.


Ketika 10 subyek sehat diberikan

penemuan ini.
-

diturunkan oleh

gemfibrozil 600 mg dengan atau 2 jam

Psyllium

setelahnya , 3 g psylium dalam 240 mL air,


AUC gemfibrozil diturunkan sekitar 10%.
Perubahan ini dalam bioavailabilitas
hampir kecil pada signifikan secara klinik.
Asam nikotinit (70-100 g/kg per menit

Niacin (asam Aspirin

Aspirin

Kemungkinan

nikotinat)

menurunkan

alasannya adalah bahwa dalam bentuk infuse di atas 6 jam)

pembersihan

salisilat bersaing

diberikan pada 6 subyek sehat. Ketika

reaksi yang

dengan asam nikotinat

subyek tersebut juga diberikan aspirin 1 g

terjadi dengan

untuk dimetabolisme

secar oral 2 jam setelah pemberian infusa

niacin, tetapi ada oleh glisin konjugasi

dimulai, ditandai naiknya kadar plasma

beberapa fakta

dalam hati sehingga

asam nikotinit, dan klirensnya menurun

bahwa hal

klirens asam nikotinat

sebesar 30-54%.

tersebut juga

berkurang,

dapat

mengakibatkan

meningkatkan

kenaikan kadarnya

kadar plasma
39

Niacin

Nikotin

niacin
Reaksi

Sebuah laporan kasus mengemukakan

pembilasan tidak

seorang wanita yang telah mengambil

menyenangkan

nicotinic acid 250 mg dua kali sehari

terjadi pada

selama 3 tahun tanpa masalah, serta

wanita yang

nifedipine, ranitidine, kolestiramin dan besi

mengonsumsi

sulfat. Setelah laryngectomy untuk kanker

niacin ketika dia

laring, dia mengulang semua obat kecuali

mulai

kolestiramin dan mulai menggunakan patch

menggunakan

transdermal nikotin 21 mg per hari untuk

patch

mencoba untuk berhenti merokok. Pada

transdermal

beberapa kejadian, tak lama setelah

nikotin.

mengkonsumsi asam nikotinat, dia

mengalami peristiwa pembilasan tidak


menyenangkan yang berlangsung sekitar 30
menit. Tidak ada peristiwa lebih lanjut
Statin

ACE inhibitor Secara umum

ketika asam nikotinat yang dihentikan


Analisis retrospektif dari data studi klinis

statin tidak

tidak menemukan bukti bahwa keselamatan

menunjukkan

lovastatin telah diubah oleh penggunaan


40

interaksi dengan

inhibitor ACE ditentukan di 142 pasien .

ACE inhibitor

Analisis retrospektif lain data studi klinis


tidak menemukan bukti bahwa keselamatan
atau kemanjuran fluvastatin telah diubah
oleh penggunaan ACE inhibitor yang tidak
ditentukan . Demikian juga , produsen
Inggris atorvastatin mengatakan bahwa
dalam studi klinis itu diberikan dengan
inhibitor ACE tanpa bukti interaksi yang
merugikan yang signifikan . Sebuah studi
pada subyek sehat menemukan bahwa
simvastatin tidak berpengaruh pada
farmakokinetik atau efek ACE - inhibitor
ramipril atau metabolitnya . Demikian
pula , tidak ada bukti interaksi yang
merugikan klinis penting ditemukan ketika
moexipril digunakan dengan obat penurun

Lovastatin

Lisinopril

Terjadi

kolesterol (tidak secara khusus bernama)


Sebuah laporan terisolasi mengemukakan

41

(ACE

hiperkalaemia

diabetes tipe I (menerima insulin) dengan

inhibitor)

pada penderita

hipertensi dan hiperlipidemia yang

diabetes yang

mengalami myositis dan hiperkalemia berat

menggunakan

(serum kalium 8,4 mmol /L) ketika diberi

lovastatin dengan

lovastatin 20 sampai 40 mg setiap hari

lisinopril

dengan lisinopril 50 mg per hari. Kalium


serumnya kembali ke sekitar 5,5 mmol / L
setelah lovastatin dihentikan dan dosis
lisinopril menurunkan (20 mg per hari).
Sekitar 3 bulan kemudian , pasien kembali
menggunakan lovastatin, tapi setelah
menggunakan 2 dosis saja dia kembali
mengalami myositis parah dan
hiperkalemia, yang hilang setelah
lovastatin dihentikan. Hal tersebut terjadi
karena kombinasi efek hyperkalaemic dari
lisinopril, terjadi pelepasan kalium
intraseluler ke dalam aliran darah yang
terkait dengan myositis yang disebabkan

42

oleh lovastatin, dan kecenderungan untuk


hiperkalemia karena diabetes dan gangguan
Atorvastatin

Simvastatin

Lisinopril

Amiodarone

Terjadi

ginjal ringan .
Laporan kasus mengemukakan terjadinya

pancreatitis pada

pakreatitis akut pada pasien yang telah

pasien yang

menggunakan lisinopril 10 mg setiap hari

menggunakan

dengan atorvastatin 20 mg sehari selama 9

atorvastatin

bulan.

dengan lisinopril
Terjadi myopati Amiodarone

Miopati ( nyeri otot klinis yang signifikan

saat amiodarone merupakan inhibitor

dengan kreatinin kinase setidaknya 10 kali

diberikan dengan berbagai isoenzim

batas atas normal telah dilaporkan pada 6

dosis tinggi

sitokrom P450. Apakah % dari pasien yang menerima simvastatin

simvastatin .

itu menghambat

80 mg setiap hari dengan amiodaron.

Kasus myopathy metabolisme

Seorang pria 77 tahun menggunakan

dan

simvastatin dan statin

beberapa obat termasuk amiodarone 100

rhabdomyolysis

secara ekstensif

mg setiap hari dan simvastatin 20 mg

telah dilaporkan

dimetabolisme lain, dan sehari, terjadi peningkatan nyeri

pada pasien yang dengan demikian

ekstremitas bawah dan penggelapan urin

menggunakan

nya 3 minggu setelah dosis simvastatin nya

meningkatkan risiko

43

kombinasi.

toksisitas otot, tidak

meningkat menjadi 40 mg per hari. Dia

diketahui.

didiagnosis dengan rhabdomyolysis


sekunder untuk penggunaan simvastatin,
meskipun komentar kemudian
menyarankan bahwa amiodaron bisa
memberikan kontribusi. Dua kasus lainnya
dari rhabdomyolysis pada pasien yang
memakai amiodaron dengan simvastatin
(satu melibatkan klaritromisin), juga telah

Fluvastatin

Losartan

Fluvastatin tidak Kemungkinan

dilaporkan
Dalam studi acak crossover 12 subyek

Tak ada peneysuaian

mengubah

dikarenakan fluvastatin sehat diberi losartan 50 mg di pagi hari

dosis losartan yang

farmakokinetik

menghambat konversi

selama 7 hari, diikuti dengan fluvastatin 40 diperlukan pada

losartan atau

losartan menjadi E-

mg pada waktu tidur selama 7 hari, dan

penggunaan kombinasi

metabolit aktif

3174 smelalui

kemudian kedua obat digunakan bersama

ini.

penghambatan sitokrom selama 7 hari. Ditemukan bahwa

Simvastatin

Irbesartan

Irbesartan tidak

P450 isoenzim

farmakokinetik steady-state dari losartan

CYP2C9

dan metabolit aktif, E - 3174, tidak secara


-

signifikan diubah oleh fluvastatin.


Sebuah studi di 12 subyek sehat

44

mengubah

menemukan bahwa irbesartan 300 mg tidak

farmakokinetik

berpengaruh signifikan terhadap

simvastatin

farmakokinetika dosis 50 mg simvastatin


tunggal, atau asam simvastatin metabolit,

Simvastatin

Pravastatin

Atorvastatin

Telmisartan

Olmesartan

Antasida

Telmisartan tidak

dan kombinasi ini ditoleransi dengan baik


Tidak ada interaksi klinis yang relevan

mengubah

dicatat ketika telmisartan diberikan dengan

farmakokinetik

simvastatin

simvastatin
Olmesartan tidak

Tidak ada interaksi secara klinis yang

berinteraksi

relevan olmesarta dengan pravastatin pada

dengan

subyek sehat

pravastatin
Antasida

Dalam sebuah studi dosis ganda, 18 pasien Tidak diperlukan untuk

atau

aluminium/

diberi atorvastatin 10 mg sehari selama 15

menghindari

pravastatin

magnesium

hari dengan 30 ml antasida

penggunaan bersama

hidroksida

aluminium/magnesium hidroksida

antasida aluminium/

menyebabkan

(Maalox TC) 4 kali sehari selama 17 hari.

magnesium hidroksida,

penurunan

Kadar serum maksimum dan AUC

juga tidak diperlukan

moderat

atorvastatin berkurang 34 %, dan tingkat

peningkatan dosis

45

bioavailabilitas

penyerapan juga berkurang oleh adanya

atorvastatin atau

atorvastatin dan

antasida. Namun, penurunan LDL -

pravastatin

pravastatin, tapi

kolesterol tetap sama . Penggunaan

efikasi penurun

bersamaan dari antasida yang sama

lipid atorvastatin

(Maalox TC) 15 mL 4 kali sehari, diberikan

dan pravastatin

1 jam sebelum pravastatin, mengurangi

tidak dipengaruhi

bioavailabilitas dosis 20 mg pravastatin


tunggal sebesar 28 %. Perubahan ini tak
sebanyak dibandingkan yang terlihat
dengan makanan, yang tidak mengubah

Rosuvastatin

Antasida

efekasi pravastatin
Sebuah studi di mana antasida

Pemisahan 2 jam

aluminium/

aluminium/magnesium hidroksida

dianjurkan pada

magnesium

mengurangi tingkat dosis 40 mg

penggunaan bersama

hidroksida

rosuvastatin sebesar 54 %. Tidak ada

menyebabkan

interaksi klinis yang signifikan terlihat

penurunan

ketika diberi dosis 2 jam secara terpisah

Antasida

moderat
bioavailabilitas

46

Fluvastatin

Flukonazol

Rosuvastatin
Flukonazol

Flukonazol

Sebuah studi acak double-blind pada 12

Pasien yang diberikan

meningkatkan

menghambat sitokrom

subyek sehat menemukan bahwa

flukonazol dengan

kadar fluvastatin P450 isoenzim

flukonazol (400 mg pada hari 1 diikuti 200 fluvastatin harus

CYP2C9 dan CYP3A4. mg setiap hari selama 3 hari) meningkatkan diberitahu untuk
Fluvastin

AUC dosis tunggal 40 mg fluvastatin

melaporkan tanda-tanda

dimetabolisme di

sebesar 84 % dan meningkatkan kadar

miopati dan

CYP2C9

plasma maksimumnya sebesar 44 % .

rhabdomyolysis

Farmakokinetik flukonazol tidak

mungkin (seperti nyeri

dipengaruhi

otot yang tidak jelas


penyebabnya, nyeri atau
kelemahan atau urin
berwarna gelap). Jika
terjadi miopati, statin

Atorvastatin

Itraconazole

Itraconazole

Itrakonazol berpotensi

Sepuluh subyek sehat diberi itraconazole

harus dihentikan segera


Penggunan kombinasi

meningkatkan

menghambat CYP3A4

200 mg sehari selama 5 hari dengan dosis

antijamur azol dengan

kadar

tunggal 40 mg atorvastatin pada hari 4.

atorvastatin harus

atorvastatin

Itraconazole meningkatan AUC asam

dihindari. setiap pasien

atorvastatin dan atorvastatin lakton 4 kali

yang diberikan
47

lipat dan 3 kali lipat, masing-masing, dan

atorvastatin dengan azol

meningkatkan waktu paruhnya 3 kali lipat

harus diberitahu untuk

dan 2 kali lipat, masing-masing. Nilai AUC melaporkan tanda-tanda


aktif dan total HMG - CoA reduktase

miopati dan

inhibitor meningkat 1,6 dan 1,7 kali lipat,

rhabdomyolysis (seperti

masing-masing. Dalam sebuah penelitian

nyeri otot yang tidak

serupa, dosis yang sama dari itrakonazol

jelas penyebabnya, nyeri

meningkatkan AUC atorvastatin sebesar

atau kelemahan atau urin

2,5 kali lipat dan atorvastatin lakton sekitar berwarna gelap ). Jika
tiga kali lipat. Studi lain juga menunjukkan terjadi miopati, statin
bahwa itraconazole meningkatkan kadar

harus dihentikan segera.

atorvastatin.
Dalam review laporan spontan FDA dari
statin rhabdomyolysis yang mencakup
periode Nopember 1997 sampai Maret
2000, antijamur azol yang berpotensi
terlibat dalam 2 kasus rhabdomyolysis
Fluvastatin

Itraconazole

Itraconazole

Itrakonazol berpotensi

yang melibatkan atorvastatin


Dalam sebuah studi itraconazole 100 mg

48

tidak

Lovastatin

Itrakonazol

menghambat CYP3A4

setiap hari selama 4 hari tidak secara

mempengaruhi

signifikan mempengaruhi farmakokinetik

farmakokinetik

fluvastatin, terlepas dari peningkatan kecil

Fluvastatin
Itrakonazol

Itrakonazol berpotensi

pada waktu paruhnya


Dalam studi crossover double-blind pada

meningkatkan

menghambat CYP3A4

12 subyek sehat Itrakonazol 200 mg sehari dengan itrakonazol harus

kadar lovastatin

atau plasebo diberikan selama 4 hari

Penggunaan lovastatin
dihindari. Jika

dengan dosis oral 40 mg tunggal lovastatin penggunaan azol penting


pada hari 4. Rata-rata konsentrasi puncak

sebaiknya tidak

plasma dan 24 jam AUC lovastatin

menggunakan lovastatin

meningkat lebih dari 20 kali lipat.

atau statin lainnya

Konsentrasi plasma puncak dari metabolit


aktif lovastatin, asam lovastatin, meningkat
13 kali lipat ( kisaran 10-23 kali lipat ) dan
AUCnya meningkat 20 kali lipat. Aktivitas
kinase creatine dari satu subjek meningkat
10 kali lipat, tetapi dalam 11 subyek
lainnya tidak berubah. Studi lain juga
menemukan perubahan farmakokinetik

49

serupa. Laporan singkat menyebutkan juga


terjadi rhabdomyolysis parah pada satu
pasien yang diberikan lovastatin dan
itrakonazol.
Dalam review laporan spontan FDA dari
statin rhabdomyolysis yang mencakup
periode Nopember 1997 sampai Maret
2000, antijamur azol yang berpotensi
terlibat dalam 6 kasus rhabdomyolysis
Pravastatin

Flukonazol

Flukonazol tidak Flukonazol

yang melibatkan lovastatin


Sebuah studi acak double-blind pada 12

mempengaruhi

menghambat sitokrom

subyek sehat menemukan bahwa

farmakokinetik

P450 isoenzim

flukonazol (400 mg selama 1 hari diikuti

Pravastatin

CYP2C9 dan CYP3A4 200 mg setiap hari selama 3 hari) tidak

berpengaruh signifikan terhadap


farmakokinetika dosis tunggal 40 mg
Statin

Beta bloker

pravastatin
Dalam sebuah studi di 24 subyek sehat

Tidak ada tindakan

menyebabkan

farmakokinetik 40 mg dosis tunggal

pencegahan khusus

perubahan secara

fluvastatin tidak terpengaruh oleh

tampaknya akan

Propranolol tidak

50

klinis relevan

penggunaan bersamaan propranolol 40 mg diperlukan jika beta

dengan

setiap 12 jam selama 3 hari . Demikian

blockers yang diberikan

farmakokinetik

pula , dosis yang sama dari propranolol

bersamaan dengan statin

fluvastatin,

disebabkan kurang dari pengurangan 18 %

lovastatin atau

pada AUC lovastatin 20 mg dan

pravastatin.

metabolitnya , dan sederhana mengurangi

Dalam studi

AUC pravastatin 20 mg dan metabolitnya

klini, keamanan

sebesar 16 sampai 23%. Perubahan ini

dan efikasi statin

kecil dan tidak relevan secara klinis .

tidak diubah oleh

Analisis retrospektif dari data studi klinis

penggunaan

tidak menemukan bukti bahwa keselamatan

bersamaan beta

atau kemanjuran fluvastatin telah diubah

blocker.

oleh penggunaan beta blockers (tidak


ditentukan). Demikian pula, dalam analisis
yang lain, tidak ada bukti bahwa
keselamatan atau kemanjuran lovastatin
telah diubah oleh selektif beta blocker
(atenolol terutama, metoprolol dan
labetalol) atau non - selektif beta blocker

51

(terutama propranolol, nadolol dan


timolol). Demikian juga, produsen
atorvastatin mengatakan bahwa dalam studi
klinis itu digunakan bersamaan dengan beta
blocker tanpa bukti interaksi yang
Atorvastatin

Fluvastatin

Colestipo

Kolestiramin

Colestipol

Kemungkinan bahwa

merugikan yang signifikan


Sebuah studi di mana atorvastatin dan

menunjukkan

bile-acid binding resin

colestipol diberi bersamaan ditemukan

adanya interaksi mengikat statin dalam

bahwa meskipun kadar serum atorvastatin

dengan

usus dan dengan

telah berkurang sekitar 25 % , total

atorvastatin

demikian mengurangi

penurunan kadar LDL - kolesterol lebih

jumlah statin yang

besar daripada ketika masing-masing obat

tersedia untuk

diberikan sendiri

Kolestiramin

penyerapan
Kemungkinan bahwa

Kolestiramin 8 g diberikan pada saat yang

menurunkan

bile-acid binding resin

sama seperti fluvastatin 20 mg menurunkan minimal 4 jam setelah

kadar plasma

mengikat statin dalam

AUC dan kadar plasma maksimal

fluvastatin, tetapi usus dan dengan

fluvastatin sebesar 89 dan 96 % , masing-

efek penurun

demikian mengurangi

masing, di 19 subyek sehat. Ketika

lipid meningkat

jumlah statin yang

fluvastatin diberi 2 jam setelah

Gunakan fluvastatin
kolestiramin

52

dengan

tersedia untuk

kolestiramin tersebut, AUC dan kadar

penggunaan

penyerapan

plasma maksimum fluvastatin berkurang

bersama

lebih dari 50 %. Dalam studi lain dalam 20


subyek sehat, AUC dan kadar plasma
maksimum fluvastatin berkurang 51 dan 82
% , masing-masing, ketika fluvastatin
diambil 4 jam setelah kolestiramin 8 g dan
makan. Meskipun ada pengurangan
ditandai dalam bioavailabilitas fluvastatin,
penelitian lain dalam jumlah besar pasien
hiperkolesterol telah menunjukkan bahwa
penggunaan bersamaan sebenarnya
memiliki efek aditif penurun lipid. Pada
bagian pertama dari studi ini, fluvastatin
diberikan 4 jam setelah kolestiramin, tetapi
penelitian lain tidak menunjukkan apakah

Lovastatin

Olesevelam

Olesevelam tidak
menunjukkan

atau tidak dosis dipisahkan


Sebuah studi crossover open- label di 22
subyek sehat menemukan bahwa

53

interaksi dengan

farmakokinetik lovastatin 20 mg diberikan

lovastatin

dengan makan tidak signifikan terpengaruh


ketika colesevelam 2,25 g diberikan pada

Pravastatin

Kolestiramin

Kolestiramin

Kemungkinan bahwa

waktu yang sama.


Dalam penelitian secara acak 33 pasien

menurunkan

bile-acid binding resin

dengan hiperkolesterolemia primer diberi

diminimalkan dengan

kadar plasma

mengikat statin dalam

pravastatin 5, 10, atau 20 mg dua kali

memisahkan pemberian

pravastatin,

usus dan dengan

sehari sebelum makan pagi dan makan

keduanya, gunakan

tetapi efek

demikian mengurangi

malam selama 4 minggu dan kemudian

kolestiramin setidaknya

penurun lipid

jumlah statin yang

selama 4 minggu mereka juga

1 jam setelah

meningkat

tersedia untuk

menggunakan kolestiramin 24 g sehari .

pravastatin. Atau saat

dengan

penyerapan

Kolestiramin ini digunakan setidaknya satu makan, dan pravasatin

penggunaan

jam setelah pravastatin tersebut. Terlepas

bersama

dari kenyataan bahwa kolestiramin

Efek interaksi dapat

saaat tidur

mengurangi bioavailabilitas pravastatin


dengan 18-49 % , penurunan kadar lipid
darah ditingkatkan dengan penggunaan
bersama. Sebuah studi terkait dalam 18
subyek menemukan bahwa kolestiramin

54

mengurangi bioavailabilitas pravastatin


sekitar 40 % bila diberikan pada saat yang
sama, tetapi hanya perubahan
farmakokinetik kecil dan tidak signifikan
secara klinis terjadi ketika pravastatin yang
diberikan satu jam sebelum atau 4 jam
setelah kolestiramin tersebut. Demikian
pula, sebuah penelitian multisenter yang
melibatkan 311 pasien menemukan bahwa
penggunaan kombinasi pravastatin 40 mg
setiap hari dan kolestiramin 12 g sehari
sangat efektif dalam pengobatan
Atorvastatin

Flukonazol

Flukonazol

hiperkolesterolemia.
Sebuah laporan kasus mengemukakan

meningkatkan

seorang pria 76 tahun menggunakan

kadar fluvastatin

beberapa obat , termasuk pravastatin 80 mg

tetapi tidak

setiap hari dengan flukonazol 150 mg

pravastatin.

setiap hari, tidak banyak peristiwa selama

sekitar 18 bulan. Karena respon yang tidak

55

cukup untuk pravastatin ia menggantinya


dengan Atorvastatin 40 mg per hari. Dalam
satu minggu ia menderita dyspnoea ,
miopati, rhabdomyolysis dan gagal ginjal.
Meskipun kedua obat dihentikan ia
kemudian meninggal karena gagal organmulti. Para penulis berpendapat bahwa
interaksi antara atorvastatin dan flukonazol
yang paling mungkin untuk penjelasan
Pravastatin

Colestipol

Colestipol

Kemungkinan bahwa

rhabdomyolysis tersebut.
Colestipol mengurangi bioavailabilitas

menurunkan

bile-acid binding resin

pravastatin di 18 subyek sekitar 50 %,

diminimalkan dengan

kadar plasma

mengikat statin dalam

tetapi tidak ada penurunan bioavailabilitas

memisahkan pemberian

pravastatin,

usus dan dengan

terlihat saat pravastatin diberikan 1 jam

keduanya, gunakan

tetapi efek

demikian mengurangi

sebelum colestipol dan makan

pravastatin 1 jam

penurun lipid

jumlah statin yang

sebelum colestipol dan

meningkat

tersedia untuk

makan. Atau gunakan

dengan

penyerapan

colestipol saat makan,

penggunaan

Efek interaksi dapat

dan pravasatin saaat

56

Statin

Calcium-

bersama
Meningkatnya

Diltiazim dan verafamil Produsen amlodipine mengemukakan

tidur
Hati-hati penggunaan

(calcium channel

bahwa amlodipine tidak mempengaruhi

obat yang dimetabolisme

bloker) menghambat

farmakokinetik atorvastatin. Mereka juga

oleh sitokrom P450

diberikan dengan sitokrom P450

mencatat bahwa tidak ada interaksi klinis

isoenzim CYP3A4

Kalsium -

yang signifikan terlihat pada studi klinis di ( misalnya kalsium -

channel bloker kadar plasma


Statin ketika

isoenzim CYP3A4

channel blocker, yang bertanggung

mana atorvastatin digunakan dengan

channel blockers ) yang

Kasus terisolasi

jawab dalam

antihipertensi, termasuk kalsium - channel

memiliki potensi untuk

dari

metabolism lovastatin,

blockers non spesifik,. Seorang pria 60

berinteraksi

rhabdomyolysis

simvastatin, dan

tahun menggunakan atorvastatin 20 mg

telah terjadi

atorvastatin. Sehingga

sehari, mengalami rhabdomyolysis 3

sebagai akibat

penggunaan bersama

minggu setelah diltiazem ( inhibitor

dari interaksi ini. dengan obat ini

CYP3A4 ) diberikan. Kasus lain yang

Namun, secara

menyebabkan kadar

serupa juga telah dilaporkan. Sebuah studi

keseluruhan ,

statin meningkat.

retrospektif efek lovastatin dan obat

tampaknya

antihipertensi menemukan bahwa ketika

masalah dengan

kalsium - channel blockers ( diltiazem ,

kombinasi statin

nifedipine atau verapamil ) digunakan

dan calcium

dalam kombinasi dengan lovastatin ada

57

channel blocker

tambahan 3 sampai 5 % dalam menurunkan

(khususnya tipe

LDL - kolesterol , yang marjinal secara .

dihidropiridin)

Studi farmakokinetik telah menunjukkan

jarang terjadi.

bahwa diltiazem oral meningkatkan AUC


dan kadar serum maksimum lovastatin
sekitar 4 kali lipat. Dalam studi lain,
lovastatin 20 mg dan 5 mg isradipine
diberikan kepada 12 subyek sehat baik
sendiri atau bersama-sama selama 5 hari.
Isradipine mengurangi AUC lovastatin
sebesar 40 % , pada laki-laki tapi tidak

Simvastatin

Karbamazepin Karbamazepin
menurunkan

Karbamazepin

perempuan
Pada studi acak cross over pada 12 subyek Pemantauan penggunaan

diketahui sebagai

sehat diberikan karbamazepin 200 mg

kadar simvastatin penginduksi yang poten sehari selama 2 hari, lalu 300 mg 2 kali
dari sitokrom P450

sehari selama 12 hari dengan dosis tunggal

isoenzim CYP3A4

80 mg simvastatin 12 jam setelah dosis

dimana simvastatin

akhir karbamazepin. AUC dan kadar

dimetabolisme

maksimum simvastatin diterunkan sekitar

bersama untuk mencek


efektifitas simvastatin.

58

75% dan 68%, masing-masing, serta AUC


dan kadar maksimum asam simvastatin
(metabolit aktif simvastatin) yang
diturunkan sekitar 82% dan 69%, maisngEzetimib

Statin

Siklosporin

Colchicine

masing.
Dalam suatu studi , 8 pasien transplantasi

Pasien yang memakai

ezetimibe dan

ginjal stabil mendapat siklosporin yang

siklosporin, ezetimibe

siklosporin

diberikan 10 mg dosis tunggal ezetimibe .

harus dimulai pada dosis

kemungkinan

Bila dibandingkan dengan data dari subyek 5 mg sehari atau kurang

bisa meningkat

kontrol sehat lain, AUC ezetimibe

oleh penggunaan

ditemukan3,4 kali lipat lebih tinggi pada

secara bersama
Tiga laporan

Interaksi antara

pasien yang memakai siklosporin


Seorang pria 70 tahun yang sudah

Semua pasien yang

kasus

simvastatin dan

menggunakan fluvastatin 80 mg sehari

menggunakan statin

menunjukkan

Colchicine terjadi

selama 2 tahun mulai menggunakan

harus diperingatkan

adanya miopati

karena kedua obat

colchicine 1,5 mg sehari selama serangan

tentang gejala miopati

atau

dimetabolisme oleh

gout arthritis. Dalam waktu 3 hari ia

dan dmemberitahu untuk

rhabdomyolysis

sitokrom P450

merasa mual dan mulai mengalami nyeri

melaporkan jika terjadi

pada pasien yang isoenzim CYP3A4.

otot dan kelemahan. Ketika memasuki

nyeri otot atau

diberikan

rumah sakit ia ditemukan memiliki gagal

kelemahan. Ini akan

Tingkat

._

Namun, interaksi yang

59

colchicine

terlihat dengan

ginjal akut ure dan creatine kinase

lebih baik untuk

dengan

fluvastatin dan

meningkat, dan didiagnosis dengan

memperkuat saran ini

fluvastatin,

pravastatin tidak ada

rhabdomyolysis. Kedua obat dihentikan

jika mereka diberikan

pravastatin atau

penjelasan lengkap. P - dan ia mengalami pemulihan penuh lebih

simvastatin.

glikoprotein juga telah

dari 2 bulan. Dia akhirnya distabilkan

Tampaknya

terlibat

kembali dengan fluvastatin tanpa insiden.

kemungkinan

Seorang wanita 65 tahun yang sudah

bahwa interaksi

menggunakan pravastatin 20 mg sehari

bisa terjadi

selama 6 tahun diberikan colchicine 1,5 mg

antara colchicine

sehari selama menderita gout. Dalam waktu

dan statin

20 hari ia telah mengalami kelemahan otot

apapun.

di kaki dan memiliki creatine kinase yang

colchicine

sedikit meningkat. Diagnosis miopati


sehingga penggunaan colchicine dan
pravastatin dihentikan . Kelemahan hilang
seminggu berikutnya. Colchicine ini
kemudian diberikan sendirian dan miopati
tidak terjadi. Seorang pasien dengan gagal
ginjal kronis yang sudah menggunakani

60

simvastatin selama 2 tahun diberikan


colchicine untuk gout. Dalam waktu 2
minggu ia mengalami kelemahan otot, yang
didiagnosis sebagai miopati. Kedua obat
Rhabdomyolysis Danazol (dan

dihentikan dan gejala hilang.


Seorang pria 72 tahun menggunakan

Produsen simvastatin

atau

parah dan

doxycycline) yang

atenolol, aspirin, dipyridamole dan

menganjurkan bahwa

simvastatin

mioglobinuria

mungkin hepatotoksik, lovastatin 20 mg dua kali sehari dirawat di dosisnya tidak boleh

dialami seorang

yang menyebabkan

rumah sakit setelah mengeluh mialgia

melebihi 10 mg per hari

pria yang

penurunan

selama 12 hari terakhir, dan urin coklat

dengan adanya danazol.

menggunakan

metabolisme

selama 5 hari terakhir. Kondisinya

Tampaknya baik lebih

Lovastatin

Danazol

lovastatin sekitar lovastatin, atau danazol didiagnosis sebagai rhabdomyolysis parah

untuk memperkuat

dua bulan setelah memiliki efek toksik

dan mioglobinuria. Sekitar 2 bulan

gejala miopati dan

danazol

langsung pada otot.

sebelumnya ia telah mulai menggunakan

memberitahu pasien

ditambahkan.

Danazol menghambat

danazol 200 mg tiga kali sehari dan

untuk melaporkan setiap

Laporan lain

sitokrom P450

prednison, dan satu bulan sebelumnya ia

nyeri otot yang tidak

mengemukakan

isoenzim CYP3A4

telah menerima selama 10 hari doksisiklin

dapat dijelaskan, nyeri

interaksi yang

dimana simvastatin dan 100 mg dua kali sehari. Aspirin dan

sama dengan

lovastatin

atau kelemahan

lovastatin dihentikan ( danazol dihentikan 4

61

simvastatin

dimetabolisme, yang

hari sebelum terjadi dan doksisiklin

akan menyebabkan

dihentikan 5 hari sebelum timbulnya

kadar statin meningkat , gejala), dan semua gejala-gejala hilang. Uji


sehingga terjadi miopati laboratorium normal dalam waktu 2
dan rhabdomyolysis

minggu. Seorang pria 68 tahun yang sudah


menggunakan simvastatin 40 mg sehari
jangka panjang tanpa masalah mengalami
rhabdomyolysis (nyeri otot progresif dan
kelemahan, urin berwarna seperti teh,
gangguan ginjal, dan kritin phosphokinase
meningkat) dalam waktu 3 minggu mulai
dari pemberian danazol 200 mg tiga kali
sehari. Dia diberi hemodialisis dan

Statin

Diuretic

Keamanan dan

kemudian sembuh.
Analisis retrospektif dari data studi klinis

efikasi statin

tidak menemukan bukti bahwa keselamatan

tidak berubah

atau efikasi lovastatin berubah oleh

oleh penggunaan

penggunaan potassium-sparing diuretik

bersama dengan

(hydrochlorothiazide dengan triamterene

62

diuretic

atau amilorid), atau diuretik thiazide


(kebanyakan hidroklorotiazid). Studi
retrospektif yang lain, dari 19 pasien
menemukan bahwa penambahan lovastatin
pada pengobatan diuretik menyebabkan 30
% penurunan kadar kolesterol total
serum selama satu bulan, diikuti dengan
kenaikan sekitar 20 %. Pada lebih dari 13
pasien, penambahan pengobatan diuretik
untuk lovastatin menyebabkan penurunan
20 % dalam kolesterol total serum selama
satu bulan dan kemudian naik kembali 20
% menjadi nilai dasar. Diuretik yang
digunakan adalah furosemid (16 pasien),
triamterene / hydrochlorothiazide (7),
hydrochlorothiazide (8), indapamide (1).
Penurunan dan kenaikan berikutnya kadar
kolesterol serum terjadi pada semua pasien
kecuali hanya satu yang menggunakan

63

Statin

Everolimus

Everolimus tidak

indapamide
Dalam sebuah studi dosis tunggal pada

mengubah

subyek sehat everolimus tidak mengubah

farmakokinatik

farmakokinetik atau aktivitas reduktase

statin

HMG - CoA atorvastatin atau pravastatin

sampai batas klinis yang relevan .


Farmakokinetik everolimus tidak berubah
Statin

Ezetimibe

oleh adanya statin


Dalam studi acak crossover, 18 subyek

Setiap pasien yang

menunjukkan

sehat diberi ezetimibe 10 mg sehari,

menggunakan statin

interaksi

lovastatin 20 mg sehari atau kedua obat

yang juga diberikan

farmakokinetik

dalam kombinasi selama 7 hari. Kombinasi ezetimibe harus

yang merugikan

ini ditoleransi dengan baik , dan tidak ada

dengan

interaksi farmakokinetik signifikan tercatat. melaporkan tanda-tanda

atorvastatin,

Dalam studi terkontrol plasebo 12 subyek

miopati dan

fluvastatin,

sehat dengan hiperkolesterolemia diberi

kemungkinan

lovastatin,

ezetimibe 10 mg setiap hari dengan

rhabdomyolysis (nyeri

rosuvastatin atau

rosuvastatin 10 mg sehari selama 14 hari .

otot yang tidak jelas

simvastatin.

Kombinasi tersebut ditahan dengan baik

penyebabnya, nyeri atau

Namun,

(tidak ada perubahan signifikan dalam

kelemahan atau urin

Ezetimibe ttidak

diberitahu untuk

64

penggunaan

enzim hati atau kreatinin fosfokinase

bersamaan dapat

mencatat ), farmakokinetik kedua obat

meningkatkan

tidak berubah secara signifikan, dan

risiko miopati

disempurnakan menurunkan LDL -

berwarna gelap )

kolesterol tercatat, yang dianggap


Fluvastatin

Pravastatin

Bezafibrat

Fenofibrate

Kadar

Fibrat dapat

menguntungkan secara klinis.


Dalam satu studi bezafibrate 200 mg tiga

fluvastatin

menghambat

kali sehari meningkatkan AUC dan tingkat

ditingkatkan oleh metabolisme statin ,

maksimum fluvastatin 20 mg setiap hari

adanya

tetapi bukan karena

oleh sekitar 50 sampai 60 % .

bezafibrat

mereka menghambat

Farmakokinetik bezafibrate tidak

sitokrom P450

terpengaruh

isoenzim CYP3A4
-

Sebuah studi dosis tunggal pada 23 subyek

Kadar
pravastatin

sehat menemukan bahwa penggunaan

ditingkatkan oleh

bersamaan pravastatin 40 mg dan 201 mg

adanya

fenofibrate tidak berpengaruh terhadap

fenofibrate

farmakokinetika kedua obat, tetapi

peningkatan moderat dalam pembentukan


metabolit pravastatin non toksik terlihat.
65

Ini tidak dianggap penting secara klinis.


Dalam sebuah studi multi-dosis pravastatin
40 mg per hari diberikan kepada 23 subyek
sehat dengan fenofibrate 160 mg sehari.
Fenofibrate meningkatkan kadar
maksimum dan AUC pravastatin sekitar 40
% dan 30 % , masing-masing. Kenaikan
yang sama juga terlihat untuk metabolit
utama pravastatin. Kombinasi ini
ditoleransi dengan baik , dan peningkatan
dianggap sederhana . Namun, laporan
kasus mengemukakan seorang pasien yang
menggunakan fenofibrate 300 mg sehari,
mengalami rhabdomyolysis setelah mulai
Atorvastatin

Asam fusidat

Rhabdomyolysis

menggunakan pravastatin 10 mg per hari


Seorang pasien dengan transplantasi ginjal Akan lebih baik untuk

atau

terjadi pada

dan diabetes menggunakan berbagai obat

mengingatkan pasien

simvastatin

pasien yang

yang diberikan atorvastatin 10 mg sehari

yang menggunakan

diberikan

untuk hiperlipidemia. Enam minggu

atorvastatin atau

66

atorvastatin atau

kemudian, menyebabkan infeksi yang

simvastatin dengan asam

simvastatin

resisten, klindamisin dan siprofloksasin

fusidat untuk melihat

dengan asam

dihentikan dan asam fusidat 1,5 g sehari

gejala miopati

fusidat.

mulai diberikan. Pada saat itu serum kritin

dan rhabdomyolysis

kinase adalah 54 unit / L. Dua minggu

(seperti nyeri otot yang

kemudian pasien dirawat dengan progresif

tidak jelas penyebabnya,

kelemahan otot dan nyeri di kedua kakinya. nyeri atau kelemahan


Kreatinin kinase serumnya adalah 3550

atau urin berwarna

unit L, dan kadar mioglobinnya juga

gelap). Jika terjadi

meningkat. Keduanya terus meningkat

miopati, statin harus

selama 5 hari setelah atorvastatin dan asam dihentikan segera.


fusidat dihentikan, kemudian secara
bertahap kembali normal lebih dari satu
minggu. kadar serum asam fusidat dan
atorvastatin lebih tinggi dari yang
diperkirakan dan
hal tersebut menunjukkan adany
kemungkinan interaksi antara keduanya.
Pasien lain yang telah menggunakan

67

simvastatin 10 mg sehari selama 10 bulan


mengalami rhabdomyolysis 15 hari setelah
mulai menggunakan asam fusidat. Dia
kembali pulih setelah kedua obat
Atorvastatin

Jus jeruk

Jus jeruk besar

Beberapa komponen

dihentikan.
Dua belas subyek sehat diberi 200 ml jus

besar

hanya sedikit

dari jus jeruk besar

jeruk besar 3 kali sehari selama 5 hari.

mengatakan bahwa

mempengaruhi

(belum positif

Pada hari ke-3 mereka diberi 40-mg dosis

penggunaan bersama

kadar plasma

diidentifikasi tapi

tunggal atorvastatin dengan jus jeruk besar umumnya harus

atorvastatin

kemungkinan

kemudian lebih dari 2 subyek 200 ml jus

dihindari. Produsen AS

naringenin),

jeruk besar, satu subyek setelah 30 menit

menyarankan bahwa

menghambat aktivitas

dan yang lain 90 menit. AUC0-72 asam

asupan jus jeruk besar

sitokrom P450

atorvastatin dan HMG-CoA reduktase

harus dibatasi hingga

isoenzim CYP3A4 di

inhibitor total meningkat 2,5 kali lipat dan

kurang dari 1 liter ( kira-

dinding usus, sehingga 1,5 kali lipat, masing-masing. Studi lain,


mengurangi

dengan menggunakan 250 ml jeruk tiga

metabolisme statin

kali sehari, ditemukan peningkatan kadar

karena diserap, dan

atorvastatin.

Produsen Inggris

kira 1 liter) sehari-hari .

memungkinkan lebih

68

banyak yang masuk ke


Lovastatin

Jus jeruk

Jus jeruk besar

dalam tubuh
Beberapa komponen

atau

besar

meningkatkan

dari jus jeruk besar

besar 3 kali sehari selama 3 hari. Pada hari mengatakan bahwa

kadar lovastatin

(belum positif

ke-3 mereka menggunakan lovastatin 80

penggunaan bersama

atai simvastatin

diidentifikasi tapi

mg dengan 200 ml jus jeruk besar,

umumnya harus

kemungkinan

kemudian lebih dua subyek 200 - mL jus

dihindari. Produsen AS

naringenin),

jeruk besar, 1 subyek setelah 30 menit dan

menyarankan bahwa

menghambat aktivitas

yang lain setelah 90 menit. Rata-rata kadar asupan jus jeruk harus

sitokrom P450

serum puncak lovastatin dan metabolit aktif dibatasi hingga kurang

isoenzim CYP3A4 di

, asam lovastatin, meningkat 12 kali lipat

simvastatin

10 subyek sehat diberi 200 ml jus jeruk

dinding usus, sehingga dan 4 kali lipat, masing-masing, dan ratamengurangi

rata AUCs meningkat 15 kali lipat dan 5

metabolisme statin

kali lipat , masing-masing.

karena diserap, dan

10 subyek sehat diberi 200 ml jus jeruk 3

memungkinkan lebih

kali sehari selama 2 hari. Pada hari ke-3

Produsen Inggris

dari 1 liter ( kira-kira 1


liter) sehari-hari .

banyak yang masuk ke mereka menggunakanl 60 mg simvastatin


dalam tubuh

dengan 200 ml jus jeruk, kemudian dua


subyek 200-mL jus jeruk, satu subyek

69

setelah 30 menit dan yang lain setelah 90


menit. Rata-rata kadar serum puncak asam
simvastatin dan simvastatin, meningkat 9
kali lipat dan 7 kali lipat, masing-masing,
dan AUCs rata-rata meningkat 16 kali lipat
Rosuvastatin

Jus delima

Secara klinik

dan 7 kali lipat, masing-masing.


Sebuah laporan kasus mengemukakan

efek jus delima

seorang pria 48 tahun menggunakan

terhadap

ezetimibe 10 mg setiap hari,

Rosuvastatin

dan rosuvastatin 5 mg berganti hari,

tidak jelas

mengalami rhabdomyolysis dalam waktu 3

minggu dari mulai minum 200 ml jus


delima dua kali seminggu. Meskipun
pasien telah stabil menggunakan ezetimibe
dengan Rosuvastatin selama 15 bulan ia
memiliki riwayat miopati dengan statin dan
memiliki creatine kinase tinggi sebelum
Pravastatin

Jus jeruk

Jus jeruk besar

Beberapa komponen

pengobatan statin dimulai .


Jus jeruk besar tidak secara signifikan

besar

tidak

dari jus jeruk besar

mempengaruhi farmakokinetik dosis

Produsen Inggris
mengatakan bahwa
70

mempengaruhi

(belum positif

tunggal 40 mg pravastatin. Dalam studi

penggunaan bersama

farmakokinetik

diidentifikasi tapi

ini , 200 ml jus jeruk besar diberikan tiga

umumnya harus

pravastatin

kemungkinan

kali sehari selama 2 hari dan kemudian

dihindari. Produsen AS

naringenin),

pada hari ke3 200 mL diberikan dengan

menyarankan bahwa

menghambat aktivitas

pravastatin dan lagi setelah 30 dan 90

asupan jus jeruk harus

sitokrom P450

menit . Sebuah studi lebih lanjut

dibatasi hingga kurang

isoenzim CYP3A4 di

menggunakan 10 mg pravastatin ditemukan dari 1 liter ( kira-kira 1

dinding usus, sehingga bahwa jus jeruk besar tidak secara


mengurangi

signifikan mempengaruhi farmakokinetik

metabolisme statin

pravastatin.

liter) sehari-hari .

karena diserap, dan


memungkinkan lebih
banyak yang masuk ke
dalam tubuh
Pravastatin

Jus jeruk

Jus jeruk sedikit

Pada sebuah studi di 14 subyek sehat total

Interaksi pravastatin

meningkatkan

800 mL jus jeruk diberikan sekitar 3 jam,

dengan jus jeruk

AUC pravastatin

mulai 15 menit sebelum dosis 10 mg

diperkirakan

tanpa

pravastatin. Jus jeruk meningkatkan sedikit menunjukkan sedikit

mempengaruhi

AUC pravastatin 1,5 kali lipat, tanpa

dampak klinik pada

71

kadar

Atorvastatin,

Cimetidine

mempengaruhi kadar maksimal pravastatin. kebanyakan pasien,

maksimalnya

tetapi diperlukan

Tidak ada

Pada sebuah studi crossover, 12 subyek

konfirmasi
Tidak ada alasan untuk
menghindari

fluvastatin,

interaksi klinis

sehat diberi atorvastatin selama 15 hari

atau

yang signifikan

dengan dan tanpa cimetidine 300 mg 4 kali penggunaan bersama

pravastatin

antara cimetidine

sehari. Cimetidine tidak berpengaruh pada

atorvastatin dengan

dan atorvastatin,

kadar serum maksimum atau AUC

cimetidine. Tidak ada

fluvastatin, atau

atorvastatin. Cimetidine tak banyak

tindakan pencegahan

pravastatin

berpengaruh pada efek penurun lipid

khusus yang diperlukan

atorvastatin, kecuali bahwa pengurangan

pada penggunaan

trigliserida sedikit berkurang, namun

bersama fluvastatin

perbedaan ini secara klinik dianggap

dengan cimetidine.

sedikit (tidak signifikan).


Produsen fluvastatin mangatakan bahwa
bioavailabilitasnya ditingkatkan oleh salah
satunya cimetidine (AUC ditingkatkan
sekitar 24-33%), tetapi tidak ada bukti
klinik yang relevan.

72

Cimetidine 300 mg 4 kali sehari selama 3


hari meningkatkan bioavailabilitas dari 20
mg dosis tunggal pravastatin sebesar 58%.
Dosis pravastatin diberikan pada hari ke-3,
satu jam setelah dosis pertama cimetidine.
Namun, produsen mengatakan bahwa tidak
mungkin perubahan tersebut disebabkan
oleh cimetidine akan mempengaruhi efikasi
Imatinib

Imatinib menghambat

pravastatin.
Sebuah studi dosis tunggal, 20 pasien

(simvastatin,

meningkatkan

sitokrom P450

dengan leukaemia myeloid kronik

yang diberikan imatinib

lovasttain, dan

kadar serum

isoenzim CYP3A4

diberikan simvastatin 40 mg sehari.

dengan simvastatin,

atorvastatin)

simvastatin,

dimana simvastatin

Imatinib meningkatkan kadar serum

lovastatin, atau

peningkatan

dimetabolisme.

maksimum simvastatin 2 kali lipat dan

atorvastatin harus diberi

tersebut berisiko Sehingga hal yang

AUC 3 kali lipat. Penulis menyimpulkan

tahuuntuk melaporkan

menyebabkan

bahwa perhatian diperlukan jika

tanda miopati dan

toksik. Demikian lovastatin dan

simvastatin dan imatinib diberikan

mungkin rabdomiolisis

pula lovastatin

atorvastatin mungkin

bersama.

(seperti nyeri otot yang

dan atorvastatin

berefek pada beberapa

Statin

Imatinib

sama berefek pada

Secara umum, pasien

tidak diketahu

73

tingkat.

penyebabnya, nyeri atau


kelemahan atau urin
berwarna gelap). Jika
terjadi miopati, statin

Lovastatin

Azitromisin

Rhabdomyolysis Kebanyakan makrolida Seorang pria 51 tahun yang telah

(Makrolida)

terjadi pada

menghambat sitokrom

menggunakan lovastatin 40 mg setiap hari

penggunaan

P450 isoenzim

selama 5 tahun mengalami nyeri otot dan

bersama

CYP3A4 , dimana

demam satu hari setelah menyelesaikan 5

lovastatin dan

lovastatin dimetabolism hari penggunaan azitromisin 250 mg

azitromisin

. Oleh karena itu

harus segera dihentikan.


-

sehari. Kadar phosphokinase kritinnya

penggunaan bersamaan meningkat dan dia didiagnosa menderita


makrolida

rhabdomyolysis

meningkatkan kadar
statin. Azitromisin tidak
Atorvastatin

Azitromisin

menghambat CYP3A4
Azitromisin tidak Kebanyakan makrolid

Pada sebuah studi acak, 2 kelompok dari

mempengaruhi

menghambat sitokrom

12 subyek sehat diberi atorvastatin 10 mg

farmakokinetik

P450 isoenzim

sehari selama 8 hari dengan azitromisin

atorvastatin

CYP3A4 dimana

500 mg sehari atau plasebo selama 3 hari

74

sampai batas tertentu,

terakhir. Ketika kelompok azitromisin

atorvastatin

dibandingkan dengan kelompok plasebo

dimetabolisme. Oleh

tidak ada perubahan dalam farmakokinetik

karena itu penggunaan

atorvastatin yang tercatat

bersamaan makrolida
meningkatkan kadar
statin. Azitromisin
tidak menghambat
CYP3A4
Rhabdomyolysis Kebanyakan makrolid

Seorang wanita 76 tahun yang telah

lovastatin atau (makrolida)

akut terjadi pada menghambat sitokrom

menggunakan lovastatin 40 mg setiap hari

atorvastatin

penggunaan

P450 isoenzim

selama 5 tahun mengalami nyeri otot dan

bersama

CYP3A4 dimana

kelemahan 2 hari setelah menyelesaikan

klaritromisin

lovastatin, simvastatin

pemberian 10 hari klaritromisin 500 mg

dengan

dan, sampai batas

dua kali sehari. Kemudian, ketika dirumah

simvastatin,

tertentu, atorvastatin

sakit, ia ditemukan meningkatnya kadar

lovastatin atau

dimetabolisme. Oleh

creatine phosphokinase dan didiagnosa

atorvastatin

karena itu penggunaan

menderita rhabdomyolysis akut . Dalam

bersamaan makrolida

kasus serupa , seorang pria 64 tahun

Simvastatin,

Klaritromisin

75

meningkatkan kadar

dengan beberapa patologi, termasuk

statin.

gangguan ginjal, rhabdomyolysis 3 minggu


setelah klaritromisin ditambahkan pada
pengobatannya , yang mencakup
simvastatin 80 mg sehari. Laporan lain
mengemukakan 7 kasus lebih lanjut dari
rhabdomyolysis pada pasien yang
menggunakan simvastatin , atorvastatin,
atau lovastatin, yang beberapa kasus
tersebut terjadi dalam beberapa hari ketika

Simvastatin,

Klaritromisin

Klaritromisin

klaritromisin mulai diberikan.


Kebanyakan makrolida Sebuah laporan awal dari studi

atorvastatin,

(makrolida)

meningkatkan

menghambat sitokrom

farmakokinetik menunjukkan bahwa

atau

kadar

P450 isoenzim

klaritromisin 500 mg dua kali sehari

pravastatin

Simvastatin,

CYP3A4 dimana

selama 7 hari dapat meningkatkan AUC

atorvastatin,

simvastatin dan, sampai dan kadar maksimum 40 mg dosis tunggal

tetapi tidak

batas tertentu,

simvastatin 8 kali lipat. Dalam sebuah

signifikan pada

atorvastatin

studi acak, dua kelompok dari 12 subyek

pravastatin

dimetabolisme. Oleh

sehat diberi atorvastatin 10 mg sehari

76

karena itu penggunaan

selama 8 hari dengan klaritromisin 500 mg

bersamaan macrolide

dua kali sehari atau plasebo selama 3 hari

meningkatkan kadar

terakhir. Ketika kelompok klaritromisin

statin. Pravastatin

dibandingkan dengan kelompok plasebo,

karena tidak

AUC atorvastatin adalah 82 % lebih tinggi

dimetabolisme oleh

dan kadar serum maksimum 50 % lebih

CYP3A4

tinggi. Dalam sebuah studi acak 3


kelompok dari 15 subyek sehat diberi
atorvastatin 80 mg sehari, pravastatin 40
mg sehari atau simvastatin 40 mg sehari
dengan klaritromisin 500 mg dua kali
sehari selama 8 hari. Klaritromisin
meningkatkan AUC atorvastatin 4 kali
lipat, pravastatin 2 kali lipat dan

Statin

Eritromisin

Eritomisin

simvastatin 10 kali lipat.


Kebanyakan makrolida 12 subyek sehat diberi 10 mg dosis tunggal

(makrolida)

meningkatkan

menghambat sitokrom

atorvastatin pada hari ke 7 dari 11 hari

kadar

P450 isoenzim

pemberian eritromisin 500 mg 4 kali sehari.

atorvastatin,

CYP3A4 dimana

Kadar serum maksimum atorvastatin

77

lovastatin dan

lovastatin, simvastatin

meningkat 38 % dan

simvastatin.

dan, sampai batas

AUC meningkat 33 % oleh eritromisin.

Eritromisin tidak tertentu, atorvastatin

Lovastatin atau pravastatin 40 mg per hari

mempengaruhi

dimetabolisme. Oleh

diberikan kepada 12 subjek sehat selama 14

farmakokinetik

karena itu penggunaan

hari, dengan eritromisin 500 mg 3 kali

pravastatin, tidak bersamaan makrolida

sehari selama 7 hari terakhir. Eritromisin

mengubah kadar meningkatkan kadar

menyebabkan kadar serum maksimum dan

fluvastatin dan

AUC lovastatin meningkat lebih dari 5 kali

statin

rosuvastattin

lipat. Farmakokinetik pravastatin tidak

secara signifikan

berubah. Demikian pula, kadar fluvastatin


tidak signifikan diubah oleh
eritromisin. Sebuah studi di mana 12
subyek diberi eritromisin 500 mg 3 kali
sehari, menemukan peningkatan 6,2 kali
lipat dalam AUC dosis unggal 40 mg
simvastatin, dan peningkatan 3,4 kali lipat
dalam kadar serum maksimum. Metabolit
aktif utama, asam simvastatin, serupa .
Eritromisin 500 mg 4 kali sehari selama 7

78

hari tidak meningkatkan kadar dari dosis


tunggal 80 mg rosuvastatin di 11 subyek
sehat . Bahkan kadar rosuvastatin sedikit
diturunkan, meskipun tidak dianggap
sebagai relevansi klinis jika program
Simvastatin

Roksitromisin Roksitromisin

atau lovastatin (makrolida)

meningkatkan

jangka pendek eritromisin digunakan


Kebanyakan makrolida Seorang wanita 73 tahun, yang telah stabil
menghambat sitokrom

selama 6 bulan saat menggunakan

kadar lovastatin. P450 isoenzim

kombinasi gemfibrozil 600 mg dua kali

Penggunaan

CYP3A4 dimana

sehari, simvastatin 80 mg sehari dan

bersama

lovastatin dan

diltiazem, mengalami kelemahan otot dan

simvastatin

simvastatin

mialgia 7 hari setelah mulai menggunakan

dengan

dimetabolisme. Oleh

roksitromisin. Semua obat dihentikan, dan

roksitromisin

karena itu penggunaan

pada awalnya dia mengalami mioglobinuria

mungkin dapat

bersamaan makrolida

dan memiliki elevasi lebih lanjut dalam

menyebabkan

meningkatkan kadar

kadar kritin kinasenya, tapi ini normal

kelemahan otot

statin

selama 18 hari berikutnya. Setelah 6

dan mialgia

minggu dia kembali pulih. Pada studi acak


crossover 12 subyek sehat diberi lovastatin

79

80 mg baik sendiri atau mengikuti 5 hari


pra - pengobatan dengan roksitromisin 300
mg 4 kali sehari. Roksitromisin
meningkatkan kadar maksimum dan AUC
asam lovastatin sebesar 38 % dan 42 % ,
masing-masing , dan penurunan
kadar maksimum dan AUC lovastatin
Simvastatin

Telithromycin Telithromycin
meningkatkan

lakton dengan jumlah yang sama


Kebanyakan makrolida Pada studi acak crossover , 14 subyek
menghambat sitokrom

kadar simvastatin P450 isoenzim

Statin

Nefazodone

Nefazodone

sehat diberi telithromycin 800 mg sehari


selama 5 hari, dengan 40 mg dosis tunggal

CYP3A4 dimana

simvastatin baik dengan atau 12 jam

simvastatin

setelah dosis terakhir telithromycin.

dimetabolisme. Oleh

meskipun pemisahan pemberian menurun

karena itu penggunaan

efek telithromycin pada kadar simvastatin

bersamaan makrolida

oleh lebih dari 50 %, AUC dan kadar serum

meningkatkan kadar

maksimum simvastatin dinaikkan 4 kali

statin
lipat dan 3,4 kali lipat, masing-masing.
Belum pasti. Dikatakan Dalam review laporan spontan FDA dari

dikaitkan dengan bahwa nefazodone

statin rhabdomyolysis mencakup periode

Produsen lovastatin dan


simvastatin
80

kasus-kasus

(penghambat sitokrom

Nopember 1997 sampai Maret 2000,

menyarankan

keracunan otot

P450 isoenzim

nefazodone berpotensi terlibat dalam 2

menghindari kombinasi.

dan

CYP3A4, enzim yang

kasus rhabdomyolysis yang melibatkan

Beberapa perhatian

rhabdomyolysis

terlibat dalam

lovastatin.

mungkin lebih baik

pada pasien yang metabolisme

Seorang pria 74 tahun menggunakan

terhadap

menggunakan

simvastatin)

atenolol, aspirin dan pravastatin yang

atorvastatin yang juga

simvastatin,

menyebabkan

pengobatannya dengan citalopram

dimetabolisme oleh

lovastatin, dan

peningkatan kadar

digantikan oleh nefazodone 50 mg dua kali CYP3A4 . Pasien yang

mungkin

serum simvastatin yang sehari. Karena kemungkinan interaksi

diberikan atorvastatin

pravastatin

disertai toksisitas.

dengan nefazodone

diduga, kadar creatine kinase plasmanya

Mekanisme yang sama dipantau dan ditemukan menjadi 877 unit/L harus diberitahu untuk
juga bisa menjelaskan

(kisaran 0 sampai

melaporkan tanda-tanda

untuk interaksi dengan

190 unit /L) pada 36 jam. Dehidrogenase

miopati dan

lovastatin, tapi

laktat, aspartat minotransferase

kemungkinan

penjelasan untuk kasus dan alanine aminotransferase semua sedikit rhabdomyolysis (seperti
dengan pravastatin

lebih tinggi dan ini ditafsirkan yang

nyeri otot yang tidak

kurang jelas

menunjukkan toksisitas otot . Nefazodone

jelas penyebabnya, nyeri

tersebut ditarik dan meskipun kadar

atau kelemahan atau urin

creatine kinase rendah, masih di atas

berwarna gelap). Jika

81

kisaran normal ketika pravastatin tersebut

terjadi miopati, statin

ditarik 14 hari kemudian . pravastatin

harus dihentikan segera.

kemudian kembali diperkenalkan dan


kemudian venlafaxine 75 mg dua kali
harian ditambahkan tanpa masalah. Namun,
diagnosis otot toksisitas telah
dipertanyakan dan karena kadar pravastatin
tidak diukur, kemungkinan interaksi juga
telah dipertanyakan.
Seorang pria 44 tahun menggunakan
simvastatin 40 mg sehari selama 19
minggu mengalami urin ' tea-colored' ,
awalnya salah didiagnosis sebagai infeksi
saluran kemih, satu bulan setelah memulai
untuk menggunakan nefazodone 100 mg
dua kali sehari. Sebulan kemudian ia juga
mengeluh mialgia parah paha dan betis,
dan ditemukan memiliki kelemahan otot
dan nyeri. Uji laboratorium

82

mengkonfirmasi diagnosis rhabdomyolysis


dan myositis . Dia asimtomatik dalam
waktu 3 minggu untuk menghentikan
kedua obat , dan tetap bebas masalah 5
minggu setelah penggunaan kembali
simvastatin 40 mg sehari . Sebuah kasus
lebih lanjut dari rhabdomyolysis telah
dilaporkan pada seorang pria 72 tahun yang
menggunakan simvastatin. Gejala muncul 6
minggu setelah nefazodone dimulai (2
minggu setelah kenaikan dosis). Dia pulih
dengan rehidrasi setelah nefazodone
Statin

dihentikan .
Seorang pasien menggunakan lovastatin

Meskipun kasusu ini

otot, seperti

mengalami rhabdomyolysis, yang

terisolasi, kewaspadaan

rhabdomyolysis,

disebabkan penambahan niacin 2,5 g

tetap diperlukan.

mungkin

sehari. Reaksi serupa terjadi pada pasien

Produsen AS lovastatin

meningkat pada

lain yang memakai kombinasi yang sama

merekomendasikan dosis

pasien yang

menggunakan siklosporin, niacin dan

maksimum 20 mg pada

Niacin (asam

Risiko toksisitas

nikotinat)

83

menggunakan

lovastatin. Myositis juga telah dilaporkan

pasien yang

statin dengan

secara singkat pada pasien yang

menggunakan asam

asam nikotinat

menggunakan lovastatin dan niacin.

nikotinat dalam dosis 1 g

Laporan yang merugikan ini terisolasi dan

atau lebih setiap hari.

itu tidak berarti bahwa asam nikotinat

Demikian pula produsen

berkontribusi apa yang terjadi . Miopati

Inggris simvastatin

terjadi dengan lovastatin saja, dengan

merekomendasikan

melaporkan kejadian 0,1 % . Sebuah

maksimal

persiapan gabungan lovastatin/ Asam

dosis 10 mg pada pasien

nikotinik dipasarkan (Advicor , USA ) , dan yang memakai asam


dalam studi 52 minggu menyelidiki efikasi nikotinat dalam dosis 1 g
dan tolerabilitas, tak satu pun dari 814

atau lebih setiap hari.

pasien mengalami miopati akibat obat,

Agar aman, jika harus

meskipun 7 pasien dari studi tersebut

menggunakan asam

mengalami peningkatan kadar creatine

nikotinat dengan statin

kinase. Demikian pula , kajian penggunaan apapun hasilnya harus


extendedrelease niacin dengan lovastatin

dipantau dengan sangat

menemukan terjadinya miopati, yang

baik. pasien harus

dilaporkan pada 3% pasien, cenderung

diberitahu untuk

84

dikaitkan dengan dosis awal statin yang

melaporkan nyeri otot

lebih tinggi. Dalam review dari

yang tidak jelas

Laporan spontan FDA dari statin

penyebabnya, nyeri atau

rhabdomyolysis meliputi periode

kelemahan atau urin

Nopember 1997 sampai Maret 2000, asam

berwarna gelap.

nikotinat diidentifikasi sebagai obat


berpotensi berinteraksi di 2 dari 215 kasus
untuk simvastatin, 1 dari 71
kasus untuk pravastatin, dan 1 dari 40
kasus untuk lovastatin. Asam nikotinat
tidak diidentifikasi sebagai obat yang
berinteraksi dengan atorvastatin atau
fluvastatin dalam laporan tersebut.
Asam nikotinat tidak mengubah
Atorvastatin,

Delavirdine

Delavirdine

simvastatin

(NNRTIs)

dapat

mengemukakan bahwa seorang pria 63

simvastatin

meningkatkan

tahun positif HIV, menggunakan

mengkontraindikasikan

kadar

atorvastatin 20 mg setiap hari dengan

penggunaan bersama,

atau lovastatin

bioavailabilitas fluvastatin atau pravastatin


Sebuah laporan kasus terisolasi
Salah satu produsen

85

atorvastatin,

indinavir, lamivudine dan stavudine, dan

dan produsen AS

simvastatin

dirawat di rumah sakit 2 bulan setelah

delavirdine

dan

indinavir diganti dengan delavirdine. Dia

menyarankan menentang

lovastatin.Hal ini

memiliki riwayat malaise satu bulan, otot

penggunaan simvastatin

didukung oleh

nyeri, muntah, dan urin gelap. Uji

atau lovastatin. Mereka

kasus

laboratorium mengkonfirmasi diagnosis

juga memberikan

rhabdomyolysis,

rhabdomyolysis, dan ia ditemukan

peringatan dengan

yang terjadi pada

mengalami gagal ginjal akut. Semua obat

atorvastatin, karena

pasien yang

dihentikan, dan ia berangsur-angsur pulih

risiko rhabdomyolysis.

menggunakan

selama bulan berikutnya. Hal tersebut

atorvastatin dan

mneuntujukkan bahwa delavirdine

delavirdine.

menghambat metabolisme atorvastatin.


Meskipun kemungkinan interaksi antara
simvastatin atau lovastatin dan
delavirdine tampaknya tidak ada studi
mengenai itu, diperkirakan serupa, jika
tidak lebih besar dalam kadarnya, hal itu

Atorvastatin,

Efavirenz (dan Efavirenz (dan

Perubahan dengan

terlihat pada atorvastatin


Pada studi open - label 42 subyek sehat

Akan lebih baik untuk

86

simvastatin,

mungkin

mungkin

atorvastatin dan

diberi efavirenz 600 mg setiap hari selama

memantau profil lipid

atau

nevirapine)

nevirapine)

simvastatin

11 hari, dengan atorvastatin 10 mg sehari,

pasien yang

pravastatin

(NNRTIs)

menurunkan

diperkirakan efavirenz

simvastatin 40 mg sehari, atau pravastatin

menggunakan efavirenz

kadar

menginduksi sitokrom

40 mg sehari selama 2 hari terakhir.

dan beberapa statin ini,

atorvastatin,

P450 isoenzim

Efavirenz mengurangi AUC simvastatin

perlu diingat bahwa

simvastatin, dan

CYP3A4 , dimana

dan metabolit aktif sekitar 45-55 %,

NNRTI s sering

pravastatin

simvastatin dan

mengurangi AUC atorvastatin dan

digunakan dengan

atorvastatin

metabolit aktif 35-45 % dan mengurangi

'Protease Inhibitor', yang

dimetabolisme. Para

AUC pravastatin sekitar 40 % .

secara dramatis

penulis mencatat bahwa Farmakokinetik

meningkatkan kadar

hasil yang sama

efavirenz tidak berubah. Penurunan LDL -

beberapa statin

diperkirakan dengan

kolesterol yang dilemahkan

nevirapine, yang juga

ketika efavirenz diberikan dengan

menginduksi CYP3A4 . simvastatin


Untuk alasan inilah
pengurangan AUC
pravastatin kurang jelas
, karena pravastatin
tidak dimetabolisme

87

Statin

Orlistat

Tidak ada

oleh CYP3A4
-

Dalam studi acak, 32 subyek sehat diberi

(atorvastatin,

interaksi klinis

atorvastatin 20 mg sehari selama 6 hari,

pravastatin

yang relevan

dengan atau tanpa orlistat 120 mg 3 kali

atau

terlihat antara

sehari selama 6 hari. Orlistat tidak

simvastatin)

orlistat dan

berpengaruh signifikan terhadap

atorvastatin,

farmakokinetika atorvastatin. Pada studi

pravastatin atau

crossover placebo-controlled pada 24

simvastatin

subyek dengan hiperkolesterolemia ringan,

orlistat 120 mg tiga kali sehari dilaporkan


tidak memiliki efek pada farmakokinetik
atau efek penurun lipid dari pravastatin 40
mg setiap hari, ketika kedua obat diberikan
selama 6 hari. Pada sebuah studi acak
terkontrol plasebo pada 29 subyek sehat
orlistat 120 mg tiga kali sehari tidak
berpengaruh pada farmakokinetik
Statin
(simvastatin,

Fenitoin

Fenitoin

Meningkatnya kadar

mengurangi efek simvastatin tanpa efek

simvastatin 40 mg per hari.


Seorang wanita 50 tahun menggunakan

Ada risiko kecil bahwa

simvastatin 10 mg sehari yang obat

penggunaan bersamaan
88

atorvastatin

penurun

penurun lipid yang

antiepilepsinya diubah dari sodium

fluvastatin dan fenitoin

dan

kolesterol

signifikan tidak

valproate menjadi fenitoin 325 mg per hari. dapat mengakibatkan

fluvastatin)

simvastatin,

diketahui, namun ada

Selama 3 bulan berikutnya kolesterol

miopati. Pasien harus

atorvastatin dan

kemungkinan bahwa

totalnya naik dari 9,4 ke

diberitahu untuk

fluvastatin.

fenitoin diinduksi

15.99 mmol /L. Dosis simvastatin secara

melaporkan gejala

Penggunaan

metabolisme statin,

bertahap meningkat menjadi 40 mg setiap

miopati dan mungkin

bersama fenitoin sehingga statin

hari tanpa efek yang signifikan pada kadar

rhabdomyolysis (seperti,

dan fluvastatin

dibersihkan dari tubuh

kolesterolnya. Meskipun lebih lanjut

nyeri otot yang tidak

meningkatkan

lebih cepat dan karena

perubahan (fluvastatin 40 mg sehari, lalu

jelas penyebabnya, nyeri

kadar kedua

itu kurang efektif.

atorvastatin 80 mg sehari ) kadar

atau kelemahan atau urin

tersebut.

Peningkatan kadar

kolesterolnya tetap di atas 10 mmol / L.

berwarna gelap). Jika

fenitoin dan fluvastatin Akhirnya fenitoin dihentikan dan

terjadi miopati, statin

kemungkinan terjadi

kolesterolnya turun menjadi 6,24 mmol/ L

harus dihentikan segera.

karena kedua obat

dengan atorvastatin 80 mg per hari.

dimetabolisme oleh

Penggunaan bersama fenitoin 300 mg dan

sitokrom P450

fluvastatin 40 mg meningkat kadar

isoenzim CYP2C9 .

maksimal dan AUC fluvastatin sebesar 27


% dan 40 % , masing-masing, dan
meningkatkan kadar maksimum dan AUC

89

fenitoin oleh, 5 % dan 20 %, masingSimvastatin

Sildenafil

Simvastatin

masing
Seorang pria 76 tahun yang smenggunakan

mengyebabkan

simvastatin 10 mg sehari selama 3 tahun,

gejala

dmenunjukkan klinik dengan riwayat 3 hari

rhabdomyolysis

nyeri otot yang berat dan tidak dapat

setelah

dijelaskan, terutama di bagian tungkai

menggunaan

bawah dan kakinya. Masalahnya telah

dosis tunggal

dimulai dalam waktu 10 jam menggunaan

sildenafil

50 mg dosis tunggal sildenafil. Ketika

diperiksa dia tidak menunjukkan nyeri otot


atau pembengkakan tapi kadar creatine
phosphokinase nya sedikit naik (406 unit /
L ). Ada juga elevasi ringan nitrogen urea
darah dan peningkatan kadar kreatinin dan
kalium. Diagnosis sementara dari
rhabdomyolysis dibuat, karena tidak ada
penyebab lain yang dapat diidentifikasi
dengan jelas untuk myalgia tersebut. Kedua

90

simvastatin dan sildenafil dihentikan, dan


Atorvastatin

Lovastatin

Sildenafil

Tadalafil

Farmakokinetik

ia kembali pulih.
Sebuah studi di 24 subyek sehat

atorvastatin dan

menemukan bahwa farmakokinetik

sildenafil tidak

sildenafil (dosis tunggal 100 mg) dan

diubah oleh

atorvastatin (10 mg sehari selama 7 hari)

penggunaan

tidak berubah pada penggunaan bersama

bersama
Tadalafil tidak

Pada studi di 16 subyek sehat, tadalafil 20

mengubah

mg sehari selama 14 hari tidak

farmakokinetik

mempengaruhi farmakokinetik dosis 40 mg

Pravastatin

Indinavir

lovastatin
Pravastatin atau

Inhibitor protease,

lovastatin
Pada studi non-acak pasien yang menerima

atau

(inhibitor

fluvastatin tidak

khususnya ritonavir,

HAART diberi pravastatin atau fluvastatin.

fluvastatin

protease)

berinteraksi

dikenal sebagai

Tak satu pun statin mengubah

dengan

inhibitor kuat dari

farmakokinetik indinavir, kombinasi ini

Indinavir

sitokrom P450

ditoleransi dengan baik, dan tidak ada

isoenzim CYP3A4.

peningkatan efek samping terlihat

Kadar statin yang


dimetabolisme oleh

91

isoenzim ini (terutama


asam simvastatin, dan
sampai batas tertentu
atorvastatin)
ditingkatkan.
Atorvastatin

Lopinovir atau Lopinovir atau

Inhibitor protease,

Atorvastatin 20 mg sehari atau pravastatin

atau

ritonavir

ritonavir

khususnya ritonavir,

20 mg per hari diberikan kepada 24 subjek

pravastatin

(inhibitor

meningkatkan

dikenal sebagai

sehat selama 4 hari selama 14 hari terhadap

protease)

kadar

inhibitor kuat dari

lopinavir/ ritonavir 400/100 mg dua kali

atorvastatin atau sitokrom P450

sehari. Kadar serum maksimum dan AUC

pravastatin

isoenzim CYP3A4.

atorvastatin meningkat antara 4,7 dan 5,9

Kadar statin yang

kali lipat serta kadar serum maksimum dan

dimetabolisme oleh

dan AUC pravastatin hanya meningkat

isoenzim ini (terutama

sekitar 30%. Atorvastatin dan pravastatin

asam simvastatin, dan

tidak mempengaruhi farmakokinetik

sampai batas tertentu

lopinavir atau ritonavi

atorvastatin)
Atorvastatin

Nelfinavir

Nelfinavir

ditingkatkan.
Inhibitor protease,

Dalam studi open label, 31 subyek sehat

Penggunaan simvastatin
92

atau

(inhibitor

meningkatkan

khususnya ritonavir,

diberi atorvastatin 10 mg sehari atau

harus dihindari pada

simvastatin

protease)

kadar

dikenal sebagai

simvastatin 20 mg sehari selama 28 hari,

pasien yang

atorvastatin atau inhibitor kuat dari

dengan nelfinavir 1,25 g dua kali sehari

menggunakan inhibitor

simvstatin

sitokrom P450

selama 14 hari terakhir. Nelfinavir

protease. Beberapa

isoenzim CYP3A4.

meningkatkan kadar serum maksimum dan produsen simvastatin

Kadar statin yang

AUC atorvastatin sekitar dua kali lipat dan mengkontraindikasikan

dimetabolisme oleh

kadar maksimum dan AUC simvastatin

penggunaan bersama.

isoenzim ini (terutama

sekitar enam kali lipat. Tidak ada efek

Atorvastatin harus

asam simvastatin, dan

samping yang signifikan, atau tanda-tanda

digunakan dalam dosis

sampai batas tertentu

rhabdomyolysis yang dicatat selama

rendah (misalnya 10 mg)

atorvastatin)

penelitian.
dengan hati-hati.
Sebuah studi menemukan bahwa nelfinavir

ditingkatkan.

750 mg tiga kali sehari meningkatkan kadar


maksimum dan AUC pravastatin 40 mg
setiap hari sebesar 29% dan 35%, masingmasing, dan meningkatkan kadar
maksimum dan AUC atorvastatin 40 mg
sehari sebesar 32% dan 209% , masingmasing. Sebuah penelitian lebih lanjut, di

93

mana 14 subyek sehat mengambil


nelfinavir 1,25 g dua kali sehari selama 12
hari, dengan pravastatin 40 mg sehari
selama 4 hari terakhir, menemukan bahwa
AUC pravastatin berkisar dari penurunan
65% meningkat menjadi 11%, dan kadar
serum maksimum berkisar dari penurunan
Simvastatin

Ritonavir

Rhabdomyolysis Inhibitor protease,

77% meningkat menjadi dari 154%.


Seorang wanita 51 tahun dirawat di rumah

(inhibitor

terjadi akibat

khususnya ritonavir,

sakit dengan riwayat 4-hari nyeri otot dan

harus dihindari pada

protease)

interaksi antara

dikenal sebagai

kelemahan. Di antara obat yang telah ia

pasien yang

ritonavir dan

inhibitor kuat dari

gunakan adalah zitovudine, lamivudine,

menggunakan inhibitor

simvastatin

sitokrom P450

indinavir, dan simvastatin selama 2 tahun.

protease. Beberapa

isoenzim CYP3A4.

Ritonavir 100 mg dua kali sehari telah

produsen simvastatin

Kadar statin yang

ditambahkan ke rejimen yang biasa 2

mengkontraindikasikan

dimetabolisme oleh

minggu sebelumnya. rhabdomyolysis

penggunaan bersama.

isoenzim ini (terutama

terjadi akibat interaksi antara ritonavir dan

asam simvastatin, dan

simvastatin.

Penggunaan simvastatin

sampai batas tertentu

94

atorvastatin)
ditingkatkan.
Atorvastatin,

Ritonavir dan Ritonavir dan

Inhibitor protease,

Ritonavir 300 mg dua kali sehari dan

Penggunaan simvastatin

pravastatin,

saquinavir

saquinavir

khususnya ritonavir,

saquinavir 400 mg dua kali sehari diberikan harus dihindari pada

atau

(inhibitor

meningkatkan

dikenal sebagai

kepada subyek sehat selama 3 hari, setelah pasien yang

simvastatin

protease)

kadar

inhibitor kuat dari

itu dosis ditingkatkan menjadi ritonavir 400 menggunakan inhibitor

atorvastatin,

sitokrom P450

mg dua kali sehari dan saquinavir 400 mg

protease. Beberapa

pravastatin, atau isoenzim CYP3A4.

dua kali sehari selama 11 hari lagi. Pada 4

produsen simvastatin

simvastatin

Kadar statin yang

hari terakhir atorvastatin, pravastatin, atau

mengkontraindikasikan

dimetabolisme oleh

simvastatin (semua 40 mg sehari) juga

penggunaan bersama.

isoenzim ini (terutama

diberikan. Nilai rerata AUC pravastatin

Atorvastatin harus

asam simvastatin, dan

menurun separuh (13 orang), nilai rerata

digunakan dalam dosis

sampai batas tertentu

AUC atorvastatin meningkat sekitar empat rendah (misalnya 10 mg)

atorvastatin)

kali lipat (14 orang) dan nilai rerata AUC

ditingkatkan.

asam simvastatin meningkat sekitar 32 kali

dengan hati-hati.

lipat (14 orang). Tidak ada kasus


atorvastatin,
fluvastatin,

Rifampisin

Rifampisin
menurunkan

rhabdomyolysis yang tercatat.


Produsen fluvastatin mengemukakan

mungkin diperlukan

bahwa rifampicin mengurangi AUC dan

untuk meningkatkan
95

pravastatin,

atorvastatin,

kadar serum maksimum fluvastatin sebesar dosis atorvastatin,

atau

fluvastatin,

51% AUC dan 59%, masing-masing. Tidak fluvastatin, simvastatin,

simvastatin

pravastatin, dan

ada rincian penelitian lebih lanjut

dan mungkin pravastatin

simvastatin

diberikan. Pada studi acak cross over pada

pada beberapa subyek,

10 subyek sehat, 5 hari perlakuan awal

jika rifampisin diberikan

dengan rifampisin 600 mg sehari

bersamaan, tetapi ini

mengurangi AUCs simvastatin dan asam

perlu konfirmasi.

simvastatin sebesar 87% dan 93%, masingmasing.


Sebuah studi dengan desain yang sama
dengan dosis 40 mg atorvastatin
menemukan bahwa rifampisin menurunkan
AUC atorvastatin sebesar 80% dan
menurunkan AUCs dua metabolit aktifnya
sebesar 43% dan 81%, masing-masing. Ada
variasi yang cukup besar dalam intersubyek
nilai ini oleh penulis yang sama, kali ini
dengan pravastatin 40 mg, ditemukan
bahwa rifampisin mengurangi AUC

96

pravastatin sebesar 31%, tapi sekali lagi


ada perbedaan besar dalam hasil tersebut ,
dengan beberapa subyek memiliki
simvastatin,

St Johns Wort St John Wort

Alasan untuk interaksi

peningkatan AUC.
Pada studi cross over placebo terkontrol, 16 Secara klinis

atau

(Hypericum

menurunkan

ini tidak diketahui,

subyek sehat mengkonsumsi St John Wort

pengurangan ini tidak

pravastatin

perforatum)

kadar plasma

tetapi St John wort

300 mg tiga kali sehari selama 14 hari.

jelas, tetapi mungkin

simvastatin,

dapat mengurangi kadar Pada hari ke-14 simvastatin 10 mg

tetapi tidak

simvastatin dan

diberikan kepada 8 subyek dan pravastatin mempertimbangkan

pravastatin.

metabolitnya dengan

20 mg diberikan 8 subjek lainnya. St John

interaksi jika target

menghambat sitokrom

Wort tidak mempengaruhi konsentrasi

penurun lipid tidak

P450 isoenzim

plasma pravastatin, tetapi cenderung

terpenuhi.

CYP3A4 atau dengan

mengurangi AUC simvastatin dan secara

lebih baik untuk

memiliki beberapa efek signifikan mengurangi AUC metabolit


pada P-glikoprotein.
Atorvastatin

Tacrolimus

Tacrolimus tidak

aktif, asam simvastatin hidroksi , sebesar


62% .
Sebuah penelitian farmakokinetik pada 13

mempengaruhi

subyek sehat menemukan bahwa

farmakokinetik

penggunaan jangka pendek tacrolimus (2

atorvastatin

dosis 12 jam terpisah) tidak mempengaruhi

97

Simvastatin

Tacrolimus

Rhabdomyolysis

farmakokinetik atorvastatin.
Seorang wanita 51 tahun, yang

terjadi pada

mengkonsumsi tacrolimus setelah

pasien yang

transplantasi ginjal, mulai mengkonsumsi

mengkonsumsi

simvastatin 10 mg per hari setelah stroke.

tacrolimus

Setelah 5 bulan, dosis ditingkatkan menjadi

dengan

20 mg per hari, dan asam fusidat dimulai

simvastatin

untuk osteomyelitis. Nyeri otot terjadi 2

minggu kemudian, dan setelah lebih 3


minggu dia dirawat di rumah sakit, ketika
kadar kreatinin kinase dia ditemukan
menjadi 24 000 unit / mL (dilaporkan
kisaran 10 sampai 70 unit / mL) dan dia
memiliki gangguan ginjal. Simvastatin dan
asam fusidat segera dihentikan dan pasien
pulih selama 2 minggu berikutnya. Dia
kemudian diobati dengan kombinasi
fluvastatin, tacrolimus dan asam fusidat
tanpa insiden, penulis menduga bahwa

98

rhabdomyolysis itu disebabkan oleh


interaksi antara simvastatin dan tacrolimus.
Namun, perlu diketahui bahwa 'asam
fusidat', (p.1102) , telah terlibat dalam
kasus-kasus rhabdomyolysis dengan
simvastatin. secara secara klinis laporan
Atorvastatin

Sirolimus

kasus ini tidak jelas.


Sebuah laporan kasus menjelaskan seorang

Kadar sirolimus

Para penulis

meningkat oleh

mengemukakan bahwa pasien yang telah menjalani transplantasi

adanya

atorvastatin

islet pankreas pasien yang telah stabil

atorvastatin

berkompetisi dengan

mengkonsumsi sirolimus 8 sampai 11 mg

sirolimus untuk

setiap hari selama 5 bulan. Evaluasi lipid

dimetabolisme oleh

rutin pada 6 bulan ditemukan peningkatan

sitokrom isoenzim

kolesterol dan trigliserida, sehingga

CYP3A4 P40, yang

atorvastatin diberikan. Enam minggu

mengakibatkan

kemudian kadar sirolimus adalah 20,5

penurunan metabolisme nanogram / mL (target 7 sampai 10


sirolimus dan

nanogram / mL) sehingga dosis sirolimus

peningkatan kadar

berkurang. Penurunan lebih lanjut

99

terlihat

kemudian diperlukan, dan 3 bulan setelah


atorvastatin diberikan dosis sirolimus telah

Lovastatin

Pektin dan

Pektin dan oat

Diduga bahwa pektin

dibagi dua
Kadar LDL-kolesterol 3 pasien yang

oat bran

bran dapat

dan oat bran

mengkonsumsi lovastatin 80 mg per hari

Jika pasien
menambahkan serat ke

mengurangi efek mengurangi penyerapan menunjukkan peningkatan ditandai 4,48-

dalam makanan mereka

penurun

6,36 mmol / L ketika mereka juga

kelihatannya lebih baik

kolesterol dari

diberikan pektin 15 g sehari. Satu pasien

untuk memisahkan

lovastatin

mengalami peningkatan 59% pada LDL-

konsumsi lovastatin

kolesterol. Dua pasien lain mengkonsumsi

sebesar mungkin

lovastatin dari usus

lovastatin memiliki peningkatan LDLkolesterol 5,03-6,54 mmol / L ketika


mereka juga diberikan 50 sampai 100 g oat
bran
sehari-hari. Satu pasien mengalami
peningkatan 41% dalam LDL-cholesterol.1
Ketika pektin dan oat bran dihentikan,
Pravastatin

Aspirin

Aspirin tidak
secara signifikan

kadar serum LDL-kolesterol turun.


Aspirin 324 mg tidak secara signifikan

mempengaruhi farmakokinetik 20 mg dosis


100

mempengaruhi

tunggal pravastatin

farmakokinetik
pravastatin
Pravastatin

Mianserin

Rhabdomyolysis

Sebuah laporan terisolasi menjelaskan

dikaitkan dengan

seorang wanita 72-tahun mengkonsumsi

penggunaan

pravastatin 20 mg setiap hari dan mianserin

bersama jangka

10 mg sehari selama 2 tahun, yang dirawat

panjang

di rumah sakit karena kelemahan di

pravastatin dan

kakinya yang terjadi 2 hari sebelumnya, tak

mianserin, yang

lama setelah ia terjangkit dingin. Dia bisa

dipicu oleh

berdiri, tapi tidak bisa berjalan tanpa

dingin.

bantuan. Data Laboratorium menunjukkan

bukti peningkatan enzim , yang semuanya


menunjukkan rhabdomyolysis. Dalam
seminggu penghentian pravastatin
kelemahan kaki telah hilang dan semua
Pravastatin

Probucol

Probucol tidak
menyebabkan

hasil laboratorium sudah kembali normal.


Probucol 500 mg tidak menyebabkan

perubahan klinis yang signifikan dalam


101

Simvastatin

Bosentan

perubahan klinis

bioavailabilitas 20 mg dosis tunggal

yang signifikan

pravastatin dalam sebuah penelitian di 20

pada pravastatin

subyek sehat.

Simvastatin tidak Bosentan dikenal

Dalam tiga arah, studi cross over, 9 subyek Jika bosentan dan

berpengaruh

sebagai inducer ringan

sehat diberi bosentan 125 mg dua kali

simvastatin digunakan

terhadap

dari sitokrom P450

sehari selama 5,5 hari, simvastatin 40 mg

bersamaan akan terlihat

farmakokinetika isoenzim CYP3A4,

sehari selama 6 hari, atau penggunaan

lebih baik untuk

bosentan, tapi

yang terlibat dalam

keduanya bersama-sama. Simvastatin tidak memantau hasil untuk

bosentan

metabolisme

berpengaruh terhadap farmakokinetika

memastikan simvastatin

mengurangi

simvastatin. Induksi

bosentan, tapi bosentan mengurangi AUC

yang efektif

AUC simvastatin metabolisme

simvastatin dan metabolit -hydroxyacid

dan metabolit - simvastatin mungkin

sebesar 34% dan 46%, masing-masing.

hydroxyacid

telah menyebabkan
berkurangnya kadar
terlihat.

Simvastatin

Minyak ikan

Omega-3 asam

Sebuah studi acak cross over di 23 subjek

Tidak ada tindakan

etil ester

lainnya, omega-3 asam etil ester (Omacor) pencegahan tambahan

(Omacor) tidak

4 g setiap hari tidak mempengaruhi secara

yang diperlukan pada

mempengaruhi

signifikan

penggunaan bersama.

102

secara signifikan

farmakokinetik simvastatin 80 mg sehari

farmakokinetik

ketika kedua obat diberikan bersama-sama

simvastatin

selama 14 hari. Kombinasi ini juga


ditoleransi dengan baik.
BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
1. Hiperlipidemia adalah suatu kondisi terjadinya peningkatan (hiper) lipid dalam darah.
2. Patofisiologis hyperlipidemia yaitu endapan lemak akan membentuk suatu pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam
tendo (urat daging) dan di dalam kulit, menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala dari pankreatitis serta
gejala lainnya seperti Polineuropati perifer, Hipertensi, Indeks massa tubuh (BMI>30 KG/M2).
3. Patogenesis hyperlipidemia yaitu menghambat transkripsi messenger RNA (m-RNA) yang akan membentuk reseptor LDL.
4. Pengobatan terhadap hyperlipidemia dapat dilakukan melalui therapeutic life changes (TLC) untuk mengontrol tingkat
kolesterol.
5. Interaksi obat antihiperlipidemia contohnya adalah Kolestiramin dan asipimoks, Ezetimibe dan siklosporin, Fibrat dan
kolsikin, Fibrat dan diuret, dan lain sebagainya.

103

DAFTAR PUSTAKA
Baxter, K., 2008, Stockleys Drug Interaction, 8th Edition, Pharmaceutical Press,
London.
Davey, P., 2005, At a Glance Medicine, Erlangga, Jakarta.
Dipiro, J. T., et al., 2005, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 6th
Edition, McGrowHill, USA.
Lazo, J.S., and keith L. P., 2006, Goodman & Gilmans The Pharmacological
Basis Of Therapeutics, 11th Edition, McGraw-Hill, USA.
Neal, M. J., 2002, Medical Pharmacology at A Glance, 4th Edition, Blackwell
Science, London.
Neal, M.J., 2006, At A Glance Farmakologi Medis, Edisi Kelima, Erlangga,
Jakarta.
Roach, S. S., 2004, Introductory clinical pharmacology, 7th Edition, Lippincott
Williams & Wilkins, London.
Wells, B.G., Joseph T.D., Terry L. S., Cecily V. D., 2009, Pharmacotherapy
Handbook, 7th Edition, McGrowHill, USA.
Pustaka pendukung
http://yur-fren.blogspot.com/2011/11/hiperlipidemia.html, diakses 5 maret 2014.
http://medicastore.com/penyakit/61/Hiperlipidemia.html, diakses 5 maret 2014.
http://ruangdiskusiapoteker.blogspot.com/2012/06/hiperlipidemia.html, diakses 5
maret 2014.

iii

Anda mungkin juga menyukai