Antihiperlipidemia
Oleh
Kelompok 1
Eka Ningrum Sesaria
(F1F1 10 097)
Etry Ismirianty
(F1F1 11 006)
Irvan Anwar
(F1F1 11 008)
(F1F1 11 014)
Nenitri Wahyuni
(F1F1 11 016)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan
seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga peyusun dapat menyelesaikan Makalah Interaksi Obat
yang membahas tentang Interaksi Obat Antihiperlipidemia.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun memperoleh referensi yang
berasal dari buku-buku kefarmasian serta website dan blog-blog yang kompeten di
bidang farmasi. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini demi
memenuhi salah satu penilaian dalam mata kuliah interaksi obat.
Meskipun penyusun berharap Makalah
kekurangan dan kesalahan, namun penyusun tetap menyadari bahwa setiap hasil
karya manusia selalu memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat menjadi
lebih baik lagi.
Akhir kata penyusun berharap agar Makalah Interaksi Obat ini bermanfaat
bagi semua pembaca. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kendari, Maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1
Latar Belakang..........................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1
Definisi Hiperlipidemia.............................................................................4
2.2
Patofisiologi Hiperlipidemia.....................................................................7
2.3
Patogenesis Hiperlipidemia.......................................................................8
2.4
Pengobatan Hiperlipidemia.....................................................................10
2.5
Kesimpulan..............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hiperlipidemia merupakan kondisi dimana kadar lipid darah yang
melebihi kadar normalnya. Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak
dalam darah dan karena sering disertai peningkatan beberapa fraksi
lipoprotein, disebut juga hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat berupa
hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia. Obat-obat antihiperlipidemik
(hipolipidemika) adalah golongan obat yang digunakan untuk menurunkan
kadar lipida darah yang melebihi ambang batas normal. Lipida darah (lipid
plasma) terdiri dari lemak-lemak netral (trigliserida), kolesterol (kolesterin)
dan fosfolipida. Karena lipid tidak larut dalam air, zat tersebut dibawa dalam
plasma dari jaringan ke jaringan dengan cara terikat pada protein.
Lipid plasma yang utama terdiri atas kolesterol, trigliserid, fosfolipid
dan asam lemak bebas. Lipid plasma ini tidak larut dalam cairan plasma.
Agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi, maka susunan molekul
lipid tersebut perlu dimodifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang
bersifat larut dalam air. Lipoprotein ini bertugas mengangkut lipid dari
tempat sintesisnya menuju tempat penggunaannya. Apolipoprotein berfungsi
untuk mempertahankan struktur lipoprotein dan mengarahkan metabolisme
lipid tersebut.
Diagnosa hiperlipidemia aterogenik yang tepat membutuhkan
penentuan abnormalitas lipoprotein yang spesifik dan pengobatan diarahkan
untuk memperbaiki kelainan lipoprotein bukan hanya menurunkan kadar
total kolesterol dan trigliserida plasma saja.
Dengan meningkatnya kompleksitas obat-obat yang digunakan dalam
pengobatan pada saat ini, dan berkembangnya polifarmasi maka
kemungkinan terjadinya interaksi obat makin besar. Interaksi obat perlu
diperhatikan
karena
dapat
mempengaruhi
respon
tubuh
terhadap
pengobatan.
pengetahuan
farmakologi
tentang
obat-obat
yang
1.2
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
1.3
mahasiswa
dapat
mengetahui
dan
memahami
pengertian
hyperlipidemia.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami patofisiologi
hyperlipidemia.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami patogenesis
hyperlipidemia.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan menerapkan terapi terhadap
hyperlipidemia.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui interaksi obat antihiperlipidemia yang
dapat terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah suatu kondisi terjadinya peningkatan (hiper)
lipid dalam darah. Kolesterol dan trigliserida adalah dua jenis lipid dalam
darah. Meningkatnya salah satu atau kedua jenis lipid tersebut dapat
dikatakan hiperlipidemia. Sehingga hiperlipidemia dapat pula dikatakan
hiperkolesterolemia (jika kadar kolesterol berlebih) dan hipertrigliseridemia
(jika kadar trigliserida berlebih).
Trigliserida dan kolesterida tidak larut dalam air untuk dapat
ditranspor ke seluruh tubuh akan membentuk kompleks bersama dengan
fosfolipid dan protein (apoprotein) sehingga disebut liporpotein. Apoprotein
berperan sebagai molekul atau enzim pemberi sinyal dan memegang peran
sangat penting dalam mengendalikan transport lipid. Umumnya lipoprotein
ditemukan dalam darah. Karena terikatnya lipid dengan protein dalam
darah, maka peningkatan lipoprotein dalam darah juga kemungkinan
meningkat dengan meningkatnya kadar salah satu atau kedua lipid tersebut.
Sehingga, hiperlipidemia juga disebut hiperlipoproteinemia.
Terdapat beberapa golongan
Kelas
Density
Lipoprotein
(g/mL)
Kilomikron <0,94
VLDL
0,94-1.006
Diameter
(nm)
75-1200
30-80
Komposisi
Fungsi
Trigliserida 80-
Mentraspor
95%, protein
sangat rendah 1-
ke hati pada
2%, ester
keadaan
kolesterol 2-4%,
postprandial
kolesterol bebas
(setelah
1-3%
Trigliserida 55-
makan)
Mentranspor
80%, protein 6-
10%, ester
ke jaringan
1,006-
18-25
1,063
bebas 4-8%
Trigliserida 5-
Dihasilkan
oleh
22%, ester
katabolisme
kolesterol 45-
VLDL
50%, kolesterol
melalui
bebas 6-8%
pembentukan
IDL. Diambil
HDL
1,063-1,21
5-12
Trigliserida 5-
oleh hati
Membawa
ester
55%, ester
kolesterol
kolesterol 15-
kembali ke
20%, kolesterol
hati dari
bebas 3-5%
jaringan dan
lipoprotein
lain (transport
balik
kolesterol)
Metabolisme lipid dan lipoprotein pada dasarnya terbagi atas:
1. Extrahepatic pathway
Kolesterol dan trigliserida yang masuk kedalam tubuh lewat asupan
akan diserap di intestinal mikrovili dimana mereka akan dirubah
menjadi kolesterol ester dan trigliserida. Kedua zat ini kemudian
dikemas dalam bentuk kilomikron dan disekresi kedalam sistem
limfatik dan memasuki sirkulasi sistemik. Dikapiler jaringan lemak dan
otot, trigliserida mengalami hidrolisis menjadi mono dan diglyserida.
Akibatnya, ukuran kilomikron menjadi berkurang dan karenanya
ditransfer menjadi HDL. Kilomikron yang tersisa, meskipun mengalami
penurunan volume, masih tetap mengandung kolesterol dan trigliserida
yang berpotensi menimbulkan hiperlipidemia. Kilomikron ini kemudian
dikeluarkan dari sistem sirkulasi oleh hepar, meskipun sebagian
kolesterol disekresi sebagai asam empedu kedalam kantung empedu.
2. Endogenous pathway
Jalan ini dimulai dengan hidrolisis VLDL oleh lipoprotein lipase yang
kemudian disirkulasikan ke jaringan lemak dan otot. Trigliserida yang
ada pada zat ini kemudian diambil oleh lemak dan otot sekitar,
sedangkan komponen permukaannya ditransfer kebentuk HDL. Sekitar
50% dari VLDL dikeluarkan oleh hepar melalui LDL reseptor. Selain
itu, hepar juga dapat mengeluarkan LDL (suatu lipoprotein yang
mengandung cholesterol ester dan apoprotein B-100). HDL sendiri
merupakan suatu lipoprotein yang disintesa di hepar dan intestinum dan
terdiri atas 50% protein dan 20% kolesterol. HDL ini bersifat protektif
terhadap aterosklerosis.
primer.
Hiperlipidemia
bila
berkelanjutan
memicu
LDL
12 jam)
1-30
60-160
35-65
dengan < 3,5
HDL
Trigliserida
10-160
Patofisiologi Hiperlipidemia
Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala.
Terkadang, jika kadar lemak sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk
suatu pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan
di dalam kulit. Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dL atau
lebih) bisa menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala dari
pankreatitis (misalnya nyeri perut yang hebat). Gejala lainnya adalah
Polineuropati perifer, Hipertensi, Indeks massa tubuh (BMI>30 KG/M2).
Defek gen tunggal dalam metabolisme lipid jarang menyebabkan
hiperlipidemia hebat. Namun, variabilitas genetik umum atau status
10
Patogenesis Hiperlipidemia
Dalam keadaan normal konsumsi lemak (fat) sekitar 80-120 g/hari.
Lemak ini akan dihidrolisis oleh enzim lipase dari pankreas, diserap oleh sel
mukosa usus halus dan disekresikan ke dalam saluran limfe mesenterikus
dalam bentuk kilomikron. Kemudian kandungan trigliserida (TG) kilomikron ini dihidrolisis menjadi asam lemak, gliserol dan kolesterol
dengan perantaraan enzim lipoprotein lipase (LPL) yang terdapat pada
permukaan endotel kapiler, sehingga menjadi kilomikron remnan. Karena
permukaan kilomikron remnan ini mengandung apo B-48 dan apo E yang
mempunyai affmitas tinggi dengan reseptor membran hepatosit, maka
kilomikron ini akan terikat dengan hepatosit, mengalami internalisasi dan
degradasi oleh enzim lisosom dengan melepaskan kandungan kolesterolnya
ke dalam hepatosit. VLDL berfungsi mengangkut TG dan sejumlah
kolesterol (sintesa de novo) yang dilepaskan oleh hepatosit dan masuk
sirkulasi. Kandungan TGnya juga mengalami degradasi oleh LPL dan
dilepaskan ke jaringan tepi sehingga VLDL berubah menjadi VLDL remnan
( VLDL) atau IDL. Permukaan IDL ini mengandung apo B-100 dan apo E
yang juga beraffinitas tinggi dengan hepatosit. Tetapi hanya sedikit sekali
IDL yang mengalami internalisasi, sebagian besar diubah menjadi LDL dan
tetap beredar dalam sirkulasi.
11
Dalam keadaan normal VLDL ini beredar dalam darah dengan kadar
yang rendah, namun pada kelainan kandungan apeE-nya, kadarnya dapat
meningkat dan bersifat aterogenik (tipe III hiperlipoproteinemia). LDL
sendiri tetap mengandung banyak kolesterol dan apo B-100 yang
beraffmitas tinggi dengan reseptor LDL jaringan hepar dan diluar hepar, dan
melepaskan kolesterolnya ke jaring-an tadi. Karena bersihan LDL ini
berjalan lambat, maka sebagian besar kolesterol yang beredar terikat dalam
LDL ini. Pada keadaan kekurangan reseptor LDL akan timbul kelainan tipe
IIa hiper-lipoproteinemia yang bersifat aterogenik; selain itu prekursor HDL
dibentuk oleh hepatosit dan menjadi matang selama memasuki sirkulasi
dengan menarik kolesterol dan kelengkapan apoprotein (C-2). Apo C-2
inilah yang menyebabkan pecahnya kandungan TG kilomikron dan VLDL
dalam hepatosit oleh LPL. Subpopulasi HDL (HDL2) berfungsi mengangkut
kolesterol jaringan tepi(terutama dari dinding uteri) kembali ke hepar,
sehingga lipoprotein ini berguna untuk mencegah timbulnya PJK. Individu
dengan kadar HDL tinggi mempunyai korelasi positif terhindar PJK
Ketidakseimbangan antara produksi lipoprotein yang dilepas oleh jaringan
tertentu dengan bersihan lipoprotein itu sendiri dari plasma akan
menimbulkan hiperlipoproteinemia dengan manifestasi klinik tertentu.
Sifat aterogenik LDL dan VLDL telah banyak dibuktikan. Peninggian
kadar salah satu atau keduanya mempunyai korelasi positif menyebabkan
aterosklerosis. Kadar LDL meninggi karena adanya defisiensi reseptor LDL
pada hepatosit atau membran sel jaringan lainnya, sehingga apo B-100 LDL
tidak dapat terikat pada sel jaringan tadi dan tetap bebas beredar dalam
plasma. Pada keadaan normal genesis reseptor LDL ini diatur oleh langsung
kadar kolesterol. Apabila kadar kolesterol meninggi, hal ini akan
menghambat transkripsi messenger RNA (m-RNA) yang akan membentuk
reseptor LDL, demikian pula sebaliknya keadaan inilah yang disebut dengan
hiperlipidemia.
12
2.4
Pengobatan Hiperlipidemia
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
1. Mengurangi
pembentukan
lipoprotein
dan
mengurangi
jumlah
b. Terapi farmakologi
Jika TLC tidak tidak dapat membuat lipid darah berada pada tingkat
terapi/normal, maka dapat digunakan obat antihiperlipidemia atau
hipolipidemia. Antihiperlipidemia digunakan untuk menurunkan tingkat
kolesterol dan trigliserida dalam plasma darah. Penyembuhan awal dapat
menggunakan 1 obat atau pada beberapa kasus lebih dari 1 obat
13
meningkatkan
ekskresi
kolesterol.
Hal
ini
dapat
bisa
efektif
dan
tetap
bermanfaat
pada
14
sel. Oleh karena itu, obat ini tidak tepat untuk pasien dengan
hiperkolesterolemia familial. Obat ini sangat efektif menurunkan
kolesterol total dan LDL. Statin secara khas menurunkan kolesterol
LDL 30% atau lebih dan bisa sedikit meningkatkan kolesterol HDL.
Bukti kuat bahwa statin menurunkan kolesterol plasma, terutama
dengan meningkatkan jumlah reseptor LDL adalah kegagalan obat
untuk bekerja pada pasien dengan hiperkolesterolemia familial (yang
tidak memiliki reseptor LDL). Efeknya terhadap trigliserida plasma
relatif kecil dan jarang. Salah satu yang utama adalah miopati. Insiden
miopati meningkat pada pasien yang menerima terapi kombinasi
dengan asam nikotinat atau fibrat. Statin tidka boleh diberikan selama
kehamilan karena kolesterol penting untuk perkembangan normal
fetus. Obat yang termasuk golongan ini antara lain Atorvastatin,
Fluvastatin, Lovastatin, Pravastatin, Rosuvastatin, Simvastatin.
Mekanisme:
obat
golongan
ini
bekerja
dengan
cara
15
Obat lain
Beberapa obat yang digunakan sebagai antihiperlipidemia
selain ketiga golongan obat yang dijelaskan sebelumnya antara lain
asam nikotinat, asipimoks, ezetimibe, dan omega 3. Obat-obat
tersebut memiliki mekanisme yang berbeda dalam menurunkan
hiperlipidemia.
Asam nikotinat pada jaringan lemak bekerja dengan
menghambat hidrolisis trigliserida oleh hormone sensitive lipase,
sehingga mengurangi transport asam lemak bebas ke hati dan
mengurangi sintesis trigliserida hati. Penurunan sintesis trigliserida ini
akan menyebabkan berkurangnya produksi VLDL sehingga kadar
LDL menurun. Selain itu, asam nikotinat juga meningkatkan aktivitas
LPL yang akan menurunkan kadar kilomikron dan trigliserida VLDL.
Kadar HDL meningkat sedikit sampai sedang karena menurunnya
16
Resin
(kolestiramin,
kolestipol),
Niacin,
17
tabel
penggunaan
obat
antihiperlipidemia
yang
18
2.5
Obat B
Mekanisme
Interaksi
Obat B
Memacu
Aditif
reduktase
aktivitas
LDL, menambah
inhibitor
lipase
efek
(contoh:
lipoprotein
rhabdomyolisi,
HMG-CoA
Obat A
Mekanisme
Gemfibrozil
Simvastatin)
antagonis
meningkatkan
kreatinin kinase
Menghambat
Niasin (asam
enzim HMG-
Menghambat
Aditif
nikotianat)
CoA reduktase
lipolysis
reduktase
dalam sintesis
trigliserida
rhadbomyolisis
inhibitor
kolesterol
HMG-CoA
(artovastari,
Ezetimibe
Simvastatin,
Lovastatin)
menjadi asam
lemak bebas
Menghambat
Efek
absorbsi
meningkat, Aditif
kolesterol
antagonis LDL
Aditif mengurangi
Kolestiramin
probukol
Resin
Meningkatkan
kecepatan
katabolisme
Eritromisin
Simvastatin
antagonis
Mengganggu
sirkulasi
enterohepatik
myopati
total kolesterol
Aditif
meningkatkan
efek
fraksi LDL
Menghambat
Menghambat
sitokrom P450
hipolipidemik
Aditif
meningkat
19
Obat
Interaksi
Hasil
dengan obat
Colestyramine Acipimox
Farmakokinetik
Mekanisme
-
Bukti klinis
Rekomendasi
Sebuah studi crossover acak pada 7 subyek Tak ada alasan yang
Asipimoks
berubah, tapi
penggunaan bersama
tidak signifikan
oleh adanya
kolestiramin
Colestyramine Makanan
Penggunaan
tersebut
Sebuah studi pada 10 pasien dengan
Colestyramine
20
Ezetimibe
Ciclosporin
makan tidak
merubah kadar
kolesterol total
dan LDL
Kadar Ezetimibe
dan
kemungkinan
Ciclosporin bisa
panjang dari
meningkat oleh
penggunaan
secara bersama
sehingga disarankan
berhati-hati diperlukan
diperlukan penggunaann
efek konkuren
21
lipid. Untuk
mengantisipasi perlu
menyarankan bahwa
mengkonsumsi
dan perlahan-lahan
dititrasi ke atas
22
Colestyramine Colestyramine
dapat
Ezetimibe menimbulkan
resirkulasi
23
Ezetimibe
Rifampicin
menurunkan efek
enterohepatik, sehingga
penurun lipid
dari Ezetimibe
yang memungkinkan
tidak sepenuhnya
menyelesaikan interaksi
keduannya.
Dosis tunggal
Kadar Ezetimibe
Rifampicin
meningkatt terlihat
meningkatkan
kadar lipid.
efeknya pada
karena Rifampicin
sterol ,
meningkatkan
mungkin dengan
penurunan
menghambat usus P -
Ezetimibe dan
protein transporter
24
hampir benar-
benar
penghambatan MRP2
menghapuskan
muncul untuk
efeknya
mengurangi sirkulasi
enterohepatik yang
dibutuhkan untuk
dari ezetimibe, dan oleh hari Rifampicin 600 mg sehari. Kali ini
karena sterol yang
memendek
menurunkan efek
25
Ezetimibe. Adanya
faktor lain mungkin
Colestyramine Clofibrate
Colestipol
Colestyramine
juga terlibat
-
tidak mengubah
farmakokinetik
Clofibrate ketika
keduanya
digunakan
bersamaan
Clofibrate
Colestipol tidak
tersebut.
Selama periode 6 hari tidak ada perubahan
atau
mengubah
fenofibrate
farmakokinetik
Clofibrate atau
fenofibrate
500 mg.
Selama periode 6 hari tidak ada perubahan
klinis yang relevan dalam farmakokinetik
fenofibrate terjadi pada 18 subyek sehat ,
26
Fenofibrate
Colesevelam
tidak mengubah
farmakokinetik
fenofibrate
Gemfibrozil
mengurangi
digunakan bersama,
penyerapan dari
gemfibrozil jika
diberikan
terpisah.
diwaktu yang
sama.
Colestipol dapat
Sama seperti
Produsen bezafibrate
Colestipol dan
Gemfibrozil
Fibrat
Colchicine
penggunaan
Colestyramine
Penggunaan harus hati-
fibrat dan
jarang menyebabkan
colchicines dapat miopati . Namun, lebih memakai colchicine 500 mikrogram tiga
dicurigai mengalami
28
mengakibatkan
rhabdomyolysis
keratin kinase
atau
panjang colchicine
neuromyopathy
dengan gemfibrozil )
menggambarkan neuromyopathy
Bezafibrate
Furosemide
ginjal
Sebuah laporan terisolasi tentang kasus
29
Clofibrate
Furosemide
mengkonsumsi
rhabdomyolysis tidak
alternatif.
bezafibrate dan
diketahui
furosemide
Pengobatan
Tidak dipahami.
satu laporan
pada pasien
menunjukkan bahwa
dengan sindrom
persaingan dan
nefrotikyang
perpindahan dari
mendapat
furosemide oleh
sebelum memberikan
furosemide
kadang-kadang
mengikat protein
menyebabkan
plasmanya. Clofibrate
diuresis parah
kadang-kadang
dan
melumpuhkan
100 mL konsentrasi
sampingnya.
meningkatkan waktu
diketahui bahwa
30
paruh clofibrate.
31
Fenofibrate
Ezetimibe
Ezetimibe tidak
mengubah
meningkatkan
kandung empedu
farmakokinetik
kolesterol ekskresi ke
fenofibrate
kombinasi harus
dihentikan.
32
Ezetimibe
Ezetimibe tidak
mengubah
meningkatkan
kandung empedu
farmakokinetik
kolesterol ekskresi ke
gemfibrozil
kombinasi harus
dihentikan.
33
Nifedipine
klinis.
Rhabdomyolysis terjadi pada 4 dari 5
terjadi
berpendapat bahwa
karena adanya
nifedipine mungkin
membutuhkan fibrat
interaksi antara
bersaing dengan
bezafibrate dan
bezafibrate untuk
konsumsi substrat
mungkin
dianjurkan untuk
dikarenakan
dosis bezafibrate
terlalu tinggi
tersebut.
kemungkinan
isoenzim CYP3A4
34
rhabdomyolysis tersebut.
Oleh karena itu tidak ada
tindakan pencegahan
Clofibrate
Rifampicin
Bukti awal
yang diperlukan
Penurunan 35% pada kadar plasma steady- Berdasarkan studi ini
menunjukkan
bahwa rifampisin
dapat
mengurangi
kadar plasma
rifampisin ditambahkan
dari metabolit
aktif clofibrate
meningkat.
Gemfibrozil
Rifampicin
tampaknya tidak
berpengaruh
diperlukan
pada
Rifampicin
farmakokinetik
35
Ciprofibrate
Ibuprofen
gemfibrozil.
Sebuah laporan
terisolasi
mengemukakan
bahwa seorang
pasien yang
mengkonsumsi
Ciprofibrate
mengalami gagal
rhabdomyolysis
setelah
mengkonsumsi
ibuprofen
36
Hormonal
Kontrasepsi oral
contraceptives meningkatkan
terjadi.
Sebuah studi komparatif pada pria, wanita
menunjukkan pertanyaan
klirens
clofibrate, tetapi
bersama secara
signifikasi ini
signifikan menurunkan
tidak jelas
meningkatkan kadar
sebesar 25%.
diperhatikan bahwa
kombinasi kontrasepsi
oral dapat menimbulkan
efek samping yang
serius pada kadar lipid,
37
Probenecid
Kadar plasma
Probenecid
clofibrate kira-
menurunkan kerja
probenecid,
tetapi secara
penghambatan
9,1 mg/L.
asam glukuronit.
Informasi klinik dari
interaksi ini ragu-ragu.
Hal ini tidak dapat
Gemfibrozil
Antacide
Antasida dapat
ditaksir
Penurunan ini tidak
menurunkan
menyarankan bahwa
absorpsi
menyatakan bahwa
gemfibrozil diberikan 1-
gemfibrozil
gemfibrozil diabsorpsi
pada usus
Para penulis
38
Gemfibrozil
Psyllium
AUC gemfibrozil
mengkonfirmasi
penemuan ini.
-
diturunkan oleh
Psyllium
Aspirin
Kemungkinan
nikotinat)
menurunkan
pembersihan
salisilat bersaing
reaksi yang
terjadi dengan
untuk dimetabolisme
beberapa fakta
bahwa hal
sebesar 30-54%.
tersebut juga
berkurang,
dapat
mengakibatkan
meningkatkan
kenaikan kadarnya
kadar plasma
39
Niacin
Nikotin
niacin
Reaksi
pembilasan tidak
menyenangkan
terjadi pada
wanita yang
mengonsumsi
mulai
menggunakan
patch
transdermal
nikotin.
statin tidak
menunjukkan
interaksi dengan
ACE inhibitor
Lovastatin
Lisinopril
Terjadi
41
(ACE
hiperkalaemia
inhibitor)
pada penderita
diabetes yang
menggunakan
lovastatin dengan
lisinopril
42
Simvastatin
Lisinopril
Amiodarone
Terjadi
ginjal ringan .
Laporan kasus mengemukakan terjadinya
pancreatitis pada
pasien yang
menggunakan
atorvastatin
bulan.
dengan lisinopril
Terjadi myopati Amiodarone
dosis tinggi
simvastatin .
itu menghambat
dan
rhabdomyolysis
secara ekstensif
telah dilaporkan
menggunakan
meningkatkan risiko
43
kombinasi.
diketahui.
Fluvastatin
Losartan
dilaporkan
Dalam studi acak crossover 12 subyek
mengubah
farmakokinetik
menghambat konversi
losartan atau
losartan menjadi E-
penggunaan kombinasi
metabolit aktif
3174 smelalui
ini.
Simvastatin
Irbesartan
Irbesartan tidak
P450 isoenzim
CYP2C9
44
mengubah
farmakokinetik
simvastatin
Simvastatin
Pravastatin
Atorvastatin
Telmisartan
Olmesartan
Antasida
Telmisartan tidak
mengubah
farmakokinetik
simvastatin
simvastatin
Olmesartan tidak
berinteraksi
dengan
subyek sehat
pravastatin
Antasida
atau
aluminium/
menghindari
pravastatin
magnesium
penggunaan bersama
hidroksida
aluminium/magnesium hidroksida
antasida aluminium/
menyebabkan
magnesium hidroksida,
penurunan
moderat
peningkatan dosis
45
bioavailabilitas
atorvastatin atau
atorvastatin dan
pravastatin
pravastatin, tapi
efikasi penurun
lipid atorvastatin
dan pravastatin
tidak dipengaruhi
Rosuvastatin
Antasida
efekasi pravastatin
Sebuah studi di mana antasida
Pemisahan 2 jam
aluminium/
aluminium/magnesium hidroksida
dianjurkan pada
magnesium
penggunaan bersama
hidroksida
menyebabkan
penurunan
Antasida
moderat
bioavailabilitas
46
Fluvastatin
Flukonazol
Rosuvastatin
Flukonazol
Flukonazol
meningkatkan
menghambat sitokrom
flukonazol dengan
CYP2C9 dan CYP3A4. mg setiap hari selama 3 hari) meningkatkan diberitahu untuk
Fluvastin
melaporkan tanda-tanda
dimetabolisme di
miopati dan
CYP2C9
rhabdomyolysis
dipengaruhi
Atorvastatin
Itraconazole
Itraconazole
Itrakonazol berpotensi
meningkatkan
menghambat CYP3A4
kadar
atorvastatin harus
atorvastatin
yang diberikan
47
miopati dan
rhabdomyolysis (seperti
2,5 kali lipat dan atorvastatin lakton sekitar berwarna gelap ). Jika
tiga kali lipat. Studi lain juga menunjukkan terjadi miopati, statin
bahwa itraconazole meningkatkan kadar
atorvastatin.
Dalam review laporan spontan FDA dari
statin rhabdomyolysis yang mencakup
periode Nopember 1997 sampai Maret
2000, antijamur azol yang berpotensi
terlibat dalam 2 kasus rhabdomyolysis
Fluvastatin
Itraconazole
Itraconazole
Itrakonazol berpotensi
48
tidak
Lovastatin
Itrakonazol
menghambat CYP3A4
mempengaruhi
farmakokinetik
Fluvastatin
Itrakonazol
Itrakonazol berpotensi
meningkatkan
menghambat CYP3A4
kadar lovastatin
Penggunaan lovastatin
dihindari. Jika
sebaiknya tidak
menggunakan lovastatin
49
Flukonazol
mempengaruhi
menghambat sitokrom
farmakokinetik
P450 isoenzim
Pravastatin
Beta bloker
pravastatin
Dalam sebuah studi di 24 subyek sehat
menyebabkan
pencegahan khusus
perubahan secara
tampaknya akan
Propranolol tidak
50
klinis relevan
dengan
farmakokinetik
fluvastatin,
lovastatin atau
pravastatin.
Dalam studi
klini, keamanan
penggunaan
bersamaan beta
blocker.
51
Fluvastatin
Colestipo
Kolestiramin
Colestipol
Kemungkinan bahwa
menunjukkan
dengan
atorvastatin
demikian mengurangi
tersedia untuk
diberikan sendiri
Kolestiramin
penyerapan
Kemungkinan bahwa
menurunkan
kadar plasma
efek penurun
demikian mengurangi
lipid meningkat
Gunakan fluvastatin
kolestiramin
52
dengan
tersedia untuk
penggunaan
penyerapan
bersama
Lovastatin
Olesevelam
Olesevelam tidak
menunjukkan
53
interaksi dengan
lovastatin
Pravastatin
Kolestiramin
Kolestiramin
Kemungkinan bahwa
menurunkan
diminimalkan dengan
kadar plasma
memisahkan pemberian
pravastatin,
keduanya, gunakan
tetapi efek
demikian mengurangi
kolestiramin setidaknya
penurun lipid
1 jam setelah
meningkat
tersedia untuk
dengan
penyerapan
penggunaan
bersama
saaat tidur
54
Flukonazol
Flukonazol
hiperkolesterolemia.
Sebuah laporan kasus mengemukakan
meningkatkan
kadar fluvastatin
tetapi tidak
pravastatin.
55
Colestipol
Colestipol
Kemungkinan bahwa
rhabdomyolysis tersebut.
Colestipol mengurangi bioavailabilitas
menurunkan
diminimalkan dengan
kadar plasma
memisahkan pemberian
pravastatin,
keduanya, gunakan
tetapi efek
demikian mengurangi
pravastatin 1 jam
penurun lipid
meningkat
tersedia untuk
dengan
penyerapan
penggunaan
56
Statin
Calcium-
bersama
Meningkatnya
tidur
Hati-hati penggunaan
(calcium channel
bloker) menghambat
isoenzim CYP3A4
Kalsium -
isoenzim CYP3A4
Kasus terisolasi
jawab dalam
dari
metabolism lovastatin,
berinteraksi
rhabdomyolysis
simvastatin, dan
telah terjadi
atorvastatin. Sehingga
sebagai akibat
penggunaan bersama
Namun, secara
menyebabkan kadar
keseluruhan ,
statin meningkat.
tampaknya
masalah dengan
kombinasi statin
dan calcium
57
channel blocker
(khususnya tipe
dihidropiridin)
jarang terjadi.
Simvastatin
Karbamazepin Karbamazepin
menurunkan
Karbamazepin
perempuan
Pada studi acak cross over pada 12 subyek Pemantauan penggunaan
diketahui sebagai
kadar simvastatin penginduksi yang poten sehari selama 2 hari, lalu 300 mg 2 kali
dari sitokrom P450
isoenzim CYP3A4
dimana simvastatin
dimetabolisme
58
Statin
Siklosporin
Colchicine
masing.
Dalam suatu studi , 8 pasien transplantasi
ezetimibe dan
siklosporin, ezetimibe
siklosporin
kemungkinan
bisa meningkat
oleh penggunaan
secara bersama
Tiga laporan
Interaksi antara
kasus
simvastatin dan
menggunakan statin
menunjukkan
Colchicine terjadi
harus diperingatkan
adanya miopati
atau
dimetabolisme oleh
rhabdomyolysis
sitokrom P450
diberikan
Tingkat
._
59
colchicine
terlihat dengan
dengan
fluvastatin dan
fluvastatin,
pravastatin atau
simvastatin.
Tampaknya
terlibat
kemungkinan
bahwa interaksi
bisa terjadi
antara colchicine
dan statin
apapun.
colchicine
60
Produsen simvastatin
atau
parah dan
doxycycline) yang
menganjurkan bahwa
simvastatin
mioglobinuria
mungkin hepatotoksik, lovastatin 20 mg dua kali sehari dirawat di dosisnya tidak boleh
dialami seorang
yang menyebabkan
pria yang
penurunan
menggunakan
metabolisme
Lovastatin
Danazol
untuk memperkuat
danazol
memberitahu pasien
ditambahkan.
Danazol menghambat
Laporan lain
sitokrom P450
mengemukakan
isoenzim CYP3A4
interaksi yang
sama dengan
lovastatin
atau kelemahan
61
simvastatin
dimetabolisme, yang
akan menyebabkan
Statin
Diuretic
Keamanan dan
kemudian sembuh.
Analisis retrospektif dari data studi klinis
efikasi statin
tidak berubah
oleh penggunaan
bersama dengan
62
diuretic
63
Statin
Everolimus
Everolimus tidak
indapamide
Dalam sebuah studi dosis tunggal pada
mengubah
farmakokinatik
statin
Ezetimibe
menunjukkan
menggunakan statin
interaksi
farmakokinetik
yang merugikan
dengan
atorvastatin,
miopati dan
fluvastatin,
kemungkinan
lovastatin,
rhabdomyolysis (nyeri
rosuvastatin atau
simvastatin.
Namun,
Ezetimibe ttidak
diberitahu untuk
64
penggunaan
bersamaan dapat
meningkatkan
risiko miopati
berwarna gelap )
Pravastatin
Bezafibrat
Fenofibrate
Kadar
Fibrat dapat
fluvastatin
menghambat
adanya
bezafibrat
mereka menghambat
sitokrom P450
terpengaruh
isoenzim CYP3A4
-
Kadar
pravastatin
ditingkatkan oleh
adanya
fenofibrate
Asam fusidat
Rhabdomyolysis
atau
terjadi pada
mengingatkan pasien
simvastatin
pasien yang
yang menggunakan
diberikan
atorvastatin atau
66
atorvastatin atau
simvastatin
dengan asam
gejala miopati
fusidat.
dan rhabdomyolysis
67
Jus jeruk
Beberapa komponen
dihentikan.
Dua belas subyek sehat diberi 200 ml jus
besar
hanya sedikit
mengatakan bahwa
mempengaruhi
(belum positif
penggunaan bersama
kadar plasma
diidentifikasi tapi
atorvastatin
kemungkinan
dihindari. Produsen AS
naringenin),
menyarankan bahwa
menghambat aktivitas
sitokrom P450
isoenzim CYP3A4 di
metabolisme statin
atorvastatin.
Produsen Inggris
memungkinkan lebih
68
Jus jeruk
dalam tubuh
Beberapa komponen
atau
besar
meningkatkan
kadar lovastatin
(belum positif
penggunaan bersama
atai simvastatin
diidentifikasi tapi
umumnya harus
kemungkinan
dihindari. Produsen AS
naringenin),
menyarankan bahwa
menghambat aktivitas
yang lain setelah 90 menit. Rata-rata kadar asupan jus jeruk harus
sitokrom P450
isoenzim CYP3A4 di
simvastatin
metabolisme statin
memungkinkan lebih
Produsen Inggris
69
Jus delima
Secara klinik
terhadap
Rosuvastatin
tidak jelas
Jus jeruk
Beberapa komponen
besar
tidak
Produsen Inggris
mengatakan bahwa
70
mempengaruhi
(belum positif
penggunaan bersama
farmakokinetik
diidentifikasi tapi
umumnya harus
pravastatin
kemungkinan
dihindari. Produsen AS
naringenin),
menyarankan bahwa
menghambat aktivitas
sitokrom P450
isoenzim CYP3A4 di
metabolisme statin
pravastatin.
liter) sehari-hari .
Jus jeruk
Interaksi pravastatin
meningkatkan
AUC pravastatin
diperkirakan
tanpa
mempengaruhi
71
kadar
Atorvastatin,
Cimetidine
maksimalnya
tetapi diperlukan
Tidak ada
konfirmasi
Tidak ada alasan untuk
menghindari
fluvastatin,
interaksi klinis
atau
yang signifikan
pravastatin
antara cimetidine
atorvastatin dengan
dan atorvastatin,
fluvastatin, atau
tindakan pencegahan
pravastatin
pada penggunaan
bersama fluvastatin
dengan cimetidine.
72
Imatinib menghambat
pravastatin.
Sebuah studi dosis tunggal, 20 pasien
(simvastatin,
meningkatkan
sitokrom P450
lovasttain, dan
kadar serum
isoenzim CYP3A4
dengan simvastatin,
atorvastatin)
simvastatin,
dimana simvastatin
lovastatin, atau
peningkatan
dimetabolisme.
tahuuntuk melaporkan
menyebabkan
mungkin rabdomiolisis
pula lovastatin
atorvastatin mungkin
bersama.
dan atorvastatin
Statin
Imatinib
tidak diketahu
73
tingkat.
Lovastatin
Azitromisin
(Makrolida)
terjadi pada
menghambat sitokrom
penggunaan
P450 isoenzim
bersama
CYP3A4 , dimana
lovastatin dan
azitromisin
rhabdomyolysis
meningkatkan kadar
statin. Azitromisin tidak
Atorvastatin
Azitromisin
menghambat CYP3A4
Azitromisin tidak Kebanyakan makrolid
mempengaruhi
menghambat sitokrom
farmakokinetik
P450 isoenzim
atorvastatin
CYP3A4 dimana
74
atorvastatin
dimetabolisme. Oleh
bersamaan makrolida
meningkatkan kadar
statin. Azitromisin
tidak menghambat
CYP3A4
Rhabdomyolysis Kebanyakan makrolid
atorvastatin
penggunaan
P450 isoenzim
bersama
CYP3A4 dimana
klaritromisin
lovastatin, simvastatin
dengan
simvastatin,
tertentu, atorvastatin
lovastatin atau
dimetabolisme. Oleh
atorvastatin
bersamaan makrolida
Simvastatin,
Klaritromisin
75
meningkatkan kadar
statin.
Simvastatin,
Klaritromisin
Klaritromisin
atorvastatin,
(makrolida)
meningkatkan
menghambat sitokrom
atau
kadar
P450 isoenzim
pravastatin
Simvastatin,
CYP3A4 dimana
atorvastatin,
tetapi tidak
batas tertentu,
signifikan pada
atorvastatin
pravastatin
dimetabolisme. Oleh
76
bersamaan macrolide
meningkatkan kadar
statin. Pravastatin
karena tidak
dimetabolisme oleh
CYP3A4
Statin
Eritromisin
Eritomisin
(makrolida)
meningkatkan
menghambat sitokrom
kadar
P450 isoenzim
atorvastatin,
CYP3A4 dimana
77
lovastatin dan
lovastatin, simvastatin
meningkat 38 % dan
simvastatin.
mempengaruhi
dimetabolisme. Oleh
farmakokinetik
fluvastatin dan
statin
rosuvastattin
secara signifikan
78
Roksitromisin Roksitromisin
meningkatkan
Penggunaan
CYP3A4 dimana
bersama
lovastatin dan
simvastatin
simvastatin
dengan
dimetabolisme. Oleh
roksitromisin
mungkin dapat
bersamaan makrolida
menyebabkan
meningkatkan kadar
kelemahan otot
statin
dan mialgia
79
Telithromycin Telithromycin
meningkatkan
Statin
Nefazodone
Nefazodone
CYP3A4 dimana
simvastatin
dimetabolisme. Oleh
bersamaan makrolida
meningkatkan kadar
statin
lipat dan 3,4 kali lipat, masing-masing.
Belum pasti. Dikatakan Dalam review laporan spontan FDA dari
kasus-kasus
(penghambat sitokrom
menyarankan
keracunan otot
P450 isoenzim
menghindari kombinasi.
dan
Beberapa perhatian
rhabdomyolysis
terlibat dalam
lovastatin.
terhadap
menggunakan
simvastatin)
simvastatin,
menyebabkan
dimetabolisme oleh
lovastatin, dan
peningkatan kadar
mungkin
diberikan atorvastatin
pravastatin
disertai toksisitas.
dengan nefazodone
Mekanisme yang sama dipantau dan ditemukan menjadi 877 unit/L harus diberitahu untuk
juga bisa menjelaskan
(kisaran 0 sampai
melaporkan tanda-tanda
miopati dan
lovastatin, tapi
kemungkinan
penjelasan untuk kasus dan alanine aminotransferase semua sedikit rhabdomyolysis (seperti
dengan pravastatin
kurang jelas
81
82
dihentikan .
Seorang pasien menggunakan lovastatin
otot, seperti
terisolasi, kewaspadaan
rhabdomyolysis,
tetap diperlukan.
mungkin
Produsen AS lovastatin
meningkat pada
merekomendasikan dosis
pasien yang
maksimum 20 mg pada
Niacin (asam
Risiko toksisitas
nikotinat)
83
menggunakan
pasien yang
statin dengan
menggunakan asam
asam nikotinat
Inggris simvastatin
merekomendasikan
maksimal
menggunakan asam
diberitahu untuk
84
berwarna gelap.
Delavirdine
Delavirdine
simvastatin
(NNRTIs)
dapat
simvastatin
meningkatkan
mengkontraindikasikan
kadar
penggunaan bersama,
atau lovastatin
85
atorvastatin,
dan produsen AS
simvastatin
delavirdine
dan
menyarankan menentang
lovastatin.Hal ini
penggunaan simvastatin
didukung oleh
kasus
juga memberikan
rhabdomyolysis,
peringatan dengan
atorvastatin, karena
pasien yang
risiko rhabdomyolysis.
menggunakan
atorvastatin dan
delavirdine.
Atorvastatin,
Perubahan dengan
86
simvastatin,
mungkin
mungkin
atorvastatin dan
atau
nevirapine)
nevirapine)
simvastatin
pasien yang
pravastatin
(NNRTIs)
menurunkan
diperkirakan efavirenz
menggunakan efavirenz
kadar
menginduksi sitokrom
atorvastatin,
P450 isoenzim
simvastatin, dan
CYP3A4 , dimana
NNRTI s sering
pravastatin
simvastatin dan
digunakan dengan
atorvastatin
dimetabolisme. Para
secara dramatis
meningkatkan kadar
beberapa statin
diperkirakan dengan
87
Statin
Orlistat
Tidak ada
oleh CYP3A4
-
(atorvastatin,
interaksi klinis
pravastatin
yang relevan
atau
terlihat antara
simvastatin)
orlistat dan
atorvastatin,
pravastatin atau
simvastatin
Fenitoin
Fenitoin
Meningkatnya kadar
penggunaan bersamaan
88
atorvastatin
penurun
dan
kolesterol
signifikan tidak
fluvastatin)
simvastatin,
atorvastatin dan
kemungkinan bahwa
diberitahu untuk
fluvastatin.
fenitoin diinduksi
melaporkan gejala
Penggunaan
metabolisme statin,
rhabdomyolysis (seperti,
dan fluvastatin
meningkatkan
kadar kedua
tersebut.
Peningkatan kadar
kemungkinan terjadi
dimetabolisme oleh
sitokrom P450
isoenzim CYP2C9 .
89
Sildenafil
Simvastatin
masing
Seorang pria 76 tahun yang smenggunakan
mengyebabkan
gejala
rhabdomyolysis
setelah
menggunaan
dosis tunggal
sildenafil
90
Lovastatin
Sildenafil
Tadalafil
Farmakokinetik
ia kembali pulih.
Sebuah studi di 24 subyek sehat
atorvastatin dan
sildenafil tidak
diubah oleh
penggunaan
bersama
Tadalafil tidak
mengubah
farmakokinetik
Pravastatin
Indinavir
lovastatin
Pravastatin atau
Inhibitor protease,
lovastatin
Pada studi non-acak pasien yang menerima
atau
(inhibitor
fluvastatin tidak
khususnya ritonavir,
fluvastatin
protease)
berinteraksi
dikenal sebagai
dengan
Indinavir
sitokrom P450
isoenzim CYP3A4.
91
Inhibitor protease,
atau
ritonavir
ritonavir
khususnya ritonavir,
pravastatin
(inhibitor
meningkatkan
dikenal sebagai
protease)
kadar
pravastatin
isoenzim CYP3A4.
dimetabolisme oleh
atorvastatin)
Atorvastatin
Nelfinavir
Nelfinavir
ditingkatkan.
Inhibitor protease,
Penggunaan simvastatin
92
atau
(inhibitor
meningkatkan
khususnya ritonavir,
simvastatin
protease)
kadar
dikenal sebagai
pasien yang
menggunakan inhibitor
simvstatin
sitokrom P450
protease. Beberapa
isoenzim CYP3A4.
dimetabolisme oleh
penggunaan bersama.
Atorvastatin harus
atorvastatin)
penelitian.
dengan hati-hati.
Sebuah studi menemukan bahwa nelfinavir
ditingkatkan.
93
Ritonavir
(inhibitor
terjadi akibat
khususnya ritonavir,
protease)
interaksi antara
dikenal sebagai
pasien yang
ritonavir dan
menggunakan inhibitor
simvastatin
sitokrom P450
protease. Beberapa
isoenzim CYP3A4.
produsen simvastatin
mengkontraindikasikan
dimetabolisme oleh
penggunaan bersama.
simvastatin.
Penggunaan simvastatin
94
atorvastatin)
ditingkatkan.
Atorvastatin,
Inhibitor protease,
Penggunaan simvastatin
pravastatin,
saquinavir
saquinavir
khususnya ritonavir,
atau
(inhibitor
meningkatkan
dikenal sebagai
simvastatin
protease)
kadar
atorvastatin,
sitokrom P450
protease. Beberapa
produsen simvastatin
simvastatin
mengkontraindikasikan
dimetabolisme oleh
penggunaan bersama.
Atorvastatin harus
atorvastatin)
ditingkatkan.
dengan hati-hati.
Rifampisin
Rifampisin
menurunkan
mungkin diperlukan
untuk meningkatkan
95
pravastatin,
atorvastatin,
atau
fluvastatin,
simvastatin
pravastatin, dan
simvastatin
perlu konfirmasi.
96
peningkatan AUC.
Pada studi cross over placebo terkontrol, 16 Secara klinis
atau
(Hypericum
menurunkan
pravastatin
perforatum)
kadar plasma
simvastatin,
tetapi tidak
simvastatin dan
pravastatin.
metabolitnya dengan
menghambat sitokrom
P450 isoenzim
terpenuhi.
Tacrolimus
Tacrolimus tidak
mempengaruhi
farmakokinetik
atorvastatin
97
Simvastatin
Tacrolimus
Rhabdomyolysis
farmakokinetik atorvastatin.
Seorang wanita 51 tahun, yang
terjadi pada
pasien yang
mengkonsumsi
tacrolimus
dengan
simvastatin
98
Sirolimus
Kadar sirolimus
Para penulis
meningkat oleh
adanya
atorvastatin
atorvastatin
berkompetisi dengan
sirolimus untuk
dimetabolisme oleh
sitokrom isoenzim
mengakibatkan
peningkatan kadar
99
terlihat
Lovastatin
Pektin dan
dibagi dua
Kadar LDL-kolesterol 3 pasien yang
oat bran
bran dapat
Jika pasien
menambahkan serat ke
penurun
kolesterol dari
untuk memisahkan
lovastatin
konsumsi lovastatin
sebesar mungkin
Aspirin
Aspirin tidak
secara signifikan
mempengaruhi
tunggal pravastatin
farmakokinetik
pravastatin
Pravastatin
Mianserin
Rhabdomyolysis
dikaitkan dengan
penggunaan
bersama jangka
panjang
pravastatin dan
mianserin, yang
dipicu oleh
dingin.
Probucol
Probucol tidak
menyebabkan
Simvastatin
Bosentan
perubahan klinis
yang signifikan
pada pravastatin
subyek sehat.
Dalam tiga arah, studi cross over, 9 subyek Jika bosentan dan
berpengaruh
simvastatin digunakan
terhadap
bosentan, tapi
bosentan
metabolisme
memastikan simvastatin
mengurangi
simvastatin. Induksi
yang efektif
hydroxyacid
telah menyebabkan
berkurangnya kadar
terlihat.
Simvastatin
Minyak ikan
Omega-3 asam
etil ester
(Omacor) tidak
mempengaruhi
signifikan
penggunaan bersama.
102
secara signifikan
farmakokinetik
simvastatin
3.1
Kesimpulan
1. Hiperlipidemia adalah suatu kondisi terjadinya peningkatan (hiper) lipid dalam darah.
2. Patofisiologis hyperlipidemia yaitu endapan lemak akan membentuk suatu pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam
tendo (urat daging) dan di dalam kulit, menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala dari pankreatitis serta
gejala lainnya seperti Polineuropati perifer, Hipertensi, Indeks massa tubuh (BMI>30 KG/M2).
3. Patogenesis hyperlipidemia yaitu menghambat transkripsi messenger RNA (m-RNA) yang akan membentuk reseptor LDL.
4. Pengobatan terhadap hyperlipidemia dapat dilakukan melalui therapeutic life changes (TLC) untuk mengontrol tingkat
kolesterol.
5. Interaksi obat antihiperlipidemia contohnya adalah Kolestiramin dan asipimoks, Ezetimibe dan siklosporin, Fibrat dan
kolsikin, Fibrat dan diuret, dan lain sebagainya.
103
DAFTAR PUSTAKA
Baxter, K., 2008, Stockleys Drug Interaction, 8th Edition, Pharmaceutical Press,
London.
Davey, P., 2005, At a Glance Medicine, Erlangga, Jakarta.
Dipiro, J. T., et al., 2005, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 6th
Edition, McGrowHill, USA.
Lazo, J.S., and keith L. P., 2006, Goodman & Gilmans The Pharmacological
Basis Of Therapeutics, 11th Edition, McGraw-Hill, USA.
Neal, M. J., 2002, Medical Pharmacology at A Glance, 4th Edition, Blackwell
Science, London.
Neal, M.J., 2006, At A Glance Farmakologi Medis, Edisi Kelima, Erlangga,
Jakarta.
Roach, S. S., 2004, Introductory clinical pharmacology, 7th Edition, Lippincott
Williams & Wilkins, London.
Wells, B.G., Joseph T.D., Terry L. S., Cecily V. D., 2009, Pharmacotherapy
Handbook, 7th Edition, McGrowHill, USA.
Pustaka pendukung
http://yur-fren.blogspot.com/2011/11/hiperlipidemia.html, diakses 5 maret 2014.
http://medicastore.com/penyakit/61/Hiperlipidemia.html, diakses 5 maret 2014.
http://ruangdiskusiapoteker.blogspot.com/2012/06/hiperlipidemia.html, diakses 5
maret 2014.
iii