Anda di halaman 1dari 9

Pedoman Latihan Makalah

Pengantar Etika Kristen 2015


Untuk tugas latihan makalah, mahasiswa akan menuliskan
sebagian makalah yang sesuai dengan pentunjuk di bawah ini dan
pengarahan yang akan diberikan dalam jam kuliah. Tujuan tugas ini
adalah untuk mempersiapkan mahasiswa untuk menulis karya ilmiah,
seperti makalah atau skripsi, dengan baik. Latihan ini diadakan untuk
belajar tentang cara penulisan yang baik, pemakaian tata bahasa yang
tepat, cara membuat catatan kaki(footnote), cara membuat daftar
pustaka, dan susunan makalah yang tepat.
Sebuah makalah memiliki pokok-pokok yang umum, yaitu: Judul,
Pendahuluan, Isi(Bagian Teks), Kesimpulan/Penutup, dan Kepustakaan.
Biasanya, daftar isi tidak diperlukan untuk makalah.
Judul: Judul sebuah makalah ditempatkan pada halaman judul.
Halaman itu tidak diberikan angka.
Bagian Tertentu: Judul, anak judul(jika ada), nama
mahasiswa, nama mata kuliah, nama dosen, tanggal jatuh tempo
makalah, lihatlah lampiran 1 (Logo STTJ boleh diketik setelah judul),
lihatlah lampiran 2 untuk pola halaman judul yang agak berbeda.
Judul harus spesifik: Judul seperti Aborsi terlalu luas;
Aborsi dan Ibu yang Sudah Menikah di Indonesia adalah judul
terperinci atau: Aborsi dan Kaum Remaja di Indonesia: Bagaimana
Gereja Dapat Bergerak untuk Mengatasi Masalah Ini
Gambar Pola Makalah:
Pendahuluan

______________________
_______________________
_______________________

Isi

Kesimpulan/Penutup

Pendahuluan: Pendahuluan merupakan bagian makalah yang


bertujuan untuk menarik perhatian si pembaca dan memberikan pokok
topik atau masalah yang akan dibahas dalam makalah. Pendahuluan
dimulai dengan pernyataan umum, cerita, atau kutipan yang berkaitan
dengan topik yang akan didiskusikan. Pendahuluan memaparkan
peryataan umum, cerita, atau kutipan dan membuat kaitannya dengan
topik makalah sehingga pernyataan spesifik/terperinci (pokok makalah)
dicapai.

Isi/Bagian Teks: Isi/Bagian Teks adalah bagian yang terbesar


dalam sebuah makalah. Bagian ini membahas mengenai masalah secara
lengkap. Hasil penelitian sumber-sumber yang dijalin dengan
pikiran/pendapat si penulis disampaikan. Untuk makalah Pengantar
Etika Kristen, Alkitab dan Pedoman Pengantar Etika Kristen boleh
dipakai sebagai sumber. Mahasiswa harus mengkaji nas Alkitab yang
berkaitan dengan topik makalah. Dalam bagian ini pendapat-pendapat
penulis sumber-sumber akan topik makalah disampaikan, dibandingkan,
dan didiskusikan. Seharusnya ada interaksi antara pikiran mahasiswa
dan sumber-sumber makalah.
Terkadang satu (atau lebih) sumber melawan sumber lain.
Mahasiswa harus mengkaji sumber-sumber dan membandingkannya dan
mengambil keputusan yang mana benar dan yang mana salah, atau boleh
mengakui kurang pasti. Ide-ide dari sumber-sumber juga harus
dibandingkan dengan kebenaran yang ada dalam Firman Tuhan.
Maksudnya, semuanya harus diuraikan berdasarkan pandangan
alkitabiah. Untuk tugas latihan makalah, mahasiswa harus menganalisa
masalah berdasarkan pandangan alkitabiah. Misalnya, jika suatu
makalah membahas mengenai aborsi, maka bagaimana bagian
penciptaan, kejatuhan manusia ke dalam dosa, penebusan, dan
penggenappan janji Allah berkaitan dengan isu itu harus dibahas.
Kesimpulan/Penutup: Bagian ini mengumpulkan dan
menyampaikan ide-ide yang dibahas dalam bagian isi. Di sinilah saran,
penerapan, dan usul disampaikan. Pokok masalah diulangi dan
dipaparkan sehingga pernyataan umum, cerita, atau kutip yang berkaitan
dengan topik makalah dicapai dan makalah ditutup. Jika penutupan
dapat dikaitan dengan pendahulan, hal itu merupakan cara penulisan
yang bagus.
Kepustakaan: Dalam bagian ini, semua sumber yang dipakai
mahasiswa didaftarkan.
Sumber dibagi menurut jenisnya. Dalam pembagian itu, sumber disusun
menurut abjad. Lihatlah lampiran 3.
Catatan mengenai catatan kaki : Untuk membuat catatan kaki
(footnote), pola khusus dipakai untuk masing-masing jenis sumber. Di
lampiran 4 menunjukkan beberapa contoh, tapi juga mahasiswa dapat
menggunakan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Untuk Makalah,
Skripsi, dan Tesis yang dapat ditemukan di perpustakaan STTJ.

Pentunjuk Latihan Makalah


Mahasiswa bertanggung jawab untuk menerapkan
pengarahan yang diberikan lewat pedoman ini atau yang
disampaikan di kelas.
Syarat-syarat untuk membuat latihan makalah (yang
bernilai 150 poin) adalah:

1. Mahasiswa harus memilih topik tertentu, yaitu suatu


isu etis. Tolong pastikanlah dengan dosen terlebih dahulu
bahwa topik yang dipilih cocok.
2. Mahasiswa harus menyelediki topik itu dengan
pemakaian sumber-sumber. Alkitab , pedoman mata kuliah,
dan kamus boleh dipakai, AKAN TETAPI paling sedikit 5 BUKU
selain Alkitab, pedoman mata kuliah, atau kamus harus dipakai.
Boleh menggunakan jurnal, majalah, atau internet(tapi situs
yang layak untuk dipakai), dan surat kabar, tapi sumber
semacam itu tidak boleh dihitung sebagai buku.
-Alkitab
-5 sumber buku
-2 sumber jurnal (kalau tidak bisa menemukan
sumber jurnal di perpus yang berkaitan dengan topiknya boleh
menggunakan sumber jurnal online.
-2 sumber internet
Oleh karena makalah ini adalah latihan makalah dan
apa yang akan dilakukan sebagai bagian isi berbeda dari pada
bagian isi dalam makalah biasa, setiap sumber yang ditemukan
tidak usah dipakai dalam bagian isi, tapi harus dicari dan
didaftarkan pada kepustakaan seolah-olah Anda mengerjakan
makalah biasa.
3. Spasi 2, Font 12.
4. Halaman Judul(1 halaman), Pendahuluan(1 -2
halaman), dan Kepustakaan(1-2 halaman).
5. Mahasiswa diwajibkan mengunakan catatan
kaki(footnote). Untuk kutipan yang langsung dipakai dari suatu
sumber, tanda kutip dan catatan kaki harus dipakai.
Seandainya ide/pendapat saja yang diambil dari sumber,
disusun dalam kata-kata Anda sendiri, catatan kaki harus
dipakai, tapi tanda kutip tidak perlu dipakai.

Kemiskinan di Indonesia:
Penyebab-Penyebab dan Peranan Gereja
untuk Mengatasi Masalah Ini

Sara Kristina
Pengantar Etika Kristen
Ny. Lora J. Brake
12 November 2012

KEMISKINAN: PENYEBAB-PENYEBAB KEMISKINAN DAN PERANAN GEREJA


SETEMPAT UNTUK MENGATASI KEMISKINAN DALAM MASYARAKATNYA

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat dalam Menyelesaikan
Mata Kuliah Pengantar Etika Kristen Program Studi Teologi
Pada Sekolah Tinggi Theolgia Jaffray Makassar
Oleh
Matius Lesnussa
NPM: 16015321

SEKOLAH TINGGI THEOLGIA JAFFRAY


MAKASSAR
2012

KEPUSTAKAAN
Alkitab
Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).
Bible Works 2006, Version 7.0.012g.
Kamus
Browning, W. R. F., Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi II. Jakarta: Balai Pustaka, 2001.
Buku-Buku
Brotosudarmo, Drie S. Etika Kristen untuk Perguruan Tinggi: Etika Dasar
dan
Penerapannya dalam Hidup Praktis Manusia. Yogyakarta: ANDI,
2007.
Budyapranata, Al. Etika Praktis. Berdasarkan Sepuluh Perintah Allah.
Yogyakarta: ANDI,
1987.
Darmaputera, Eka. Etika Sederhana untuk Semua. Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1989.
Fletcher, Verne H. Lihatlah Sang Manusia!: Suatu Pendekatan Pada Etika
Kristen Dasar.
Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1990.
Kuhl, Renate. Etika Seksual. Malang: Dept. Lit YPPII, nd.
Maartens, G. dkk. Bioetika: Refleksi Atas masalah Etika Biomedis. Jakarta:
Gramedia, 1990.
Mahaney, C.J., Craig Cabaniss, Bob Kauflin, Dave Harvey, dan Jeff Purswell.
Worldliness
(Keduniawian): Melawan Godaan Dunia yang Sudah Jatuh dalam
Dosa. Bandung: Pionir Jaya, 2011.
Jurnal-Jurnal
(Pola ini juga dapat dipakai untuk majalah atau koran)

Nichols, Charles H. Building the Philosophical Foundation, Christian


Education Journal
9:3(Spring 1991).
Salamlah, M. Kummandang Perdamaian dari Allah, Panji Kasih 7(Maret
1991).

Internet
Mubyarto, Johanes. Etika Bisnis Pancasila, Jurnal Ekonomi Rakyat
2:3(April 2002),
[jurnal online]; diakses 26 September 2012; tersedia di
http://www.ekonomirakyat.org/edisi_2/artikel_1.html.
Sejarah singkat Dr. Robert Alexander Jaffray.
Jaffrayupdate.blogspot.com; diakses tanggal
14 September 2012; tersedia di
http://jaffrayupdate.blogspot.com/2008/01/
sejarah-singkat-dr-ra-jaffray.html.

Tugas ini mulai dengan pengertian bahwa tujuan etika Kristen bukan mengikuti
prinsip-prinsip, melainkan tujuan etika Kristen adalah mencari Tuhan dan kemuliaan-Nya.
Dasar etika Kristen yang tepat dibangun juga melalui mengajarkan mahasiswa mengenai visi
yang tepat mengenai dunia ini. Sekolah teologi bertanggung jawab untuk menolong
mahasiswa mengerti dan mendapat pandangan dunia yang bersifat Kristiani, yaitu pandangan
alkitabiah(biblical worldview).1 Manusia semuanya memiliki pandangan dunia apakah
mereka bisa menyatakannya atau tidak. Apa maksudnya pandangan dunia ini? A worldview
is a set of beliefs or assumptions through which one sees and evaluates the world. It is a set
of fundamental commitments that a person has about the world and the way it works.2
Pandangan alkitabiah/pandangan Krisitani merupakan kaca mata yang melaluinya kita
memiliki visi yang menyatukan mengenai realitas. Realitas ini diperlihatikan melalui
pandangan alkitabiah yang berdasarkan Ketuhanan yang Tritunggal dan Kedaulatan-Nya.3
Sumber yang utama untuk pandangan alkitabiah ini adalah Firman Tuhan. Sumber-sumber
lain adalah pembimbingan ilahi, tradisi gereja, pemimpin gereja, dan kesaksian ciptaan.4
Padangan alkitabiah ini memunyai tiga unsur: narasi, rasional, dan ritual. Unsur narasi
dilukiskan cerita alkitabiah mengenai ciptaan(creation), kejatuhan manusia ke dalam
dosa(Fall), penebusan(redemption), dan penggenapan janji Allah(consummation). Unsur

1 Sebagian bahan berikutnya diambil dari karya tulisan penulis yang dituliskan untuk memenuhi
suatu syarat untuk program studi MA in Bioethics di Trinity International University, Deerfield,
Illinois, USA.
2 C. Ben Mitchell, Edmund D. Pellegrino, Jean Bethke Elshtain, John F. Kilner, and Scott B.
Rae, Biotechnology and the Human Good (Washington, D. C.: Georgetown University
Press, 2007), 35.

3Dennis P. Hollinger, Choosing the Good: Christian Ethics in a Complex World (Grand
Rapids, MI: Baker Publishing Group, 2002), 64-65.

4 Glen H. Stassen and David P. Gushee, Kingdom Ethics: Following Jesus in Contemporary Context
(Downers Grove, IL: InterVarsity Press, 2003), 95-98.

rasional diperlihatkan melalui analisis yang lengkap mengenai kepercayaan dan teologi
sistematis. Akhirnya, unsur ritual membahas mengenai upacara pernikahan, ibadah, dan
pemakaman.5 Refleksi teologis dan ritual mengalir dari unsur narasi.
Walaupun tidak ada ruang yang cukup untuk membahas ide ini dengan lengkap, ada
beberapa hal yang harus ditunjukkan secara pintas. Pertama-tama, mengenai ciptaan:
manusia adalah ciptaan yang unik di antara segala ciptaan lain. Itu sebabnya manusia
diciptakan menurut gambar Allah, Berfirmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burungburung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut
garmbar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.6

5 Hollinger, Choosing the Good, 63-64.


6 Kejadian 1:26-27.

Anda mungkin juga menyukai