Anda di halaman 1dari 3

Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk Percepatan Program STBM

Lumajang Tahun 2012


14 Feb 2013
Program STBM yang mendukung upaya promotif-preventif yang mendukung pencapaian
tujuan pembangunan Millennium dapat menggunakan dana Bantuan Operasional
Kesehatan untuk pelaksanaannya, seperti yang telah dilakukan di Kabupaten Lumajang.
LUMAJANG - Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan bantuan dana dari
pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk membantu Pemerintah Daerah dalam
pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dana ini disalurkan ke
daerah melalui tugas perbantuan dan secara khusus ditujukan untuk menunjang kegiatan
Puskesmas, terutama dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Kabupaten Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang telah sukses memanfaatkan dana
BOK untuk percepatan program STBM di wilayahnya. Beberapa pembelajaran dapat diambil
dari pengalaman Kabupaten Lumajang untuk bisa direplikasikan oleh daerah lain dalam
rangka mencapai tujuan nasional.
Inisiasi pemanfaatan dana BOK untuk program STBM ini dibangun oleh tin Dinas Kesehatan
Kabupaten Lumajang, bekerjasama dengan tim kerja yang aktif di Puskesmas. Dana BOK ini
ditujukan untuk mendukung upaya preventif dan promotif dalam rangka mencapai
Millennium Development Goals (MDGs). Atas dasar pemikiran tersebut, maka sangat
dimungkinkan pemanfaatan dana BOK untuk program STBM.

Dalam Penyusunan Rencana Pemanfaatan BOK, tim yang terlibat adalah: (i) Tim Manajemen
Proyek, tata laksanana keuangan dalam sirkulasi keuangan program yang diusulkan; (ii) Tim
Monitoring dan Evaluasi; (iii) Tim Sosialisasi dan Advokasi. Tim tersebut merupakan tim
pengelola BOK yang berada di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan memiliki peran
masing-masing dalam mengejar pencapaian target MDGs 2015. Setiap tim kerja dibuatkan
tugas fungsi pokok yang jelas dan terarah pada sinergitas. Misalnya Tim Bidang Advokasi
dan Sosialisasi bertugas memastikan pemanfaatan anggaran sesuai juknis yang ada serta
mensosialisasikan kepada Puskesmas untuk menyamakan persepsi terhadap pemanfaatan
dana BOK. Sementara itu, tim Monitoring dan Evaluasi melakukan verifikasi/ koreksi
terhadap usulan anggaran yang disampaikan kepada tim manajemen sebagai pengelola dana
BOK. Dalam hal ini sangat jelas terlihat bahwa peran Tim Monev dan Tim Advokasi dalam
menentukan program sangatlah penting.

Untuk
mengajukan penggunaan dana BOK dapat dilihat skala prioritas tingkat masalah di wilayah
kabupaten dan puskesmas. Untuk itu, pertama kali, perlu adanya kesepahaman internal di
Dinas Kesehatan Kabupaten. Setelah itu, dilakukan pertemuan yang mengundang seluruh
puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang. Agenda pertemuan adalah pemaparan
dan diskusi mengenai isu dan permasalahan yang teridentifikasi di tingkat kabupaten serta
hasil rekapitulasi di seluruh puskesmas. Dari pemaparan ini, Dinas Kesehatan akan
membantu mengidentifikasi masalah mulai dari isu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Gizi,
Kesehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan, dan lain sebagainya, untuk dikaji bersama.
Kemudian, Dinas Kesehatan juga akan membantu merekomendasi bentuk-bentuk kegiatan
yang bersifat promotif dan preventif sebagai solusi atas permasalahan yang teridentifikasi.
Hasil yang diperoleh kemudian dijadikan dasar pembuatan proposal turunnya dana BOK.
Adanya dampingan bagi puskesmas dalam penyusunan proposal dana BOK ini menjadi
penting dalam rangka memberikan pemahaman mengenai upaya promotif dan preventif
kepada puskesmas. Harus diakui bahwa pada umumnya, program-program di puskesmas
masih lebih bersifat kuratif karena kurangnya pemahaman mengenai pentingnya kegiatan
promotif-preventif. Di Kabupaten Lumajang, kegiatan-kegiatan yang dapat dibiayai melalui
dana BOK meliputi:
1. Pemicuan terkait pilar-pilar dalam STBM. Kabupaten Lumajang sendiri telah berhasil
meng-ODF-kan 6 kecamatan di wilayahnya, karena itu fokus pemicuan
dikembangkan untuk pilar lain dalam STBM atau diintegrasikan dengan program
lainnya yang menjadi isu di puskesmas setempat.
2. Melakukan Monitoring dan Evaluasi, baik untuk kegiatan baseline survey maupun
sebagai evaluasi dari hasil pemicuan (improved sanitation atau pilar lain STBM).
3. Pertemuan-pertemuan (rapat dan diskusi) terkait STBM.

Secara keseluruhan, proses pemahaman penggunaan dana BOK dapat digambarkan melalui
diagram berikut.

Anda mungkin juga menyukai