Oleh :
KELOMPOK 5
1.
2.
3.
4.
Gemma Alhamdy
Pinto Mulio
Yolanda
Zarniati
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Sang Penguasa
sekalian alam yang maha pengasih dan maha penyayang. Shalawat serta salam
senantasa terarah kepada Nabi Muhammad SAW. Pemimpin para Nabi saya serta
umat-umat, keluarga serta sahabat sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN MALARIA.
Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam mata
kuliah SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI. Dalam penyusunan makalah ini
terdapat kesulitan dan hambatan. Berkat bantuan, bimbingan, arahan dan
dukungan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun ke
arah perbaikan dikemudian hari. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan rekan-rekan semua. Akhir kata semoga Allah SWT
selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1......................................................................................................
Latar
Belakang.....................................................................................1
1.2.Tujuan Penulisan.......................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................2
2.1. Pengertian................................................................................2
2.2. Etiologi.....................................................................................2
2.3.....................................................................................................
Jenis-
jenis malaria.............................................................................3
2.4..................................................................................................... karakteris
tik nyamuk................................................................................4
2.5..................................................................................................... Fatofisiol
ogi ..............................................................................................5
2.6..................................................................................................... Manifesta
si Klinis......................................................................................7
2.7..................................................................................................... Pemeriks
aan Diasnotik............................................................................8
2.8..................................................................................................... Penatalak
sanaan .......................................................................................9
2.9..................................................................................................... Komplika
si.................................................................................................9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN MALARIA.............................11
BAB IV KESIMPULAN.......................................................................17
4.1. Kesimpulan..............................................................................17
4.2. Saran.........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit
ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan
nyamuk untuk berkembang biak dan berpotensi melakukan kontak dengan
manusia dan menularkan parasit malaria. Contoh faktor-faktor lingkungan itu
antara lain hujan, suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin, ketinggian.
Salah satu faktor lingkungan yang juga mempengaruhi peningkatan kasus
malaria adalah penggundulan hutan, terutama hutan-hutan bakau di pinggir
pantai. Akibat rusaknya lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal
di hutan, dapat berpindah di pemukiman manusia, kerusakan hutan bakau
dapat menghilangkan musuh-musuh alami nyamuk sehingga kepadatan
nyamuk menjadi tidak terkontrol.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1Tujuan umum
Setelah mengikuti seminar ini diharapkan mahasiswa dapat
memahami asuhan keperawatan Malaria.
1.2.2Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat memahami penyakit malaria
b. Mahasiswa dapat memahami etiologi malaria
c. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tanda dan gejala malaria.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 DEFENISI
Hipertensi dapat di defenisikan sebagai tekanan darah persinten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmhg dan tekanan diastoliknya diatas 90
mmhg( Smith tom, 1995 )
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan
sistoliklebih besar atau sama dengan 160 mmhg atau tekanan diastoliknya sama
atau lebih 95 mmhg ( Kodim Nasin, 2003 )
Hipertensi dikategorikan ringan bila tekanan diastoliknya antara 95 -104
mmhg, hipertensi sedang jika diastoliknya antara 105 dan 114 mmhg, dan
hipertensi berat apabila tekanan diastolliknya 115 mmhg atau lebih. Pembagian ini
berdasarkan peningkatan tekanan diastolik karena di anggap lebih serius dari
peningkatan sistoliknya (Smith Tom, 1995 )
2.2 Etiologi
Hipertensi berdasarkan penyebab dapat dibedakan menjadi dua golongan
besar yaitu: ( Leny Gumwan, 2001 )
Hipertensi assensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang
tidak diketahui penyebabnya.
sistim saraf simpatis ke ganglia simpatis pada titik ini, neuroneprin ganglion
melepaskan asutil kolin yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke
pembuluh darah. Dimana dengan dilepaskan neuroneprin mengakibatkan kontriksi
pembuluh darah. Berbagai faktor seperti ketakutan dan kecemasan dapat
mempergaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsangan neuroneprin,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dengan sistem saraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai rangsangan respon emosi, kelentur adrenal juga terangsang
mengakibatkan tambahan aktifitas vaso kontriks, medulla adrenal
2.6 Manifestasi klinis
Tanda dan gejala yang di temukan pada klien dngan malaria secara umum
menurut Mansjoer (1999) antara lain sebagai berikut :
a. Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang
(sporolasi). Pada Malaria Tertiana (P.Vivax dan P. Ovale), pematangan skizon tiap
48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke-3, sedangkan Malaria Kuartana
(P. Malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari.
Tiap serangan di tandai dengan beberapa serangan demam periodik.
Gejala umum (gejala klasik) yaitu terjadinya Trias Malaria (malaria
proxysm) secara berurutan :
1) Periode dingin.
Mulai menggigil, kulit kering dan dingin, penderita sering membungkus
diri dengan selimut atau sarung dan pada saat menggigil sering seluruh badan
bergetar dan gigi-gigi saling terantuk, pucat sampai sianosis seperti orang
kedinginan. Periode ini berlangsung 15 menit sampai 1 jam diikuti dengan
meningkatnya temperatur.
2) Periode panas.
Muka merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas tetap tinggi
sampai 40oC atau lebih, respirasi meningkat, nyeri kepala, nyeri retroorbital,
muntah-muntah, dapat terjadi syok (tekanan darah turun), kesadaran delirium
sampai terjadi kejang (anak). Periode ini lebih lama dari fase dingin, dapat sampai
2 jam atau lebih, diikuti dengan keadaan berkeringat.
3) Periode berkeringat.
Penderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh, sampai
basah, temperatur turun, penderita merasa capai dan sering tertidur. Bila penderita
bangun akan merasa sehat dan dapat melakukan pekerjaan biasa.
a.
Splenomegali
c. Ikterus
Ikterus adalah diskolorasi kuning pada kulit dan skIera mata akibat
kelebihan bilirubin dalam darah. Bilirubin adalah produk penguraian sel darah
merah. Terdapat tiga jenis ikterus antara lain :
1) Ikterus hemolitik
Disebabkan oleh lisisnya (penguraian) sel darah merah yang
berlebihan. Ikterus ini dapat terjadi pada destruksi sel darah merah
yang berlebihan dan hati dapat mengkonjugasikan semua bilirubin
yang di hasilkan
2) Ikterus hepatoseluler
Penurunan penyerapan dan konjugasi bilirubin oleh hati terjadi
pada disfungsi hepatosit dan di sebut dengan hepatoseluler.
3)
Ikterus Obstruktif
Sumbatan terhadap aliran darah ke empedu keluar hati atau
melalui duktus biliaris di sebut dengan ikterus obstuktif (Corwin,
2000, hal. 571).
2.8 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan khusus pada kasus- kasus malaria dapat diberikan
tergantung dari jenis plasmodium, menurut Tjay & Rahardja (2002) antara lain
sebagai
berikut:
seperti tetrasiklin 4 x 250 mg/ hari selama 7-10 hari dan aminosiklin 2 x 100 mg/
hari selama 7 hari
2.9 Komplikasi
Menurut Gandahusa, Ilahude dan Pribadi (2000) beberapa komplikasi
yang dapat terjadi pada penyakit malaria adalah :
a. Malaria otak
Malaria otak merupakan penyulit yang menyebabkan kematian tertinggi
(80%) bila dibandingkan dengan penyakit malaria lainnya. Gejala klinisnya
dimulai secara lambat atau setelah gejala permulaan. Sakit kepala dan rasa
ngantuk disusul dengan gangguan kesadaran, kelainan saraf dan kejang-kejang
bersifat
fokal
atau
menyeluruh.
b. Anemia berat
Komplikasi ini ditandai dengan menurunnya hematokrit secara mendadak ( 3 mg/
dl). Seringkali penyulit ini disertai edema paru. Angka kematian mencapai 50%.
Gangguan ginjal diduga disebabkan adanya Anoksia, penurunan aliran darah
keginjal, yang dikarenakan sumbatan kapiler, sebagai akibatnya terjadi penurunan
filtrasi
pada
glomerulus.
d. Edema paru
Komplikasi ini biasanya terjadi pada wanita hamil dan setelah melahirkan.
Frekuensi pernapasan meningkat. Merupakan komplikasi yang berat yang
menyebabkan kematian. Biasanya disebabkan oleh kelebihan cairan dan Adult
Respiratory Distress Syndrome (ARDS).
e. Hipoglikemia
Konsentrasi gula pada penderita turun (< style="font-weight: bold;">B.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN MALARIA
1. Pengkajian
Dasar data pengkajian
a. Aktivitas/ istirahat
Gejala : Keletihan, kelemahan, malaise umum
Tanda : Takikardi, Kelemahan otot dan penurunan kekuatan.
b. Sirkulasi
Tanda : Tekanan darah normal atau sedikit menurun. Denyut perifer kuat dan
cepat (fase demam) Kulit hangat, diuresis (diaphoresis ) karena vasodilatasi.
Pucat dan lembab (vaso kontriksi), hipovolemia,penurunan aliran darah.
c. Eliminasi
Gejala : Diare atau konstipasi; penurunan haluaran urine
Tanda : Distensi abdomen
d. Makanan dan cairan
Gejala : Anoreksia mual dan muntah
Tanda : Penurunan berat badan, penurunan lemak subkutan, dan Penurunan
masa otot. Penurunan haluaran urine, kosentrasi urine.
e. Neuro sensori
Gejala : Sakit kepala, pusing dan pingsan.
Tanda : Gelisah, ketakutan, kacau mental, disorientas deliriu atau koma
f. Pernapasan.
Tanda : Tackipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan
Gejala : Napas pendek pada istirahat dan aktivitas
g. Penyuluhan/ pembelajaran
Gejala : Masalah kesehatan kronis, misalnya hati, ginjal, keracunan alkohol,
riwayat splenektomi, baru saja menjalani operasi/ prosedur invasif, luka
traumatik.
2.Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada pasien dengan malaria berdasarkan dari tanda
dan gejala yang timbul dapat diuraikan seperti dibawah ini (Doengoes,
Moorhouse dan Geissler, 1999):
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
asupan makanan yang tidak dekuat ; anorexia; mual/muntah
b. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem
kekebalan tubuh; prosedur tindakan invasif.
c.
d.
3. Perencanaan Keperawatan
Rencana keperawatan malaria berdasarkan masing-masing diagnosa diatas
adalah :
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
makana yang tidak sdekuat; anorexia; mual/muntah
Tindakan/ Intervensi :
1) Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai. Observasi dan catat
masukan makanan klien
2) Rasional : mengawasi masukan kalori atau kualitas kekeurangan konsumsi
makanan.
3)
4)
Pertahankan
jadwal
penimbangan
berat
badan
secara
teratur.
Dapat
meningkatkan
masukan,
meningkatkan
rasa
berpartisipasi/ kontrol
6)
Observasi dan catat kejadian mual/ muntah, dan gejala lain yang
berhubungan
Rasional : Gejala GI dapat menunjukan efek anemia (hipoksia) pada organ
umum.
2)
3)
4)
Berikan antipiretik.
Rasional : Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya
pada hipotalamus.
5)
tirah
baring
bantu
dengan
aktivitas
perawatan.
terhadap
kecenderungan
tekanan
darah,
mencatat
Perhatikan
kualitas,
kekuatan
dari
denyut
perifer.
Dorong
Rasional
periode
:
istirahat
Mencegah
dan
pemenatan,
aktivitas
yang
penghematan
terjadwal.
energi
dan
meningkatkan penyembuhan.
5) Tinjau perlunya kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan.
Rasional : Membantu mengontrol pemajanan lingkungan dengan
mengurangi jumlah penyebab penyakit yang ada.
6) Identifikasi tanda dan gejala yang membutuhkan evaluasi medis.
Rasional : Pengenalan dini dari perkembangan / kambuhnya infeksi.
7) Tekankan
pentingnya
terapi
antibiotik
sesuai
kebutuhan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh
suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui air
liur nyamuk (Corwin, 2000, hal 125).
Menurut Harijanto (2000) pembagian jenis-jenis malaria berdasarkan jenis
plasmodiumnya antara lain sebagai berikut : Malaria Tropika (Plasmodium
Falcifarum,
malaria
Kwartana
(Plasmoduim
Malariae),
malaria
Ovale
4.2 Saran
Berdasarkan pembuatan makalah ini penulis mengharapkan terutama pada
pembaca khususnya mahasiswa STIkes Ceria Buana agar dapat mengetahui
mengenai Asuhan Keperawatan penyakit Malaria.