Anda di halaman 1dari 35

Sifat dalam Amal

I.

Perasaan Cukup dan Aman dalam Amal

Ulama mengatakan bahwa Allah telah menyembunyikan Ridhonya dalam amalamal agama. Namun amal sholeh mana yang telah di ridhoi Allah, ini hanya
Allah yang mengetahuinya. Semua amal yang kita kerjakan ini tidak ada
jaminannya disisi Allah karena itu tergantung pada kesempurnaan amalnya dan
keikhlasannya. Untuk ukuran ini penerimaan amal ini hanya Allahlah yang
mengetahuinya. Ada 3 perkara yang kita tidak mengetahui dalam amal :
1.

Kita tidak tahu apakah amal ibadah kita diterima atau tidak, jadi

jangan pernah merasa aman.


2.

Kita tidak tahu amal baik mana yang bisa mendatangkan ridho Allah.

3.

Kita tidak tahu amal buruk mana yang menyebabkan kita

mendapatkan murka Allah.


Kisah-kisah :
1.

Pernah ada seorang ahli ibadah di jaman Nabi Musa AS yang kerjanya

selama 300 tahun hanya beribadah saja kepada Allah. Suatu hari ketika dia
meminta kepada Nabi Musa untuk menanyakan kepada Allah surga mana yang
Allah berikan sebagai balasan terhadap ibadahnya. Lalu Allah menjawabnya
melalui Nabi Musa AS bahwa dia itu adalah penghuni Neraka.
2.

Pernah ada seorang pelacur di jaman Nabi Musa AS ketika dia

kelelahan setelah melewati perjalanan yang panjang dan kehausan. Lalu dia
dapati ada sumur air di tempat dekat dia beristirahat. Setelah bersusah payah
dia masuk kedalam sumur mengambil air dengan sepatunya, lalu ketika keluar
didapatinya seekor anjing kecil sedang kehausan. Lalu karena kasihan melihat
anjing kecil itu maka diberikanlah air tersebut kepada anjing kecil itu. Asbab
kejadian ini Allah telah ridho kepada pelacur tersebut dan mengampuni seluruh
dosanya, lalu memasukkannya ke dalam SurgaNya Allah Taala.
3.

Ada di jaman Nabi SAW seorang perempuan tua ahli ibadah, yang

sudah menghabiskan banyak waktunya hanya untuk beribadah kepada Allah.


Namun si nenek tua ini mempunyai kebiasaan suka melalaikan kucing
peliharaannya dari memberikannya makanan. Akibat dari perbuatannya ini
akhirnya kucing peliharaannya yang di ikat dan dikurung tersebut mati
kelaparan. Maka apa kata Nabi SAW mahfum bahwa nenek tua itu adalah
penghuni neraka.
Jadi pada intinya kita tidak tahu amal baik mana yang Allah terima walaupun
kita ahli maksiat dan amal buruk mana yang bisa menyebabkan murka Allah
atas diri kita walaupun kita adalah ahli ibadah. Untuk perkara ini kita perlu
menjaga sifat harap dan cemas kita. Karena Nabi SAW pun yang sudah di jamin
surganya oleh Allah tidak pernah merasa aman atas amal-amalnya.
Kisah Nabi SAW :
Suatu ketika Nabi SAW selepas sholat berdoa menangis hingga kesedihannya
terasa oleh istrinya Ummu Salamah. Lalu Ummu Salamah bertanya, Ya
Rasullullah, mengapa engkau menangis memohon ampunan padahal engkau
telah di jamin Surganya oleh Allah. Lalu Nabi SAW menjawab dengan tegas,
Siapakah yang bisa menjaminku wahai istriku ? Sedangkan saudaraku Nabi
Yunus AS ketika dia bersandar pada amalnya sesaat saja, dia merasa aman
terhadap amalnya, Allah kurung dia dalam perut Ikan Paus selama 40 hari.
Nabi saja Allah hukum di dalam laut karena tidak ada risau terhadap amalnya.

Padahal nabi Yunus AS hanya bersandar sesaat saja dari amalnya. Nabi Yunus
AS meninggalkan ummatnya mencari tempat yang lebih baik untuk dakwah
pada kaum yang lain. Nabi Yunus AS tidak merasa khawatir dengan
perbuatannya meninggalkan kaumnya ketika itu. Nabi Yunus merasa aman dan
tidak ada kekhawatiran terhadap amalnya tersebut. Padahal Allah perintahkan
dia untuk tetap di kampung tersebut. Sesaat merasa aman dari amalnya, Allah
kurung Nabi Yunus di dalam perut ikan paus, hingga dia bertobat kepada Allah.
Kisah Umar bin Khattab RA :
Umar RA adalah seorang sahabat yang termasuk dalam 10 orang sahabat yang
telah di jamin Surganya oleh Allah Taala. Suatu ketika umar RA bertemu
dengan Hudzaifah RA yaitu penyimpan rahasia Nabi SAW. Umar RA bertanya
kepada Hudzaifah RA, Wahai Hudzaifah, aku tidak peduli apakah ada orangorang munafik yang kerja untukku ataupun orang lain yang telah jelas
kemunafikkannya. Namun Aku hanya mau bertanya satu hal kepadamu Apakah
Aku termasuk golongan orang-orang yang Munafiq yang dikabarkan oleh Nabi
SAW. Ini adalah Risaunya Umar RA, yang Surganya telah di jamin oleh Nabi
SAW. Walaupun begitu tetap Umar RA selalu dalam keadaan khawatir terhadap
amal-amalnya bukannya dalam keadaan aman. Padahal kalau kita lihat
amalnya Umar RA, sudah seharusnya dia merasa aman, tetapi hingga
menjelang ajalnya pun dia masih dalam keadaan selalu merasa khawatir atas
amal-amalnya. Umar RA di tanya oleh Abbas RA menjelang wafatnya, Apalagi
yang engkau risaukan wahai Umar, sedangkan Allah dan Nabinya sudah
menjamin keberadaanmu di Surga. Lalu Umar RA menjawab, Jika aku
mempercayai perkataanmu, maka aku ini sungguhlah orang yang bodoh. Andai
kata seluruh umat ini masuk surga dan satu orang masuk ke dalam neraka,
maka aku khawatir yang satu orang masuk ke dalam neraka itu adalah aku. Jika
seluruh manusia masuk ke dalam neraka dan hanya satu orang masuk ke
dalam Surga, Aku berharap agar orang itu adalah Aku. Menjelang ajalnyapun,
Umar RA masih dalam keadaan harap dan cemas terhadap amalnya. Apalagi
kita saat ini yang sudah jelas-jelas tidak ada jaminannya dari Allah Taala dan
NabiNya.
Ciri-ciri Amal yang Allah Sukai adalah Amal yang mempunyai Sifat :
II.

Harap dan Cemas :

Salah satu ciri amal yang disukai Allah adalah amal yang mempunyai sifat
harap dan cemas. Menurut Ulama, Iman itu ada di antara harap dan cemas.
Pernah ada suatu kisah seorang anak muda yang sedang menghadapi sakratul
maut bertanya pada rasullullah SAW. Dia bertanya, Ya Rasullullah SAW, aku
berharap Allah mau mengampuni dosa-dosaku tetapi aku takut dosaku
terlampau banyak. Rasullullah SAW bersabda mahfum :
jika ada dalam amal ini rasa harap dan cemas (takut) kepada Allah, maka Allah
akan mengabulkan apa yang kita harapkan dan menjauhi kita dari apa yang
kita cemaskan (takuti).
Hari ini orang yang berharap rahmat Allah sudah banyak tetapi tidak ada rasa
cemas, jadinya maksiat jalan terus. Lalu ada orang yang terlalu mencemaskan
dosanya sehingga putus asa dari rahmat Allah, akhirnya buat dosa terus. Jadi
harap saja tanpa cemas ujung-ujungnya perbuatan dosa, dan putus harap
karena terlalu cemas ujung-ujungnya dosa juga. Yang benar adalah harus punya
harap kepada Allah dan rasa cemas karena dosa. Ini yang harus kita jaga dalam
kehidupan kita yaitu rasa harap dan cemas.
Kisah di Jaman Nabi Musa AS :

Dalam sebuah riwayat di kisahkan, ada seorang pemuda yang pergi untuk
bertemu dengan Nabi Musa AS untuk bertanya mengenai Iman. Namun di
tengah jalan si pemuda tadi bertemu dengan seseorang yang tangan duaduanya sudah tidak ada, kaki dua-duanya sudah tidak ada, matanya buta. Lalu
si pemuda ini bertanya apa yang sudah terjadi padanya. Si orang tadi
menjawab bahwa, Saya ini korban perampokan sehingga tangan, kaki saya di
potong oleh perampok itu dan mata saya di buta kan. Si orang tadi
menceritakan bagaimana jahatnya perampok itu dan bagaimana susahnya dia
menjalankan hidup. Si pemuda tadi menanyakan dari mana dia dapat makan.
Lalu orang itu bilang, setiap hari saya merasakan ada semut yang mengantar
buah-buahan langsung ke mulut saya sudah sampai 10 tahun. Akhir cerita si
pemuda tadi mengajak orang itu ikut namun dia menolak sehingga pemuda
tadi pamit untuk pergi. Namun orang cacat tadi menitip pertanyaan untuk Nabi
Musa : Kemuliaan seperti apa yang Allah akan berikan kepada saya nanti di
surganya Allah, setelah sabar mengalami penderitaan selama 10 tahun ini.
Sampai di tengah perjalanan si pemuda tersebut di hadang oleh seorang
perampok yang ternyata adalah perampok yang merampok si orang yang cacat
tadi. Si perampok itu bilang bahwa dia telah membunuh 99 orang dan dia ingin
menjadikan pemuda tadi yang ke 100. Lalu si pemuda itu bilang kepada si
pembunuh, Yang namanya orang pintar dia akan tahu manfaat dan mudharat
dari pekerjaan yang dilakukan. Sekarang jelas-jelas saya tidak ada uang. Kalau
tuan bunuh saya malah akan menyusahkan tuan. Tuan harus berkelahi dulu
dengan saya, kalau saya mati tuan harus mengubur diri saya lagi, tuan harus
mencium bau mayat saya lagi. Jadi yang ada hanya mudharat untuk tuan dan
tidak ada manfaatnya. Si perampok tadi akhirnya mengurungkan niatnya
untuk membunuh pemuda tadi. Lalu dia bertanya kemana tujuan si pemuda itu
pergi. Setelah menjelaskan maksud dan tujuannya, akhirnya si perampok
meminta pemuda untuk menyakan kepada Nabi Musa AS : Saya sudah
membunuh 99 orang dan saya ingin bertobat apakah Allah akan menerima
tobat saya. Maka pergilah si pemuda tadi menghadap Musa AS.
Setelah bertemu dengan Nabi Musa AS, maka dia ajukan 3 pertanyaan :
Pertanyaan pertama adalah tentang Iman : Mengapa Allah tidak menampakkan
dirinya langsung agar kita bisa langsung mengimaninya ?
Pertanyaan kedua tentang si cacat : Kemuliaan apa yang akan Allah berikan
kepada saya yang telah bersabar menghadapi penderitaan selama 10 tahun
ini ?
Pertanyaan ketiga tentang si perampok : Apakah Allah akan menerima tobat
orang yang sudah membunuh 99 orang ?
Lalu Nabi Musa AS menjawab pertanyaan :
Kalau kita bisa melihat Allah kenapa Allah susah-susah mengirim Nabi. Kita
beriman kepada Allah karena kita tidak bisa melihatnya. Ini baru yang namanya
Iman, yaitu tidak pernah melihat tapi mau meyakini.
Orang cacat tadi penghuni Neraka.
Allah akan mengampunkan dosa perampok tadi dan Allah akan masukkan dia
ke surga.
Si pemuda tadi bertanya mengapa si cacat yang sabar masuk neraka dan
sedangkan si perampok yang jahat masuk surga. Lalu Musa AS menjawab, yang
namanya penghuni surga itu mempunyai ciri- ciri. Ciri-cirinya adalah Dia
melupakan 2 hal dan mengingat 2 hal :

Yang Di lupakannya :
Kebaikan atau amal baik dirinya
Kejahatan orang lain terhadap dirinya
Yang Di ingatnya :
Kejahatan dirinya atau amal buruk dirinya
Kebaikan Allah dan orang lain terhadap dirinya
Nabi Musa berkata si cacat tadi :
Yang di ingatnya hanya kebaikan atau amal baiknya (dia merasa aman /
bersandar pada amalnya). Tetapi dia melupakan nikmat yang telah Allah
berikan kepadanya melalui semut yang mengantarkan buah ke mulutnya tiap
hari selama 10 tahun. Dia tidak bersyukur terhadap nikmat Allah tersebut.
Lalu dia mengingat keburukan orang lain dan melupakan keburukan diri sendiri
Itulah sebabnya si cacat ini Allah tentukan neraka sebagai tempat dia kembali.
Si cacat tadi hanya punya pengharapan yang berlebihan tanpa rasa cemas
terhadap amal-amalnya, sehingga dia lalai dari nikmat Allah. Inilah yang
namanya merasa aman atas amal-amalnya. Hari ini kita jangan pernah merasa
sudah sabar menghadapi penderitaan dan kesusahan karena kita tidak tau
apakah kesabaran kita Allah terima atau tidak. Jika kita ada berbuat kebaikan
lupakan saja karena itu Allah yang bantu kita. Yang perlu kita ingat selalu
adalah kebaikan Allah dan orang lain terhadap diri kita, dan bagaimana
membalasnya. Kita sering-sering minta ampun kepada Allah dan minta maaf
kepada orang karena amal buruk kita. Ini yang harus kita ingat-ingat yaitu
kejahatan kita kepada Allah dan orang lain. Kita lupakan kejahatan orang lain
terhadap kita, karena jika ada yang memukul kita pada hakekatnya itu adalah
Allah yang memukul kita. Jadi kita lupakan saja perbuatan jahat orang lain
terhadap diri kita, dan jangan kita ungkit-ungkit kejahatan orang lain seperti si
cacat tadi yang menyebabkan dia menjadi penghuni neraka.
Sedangkan si perampok tadi Allah terima ampunannya dan Allah akan
masukkan dia kedalam surga karena :
Dia mempunyai ciri-ciri penghuni surga yaitu : yang di ingat-ingat adalah
kejahatan dia sendiri dan dia lupakan kejahatan orang lain.
Si perampok ini mempunyai sifat harap dan cemas. Dia mengharapkan rahmat
Allah dan mencemaskan perbuatan dia.
III.

Ikhlas :

Hari ini penting kita waspadai diri kita agar jangan sampai tergelincir oleh amal
kita sendiri. Setan ini selalu buat usaha selama 24 jam bagaimana Iman dan
Amal kita rusak walaupun itu hanya bergeser sedikit saja. Itu sebabnya penting
kita mengenal Allah agar kita tidak sampai terjebak oleh syetan. Jika ada rasa
aman terhadap amal, segera ucapkan La haula wala Quwwata Illa Billah,
Tiada daya upaya ( untuk taat ) selain pertolongan dari Allah. Jika ada
kebaikan yang ada kita perbuat, yakinilah bahwa itu semata-mata karena
pertolongan Allah bukan karena kemampuan kita. Nabi SAW pernah berkata
bahkan untuk mengangkat kedipan mata sekalipun ini atas pertolongan Allah.
Jadi jangan pernah merasa kita mampu beramal, ini semata-mata karena Allah
sayang sama kita, sehingga kita di tolong Allah untuk beramal. Jika ada yang
memuji, kita kembalikan pujian ini kepada Allah, karena hanya Allah yang
berhak dipuji. Kita ini tidak bisa buat apa-apa, semunya ini kerjaan Allah, jadi

hanya Allah yang pantas di puji. Jangan pernah merasa mampu untuk
beribadah, karena semua ibadah ini atas pertolongan Allah. Dalam sebuah
riwayat dikatakan ada seorang Abid yang 300 tahun dia beribadah dengan
penuh ketaatan, kerjanya sujud, dzikir, dan hanya memakan kurma yang
tumbuh di pinggir sungai tempat dia sholat. Dia mengeluh dengan derajat
surga yang Allah kasih. Lalu Allah keluarkan Abid tadi dari surga dan Allah
tanya, Siapa yang memberimu makan dari tumbuhan yang dapat
mengeluarkan kurma tiap hari ? dari mana engkau mendapat kekuatan dalam
beribadah ? siapa yang memberimu udara untuk bernafas ? lalu Abid itu
menjawab, Engkau ya Allah sehingga abid itu bertobat dan menerima
keputusan Allah.
Pada Hakekatnya semua keadaan dan semua kemampuan ini adalah Allah yang
buat dengan IradahNya, keinginannya. Jadi kalau ada orang yang tersesat dari
jalan yang lurus pada hakekatnya Allah yang menyesatkan. Itulah sebabnya
iblis ketika diminta pertanggung jawabannya, dia bilang, Saya hanya bisa
menggoda, tetapi perbuatan dosa itu adalah kemauan orang tersebut.
Nabipun di ajarkan Allah doa untuk mempertahankan Hidayah : Allahumma La
Tudzi Qullubana Badaidz hadaitana Milladunka Rahmah antal wahab, Ya
Allah janganlah engkau sesatkan aku setelah engkau memberi aku pertunjuk.
Suatu hari Imam Syafei Rah.A bertemu dengan Iblis, lalu Iblis itu berkata, Apa
pendapatmu tentang saya, kalau saya ini adalah Allah yang menciptakan, jalan
hidupku Allah yang menentukan, sifat yang ada dalam diriku Allah yang
memberikan, tempat akhir tinggalku Allah yang memutuskan, menurutmu
apakah aku ini Dzolim ? Lalu Imam Syafei menjawab, Jika Allah menciptakan
kamu menurut kemauanmu, berarti Allah Dzolim. Sedangkan Allah Maha Suci
dan Allah tidak Dzolim. Lalu Iblis menjawab, Jawabanmu benar. Tahukah
engkau asbab pertanyaanku ini sudah 80 orang ulama aku sesatkan. Allah
tidak pernah dzolim, yang dzolim itu kita yaitu yang selalu menentang Allah
dan bertindak menurut kemauan kita. Kemauan manusia ini selalu mengikuti
nafsu, sehingga manusia ini mempunyai kecenderungan merusak. Jika Allah
mengikuti kemauan kita berarti Allah tidak suci lagi karena Allah sudah
merusak. Sedangkan Allah Maha Suci dan tidak merusak, sedangkan yang
merusak itu adalah kita.
Allah jadikan hidup ini menurut kemauan Allah bukan kemauan mahluknya.
Penting kita sandarkan kemauan kita kepada kemauan Allah, ini baru benar.
Bukan hidup menurut kemauan kita, tetapi menurut kemauan Allah. Kita ini
bisanya hanya mempertanyakan kemauan Allah, Kenapa begini, kenapa
begitu padahal di dalam Al Quran Allah sudah bilang, Allah ini tidak akan
ditanya, Kitalah yang akan ditanya Allah. Jaga prasangka baik kepada Allah,
kalau Allah sudah tentukan surga buat kita nanti semuanya akan Allah
mudahkan. Sahabat bertanya,Jika Allah sudah tentukan surga dan neraka
untuk kita buat apa kita beramal Nabi SAW menjawab mahfum, Apakah kamu
sudah tahu dimana Allah tempatkan kamu. Beramal saja, jika Allah sudah
janjikan Surga untukmu nanti Allah mudahkan (bantu / tolong) kamu dalam
beramal. Dalam setiap amal yang kita lakukan setan ini akan membuat 7
usaha atas amal kita :
Usaha menghalangi seseorang dari beramal, lalu disibukkan dalam perkara lain.
Jika beramal akan di buat tergesa-gesa biar tidak sempurna amalnya
di buat malas atau menunda-nunda dalam beramal agar tidak Istiqomah
Di tipu dari amal besar ke amal kecil
Beramal sembunyi-sembunyi tetapi dalam hatinya ingin diketahui orang
banyak.

Di buat merasa bahwa dia telah berbuat amal ( ujub )


Di buat dia tidak yakin pada amal-amalnya.
Jadi usaha atas keihklasan ini bukanlah perkara yang mudah karena setan
mengetahui bahwa amal yang Allah sukai adalah amal yang dilakukan dengan
ikhlas hanya kepada Allah. Kalaupun kita lewat godaan syetan ini, maka amal
kita akan di seleksi di 7 langit, sebelum amal itu sampai kepada Allah :
Amal tertolak di langit pertama asbab adanya Ghibbah
Amal tertolak di langit ke dua asbab mengharapkan keduniaan
Amal tertolak di langit ke tiga asbab Ketakaburan ( sombong )
Amal tertolak di langit ke empat asbab adanya Ujub (rasa aman/mampu)
Amal tertolak di langit ke lima asbab adanya Hasad dan Dengki
Amal tertolak di langit ke enam asbab tidak ada rasa Mahabbah pada manusia
Amal tertolak di langit ke tujuh asbab ada Sumah dan Riya
Lalu ada satu amal yang lolos sampai ke Arasy Allah dan hanya Allah
mengetahui isi atau niat dari amal itu. Jika ada ketidak ikhlasan maka Allah
akan buang amal itu walaupun amal itu sudah lolos sampai ke langit ke 7 tidak
diketahui oleh para malaikat. Niat dalam hati dari si Hamba ketika beramal ini
hanya Allah yang tau. Ikhlasnya seseorang dalam beramal ini hanya Allah yang
tau. Dari Jin, Malaikat, dan manusia tidak ada yang bisa tahu niat atau
keikhlasan dari amal-amal itu. Ada sebuah kisah percakapan seorang wali Allah,
bernama Juneid Al Baghdadi, dengan Allah di dalam mimpinya. Allah berkata
kepadanya, wahai Juneid :
Ketika Aku berikan kesenangan di dunia maka 90 % dari manusia lari dariku.
Sehingga yang tinggal hanya 10 % dari jumlah manusia.
Ketika Aku berikan kesusahan di dunia maka 90 % dari yang tersisa tadi lari
dariku. Sehingga tinggal 10 % dari jumlahnya.
Ketika Aku nampakkan Surga maka 90 % nya lagi dari manusia yang tersisa
tadi lari dariku. Sehingga tinggal 10 % dari jumlahnya
Ketika Aku nampakkan neraka maka 90 % nya lagi lari dariku hingga yang
tersisa hanya tinggal 10 % darinya.
Sisanya Aku uji lagi mereka dengan cobaan-cobaan, maka larilah dari mereka
90 % dari sisanya. Hingga hanya tertinggal 10% daripadanya.
Maka sisa dari yang lari dariku inilah, yang sebenar-benarnya hambaku yang
Ikhlas dan hanya mengharapkan RidhoKu. Mereka diberi kesenangan dunia
tidak lari dariKu, diberi kesusahan dunia tidak lari dariKu, diberi surga tidak lari
dariKu, diperlihatkan neraka tidak lari dariKu, Aku uji mereka dengan cobaancobaan tidak lari dariKu. Mereka inilah yang sebenar-benarnya hambaku.
Imam Ali RA berkata Ikhlas itu ada 3 tingkatan :
1.

Karena Mengharapkan Surga Ikhlasnya para pedagang

2.

Karena Takut pada Neraka Ikhlasnya seorang hamba

3.

Karena Malu dan Syukur pada Allah Sebenar-benarnya Ikhlas

Ciri-ciri orang yang sudah sampai pada tingkatan Malu dan Syukur kepada
Allah, ketika ditanya mau minta apa, maka dia akan bingung memintanya,
karena dia merasa apa yang dia butuhkan semuanya sudah ada. Sehingga dia
malu untuk meminta yang namanya dunia dan hanya bersyukur atas segala
pemberiaan Allah. Jadi hidupnya hanya bersyukur saja dan malu kepada Allah
karena amalnya tidak bisa melebihi pemberian Allah kepadanya sehingga dia
malu untuk meminta yang lain. Jangan kita hanya meminta keduniaan pada
Allah karena dunia ini hina dan tidak ada nilainya, bahkan Allah benci kepada
dunia ini. Barangsiapa yang meminta dunia kepada Allah ini seperti meminta
kotoran pada Raja, maka raja akan tersinggung. Mintalah kepada Allah sesuai
dengan kebutuhan kita dan mohonlah kepada Allah karena pertolongan Allah
untuk keluar dari masalah.
Nabi SAW bersabda mahfum kepada Muadz bin Jabal RA :
Wahai Muadz jagalah keikhlasan karena keikhlasan ini dapat membuat amal
yang kecil menjadi besar.
Ikhlas ini dapat membuat amal besar menjadi kecil, dan amal kecil menjadi
besar disisi Allah. Amal-amal ini semuanya akan Allah hisab kebenarannya. Jadi
dalam beramal ini penuh dengan perjuangan, dan kalau bukan karena
pertolongan Allah, tidak mungkin kita bisa melewati rintangan-rintangan dalam
beramal.
IV.

Mahabbah ( Cinta / Kasih Sayang )

Amal yang dilakukan atas dasar kasih sayang inilah yang bisa menyebabkan
cinta Allah pada hambanya. Islam ini adalah agama yang kasih sayang. Di
dalam Al Quranpun banyak ayat yang memerintahkan kita untuk berbuat baik
dan menyayangi fakir miskin, anak yatim, musafir, janda, dan manusia yang
lainnya.
Nabi SAW bersabda mahfum :
Tidak akan masuk surga kalian sebelum kalian beriman. Tidak akan sempurna
iman kalian sebelum kalian menyayangi orang lain sebagaimana kalian
menyayangi diri sendiri.
Kisah Sahabat :
Sahabat menjamu Tamu Nabi SAW padahal dirumahnya hanya ada makanan
tinggal buat anak-anaknya. Lalu Sahabat memerintahkan isterinya untuk
menidurkan anaknya dan menyediakan makanan untuk tamu Nabi SAW. Lalu
dia perintah isterinya untuk mematikan lilin dan dia berpura-pura membetulkan
lilin. Sementara dia pura-pura mengunyah makanan sehingga dikira tamunya ia
ikut makan. Asbab perbuatan sahabat ini turun ayat dari Allah untuk
mengenang perbuatan Sahabat yang Iqrom kepada tamu Nabi SAW. Perbauatan
Sahabat ini Allah abadikan dalam Quran untuk diambil pelajaran dan di
tauladani sampai hari kiamat. Sehingga ke esokan harinya Nabi SAW
memanggil sahabat tersebut karena Allah ridho pada pelayanannya kepada
tamu.
Kisah-kisah :
Di jaman Musa AS ada seseorang yang merindukan saudaranya yang tinggal di
tempat lain. Sangking rindunya dia maka dia berniat untuk mengunjungi
saudaranya itu. Ketika dia pergi dari rumahnya untuk mengunjungi saudaranya
Allah memerintahkan malaikat untuk mencegatnya dan menanyakan niat orang
itu mengunjungi saudaranya ( kunjungan banyak sebabnya : karena bisnis,
karena jabatan, karena hutang, dll. ). Setelah dicegat oleh Malaikat yang

menyamar sebagai manusia, Malaikat itu bertanya, Hendak kemana engkau


pergi wahai pemuda ? si pemuda tadi menjawab, Aku rindu ingin bertemu
dengan saudaraku karena Allah. Lalu Malaikat itu bertanya lagi, Betulkah
kamu merindukan saudaramu itu karena Allah ? pemuda itu menjawab, Iya
betul. Maka malaikat itu berkata, Wahai pemuda sesungguhnya aku ini adalah
malaikat yang diutus Allah untuk menanyakan perkara ini kepadamu, jadi
dengarkanlah bahwa sesunguhnya Allah merindukanmu sebagaimana kamu
merindukan saudaramu.
Bekal Akherat cuman hanya ada 2 saja :
1.

Cinta pada Allah

2.

Menyayangi Mahluk

Dalam suatu riwayat dikatakan :


Barangsiapa yang menyayangi yang ada di bumi maka yang di langit akan
sayang kepadanya
Allah berfirman dalam Hadits Qudsi :
Haqqat Mahabatti ( Wajib Aku mencintai ) :
1.

Lil Mutahabbina Fiya : Orang yang saling mencintai karena Aku

Hadits Nabi SAW Mahfum :


Barangsiapa yang mencintai seseorang karena Allah Taala, menghormati
RabbNya, maka dia akan mampu memperoleh keagungan dan RahmatNya.
( HR. Ahmad )
2.

Lil Mutawassilina Fiya : yang menyambung sillaturahmi karena Aku

Hadits Nabi SAW Mahfum :


Ya Uqbah, maukah kamu aku beritahukan tentang akhlaq penghuni dunia dan
akherat yang paling utama ? Yaitu : Menghubungi orang yang memutuskan
hubungan denganmu ( HR Al Hakim )
3.

Lil Muttanashihiina Fiya : yang saling menasehati pada jalanKu

Hadits Nabi SAW Mahfum :


Sesungguhnya agama itu adalah nasehat. Sahabat bertanya,Bagi siapa ya
Rasullullah SAW ? Nabi SAW menjawab, Bagi Allah, bagi kitabNya, bagi
RasulNya dan bagi ummat muslim. ( HR Nasai )
4.

Lil Mutazawirina Fiya : yang saling menziarahi karena Aku

Hadits Nabi SAW Mahfum :


Mereka akan duduk dalam mimbar-mimbar bercahaya disaat orang-orang
ketika itu sedang mengalami kesusahan yang hebat padahal mereka bukan dari
golongan para Nabi ataupun syuhada. Para sahabat bertanya, Siapakah
mereka itu ya Rasullullah SAW ? Nabi SAW menjawab, Mereka yang bertemu
dan berpisah semata-mata karena Allah Taala. ( HR Ahmad )
5.

Lil Mutabaazilina Fiya : yang saling memberi pada jalanKu

Hadits Nabi SAW :

Adakah kamu mencintai Surga ? sahabat menjawab,Ya Rasullullah SAW.


Nabi SAW bersabda, Senangkanlah saudaramu dengan apa yang engkau sukai
bagi dirimu. ( HR Ahmad )
6.

Al Mutahabuna Fiyya : yang saling berkasih sayang pada JalanKu

Hadits Nabi SAW :


Orang-orang yang saling berkasih-sayang karena Ku, akan berada di dalam
naungan bayangan ArasyKu pada hari dimana tidak ada naungan kecuali
naunganKu. ( HR. Ahmad & Thabrani )
Note : Semua perkara-perkara ini yang menyebabkan Allah cinta pada hambanya terdapat dalam amalan Dakwah.
Apa itu Dakwah ? yaitu mengajak manusia cinta pada Allah dan Allah cinta pada manusia.
Kisah Nabi Daud AS :
Nabi Daud AS pernah bertanya kepada Allah : Ya Allah bagaimana caranya
agar aku bisa mendapatkan cintamu ? Lalu Allah SWT menjawab : Ajaklah
orang-orang untuk mencintaiku, maka aku akan cinta kepadamu.
Doa Nabi Daud AS :
Ya Allah sesungguhnya kau memohon agar dapat mencintaiMu, mencintai
orang yang mencintaiMu, beramal dengan amal yang dapat menyampaikanku
untuk cinta kepadaMu. Ya Allah jadikanlah kecintaanku kepadaMu melebihi
kecintaanKu pada diriku, pada keluargaku, dan bahkan melebihi kecintaanku
kepada air yang dingin di waktu panas terik di padang pasir.
Doa para Tabiin :
Ya Allah Engkaulah tujuanku, RidhoMu lah yang aku cari, Cinta Kasihmu dan
Makrifat kepadaMu lah yang aku minta
4 akhlaq yang paling dicintai Allah :
1.

Menyambung sillaturrahmi dengan yang memutuskan

2.

Memberi kepada yang tidak mau memberi ( bakhil pada kita )

3.

Berbuat baik kepada yang mendzolimi kita

4.

Memaafkan dan mendokan kepada orang yang bersalah pada kita

Rumus Agama

: Dakwah = Kasih Sayang = Kesempurnaan Iman = Surga

Kasih Sayang pada Ummat yang paling utama :


Memikirkan bagaimana Nasib mereka di akherat nanti bukan memikirkan
keselamatan yang sekejap saja yaitu di dunia ini. Tidak mau masuk neraka
maka ajak orang untuk menjauhi Neraka, dan kalau mau masuk surga maka
ajak orang untuk masuk surga. Kuncinya adalah sholat. Kunci surga ini
mempunyai 5 gigi yaitu sholat wajib 5 waktu.
Menurut Ulama Amalan yang paling Allah cintai dari para Nabi hanya 2 saja :
Mengajak seluruh manusia cinta pada Allah
Memikirkan cara bagaimana Allah bisa cinta pada manusia
(Amalan Dakwah Illallah)
Contoh Kasih Sayang Nabi dalam Dakwah :

1.

Sayangnya Nabi pada Abu Jahal pamannya yang sering menyakitinya

tetapi Nabi SAW tetap mengunjunginya untuk mengajaknya kepada islam


sebanyak 72 kali. Hingga turun perintah untuk menghentikan kunjungannya
kepada Abu Jahal dari Allah taala.
2.

Iqromnya Musa AS kepada Firaun sampai dia mendoakan Firaun

setiap mendapatkan musibah agar selamat. Dan perbuatan ini selalu dilakukan
Nabi Musa AS hingga 9 kali musibah agar Firaun selamat. Walaupun Firaun
berulang-ulang menipunya dengan janji mau masuk islam. Hingga Allah
membuat keputusan untuk menghancurkan Firaun.
Allah berfirman dalam surat Al Ashr.
1.

Demi Masa / waktu Ashr

Maksudnya :
Allah bersumpah berarti bukan perkara kecil, dan kepastiannya adalah mutlak.
Sumpahnya demi waktu ashr yang menunjukkan waktu dunia sudah menjelang
senja mau habis waktunya.
2.

Sesungguhnya seluruh manusia ini dalam kerugian

Maksudnya :
Ini adalah keterangan mengenai keadaan manusia yang sesungguhnya.
3.

Kecuali 3 jenis manusia saja yang tidak merugi :

Orang beriman
Orang beramal sholeh ( bukan hanya dimulut saja )
Orang yang saling menasehati :
Dalam kebenaran / perkara yang Haq

La illaha Illallah

Dalam kesabaran

Bukti cinta yang Hakiki

Maksudnya adalah :
Ini adalah tingkatan manusia setelah beriman, maka untuk membuktikan
Imannya dia akan beramal sholeh. Bukan iman dimulut saja tetapi
pembuktiannya adalah dengan pengamalan. Setelah beramal selanjutnya
diapun berdakwah. Dakwah yang seperti apa ? saling menasehati dalam
perkara yang Haq yaitu mengajak orang kepada Allah ( La Illaha Illallah ). Dan
saling menasehati dalam kesabaran. Kesabaran ini adalah bukti daripada cinta
yang hakiki. Imam Hasan Al Basri mengatakan tidak ada kemuliaan yang lebih
utama yang Allah berikan kepada seseorang melebihi sifat sabar. Apa itu sifat
sabar ? contohnya adalah seorang ibu sedang menimang anaknya, lalu
anaknya mengencingi dan memberaki ibunya. Si anak membalas kebaikan
ibunya dangan keburukan, tetapi ibunya tetap sabar dan sayang kepada
anaknya. Sedangkan sayangnya Allah ini, Nabi SAW bersabda mahfum :
Kasih sayang Allah pada hambanya ini 70 kali melebihi kasih sayang ibu
kepada anaknya
V.

Pengorbanan

Sudah menjadi kelebihan sahabat bahwa mereka mempunyai kekuatan untuk


berkorban diluar batas kemampuan manusia biasa. Ini dikarenakan sahabat
sudah menjadi manusia super dalam hal keimanan, ketawakkalan, dan
pengorbanan. Bagaimana sahabat semua dididik agar bisa menghilangkan
semua gantungan yang ada dan hanya bergantung pada Allah. sahabat
diperintahkan untuk berhijrah agar mereka bisa merasakan keadaan dimana
tidak ada tempat lagi untuk bergantung selain Allah Taala saja. Yaitu dengan
meninggalkan semua yang mereka cintai ketika hijrah. Allah telah buat keadaan
untuk mereka agar berkorban habis-habisan sampai tidak ada lagi yang mereka
bisa korbankan di jalan Allah. Sehingga pengorbanan mereka ini sampai pada
level kesiapan menyerahkan segala yang mereka punya untuk membela agama
Allah. Bagaimana Abu Bakar RA ketika berlomba dengan Umar RA dalam
memberikan harta untuk di infakkan di jalan Allah, Abu Bakar RA telah berikan
semua hartanya sampai tidak ada lagi yang tersisa dirumahnya bahkan untuk
keluarganya sekalipun. Ada seorang sahabat karena ia tidak punya uang untuk
di infakkan di jalan Allah akhirnya dia bekerja dan menerima upah 3 kurma : 1
kurma untuk keluarga, 1 kurma untuk dia, 1 kurma lagi diletakkan diatas hasil
infak yang terkumpul untuk orang yang pergi di jalan Allah. Inilah pengorbanan
sahabat RA demi ikut serta dalam pengorbanan untuk agama. Ada seorang
sahabat karena miskin tidak ada yang bisa dikorbankan di jalan Allah akhirnya
dia berdoa pada Allah dengan menyedekahkan harga dirinya untuk agama
Allah. Asbab doanya ini maka Nabi SAW memanggil sahabat ini bahwa doanya
telah diterima oleh Allah Taala. Inilah semangat sahabat dalam berkorban di
jalan Allah. Dari 114.000 sahabat hanya sekitar 14.000 sahabat yang
meninggal di antara mekkah dan madinah, selebihnya meninggal di luar negeri
di jalan Allah.
Abu Ayub Al Anshori adalah orang yang menerima Nabi SAW untuk tinggal di
rumahnya ketika Beliau SAW hijrah ke madinah. Suatu ketika beliau hendak
memenuhi takaza fissabillillah ke Turki, namun keadaan beliau ketika itu tidak
memungkinkan. Ini dikarenakan beliau sudah berumur 92 tahun dan memiliki
udzur untuk tidak pergi di jalan Allah. Anaknya ketika itu menginginkan agar
ayahnya, Abu Ayub Al Anshari RA, untuk tidak ikut dan agar istirahat saja di
rumah. Tapi apa kata Abu Ayub Al Anshori, Mau saya juga begitu, tetapi
kemauan Allah atas diri kita lain. Allah ingin kita keluar Fissabillillah di waktu
senang dan susah, di waktu tua dan muda, kapan saja di butuhkan. Lalu di
tengah perjalanan ke turki dia menderita sakit keras. Dia berwasiat kepada
anaknya agar menguburkan mayatnya di benteng turkey. Ketika ditanya
kenapa, Beliau RA menjawab, Saya ingin berjuang di jalan Allah baik dalam
keadaan hidup maupun mati. Saya ingin tempat saya dikuburkan menjadi saksi
saya di hadapan Allah bahwa saya mati dalam Fissabillillah. Ketika beliau di
kuburkan di Turki, terlihat ada selendang bercahaya keluar dari dalam kuburnya
memancar hingga ke langit. Orang-orang kafir di turkey yang melihat hal itu
terkesan hingga mereka masuk ke dalam Islam. Inilah sahabat cita-citanya
adalah untuk mati di jalan Allah, bagaimana dengan kita ? Sehingga
kematiannya pun masih bermanfaat bagi orang lain yaitu Allah jadikan dia
sebagai asbab hidayah bagi manusia. Jangan mau ikut yang lain, ikut saja Nabi
dan para sahabat yang jelas-jelas jaminan kesuksesannya dari Allah. Kita
niatkan dalam diri kita bahwa kita ingin di bangkitkan bersama mereka.
Nabi SAW mendidik sahabat ini agar mereka menjadi manusia yang super
pengorbanannya hingga hilang dari mereka sifat memiliki atau rasa memiliki
sesuatu, bahwa segala sesuatu itu termasuk hidup saya ini adalah milik Allah.
Demi agama saya Ikhlaskan Harta, Keluarga, dan diri saya, inilah pengorbanan
sahabat. Pernah suatu ketika Abu Bakar RA sudah tidak memiliki apa-apa lagi,
bahkan pakaian yang menutupi aurat sekalipun, asbab telah di sedekahkan
dijalan Allah. Saat itu Nabi SAW pun risau atas kondisi Abu Bakar RA, lalu Nabi
SAW mencari sahabat lainnya agar dapat memberikan baju kepada Abu Bakar
RA. Ternyata sahabat RA yang lainnyapun juga dalam keadaan kondisi yang

sama miskinnya seperti Abu Bakar, hanya mempunyai satu baju. Akhirnya Nabi
SAW mendapatkan pakaian untuk abu bakar yang terbuat dari karung yang
dijahit dengan kancing yang terbuat dari duri. Asbab ini Malaikat Jibril datang
menghadap Nabi SAW untuk menyampaikan salam Allah Taala kepada Abu
Bakar RA. Lalu Nabi SAW bertanya kepada Jibril mengapa Jibril AS datang
dengan berpakaian dari karung seperti pakaian yang dikenakan Abu Bakar RA.
Jibril AS menjawab bahwa pada saat ini Allah telah perintahkan kepada seluruh
penduduk langit untuk berpakaian seperti Abu Bakar RA. Sahabat sudah
mampu menghilangkan rasa memiliki bahkan terhadap nyawanya sendiri
sekalipun, bahwa semuanya ini milik Allah, tidak bisa dimiliki atau disimpan
buat diri mereka.
Surga Ridho Allah Amal Agama Iman Hidayah Pengorbanan :
Surga ini dikelilingi oleh Ridho Allah. Sedangkan Ridho Allah ada pada Amal
Agama. Sedangkan untuk bisa membuat Amal Agama dibutuhkan Iman agar
kita bisa mengamalkannya. Iman ini akan datang jika ada Hidayah dari Allah
Taala. Syarat Hidayah turun jika ada pengorbanan. Pengorbanan seperti apa ?
yaitu pengorbanan untuk membuat usaha atas hidayah Allah. Kefahaman
terhadap agama akan meningkat seiring dengan bertambahnya pengorbanan.
Kefahaman ini datangnya dari Allah, Allah yang memberikan kefahaman kepada
kita, tergantung pada pengorbanan kita. Nabi SAW tidak punya madrasah atau
pesantren, mau faham Agama keluar dijalan Allah. Ini resep dari Nabi yaitu
dengan mengajak sahabat untuk berkorban dengan jiwa dan harta di jalan
Allah. Penyakit yang datang jika manusia tidak mau berkorban adalah Penyakit
Wahan yaitu Hubbud ( Cinta ) Dunia dan Takut Mati.
Hadits Nabi SAW mengenai fadhilah berkorban di jalan Allah, mahfum :
Mahluk-mahluk di laut, di darat, dan dilangit akan mendoakan ampunan serta
rahmat untuk kita ketika kita keluar dijalan Allah.
Seluruh amal yang kita kerjakan akan dikalikan 700.000 kali pahalanya, lalu
dikali lagi 70 bagi yang sudah menikah sehingga totalnya 49.000.000 kali.
Sedangkan 1 dzikir La Illaha Illallahu wah dahu La syarikala Ahadan Somadan
Lam Yalid Walam Yulad Walam Yakullahu Kuffuan Ahad di ucapkan di pasar
bernilai 2.000.000 pahala, bagaimana jika diucapkan ketika kita keluar dijalan
Allah. 1 pahala saja Allah kasih 10 kali lipat lebih luas dari pada langit dan bumi
tempatnya.
Allah akan mengirimkan ribuan malaikat untuk menjaga kita dan keluarga kita
selama kita keluar di jalan Allah.
Suatu ketika Aisyah R.ha merasa beuntung karena Nabinya Allah ada bersama
dia R.ha. Tetapi apa kata Nabi SAW kepada Aisyah R.aha, Sesungguhnya lebih
beruntung lagi istri yang ditinggalkan suaminya keluar dijalan Allah, karena
Allahnya Nabi bersama mereka.
Lebih tinggi nilainya dibanding sholat dibelakang Imamul Anbiya yaitu Nabi
SAW, di hari syahidul ayyam atau Imamnya hari yaitu hari Jumat, di tempat
yang paling mulia yaitu mesjid Nabawi Madinah. Inilah yang dilakukan Abdullah
bin rawahah R.A ketika diperintahkan oleh Nabi untuk keluar dia menundanya
karena ingin sholat dibelakang Nabi SAW pada hari Jumat. Lalu apa kata Nabi
kepadanya, Kamu sudah tertinggal 500 tahun perjalanan dengan rombongan
yang keluar dijalan Allah.
Doa orang keluar di jalan Allah lebih ijabah dibanding doa orang yang berdoa di
masjidil Haram didepan Hajar Aswat pada malam Laitul Qadar.

Sahabat bertanya Adakah pahala yang leibih tinggi dari pahala orang yang
keluar di jalan Allah. Nabi SAW menjawab, Tidak ada kalaupun ada kalian
tidak akan dapat melakukannya. Mampukah kalian sholat sepanjang malam
tiap hari, baca quran sepanjang malam tiap hari, berdziki sepanjang malamr
tiap hari tidak berhenti tanpa tidur sampai orang tersebut kembali dari keluar
dijalan Allah. Itupun kalau kamu mampu melakukannya masih lebih tinggi
nilainya orang yang keluar dijalan Allah.
Kisah Nabi :
Nabi Musa AS Allah perintahkan keluar di jalan Allah untuk menyampaikan
Agama kepada Firaun Laknatullah Alaih.
Nabi Muhammad SAW pergi di jalan Allah ke Thoif untuk menyampaikan Agama
Allah
Kisah Sahabat :
Ada seorang Sahabat tidak dapat tidur sebelum melihat Nabi SAW karena
sangking cintanya dia kepada Nabi SAW. Sahabat rela mengorbankan anak,
istri, harta, dan keluarga jika itu menjauhkan mereka dari Nabi SAW. Tetapi
Demi Agama Allah para Sahabat rela meninggalkan Nabi yang mereka cintai
demi tegaknya Agama dan pergi dijalan Allah. Seperti Muadz Bin Jabal RA ketika
diperintahkan Nabi untuk berdakwah di Yaman dan Nabi berkata kepadanya ini
yang terakhir kali engkau akan bertemu denganku. Walaupun Muadz sedih luar
biasa mendengarkan kabar tersebut dari Nabi SAW. Namun Muadz tetap pergi
meninggalkan orang yang paling dicintainya yaitu Nabi SAW. Untuk
menunjukkan derajat orang yang pergi di jalan Allah, Nabi rela memegang Kuda
Muadz RA sementara Muadz dikudanya berjalan sampai keluar kota madinah.
Muadz berkata, Ya Nabiullah engkau adalah Nabinya Allah sungguh tidak
pantas engkau berjalan mengantarkan Aku sementara aku duduk di kudaku.
Lalu apa kata Nabi SAW, Aku ingin orang-orang melihat bagaimana nilainya
orang yang keluar dijalan Allah. Bahkan nabipun rela berjalan dibawah orang
yang menunggang kuda untuk keluar dijalan Allah.
Para Sahabat RA sangat faham atas nilai orang yang pergi dijalan Allah
sehingga ada sahabat yang baru menikah belum sempat mandi junub langsung
pergi di jalan Allah setelah mendengar panggilan takaza keluar di jalan Allah
lalu syahid.
Ada sahabat yang seharusnya menikah karena diperintahkan oleh Nabi SAW,
akhirnya membatalkan pernikahannya karena mendengar panggilan pergi Jihad
dijalan Allah. Dia sengaja mendaftar untuk juhad dengan cara menyamar,
karena takut dilarang oleh nabi untuk tidak keluar di jalan Allah. Allah berikan
kepada sahabat RA ini syahid dijalan Allah.
Ada seorang anak Sahabat mencari ayahnya yang baru saja syahid karena
pergi jihad di jalan Allah, dan Ibunyapun juga sudah meninggal di jalan Allah.
Sehingga Nabi SAW bertanya kepadanya, Maukah kamu menjadikan Aku
sebagai Ayahmu, dan Aisyah sebagai Ibumu dan Fatimah sebagai Kakakmu.
Inilah nilai pengorbanan dimata Nabi SAW sampai-sampai beliau menawarkan
keluarganya menjadi keluarga anak itu. Inilah pengorbanan Sahabat agar kita
semua dapat memeluk Islam dan masuk kedalam Surganya Allah. Tetapi lihat
kondisi kita kini, bagaimana kita akan memberikan alasan kita kepada mereka
nanti di akherat ketika kita akan bertemu mereka.
Ayat Quran :
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah niscaya
Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (47 :7)

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu


perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari Adzab yang pedih ? yaitu kamu
beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihadlah dijalan Allah dengan harta
dan jiwamu. Itulah lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya. Niscaya
Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu kedalam
Surga(61:10-12)
Apakah Kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga, padahal belum nyata
bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu, dan belum nyata orangorang yang sabar. ( 3:142)
Katakanlah : Jika Bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiaannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai,
adalh lebih kamu cintai dari pada Allah dan RasulNya dan dari berjihad di
jalanNya, maka tunggu sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.( 9 : 24 )
VI.

Sabar

Ulama dari generasi Tabiin, Hasan Basri Rah.A berkata bahwa :


Tidak ada kemuliaan yang lebih besar yang Allah berikan kepada seseorang,
melebihi sifat Shabar.
Menurut Hujatul Islam, Imam Al Ghazali :
Shabar adalah tetap tegaknya dorongan agama ketika berhadapan dengan
dorongan nafsu.
Jadi barangsiapa yang tetap tegak bertahan dalam mempertahankan agama
atau perintah-perintah Allah sehingga dia bisa menundukkan hawa nafsunya
secara terus menerus, maka orang tersebut termasuk orang yang sabar.
Sahabat bertanya siapa itu orang sabar, lalu Nabi SAW menjawab mahfum :
Orang yang tidak suka mengeluh dan mengadu kepada yang lain.
Sabar itu ada 5 :
Asshobru fil ibadat : Sabar dalam beribadat
Asshobru indal mushibah : Sabar dari musibah
Asshobru anid Dunya : Sabar terhadap keduniaan dan tipu dayanya
Asshobru anil Maksiat : Sabar dari keinginan melakukan maksiat
Asshobru fil Jihad : Sabar dalam perjuangan
Untuk bisa meningkatkan derajat disisi Allah menjadi yang lebih tinggi lagi
diperlukan ketahanan dan kesabaran. Ini karena tanda sayangnya Allah pada
seorang hamba maka Allah akan datangkan banyak cobaan-cobaan kepadanya.
Siapa yang Allah paling cintai dari hambanya ? yaitu Nabi Muhammad SAW.
Siapa manusia yang paling banyak cobaan dan kesusahannya ? tidak ada satu
mahlukpun yang cobaannya dan kesusahannya melebihi Nabi Muhammad SAW.
Padahal Nabi SAW adalah orang yang paling Allah cintai, tetapi paling banyak
susah dan paling banyak di uji oleh Allah. Ini karena derajat Nabi SAW ini naik
disisi Allah asbab pengorbanannya dan ujiannya.
Maksud daripada ujian ini adalah bukannya untuk menyusahkan kita tetapi
untuk menaikkan derajat kita. Sebagaimana dikantor kalau ingin menaikkan
jabatan seseorang diberikan ujian tujuannya bukan untuk menyusahkan tetapi

untuk menaikkan derajat atau pangkat dia. Diberikan ujian kepadanya, kalau
dia lulus baru dinaikkan derajatnya atau statusnya. Jadi tujuan daripada ujian
tersebut bukan maksudnya untuk menyusahkan. Begitu juga jika datang
kepada kita kesusahan-kesusahan dan kesulitan-kesulitan, maksud Allah bukan
untuk menyusahkan kita tetapi Allah ingin mengangkat atau menaikkan derajat
atau maqom kita. Kepada orang-orang yang menjalankan usaha agama ini akan
datang berbagai macam ujian dan berbagai macam kesusahan kepada kita.
Tetapi maksud utamanya adalah bukan untuk menyusahkan kita, melainkan
untuk menaikkan derajat kita. Dengan kesusahan dan kesulitan, Allah inginkan
kita menjadi orang yang sabar dan tahammul, bukan orang yang mudah putus
asa.
Dengan kesulitan dan kesusahan, seseorang dapat menjadi manusia yang lebih
baik asal dia punya kesabaran. Namun jika dia menyerah, berputus asa dari
rahmat Allah, ketika diberi ujian atau cobaan maka dia akan kehilangan
segalanya. Ini disebabkan ketika dia menyerah maka berhentilah apa yang
diusahakannya, tidak ada usaha, yang ada hanya kemunduran atau
kehancuran. Seperti seorang ilmuwan yang sedang berusaha menemukan alat
atau mesin. Ketika dia gagal dan putus asa, maka seluruh usaha yang dia
curahkan selama ini akan sia-sia saja dan mesin itu akan hancur jika tidak
diusahakan. Namun jika dia sabar dan tahan uji, maka dia akan berfikir terus
untuk memperbaiki keadaan, memperbaiki kesalahannya, dan terus berusaha
atas penemuan mesinnya itu, hingga sukses. Inilah yang namanya peningkatan
kualitas, yaitu ketika seseorang belajar dari pengalaman untuk menjadi yang
lebih baik. Dengan kesusahan dan kesulitan, manusia ini akan berfikir dan akan
meningkatkan kemampuannya menjadi manusia yang lebih baik agar dia tidak
melakukan kesalahan yang sama. Tetapi jika manusia ini senang melulu dia
akan lalai, lengah, tidak waspada, dan tidak akan mampu untuk berpikir karena
tidak pernah susah. Jadi kesulitan dan kesusahan ini dengan kesabaran dapat
meningkatkan qualitas dan mutu daripada manusia itu sendiri. Kesabaran
menghadapi kesulitan dan kesusahan karena agama Allah inilah yang
dinamakan Pengalaman Iman. Inilah maksudnya yang dikatakan dalam suatu
riwayat bahwa Allah menyukai orang beriman yang kuat bukan yang lemah. Dia
kuat dalam arti sabar dan tahan uji, bukan orang beriman yang lemah dan
mudah putus asa dari rahmat Allah.
Sabar ini adalah salah satu daripada sifat Allah, As Shabur. Jadi Allahpun
menghendaki kita agar mempunyai sifat sabar, sehingga datanglah kepada kita
bermacam-macam ujian. Allah ingin melihat kalau kita tetap istiqomah dalam
taat kepada Allah. Jika orang itu mampu istiqomah taat kepada Allah dalam
keadaan apapun baru orang itu dapat dikatakan sabar. Yang dikatakan sabar itu
bukanlah orang yang tenang tidak dalam keadaan tidak ada apa-apa,
maksudnya tidak ada kesulitan dan tidak ada ujian atas nafsu. Seorang suami
berkelakar, Istri saya ini sabar sekali, kalau bulan muda (baru gajian), tetapi
kalau sudah bulan tua ( belum gajian ) sudah tidak sabar lagi. Istri ini kalau
bulan muda masih ada gaji atau uang yang cukup untuk keperluan dan
kebutuhan, dia bisa tenang saja menunggu, tetapi ini bukanlah yang namanya
sabar. Sabar itu bila ada kesusahan tidak berubah taatnya kepada Allah, tidak
berubah daripada sifatnya, tetap mampu menjaga daripada sifat-sifat yang
baik.
Namun pertanyaannya bagaimana mendapatkan sifat sabar ini ? Sifat-sifat
tinggi atau yang mulia ini akan datang melalui keadaan yang bertentangan
dengan nafsu atau dalam keadaan yang mujahaddah. Bagaimana kita
mengetahui diri kita Sabar sebelum kita bertemu dengan orang pemarah ?
Bagaimana kita bisa dapat sifat Tawakkal kepada Allah sebelum kita
mendapatkan keadaan dimana kita tidak bisa lari kepada siapapun selain
kepada Allah ? Begitu juga sifat-sifat mulia yang lain ini akan datang atau

wujud dalam diri kita melalui cobaan-cobaan dalam keadaan-keadaan yang


bertentangan dengan nafsu kita atau mujahaddah atas nafsu.
Jadi datangnya kesusahan-kesusahan kepada kita bukanlah maksudnya untuk
menyusahkan kita, tetapi untuk menaikkan derajat kita supaya sifat kita
menjadi sifat khalifah dan tetap menjaga ketaatan kepada Allah Taala. Kadangkadang Allah datangkan keadaan kepada kita dimana ada orang datang
menyalahkan, menuduh, dan memarahi kita, padahal kita tidak berbuat salah,
bahkan telah berbuat kebaikan kepada orang yang marah tersebut. Inipun
jangan lantas kita salahkan orang itu, tetapi yang harus kita ingat adalah apa
maksud Allah dibalik keadaan yang telah Allah berikan ini kepada saya. Apa
maksud Allah merubah sikap orang itu berbuat buruk kepada kita ? inilah yang
justru harus kita fikirkan, karena kita harus cari tahu apa kehendak-kehendak
Allah atas diri kita saat itu. Kata ulama kalau ada orang berbuat salah kepada
kita, maksud Allah bukan untuk menyusahkan kita tetapi ingin datangkan
kepada kita sifat Pemaaf. Ini karena sifat pemaaf ini adalah datang daripada
sifatNya Allah. Ini sifat tidak akan datang kepada kita jika tidak ada orang
berbuat salah kepada kita. Kalau orang selalu berbuat baik kepada kita, tidak
pernah berbuat salah kepada kita, maka tidak akan datang atau tidak akan ada
sifat pemaaf pada kita. Sifat Pemaaf ini adalah salah satu sifat yang disukai
Allah Taala. Demikianlah juga para Nabi, walaupun mereka-mereka ini adalah
orang-orang yang tidak berbuat salah, tetapi kaumnya berbuat berbagai
macam keburukan dan kedzoliman kepada para Nabi mereka. Namun para Nabi
ini memiliki sifat pemaaf, memaafkan daripada kesalahan kaumnya, bukan
meminta dihancurkan. Bahkan para Nabi ini memohon kepada Allah agar sikapsikap mereka itu dimaafkan, walaupun mereka telah dizolimi oleh kaumnya.
Seorang Arab bertanya kepada Ulama yang memberikan ceramah di mekkah,
buat apa mereka itu dijadikan orang-orang yang menentang kepada agama
seperti Firaun, Qorun, Hamman, Namrud, dan lain-lain. Kata dia lebih baik orang
yang macam itu tidak usah diciptakan oleh Allah, suapaya para Nabi ini lancar,
dan usaha agama ini lancar. Buat apa diciptakan orang macam mereka itu. Lalu
ulama ini menjawab dengan bijak, Wahai saudara, adakah saudara
mengetahui telur ayam ? lalu jawab si arab tersebut, Ya, saya mengetahui
telur ayam. Lalu si ulama ini bertanya lagi, Kalau telur ayam itu dipecah
terdiri daripada apa ? Telur ayam itu terdiri daripada kulit telur, putih telur, dan
kuning telur. Kalau telur ayam itu menetas yang menjadi anak ayam itu adalah
dari kuning telur dan putih telur. Kulit telor itu tidak akan bisa berubah menjadi
anak ayam jika dipecah. Kalau telor tadi dimakan, digoreng maksudnya, itupun
yang dimakan oleh manusia itu hanya kuning telur dan putih telur, tetapi kulit
telor ini tidak dimakan. Jadi Kulit telor ini tidak bisa jadi anak ayam dan tidak
bisa pula untuk dimakan. Kalau kita bertanya kepada Allah buat apa kulit telur
itu diciptakan, tidak bisa dimakan dan tidak pula bisa jadi anak ayam. Tentu
jawabannya telor tidak akan jadi anak ayam kalau tidak ada kulitnya. Dan telor
tidak akan bisa dimakan kalau keluar daripada pantat ayam tanpa kulitnya,
tidak ada yang mau memakannya. Ini karena isi telor tadi keluar tanpa kulit
telur, sehingga menjadi najis. Jadi putih telur dan kuning telur ini akan
bermanfaat jika ada kulit telur. Begitu pula orang-orang yang berbuat salah
kepada kita, yang menguji, atau para penentang agama, ini seperti kulit telur
atas telor. Untuk menetaskan orang menjadi penyabar, menjadi pemaaf,
menjadi beriman, adalah karena adanya orang-orang yang menentang kepada
usaha agama ini. Jadi sebetulnya yang menaikkan derajat Nabi Musa AS,
sampai kepada derajat Nabi yang Ulul Azmi ( 5 Nabi yang paling Mulia ), ini
dikarenakan adanya tantangan daripada Firaun. Naiknya derajat Rasullullah
SAW sampai kepada derajat Ulul Azmi dan derajat Sayyidul Anbiya karena
penentangan daripada Abu Jahal, Abu Lahab, dan lain-lain.
Orang yang tahu akan hakekat Sabar dalam Mujahaddah ini, diceritakan dalam
sebuah kitab, seorang syekh dipukuli sampai babak belur oleh seorang

muridnya, padahal dia tidak bersalah. Tetapi Si syekh itu malah berdoa, Ya
Allah ampuni muridku itu dan masukkan dia kedalam surgaMu. Orangpun
heran mengapa si syekh ini masih mau mendoakan kebaikan untuk orang
macam itu. Lalu si Syekh ini berkata bahwa dialah yang telah menaikkan
derajatku menjadi sabar, supaya menjadi pemaaf, makanya aku berterima
kasih kepada dia dengan mendoakannya. Orang-orang yang faham akan hal
ini, ketika mendapatkan kesulitan dalam menjalankan usaha agama ini,
merupakan suatu anugrah, karunia, suatu nikmat yang besar dari Allah Taala.
Namun kita tidak boleh meminta didatangkan kesusahan karena setiap orang
pasti diuji oleh Allah dengan kesusahan dan kesulitan. Nanti Allahlah yang
menentukan waktu dan kadar daripada cobaan tersebut.
VII.

Yakin yang Betul pada Allah

Iman itu adalah : Putus Hubungan dengan Mahluk hanya bergantung pada
Allah Taala. Jangan sampai tertipu dan jangan sampai salah bergantung. Hanya
Allah yang bisa selain Allah tidak bisa apa-apa.
Allah berfirman :
Allah pencipta langit dan bumi, dan bila dia berkehendak untuk menciptakan
sesuatu, maka cukuplah Dia hanya mengatakan kepadanya : Kun / Jadilah.
Maka terjadilah. ( 2 : 117 )
Hai Manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu
perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali
tidak akan dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk
menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah
mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang
menyembah dan amat lemahlah yang disembah. Mereka tidak mengenal Allah
dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.(
22 : 73-74)
Hadits Nabi SAW :
Nabi SAW memberi nasehat kepada Ibnu Abbas RA, beliau SAW bersabda,
Wahai pamanku, jika seluruh manusia berkumpul dan hendak memberi
manfaat kepadamu selain dari apa yang Allah telah tetapkan niscaya mereka
tidak akan dapat melakukannya. Begitu juga jika seluruh manusia berkumpul
dan hendak memberikan Mudharat kepadamu selain dari apa yang Allah telah
tetapkan, niscaya mereka tidak akan dapat melakukannya. Tinta telah kering
dan Pena telah diangkat.
Nabi bersabda, bahwasanya Allah berfirman, Wahai hamba-hambaku
sesungguhnya kalian ini lapar kecuali yang aku beri makan, maka mintalah
makan kepadaKu niscaya Aku akan memberikanmu makan, Wahai hambahambaKu sesungguhnya kalian ini telanjang kecuali yang aku beri pakaian,
maka mintalah pakaian kepadaKu niscaya akan Aku berikan kepadamu pakain,
wahai hamba-hambaKu sesungguhnya kalian ini buta kecuali yang aku beri
petunjuk maka mintalah petunjuk kepadaKu niscaya akan memberimu
petunjuk. Wahai hamba-hambaku sesungguhnya kalian ini banyak berbuat dosa
siang dan malam tetapi Aku Maha Pengampun maka mintalah ampunan
kepadaKu niscaya akan Aku ampuni dosamu walaupun dosamu seluas langit
dan bumi. Wahai hamba-hambaKu sesungguhnya apapun yang kamu lakukan
tidak akan ada gunanya untukKu. Jika kamu bertaqwa kepadaku setaqwataqwanya mahluk niscaya itu tidak akan menambah kekayaan dan
kekuasaanku. Jika kamu durhaka sedurhaka-durhakanya mahluk niscaya itu
tidak akan mengurangi kekayaan dan kekuasaanKu. Jika seluruh mahluk
dikumpulkan dari jin, manusia, hingga malaikat di suatu tempat dari zaman
nabi adam AS hingga Akhir kiamat lalu mereka meminta permohonan yang

berbeda-beda dan Aku mengabulkannya, maka itu tidak akan mengurangi


Khazanah KekayaanKu melainkan hanya bagaikan satu tetes air dilautan.
Kisah Tabiin :
Uwais Al Qarni adalah seorang Tabiin yang terbaik diantara tabiin menurut
para tabiin. Ketika dia pergi naik kapal ditengah perjalanan kapalnya akan
tenggelam, tetapi dia tenang-tenang saja. Ketika itu ia keluar dari kapal dan
berjalan diatas air. Orang-orang bertanya bagaimana dia bisa melakukan itu.
Dia menjawab kalian bergantung pada kapal sehingga kalian ikut tenggelam
dengan kapal. Lalu Uwais Al Qarni berkata, sekarang keluarlah kalian dan
ucapkan Bismillah ! Lalu keluarlah orang-orang itu dan berjalan di atas air.
Makna dari Bismillah disini adalah memutuskan hubungan dengan mahluk dan
hanya bergantung pada Allah.
Kisah Waliullah :
Seseorang murid Syekh Abdul Qadir Jaelani, bertanya kepada beliau tentang
Apa itu Iman ? mendengar ini syekh mengajak muridnya untuk pergi berlayar.
Ditengah lautan tiba-tiba syekh mendorong muridnya hingga tercebur ke laut
lalu meninggalkannya. Muridnya teriak-teriak memanggil gurunya minta tolong
hingga gurunya hilang dalam kabut. Lalu si Murid, berdoa, Ya Allah kini saya
tidak punya siapa-siapa kepadamulah saat ini aku bergantung dan memohon
pertolongan. Maka ketika itu tiba-tiba gurunya muncul dari kabut dan berkata,
Sekarang kamu sudah mengerti arti dari hakekat Iman.
Kisah Tabiin :
Seorang tabiin ketika seseorang datang kepadanya, Wahai Syekh, saya dapat
kabar bahwa kapal dagangmu tenggelam. Lalu si Syekh itu diam saja dan
memandang ke arah hatinya, lalu mengucapkan Alhamdulillah. Setelah
berapa lama kemudian orang yang sama itu datang lagi dan berkata, Wahai
Syekh ternyata yang tenggelam bukan kapalmu. Si syekh kembali memandang
ke arah hatinya, lalu berkata, Alhamdullillah. Maka si orang itu bertanya
kenapa dia mengucapkan Alhamdullillah ketika kapalnya dinyatakan tenggelam
dan mengucapkan hal yang sama ketika bukan kapalnya yang tenggelam. Si
Syekh itu berkata, Itu karena ketika saya mendengar berita tersebut saya lihat
hatiku apakah Imanku terkesan terhadap keadaan yang Allah kasih. Ternyata
Imanku tidak terganggu ketika aku mendengar Kapalku tenggelam dan ketika
mendengar Kapalku baik-baik saja. Maksudnya Imannya sudah tidak terkesan
pada kebendaan, putus hubungan dengan mahluk hanya bergantung pada
Allah.
Kisah Sahabat :
Suatu ketika Khalid bin Walid RA ditantang oleh seorang Yahudi untuk meminum
racun jika ia memang Yakin pada Tuhannya, bahwa mati itu Allah yang
menentukan. Lalu seketika itu juga tanpa berpikir dua kali Khalid RA meminum
Racun itu. Ketika itu Khalid RA tetap hidup bahkan penyakit yang dideritanya
hilang asbab racun tersebut. Inilah keyakinan para Sahabat.
Kisah Nabi SAW :
Ketika Nabi SAW beristirahat dibawah pohon datanglah seseorang hendak
membunuh Nabi SAW dengan meletakkan pedangnya dileher Nabi SAW. Lalu
orang itu berkata, Siapa yang akan menolongmu ? lalu Nabi SAW berkata,
Allah seketika itu juga pedang orang tersebut terjatuh lalu diambil oleh Nabi
SAW dan diletakkan dileher orang itu dan berkata, Sekarang siapa yang akan
menolongmu ? seteleh orang tersebut memohon belas kasihan kepada Nabi
SAW akhirnya orang tersebut dibebaskan oleh Nabi SAW

Kisah Musa AS di bukit Thursina :


Ketika Musa AS ditanya oleh Allah apakah kegunaan tongkatmu itu. Lalu Musa
menjawab manfaat yang dia dapatkan dari tongkatnya seperti untuk
mengembala kambing, mengambil buah-buahan, dan mengusir binatang buas.
Lalu Allah Taala berfirman, Wahai Musa sekarang lemparlah tongkatmu.
Setelah Musa AS melempar tongkatnya tiba-tiba tongkat yang dapat
memberikan manfaat kepada Musa menjadi Ular besar. Musa AS lari ketakutan
karena kini tongkat yang bermanfaat telah menjadi Ular yang membawa
Mudharat buat Musa AS. Tapi ketika itu Allah Taala memerintahkan Musa untuk
mengambil ular itu dari mulutnya. Karena ini perintah Allah, maka Musa AS
dengan rasa takut diambillah ular itu dari mulutnya. Dengan Kekuasaan Allah
tiba-tiba Ular besar yang dapat memberi Mudharat kepada Musa AS berubah
menjadi tongkat kembali. Tarbiyah yang hendak Allah berikan kepada Musa AS
adalah bahwa Manfaat dan Mudharat itu datangnya dari Allah. Allah dapat
mengubah sesuatu yang dapat mendatangkan manfaat bagi manusia menjadi
mendatangkan mudharat. Begitu juga Allah dapat mengubah sesuatu yang
dapat mendatangkan mudharat bagi manusia menjadi bermanfaat. Manfaat
dan Mudharat berubah-ubah atas kehendak Allah, dan Allah yang mengatur.
Kisah Nabi Ibrahim AS :
Ketika Ibrahim AS hendak dilemparkan kedalam Bara Api yang besar oleh Raja
Namrud Laknatullah Alaih. Para Malaikat datang setelah meminta izin kepada
Allah untuk membantu Ibrahim AS. Tetapi Ibrahim AS menolak bantuan dari
Malaikat, dan hanya mengharapkan bantuan dari Allah. Mahluk tak bisa buat
apa-apa tanpa seizin Allah. Maka ketika Ibrahim AS dilempar ke dalam Api,
Allah perintahkan Api jadi adem menyelamatkan bagi Ibrahim AS, padahal
talinya yang mengikat Ibrahim AS sempat terbakar namun Ibrahim AS tidak
apa-apa. Allah ciptakan Api dan sifat panas pada Api ini adalah Allah yang
berikan. Oleh karena itu Sifat panas pada Api tidaklah Mutlak, Allah dapat
mengambil sifat panas pada Api dan merubahnya tergantung KehendakNya.
Jangan sampai salah bergantung, hanya Allah yang bisa selain Allah tidak bisa
apa-apa.
Kisah Nabi Nuh AS :
Ketika Allah Taala beritakan kepada Nuh AS bahwa akan datang banjir besar
yang akan keluar dari pembakaran roti milikmu. Nuh AS percaya saja, dia
langsung taat pada perintah Allah dan lalu membuat kapal besar diatas bukit.
Beda dengan anaknya yang Nuh AS telah beritakan kepadanya tentang banjir,
anaknya berkata, Jika Banjir itu datang saya akan lari ke atas gunung. Anak
Nuh AS bergantung pada gunung untuk selamat dari banjir. Tetapi apa yang
terjadi ketika Banjir itu datang, gunungpun ditelan oleh banjir tersebut.
Sedangkan Nuh AS selamat karena ikut perintah Allah Taala. Jangan sampai
salah bergantung, hanya Allah yang bisa selain Allah tidak bisa apa-apa.
Kisah Nabi Yusuf AS :
Ketika Yusuf AS diceburkan oleh abang-abangnya kedalam sumur, Yusuf AS
berdoa kepada Allah memohon pertolongan, maka ketika itu datanglah
pertolongan Allah melalui musafir yang menolong Yusuf AS dari sumur. Tetapi
ketika Yusuf AS dipenjara, dia meminta tolong kepada kepada orang yang akan
keluar dari penjara untuk memberi tahu kepada Raja bahwa dia, Yusuf AS, tidak
bersalah. Karena Nabi Yusuf AS salah bergantung ketika itu, dia bergantung
pada orang lain, maka Allah buat orang yang keluar dari penjara itu lupa atas
pesan Yusuf AS. Lalu Allah biarkan Yusuf AS berada dalam penjara selama 8
tahun lamanya tanpa pertolongan. Jangan sampai tertipu dan jangan sampai
Salah bergantung, hanya Allah yang bisa selain Allah tidak bisa apa-apa.

Kisah Nabi Musa AS :


Ketika Musa AS membawa Bani Israil keluar dari Mesir dibelakang tentara Firaun
mengejar siap menghancurkan Musa AS dan Bani Israil, sedangkan didepannya
ada laut. Musa AS dan Bani Israil tidak bisa kemana-mana. Lalu Bani Israil
berkata kepada Musa AS, Wahai Musa kita tidak bisa kemana-mana, hancurlah
kita sekarang. Tapi apa kata Musa AS, Tenang, Allah bersamaku. Lalu Allah
perintahkan Musa untuk memukul tongkat ke laut, Musa langsung percaya dan
lakukan perintah Allah tanpa pikir-pikir lagi. Padahal menurut logika buat apa
tongkat dipukul ke laut padahal kalau dipukul ke kepala Firaun lebih berguna.
Inilah perintah Allah yang kadang-kadang tidak masuk diakal dan tidak bisa
dilogikakan. Hari ini banyak perintah Allah kita akal-akalin makanya kita susah.
Sedangkan Musa AS setelah memukul tongkatnya Laut terbelah menjadi 12
jalan buat Musa AS. Masalah selesai sedangkan Firaun tenggelam dalam lautan
yang sama yang menyelamatkan Musa AS. Jangan sampai Tertipu dan jangan
sampai Salah bergantung, Hanya Allah yang bisa selain Allah tidak bisa apaapa.
Usaha atas Nafi Itsbat ( Meniadakan yang lain dan hanya membenarkan Allah ) :
Meyakini Kekusaan Allah ada yang :
1.

Dengan Asbab (Sunnatullah) :

menciptakan manusia hasil dari perkawinan manusia


2.

Tanpa Asbab

menciptakan manusia tanpa ibu dan bapak seperti Adam AS


3.

Berlawanan Asbab :

menciptakan manusia bertentangan dengan asbab, Isa AS lahir dari ibu yang
suci, onta nabi sholeh yang lahir dari batu, tongkat nabi Musa AS menjadi ular.
Meyakini bahwa :
1.

Allah Khaliq

Allah yang menciptakan

2.

Allah Malik

Allah yang memelihara ciptaannya

3.

Allah Razieq

Allah pula yang menjamin Rizki

CiptaanNya
Meyakini bahwa :
1.

Mahluk itu adalah ciptaan Allah

2.

Sifat pada mahluk ini Allah yang memberikan

3.

Allah kuasa merubah sifat pada mahluk

4.

Sifat pada mahluk hanya setetes sifat di dalam khazanah Allah

Contoh :
Api itu adalah mahluk Allah. Sifat panas pada Api adalah Allah yang
memberikan. Allah kuasa merubah sifat panas pada Api seperti Apinya Nabi
Ibrahim AS yang menjadi sejuk. Sifat yang ada pada Api ini dibanding dengan
sifat-sifat yang masih ada dalam khazanah Allah hanya seperti satu tetes air di
lautan.
Meyakini bahwa :

1.

Allah mampu memberikan manfaat dengan mahluk

2.

Mahluk tidak bisa berikan manfaat dan mudharat tanpa seizin Allah

3.

Allah tidak berhajat pada mahluk, tetapi mahluk berhajat pada Allah

4.

Allah mampu memberikan manfaat dengan mahluk / tanpa mahluk

contoh

Allah dapat menyembuhkan penyakit dengan obat. Obat tidak bisa


menyembuhkan penyakit tanpa izin dari Allah. Obat adalah mahluk, dan mahluk
tetap mahluk. Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk berhajat pada
Allah. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari
Allah. Obat dapat menyembuhkan penyakit karena ada izin dari Allah. Tetapi
Allah tidak memerlukan obat dalam menyembuhkan penyakit. Allah berkuasa
menyembuhkan penyakit tanpa obat.
Allah dapat menghilangkan haus dengan air. Namun Air tidak bisa
menghilangkan haus tanpa izin dari Allah. Air adalah mahluk, dan mahluk tetap
mahluk. Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk yang berhajat pada
Allah. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari
Allah. Air dapat menghilangkan haus karena ada izin dari Allah. Allah mampu
menghilangkan haus tanpa air.
Allah mampu menggunakan Api untuk membakar. Tetapi Api tidak bisa
membakar tanpa izin dari Allah. Api adalah mahluk, dan mahluk tetap mahluk.
Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk berhajat pada Allah. Mahluk
tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari Allah. Api dapat
membakar karena ada izin dari Allah. Allah berkuasa membakar tanpa api.
Meyakini bahwa :
1.

Mahluk tidak bisa, Allahlah yang melakukannya

2.

Mahluk berhajat pada Allah, Allah SWT tidak berhajat pada mahluk

3.

Allah berkehendak dengan mahluk & tanpa mahluk sama saja

4.

La illaha Illallah

Contoh :
Api tidak bisa membakar, Allah yang membakar. Api untuk membakar berhajat
pada Allah. Allah membakar tidak berhajat pada api. Jika Allah berkehendak
Allah bisa membakar dengan api, jika Allah berkehendak Allah bisa membakar
tanpa Api. La Illaha Illallah.
Pesawat tidak bisa mengantar manusia, Allahlah yang mengantar manusia.
Pesawat untuk bisa mengantar manusia berhajat pada Allah. Allah untuk
mengantar manusia tidak berhajat pada pesawat. Jika Allah berkehendak Allah
bisa mengantar manusia dengan pesawat, jika Allah berkehendak Allah bisa
mengantar manusia tanpa pesawat. La Illaha Illallah
Air tidak bisa menghilangkan haus, Allah yang menghilangkan haus. Air
menghilangkan haus berhajat pada Allah. Allah menghilangkan haus tidak
berhajat pada air. Jika Allah bekehendak Allah bisa menghilangkan haus dengan
air, jika Allah berkehendak Allah bisa menghilangkan haus tanpa air.
Menemukan Cinta Allah Azza wa Jalla :

Orang yang bisa menemukan ketenangan di dunia ini adalah orang yang bisa
menemukan cinta Allah kepadanya. Seperti cinta orang tua kepada anaknya,
menyebabkan apapun yang diminta oleh anaknya akan diberikan oleh orang
tuanya. Jika si anak mendapatkan masalah maka orang tuanya akan
menolongnya. Begitu juga jika Allah sudah mencintai hambanya maka Allah
akan memberikan apa yang hambanya minta dan Allah akan memberikannya
jalan keluar dari segala masalah. Tanpa cinta Allah kepada hambanya maka kita
tidak akan bisa menemukan kebahagiaan di dunia, dan di akheratpun kita akan
sengsara selama-lamanya. Masuknya seseorang kedalam surgapun bukanlah
dari pada amal-amalnya tetapi asbab kecintaan Allah pada hambanya.
Nabi SAW bersabda :
Barang siapa yang menyatakan perang kepada kekasihKu, Aku akan
menyatakan perang kepadanya. Tidak ada jalan yang lebih Aku sukai dari
hamba-hambaku yang ingin mendekatkan dirinya kepadaKu selain dari
mengerjakan perkara-perkara yang Aku Wajibkan. Namun hamba-hambaKu
senantiasa juga melaksanakan yang Aku Sunnatkan, sehingga Aku
mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya maka Aku akan menjadi
penglihatannya yang dengannya ia melihat, aku akan menjadi pendengarannya
yang dengannya ia mendengar, Aku akan menjadi mulutnya yang dengannya ia
berbicara, aku akan menjadi kakinya yang dengannya ia melangkah, dan aku
akan menjadi tangannya yang dengannya ia memukul. Jika ia berdoa kepadaku
niscaya pasti akan aku kabulkan.
3 Amal yang Allah paling sukai :
1.

Sholat berjamaah pada waktunya Ibadah

2.

Berbakti pada orang tua Akhlaq

3.

Berjihad di jalan Allah Pengorbanan

Abu Bakar RA berkata orang yang menyembah Allah ada 3 bentuk :


1.

Menyembah karena Rasa Takut kepada Allah Taala

Ciri-cirinya : Tawadhu, selalu merasa kurang dalam beramal, selalu merasa


banyak dosa
2.

Menyembah karena mengharapkan RahmatNya

Ciri-cirinya : Dermawan, selalu Husnudzon, selalu menjaga Adab


3.

Menyembah karena Cinta kepadaNya.

Ciri-cirinya : Pengorbanan, Taqarrub, Dzikir, Mujahaddah atas Nafsu, Syukur dan


Malu
Kisah seorang Waliullah bernama Rabiah Ad Dahlawi Rah. A :
Rabiah pernah berkata yang menunjukkan cintanya kepada Allah bahwa dia
sudah mengambil keputusan untuk melipat semua waktu saya hanya untuk
beribadah kepada Allah. Rabiah Ad Dahlawiyah sudah menyatakan bahwa dia
sudah menentukan jalan hidupnya hanya untuk mengabdi pada perintahperintah Allah saja, tidak untuk patuh atau berkhidmat kepada selain Allah.
Inilah bukti cinta Rabiah pada Allah Taala semata yaitu dengan menolak
kehadiran yang lain. Dan cara untuk dapat mengamalkan itu semua yaitu
dengan membuat keputusan atas maksud hidup. Lalu melewati hidup dengan
cara mujahaddah atas nafsu. Inilah ciri-ciri orang yang telah menemukan
cintanya kepada Allah.

Rabiah pernah berkata :


Sekiranya nanti di surga aku berjauhan dengan wajah Allah walaupun hanya
satu tarikan nafas maka aku akan menangis hingga orang lain menaruh kasihan
kepadaku dan memberiku jalan untuk lebih berdekatan kepada Allah Taala.
Munajatnya Rabiah Rah.A ketika malam Hari :
Ya Allah seluruh bintang masih bercahaya, seluruh mata sedang terlelap
tertidur panjang, para penguasa telah mengunci pintu pagar istananya, yang
bersuami tengah bermesraan dengan istrinya, sedangkan aku disini berdiri
tegak dihadapanmu.
Maksudnya :
Seluruh bintang bercahaya : Tanda-tanda Malam
Seluruh Mata sedang terlelap tertidur panjang : Mereka yang sedang melewati
malam dengan kelalaian
Para penguasa telah mengunci pagar istananya : Tidak ada pintu tempat
memohon lagi
Yang bersuami lagi bermesraan dengan istrinya :Lebih memilih melewati malam
dengan istri
Intinya :
Pernyataan ini adalah tanda harapan Rabiah agar Allah mau
memperhatikannya yang merelakan malamnya dengan berserah diri kepada
Allah :
Dia lebih memilih terjaga malam hari dibanding tertidur lalai dari Allah
Dia tidak tertarik meminta kepada penguasa selain dari Allah SWT penguasa
sebenarnya
Dia tidak tertarik bermesraan dengan mahluk, hanya mau bermesraan dengan
Allah.
Menjelang Subuh :
Ya Allah kini malam telah pergi, berganti siang yang semakin mengembang.
Adakah engkau terima munajatku tadi malam ? Jika engkau menerimanya maka
aku akan sangat berbahagia. Jika engkau menolaknya maka aku akan terus
bersabar dan aku akan terus menghadapkan diriku kepadamu selama engkau
masih memberiku hidup. Maka aku akan terus mendatangimu dan selalu
berusaha agar aku sampai di depan pintuMu. Kalaupun Engkau mengusirku dan
menghalauku, aku akan tetap tidak akan meninggalkanmu karena aku sangat
mencintaimu, ya Allah.
Intinya :
Inilah kecintaan Rabiah pada Allah bukan karena mengharapkan imbalan tetapi
inilah bukti kecintaan yang sebenarnya. Walaupun diusir dan dicampakkan dia
akan tetap mencintai dan berusaha mendapatkan cintaNya. Karena yang
namanya cinta ini tidak perlu alasan dan tidak peduli akan balasan. Selama dia
tenggelam dalam kenikmatan cintanya, tidak peduli apakah cintanya terbalas
atau tidak, dia sudah cukup bahagia tenggelam dalam perasaan cintanya.
Doa-doa Rabiah Rah. A :

Ya Allah aku berlindung kepadamu dari perkara yang menyibukkanku selain


dari menyembah kepadamu. Dan dari segala penghalang yang dapat
merenggangkan hubunganku denganmu.
Sebaik-baiknya cinta pada Allah adalah :
1.

Mencintai yang Allah cintai, membenci yang Allah benci

2.

Mencintai orang yang Allah cintai dan membenci orang yang Allah

benci.
3.

Cinta karena Allah dan Benci karena Allah.

4.

Beramal dan tidak beramal karena Allah.

Menemukan Cinta pada Rasullullah SAW


3 Macam Akhlaq :
1.

Akhlaqul Hasanah : Tidak membalas perbuatan jahat orang lain

2.

Akhlaqul Karimah : Membalas perbuatan jahat dengan kebaikan

3.

Akhlaqul Azimah : berbuat baik dan usaha membuat musuh jadi baik

Akhlaq Nabi :
1.

Shiddiq Jujur / Benar

2.

Amanah Bisa dipercaya

3.

Tabligh Menyampaikan

4.

Fathonah Cerdas dan Bijaksana

Yakin sahabat kepada seluruh perbuatan Nabi SAW dapat dilihat dari
persamaan kehidupan dan perbuatan Nabi SAW dengan kehidupan sahabat
sehari-hari. Rasullullah SAW itu adalah Al Quran berjalan, begitu juga para
Sahabat RA. Ini dikarenakan kehidupan mereka yang serupa. Tidak ada dari
perbuatan dan kehidupan Nabi SAW yang tidak di ikuti sahabat RA. Apa yang
Nabi SAW cintai itu yang mereka cintai walaupun tadinya mereka
membencinya. Dan apa yang dibenci oleh Nabi SAW itupun yang mereka benci
walaupun awalnya mereka menyukainya. Sahabat Anas RA ketika mendengar
kabar bahwa Nabi SAW telah dibunuh di perang Uhud, langsung merasa
hidupnya sudah tidak ada gunanya lagi sehingga dia bertempur mati-matian
sampai mendapatkan syahid. Seorang Sahabiah tidak sedih mendengar kabar
bahwa suami, ayah, dan anaknya telah syahid, tetapi sahabiah ini sangat
khawatir ketika mendengar keadaan yang mengancam jiwa Nabi SAW di medan
Uhud. Inilah kecintaan sahabat kepada Nabi SAW yang melebihi kecintaan
mereka kepada keluarga mereka sendiri bahkan melebihi diri mereka sendiri.
Sahabat ketika itu fikirnya adalah bagaimana melindungi Nabi SAW dalam
keadaan apapun dari musuh manapun di dalam peperangan separah apapun.
Mereka semua merelakan nyawanya asal Nabi SAW selamat. Tetapi hari ini Nabi
SAW sudah tidak ada lagi, lalu apa yang kita lindungi dan kita pertahankan saat
ini ? Dahulu yang dipertahankan mereka adalah Nabi SAW karena Nabi SAW ini
adalah sumber agama dan tempat turunnya wahyu. Walaupun Nabi SAW sudah
tidak ada lagi, namun Sunnah-sunnahnya masih ada sampai saat ini sebagai
peninggalan dan warisan Beliau SAW. Jadi yang perlu kita lindungi dan kita
pertahankan saat ini adalah sunnah daripada Nabi SAW itu sendiri. Ini yang
harus kita lindungi dan kita jaga mati-matian sebagaimana sahabat menjaga
dan melindungi Nabi SAW mati-matian. Mahfum hadits dikatakan ,Barangsiapa
mengamalkan sunnahku di jaman Fahsyad dan Mungkar maka Allah akan

memberinya pahala 100 orang mati syahid. Untuk dapat melakukan ini perlu
kita jadikan fikir Sahabat RA menjadi fikir kita. Hanya dengan fikir dan kecintaan
seperti sahabat RA kepada Nabi SAW, kita dapat menjaga dan memelihara
sunnah Nabi SAW. Kalau mau selamat, sukses, berhasil, dan bahagia ikut aja
Nabi SAW dan para Sahabat RA yang jelas-jelas sudah dijamin kesuksesannya
oleh Allah Taala, gak ada jalan lain, yang mau coba-coba cari jalan lain dijamin
gagal.
Hadits Nabi SAW Mahfum :
Barangsiapa yang menjalankan Sunnahku berarti dia mencintaiku, barangsiapa
mencintaiku maka dia akan di Surga bersamaku.
Barangsiapa yang mengerjakan Sunnahku di jaman Fahsya dan Munkar (Jaman
yang Rusak) maka Allah akan memberinya pahala 100 orang mati syahid.
Rasullullah SAW berkata kepada para Sahabatnya bahwa ada nanti orang-orang
yang tidak mau masuk surga. Para sahabat bertanya, Siapakah mereka ya
Rasullullah, Nabi SAW menjawab, Mereka yang tidak mau mengerjakan
Sunnahku
Rasullullah SAW bersabda, bahwa Allah Taala berfirman, Barang siapa yang
menyatakan perang kepada kekasihKu, Aku akan menyatakan perang
kepadanya. Tidak ada jalan yang lebih Aku sukai dari hamba-hambaku yang
ingin mendekatkan dirinya kepadaKu selain dari mengerjakan perkara-perkara
yang Aku Wajibkan. Namun hamba-hambaKu senantiasa juga melaksanakan
yang Aku Sunnatkan, sehingga Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya
maka Aku akan menjadi penglihatannya yang dengannya ia melihat, aku akan
menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, Aku akan menjadi
mulutnya yang dengannya ia berbicara, aku akan menjadi kakinya yang
dengannya ia melangkah, dan aku akan menjadi tangannya yang dengannya ia
memukul. Jika ia berdoa kepadaku niscaya pasti akan aku kabulkan.
Kisah Nabi :
Suatu ketika datang seorang dokter kepada Nabi SAW dan berkata bahwa ia
hendak melakukan inspeksi di kota madinah untuk melihat kondisi kesehatan
orang-orang madinah, kalau-kalau ada yang sakit. Setelah berkeliling kota
madinah dokter tersebut melaporkan bahwa tidaka da satu orangpun yang
sakit atau tidak sehat di madinah. Lalu Nabi SAW menjawab itu karena mereka
semua menjalankan Sunnahku. Mereka makan ketika lapar berhenti sebelum
kenyang (salah satu sunnah nabi).
Kisah Sahabat :
Ada seorang Sahabat yang tidak suka memakan buah labuh, namun suatu
ketika dia melihat Nabi SAW memakan buah Labuh itu dengan Lahapnya. Maka
semenjak itu dia jadikan Buah Labuh menjadi buah kesukaannya. Kesukaan
Nabi menjadi kesukaannya. Ada sahabat menghancurkan rumah tingkat yang
dibangunnya karena Nabi SAW tidak suka melihatnya. Apa yang dibenci Nabi
menjadi apa yang dia benci.
Suatu ketika Nabi SAW melewati pohon yang rantingnya agak rendah sehingga
Nabi SAW harus membungkuk. Karena Sahabat meyakini dibalik Sunnah Nabi
SAW ada kejayaan maka sahabat yang mengikuti Nabi SAW dari belakang juga
ikut membungkukkan badannya padahal jika dia berjalan normalpun ranting itu
tidak akan mengenai kepalanya.
Suatu ketika ada sahabat yang tertangkap oleh orang kafir Quraish dan akan
dihukum mati oleh mereka. Lalu salah seorang dari kafir Quraish bertanya

apakah dia mau menukarkan dirinya demi keluarganya dengan Jiwa Rasullullah
SAW. Tetapi apa kata sahabat tersebut, Aku dan Keluargaku tidak akan rela
melihat Nabi SAW disakiti walaupun itu hanya sebiji duri yang mengenai
kakinya. Sahabat lebih memilih melihat dirinya dan keluarganya mati
dibanding harus melihat Nabi SAW tersakiti walaupun hanya dengan sebiji duri.
Ada kisah mengenai Abu Bakar RA, suatu ketika anak laki-laki Abu Bakar RA
datang kepadanya lalu berkata, Wahai Ayahku sesungguhnya ketika perang
Badr aku mendapatkan tiga kali kesempatan untuk membunuhmu, namun
karena rasa cintaku kepadamu aku tidak jadi membunuhmu. Lalu apa jawab
Abu Bakar RA, Wahai anakku jika ketika itu aku melihatmu maka aku langsung
memenggalmu karena Aku lebih mencintai Allah dan Rasulnya. Inilah
kecintaan Sahabat kepada Nabi SAW melebihi cinta mereka kepada
keluarganya.
Allah berfirman dalam Al Quran :
Sesungguhnya telah ada pada diri Rasullullah SAW itu suri tauladan
(program/contoh) yang baik bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharap
Rahmat (Pahala / Kebaikan) dari Allah
( 33 : 21 )
Katakanlah : Jika kamu mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah akan
mengasihi dan mengampunkan dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi
Maha penyayang. ( 3 : 31 )
Jenis-jenis manusia yang tidak akan pernah bahagia dunia dan akherat :
Tidak Pernah Bersyukur :
Hari ini banyak orang Allah telah beri nikmat berupa kesehatan, kekayaan, dan
lain-lain, tetapi tidak pernah disyukuri. Dikasih nikmat kesehatan bukannya
digunakan buat beramal sebelum datang sakit tetapi malah digunakan buat
berleha-leha, santai-santai.
Dikasih harta bukan buat tambah korban atau sedekah atau ibadah tetapi
malah buat dosa, malah buat ngelawan Allah. Qorun telah Allah kasih nikmat
harta tetapi dia ingkar kepada Allah tidak mau bayar Zakat dan malah berkata
Ini adalah hasil dari jerih payah saya. Inilah yang kebanyakan orang-orang
bilang hari ini tentang harta mereka. Akhirnya Qorunpun Allah hancurkan, harta
yang dia punyai tidak bisa membeli Azab Allah, tidak bisa menyelamatkan dia
juga. Inilah tanda-tanda orang yang tidak bersyukur, ingkar terhadap
pemberian Allah kepadanya. Kitapun nasibnya bisa sama seperti Qorun jika kita
tidak mau menyukuri nikmat Allah. Maulana Ibrahim berkata tanda-tanda
kebathilan dalam diri adalah jika kita menyangka harta, rumah, dan kebendaan
yang kita miliki adalah milik kita. Ini perlu kita sadari bahwa seluruh harta yang
kita miliki bahkan diri kita adalah milik Allah. Untuk membenarkan kesalah
fahaman ini makanya kita perlu keluar dijalan Allah.
Bagaimana Allah tidak murka pada kita. Allah berikan kenikmatan-kenikmatan
dan kebaikan-kebaikan pada diri kita tetapi malah kita gunakan untuk
bermaksiat pada Allah. Kalau ini terjadi antara kita dan teman kita maka kita
sudah bilang teman kita penghianat atau penohok (tukang tusuk dari
belakang). Udah kita baikin tetapi malah menjerumuskan kita. Bagaimana Allah
memandang kita terhadap nikmat-nikmatnya yang kita gunakan untuk
bermaksiat kepada Allah.
Dikasih keamanan berupa udara, matahari, air, dan lain-lain tidak pernah kita
ingat-ingat yang kita ingat justru masa susah melulu, gak ada duit, gak ada

makan, dan lain-lain. Padahal kalau Allah umumkan mulai besok persediaan
udara habis, matahari mo dimatikan, stock air ditutup, bagaimana jadinya ?
bisa gak kita merasa aman. 1 tabung gas oksigen saja di rumah sakit sudah
berapa harganya, bagaimana sinar matahar, air, dll, kalau pake tagihan juga.
Nah ini perlu kita syukuri. Tetapi sudah demikian baiknya Allah pada kita, tetapi
buat beribadah kita masih bisa bilang gak ada waktu, ada saja alasannya. Bani
Israil pernah diperingatkan oleh Nabi Musa bahwa Allah telah hilangkan rasa
takut mereka kepada Firaun dan diberi rasa aman. Jika kalian ingkar terhadap
Allah dan NikmatNya maka nanti Allah akan hancurkan kalian sebagaimana
Allah telah hancurkan Firaun. Begitu juga kita kini, Allah telah berikan kita
banyak kenikmatan, jika kita tidak bersyukur dan ingkar terhadap nikmat Allah,
maka nasib kita bisa sama seperti Bani Israil. Bani Israil adalah contoh kaum
yang ingkar terhadap nikmat Allah, bagaimana kesudahannya dengan mereka.
Lihat Nabi Ayub AS, walaupun dia diberi ujian berupa penyakit selama
bertahun-tahun sampai dikucilkan oleh orang kampung dan ditinggalkan isteriisterinya, tetapi masih tetap bisa melihat nikmat yang ada dan menyukurinya.
Tidak pernah Nabi Ayub AS mengeluh atas keadaannya. Ayub AS berkata, Ya
Allah seluruh badanku sudah hancur, tetapi janganlah engkau ambil hati dan
lidahku ini, karena aku khawatir aku tidak dapat memujimu lagi. Sudah sakit
tetapi ia masih bisa bersyukur makanya Ayub AS, Allah katakan sebagai
hambanya yang terbaik. Allah abadikan kisah ini dalam Al Quran agar kita bisa
mengikutinya.
Kita perlu dapat melihat nikmat-nikmat Allah dalam segala keadaan, baik
senang ataupun susah. Dan kita tambah lagi pengorbanan dan amal kita agar
kita termasuk orang-orang yang bersyukur. Jika kita bersyukur maka nanti Allah
akan tambah nikmat kita. Bagaimana kita bersyukur dalam segala keadaan.
Orang miskin bersabar ini sudah seharusnya dia bersabar tetapi orang miskin
bersyukur ini baru tanda-tanda ketakwaan. Alhamdulillah, Allah masih beri kita
makan hari ini walaupun hanya nasi dan tempe. Orang kaya bersyukur sudah
seharusnya tetapi orang kaya bersabar atas kekayaannya, ini baru takwa.
Sabar dari menghambur-hamburkan uang. Dari pada beli baju mendingan di
sedekahkan atau dipakai untuk keluar dijalan Allah ini baru namanya
mujahaddah atas nafsu. Bagaimana kita belajar melihat kebaikan Allah dalam
segala keadaan baik dan buruk. Umar RA pernah bertanya kepada seorang
sahabat tentang nikmat yang dipunya seorang fakir tertidur dijalan dalam
keadaan yang sangat susah sakit-sakitan. Sahabat bilang tidak ada kenikmatan
yang terlihat dari orang itu. Tetapi Umar malah bilang, bukankah ia masih
dapat buang air dan buang angin. Inilah tanda-tanda orang yang takwa yaitu
selalu dapat melihat kebaikan yang Allah kasih dalam segala keadaan. Tanda
orang bersyukur ini tidak cukup dengan mengucapkan Alhamdullillah saja tetapi
dengan amal juga. Bagaimana kisah tentang Nabi Daud AS, Allah telah beri dia
kerajaan, tetapi ia mensyukurinya dengan menambah amalnya, sehari puasa
dan sehari tidak. Padahal ia seorang raja. Ini baru contoh orang yang tau
mensyukuri nikmat Allah.
Ada suatu kisah dijaman Nabi SAW seseorang datang kepada Nabi SAW minta
didoakan agar dijadikan kaya, tetapi setelah kaya orang ini malah ingkar atas
nikmat berupa harta yang Allah telah kasih pada dia. Sebelum ia kaya dia rajin
ke mesjid tetapi setelah kaya ia malah jauh dari agama dan malah menjadi
bakhil ( pelit ). Inilah manusia, tidak pernah bersyukur udah dikasih malah
dilupain, dulu nangis-nangis minta-minta. Tetapi setelah kenikmatan datang,
Allahnya kita lupakan. Maka ketika itu seluruh nikmat kekayaannya Allah ambil
kembali, bahkan ada yang Allah jadikan semakin bertambah hartanya maka
semakin menderitalah dia.
Dan inipun banyak terjadi pada kehidupan kita sekarang. Pernah ada jemaah
datang kesatu daerah, ketika itu kunjungan sillaturrahmi dibuat oleh jemaah

kepada seseorang yang miskin dan pengangguran, si fulan namanya. Ketika


diajak untuk ke mesjid dia menjawab tidak bisa karena paginya dia harus
mengantar anaknya sekolah, siangnya dia harus cari ke kerja, malam jaga anak
giliran ama isteri. Dia bilang kalau saya ikut kalian anak dan isteri saya mau
dikasih makan apa. Tidak ada waktu sama sekali, tetapi dia minta didoakan
agar kondisinya berubah sehingga dia ada waktu buat ke Mesjid. Maka
didoakanlah dia oleh jemaah agar kondisinya Allah ubah menjadi lebih baik
agar bisa ada waktu ke mesjid. Tidak lama setelah jemaah pulang, beberapa
bulan kemudian ternyata daerah itu akan dibuka pabrik. Akhirnya bekerjalah si
fulan di pabrik itu. Lalu datanglah jemaah berikutnya, pergi dengan penunjuk
jalan yang sama kepada si fulan. Tetapi walaupun keadaan sudah berbeda, ia
sudah dapat kerja sekarang, uang sudah ada, namun tetap saja dia tidak bisa
datang ke mesjid. Dia bilang saya sibuk kerja dari pagi hingga malam, waktu
libur digunakan buat sama keluarga karena jarang bertemu hari biasa katanya.
Lalu kata jemaah, kalau begitu kami doakan agar bapak punya banyak waktu,
tetapi dia malah mengatakan : jangan nanti pabriknya tutup setelah didoakan
katanya. Inilah manusia kini waktu sempit, waktu lapang tetap tidak ada waktu
buat Allah. Inilah kondisi kita saat ini selalu tidak ada waktu buat Allah,
kalaupun ada Allah kita kasih waktu sisa, sisa kerja, sisa meeting, sisa tidur,
dan lain-lain.
Nanti kalau sudah datang musibah atau masalah, baru lari-lari menangis
kepada Allah. Barangsiapa yang dapat mengingat Allah diwaktu senang maka
Allah akan mengingatnya diwaktu susah. Kalau kita tidak mau ingat pada Allah
diwaktu senang bagaimana Allah mau ingat kita diwaktu susah. Allah tidak
pernah meninggalkan kita tetapi kita yang selalu meninggalkan Allah apalagi
kalau kesenangan itu datang.
Tidak pernah Puas
Hari ini manusia sibuk mengumpulkan kebendaan seakan-akan kalau tidak ada
kebendaan dia akan menderita dan tidak akan bahagia. Tetapi setelah diberikan
kebendaan malah tidak pernah puas, selalu hidup dalam ketakutan, padahal
kebendaan yang dipunya telah menumpuk. Inilah dunia indahnya cuman
diangan-angan, tetapi kalau udah terjadi maunya malah biasa-biasa saja. Udah
punya satu mobil maunya dua, udah ada baju perlu baju buat kantor, buat
pesta, buat shopping, buat ini dan itu, selalu mau nambah tidak pernah puas.
Dunia itu sepertinya bagus, tetapi sebenarnya mencekik dan mengekang. Ada
seorang artis dia menceritakan kisahnya dari kecil betapa dia ingin menjadi
orang terkenal tetapi kini setelah terkenal hidupnya malah susah bahkan telah
mencoba bunuh diri. Inilah manusia tidak pernah puas, udah diberikan taunya
malah nyesel malah minta biasa-biasa saja.
Hari ini kita karena tidak ada rasa takut pada Allah maka Allah buat hati kita
takut pada segala sesuatu, takut miskin, takut sakit, takut isteri, dan lain-lain.
Sehingga kita jadi susah beramal, yang ada malah mengejar-ngejar dunia, tidak
ada kebebasan, terikat biaya, waktu, dan kerjaan yang menumpuk. Tetapi kalau
ada takwa dalam diri kita maka Allah akan masukkan hawa penghuni surga
dalam kehidupan kita yaitu diberikan rasa Ghany ( kaya ) dan Qani ( Cukup ).
Penghuni Surga ketika ditanya Allah mau apa lagi, mereka bingung karena
semuanya sudah ada dan merasa cukup atas keadaan yang ada. Tetapi setelah
melihat wajah Allah semua kenikmatan disurga langung hilang. Begitu juga kita
kalau kita takut pada Allah maka Allah akan timbulkan kenikmatan kenikmatan
dari keadaan-keadaan yang ada pada kita.
Kini orang hidup kaya tetapi tidak bisa menemukan kepuasan, selalu tidak
penah puas dan selalu dalam ketakutan akan kekurangan. Lihat bagaimana
Rasullullah SAW, rumahnya kecil tetapi setiap pulang dia selalu berkata,

Bayyiti Jannati, Rumahku Surgaku. Bagaimana Sahabat tidak kesan pada


kebendaan sehingga hidupnya Allah datangkan kecukupan dalam hati dan
keberkahan. Sahabat setiap dapat harta langsung dibagi bagikan. Umar bin
Khatab RA pernah memerintahkan khaddamnya memberikan harta
ghanimahnya kepada para sahabat yang miskin. Tetapi apa yang dilihat oleh
pembantunya Umar RA. Dia bercerita pada Umar RA bahwa harta yang
dibagikan kepada para Sahabat yang disebutkan oleh umar ternyata dibagibagikan lagi oleh mereka kepada orang lain sampai habis. Inilah rasa cukup
yang dipunyai Sahabat RA, sekarang lihat keadaan kita.
Rasa tidak puas ini menyebabkan sesorang tidak bisa bersyukur atas nikmat
yang Allah kasih. Ada cerita seorang raja sedang pergi jalan-jalan bersama
ratunya. Ditengah jalan si Ratu melihat orang miskin makan dan minum dengan
bahagianya padahal makanan dan minuman mereka sangatlah tidak layak
tetapi mereka terlihat bahagia. Si Ratu bertanya, Bagaimana mereka bisa
menemukan kebahagiaan dari keadaan seperti itu? atas pertanyaan ini Si Raja
memerintahkan kurir untuk memberikan 1 perak kepada seorang fakir, maka
fakir itu terlihat bahagia sekali dan sangat bersyukur kepada Raja. Melihat
keadaan ini tambah bingung si Ratu, Kenapa dia bahagia sekali hanya dengan
uang 1 perak saja, apa yang bisa dibeli dengan 1 perak itu ? melihat hal ini
maka Raja memberikan Ratu uang sebanyak 99 perak. Lalu Ratu bertanya, Yah
kenapa hanya 99 perak, kurang nih ? si Ratu mengeluh. Lalu si Raja menjawab,
Itulah perbedaan antara kamu dengan mereka, mereka ada rasa puas dalam
diri mereka sehingga kebahagiaan mudah masuk kedalam diri mereka.
Panjang angan-angan
Orang yang paling menyesal nanti adalah orang yang panjang angan-angan
karena mereka mati membawa angan-angan untuk mengerjakan amal. Hari ini
umat suka merencanakan perkara-perkara yang jauh kedepan yang belum
tentu terjadi. Seakan akan hidup ada jaminan keesokan harinya. Padahal yang
namanya mati tidak ada yang tahu, karena ini rahasia Allah. Ada suatu kisah
seseorang membangun rumah karena dalam angan-angannya jika rumah yang
dibangunnya jadi maka ia akan bahagi. Maka dia membuat rencana akan beli
perlengkapan rumah ini itu, perabotan ini dan itu semua masuk dalam rencana
jangka panjangnya jika rumahnya jadi. Tetapi setelah rumah itu jadi dalam
perjalanan memindahkan barang ke rumah yang baru ternyata orang tersebut
jatuh lalu meninggal. Akhirnya rumah bagus yang baru tersebut tidak sempat
ditinggali. Rasullullah SAW pernah melukiskan kotak pada pasir kepada
sahabat. Lalu didalam kota itu Nabis SAW menarik garis dari dalam keluar kotak
sebanyak tiga garis. Lalu Nabi SAW bersabda mahfum, bahwa kotak tersebut
adalah kehidupan manusia, garis panjang keluar adalah angan-angan manusia,
garis kotang yang memotong dengan garis angan-angan itu adalah umur
manusia atau kematian. Hari ini manusia suka buat rencana banyak-banyak dan
panjang-panjang. Ternyata sebelum terwujud rencana tersebut, mati datang
menjemput. Inilah yang namanya kesia-siaan. Maka orang seperti ini akan
dibangkitkan dengan rasa penuh penyesalan.
Hazrat Ibnu Umar RA, memberi nasehat :
Ketika kamu dipagi hari janganlah menunggu waktu malam, ketika kamu
dimalam hari janganlah kamu menunggu waktu pagi. Persiapkan dirimu untuk
masa sakitmu ketika masih sehat dan persiapkan bekalmu untuk mati ketika
kamu masih hidup.
Jadi jangan menunggu-nunggu lagi dalam beramal kapan ada waktunya
kerjakan, karena waktu ke depan tidak ada jaminannya. Sahabat Saad bin Abi
Waqqash RA ditanya Nabi bagaimana dia sholat ? Saad RA menjawab saya
sholat Ashar seakan-akan saya tidak akan dapat hidup sampai Maghrib. Saya

sholat maghrib seakan-akan saya tidak akan hidup sampai waktu Isya, dst.
Bahkan ada Sahabat yang berkata saya salam kekanan seakan-akan saya tidak
bisa salam ke kiri. Itupun masih dibilang panjang angan-angan oleh Rasullullah
SAW.
Hari ini dibagi 3 :
Hari Kemarin Tidak akan kembali lagi sampai kapanpun
Hari Esok Tidak ada jaminan masih hidup
Saat Ini Waktu terbaik untuk beramal
Ali RA berkata :
Jika hari ini sama dengan hari yang kemarin, rugi namanya.
Jika hari ini lebih buruk daripada hari kemarin bangkrut namanya
Jika hari ini lebih baik dari hari kemarin, ini baru beruntung
Demi Masa, Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian kecuali orang yang
beriman, beramal sholeh, dan yang saling nasehat-menasehati dalam
kebenaran dan kesabaran. ( Al Ashr : 1-3 )
Menurut Allah semua manusia dalam keadaan merugi karena mereka tidak bisa
memanfaatkan waktu dalam beramal. Amal dalam waktu yang telah lewat tidak
akan bisa dapat ditebus, kita hanya dapat beramal untuk waktu yang sekarang.
Waktu yang akan datang tidak ada jaminan. Di Akherat nanti adalah tempat
orang menyesal, walaupun orang beriman dan beramal sholeh mereka juga
akan menyesal. Karena jika mereka menyadari nilai Iman dan Amal maka
semua tidak akan pernah punya waktu untuk keduniaan lagi. Ada kisah tentang
tiga orang murid yang diperintahkan oleh gurunya untuk pergi ke gunung lalu
masuk kedalam goa yang ditunjuk oleh gurunya. Namun sebelum masuk
kedalam goa gurunya sudah mengingatkan apapun yang kalian ambil tidak
akan ada manfaatnya, tetapi ambil sebanyak-banyaknya apa yang kalian bisa
ambil didalam. Lalu ketiga murid itu masuk ke dalam goa yang gelap itu dengan
meraba-raba:
Murid pertama tanpa banyak pikir samina wa athona, saya dengar saya taat
aja, maka dia masukin kedalam seluruh kantong bajunya batu-batuan dari
dalam goa sebanyak-banyaknya.
Murid yang kedua berpikir, Untuk apa saya bawa sesuatu yang tidak berguna,
tapi biarlah saya ambil satu batu ini saja biar dia senang.
Murid yang ketiga berpikir, Untuk apa saya bawa sesuatu yang tidak ada
gunanya didalam goa ini. Akhirnya ia memutuskan untuk tidak membawa apaapa.
Setelah mereka keluar mereka melapor kepada gurunya dan goa itu di tutup
oleh batu yang didorong dari atas bukit hingga tertutup:
Murid pertama ketika ditanya membawa apa, lalu dia keluar dan melihat
ternyata batu-batuan yang dia bawa adalah Emas batuan dan Intan permata.
Melihat ini dia menyesal tidak ambil lebih banyak lagi.
Murid kedua melihat ini dia langsung menangis dan lari ke pintu goa untuk
membukanya ternyata tidak bisa, dia menjerit menyesal hanya membawa satu
bongkah batu.
Murid yang ketiga melihat kejadian ini langsung pingsan.

Inilah dunia gelap sehingga kita tidak tahu nilai Amal. Nanti setelah di kubur
baru kita menyesal tentang amalan kita. Apa saja yang mereka sesalkan :
1.

Kenapa tidak beramal ketika itu juga ( hanya dapat niat ) ?

2.

Kenapa tidak lebih berat lagi ujiannya ?

3.

Kenapa tidak lebih baik lagi pemberiannya ?

Kenapa tidak lebih jauh lagi ( hijrah / jihadnya ) ?


Untuk perkara ini kita jangan buang-buang waktu lagi, jangan kita tunda-tunda
dalam beramal. Jangan hanya minta Rejeki saja agar dipercepat, tetapi giliran
diperintahkan untuk beramal kita malah tunda-tunda. Yang namanya mati kita
tidak tau kapan menjemput, tiba-tiba kita sudah berada di dalam kubur tanpa
membawa amal. Kini umat bisanya cuman doa minta Iman tetapi tidak ada
usaha atas Iman. Ini seperti seseorang yang sholat didepan hajar aswat pada
malam Laitul Qadar minta untuk diberikan anak tetapi tidak mau kawin, maka
ini tidak mungkin terjadi. Kasihan Sahabat buang darah, tinggalkan keluarga,
korban harta dan diri demi Iman ada dalam diri mereka dan dalam diri setiap
orang. Jika hanya dengan duduk-duduk saja Iman dapat datang, mendingan
para sahabat berdoa saja toh doa mereka lebih di dengar atau lebih ijabah
dari kita. Iman ini akan datang jika kita ada usaha atas Iman, dan ada doa
kepada Allah. Bukan hanya dengan doa saja, tapi kita harus buat target
bagaimana kita mau dipanggil Allah nanti ketika mati. Ini karena Allah akan
bangkitkan kita sebagaimana kita nanti akan dimatikan. Orang yang mati dalam
keadaan bermaksiat maka dia akan dibangitkan sebagai orang yang bermaksiat
kepada Allah. Orang yang mati dalam keadaan menjalankan perintah Allah
maka ia akan dibangkitkan bersama-sama dengan orang yang taat kepada
Allah dan Rasulnya. Kita tinggal pilih, jalan ini hanya ada dua yaitu jalan menuju
Surga atau jalan ke Neraka, Jalan Nabi atau Jalan Setan. Hanya dengan cara
Nabi SAW kita dapat berjalan menuju Surga. Jika tidak mau ikut maka pasti dan
pasti kita akan tersesat dan berakhir di neraka. Untuk perkara ini kita perlu
pergi di jalan Allah, jangan kita tunda-tunda lagi dan jangan sampai kita
menyesal, tiba-tiba bangun sudah dikubur.

7 Komentar

1.
[] Sifat dalam Amal Sifat dalam Amal []
Ping balik oleh Sifat dalam Amal Iman dan Amal Soleh Juni 13, 2010 @ 3:20
am

Balas

2.
Mohon ijin untuk facebook yang saya miliki
Komentar oleh Sabur Agustus 28, 2010 @ 3:06 pm

Balas

3.

Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah


kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang
yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun
kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun
yang dihadapinya.
Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang
yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang
yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang
mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan
korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang
berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang
yang takut untuk bersumpah.
Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah
matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusiapun
penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka
seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena
anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.
Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi
orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka,
bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.
Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka
sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian
mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu
dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan akan
perbuatanmu.
Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas
kepalamu.
Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang
sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari,
karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau
lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah
itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan,
pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau
akan pergi.
Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan
bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk
yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan
untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia,
karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang
tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang
tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada
waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.
Komentar oleh Michael Mandang Desember 3, 2012 @ 4:30 am

Balas

4.
[] Lalu ada juga kisah sahabat yang saya dapat dari sini; []
Ping balik oleh Ramadhan 1434 H : Memberikan Yang Terbaik Yang Kita Punya | My
new world Juli 25, 2013 @ 9:59 am

Balas

5.
terimakasih..
Komentar oleh tzukriman@yahoo.com Desember 2, 2013 @ 6:01 pm

Balas

6.

Kasihan nabinyapun ga tau siapa yg menjamin dirinya masuk surga


:v :v
Komentar oleh kathok gojak gajek Desember 30, 2013 @ 1:38 pm

Balas

o
Tertawalah sebelum anda ditertawakan orang lain
Komentar oleh ali_nawas Februari 26, 2014 @ 4:06 pm

Balas

Umpan RSS untuk komentar-komentar pada pos ini. TrackBack URI

Berikan Balasan

HALAMAN:

BAYAN JUMIDAR : RUDI FARID (BANDUNG)

BAYAN JUMIDAR : RUDI FARID (BANDUNG)

BAYAN JUMIDAR : UST. ABDURRAHMAN LUBIS

BAYAN JUMIDAR : UST. NAJIB (CIGANJUR)

BAYAN KH. ABDUL HALIM

BAYAN KH. UDZAIRON

BAYAN MASTUROT : ARAHAN UMUM MENYIKAPI ISTRI DAN ANAK

BAYAN MASTUROT : ISTRI SEBAGAI PARTNER DALAM DAKWAH

BAYAN MASTUROT : PERANAN WANITA DALAM DAKWAH

BAYAN MASTUROT : TARGET MASTUROT

BAYAN MASTUROT MAULANA TARIQ JAMIL : KEDUDUKAN WANITA DALAM ISLAM

BAYAN MASYEIKH MAULANA MUHAMMAD SAAD AL KHANDALAWI : ASBAB DITERIMA DAN TERTOLAKNYA AMAL

BAYAN MAULANA AHMAD LATH

BAYAN MAULANA AHMAD LATH II

BAYAN MAULANA IBRAHIM

BAYAN MAULANA IBRAHIM II

BAYAN MAULANA IBRAHIM III

BAYAN MAULANA MUSTAQIEM

BAYAN MAULANA SAAD : USAHA ATAS IMAN

BAYAN MAULANA SAAD AL KHANDALAWI

BAYAN MAULANA TARIQ JAMIL : THE IMPORTANCE OF DAKWAT

BAYAN MAULANA YUNUS

BAYAN MUFTI LUTHFI AL BANJARI

BAYAN PROF. AHMAD

BAYAN PROF. FARAHIM

BAYAN PROF. MUHAMMAD KHAN

BAYAN PROF. MUHSIN

BAYAN PROF. SALMAN KHAN

BAYAN SYURO (ALM) KH ABDUL HALIM : PANDANGAN BASHOR VS BASHIROH

BAYAN SYURO H. CECEP FIRDAUS : MAKSUD HIDUP MANUSIA

BAYAN SYURO H. CECEP FIRDAUS : MUJAHADDAH ATAS AGAMA

BAYAN SYURO H. MUSLICHUDDIN : CARA MEMELIHARA AGAMA

BAYAN SYURO KH. MUKHLISUN : KAMI DENGAR KAMI TAAT VS KAMI DENGAR KAMI FIKIR DULU

BAYAN SYURO KH. UDZAIRON : YAKIN DAN AKHLAQ DALAM DAKWAH

BAYAN SYURO UST. LUTHFI AL BANJARI : IMAN KEMAUAN VS IMAN KEMAMPUAN

BAYAN SYURO UST. LUTHFI AL BANJARI : MEMBANTU AGAMA VS. MEMBANTU UMMAT

CHRISTIANITY : APAKAH BIBLE PERKATAAN TUHAN ?

CHRISTIANITY : APAKAH JESUS SEPERTI MUSA SESUAI RAMALAN ? BY AHMAD DEEDAT

CHRISTIANITY : CHRIST SUCCESSOR

CHRISTIANITY : CRUCIFIXION VS CRUCIFICTION

CHRISTIANITY : IS JESUS GOD ? ( BY AHMAD DEEDAT )

CHRISTIANITY : NATAL HOAX OR HISTORY

CHRISTIANITY : WAS JESUS SENT TO BE CRUCIFIED ? BY AHMED DEEDAT RAH.A

CHRISTIANITY IN QUESTION ? (BY SYAIKH AHMAD DEEDAT RAH.A)

FADHILAH WANITA

IS THE QURAN GODS WORD ? BY DR. ZAKIR NAIK

ISLAM AND POLYGAMY : WHY ALLOW 4 WIFES ?

ISLAM ANSWER TERORISM AND WHO IS THE TRUE TERORIST

JIKA YESUS ADALAH TUHAN, MAKA ADAM ADALAH TUHAN YANG LEBIH HEBAT LAGI OLEH DR. ZAKIR NAIK

KEUTAMAAN SAHABAT RASULLULLAH SAW

MATERI MUDZAKAROH

NISFU SYABAN

PERTANYAAN UMUM MENGENAI JEMAAH TABLIGH

QURAN AND MODERN SCIENCE BY DR. ZAKIR NAIK

QURAN AND NUMERICAL PATTERN

SIFAT DALAM AMAL

USAHA NUBUWAH

WAS ISLAM SPREAD BY THE SWORD? BY DR. ZAKIR NAIK

WHY ARE MOST OF THE MUSLIMS FUNDAMENTALISTS AND TERRORISTS? BY DR. ZAKIR NAIK

ZAKIR NAIK : JIKA YESUS ADALAH TUHAN, MAKA ADAM ADALAH TUHAN YANG LEBIH HEBAT LAGI

BLOGROLL

BUAT SITUS WEB ATAU BLOG GRATIS DI WORDPRESS.COM.

BUAT SITUS WEB ATAU BLOG GRATIS DI WORDPRESS.COM.

KATEGORI:
PENGUMUMAN

SEARCH:

Cari

ARCHIVES:

JUNI 2014

JUNI 2010

AGUSTUS 2009

META:

MENDAFTAR

MASUK LOG

RSS

RSS KOMENTAR

XHTML VALID

XFN

BUAT SITUS WEB ATAU BLOG GRATIS DI WORDPRESS.COM.

The Silver is the New Black Theme. Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Ikuti

Follow Buyaathaillah's Blog

Get every new post delivered to your Inbox.


Sign me up

Buat situs dengan WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai