Anda di halaman 1dari 10

Abd Akram H

A311 13 045
Rangkuman Materi Kuliah (RMK)
A. Perbedaan Pokok SAK GAAP-US dengan SAK IFRS
Terdapat beberapa perbedaan antara GAAP dan IFRS antara lain:
1. Dalam metode penilaian persediaan, GAAP mengenal metode FIFO, LIFO dan ratarata / avarege, sedangkan IFRS hanya mengenal metode FIFO dan metode avarage
saja.
2. Dalam laporan keuangan versi GAAP terdapat pos luar biasa, sedangkan laporan
keuangan IFRS tidak terdapat pos luar biasa, tetapi diganti dengan pendapatan
komprehensif lainnya.
3. GAAP berbasis aturan, sedangkan IFRS berbasis prinsip saja.
4. Dalam mengukur nilai aset, GAAP menilai menggunakan nilai historis, sedangkan
IFRS menilai menggunakan nilai wajar.
5. Fokus Laporan keuangan pada GAAP adalah Laporan Laba Rugi, sedangkan IFRS
berfokus pada Laporan Posisi Keuangan (neraca) dan Laporan Laba Rugi.
B. Rerangka Konseptual
Level 1: Tujuan Laporan Keuangan
US-GAAP

IFRS

Menyediakan informasi yang berguna


untuk pengambilan keputusan investasi
dan kredit.

Menyediakan informasi yang menyangkut


posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna
dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Menyediakan informasi yang berguna


untuk memprediksi jumlah, waktu, dan
ketidakpastian arus kas masa depan
perusahaan

Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi


pinjaman, pemasok dan kreditor usaha
lainnya, pelanggan, pemerintah dan
masyarakat.

Menyediakan informasi tentang sumber


daya ekonomi, klaim terhadap sumber
daya tersebut, dan perubahan terhadap

Abd Akram H
A311 13 045
keduanya.
Level 2: Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
US GAAP
Relevan terdiri dari:
Nilai prediksi membantu pengguna
memprediksi hasil dari kejadian masa
lalu, saat ini dan masa depan.

Nilai umpan balik membantu


pengguna mengkonfirmasi dan
membetulkan nilai prediksi sebelumnya.

Tepat waktu tersedia sebelum


kehilangan kapasitas untuk
mempengaruhi keputusan

IFRS
Relevan terdiri dari:
Nilai prediksi

Nilai konfirmasi

Materialitas

Dapat dipercaya terdiri dari:


Disajikan dengan jujur

Dapat dipercaya terdiri dari:


Disajikan dengan jujur

Netral

Netral

Dapat diferivikasi

Substansi mengungguli bentuk

Kehati-hatian (dimana ada ketidakpastian,


kesalahan dalam menyediakn informasi dan
menjamin adanya konservatisme.

Kelengkapan

Dapat dibandingkan
Konsisten

Dapat dibandingkan
Level 2: Elemen Laporan Keuangan

US GAAP
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Investasi pemilik
Distribusi kepada pemilik
Laba komprehensif

IFRS
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Pemeliharaan modal (diperoleh dari revaluasi
asset dan kewajiban)
Laba (Pendapatan dan keuntungan)

Abd Akram H
A311 13 045
Pendapatan
Keuntungan
Beban
Kerugian

Beban (beban dan kerugian)

Level 3: Pengakuan dan pengukuran Asumsi dasar


1.
2.
3.
4.

US GAAP
Kelangsungan usaha
Entitas ekonomi
Unit moneter
Periodisitas

IFRS
1. Kelangsungan usaha
2. Basis akrual

Level 3: Pengakuan dan pengukuran Prinsip


1.
2.
3.
4.

US GAAP
Biaya historis
Pengakuan pendapatan
Kesesuaian
Pengungkapan penuh

IFRS
1. Biaya historis
2. Biaya sekarang (apa yang harus dibayar
hari ini untuk mendapatkan aset. Ini sering
diperoleh dalam penilaian yang sama
dengan nilai wajar)
3. Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat
diperoleh saat ini jika asset dilepas
4. Nilai wajar
5. Pengakuan pendapatan
6. Pengakuan beban
7. Pengungkapan penuh

Level 3: Pengakuan dan pengukuran Kendala


1.
2.
3.
4.

US GAAP
Biaya dan manfaat
Materialitas
Praktik Industri
Konservatisme

IFRS
1. Keseimbangan antara biaya dan manfaat
2. Tepat waktu
3. Keseimbangan antara karakteristik
kualitatif

C. Kerangka Konseptual IFRS:


1. Tujuan Umum Laporan Keuangan
Tujuan umum laporan keuangan entitas bisnis (baik dalam sektor publik atau swasta)
adalah mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan setidaknya setiap tahun untuk
memenuhi kebutuhan informasi umum dari berbagai pengguna di luar entitas. Oleh
karena itu, Kerangka ini tidak selalu berlaku untuk tujuan khusus laporan keuangan
seperti laporan kepada aparat pajak, laporan kepada badan pengawas pemerintah,
prospektus untuk penawaran sekuritas, dan laporan untuk kombinasi bisnis.

Abd Akram H
A311 13 045
2. Karakteristik Kualitatif
2.1.
Understandability
Informasi harus disajikan dengan cara yang mudah dipahami oleh pengguna
yang memiliki pengetahuan tentang bisnis, kegiatan ekonomi, akuntansi dan yang
bersedia untuk mempelajari informasi dengan tekun.
Relevansi
Informasi dalam laporan keuangan yang relevan adalah ketika hal tersebut

2.2.

mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna. Yaitu, hal tersebut dapat (a) membantu
mereka mengevaluasi masa lalu, sekarang, atau kejadian masa depan yang berkaitan
dengan suatu entitas (b) mengkonfirmasi atau mengoreksi masa lalu evaluasi yang
telah mereka buat.
Materialitas adalah komponen relevansi. Informasi adalah material jika
kelalaian atau kesalahan pernyataan dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna.
Ketepatan waktu adalah komponen lain relevansi. Untuk menjadi berguna, informasi
harus diberikan kepada pengguna dalam jangka waktu yang kemungkinan besar dapat
mempengaruhi keputusan mereka.
2.3.
Keandalan
Informasi dalam laporan keuangan dapat diandalkan jika hal tersebut bebas
dari kesalahan dan bias dan dapat diandalkan oleh pengguna untuk mewakili peristiwa
dan transaksi. Kadang-kadang ada tradeoff antara relevansi dan keandalan, dan
keputusan diperlukan untuk memberikan keseimbangan yang tepat.
Keandalan dipengaruhi oleh penggunaan perkiraan dan ketidakpastian yang terkait
dengan item yang diakui dan diukur dalam laporan keuangan. Ketidakpastian ini
ditangani dengan dengan pengungkapan dan sebagian, dengan menjalankan prinsip
kehati-hatian

dalam

menyusun

laporan

keuangan.

Kehati-hatian

adalah

dimasukkannya tingkat kehati-hatian dalam pelaksanaan penilaian yang diperlukan


dalam membuat perkiraan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga
aset atau pendapatan tidak dilebih-lebihkan dan kewajiban atau pengeluaran yang
tidak sederhana. Namun, kebijaksanaan hanya dapat dilakukan dalam konteks
karakteristik kualitatif lainnya dalam Kerangka, terutama relevansi dan representasi
setia transaksi dalam laporan keuangan. Kebijaksanaan tidak membenarkan disengaja
berlebihan dari kewajiban atau pengeluaran, atau sengaja meremehkan aset atau
pendapatan, karena laporan keuangan tidak akan netral dan, karenanya, tidak
memiliki kualitas kehandalan.
2.4.
Keterbandingan

Abd Akram H
A311 13 045
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan dari suatu badan
dari waktu ke waktu sehingga mereka dapat mengidentifikasi tren dalam posisi
keuangan dan kinerja. Pengguna harus juga dapat membandingkan laporan keuangan
entitas yang berbeda. Pengungkapan kebijakan akuntansi yang penting untuk
perbandingan.
3. Elemen Laporan Keuangan
3.1.
Aset
Manfaat ekonomi masa depan yang ditimbulkan oleh aset adalah potensi untuk
memberikan kontribusi baik secara langsung atau tidak langsung, arus kas, dan setara
kas untuk entitas. Produktifitas yang potensial yang merupakan bagian dari kegiatan
operasi entitas. Hal ini juga dapat mengambil bentuk konvertibilitas menjadi kas atau
setara kas atau kemampuan untuk mengurangi arus kas keluar, seperti ketika alternatif
proses manufaktur menurunkan biaya produksi.
3.2.

Kewajiban
Pada dasarnya karakteristik kewajiban adalah bahwa entitas memiliki
kewajiban masa kini. Kewajiban merupakan tugas atau tanggung jawab untuk
bertindak atau melakukan dengan cara tertentu.Kewajiban dapat ditegakkan secara
hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau persyaratan hukum.
Kewajiban timbul pada beberapa hal, misalnya, dengan jumlah dibayarkan untuk
barang dan jasa yang diterima. Kewajiban juga dapat timbul dari praktik bisnis yang
normal, adat dan keinginan untuk mempertahankan bisnis yang baik hubungan atau
bertindak dalam suatu cara yang adil. sebagai contoh, entitas memutuskan masalah
kebijakan untuk memperbaiki kesalahan dalam produk bahkan ketika setelah masa
garansi berakhir, jumlah yang diharapkan akan dikeluarkan sehubungan dengan

barang yang sudah dijual.


3.3.
Ekuitas
Sebagai contoh, dalam sebuah entitas perusahaan korporat, dana yang
disumbangkan oleh pemegang saham, laba ditahan, cadangan mewakili alokasi dari
saldo pendapatan dan cadangan yang mewakili penyesuaian pemeliharaan modal
dapat ditampilkan secara terpisah. Klasifikasi tersebut dapat digunakan secara relevan
untuk pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan.
3.4.

Modal Pemeliharaan
Penilaian kembali atau penyajian kembali aktiva dan kewajiban menimbulkan
kenaikan atau penurunan ekuitas. Sementara itu meningkatnya atau menurun ekuitas
memenuhi definisi pendapatan dan pengeluaran, mereka tidak termasuk dalam

Abd Akram H
A311 13 045
laporan laba rugi menurut konsep pemeliharaan modal tertentu. Sebaliknya barangbarang ini termasuk dalam ekuitas sebagai penyesuaian pemeliharaan modal atau
cadangan revaluasi.
3.5.

Pendapatan
Definisi pendapatan mencakup baik pendapatan maupun keuntungan.
Pendapatan yang sering timbul pada saat berjalannya kegiatan antara lain penjualan,
biaya, bunga, dividen, royalti dan sewa. Berbagai jenis aset dapat diterima atau
ditingkatkan oleh pendapatan; contoh termasuk didalamnya kas, piutang dan barang
dan jasa yang diterima dalam pertukaran untuk barang dan jasa yang diberikan.
Penghasilan juga dapat hasil dari penyelesaian kewajiban. Misalnya, entitas dapat
memberikan pelayanan jasa dan timbul pendapatan jasa.

3.6.

Beban
Definisi beban mencakup kerugian serta biaya-biaya yang timbul dalam
kegiatan entitas biasa. Beban yang sering timbul misalnya, biaya penjualan,upah dan
penyusutan.

4. Asumsi Dasar Penyusunan Laporan Keuangan


4.1.
Dasar Akrual
Untuk mencapai tujuannya,laporan keuangan disusun atas dasar akrual.
Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian
(bukan pada saat kas atau setara kas dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi dan
dilaporkan dalam laporan keuanganpada periode yang bersangkutan. Penyusunan
laporan keuangan dengan dasar akrual akan memberikan memberikan informasi yang
lebih akurat kepada pengguna laporan keuangan karena tidak hanya memberikan
informasi atas transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas
tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang
mempresentasikan kas yang akan diterima di masa depan.
4.2.
Going Concern
Laporan Keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha
perusahaan dan akan melanjutkan usahanya di masa mendatang. Karena itu,
perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau
mengurangi secara material skala usahanya. Jika maksud atau keinginan tersebut
timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan
dasar yang digunakan harus diungkapkan.

Abd Akram H
A311 13 045
D. Isu Isu Kritis
Kombinasi bisnis (PSAK 22) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan (entitas) yang
terpisah menjadi satu entitas pelaporan. Semua kombinasi bisnis harus diperhitungkan
dengan menerapkan metode pembelian (yang sering disebut juga sebagai akuisisi). PSAK
22 berlaku untuk semua kombinasi bisnis selain aktivitas kombinasi bisnis berikut:
1.
2.

Kombinasi bisnis yang bertujuan membentuk ventura bersama ( joint venture)


Kombinasi bisnis antara entitas yang berada di bawah pengendalian yang sama

3.
4.

(restrukturisasi internal )
Kombinasi bisnis antara dua atau lebih entitas bersama (mutual entities)
Kombinasi bisnis hanya melalui kontrak dan tanpa pengakuan kepemilikan
(ownership interest ).

PSAK 22 kombinasi bisnis mengatur perlakuan akuntansi untuk kombinasi binis dan isu-isu
terkait Goodwill dan kepemilikan minoritas dalam laporan keuangan konsolidasi.
1.

Identifikasi pengakusisian
Metode pembelian memandang kombinasi dari perspektif pengakusisian (acquirer),

PSAK 22 mensyaratkan bahwa pengakusisi diidentifikasi untuk semua kombinasi bisnis.


Pengakusisian adalah perusahaan yang bergabung (combining entity) yang memperoleh
pengendalian atas entitastergabung lain. Istilah pengendalia didefinisikan sebagai kekuasaan
untuk menentukan kebijakan keuangan dan operasi suatu badan usaha (entitas) agar dapat
menikmati manfaat dari kegiatan perusahaan tsb. Perusahaaaan yang bergabung telah
memperoleh pengendalian perusahaaan atas perusahaan lain bila perusahaan tersebut
memperoleh lebih dari 50%.
2.

Tanggal Akuisisi
Dalam metode akuntansi pembelian, sangatlah penting untuk menentukan tanggal

akuisisi, karena perusahaan pengakuisisi harus :


a) Melaporkan hasil usaha perusahaan yang diakuisisi dalam laporan laba rugi
komprehensif sejak tanggal akuisisi.
b) Melaporkan asset dan liabilitas perusahaan diakuisisi berdasarkan nilai wajarnya
masing-masing pada tanggal akuisisi.
Pihak pengakuisisi mengidentifikasi tanggal akuisisi, yaitu tanggal pihak pengakuisisi
memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi.

Abd Akram H
A311 13 045
Tanggal pengakuisisi secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset, dan
mengambil-alih liabilitas pihak yang diakuisisi, yaitu tanggal penutupan.Dapat terjadi
sebelum atau sesudah tanggal penutupan.Harus mempertimbangkan semua fakta dan
keadaan.
3.

Biaya Perolehan
PSAK 22 mendefinisikan biaya perolehan sebagai jumlah dari nilai wajar dari asset

teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi. Nilai
wajar asset , liabilitas, dan instrument ekuitas harus ditentukan pada tanggal akuisisi. Jika
dalam akuisisi terdapat lebih dari satu transaksi pertukaran, maka tanggal pertukarannya
adalah tanggal setiap transaksi pertukaran yaitu tanggal masing-masing investasi diakui
dalam laporan keuangan perusahaan pengakuisisi.Namun pada saat perusahaan memiliki
kendali atas entitas, maka pengakuisisi mengukur kembali kepemilikan ekuitas yang dimiliki
sebelumnya pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang
dihasilkan.
PSAK 22 memberikan periode waktu setahun setelah akuisisi sebagai periode
pengukuran.Pada masa periode pengukuran tersebut, perusahaan masih dapat melakukan
penyesuaian atas jumlah yang diakui atas suatu kombinasi bisnis.
Biaya yang secara langsung dapat diatribusikan untuk akuisisi tertentu mencakup
honorarium tenaga professional seperti akuntan, penasihat hukum, penilai, dan konsultan
lainnya sehubungan dengan akuisisi. Biaya administrasi umum dan biaya lain yang tidak
dapat secara langsung diatribusikan untuk akuisisi tertentu, tidak boleh diakui sebagai
perolehan, melainkan harus dibebankan pada saat terjadi, yaitu pada periode berjalan. Dengan
berlakunya PSAK 22 yang baru sejak 1 Januari 2011 maka biaya akuisisi dibebankan.
PSAK 22 mengatur mengenai imbalan kontinjensi terkait dengan kombinasi
bisnis.Imbalan yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi dalampertukaran untuk pihak yang
diakuisisi termasuk setiap assetatau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan
imbalankontinjensi.Pihak pengakuisisi mengakuinilai wajar tanggal akuisisi atas imbalan
kontinjensi sebagaibagian dari imbalan yang dialihkan dalam pertukaran untukpihak yang
diakuisisi.
4.

Aset dan Liabilitas yang Diakuisisi


PSAK 22 mensyaratkan bahwa perusahaan pengakuisisi mengakui seluruh asset dan

liabilitas perusahaan yang diakuisis, termasuk asset dan liabilitas yang tidak diakui oleh

Abd Akram H
A311 13 045
perusahaan yang diakuisisi, selain mengukur asset dan liabilitas atas nilai wajarnya masingmasing pada tanggal akuisisi.
5.

Goodwill
Goodwill yang diakuisisi dalam kombinasi bisnis merupakan pembayaran yang

diberikan oleh pengakuisisi untuk mengantisipasi manfaat ekonomi yang akan diperoleh
dimasa mendatang dari asset yang masing-masing tidak dapat diidentifikasi dan diakui secara
terpisah. Goodwill adalah selisih (baik positif maupun negatif) antara biaya perolehan dan
nilai wajar asset neto yang dapat diidentifikasi dari perusahaan yang diakuisisi.
6.

Perubahan Kemudian
Pada beberapa akuisisi, akuntansi awalnya dapat ditemukan sementara di akhir periode

dilakukannya akuisisi karena nilai wajar asset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi dari
perusahaan yang diakuisisi ataupun biaya perolehan dapat ditentukan hanya secara
sementara.
2) Jika perubahan dilakukan dalam jangka waktu 12 bulan, PSAK 22 mensyaratkan hal-hal
berikut :
a.
Nilai tercatat dari asset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui atau
disesuaikan harus dihitung seolah-olah nilai wajar yang disesuaikan itu telah
b.

diakui sejak tanggal akuisisi


Goodwill (atau goodwill negative) juga harus disesuaikan sejak tanggal akuisisi
dengan jumlah setara penyesuaian yang dibuat terhadap nilai wajar asset dan

c.

liabilitas yang dapat diidentifikasi yang sedang diakui atau disesuaikan.


Penyajian informasi komparatif untuk periode-periode sebelum akuntansi awal
kombinasi bisnis yang telah selesai harus disajikan seolah-olah akuntansi awal
telah selesai sejak tanggal diakuisisi.

3) Jika perubahan dilakukan setelah 12 bulan sejak tanggal akuisisi, PSAK 22


mensyaratkan bahwa perubahan itu diperhitungkan sebagai koreksi kesalahan sesuai
dengan PSAK 25.
7.

Akuisisi Terbalik
Akuisisi terbalik terjadi jika dalam akuisisi perusahaan pengakuisisi adalah entitas

yang kepemilikan ekuitasnya telah diakuisisi dan entitas yang mengeluarkan sahamnya
adalah perusahaan yang diakuisisi. Salah satu isu dalam akuntansi untuk akuisisi terbalik
adalah penentuan biaya perolehan.Dalam hal ini, biaya perolehan dianggap telah dibebankan

Abd Akram H
A311 13 045
oleh anak perusahaan formal dalam bentuk instrument ekuitas yang dikeluarkan untuk
pemilik induk perusahaan formal.
8.

Pengungkapan
PSAK 22 juga mensyaratkan bahwa perusahaan pengakuisisi mengungkapkan

informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangannya untuk mengevaluasi dampak


keuangan dari laba, rugi, koreksi kesalahan, dan penyesuaian lain yang diakui pada tahun
berjalan terkait dengan kombinasi bisnis yang dilakukan pada tahun berjalan atau tahun
sebelumnya. Secara khusus, PSAK 22 mensyaratkan bahwa perusahaan pengakuisisi
mengungkapkan hal-hal berikut:
1. Jumlah dan penjelasan tentang semua laba atau rugi yang diakui pada periode
berjalan.
2. Jumlah dan penjelasan tentang semua penyesuaian yang dibuat pada periode
berjalan.
3. Informasi tentang koreksi kesalahan untuk semua asset dan liabilitas pada periode
berjalan.

Anda mungkin juga menyukai