Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan palpasi turut membantu menemukan nyeri tekan pada daerah sinus yang terkena
disamping pemeriksan rinoskopi anterior dan rinoskopi posterior (Ballenger, 1997; Soetjipto dan
Mangunkusumo, 2000).
Transiluminasi
Transluminasi mempuyai manfaat yang terbatas, hanya dapat dipakai untuk pemeriksaan sinus
maksiladan sinus frontal, bila fasilitas pemeriksaan radiologik tidak tersedia
(SoetjiptodanMangunkusumo, 2000).

Pemeriksaanradiologi

a. Fotorontgen sinus paranasal


Pemeriksaan radiologik yang dapat dibuat antara lain: Waters, PA dan Lateral. Tepimukosa
sinus yang sehat tidak tampak pada fotorontgen, tetapi jika ada infeksi tepi mukosa akan
tampak karena udema permukaan mukosa. Permukaan mukosa yang membengkak dan udem
tampak seperti suatu densitas yang paralel dengan dinding sinus (Ballenger, 1997;
Mangunkusumo dan Rifki, 2000).Pembengkakan permukaan mukosa yang berbatas tegas
pada resesus alveolari santrum maksila biasanya terjadi akibat infeksi yang berasal dari gigi
atau daerah periodontal (Ballenger, 1997; MangunkusumodanRifki, 2000).Jika cairan tidak
mengisi seluruh rongga sinus, selalu dapat dilihat adanya batas cairan (air fluid level) pada
foto dengan posisi tegak (Ballenger, 1997; Mangunkusumo dan Rifki, 2000).

b. CT-Scan (Computer Tomography) sinus paranasal


Sinus maksila, rongga hidung, septum nasi dan konka terlihat pada penampang CT-Scan
aksial dan koronal.Pada sinusitis dengan komplikasi, CT-Scan adalah cara yang terbaik untuk
memperlihat kan sifat dan sumber masalah (Ballenger, 1997). CT-Scan koronal dari sinus
paling baik untuk pembedahan, memberikan visualisasi yang baik tentang anatomi rongga
hidung, komplek osteomeatal, rongga-rongga sinus dan struktur-struktur yang
mengelilinginya seperti orbita, lamina kribiformis, dan kanalis optikus.Obstruksi anatomi
pada komplek osteomeatal dan kelainan-kelainan gigi akan terlihat jelas (Ballenger, 1997).
CT-Scan dapat menilai tingkat keparahan inflamasi dengan menggunakan sistem gradasi yaitu
staging Lund-Mackay. Sistem ini sangat sederhana untuk digunakan secara rutin dan di
dasarkan pada skor angka hasil gambaran CT scan. Lund-MacKay Radiologic Staging System
ditentukan dari lokasi Gradasi Radiologik sinus maksila, etmoid anterior, etmoid posterior dan
sinus sphenoid, Penilaian Gradasi radiologik dari 0- 2, Gradasi 0 : Tidak ada kelainan, Gradasi
1 : Opasifikasi parsial Gradasi 2 : Opasifikasi komplit (Mackay IS dan Lund VJ, 1997).

Nasoendoskopi
Nasoendoskopi ini akan mempermudah dan memperjelas pemeriksaan karena dapat melihat bagianbagian rongga hidung yang berhubungan dengan faktor lokal penyebab sinusitis (Ballenger, 1997).
Pemeriksaan nasoendoskopi dapat melihat adanya kelainan septum nasi, meatus media, konka media
dan inferior, juga dapat mengetahui adanya polip atau tumor (Ballenger, 1997).

Anda mungkin juga menyukai