JOURNAL READING
Waters (occipitomental)
Caldwell (occipitofrontal)
Lateral
Modifikasi basilar (vertex submental)
Waters
Memperlihatkan sinus maksilaris
Sinus frontal diproyeksikan miring
Sel-sel udara ethmoid jarang terlihat, meskipun beberapa terlihat di sepanjang dinding
hidung medial
Sinus sphenoid terlihat melalui mulut terbuka.
Caldwell
Sinus frontal terlihat jelas
Lantai sinus maksilaris terlihat
Lantai sella turcica, crista galli, septum hidung, dan turbinat hidung tengah dan inferior
dapat dilihat
Sel-sel udara ethmoid anterior terlihat. Namun, sinus sphenoid tidak
Lateral
Sinus sphenoid dan frontal dapat terlihat
Jaringan lunak nasofaring dan adenoid juga divisualisasikan dengan baik.
Tampilan basilar yang dimodifikasi (tampilan vertex submental)
Berguna untuk mendiagnosis penyakit sinus sphenoid.
CT SCAN PADA PEMERIKSAAN SINUS
Kasrakteristik dari CT scan pada sinusitis kronik dan akut termasuk air-fluid levels,
penebalan mukosa, sklerotik, penebalan tuang pada dinding sinus adalah karakteristik
sinusitis kronik.
Pada sinusitis kronis sinus ethmoid sering terlibat, hasil penemuan berupa penebalan
mukosa, opifikasi total, remodeling dan penebalan tulang akibat osteitism dan
polyposis. Adanya mukosa tidak spesifik
Opifikasi pekat atau opafikasi dengan hyperdensitas inhomogen menunjukkan mucus
yang tebal merupakan ciri sinusitis jamur alergi
CT scan juga berguna dalam menyingkirkan adanya infeksi agresif atau penyakit
neoplastik. Destruksi tulang, perluasan extra sinus, dan invasi lokal merupakan ciri
keganasan. MRI diperlukan untuk membedakan penyumbatan sekresi yang jinak dan
tumor dan untuk menilai penyebaran intracranial.
CT tidak boleh diinterpretasikan terpisah, harus selalu dibaca bersamaan temuan
klinis dan endoskopi karena tingginya tingkat hasil false-positive.
40% orang dewasa asimtomatis memiliki kelainan pada CT scan sinus,
Pada pasien immunocompromised dengan sinusitis invasif, temuan CT mungkin negatif
pada tahap awal, dan akan sulit dibedakan dengan keganasan. Endoskopi hidung dini,
biopsi dan inisiasi terapi diperlukan
MULTIDETECTOR CT (MDCT)
Pada MRI berbobot T2, membran edematosa dan lendir jelas hiperintens, sedangkan
polip hidung memiliki intensitas sinyal lebih menengah.
MRI tidak dapat mendefinisikan anatomi tulang seperti halnya CT.
Kerugian MRI lainnya termasuk tingginya tingkat temuan positif palsu dan biayanya
yang lebih tinggi.
MRI membutuhkan waktu yang jauh lebih lama daripada CT scan, dan mereka
mungkin sulit diperoleh pada pasien yang claustrophobic.