BAGIAN RADIOLOGI
FK UMI 2020
Nama : Donita Rian Utami
Stambuk : 111 2018 2123
Tempat Stase :-
Pembimbing :-
Penguji :-
Judul referat :-
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
DAFTAR KOMPETENSI LAYANAN PRIMER
BAGIAN RADIOLOGI
Referensi :
1. Webb, R dan Charles Higgins. Thoracic Imaging. 2017. Lippicont William & Wilkin
2. Grabenhorst, M et all. Radiologic Manifestations of Bronchoscopic Lung Volume Reduction in
Severe Chronic Obstructive Pulmonary Disease. 2015. American Roentgen Ray Society
3. Herring, William. Learning Radiology : Recognizing the Basics. 3rd ed. Elsevier : Philadelphia.
2020
Mengetahui,
Dosen/Dokter Pembimbing Mahasiswa
Referensi :
1. Grainger adn Allison. Diagnostic Radiology. 4th edition. Churchill Livingstone. 2019
2. Matsumoto, S et al. Diagnostic accuracy of oblique chest radiograph fot occult
pneumothorax : comparison with ultrasonography. World journal of Emergency Surgery.
2016
Mengetahui,
Dosen/Dokter Pembimbing Mahasiswa
Referensi :
1. Grainger adn Allison. Diagnostic Radiology. 4th edition. Churchill Livingstone. 2019
2. Irion, K L et al. Chest X-Ray and computed tomography in the evaluation of pulmonaru
emphysema. 2007. Download from : https://www.reaserchgate.net/publication/5651901
Mengetahui,
Dosen/Dokter Pembimbing Mahasiswa
Pasien dengan sinusitis merupakan salah satu yang paling sering datang ke
dokter umum. Sinusitis dapat di klasifikasikan berdasarkan durasi
gejalanya yaitu akut, subakut, dan kronik. Sinusitis akut ditandai dengan
gejala yang kurang dari satu bulan, subakut dengan gejala 1-3 bulan, dan
kronik sinusitis dengan gejala yang lebih dari 3 bulan. Posisi Water
(occipitomental) tampaknya menyediakan informasi yang cukup seperti
standar dengan 4 seri. Radiologi diperlukan untuk menentukan tatalaksana
dan mengidentifikasi adanya abnormalitas ekstrasinus yang biasnaya
terjadi pada pasien dengan sinusitis kronis.1
Foto polos merupakan cara lama yang digunakan untuk mengkonfimasi air-
flui level pada sinusitis akut dan mengevaluasi ukuran dan integritas dari
sinus paranasal. Sehingga, penggunaan Ct-scan lebih sensitif digunakan
dibanding hanya dengan foto konvensional.1 Sehingga hingga saat ini Ct-
scan menjadi modalitas pilihan yang digunakan untuk mendiagnosis dan
mengevaluasi sinusitis. Gejala pasien dan endoskopi nasal masih menjadi
dasar untuk mendiagnosis kronik sinusitis, walaupun Ct-scan dapan
menyediakan informasi dan detail.2
Gambaran radiologi yang didapatkan pada sinusitis akut meliputi penebalan
mukosa, air-fluid level, dan opasifikasi komplit pada sinus yang mengalami
peradangan umumnya terlihat pada sinusitus bakteri akut, dan jarang
terlihat pada sinusitis lainnya.1
Referensi :
1. Erdogan, E, Vural F, and Ersem G. Raiologic imaging in chronic sinusitis. 2016.
2. Rathor, A and Abhonandan B. Clinical-radiological correlation and role of computed tomography
staging in chronic rhinosinusitis. 2017. World journal of Otorhinolaryngology-Head and Neck
Surgery.
Mengetahui,
Dosen/Dokter Pembimbing Mahasiswa
Referensi :
1. Grainger and Alison. Diagnostic radiology. 4th ed. Churchill Livingstone. 2019
2. Herring W. Learning Radiology. Recognizing the basics 3rd ed. Elsevier. 2020
Mengetahui,
Dosen/Dokter Pembimbing Mahasiswa
Referensi :
1. Grainger and Alison. Diagnostic radiology. 4th ed. Churchill Livingstone. 2019
2. Herring W. Learning Radiology. Recognizing the basics 3rd ed. Elsevier. 2020
Mengetahui,
Dosen/Dokter Pembimbing Mahasiswa
Referensi :
1. Grainger and Alison. Diagnostic radiology. 4th ed. Churchill Livingstone. 2019
2. Herring W. Learning Radiology. Recognizing the basics 3rd ed. Elsevier. 2020
Mengetahui,
Dosen/Dokter Pembimbing Mahasiswa