Unit 1 - Suhu Dan Kalor
Unit 1 - Suhu Dan Kalor
|40.0 0.5| C
(Q) dengan massa zat cair (m), yakni dengan memanipulasi massa zat cair dan kegiatan ketiga
yaitu menentukan kalor lebur es. Berdasarkan hasil analisis data nilai kalor lebur es yang
didapatkan Les = 134,19 kal/gr. Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa hasil
pengamatan menunjukkan bahwa semakin lama pemanasan maka suhu akhir yang diperoleh
semakin besar sehingga perubahan kenaikan suhu semakin besar.
Kata kunci : kalor, kalor jenis, kalor lebur es, suhu
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hubungan antara jumlah kalor dengan kenaikan suhu ?
2. Bagaimana hubungan antara massa zat dengan jumlah kalor ?
3. Bagaimanakah cara merumuskan persamaan kalor?
4. Berapakah kalor lebur es?
TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat memahami hubungan antara jumlah kalor (Q) dengan kenaikan suhu (
T )
lingkungan sekitarnya. Sumber kalor adalah api, sehingga dapat dikatakan bahwa
semakin besar nyala api, maka berarti makin besar kalor yang dimiliki, atau
semakin lama dipanaskan maka semakin banyak kalor yang dilepaskan. Akibat
pemberian kalor tersebut, maka suhu air akan mengalami kenaikan dimana
semakin lama dipanaskan maka semakin besar kenaikan suhu pada air. ( Herman,
2015 : 1 )
Dua wadah berisi air yang massanya berbeda, jika dipanaskan dengan waktu
yang sama maka suhu yang terukur pada kedua wadah tersebut akan berbeda.
Suhu air dalam wadah yang memiki air yang massanya lebih kecil akan memilki
suhu yang lebih tinggi dibanding wadah yang berisi air lebih banyak. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara banyak kalor (Q), kenaikan
suhu
( T )
dan massa air (m). Segelas air panas yang dicampurkan dengan
segelas air dingin, akan terasa hangat. Hal disebabkan oleh karena adanya
perpindahan kalor dari air panas ke air dingin. Itulah sebabnya suhu air panas
turun dan suhu air dingin naik setelah keduanya bercampur. Pada proses
pencampuran tersebut, kalor yang dilepaskan air panas diserap oleh air dingin.
Jadi banyaknya kalor yang dilepaskan sama dengan banyaknya kalor yang
diserap. Pernyataan ini disebut Azaz Black yang secara matematis dapat
dituliskan;
Qlepas = Qserap
(1.1)
(1.2)
( Herman , 2015 : 2 )
Panas jenis adalah kapasitas panas per satuan massa , satuan energy panas
historis , kalori , mula mula didefinisikan sebagai jumlah energy panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan temperature satu gram air satu derajat celcius ( atau
satu Kevin karena derajat celcius dan Kelvin besarnya sama ) ( Tipler , 2015 :
599 ).
Sejumlah energy panas tertentu dibutuhkan untuk mengubah fase sejumllah
zat tertentu . Panas yang dibutuhkan sebanding dengan massa zat . Panas yang
dibutuhkan untuk mencairkan zat bermaassa m tanpa perubahan temperaturnya
adalah
Q=m Lf
Dengan
Lf
(1.3)
es menjadi air pada tekanan 1 atm ,panaslaten peleburan adalah 333,5 kJ/kg =
79,7 kkal/kg ( Tipler ,2015 : 604 ).
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan , para ilmuwan kemudian
menginterprestasikan kalor bukan sebagai zat , dan bahkan bukan sebagai bentuk
energy . Melainkan , kalor merupakan transfer energy : ketika kalor mengalir
pada benda panas ke benda yang lebih dingin , energy lah yang ditransfer dari
panas ke yang dingin . Dengan demikian , kalor merupakan energy yang ditransfer
dari satu benda ke yang lainnya karena adanya perbedaan temperature . Dalam
satuan SI , satuan untuk kalor adalah adalah joule . Dengan menggunakan teori
kinetic , temperature ( dalam Kelvin ) merupakan pengukuran dari energy kinetic
rata-rata dari molekul secara individu ( Giancoli , 2015:490-491 ).
Alat dan Bahan
1. Termometer ( 1 buah )
2.
3.
4.
5.
6. Statif ( 1 buah )
7. Neraca ohauss 311 gram ( 1 buah )
8. Korek api ( 1 buah )
9. Spritus ( 1 buah )
10. Air
Identifikasi variabel
Kegiatan 1 :hubungan antara jumlah kalor ( Q ) dengan kenaikan suhu
T
1. Variabel manipulasi : lama pemanasan (s)
2. Variabel respon
: suhu akhir ( )
3. Variabel kontrol
3. Variabel kontrol
1. Lama pemanasan adalah lama waktu yang digunakan untuk memanaskan air
yang diukur dengan menggunakan stopwatch dalam satuan sekon.
2. Suhu akhir adalah suhu yang dicapai oleh air selama pemanasan dengan waktu
tertentu yang diukur dengan menggunakan termometer dalam satuan
3. Suhu awal adalah suhu yang disepakati sebagai
melihat kenaikan suhu pada selang waktu tertentu selama pemanasan , yang
diukur dengan menggunakan termometer dalam satuan ( ).
4. Volume adalah banyaknya jumlah zat cair dan pada eksperimen ini diukur
dengan menggunakan gelas kimia dalam satuan milliliter ( ml ) .
5. Jenis zat cair adalah bahan yang digunakan dalam eksperimen yaitu air.
Kegiatan 2 : Hubungan antara massa zat ( m ) dengan jumlah kalor ( Q )
1. Massa zat cair adalah banyaknya materi yang terkandung pada zat cair , dan
pada eksperiment ini di ukur dengan menggunkan neraca ohauss 311 gram
dalam satuan gram.
2. Lama pemanasan adalah lama waktu yang digunakan untuk memanaskan air
yang diukur dengan menggunakan stopwatch dalam satuan sekon .
3. Kenaikan suhu adalah besar selisih suhu dari suhu awal air dengan suhu akhir
air yang telah dipanaskan , yang diukur dengan menggunakan termometer
dalam satuan
4. Jenis zat cair adalah bahan yang digunakan dalam eksperimen yaitu air.
Prosedur Kerja
Kegiatan 1 : hubungan antara jumlah kalor ( Q ) dengan kenaikan suhu (
T
Suhu Awal (
T0
)
()
Lama Pemanasan
(s)
T
Suhu Akhir ( C)
()
1.
2
3
4
5
6
Kegiatan 2 : hubungan antara massa zat ( m ) dengan jumlah kalor ( Q )
1. Massa gelas ukur ditimbang dengan menggunakan neraca ohauss 311 gram
2. Air dimasukkan ke dalam gelas ukur sehingga menunjukkan volume tertentu
catat volume air yang digunakan ( gunakan volume terkecil pada gelas ukur
yang digunakan ) dan perhatikan penunjukan suhu dengan termometer .
3. Massa air dalam gelas diukur dengan menggunakan neraca ohauss 311 gram
4. Menentukan suhu acuan ( lebih besar dari suhu mula- mula sekitar 5 )
dan besar kenaikan suhu yang diinginkan
5. Memanaskan air diatas kaki tiga yang dilapisi dengan asbes dengan
menggunakan pembakar spiritus .
6. Mengamati kenaikan suhu pada termometer dan menyalakan stopwatch tepat
ketika termometer menunjukkan suhu acuan . mengukur waktu yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu air sebesar kenaikan suhu yang telah
ditentukan . Catat hasilnya dalamtabel pengamatan .
7. Mengganti air yang digunakan dan mengulangi langah 5 dan 6 untk volume air
yang berbeda ( lebih besar dari volume sebelumnya ) . mengulangi sampai
memperoleh minimal 6 data.
Tabel 1.2 Hubungan antara massa zat ( m ) dengan jumlah kalor ( Q )
No
Lama Pemanasan( s )
1.
2
3
4
5
Kegiatan 3 : menentukan kalor lebur es
1. Memanaskan air dalam gelas kimia sampai suhunya mencapai sekitar 75
Pengukuran
Massa calorimeter kosong beserta
pengaduknya
Massa calorimeter + pengaduk + air panas
Suhu air panas dan calorimeter
Suhu es batu
Suhu campuran
Massa calorimeter + pengaduk + air panas _+
air ( es batu yang mencair )
Hasil pengukuran
Volume
= |94,500 0,005|gram
Massa
Jenis zat cair
Air
Suhu Awal (
T0
)
()
Lama Pemanasan
(s)
T
(
C)
Suhu Akhir
()
1.
|40.0 0.5|
|60.0 0.1|
|48.0 0.5|
2.
|40.0 0.5|
|120.0 0.1|
|55.0 0.5|
3.
|40.0 0.5|
|180.0 0.1|
|63.0 0.5|
4.
|40.0 05|
|240.0 0.1|
|69.0 0.5|
5.
|40.0 0.5|
|300.0 0.1|
|74.0 0.5|
6.
|40.0 0.5|
|360.0 0.1|
|79.0 0.5|
1.
Lama Pemanasan( s )
Air
|49.900 0.005|
|20.5 0.1|
2.
Air
|60,650 0.005|
|31.5 0.1|
3.
Air
|84.380 0.005|
|39.0 0.1|
4.
Air
|108.830 0.005|
|49.8 0.1|
5.
Air
|136.690 0.005|
|52.2 0.1|
Pengukuran
Hasil pengukuran
1.
2.
3.
|66.0 0.5|
4.
Suhu es batu
|10.0 0.05|
5.
Suhu campuran
|46.0 0.5|
6.
|156.100 0.005| gr
Analisis Grafik
Kegiatan 1. Hubungan antara jumlah kalor dengan kenaikan suhu
90
80
70
60
50
final temperature (C) 40
30
20
10
0
0
50
Grafik 1. Hubungan antara lama pemanasan dengan temperature akhir jika suhu
awalnya 40C.
Kegiatan 2. Hubungan antara massa zat dengan jumlah kalor
60
f(x) = 0.35x + 7.39
R = 0.91
50
40
prolonged heating (s)
30
20
10
0
40
60
80
100
120
140
160
Grafik 2. Hubungan antara massa zat cair dengan lama pemanasan, jika T = 5C.
Analisis Data
Berdasarkan hasil percobaan , maka satuan dari kalor jenis dalam analisis dimensi
adalah :
Q=mc T
2
M L T =M c
c=
M L2 T 2
M
L2 T 2
c=
c=
J
kg K
dQ1 =
| |
dQ1 =
| |
Q1
d mes +
mes
Q1
d T
T
mes T
d m es +
mes
mes T
d T
T
d Q1
Q1
| |
d Q1
Q1
| |
Q1
Q1
Q1 =
d mes
mes
| |
mes
d T
Q1
T
d mes
+
Q1
| |
mes
mes
mes T
+
mes
T
|dTT |
|TT |
Q1
gram 1
+
|0.01
10,5 gram 10 |
Q1 =
52,5 kal
KR =
Q1
Q1
100 % =
5,75 kal
52.5 kal
100 % = 10.95 %
DK = 100% - KR
= 100% - 10,95 %
=89.05 %
Pelaporan Fisika;
PF = Q1 Q1
Q1 = 52 5kal
2. Kalor untuk menaikkan suhu 10,5 gram air dari 0 oC sampai suhu campuran (Tc
= 46 oC).
Q3 = mes cair T
Q3 = 10,5 gram 1 kal/gr.oC (46 oC 0 oC)
Q3 = 483 kal
Kesalahan relative ( Q)
Q3 = mes T
dQ3 =
| |
dQ3 =
| |
Q3
d mes +
mes
Q3
d T
T
mes T
d m es +
mes
m es T
d T
T
d Q3
Q3
d Q3
Q3
Q3
Q3
| |
| |
| | | |
mes
d T
Q3
T
d mes
+
Q3
d mes
m es
dT
T
| | | |
mes
mes
Q3 =
Q3 =
gram 1
+
|0.01
10,5 gram 46 |
mes T
+
mes
T
T
T
Q1
483 kal
KR =
Q3
Q3
100 % =
10,62 kal
483 kal
100 % = 2,2 %
DK = 100% - KR
= 100% - 2,2%
= 97,8 %
Pelaporan Fisika;
PF = Q3 Q3
Q3 = 483 10 kal
3. Kalor yang hilang dari 83,6 gram air yamg mendingin dari 66 oC sampai suhu
campuran (Tc = 46 oC).
Q4 = mair cair T
Q4 = 83,6 gram 1 kal/gr.oC (66oC 46 oC)
Q4 = 83,6 kal/ oC 20
Q4 = 1672 kalori
Kesalahan relative ( Q)
Q4 = mes T
dQ4 =
| |
dQ4 =
Q4
d mair +
mair
| |
Q4
d T
T
mair T
d mair +
mair
mair T
d T
T
d Q4
Q4
d Q4
Q4
Q4
Q4
| |
| |
| | | |
mair
d T
Q4
T
d m air
+
Q4
d mair
mair
d T
T
| | | |
mair
mair
T
T
Q4 =
Q4 =
gram 1
+
|0.01
83,6 gram 20 |
mair T
+
mair
T
Q4 = |0.0001+0.05|
Q1
1672 kal
1672 kal
KR =
Q4
Q4
100 % =
DK = 100% - KR
= 100% - 5.01%
= 94.99 %
83.79 kal
1672kal
100 % = 5.01 %
Pelaporan Fisika;
PF = Q4 Q4
Q4 = 1672.0 83.7 kal
4. Kalor yang hilang dari kalorimeter dengan mendingin dari suhu 66 oC sampai
suhu campuran (Tc = 46 oC).
Q5 = mcalorimeter caluminium T
Q5 = 62,000 gram 0.22 kal/gr.oC (66oC 46 oC)
Q5 = 13.64 kal/ oC 20
Q5 = 272,8 kal
Kesalahan relative ( Q)
Q5 = m calorimeter
dQ5 =
Q5
d mcalorimeter +
mcalorimeter
dQ5 =
mcalorimeter T
d mair +
mcalorimeter
| |
Q5
d T
T
mair T
d T
T
d Q5
Q5
| |
T
d m calorimeter
+
Q5
mcalorimeter
d T
Q5
d Q5
Q5
Q5
Q5
d mcalorimeter
mcalorimeter
mcalorimeter
mcalorimeter
|dTT |
|TT |
Q1
Q5 =
Q5 =
0.005 gram 1
+
|62,000
gram 20 |
mcalorimeter T
+
mcalorimeter
T
Q5 = |0.00008+0.05|
272,8 kal
272,8 kal
KR =
Q5
Q5
100 % =
13,66 kal
272,8 kal
100 % = 5,0
DK = 100% - KR
= 100% - 5,0 %
= 95 %
Pelaporan Fisika;
PF = Q5 Q5
Q5 = 272 13kal
5. Untuk menentukan kalor lebur es , maka digunakan asas black :
Qterima = Qlepas
Q1 + Qlebur + Q3 = Q4 + Q5
mes Les = (Q4 + Q5) - (Q1 + Q3)
Les =
Les =
Les =
1409 kal
10,5 gram
Les =
dLes =
L es
d Q4
Q4
L es
d mes
mes
L es
d Q5
Q5
L es
d Q1
Q1
L es
d Q3
Q3
|mes1|
dLes =
d Q4
|mes1|d Q 5
|mes1|d Q 1
|mes1|d Q 3
| |
| |
d Q3
mes
kal
|10,510gram
|
Q
( 4 +Q5Q1Q3)
dLes
| |
d Q4
mes
| |
d Q5
mes
d Q1
mes
Q
2
( 4 +Q5Q1Q3)mes d mes
| || || || |
Les =
Les =
Q 4 Q 5 Q 1 Q3
+
+
+
+ ( Q 4 +Q5Q1Q 3 ) mes2
mes
mes
mes
mes
83,7 kal
|10,5
gram|
kal
|10,513gram
|
|10,55 kalgram|
Les =
111,7 kal
|10,5
gram|
Les
L es
KR =
100 % =
10,767 kal/gr
134,19 kal /gr
100 % = 8.02 %
Pelaporan Fisika;
PF = Les Les
Les = 134 10kal/gr
%diff =
LteoriL praktikum
Lratarata
|80134
78.5 |
|54
107 |
100 %
100 %
100 %
= 50,46 %
PEMBAHASAN
Pada kegiatan 1 kita akan memahami hubungan antara jumlah kalor
dengan perubahan kenaikan suhu, dari data hasil pengamatan yang telah
diperoleh, kami dapat memahami bahwa jumlah kalor berbanding lurus dengan
perubahan kenaikan suhu, artinya semakin besar jumlah kalor yang dihasilkan
maka semakin besar pula tingkat kenaikan suhunya, peningkatan jumlah kalor
ditandai dengan lama pemanasan zat cair yang berbeda di tiap selang waktunya,
misalnya saja pada data pertama, digunakan lama pemanasan |60,0 0,1| sekon,
dan diperoleh perubahan kenaikan suhunya sebesar |48,0 0,5| C, sedangkan
pada data kedua mengalami peningkatan dimana digunakan lama pemanasan
sebesar |120,0 0,1| sekon dan perubahan suhu sebesar |55 0,5| C. Adapun
suhu awal yang digunakan pada percobaan ini yaitu |40 0,5| C. Hasil yang
|49.900 0.005|
|20,5 0,1|
Pada data kedua kami menggunakan massa air sebesar |60,650 0.005|
maka lama pemanasannya adalah
s.
gram
semakin besar massa zat cair maka semakin lama pula waktu yang diperlukan
untuk menaikkan suhu tertentu dan itu berarti semakin besar pula jumlah
kalornya.
Berdasarkan hasil percobaan dan anlisis data pada kegiatan pertama dan
kedua , dapat disimpulkan bahwa factor - factor yang mempengaruhi jumlah
kalor suatu zat adalah massa dari zat tersebut dan perubahan keaikan suhunya. Hal
ini telah sesuai dengan teori. Dengan menggunakan analisis dimensi maka
didaptkan persamaan matematisnya adalah
adalah jumlah kalor ( Joule ) ,
jenis zat (J/Kg.K) dan T
Q=m c T . Dimana
Pada kegiatan ketiga yaitu menentukan kalor lebur es. Untuk menentukan
kalor lebur es, kita membutuhkan variable-variabel yang diukur diantaranya yaitu
massa calorimeter kosong beserta pengaduknya, massa calorimeter dan air panas,
suhu air panas dan calorimeter, suhu es batu, suhu campuran, serta massa
calorimeter, air panas, dan es batu yang mencair. Dari hasil analisis data, kita
mendapatkan nilai kalor lebur es sebesar 134,19 kalori/gram. Nilai yang
didapatkan sangat jauh berbeda dengan teori, dimana nilai kaor lebur es pada teori
sebesar 80 kal/gram. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya
adalah tingkat ketelitian praktikan yang kurang terutama pada saat melakukan
pengukuran temperature, massa, maupun waktu dan pada saat pembacaan skala
baik pada neraca ohauss 311 gram, termometer maupun stopwatch. Akan tetapi
faktor utama yang mempengaruhi nilai kalor lebur es yaitu kesalahan pada
pengukuran temperature es batu, dimana besar suhu es batu yang digunakan yaitu
-10C. Suhu es tersebut diukur pada saat masih berada pada lemari es. Olehnya
itu, suhu es yang sebenarnya tidak kita ketahui, karena pada saat es dikeluarkan
dari lemari es, kita tidak mengukur suhunya. Dan kitan tahu bahwa suhu e situ
masih dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan percobaan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Jumlah kalor berbanding lurus dengan kenaikan suhu artinya semakin lama
pemanasan maka semakin banyak
dibutuhkan untuk
Q=m c T
SARAN
DAFTAR RUJUKAN
Giancoli.2001.Fisika Edisi Kelima Jilid 1(Terjemahan).Jakarta: Erlangga.
Herman. 2015. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Makassar: Jurusan Fisika
FMIPA UNM.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid I.Jakarta:
Erlangga.