Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Menyimak, Jenis-Jenis Menyimak, Tahapan Menyimak

Pengertian Menyimak, Jenis-Jenis Menyimak, Tahapan Menyimak - Menyimak


atau mendengarkan merupakan keterampilan memahami bahasa lisan yang
bersifat receptif atau bersifat menerima. sebagaimana yang telah diungkapkan
oleh Brooks dalam Tarigan (2008: 4) bahwa menyimak berarti menerima
informasi dari sumber lisan atau dengan perkataan lain menyimak berarti
menerima informasi dari kegiatan berbicara

Pengertian Menyimak Menurut para Ahli


Menurut Heryadi (2008: 7), Kegiatan menyimak merupakan tindakan atau
aktivitas mental dalam menangkap, memahami, menimbang, dan merespon
pesan yang terkandung dalam simbol-simbol bahasa lisan.
Menurut Tarigan (2008: 31), Menyimak adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau
pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Lihat juga: Membaca Cepat dan Contoh soal membaca cepat
Menurut Rusyana yang dikutip Heryadi (2008: 6) mengemukakan, Kemampuan
mendengarkan dimaksudkan kemampuan mengenali unsur-unsur pelambang
bahsa lisan dalam berkomunikasi. Sementara menurut Djiwandono yang dikutip
Heryadi (2008: 7) mengemukakan bahwa kemampuan menyimak terutama
terkait dengan kemampuan memahami makna suatu bentuk penggunaan
bahasa yang diungkapkan secara lisan. Berdasarkan pendapat di atas penulis
dapat menyimpulkan bahwa menyimak merupakan aktivitas mental dalam
menangkap, memahami, dan merespon pesan yang terkandung dalam simbolsimbol bahasa lisan.
Jenis-jenis Menyimak
Menurut Tarigan (2008: 37) bahwa tujuan menyimak adalah memperoleh
informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang hendak
disampaikan sang pembicara melalui ujaran. Ini merupakan tujuan umum., selain
tujuan umum terdapat juga tujuan khusus yang menyebabkan adanya jenis
menyimak.

Menurut Tarigan (2008: 37) terdapat dua ragam menyimak yaitu:


Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah sejenis kegiatan menyimak
mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak
perlu di bawah bimbingan langsung dari seorang guru.
Ada empat jenis menyimak ekstensif yaitu:

Menyimak sosial
Menyimak sekunder
Menyimak estetik
Menyimak pasif

Menyimak intensif
Menyimak intensif lebih diarahkan pada kegiatan menyimak secara lebih bebas
dan lebih umum serta perlu di bawah bimbingan langsung para guru, menyimak
intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih diawasi, dikontrol
terhadap suatu hal tertentu.

Ada enam jenis menyimak intensif yaitu:


Menyimak kritis
Menyimak konsentratif
Menyimak kreatif
Menyimak eksploratif
Menyimak interogatif
Menyimak selektif

Menurut Heryadi (2008: 22) jenis-jenis menyimak yaitu:


menyimak diri sendiri yaitu aktivitas yang kita lakukan pada saat kita berbicara
atau membacakan sesuatu kepada orang lain, alat indra dengar kita aktif
menyimak suara dan otak kita aktif memahami informasi atau pesan yang
sedang disampaikan kepada orang lain;
menyimak orang lain yaitu menyimak pembicaraan yang disampaikan oleh
orang lain. Sumber informasi yang disimak adalah orang yang berada di luar diri
penyimak;
menyimak sosial yaitu menyimak yang terjadi dalam interaksi sosial;
menyimak estetik yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan untuk keperluan
menumbuhkan rasa senang dan kegembiraan;
menyimak apresiatif yaitu kegiatan menyimak untuk menggali nilai-nilai sebuah
karya seni dalam memahami, memaknai, sampai dengan memberi penghargaan
terhadapnya;
menyimak konsentratif yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
memahami secara sempurna apa pesan yang ada dalam pembicaraan, kemudian
dapat memberi respons berupa respons tindakan atau respons verbal sesuai
atau sama dengan pesan pembicaraan;

menyimak introgatif yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan untuk memberi


respons dalam bentuk pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
materi simakan;
menyimak kritis yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan untuk memberi
argumenargumen kritis tentang suatu masalah yang disampaikan oleh
pembicara.

Tahap-tahap Menyimak
Dalam menyimak terdapat tahap-tahap menyimak. Menurut Tarigan (2008: 31)
tahap-tahap tersebut yaitu:
Menyimak berkala, yang terjadi pada saat-saat sang anak merasakan
keterlibatan langsung dalam pembicaraan mengenai dirinya.
Menyimak dengan perhatian dangkal karena sering mendapat gangguan dengan
adanya selingan-selingan perhatian kepada hal-hal di luar pembicaraan.
Setengah menyimak karena terganggu oleh kegiatan menunggu kesempatan
untuk mengekspresikan isi hati serta mengutarakan apa yang terpendam dalam
hati sang anak.

Menyimak serapan karena sang anak keasyikan menyerap atau mengabsorpsi


hal-hal yang kurang penting, hal ini merupakan penjaringan pasif yang
sesungguhnya.
Menyimak sekali-sekali, menyimpan sebentar-sebentar apa yang disimak,
perhatian secara fseksama berganti dengan keasyikan lain, hanya
memperhatikan kata-kata sang pembicara yang menarik hatinya saja.
Menyimak asosiatif, hanya mengingat pengalaman-pengalaman pribadi secara
konstan yang mengakibatkan sang penyimak benar-benar tidak memberikan
reaksi terhadap pesan yang disampaikan sang pembicara.
Menyimak dengan reaksi berkala terhadap pembicara dengan komentar ataupun
mengajukan pertanyaan.
Menyimak secara seksama, dengan sungguh-sungguh mengikuti jalan pikiran
sang pembicara;
Menyimak secara aktif untuk mendapatkan serta menemukan pikiran, pendapat,
dan gagasan sang pembicara.

Sumber: Google lihat juga: Pengertian Puisi , menyimak untuk memahami lafal,
tekanan, dan intonasi

Anda mungkin juga menyukai