Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA


Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktik kerja industri (PRAKERIN) merupakan salah satu kurikulum wajib
yang harus di tempuh oleh siswa SMK Negeri 1 Bontang. Pelaksanaan Praktik
kerja lapangan ini pada umumnya di laksanakan pada semester 4, kelas 2. Lama
pelaksanaannya sesuai aturan yang di tetapkan oleh program studi SMK Negeri 1
Bontang yaitu selama 2 bulan.
Kegiatan Praktik kerja lapangan

ini bertujuan untuk memberi pengetahuan

kepada siswa seputar dunia industri secara aplikasi dengan bekal ilmu
pengetahuan yang di dapat disekolah. Dengan demikian diharapkan kedepannya,
setelah melakukan Praktik kerja lapangan ini siswa dapat :
a. Menambah pengetahuan tentang dunia industri sehingga siswa mempunyai
pandangan tentang arah dan tujuan perkembangan teknologi.
b. Memupuk kreatifitas sehingga dapat memahami permasalahan yang terjadi
di dunia industri.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktik
Maksud dari tujuan kerja praktek ini adalah :
a. Belajar mengimplementasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan
langsung ke duina kerja.
b. Sarana komunikasi langsung terhadap dunia kerja
c. Penyerapan teknologi yang berkembang di sebuah perusahaan/instansi
d. Syarat kelulusan mata kuliah kerja praktek
e. Memberikan pengetahuan baru terhadap apa yang di kerjakan
f. Kemandirian dalam pembelajaran
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Adapun tujuan pembuatan laporan kerja Praktik bagi siswa yang telah
melaksanakan Praktik kerja lapangan meliputi :
a. Memperoleh bukti penulisan secara tertulis sesuai apa yang telah
dilakukan oleh siswa selama berada dilingkungan pabrik atau
industri sebagai laporan di sekolah.
b. Dapat menganalisa masalah dibidang tehnik sesuai dengan jurusan
masing-masing secara luas serta dapat dinilai kebenarannya.
c. Mengumpulkan data untuk kepentingan pendidikan di sekolah
khususnya dibidang kejuruan.

1.4 Materi Yang di Harapkan


Dalam bidang kejuruan, setiap jurusan memiliki spesialisasi dan
ketrampilan yang berbeda. Program pelaksanaan Praktik kerja lapangan ini
untuk tiap-tiap jurusan mempunyai ciri khas tersendiri, walaupun pada
prinsipnya saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.Selama
melaksanakan Praktik kerja lapangan ini, siswa hendaknya mengkhususkan
pada pengamatan cara kerja, analisa, dan ikut langsung bekerja.

BAB II

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

GAMBARAN UMUM PT KONSUIL


2.1 Sejarah Berdirinya PT. Konsuil
Berupaya memenuhi keselamatan dan keamanan dari bahaya yang
ditimbulkan oleh listrik. Berbagai persiapan dan langkah konkret telah dibuat
dalam mengupayakan keberadaan KONSUIL. Diantaranya mempersiapkan
aturan dan landasan hukumnya, personel yang siap beroperasi, serta program
program yang akan di kembangkan.
Sebelum didirikan KONSUIL, pada akhir tahun 2002 pemerintah
melalui Dirjen Listrik dan Pengembangan Energi mengirim Tim yang terdiri
dari Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (Ir. Dr. Lilik Sumiarso) bersama
Direktur Pemasaran dan Distribusi PT. PLN (Persero) Ir. Tunggono Soemedi
ke Perancis. Tujuannya untuk melakukan studi banding. Karena di Perancis
telah berdiri lembaga yang bernama CONSUEL (Comite National Pour La
Securite Des Usagers De lElecricite) yang mengelola pemeriksaan konsumen
perusahaan listrik Perancis dan sudah berdiri lebih dari 30 tahun.
Dari hasil peninjauan yang dilakukan pejabat Departemen dan PT. PLN
(Persero) ke Perancis tersebut, Dirjen LPE memberi amanat kepada PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang dalam hal ini kepada
General Managernya yang ikut dalam tim ke Perancis, Ir. Agus Pranoto,
untuk

mencoba

membuat

Pilot

Project

di

Bandung

Jawa

Barat.

Legalitas KONSUIL dimulai dari deklarasi yang ditandatangani para


stakeholder di lingkungan PLN tanggal 25 Maret 2003, dan terdiri dari 4
unsur yaitu Unsur Penyedia Tenaga Listrik (diwakili Direktur Utama PT. PLN
Persero, Ir. Eddie Widiono Suwondho, MSc), Unsur Kontraktor Listrik
(diwakili Ketua Umum DPP AKLI Ir. Muljadi Oetji), unsur Produsen

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Peralatan dan Pemanfaat Listrik (diwakili FKIPTL Ir. Tjahja Eddy) dan unsur
konsumen listrik (diwakili K3LI, Ir. Dwi Suksmono Hadhi, MT) serta
disaksikan oleh menteri ESDM, ir. Purnomo Yusgiantoro.
Terkait dengan KONSUIL, juga dilakukan pembentukan DEWAN WALI
AMANAT, yang susunan anggotanya terdiri dari Ir. Indradjid Subardjo, MM
(Penyedia Listrik) selaku Ketua merangkap anggota, Ir. Moeljadi Oetji
(AKLI) selaku wakil ketua merangkap anggota, Toto A. Sukatendel
(Produsen Alat Listrik) sebagai sekretaris dan anggota, Ir. Sunggu Anwar
Aritongan (PLN) sebagai anggota, R. Adang Surachman (AKLI) sebagai
anggota, Ir. Bambang Kusumarijadi (AKLI) sebagai anggota, Ir. Adhie
Suksmono (Produsen Alat Listrik) sebagai anggota, A.M. Susetio (Konsumen
Listrik) sebagai anggota, Adin Restiadin (Konsumen Listrik) sebagai anggota,
Ir. Dwi Suksmono Hadhi,MT (Konsumen Listrik) sebagai anggota dan
Ir.Djuhana Djoekardi (Pakar Listrik) sebagai anggota.
Selain itu KONSUIL dikukuhkan Notaris Ny. Fransisca Inning
Soemantri No. 01, 8 Mei 2003 dan No. 03 tanggal 23 Februari 2005.
Pengurus Badan Pelaksana KONSUIL Pusat periode 2004-2008 terdiri dari Ir.
Tunggono Soemedi sebagai Direktur Utama, Ir. Hizban Achmad sebagai
Direktur Operasional dan Drs. Yasa Saefudin sebagai Manajer Administrasi
dan keuangan.

Payung hukum utama KONSUIL adalah Undang Undang No. 15 tahun


1985 tentang ketenagalistrikan, PP 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan Tenaga Listrik, PP No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas PP

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

No. 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik, juga
ada peraturan Menteri ESDM No. 0045 tahun 2005 tentang Instalasi
Ketenagalistrikan, Peraturan Menteri ESDM No. 0046 Tahun 2006 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri ESDM No. 0045 tahun 2005 tentang
Instalasi

Ketenagalistrikan,

serta

Keputusan

Menteri

ESDM

No.

1109K/30/MEM/2005 tentang Penetapan KONSUIL sebagai Lembaga


pemeriksa yang independen dan nirlaba.
Disamping itu terdapat payung hukum penunjang, yaitu UU No. 8 Tahun
1999 Tentang Perlindungan Konsumen, PP No. 102 Tahun 2000 tentang
Standardisasi Nasional, SK Direksi PT. PLN (Persero) No. 313.K/DIR/2007
tentang Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK), juga terdapat Anggaran
Dasar

KONSUIL

yang

diperbaharui

per

24

Maret

2005.

Lebih dari itu, keberhasilan KONSUIL dalam melaksanakan misinya


sangat tergantung dari PLN. Sebab peraturan menyebutkan bahwa sebelum
PLN melaksanakan penyambungan listrik pada instalasi pemilik, harus sudah
memiliki Sertifikat Laik Operasi. Sertifikat ini merupakan Sertifikat yang
diterbitkan oleh KONSUIL berdasarkan pemeriksaan instalasi pada
pelanggan.

2.2 Visi dan Misi PT. Konsuil


2.2.1

Visi

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Menjadi Pemeriksa Instalasi Listrik yang Independen, Jujur,


Profesionalisme dan Dapat Mencapai Keselamatan Manusia dan Harta
Benda dari Bahaya Instalasi Listrik yang Tidak Laik Operasi.

2.2.2

Misi

Melindungi keselamatan manusia, harta benda, instalasi listrik dan


lingkungan terhadap bahaya yang timbul karena listrik, dengan cara
melakukan pemeriksaan apakah instalasi terpasang sudah sesuai dengan
standar instalasi yang berlaku, dengan menerbitkan Sertifikat Laik
Operasi apabila instalasi sudah sesuai.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

BAB III
URAIAN KHUSUS

3.1

Keselamatan kerja
Keselamatan kerja adalah salah satu usaha yang bertujuan untuk melindungi
pekerjaan,lingkungan dan peralatan agar dapat terhindar dari kecelakan.

3.2

Penggunaan alat keselamatan kerja


Alat keselamatan kerja yang digunakan harus sesuai dengan keperluan yaitu
dengan menilai jenis bahaya yang ada serta bagian tubuh mana yang bisa
terkena.
Disamping itu alat keselamatan yang digunakan haruslah yang telah teruji
daya tahannya. Salah satu upaya keselamatan kerja adalah dengan cara
memakai alat pelindung diri, walaupun pada dasarnya alat pelindung diri
sangat di perlukan bagi keselamatan kerja untuk mengurangi tingkat
keparahan bila terjadi kecelakaan.

3.3

Syarat alat keselamatan kerja


Tenaga listrik sangat berguna bagi kehidupan manusia, namun tenaga listrik
juga dapat berbahaya bagi manusia.Oleh sebab itu keamanan dan
keselamatan kerja mutlak perlu di perhatikan.
Di dalam melaksanakan suatu pekerjaan, pemasangan Instalasi Listrik
terlebih dahulu kita harus mengenal alat-alat keselamatan kerja agar
terhindar dari kecelakaan pada saat bekerja.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Syarat-syarat alat keselamatan kerja adalah :


1.
2.
3.
4.

Memiliki daya mengurangi atau mencegah akibat kecelakaan.


Konstruksi dan kemampuan memenuhi standar.
Ringan, efisien dan nyaman di pakai.
Tidak menggangu aktivitas pemakai.

5. Tahan lama dan perawatannya mudah.


3.4 Alat keselamatan kerja (safety)
3.4.1

Pakaian Kerja (Uniform)

Berfungsi melindungi badan apabila bekerja ditempat kotor dan diatas


plafon.

Gambar.3.4.1
Pakaian Kerja (Uniform)

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

3.4.2

Sepatu Pelindung (Safety Shoes)

Berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda- benda keras.

Gambar.3.4.2
Sepatu Pelindung (Safety Shoes)

3.4.3

Pelindung kepala (Safety Helmet)

Berfungsi untuk melindungi kepala dari kejatuhan dan benturan bendabenda keras.

Gambar.3.4.3
Helm Pelindumg (Safety Helmet)

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

3.5 Alat kerja


Alat kerja mekanik dapat di lihat sebagai berikut :
3.5.1

Obeng
Digunakan sebagai pemutar sekrup. Tangkai obeng biasanya terbuat dari

kayu atau plastik. Batangnya terbuat dari baja. Sesuai dengan kerjanya, obeng
dibuat dalam berbagai ukuran.
Ukuran Obeng diperhitungkan dengan panjang batang dalam satuan inch.
Betuk batang obeng ada yang bulat dan segi empat.
Jenis Obeng dibagi menjadi beberapa jenis :
A. Obeng Minus (Slot Screw Driver)
Berfungsi untuk mengencangkan dan membuka sekrup sesuai dengan
kepala sekrup.

Gambar. 3.5.1.A
Obeng Minus (Slot Screw Driver)

B. Obeng Kembang (Philips Screw Driver)

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Berfungsi untuk membuka dan mengencangkan sekrup sesuai dengan


kepala sekrup.

Gambar. 3.5.1.B
Obeng Kembang (Philips Screw Driver)

3.5.2

Tang

Tang menurut bentuknya ada beberapa macam dan fungsinya berbeda-beda


antara lain yaitu:
A. Tang Pengupas
Digunakan untuk mengupas isolasi kabel / kawat dalam instalasi listrik

Gambar 3.5.2.A
Tang Pengupas

B. Tang Potong (Cutter Pliers)


Digunakan untuk memotong kabel/kawat instalasi listrik dan kaki
komponen dalam elektronika

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Gambar. 3.5.2.B
Tang potong (Cutter Pliers)

C. Tang Lancip (Long Nose Pliers)


Berfungsi untuk membuat mata kawat yang akan dipasang.

Gambar.3.5.2.C
Tang Lancip (Long Nose Pliers)

D. Tang Kombinasi (Combination Pliers)


Dipergunakan untuk segala keperluan, memotong,menjepit, memegang
benda kerja, memelintir kawat dan kombinasi dari jenis tang diatas.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Gambar. 3.5.2.D
Tang Kombinasi (Combination Pliers)

3.5.3

Palu (Claw Hammer)


Berfungsi untuk memukul dan mencabut paku.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Gambar. 3.5.3
Palu (Claw Hammer)

3.5.4

Tespen
Tespen adalah sejenis peralatan listrik yang berfungsi untuk
mengetahui apakah dalam instalasi listrik terdapat arus listrik atau tidak.
Berikut adalah beberapa contoh bentuk dari tespen.

Gambar. 3.5.4

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Tespen

3.6 Alat Ukur


3.6.1

AVO Meter (Multimeter)

Alat ini berfungsi untuk mengukur arus DC (I), tegangan (E),tahanan


(R).

1) Pengukuran Tegangan Listrik AC


Pengukuran tegangan listrik dilakukan apabila kita ingin memeriksa
apakah dalam rumah ada listrik atau tidak atau kita ingin mengukur besarnya
tegangan listrik. Pengukuran tegangan listrik AC dengan cara:
a) Atur posisi saklar selektor pada kedudukan Volt AC pada batas ukur
250VAC atau yang lebih besar.
b) Hubungkan kedua ujung kabel (jumper) dari AVO meter ke jala-jala listrik
pada stop kontak.
2) Pengukuran tegangan listrik DC
Pengukuran tegangan listrik DC dilakukan apabila kita ingin mengetahui
besarnya tegangan listrik seperti batere dan aki.
Cara pengukuran tegangan listrik DC adalah sebagai berikut.
a) Atur posisi selektor (saklar pemilih) pada kedudukan Volt DC dan pilih
batas ukur pada kedudukan yang lebih tinggi dari sumber listrik DC yang
akan kita ukur.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

b)

Hubungkan ujung kabel (jumper) warna merah dari AVO meter ke


terminal positif (+) dan kabel warna hitam ke terminal negatif(-).

3) Pengukuran Hambatan Listrik.


Dalam pemasangan instalasi listrik, untuk memeriksa apakah terjadi
hubung singkat atau tidak dalam penyambungan kawat, dapat kita lakukan
dengan cara sebagai berikut.
a)Matikan terlebih dahulu sumber listrik.
b) Atur posisi selektor (saklar pemilih) pada kedudukan ohm.
c)Hubungkan salah satu dari kedua ujung kabel dari AVO meter ke kawat fasa
dan ujung satunya lagi ke kawat nol.
d) Bila jarum penunjuk tidak bergerak, berarti sambungan tidak ada yang
terhubung singkat. Bila jarum penunjuk bergerak menyimpang ke kanan
berarti terdapat sambungan yang short (hubung singkat) dan periksa
kembali hubungan pengawatan pada instalasi tersebut.
3.6.2

Mengger tester

Alat ini diperlukan pada peralatan listrik untuk mengetahui besar


tahanan antara kabel-kabel yang tidak saling berhubungan, dengan kata lain
alat ini diperlukan untuk mengatur isolasi diantara hantaran yang digunakan
pada peralatan listrik.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

3.6.3

Tang Ampere

Alat ini berfungsi untuk mengukur besaran arus yang mengalir melalui
suatu penghantar. Untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir, kita
harus menggunakan perbandingan skala yang sesuai dengan arus pada alat
yang akan diukur.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Cara mempergunakan alat ukur Tang Ampere sebagai berikut:


a. Gunakan skala yang terbesar, baik arusnya (I), tegangannya (E),
maupun tahanannya (R)
Pada saat ingin melakukan pengukuran.
b. Jepit kabel phasa yang akan diukur (pemakaian) sampai jarum
menunjukkan suatu nilai.

3.7 Bahan Instalasi Listrik


Bahan yang digunakan dalam instalasi listrik banyak sekali ragam dan
jenisnya, jenis Bahan instalasi listrik yang digunakan terbagi menjadi
beberapa macam tergantung pada sifat ruangan dan keadaan lingkungan,
dimana instalasi listrik akan di pasang.

1. Penghantar / kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan
dengan beban. Kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam.
Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya. Macam macam kabel


tersebut diantaranya :

A. Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi
rumah digunakan kabel NYAdengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Syarat
penandaan dari kabel NYA :

Huruf kode
N
Y
A
Re
Rm

Komponen
Kabel jenis standart dengan
penghantar tembaga
Isolator PVC
Kawat berisolasi
Penghantar pada bulat
Penghantar bulat berkawat
banyak

NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi


luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan
hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya
yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat,
tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.

Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam
pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh
langsung oleh orang
B. Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system
tenaga. Kabel NYM berinti lebih dari 1

Huruf kode
N
Y
M
Re
Rm

Komponen
Kabel jenis standart dengan
penghantar tembaga
Isolator PVC
Berselubung PVC
Penghantar pada bulat
Penghantar bulat berkawat

banyak
NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abuabu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua
lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya
lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang
kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.

C. Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti
2, 3 atau 4. Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah),
dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya
lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari
bahan yang tidak disukai tikus.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

D. Tanda kabel / warna


LI (R)

Merah

L2 (S)

Kuning

L3 (T)

Hitam

Netral

Biru

Ground

Kuning bergaris hijau

2. saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan
hubungan listrik. Saklar banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk
kebutuhan instalasi penerangan, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya,
yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari hari dirumah maupun
dimana saja. Ada saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar
tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan
dan mematikan lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :
1.Saklar tunggal
Saklar ini tidak lagi memerlukan penjelasan. Ini suatu
termudah untuk menghubungkan/memutuskan suatu hantaran.

cara yang

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

2. Saklar seri/deret
Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan dan menghubungkan dua
buah kelompok lampu secara bergantian.
Misalnya:
Lampu yang terdapat pada ruangan tamu dan lampu yang terdapat pada
taman dapat hidup sendiri-sendiri atau seluruhnya dihidupkan pada
waktu bersamaan.

3. Saklar tukar/hotel
Saklar tukar/hotel ini digunkaan apabila kita menghendaki melayani
satu lampu dari dua tempat atau lampu menyala secara berurutan.
Misalnya:

Pada lorong-lorong dalam kamar yang dua pintu dan tangga pada
rumah bertingkat, maka kita pakai dua buah saklar tukar.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

4. Saklar silang
Saklar silang ini digunakan apabila kita harus dapat melayani satu
lampu dan tiga tempat, maka kita pakai saklar silang waktu memasang.
Hendaklah diingat, bahwa saklar yang pertama dan penghabisan haruslah
dipasang saklar tukar, saklar di antaranya adalah saklar silang.
5. Saklar kutub tiga
Saklar ini dipakai pada golongan yang terdiri dari sejumlah lampulampu besar.
Misalnya:
\Untuk penerangan lantai, penerangan bagian atas dan gedung-gedung
pertemuan untuk dihubungkan dengan tiga fasa. Hubungan ini
disambung dan diputuskan dengan saklar kutub tiga.

7. Saklar tarik

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Saklar tarik ini digunakan pada kamar tidur, dan kamar mandi yang
dapat dihidupkan dan dimatikan dengan menarik saklarnya dengan
perantaraan tali sebagai penariknya.

8. Saklar tombol
tekan Saklar tombol banyak digunakan untuk
mengontrol motor-motor listrik dan juga banyak digunakan
untuk melayani bel.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

3. Fitting
A. Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan
roset yang menempel pada langit-langit(eternity/lainnya).

B. Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit. Pada
bigian atas fiting ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali
penarik hingga kedudukannya menjadi kuat.

4. Stop Kontak
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan. Tegangan ini
diperoleh dari hantaran fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

stopkontak. Stop kontak dipasang untuk memudahkan mendapatkan tegangan


yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan.

5. Pipa
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa. Pipa digunakan
sebagai pelindung kabel atau hantaran darigangguan. Dengan pipa
pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi. Pipa yang digunakan biasanya
jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 5/8 dlm.

6. Klem (Clamp)
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat
dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem ini dibuatdari pelat besi atau
plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran pipa. jarak pemasangan
klem satu dengan lainny maksimal 80 cm.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

7. Kotak Sambung
Pada

saat

penyambung

kabel

pada

titik

percabangan

harus

menggunakan kotak sambung. Menurut ketentuan peraturan instalasi yang


diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat sambungan,karena dikwatirkan
kawat putus dalam pipa.
Jenis kotak sambung:
A. Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus.

B. Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)


Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat
pemakaian saklar, stop kontak.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

C. Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)


Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi
empat.

8. Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan
pipa digunakan rol isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan
antar hantaran jaraknya 5 cm. Rol isolator dibuat dari keramik atau plastic
dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan
peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah.
11. KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara praktisnya KWH
meter digunakan untuk mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan
dalam pemakaian beban listrik dalam jangka waktu tertentu.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Prinsip kerja KWH meter:


Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya
fluksi I. Wp memiliki sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai
reaktansi murni, sehingga arus Ip yang mengalir melalui Wb akan tertinggal
fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan fluksi
magnetis 2, misalnya karena pengaruh momen gerak ini, kepingan lauminium
akan berputar dengan kecepatan n. sambil berputar, priringan akan memotong
garis-garis fluksi magnet m dari magnet permanen dan akn menyebabkan
terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap n@m2 dalam
kepingan aluminium tersebut. Arus arus putar ini akan pula memotong garisgaris fluksi @m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td
yang berbanding lurus terhadap n@m2. Bila momen-momen tersebut yaitu
Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku hubungan:
KdVI cos = Km nm2
atau
n = Kd / Km m (V I cos )

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta. Jadi dari persamaan dapat


terlihat bahwa kecepatan putar n, dari kepungan D, adalah berbanding lurus
dengan beban VI cos@, sehingga dengna demikian maka jumlah perputaran
dari pada kepingan tersebut,untuk suatu jangka waktu tertentu berbanding
dengan energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut.
3.8 Sistem Proteksi Instalasi Listrik
Sistem proteksi instalasi listrik adalah suatu system pengaman yang bekerja
secara otomatis, apabila terjadi arus bocor atau hubung singkat.Tujuan utama dari
system proteksi instalasi listik adalah untuk mengamankan manusia dan perlatan
listrik dari bahaya sengatan listrik.
1. FUSE (Sekring)
Fuse adalah peralatan proteksi yang berfungsi untuk memutuskan
rangkaian listrik terhadap hubung singkat yang nilainya melebihi batas
kemampuan dari fuse tersebut. Fuse hanya dapat di gunakan sekali
saja,karena apabila terjadi hubung singkat , maka kawat lebur di dalam fuse
akan memutus secara otomatis dengan cara melebur.

Gambar : Fuse

2. CIRCUIT BREAKER

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

Adalah alat penghubung maupun pemutus arus yang dilengkapi dengan


pengaman dan akan trip (off) apabila terjadi hubung singkat atau beban
lebih. CB yang biasa digunakan pada instalasi listrik adalah CB jenis
thermal.

Gambar: Circuit Breaker


3. Eart Leakage Circuit Breaker (ELCB)
Terjadi bila manusia memegang langsung kawat atau kabel fasa
bertegangan. Pengamanan terhadap resiko kontak langsung dapat berupa
:
a. Isolasi kabel fasa bertegangan.
b. Boks panel.
c. Salah satu kabel bertemu, seperti fasa bertemu dengan netral maupun
netral bertemu ground.

Gambar : Eart Leakage Circuit Breaker (ELCB)

BAB IV

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. KONSUIL PERDANA INDONESIA
Jl. Kalimantan BTN KCY No.B9, Bontang Utara
E-mail: konsuilbontang@gmail.com, Telp/Fax: 0548-3035811

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

PKL merupakan salah satu program yang harus diikuti selaku siswa-siswi
di Sekolah Menengah Kejuruan khususnya SMK N 1 Bontang. Karena dengan
PKL ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru bekerja di
lapangan. Setelah melaksanakan Praktik Kerja Industri di PT. Konsuil Perdana
Indonesia. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang Penulis dapatkan
dari PT. Konsuil Perdana Indonesia penulis dapat menyimpulkan bahwa :
A. Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki
sertifikat laik operasi ( SLO )
B. Safety adalah hal yang paling di utamakan di lingkungan PT.
Konsuil Perdana Indonesia
C. PT. KONSUIL adalah suatu lembaga nirlaba yang ditunjuk
Pemerintah, untuk melaksanakan Pemeriksaan Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik Tegangan Rendah dan Menerbitkan Sertifikat Laik
Operasi ( SLO ).
D. Dalam Pemeriksaan Instalasi harus memperhatikan bahan instalasi
yang Standar SNI.
E. Dalam suatu instalasi harus dilengkapi dengan Ground (PE) untuk
Mencegah kerusakan alat listrik yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai