Neraca Air PDF
Neraca Air PDF
1. Hitung berapa banyak air dipertahankan dalam sampel mL 100 kompos, tanah
atau kompos /
tanah campuran:
____ ML air ditahan
---------=
Air tambah (mL) - air dikeringkan (mL)
100 mL sampel
(Dari Langkah 5)
(Dari Langkah 8)
2. Air kapasitas holding dinyatakan sebagai jumlah air ditahan per liter tanah,
sehingga
Langkah selanjutnya adalah kalikan dengan 10 untuk mengkonversi dari sampel
100 mL ke liter penuh:
Air memegang kapasitas (mL / L) = 10 x (____ mL air ditahan / 100 mL
sampel)
Hidrometri
Posted on 16 March 2011.
Deskripsi Singkat
Evaporasi merupakan proses fisis perubahan cairan menjadi uap, hal ini terjadi apabila air cair berhubungan
dengan atmosfer yang tidak jenuh, baik secara internal pada daun (transpirasi) maupun secara eksternal pada
permukaan-permukaan yang basah. Suatu tajuk hutan yang lebat menaungi permukaan di bawahnya dari
pengaruh radiasi matahari dan angin yang secara drastis akan mengurangi evaporasi pada tingkat yang lebih
rendah. Transpirasi pada dasarnya merupakan salah satu proses evaporasi yang dikendalikan oleh proses
fotosintesis pada permukaan daun (tajuk). Perkiraan evapotranspirasi adalah sangat penting dalam kajian-kajian
hidrometeorologi.
Relevansi
Dengan mempelajari proses terjadinya, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap evapotranspirasi, mahasiswa
dapat melakukan analisis neraca air suatu kawasan hutan melalui pendekatan dari model-model penghitungan
evapotranspirasi yang ada. Dengan menguasai metode ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan
pengelolaan hutan dengan mendasarkan pada hasil neraca airnya.
Faktor-faktor meteorologi
a.
Radiasi Matahari
b.
c.
Kelembaban
d.
Angin
e.
Tekanan Barometer
2.
Faktor-faktor Geografi
a.
b.
c.
3.
Faktor-faktor lainnya
a.
b.
c.
d.
Warna tanah
e.
f.
Pada daerah-daerah yang kering besarnya evapotranspirasi sangat tergantung pada besarnya hujan yang terjadi
dan evapotranspirasi yang terjadi pada saat itu disebut evapotranspirasi aktual.
2.
3.
4.
5.
6.
8.
9.
Hitung surplus air (S); Bila P > Ep, maka S = ( P EP) St.
Digunakan sebagai dasar pembuatan bangunan penyimpana dan pembagi air serta saluran-salurannya. Hal ini
terjadi jika hasil analisis neraca air didapat banyak bulan-bulan yang defisit air.
2.
Sebagai dasar pembuatan saluran drainase dan teknik pengendalian banjir. Hal ini terjadi jika hasil analisis
neraca air didapat banyak bulan-bulan yang surplus air.
Sebagai dasar pemanfaatan air alam untuk berbagai keperluan pertanian seperti tanaman pangan hortikultura,
3.
Kapasitas lapang adalah keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah air terbanyak yang
dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi. Air yang dapat ditahan tanah tersebut akan terusmenerus diserap akar tanaman atau menguap sehingga tanah makin lama makin kering. Pada suatu saat
akar tanaman tidak lagi mampu menyerap airsehingga tanaman menjadi layu. Kandungan air pada kapasitas
lapang diukur pada tegangan 1/3 bar atau 33 kPa atau pF 2,53 atau 346 cm kolom air.
Titik layu permanen adalah kondisi kadar air tanah dimana akar-kar tanaman tidak mampu lagi menyerap air
tanah, sehingga tanaman layu. Tanaman akan tetap layu pada siang atau malam hari. Kandungan air pada
titik layu permanen diukur pada tegangan 15 bar atau 1.500 kPa atau pF 4,18 atau 15.849 cm tinggi kolom air.
Air tersedia adalah banyaknya air yang tersedia bagi tanaman yaitu selisih antara kapasitas lapang dan titik
layu permanen.
3. Model Neraca Air Tanaman.
Model ini merupakan penggabungan data klimatologis, data tanah, dan data tanaman. Neraca air ini dibuat untuk
tujuan khusus pada jenis tanaman tertentu. Data tanaman yang digunakan adalah data koefisien tanaman pada
komponen keluaran dari neraca air.