Anda di halaman 1dari 8

Handout GIS, khusus TKI-STMI.

Distilasi

1 dari 8

Separation Columns
(Distillation, Absorption and Extraction)

Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi
yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan
spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk
distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara
akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4

Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa
kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi
senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam
inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman
Stillhead dapat terwujud.

Distilasi normal adalah proses pemisahan atau pemurnian cairan dari senyawa
menjadi unsur-unsur dimana perbedaan titik didih antara yang satu dengan yang
lainnya harus cukup besar.

Jika perbedaan titik didih nya kecil, maka tidak dapat ipisahkan dengan metode
distilasi.

Dengan adanya perbedaan titik didih ini, maka zat cair yang titik didihnya rendah
akan menguap terlebih dahulu.

Uap yang didapatkan akan didinginkan sehingga kondensasi dapat ditampung.

Jadi distilasi normal dilakukan pada tekanan 1 atm (760 mmhg), dimana perbedaan
titik didih pada zat cair itu besar : . 10 o c.

Apabila yang didinginkan adalah bagian campuran yang tidak teruapkan dan bukan
destilatnya, maka proses tersebut biasanya dinamakan pengentalan dengan evaporasi.

Distilasi senyawa harus berlangsung dalam keadaan tetap/konstan.

Perbedaan titik didih yang besar akan memudahkan melakukan distilasi normal.

Distilasi normal digunakan terutama untuk memisahkan senyawa volatil : yaitu


senyawa yang mudah menguap.

Contoh senyawa volatil : metanol, kloroform, asetan, heksana, dan lain-lain.

Proses distilasi berlansung dimana uap cairan akan menjadi cairan didalam
kondensator pendingin.

Cairan yang menjadi uap merupakan senyawa murni yang terpisah dari
campurannya, dan dari zat pengkotamin atau pengotor (logam-logam).

Jika semua cairan murni sudah terpisah meka akan terdapat residu yang bersifat
padatan.

File: Distilasi, | 24 1gustus 2012, dari berbagai pustaka, K1

Handout GIS, khusus TKI-STMI. Distilasi

2 dari 8

Hasil destilasi disebut distilat ( atau zat murni).

Destilat ini sangat penting jadi jangan dibiarkan sampai menguap, karena hasil yang
didapatkan berkurang.

Zat pengkotamin tidak akan menguap karena senyawa murni memiliki titik didih
lebih rendah dari zat pengkotamin (residu).

Distilasi bergantung pada suhu yang diberikan sesuai data dimana beberapa molekul
cairan yang memiliki energi kinetik yang cukup besar untuk memberikan tekanan
uap pada zat cair.

Kecendrungan ini terjadi pada destilasi dengan jumlah penguapan yang besar.

Dua komponenn atau senyawa dari suatu cairan yang mempunyai perbedaan dua
titik didih dan dapat dipisahkan oleh oleh proses [pemurnian] destilasi dalam suatu
kondisi tertentu menjadi fraksi nya.

Proses ini dikenal dengan destilasi fraksinasi dan melibatkan dari satu komponen
pada satu waktu.

Artinya destilasi fraksinasi merupakan metode pemisahan dua atau lebih komponen
dari suatu cairan karena adanya perbedaan titik didih.

Perbedaan titik didih adalah prinsip destilasi.

Proses terjadinya pendidihan yaitu pada saat zat dipanaskan --- ada gerakangerakan partikel dalam cairan--- menyebabkan zat cair yang dipermukaan akan
lepas, sehingga timbullah tekanan uap.

Pada saat tekanan uap = Tekanan udara dipermukaan zat cair maka gerakan
(adanya energi kinetik) ini akan semakin kuat.

Pada saat inilah suatu cairan dikatakan mendidih.

Menidih merupakan temperatur jenuh suatu larutan pada suatu suhu saja.

Pendidihan terjadi apabila tekanan uapnya sama dengan tekanan udara


dipermukaan zat cair.

Selama proses pemanasan, batu didih akan mengeluarkan udara sedikit demi sedikit
sehingga menyebabkan pemanasan/ pendidhan menjadi teratur.

Batu didih ini digunakan untuk mencegah terjadinya bumping (ledakan/tumbukan


suatu cairan selama penyulingan dibawah tekanan 1 atm), jadi, batu didihlah yang
menyerap panas dan meratakan pemanasan.

Pada saat cairan mendidih, gelembung udara bisa diamati dengan kaca mikroskop.

File: Distilasi, | 24 1gustus 2012, dari berbagai pustaka, K1

Handout GIS, khusus TKI-STMI. Distilasi

3 dari 8

Gelembung ini meluas secara cepat dan naik kepermukaan danmenghasilkan


gerak melingkar dimana penambahan gelembung dan penyaluran panas akan
cepat terus naik kepermukaan cairan.

Untuk menghindari pemecahan dan bahaya letupan, batu didihlah yang ditambahkan
untuk destilasi pada tekanan atm dan udara digunakan untuk destilasi tertutup.

Destilasi yang sderhana dapat dipisahkan setelah suhunya naik 700 atau lebih dari
aceton yang bp=56 dan toluen yang bpnya 150 berbeda pamanasan dimana hanya 540
C.

Pada saat dilakukan destilasi, termmometer dilaketakkan tegak dan tidak mengenai
cairan yang akan didestilasi.

Melainkan hanya untuk mengukur suhu cairan uap tersebut.

Dalam hal pengurangan campuran dari pengotornya dan cairan murni, temperatur
ditunjukkan pada termometer destilasi, akan terjadi titik didih cairan.

Pada tekanan yang tetap temperatur ini akan tetap sepanjang keadaan setimbang
dipertahankan antara cairan yang diembunkan dan uap menaiki kolom.

Untuk cairan murni temperatur juga akan identik dengan temperatur titik didih.

Jika titik didih dari 2 jenis cairan yang akan didestilasi/dipisahkan berdekatan satu
sama lain, destilasi yang dihasilkan masih merupakan campuran dari kedua cairan
tersebut, dimana persentase cairan dengan titik didih paling rendah akan lebih
besar dari pada campuran semula.

Untuk memisahkan keduanya, maka destilat (hasil destilasi) harus didestilasi lagi,
hingga didapatkan destilat sebagai zat murni, metode ini dinamakan dengan
Distilasi Bertingkat.

Proses destilasi betingkat sebenarnya adalah proses berulang ini terjadi pada kolom
fraksionasi.

Kolom fraksionasi terdiri atas beberapa plat nama, disetiap plat terjadi
pengembunan.

Uap yang naik ke plat yang lebih tinggi, akan lebih banyak mengandung cairan
yang volatil.

Sedang yang kurang volatil lebih banyak didalam kondensator.

Dalam usaha untuk mengetahui apakah destilat yang diperoleh sudah merupakan zat
murni atau belum dapat digunakan Kupri Sulfat Undidrat (CuSO4. 5 H2o).

Dengan cara ini, pada destilat yang diperoleh, akan timbul 2 macam warna sebagai
patokan untuk membedakan dan menentukan sifat kemurnian destilat, yaitu :1.Warna
Biru artinya destilat masih mengandung air, sekaligus menentukan kalau kita belum

File: Distilasi, | 24 1gustus 2012, dari berbagai pustaka, K1

Handout GIS, khusus TKI-STMI. Distilasi

4 dari 8

sempurna melakukan percobaan. 2.Warna putih/abu-abuBila destilat yang diperoleh


sudah merupakan zat murni (tidak lagi mengandung molekul air)

Proses destilasi dikatakan selesai bila telah terlihat banyak residu.

Jika tekanan uap diatas zat cair = tekanan uap zat cair, maka zat ini dapa t
dikatakan mendidih.

Didalam destilasi, proses kondensasi atau pendinginan harus berjalan dengan baik,
karena uap zat cair yang terlepas harus tertampung dan jangan sampai keluar.

Dalam destilasi semua rongga udara harus tertutup, karena itu, merupakan sebuah
kesalahan dalam pratikum.

Jika ada rongga udara maka uap air akan keluar, sehingga destilat yang didapat
berkurang.

Destilasi adalah pemisahan suatu zat cair atau padat yang terdapat dalam dua atau
lebih campuran, berdasarkan perbedaan titik didihnya.

Peralatan destilasi di bagi dua yaitu : destilasi kering dan destilasi basah.

Destilasi dari bahan kering lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan destilasi bahan
basah.

Destilasi dibagi atas tiga, yaitu : destilasi dengan air, destilasi dengan air dan uap,
dan destilasi dengan uap bahan.

Destilasi dengan uap air tidak dapat diterapkan pada semua bahan, karena dengan cara
pengolahan ini hasil mudah di dapatkan.

Suatu cairan dapat diuapkan dengan berbagai cara.

Yang paling mudah dengan mendidihkan sampai menguap dan akhirnya akan sama
dengan cairan asalnya.

Metode penyulingan dengan uap air memiliki kelebihan tersendiri.

Penyulingan dengan air dan uap ini relative murah dan ekonomis.

Biaya yang diperlukan relative rendah jika di bandingkan dengan metode penyulingan
dengan uap. Kelemahan utama metode uap air adalah kecepatan penyulingan yang
rendah.

Dalam destilasi sederhana, uapnya diambil dan dikondensasi, tetesan rendaman


merupakan komposisi yang lebih banyak mengandung komponen yang lebih banyak
dari pada cairan semula.

Siklus pendidihan dan kondensasi dapat diulang secara berurutan. Jadi semakin
banyak bahan baku yang diolah, maka semakin banyak pula yang dihasilkan.

File: Distilasi, | 24 1gustus 2012, dari berbagai pustaka, K1

Handout GIS, khusus TKI-STMI. Distilasi

5 dari 8

Jenis-jenis destilasi dan prosesnya adalah :

Distilasi Sederhana, prinsipnya memisahkan dua atau lebih komponen cairan

Distilasi Fraksionasi (Bertingkat), sama prinsipnya dengan distilasi sederhana,


hanya dis.bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik,
sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memiliki titik didih yang
berdekatan.

Distilasi Azeotrop, memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih


komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan
senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan
menggunakan tekanan tinggi.

Distilasi Kering : memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan
cairnya. Biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau
batu bata.

Distilasi vakum: memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi,
motede yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih
rendah dari 1 atm, shg titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu
yang digunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi.

Proses destilasi menggunakan sumber panas untuk menguapkan air.

Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing
komponen akan menguap pada titik didihnya.

Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.

Hukum raoult menyataka bahwa tekanan masing-masing komponen berbanding


langsung dengan fraksi molnya.

Jenis Destilasi
1. Distilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Distilasi kontinyu
b. Distilasi batch
2. Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu :
a. Distilasi atmosferis
b. Distilasi vakum
c. Distilasi tekanan
3. Berdasarkan komponen penyusunnya terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Destilasi system biner
b. Destilasi system multi komponen
File: Distilasi, | 24 1gustus 2012, dari berbagai pustaka, K1

Handout GIS, khusus TKI-STMI. Distilasi

6 dari 8

4. Berdasarkan system operasinya terbagi menjadi dua, yaitu :


a. Single-stage Distillation
b. Multi stage Distillation

Distilasi Sederhana

Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh
atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka
komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu.

Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan ke volatilan, yaitu kecenderungan sebuah
substansi untuk menjadi gas.

Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer.Aplikasi distilasi sederhana digunakan


untuk memisahkan campuran air dan alkohol.

Distilasi Fraksionisasi

Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau


lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya.

Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih
kurang dari 20 C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah.

Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk
memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah

Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom


fraksionasi.

Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada
setiap platnya.

Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari
plat-plat di bawahnya.[

Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.

Distilasi Uap

Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih
mencapai 200 C atau lebih

Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 C
dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.

Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa
di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.

File: Distilasi, | 24 1gustus 2012, dari berbagai pustaka, K1

Handout GIS, khusus TKI-STMI. Distilasi

7 dari 8

Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di
semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air.

Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti
minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk
ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.

Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan
mungkin ditambah juga dengan pemanasan.

Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke
labu distilat.

Distilasi Vakum

Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil,
dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau
campuran yang memiliki titik didih di atas 150 C.

Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah
jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak
dapat dikondensasi oleh air.

Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator yangberfungsi


sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.

Azeotrop

Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki titik didih
yang konstan.

Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil distilasi menjadi tidak
maksimal.

Komposisi dari azeotrope tetap konstan dalam pemberian atau penambahan tekanan.

Akan tetapi ketika tekanan total berubah, kedua titik didih dan komposisi dari
azeotrop berubah.

Sebagai akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap, yang komposisinya harus


selalu konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang
dihasilkan dari saling memengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam larutan.

File: Distilasi, | 24 1gustus 2012, dari berbagai pustaka, K1

Handout GIS, khusus TKI-STMI. Distilasi

8 dari 8

Azeotrop dapat didistilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu, misalnya


penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air

.Air dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap Dean-Stark

Air akan tetap tinggal di dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan
memisahkan air lagi.

Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult

Efektifitas Distilasi

Secara teori, hasil distilasi dapat mencapai 100% dengan cara menurunkan tekanan
hingga 1/10 tekanan atmosfer.

Dapat pula dengan menggunakan distilasi azeotrop yang menggunakan penambahan


pelarut organik dan dua distilasi tambahan, dan dengan menggunakan penggunaan
cornmeal yang dapat menyerap air baik dalam bentuk cair atau uap pada kolom
terakhir.

Namun, secara praktek tidak ada distilasi yang mencapai 100%.

File: Distilasi, | 24 1gustus 2012, dari berbagai pustaka, K1

Anda mungkin juga menyukai