Anda di halaman 1dari 8

Bagian Alat Distilasi dan Fungsinya Serta Aplikasi

Distilasi Dalam Dunia Industri

Disusun Oleh
Ricky Martino (213307030060)

Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia Organik


Dosen Pengampu: Edy Fachrial, S.Si., M.SiForum

Program Studi Farmasi Klinis


Fakultas Kedokteran
Universitas Prima Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang
akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spiritus. Hypathia
dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimos dari
Panopolis-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada
sekitar abad ke-3.
Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi
bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas,
dll. Udara didistilasi menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis
dan helium untuk pengisi balon. Distilasi juga telah digunakan sejak lama
untuk pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk
menghasilkan minuman suling.

Jenis-Jenis Destilasi :
1. Destilasi Sederhana (Simple Distillation)

Distilasi sederhana dapat digunakan ketika titik didih dua cairan berbeda secara signifikan satu
sama lain atau salah satu komponen memiliki volatilitas yang berbeda.

2. Destilasi Fraksional

Distilasi fraksional digunakan ketika titik didih komponen campuran berdekatan satu sama lain.

3. Destilasi Uap

Distilasi uap digunakan untuk memisahkan komponen yang peka terhadap panas.

4. Destilasi Vakum

Distilasi vakum digunakan untuk memisahkan komponen yang memiliki titik didih tinggi dan
memiliki senyawa yang tidak stabil, dengan pengertian senyawa ini dapat terdekomposisi sebelum
atau ketika mendekati titik didihnya.
5. Destilasi Azeotrop

Digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua atau lebih komponen
yang sulit di pisahkan karena komponen-komponennya memiliki titik didih yang konstan).

Penggunaan Destilasi :

1. Destilasi Minyak Bumi

Dalam kegunaannya, destilasi merupakan salah satu proses dan metode terpenting yang digunakan
dalam pemisahan dan pembentukan senyawa dalam minyak bumi menjadi bagian-bagian atau
produk-produk untuk penggunaan khusus seperti bahan bakar transportasi, pembangkit listrik,
pemanas, dll.

2. Destilasi Ragam Cairan Lain

Selain minyak bumi, produk komersial lainnya dari cairan yang berhasil tersuling dengan baik
adalah gasolin, distilled water, xylene, alcohol, paraffin, kerosene dan masih banyak lagi.

3. Destilasi Gas

Tidak hanya dikembangkan untuk menyuling cairan, proses penyaringan juga dapat diterapkan
dalam benda gas. Salah satu contohnya adalah destilasi oksigen untuk kebutuhan medis dan helium
atau nitrogen untuk mengisi udara pada balon ataupun ban kendaraan roda empat.

Ada beberapa tahapan proses destilasi adalah sebagai berikut :

1. Evaporasi atau memindahkan pelarut sebagai uap dari cairan


2. Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk memisahkan komponen dengan titik didih
lebih rendah yang lebih mudah menguap komponen lain yang kurang volatil.
3. Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi pelarut yang lebih volatil.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Komponen Distilasi Sederhana

Susunan rangkaian alat distilasi sederhana:


1. wadah air →Tempat menampung air.
2. labu distilasi →Berfungsi untuk wadah atau tempat sebuah campuran zat cair yang akan
didestilasi.
3. Sambungan →Hasil dari penyatuan beberapa bagian atau konstruksi dengan menggunakan
suatu cara tertentu.
4. termometer →Thermometer umumnya dipakai untuk mengukur suhu uap zat cair yang
didestilasi selama proses destilasi berlangsung.
5. kondensor →Berfungsi sebagai aliran uap hasil reaksi serta untuk aliran air keran.
6. aliran masuk air dingin
7. aliran keluar air dingin
8. labu distilat →Labu yang digunakan dalam proses destilasi untuk menampung hasil akhir dari
proses destilasi atau untuk menampung destilat yang dihasilkan.
9. lubang udara →Lubang di atas pintu atau tingkap untuk keluar masuknya udara.
10. tempat keluarnya distilat
11. penangas →Sebuah alat laboratorium yang terbuat dari suatu kontainer yang mampu
memanaskan air dengan suhu konstan dan merata.
12. air penangas →Wadah yang berisi air yang bisa mempertahkan suhu air pada kondisi tertentu
selama selang waktu yang ditentukan.
13. larutan zat →Campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.
14. wadah labu distilat
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap lebih dulu.
Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini
didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada
titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.

2.2 Distilasi Skala Industri

Umumnya proses distilasi dalam skala industri dilakukan dalam menara, oleh karena itu unit
proses dari distilasi ini sering disebut sebagai menara distilasi (MD).[4] Menara distilasi biasanya
berukuran 2-5 meter dalam diameter dan tinggi berkisar antara 6-15 meter. Masukan dari menara
distilasi biasanya berupa cair jenuh, yaitu cairan yang dengan berkurang tekanan sedikit saja sudah
akan terbentuk uap dan memiliki dua arus keluaran, arus yang di atas adalah arus yang
lebih volatil (mudah menguap) dan arus bawah yang terdiri dari komponen berat.
Menara distilasi terbagi dalam 2 jenis kategori besar:[4]
1. Menara Distilasi tipe Stagewise, menara ini terdiri dari banyak piringan yang
memungkinkan kesetimbangan terbagi-bagi dalam setiap piringannya, dan
2. Menara Distilasi tipe Continous, yang terdiri dari pengemasan dan kesetimbangan cair-
gasnya terjadi di sepanjang kolom menara.

2.3 Aplikasi Distilasi Dalam Dunia Industri

1. Destilasi digunakan dalam pengolahan minyak bumi menjadi berbagai produk minyak
bumi seperti bensin, solar, diesel dan sebagainya.
2. Proses pengolahan tebu menjadi gula juga memanfaatkan destilasi untukmenguapkan
molekul air.
3. Destilasi juga dimanfaatkan dalam produksi garam dari air garam.
4. pemisahan campuran air bensin menjadi bensin murni.
5. pemurnian larutan alcohol.
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan

• Secara lebih sederhana, destilasi dapat dipahami sebagai proses mengubah benda cair
menuju benda gas, lalu mengubahnya lagi dalam benda cair untuk mengubah senyawa
kimia yang ada pada benda cair fase pertama. Destilasi digunakan untuk mendapatkan
kualitas cairan tertentu yang tidak terbentuk dalam proses alami cairan tersebut. Sehingga
cairan tersebut harus didekomposisi dan dikondensasi untuk menghasilkan cairan yang
sesuai dengan kebutuhan manusia.

• Setiap ragam benda cair atau gas memiliki spesifikasi tertentu untuk dapat diuraikan. Tidak
semua benda cair dan gas bisa disuling secara langsung.

• Untuk men-destilasi sebuah kita harus memahami terlebih dahulu karakteristik cairan atau
gas tersebut. Jika tidak, maka proses distilasi akan gagal dan bisa mengakibatkan
kecelakaan pada kasus tertentu. Sebuah aktivitas yang turun-temurun dari nenek moyang
manusia, tetap berkembang dan mampu memberikan kemudahan bagi manusia saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dosenpendidikan.co.id/distilasi-adalah/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Distilasi

https://solarindustri.com/blog/pengertian-destilasi/

Anda mungkin juga menyukai