Kamis, 21 November 2013 di kota Bogor telah dibuat perjanjian Rujuk dari
dan antara
Nama : Mujiono
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat sekarang : Jl. Contoh Surat Perjanjian No. 214, Cibinong Bogor
No KTP : 00321541274
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi, yang untuk
selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.
Nama : Sarminah
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat sekarang : Jl. Surat Kuasa No. 339, Cibinong Bogor
No KTP : 00617839127
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi, yang untuk
selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Kedua belah pihak, berdasarkan itikad baik, sepakat untuk mengikatkan
diri dalam sebuah Surat Perjanjian Rujuk perkawinan resmi dan untuk
itu bersepakat untuk mengikatkan diri dan tunduk pada perjanjian ini:
Pasal 1
Prinsip Dasar
Kedua belah pihak adalah saling sama hak, saling sama martabat, dan
saling sama kedudukan di depan hukum.
Pasal 2
Asas
Perjanjian berasaskan pada prinsip keadilan, kesetaraan, kesamaan
kedudukan, hukum, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Pasal 3
Perkawinan Monogami
Kedua belah pihak sepakat bahwa pada prinsipnya perkawinan ini hanya
tunduk pada perkawinan monogami.
Pasal 4
keadaan khusus
(1) Dalam Keadaan khusus, kedua belah pihak sepakat untuk mengabaikan
prinsip monogami.
(2) Kuasa hukum yang ditunjuk oleh perjanjian ini adalah Frid Hutagalung,
SH
Pasal 5
Pengabaian
Pengabaian prinsip monogami ini, selain harus memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, harus berdasarkan pada
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan disertai dengan
putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
Pasal 6
Harta Kekayaan Dan Pengelolaan Kekayaan
(1) Harta kekayaan Pihak Pertama saat ini meliputi :
Rumah di Jl. Contoh Surat Resmi No. 99, Cibinong Bogor seluas 50 m2 .
Mobil Livanza warna hitam keluaran tahun 2005
Tabungan di bank CBA sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
(2) Pengelolaan harta kekayaan Pihak Pertama merupakan hak dari Pihak
Pertama.
(3) Pihak Pertama berhak untuk melakukan tindakan hukum yang patut
terhadap harta kekayaan sebagaimana disebutkan dalam ayat (1).
(4) Tindakan hukum tersebut termasuk namun tidak terbatas pada
menjual, menggadaikan, dan menjaminkan kepada pihak ketiga.
Pasal 7
(1) Harta Kekayaan yang diperoleh oleh kedua belah pihak selama
berlangsungnya perkawinan adalah harta milik bersama.
(2) Pengelolaan harta kekayaan bersama tersebut dijalankan secara
bersama-sama.
(3) Salah satu pihak tidak dibenarkan untuk melakukan tindakan hukum
tanpa ijin terhadap harta bersama termasuk namun tidak terbatas pada
menjual, membeli, menggadaikan, dan menjaminkan harta bersama
kepada pihak ketiga.
Pasal 8
Perlindungan Anak Dan Kekerasan Terhadap Rumah Tangga
(1) Kedua belah pihak sepakat untuk tidak melakukan tindak pidana
kekerasan terhadap rumah tangga sebagai telah diatur dalam UU RI No
23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
(2) Kedua belah pihak sepakat segala bentuk kekerasan terhadap rumah
tangga harus ditiadakan baik terhadap anggota keluarga inti maupun
terhadap orang orang yang bekerja dalam rumah yang merupakan
tempat kediaman dan/atau tinggal dari kedua belah pihak.
Pasal 9
Perhatian Pada Anak
(1) Kedua belah pihak sepakat untuk memberikan perhatian yang baik
terhadap tumbuh kembang anak.
(2) Kedua belah pihak sepakat untuk memberikan waktu yang seimbang
terhadap anak.
(3) Kedua belah pihak sepakat untuk menerapkan prinsip-prinsip umum
sebagaimana diatur dalam Konvensi Hak Anak dan UU RI No 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak.
Pasal 10
Perubahan Perjanjian
Nomor:265
Pada hari ini, 21 November 2013
Menghadap kepada saya, Frid Hutagalung, Sarjana Hukum,
Notaris di Jl. Surat Kuasa No. 339, Cibinong Bogor, dengan dihadiri oleh
para saksi yang
dikenal oleh saya, Notaris dan akan disebutkan pada akhirakta ini:
1. Nama : Mujiono
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Contoh Surat Perjanjian No. 214, Cibinong Bogor
No KTP : 00321541274
selanjutnya disebut Pihak Pertama
2. Nama : Sarminah
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Contoh Surat Resmi No. 99, Cibinong Bogor
No KTP : 00723894783
- selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris.
Para penghadap Mujiono dan Sarminah
menerangkan kepada saya, Notaris :
Bahwa antara para pihak telah terdapat kesepakatan untuk
melangsungkan perkawinan dan untuk itu para pihak telah
setuju dan mufakat untuk membuat perjanjian kawin dengan
memakai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: Pasal 1
- PISAH HARTA
Antara suami isteri tidak akan ada persekutuan harta benda
dengan nama atau sebutan apapun juga, baik persekutuan
harta benda menurut hukum atau persekutuan untung dan rugi
maupun persekutuan hasil dan pendapatan.
Pasal 2 - HARTA
Semua harta benda yang bersifat apapun yang dibawa oleh
1. Biaya-biaya untuk keperluan rumah tangga, untuk mendidik dan memelihara anak-anak yang dilahirkan dariperkawinan mereka dipikul oleh pihak pertama.
2. Pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan tersebut diatas
yang dilakukan oleh pihak kedua, dianggap telah dilakukan dengan persetujuan dari pihak pertama.
3. Hutang-hutang maupun tagihan-tagihan dari pihak lain
yang timbul dari biaya-biaya tersebut di atas, harus
ditanggung dan wajib dibayar oleh pihak pertama, dan
pihak kedua tidak dapat ditagih atau digugat mengenai hal tersebut.
Pasal 6 BERAKHIR/PERHITUNGAN MENURUT HUKUM 1. Pakaian-pakaian dan perhiasan-perhiasan yang ada pada
para pihak, pada saat berakhirnya perkawinan atau padawaktu diadakan perhitungan menurut hukum, dianggap sebagai milik pihak yang memakainya atau dianggap
dimiliki oleh yang biasa memakai barang-barang
tersebut, sehingga terhadap barang-barang tersebut tidak akan diadakan perhitungan. 2. Segala macam barang-barang untuk keperluan rumah tangga
termasuk pula perabot-perabot makan, minum, tidur yangada di dalam rumah kedua belah pihak pada saat
berakhirnya perkawinan atau pada saat diadakan
perhitungan menurut hukum, dianggap miliknya Pihak Kedua, sehingga terhadap barang-barang tersebut, tidakakan diadakan perhitungan. - Pasal 7
LAIN-LAIN
Bahwa selain dari pada pakaian dan barang-barang
perhiasan, mereka masing-masing (yang menurut keterangan
para pihak tidak perlu diuraikan lebih lanjut dalam akta
ini), tidak membawa sesuatu apapun dalam perkawinan yang
harus ditulis dalam akta ini. -
- Pasal 8
- DOMISILI
Untuk akta ini dan segala akibatnya serta pelaksanaannya,memilih tempat tinggal yang umum dan tetap di kantor
Panitera Pengadilan Negeri Cibinong di Bogor
DEMIKIANLAH AKTA INI
Dibuat dan diselesaikan di Cibinong, Kamis, 21 November 2013 seperti
tersebut pada awal akta ini,
dengan dihadiri oleh :
1. Ferdinand Sinaga, SH2. Valentino Simbolon, SHKeduanya karyawan kantor Notaris, dan bertempat tinggal di
Jl. Surat Kuasa No. 102, Cibinong Bogor dan Jl. Contoh Surat Perjanjian No.
25, Cibinong Bogor sebagai para saksi.
Setelah akta ini selesai dibacakan oleh saya, Notaris,
kepada para penghadap dan para saksi, maka segera para
penghadap, para saksi dan saya, Notaris, menandatangani
akta ini.
Dibuat dengan. Contoh Surat Perjanjian Pra Nikah di Notaris
Demikianlah 2 Contoh Surat Perjanjian Pra Nikah, Dan Rujuk. Untuk
mendapatkan contoh lain bentuk surat perjanjian yang sesuai dengan
kebutuhan Anda, silahkan lihat kumpulan contoh surat perjanjian kami
yang lain dalam kategori Surat Perjanjian. Silahkan kunjungi kumpulan
artikel surat perjanjian kami sebelumnya yaitu 2 Contoh Surat
Perjanjian Jual Beli.
Pada hari ini, Rabu, tanggal satu bulan dua tahun dua ribu sebelas (01-02-2012), di kota
Surabaya, telah dibuat perjanjian perkawinan oleh dan antara:
1.
Nama
Jabatan
Alamat
No KTP
:
:
:
:
...............
...............
...............
...............
2.
Bertindak untuk dan atas nama ....... dan beralamat di ...., slanjutnya disebut sebagai
Pihak Pertama.
3.
Nama
Jabatan
Alamat
No KTP
:
:
:
:
...............
...............
...............
...............
4.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai
Pihak Kedua.
Kedua belah pihak, berdasarkan itikad baik, sepakat untuk mengikatkan diri dalam sebuah
perkawinan resmi dan untuk itu bersepakat mengikatkan diri dan tunduk pada perjanjian ini
yang disepakati dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
1. Kedua belah pihak memiliki hak, martabat dan kedudukan yang sama di depan hukum.
3. Kedua belah pihak sepakat bahwa pada prinsipnya perkawinan ini hanya tunduk pada
perkawinan monogami.
Pasal 2
1. Dalam keadaan khusus, kedua belah pihak sepakat untuk mengabaikan prinsip
monogami.
3. Rumah sakit yang ditunjuk oleh perjanjian ini adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak Pandeyan.
Pasal 3
Pengabaian prinsip monogami ini, selain harus memenuhi ketentuan terkait yang diatur
dalam perjanjian ini, harus berdasar pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan
disertai dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
Pasal 4
1. Harta kekayaan Pihak Pertama saat ini meliputi: xxx (sebutkan satu persatu).
Pasal 5
1. Harta kekayaan Pihak Kedua saat ini meliputi: xxx (sebutkan satu persatu).
3. Pihak Kedua berhak untuk melakukan tindakan hukum terhadap harta kekayaan
sebagaimana disebutkan ayat 1.
Pasal 6
1. Harta kekayaan yang diperoleh oleh kedua belah pihak selama berlangsungnya
perkawinan adalah milik bersama.
2. Salah satu pihak tidak dibenarkan untuk melakukan tindakan hukum tanpa izin terhadap
harta bersama termasuk menjual, membeli, menggadaikan, dan menjaminkan harta
Pasal 7
Kedua belah pihak sepakat untuk tidak melakukan tindak pidana kekerasan terhadap rumah
tangga sebagaimana telah diatur dalam UU RI No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Pasal 8
1. Kedua belah pihak sepakat untuk memberikan perhatian yang baik terhadap tumbuh
kembang anak.
2. Kedua belah pihak sepakat untuk memberikan waktu yang seimbang terhadap anak
3. Kedua belah pihak sepakat untuk menerapkan prinsip-prinsip umum sebagaimana diatur
dalam ketentuan-ketentuan yang berlaku di Indonesia.
Pasal 9
Perubahan perjanjian hanya dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak dan
apabila mendapatkan pengesahan dari Pengadilan Negeri Surabaya Barat.
Pasal 10
Perubahan perjanjian hanya dimungkinkan terhadap ketentuan yang belum diatur dalam
Pasal 11
1. Jika muncul perselisihan tentang isi dan penafsiran dan perjanjian ini, kedua belah pihak
sepakat untuk menyelesaikannya secara damai.
2. Jika penyelesaian seperti yang dimaksud dalam ayat (1) tersebut gagal, maka kedua
belah pihak sepakat untuk
menunjuk satu atau lebih mediator.
3. Mediator berjumlah ganjil yang jumlahnya sekurang-kurangnya satu dan sebanyakbanyaknya lima.
Pasal 13
Pihak I
Pihak II
..................
..
....................
.