Anda di halaman 1dari 4

Judul

Psychological Well-Being Revisited:


Advances in the Science and Practice of

Jurnal
Volume & halaman
DOI
Tahun
Penulis
Reviewer

Eudaimonia
Psychotherapy and Psychosomatics
83,10-28
10.1159/000353263
2013
Carol D.Ryff
Maisarah
Rahmah Syahira
Durratul Islami

Tanggal

Yoselin Aulia
22 oktober 2016

Dalam jurnal ini, Metode penelitian yang dilakukan Ryff (dalam Ryff, 1989), pada 321
laki-laki dan perempuan yang terdiri dari dewasa muda, paruh baya dan dewasa akhir melakukan
penilaian untuk diri mereka sendiri dengan menggunakan pengukuran-pengukuran dan juga
menggunakan 6 alat ukur yg ada dari penelitian sebelumnya (yaitu, alat ukur effect balance selfesteem, internal control, dan morale). Hasil penelitian menunjukkan tentang pendekatan
eudaimonic memberikan perlindungan di bawah kondisi tantangan serta melalui efek mekanisme
yang terjadi secara beragam.
Psychological well-being diukur dengan menggunakan skala dari Ryffs psychological
well-being scale revisited (Ryff, 2013) yang terdiri dari 6 dimensi dengan 42 butir pernyataan,
dengan tingkat koefisien reliabilitas 0,830. Terdiri dari kelompok pernyataan favorable dengan
pilihan jawaban dari penilaian skor, yaitu: sangat tidak setuju diberi nilai 1, cukup tidak setuju
diberi nilai 2, sedikit tidak setuju diberi nilai 3, sedikit setuju diberi nilai 4, cukup setuju diberi
nilai 5, dan sangat setuju diberi nilai 6. Pernyataan unfavorable dengan pilihan jawaban dan
penilaian skor, yaitu : sangat tidak setuju diberi nilai 6, cukup tidak setuju diberi nilai 5, sedikit
tidak setuju diberi nilai 4, sedikit tidak setuju diberi nilai 4. Sedikit setuju diberi nilai 3, cukup
setuju diberi nilai 2, dan sangat setuju diberi nilai 1. Perolehan skor yang semakin tinggi pada
skala ini menunjukkan psychological well-being semakin tinggi. sebaliknya, perolehan skor yang
semakin rendah menunjukkan psychological well-being semakin rendah.
Psychological Well-being scale revisited Ryff (2013) memiliki nilai reliabilitas 0,83. Ryff
(dalam Ryff, 1989) menjelaskan proses validasi Ryffs psychological well-being scale pernah

dengan melihat uji validitas konstrak. Lebih lanjut Ryff (dalam Ryff, 1989) menjelaskan bahwa
proses validasi skala psychological well-being dilakukan dengan mengukur hubungan
psychological well-being dengan fungsi positif seperti (life satisfaction, affect balance, selfesteem, internal control, dan morale). Selanjutnya, Ryff juga melakukan uji validasi dengan
mengukur hubungan antara skala psychological well-being baru, seperti hubungan psychological
well-being dengan kepribadian, [sambung besok] dengan skala psychological well-being lama.
Pada penelitian lainnya, skala psychological well-being pernah diadaptasi oleh penelitian
sebelumnya untuk kondisi di Indonesia oleh Talamati (2012) dengan melakukan uji reliabilitas
pada alat ukur psychological well-being yang dilakukan dengan metode coefficient alpha pada
260 subjek dengan hasil koefisien alpha sebesar .704. Dari hasil pengukuran, dapat dikatakan
bahwa alat ukur psychological well-being dinyatakan reliabel. Pengujian validitas pada alat ukur
dalam penelitian ini, menggunakan internal consistency, didapatkan nilai validitas lebih besar
dari 0,2. Sehingga, dari hasil pengukuran, dapat dikatakan bahwa alat ukur psychological wellbeing dinyatakan valid.
Setiawan (2014) pada penelitiannya menggunakan alat ukur psychological well-being
yang telah diadaptasi, dengan hasil koefisien validitas skala psychological well-being memiliki
rentang antara 0,248 sampai 0,792, item-item tersebut dikatakan valid karena tingkat
signifikansinya lebih kecil dari = 0,05 atau = 0,01. Sementara item yang tidak valid
dinyatakan tidak valid karena tingkat signifikansinya lebih besar dari = 0,05 atau = 0,01. Uji
reliabilitas skala psychological well-being diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,950, sehingga
instrumen tersebut dinyatakan memiliki reliabilitas dengan taraf baik.
Tavakolizadeh,dkk (2012) pada penelitiannya menggunakan Ryff Scale of Psychological
Well-Being (RSPWB). Koefisien reliabilitas menggunakan Koefisien Cronbach Alpha untuk
kesejahteraan psikologis kuesioner adalah 0,81. Skala ini telah diadaptasi ke bahasa Iran. Konten
dan validitas konstruk kuesioner ini telah dikonfirmasi dalam banyak studi. Mikaeli (dalam
Tavakolizadeh, 2012) juga menggunakan analisis faktor sekunder untuk menentukan validitas
kuesioner dan dilaporkan untuk disebutkan komponen koefisien bergerak dari 0,67-0,80.
DAFTAR PUSTAKA
Ryff, C.D. (1989). Happines is everything, ot is it? Exploration on the meaning of psychological
well-being. Journal of Personality and Social Psychologi, 57,1069-1081.

Ryff, C.D. (2013). Psychological well-being revisited: advances in the science and practice of
eudaimonia. Psychotherpsychosom, 83,10-28.doi:10.1159/000353263.
Tamati, B,P. (2012). Hubungan Antara Trait Kepribadian Neuroticism dan Psychological wellbeing Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Universitas Indonesia. Skripsi. Sarjana:
Universitas Indonesia, Jakarta.
Setiawan. (2014). Psychological well-being pada guru honorer sekolah dasar di kecamatan
wonotunggal kabupaten batang. Educational Psychology Journal, 3 (1).
Tavakolizadeh. (2012). The role of Self regulated learning strategies in psychological well being
condition of students. Social and Behavioral Sciences Journal. 69, 807 815.doi:
10.1016.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai