Anda di halaman 1dari 17

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/313599062

Adaptasi Bahasa dan Budaya Skala Psychological Well-Being

Conference Paper · May 2014

CITATIONS READS

4 20,371

1 author:

Neila Ramdhani
Universitas Gadjah Mada
39 PUBLICATIONS 178 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Indonesian Digital Natives View project

Video games Stimulate Cognitive Abilities of Children View project

All content following this page was uploaded by Neila Ramdhani on 11 February 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

ADAPTASI BAHASA DAN BUDAYA SKALA PSYCHOLOGICAL WELL-BEING

dan
Universitas Gadjah Mada, Indonesia
Email : dita.rachmayani@mail.ugm.ac.id

Abstrak. Psychological Well-Being (PWB) merupakan sebuah konsep psikologis yang


dikemukakan oleh Ryff & Keyes (1995) yang menggambarkan keberfungsian individu
untuk mandiri, menyadari potensi diri, dapat menguasai lingkungannya, dapat menerima
diri, memiliki tujuan hidup, serta dapat berhubungan positif dengan orang lain. selama
beberapa tahun terakhir, penelitian psikologi menggunakan PWB sebagai variabel
penelitian semakin meningkat. PWB dapat digunakan untuk memprediksi spritualitas,
kebahagiaan dan kesehatan. Hal ini menunjukkan perlu adanya suatu skala PWB yang
sesuai dengan bahasa dan budaya di Indonesia. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan
untuk mengadaptasi skala PWB ke dalam bahasa Indonesia dan melihat validitas dan
reliabilitas skala PWB versi Bahasa Indonesia. Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap
pertama merupakan serangkaian proses penterjemahan skala PWB yang dibuat oleh Carol
Ryff (1995). Hal ini dilakukan berdasarkan proses adaptasi skala yang mengacu pada
Translation and Cultural Adaptation (Wild, et al., 2005). Setelah mendapatkan hasil tahap
pertama yaitu skala PWB versi bahasa Indonesia, maka tahap kedua yaitu melakukan uji
coba skala PWB versi bahasa Indonesia kepada 140 mahasiswa. Hasil tahap kedua
menunjukkan bahwa terdapat 48 aitem yang memiliki korelasi aitem dengan totalnya
tinggi, berkisar antara 0,304 hingga 0,580. Sedangkan reliabilitas skala sebesar 0,912. Hasil
penelitian ini memberikan gambaran bahwa aitem-aitem yang mempunyai nilai korelasi
aitem dengan totalnya yang rendah menunjukkan penterjemahan skala PWB harus
dikoreksi pada penelitian berikutnya.

Kata Kunci : Skala, Adaptasi, Psychological, Well-Being

A. Pendahuluan (Snyder & Lopez, 2007). Ryff


Sejak Martin E. Seligman pada mendefinisikan Psychological Well-Being
tahun 1998 mengenalkan sebuah disiplin melalui enam dimensi, yaitu penerimaan
baru yaitu mengenai psikologi positif, diri, kemandirian, pertumbuhan pribadi,
banyak pengembangan penelitian yang penguasaan lingkungan, hubungan positif
mulai fokus pada topik tersebut (Compton dengan orang lain, dan tujuan hidup
& Hoffman, 2013). Para peneliti maupun (Snyder & Lopez, 2007).
psikolog mulai melihat bahwa pentingnya Psychological Well-Being sendiri
penelitian mengenai kekuatan individu terbentuk berdasarkan pandangan
dan lingkungan sekitarnya untuk eudaemonia yang dikemukakan oleh
membuat kehidupan menjadi lebih baik. Aristoteles mengenai kebahagiaan
Setiap individu dapat merasakan dan manusia (Ryff & Singer, 2006).
menciptakan emosi positif, dapat Kebahagiaan manusia tidak hanya dilihat
menghindari emosi negatif, mampu berdasarkan adanya emosi positif dan
bertahan dan menjadi kuat dalam situasi kepuasan hidup, tetapi lebih kepada
yang sulit, dapat merasakan empati, bagaimana manusia dapat berfungsi
maupun mempunyai keinginan untuk penuh di dalam kehidupannya (Ryan,
memiliki hubungan sosial yang baik Huta, & Deci, 2006). Oleh sebab itu,
dengan orang lain. Hal inilah yang individu yang memiliki psychological
menjadi dasar terbentuknya psikologi well-being yang tinggi digambarkan
positif (Compton & Hoffman, 2013). sebagai individu yang dapat mandiri,
Psychological Well-Being (PWB) menyadari potensi diri, dapat menguasai
merupakan salah satu teori di dalam lingkungannya, dapat menerima diri,
psikologi positif yang pertama kali memiliki tujuan hidup, serta dapat
diperkenalkan oleh Ryff pada tahun 1989 berhubungan positif dengan orang lain.

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


253
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

Beberapa penelitian mengenai Di beberapa negara mulai


psychological well-being terus berusaha meneliti skala Psychological
berkembang, diantaranya Well-Being yang dibuat oleh Ryff &
menghubungkan dengan karir dan Keyes (1995) yang kemudian disesuaikan
pekerjaan (Strauser, Lustig, & Ciftci, oleh bahasa dan budaya negaranya
2008), kesehatan fisik maupun psikologis sendiri. Diantaranya adalah negara
(Nath & Pradhan, 2012), Depresi dan Pakistan dan India. Ansari (2010) meneliti
kecemasan (Wood & Joseph, 2010; mengenai validasi skala Psychological
Bergersen, Froslie, Sunnerhagen, & Well-Being di Pakistan, yang sebelumnya
Schanke, 2010), resiliensi dan optimisme diterjemahkan ke dalam bahasa urdu oleh
(Souri & Hasanirad, 2011). Di Indonesia, dua ahli bahasa. Adapun skala
psychological well-being dihubungkan Psychological Well-Being yang
dengan kebermaknaan hidup (Perwitasari, digunakan sejumlah 54 pernyataan.
2012), komitmen pekerjaan (Annisa & Penelitian ini melibatkan 261 subjek
Zulkarnain, 2013), dan saat individu penelitian, dan mendapatkan hasil nilai
menghadapi sakit (Wahyuningsih & reliabilitas sebesar 0,855. Pada tahun
Surjaningrum, 2013). Tentunya 2013, penelitian dengan tema yang sama
penelitian-penelitian lain mengenai juga dilakukan di India, dengan
psychological well-being sangat penting melibatkan 270 subjek penelitian.
dan berpengaruh positif bagi kehidupan Sebelum dilakukan penelitian, skala
manusia. Psychological Well-Being diterjemahkan
Sayangnya, perkembangan terlebih dahulu dalam bahasa Hindi.
penelitian di Indonesia mengenai Hasilnya, berdasarkan 85 pernyataan (84
psychological well-being tidak diiringi pernyataan dari versi asli skala PWB, dan
dengan alat ukur yang tepat dan sesuai 1 pernyataan yang ditambahkan oleh
dengan bahasa dan budaya. Kebanyakan peneliti), hanya 26 pernyataan yang
penelitian-penelitian saat ini masih signifikan. Hal ini kemungkinan
menggunakan skala yang diterjemahkan disebabkan adanya perbedaan budaya
langsung sesuai versi psychological well- antara Amerika Serikat dengan India.
being asli yang dibuat oleh Ryff & Keyes Selain itu, nilai reliabilitasnya sebesar
(1995). Hal ini tentu dapat mempengaruhi 0,70 (Malla, 2013).
hasil penelitian, sebab alat ukur yang Berdasarkan hasil-hasil penelitian
dibuat oleh negara lain belum tentu dapat diatas, menunjukkan bahwa pentingnya
memiliki makna yang sama ketika sebuah alat ukur untuk dikaji kembali
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. sesuai dengan bahasa dan budaya suatu
Skala psychological well-being negara yang akan menggunakan alat ukur
yang dibuat oleh Ryff & Keyes (1995) tersebut. Hal ini akan dapat membantu
memiliki 3 versi, yaitu versi panjang, hasil penelitian yang lebih akurat. Oleh
versi medium dan versi pendek. Versi karena itu, penelitian ini akan berfokus
panjang terdiri dari 84 aitem dengan mengenai adaptasi bahasa dan budaya
masing-masing dimensi 14 aitem. Versi skala Psychological Well-Being dengan
ini digunakan oleh Ryff di Institute on tujuan mendapatkan satu skala
Aging di University of Wisconsin– Psychological Well-Being yang relatif
Madison. Versi medium yang terdiri dari baku sehingga dapat digunakan untuk
54 aitem dengan masing-masing dimensi tujuan penelitian di Indonesia. Selain itu,
terdiri dari 9 aitem, yang biasanya penelitian ini juga akan melihat validitas
digunakan oleh Wisconsin Longitudinal dan reliabilitas skala psychological well-
Study. Versi pendek biasanya digunakan being versi Indonesia.
untuk survei skala nasional dan
internasional, yang terdiri dari 18 aitem B. Kajian Pustaka
dengan masing-masing dimensi 3 aitem 1. Psychological Well-Being
(Seifert, 2005).

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


254
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

Psychological well-being a. Penerimaan diri


merupakan sebuah konsep psikologi Terbentuknya dimensi
yang lahir berdasarkan tulisan ini berdasarkan teori aktualisasi
Aristoteles yaitu Nichomachean diri oleh Maslow, keberfungsian
Ethics, yang didalamnya Aristoteles optimal oleh Rogers, dan
mengungkapkan bahwa hal yang kematangan oleh Allport.
paling tinggi dari semua pencapaian Individu dapat mencapai
yang terbaik oleh manusia adalah aktualisasi diri, bersungsi secara
“eudaemonia” (Ryff & Singer, optimal dan matang ketika ia
2006). Eudaemonia merupakan salah mampu menerima diri baik
satu pendekatan yang fokus pada kelebihan maupun
keberfungsian penuh dari diri kekurangannya. Oleh Ryff,
individu untuk bertumbuh dan berarti penerimaan diri didefinisikan
di dalam mewujudkan tujuan yang sebagai sikap atau pandangan
dapat dicapai oleh diri sendiri, positif terhadap diri sendiri
sehingga individu dapat merasa mencakup kesadaran akan
damai, dan dapat mengapresiasi keterbatasan pribadinya.
kehidupannya (Ryan & Deci, dalam Individu yang memiliki
Mitchell, Vella-Brodrick, & Klein, penerimaan diri yang baik akan
2010; Compton & Hoffman, 2013). memandang dirinya secara
Berdasarkan pendekatan positif, mengembangkan potensi
tersebut, Ryff pada tahun 1989 yang ada pada dirinya sehingga
berusaha membuat sebuah teori yang mampu merasakan kepuasaan
dapat menggambarkan eudaemonia, dalam hidupnya, serta tidak larut
dengan melibatkan ahli filsafat dan dalam masa lalunya. Sebaliknya,
psikologi (perkembangan, klinis, individu yang memiliki tingkat
humanistik) untuk menggambarkan penerimaan diri yang rendah
makna dari fungsi positif manusia, akan memandang dirinya secara
sehingga terbentuklah teori negatif sehingga sering
Psychological Well-Being yang kita merasakan kekecewaan dan
gunakan hingga saat ini (Ryff & tidak dapat mencapai kepuasaan
Singer, 2006). hidup.
Ryff menggambarkan b. Hubungan yang positif dengan
psychological well-being melalui orang lain
enam dimensi keberfungsian yang Terbentuknya dimensi
meliputi : penerimaan diri, ini berdasarkan teori aktualisasi
pertumbuhan pribadi, tujuan hidup, diri oleh Maslow, kesehatan
penguasaan lingkungan, kemandirian mental oleh Jahoda, kematangan
dan hubungan positif dengan orang oleh Allport dan teori tahapan
lain. Enam dimensi tersebut perkembangan oleh Erikson.
terbentuk berdasarkan beberapa teori Individu dapat mencapai
yang mendasari, terutama aktualisasi diri ketika ia mampu
penggambaran well-being sebagai menjalin hubungan dengan
pertumbuhan dan kebermaknaan orang lain sehingga dapat
manusia, yang dipengaruhi oleh merasakan kedekatan, kasih
lingkungan dan orang lain sayang, persahabatan, dan hal
disekitarnya, juga mengenai realisasi ini memberikan efek positif bagi
diri individu (Ryff & Singer, 2006). kesehatan mental manusia. Ryff
Berikut ini pemaparan dari enam mendifinisikan dimensi
dimensi psychological well-being hubungan yang positif dengan
dan teori yang mendasarinya orang lain yaitu hubungan yang
berdasarkan Ryff & Singer (2006). terjalin di atas kepercayaan,

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


255
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

adanya kehangatan, dan saling oleh Jahoda, dan kematangan


memahami. Individu yang oleh Allport. Individu mencari
mampu menjalin dan menjaga makna dan tujuan kehidupannya
hubungan yang hangat dengan sendiri sehingga dapat mencapai
orang lain merupakan individu kesehatan mental dan juga
yang matang. Sedangkan proses perkembangan yang
individu yang rendah pada matang. Ryff mendefinisikan
dimensi ini hanya memiliki tujuan hidup yaitu arah hidup
sedikit hubungan kedekatan yang dapat memberikan makna
dengan orang lain, sulit menjalin bagi diri individu. Individu yang
kehangatan, terbuka dan peduli memiliki tujuan hidup yang
terhadap orang lain, individu jelas akan mampu
akan terisolasi dan merasa merealisasikan apa yang
frustasi pada hubungan diinginkannya sehingga dapat
interpersonal. membawa dirinya ke kehidupan
c. Pertumbuhan pribadi yang lebih baik. Sebaliknya,
Terbentuknya dimensi individu yang kurang memiliki
ini berdasarkan teori aktualisasi arah hidup yang jelas akan
diri oleh Maslow, konsep positif mengalami kesulitan dalam
dari kesehatan mental oleh merealisasikan cita-citanya,
Jahoda, dan Rogers mengenai cenderung berada pada masa
fungsi optimal. Individu dapat lalu, dengan kata lain tidak
mencapai aktualisasi diri dan mampu menghadapi perubahan.
berfungsi positif dalam e. Penguasaan lingkungan
dinamika perkembangan Terbentuknya dimensi
kehidupannya dengan secara ini berdasarkan teori kesehatan
berkelanjutan mengembangkan mental oleh Jahoda, kematangan
potensi-potensi yang ada di oleh Allport dan teori
dalam dirinya. Oleh Ryff, perkembangan. Kunci dari
pertumbuhan pribadi kesehatan mental individu
didefinisikan sebagai adalah kemampuannya untuk
kemampuan individu untuk memilih atau membuat
terus mengembangkan potensi lingkungan yang sesuai dengan
diri sehingga dapat menjadi kondisi individu, dan hal ini
individu yang berfungsi merupakan sebuah proses
sepenuhnya. Individu yang mencapai kematangan untuk
mampu berfungsi secara baik dapat mengontrol
adalah individu yang mampu lingkungannya. Oleh Ryff,
berkembang dan meningkatkan penguasaan lingkungan
potensi diri dengan menyadari didefinisikan sebagai
pengalaman dan peristiwa yang kemampuan individu dalam
terjadi di sekitarnya. Sebaliknya, menciptakan peluang untuk
individu yang kurang berfungsi merealisasikan potensi yang ada
secara baik akan mengalami pada dirinya dan memenuhi
kesulitan dalam kebutuhannya. Individu yang
mengembangkan diri sehingga baik adalah individu yang
cenderung tidak mengalami mampu menggunakan peluang
peningkatan dan bersikap statis. dan menciptakan kesempatan
d. Tujuan hidup untuk mengembangkan dirinya.
Terbentuknya dimensi Sebaliknya, individu yang
ini berdasarkan teori logoterapi kurang dapat menguasai
oleh Frankl, kesehatan mental lingkungannya akan kehilangan

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


256
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

kesempatan yang ada sehingga b) Penerjemahan kembali.


potensi dalam dirinya tidak Merupakan proses penerjemahan
dapat berkembang. skala asli ke dalam bahasa yang
f. Kemandirian akan digunakan pada target
Terbentuknya dimensi penelitian. Pada penelitian ini
ini berdasarkan teori aktualisasi skala akan diterjemahkan ke
diri oleh Maslow, fungsi optimal dalam Bahasa Indonesia.
oleh Rogers, dan teori c) Rekonsiliasi. Merupakan proses
perkembangan. Individu yang membandingkan dan
mandiri adalah dapat menggabungkan hasil terjemahan
mengevaluasi kemampuannya skala menjadi satu skala
sendiri sehingga dapat berusaha terjemahan berbahasa Indonesia.
secara optimal.oleh Ryff, d) Penerjemahan ulang.
kemandirian didefinisikan Merupakan proses
sebagai kemampuan individu menterjemahkan skala terjemahan
dalam mengatur dirinya, berbahasa Indonesia ke dalam
memiliki kebebasan, dan bahasa yang digunakan pada skala
bersikap mandiri. Individu yang asli, yaitu ke dalam bahasa
memiliki tingkat kemandirian Inggris.
yang baik akan mampu e) Pemeriksaan hasil terjemahan
mengatur sikap dan berpikir ulang. Merupakan proses
kritis apa yang terbaik bagi membandingkan dan memeriksa
dirinya dan bagaimana ia harus skala hasil terjemahan versi
bertindak. Sebaliknya, individu bahasa Inggris dengan skala versi
yang memiliki tingkat asli, melihat apabila ada
kemandirian yang rendah akan perbedaan makna skala versi asli
menampilkan sikap kurang dengan skala berbahasa
mandiri, cenderung bergantung Indonesia, yang kemudian
pada orang lain sehingga tidak merevisi kembali jika terjadi
mampu berpikir kritis. perbedaan tersebut.
Berdasarkan paparan diatas f) Harmonisasi. Merupakan proses
dapat disimpulkan bahwa membandingkan hasil terjemahan
Psychological Well-Being ulang dengan versi bahasa lainnya
merupakan perasaan individu yang dan skala versi asli untuk melihat
bahagia dan puas dengan adanya perbedaan antara asli dan
kehidupannya, ketika individu hasil terjemahan lainnya, hal ini
merasa berkompeten, mandiri, untuk mendapatkan hasil yang
menerima diri, mempunyai tujuan konsisten dan mencegah adanya
hidup, adanya pertumbuhan pribadi, permasalahan penerjemahan.
dan hubungan yang positif dengan g) Cognitive debriefing. Merupakan
orang lain proses menguji skala kepada
kelompok kecil yang relevan pada
2. Proses Adaptasi Bahasa dan subjek penelitian, untuk
Budaya Skala mengecek alternatif kata,
proses adaptasi skala mengacu kemudahan pemahaman,
menurut Translation and Cultural interpretasi dan relevansi budaya
Adaptation (Wild, et al., 2005) dari terjemahan tersebut.
meliputi : h) Pemeriksaan hasil cognitive
a) Persiapan. Merupakan proses debriefing yaitu, proses
awal yang meliputi perijinan membandingkan hasil cognitive
penggunaan dan ketersediaan debriefing.
skala asli.

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


257
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

i) Proofreading. Merupakan proses melakukannya untuk mengadaptasi


pemeriksaan akhir untuk skala. Berikut ini skema dari proses
mengecek kata-kata, bahasa adaptasi skala psychological well-
ataupun kesalahan lainnya. being :
j) Hasil akhir skala.
Berdasarkan tahapan-tahapan
tersebut, maka peneliti
1. 2. 3.
Skala versi asli Membandingkan hasil Menggabungkan hasil
diterjemahkan ke dalam terjemahan terjemahan disesuaikan
bahasa Indonesia. dengan versi asli.

6. 5. 4.
Memperbaiki tata bahasa Membandingkan hasil Menterjemahkan kembali
versi bahasa Indonesia. terjemahan dengan skala skala ke dalam bahasa
versi asli. inggris.

7. 8. 9.
Diskusi kelompok kecil Reviu hasil diskusi. Skala versi bahasa
mengenai kesesuaian dan Indonesia.
tata bahasa skala.

Gambar 1. Skema Proses Adaptasi Skala Psychological Well-Being

C. Metode Penelitian Indonesia dan selanjutnya digunakan


1. Subjek Penelitian pada penelitian tahap kedua.
Subjek penelitian yang digunakan Skala Psychological Well-Being versi
adalah mahasiswa dalam rentang usia bahasa Indonesia terdiri dari 86 aitem,
17-24 tahun, di kota Malang dan yang didalamnya berisi pernyataan
Jakarta. Jumlah subjek penelitian favourable dan unfavourable.
adalah 140 mahasiswa, namun data Adapun respon jawabannya terdiri
yang dapat digunakan untuk analisis dari “sangat tidak sesuai” yang
data hanya dari 134 mahasiswa. memiliki skor 1, hingga “sangat
Pada metode pengambilan subjek sesuai” yang memiliki skor 5 untuk
penelitian dengan menggunakan pernyataan favourable, dan
simple random sampling, yaitu sebaliknya untuk pernyataan
pengambilan subjek secara acak di unfavourable memiliki respon
dalam suatu populasi tanpa adanya jawaban “sangat sesuai” yang
strata tertentu (Sugiyono, 2013). memiliki skor 1, hingga “sangat tidak
Melalui metode pengambilan subjek sesuai” yang memiliki skor 5. Respon
tersebut, maka setiap mahasiswa jawaban ini digunakan untuk
memiliki kesempatan yang sama menyatakan kesesuaian atau
untuk dapat menjadi subjek ketidaksesuaian terhadap isi
penelitian. pernyataan yang memungkinkan
2. Alat Ukur mendekati gambaran mengenai diri
Alat ukur yang digunakan untuk tahap subjek penelitian.
pertama adalah skala Psychological 3. Analisis Data
Well-Being versi asli (English), yang Guna menguji reliabilitas skala
kemudian menghasilkan skala Psyhological Well-Being versi bahasa
Psychological Well-Being versi Indonesia, maka maka menggunakan
konsep koefisien alpha (Cronbach’s

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


258
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

alpha coefficient). Sedangkan untuk well-being diterjemahkan oleh dua


menguji validitas skala aitem-aitem di orang penerjemah
dalam skala Psychological Well- berkewarganegaraan Indonesia
Being versi bahasa Indonesia dengan latar belakang pendidikan
menggunakan teknik korelasi aitem psikologi yang pernah tinggal di luar
dengan totalnya (item-total negeri yaitu Australia selama kurang
correlation). Guna menguji lebih dua tahun.
reliabilitas dan validitas tersebut, Selanjutnya, pada tahap kedua, dua
penelitian ini menggunakan bantuan hasil skala terjemahan kemudian
program SPSS (Statistical Package diperiksa kembali bersama-sama
Service Solution) Versi 16.0. dengan dosen ahli untuk melihat
kesesuaian kata yang digunakan, dan
D. Diskusi dan Pembahasan memiliki makna yang sama atau
1. Hasil penelitian tahap 1 berbeda dengan skala versi asli.
Penelitian tahap 1 dilakukan Hasilnya (pada tabel 1), terdapat
berdasarkan skema proses adaptasi beberapa kata yang berbeda
skala Psychological Well-Being. Pada digunakan namun tetap memiliki
proses awal, skala asli psychological makna yang sama

Tabel 1. Penerjemahan pernyataan-pernyataan tiap dimensi ke bahasa Indonesia


Dimensi No.* Pernyataan Penerjemah A Penerjemah B
Asli
Mandiri 8 It is more Lebih penting bagi Bagi saya, mampu
important to me saya untuk cocok membaur dengan
to "fit in" with dengan orang lain orang lain lebih
others than to daripada bertahan penting
stand alone on sendiri dengan dibandingkan
my principles (-) prinsip prinsip mempertahankan
saya. prinsip-prinsip saya
sendirian
Penguasa 4 I am quite good Saya cukup mahir Saya cukup baik
-an at managing the mengelola banyak dalam mengontrol
lingkunga many tanggung jawab tanggung jawab
n responsibilities dalam kehidupan dalam kehidupan
of my daily saya sehari-hari. sehari-hari
life.(+)
Pertum- 8 With time, I Seiring waktu, Seiring berjalannya
buhan have gained a Saya telah waktu, saya telah
pribadi lot of insight mendapatkan mendapatkan
about life that banyak pelajaran banyak wawasan
has made me a tentang hidup yang tentang kehidupan
stronger, more telah membuat yang membuat saya
capable saya kuat, menjadi lebih kuat dan
person.(+) seseorang yang mampu
kompeten.
Hubunga 1 Most people see Banyak orang Kebanyakan orang
n positif me as loving melihat Saya melihat saya
dengan and sebagai seseorang sebagai pribadi
orang affectionate.(+) yang peduli dan yang penuh kasih
lain ramah. sayang
Tujuan 5 My daily Kegiatan harian Kegiatan sehari-hari
hidup activities often saya sering tampak saya sering tampak

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


259
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

seem trivial and tidak menonjol dan sepele dan tidak


unimportant to tidak penting bagi penting bagi saya
me.(-) saya.

Peneri- 14 Everyone has Setiap orang Setiap orang


maan diri their memiliki memiliki
weaknesses, but kekurangannya, kelemahan, namun
I seem to have tetapi tampaknya sepertinya saya
more than my lebih banyak dari memiliki lebih dari
share.(-) pada kekurangan yang seharusnya
saya. saya miliki
Catatan :
*) Nomor urut berdasarkan Psychological Well-Being Scale.
+) Berarti pernyataan menggambarkan kesesuaian dengan dimensi yang akan diukur
(favorable).
-) Berarti pernyataan menggambarkan ketidaksesuaian dengan dimensi yang akan
diukur (unfavorable).

Pada dimensi mandiri, menjadi pernyataan “Saya cukup


pernyataan skala asli berbunyi “It mahir mengelola beberapa
is more important to me to "fit in" tanggung jawab dalam kehidupan
with others than....”, penerjemah saya sehari-hari”.
A mengartikan kata fit in dengan Pada dimensi pertumbuhan
kata ‘cocok’, sedangkan pribadi, terdapat kata a lot of
penermah B menggunakan kata insight. Insight dalam kamus
‘membaur’. Dalam kamus Cambridge School Dictionary
Cambridge School Dictionary online berarti the ability to
online, kata fit in berarti people or understand what something is
things fit somewhere atau really like atau ‘kemampuan
‘individu atau sesuatu cocok untuk memahami sesuatu yang
dimanapun’, sehingga sebenarnya’. Penerjemah A
berdasarkan hasil diskusi, hasil mengartikan dengan yaitu
penerjemah A dirasa sesuai ‘banyak pelajaran’ sedangkan
dengan skala versi asli, yaitu penerjemah B menggunakan kata
menjadi pernyataan “lebih ‘banyak wawasan’. Kedua kata
penting bagi saya untuk “cocok” tersebut memiliki makna sama,
dengan orang lain daripada sehingga disepakati
bertahan sendiri dengan prinsip- pernyataannya menjadi “Seiring
prinsip saya” waktu, saya telah mendapatkan
Pada dimensi penguasaan banyak pelajaran tentang hidup
lingkungan, terdapat kata quite yang telah membuat saya kuat,
good pada skala asli dan oleh menjadi seseorang yang lebih
penerjemah A diartikan ‘cukup kompeten”.
mahir’ sedangkan penerjemah B Pada dimensi hubungan
mengartikan ‘cukup baik’. Quite positif dengan orang lain, terdapat
dalam kamus Cambridge School aitem ....see me as loving and
Dictionary online berarti a little affectionate. Kata loving dalam
or a lot but not completly atau kamus Cambridge School
‘sedikit atau banyak tetapi tidak Dictionary online diartikan
cukup’. Berdasarkan hasil diskusi, showing a lot of affection and
hasil penerjemah A dirasa sesuai kindness towards someone atau
dengan skala versi asli yaitu ‘menunjukkan banyaknya kasih

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


260
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

dan kebaikan kepada orang lain’, favorable pada dimensi


sedangkan affectionate berarti penerimaan diri, tentu terjemahan
showing that you like or love dari penerjemah B lebih tepat
someone atau ‘menunjukkan yang digunakan, dan disepakati untuk
disukai atau mencintai seseorang’. menggunakan pernyataan baru
Penerjemah A mengartikan yang juga mendukung dimensi
dengan ‘melihat saya sebagai penerimaan diri. Oleh karena itu,
seseorang yang peduli dan pernyataannya menjadi ‘setiap
ramah’, sedangkan penerjemah B orang memiliki kekurangannya,
mengartikan dengan melihat saya tetapi tampaknya saya
sebagai pribadi yang penuh kasih mempunyai lebih banyak
sayang’. Adanya perbedaan alih daripada yang saya perlihatkan’
bahasa tersebut, akhirnya dan ‘walaupun setiap orang punya
disepakati pernyataan ini menjadi banyak kekurangan. tetapi saya
dua pernyataan, yaitu ‘banyak merasa lebih beruntung’
orang melihat saya sebagai Setelah mendapatkan
seseorang yang ramah’ dan adanya beberapa persamaan
‘banyak orang melihat saya makna dari hasil terjemahan,
sebagai seseorang yang maka proses yang ketiga adalah
menyenangkan dan penuh menggabungkan hasil terjemahan
perhatian’. skala tersebut, sehingga
Pada dimensi tujuan hidup, didapatkan versi skala
terdapat kata trivial, yang di psychological well-being
dalam kamus Cambridge School berbahasa Indonesia.
Dictionary online berarti small Selanjutnya, proses keempat
and not important atau ‘sepele, yaitu skala versi berbahasa
kurang berarti’. Oleh penerjemah Indonesia akan diterjemahkan
A menggunakan kata ‘tidak kembali dalam versi bahasa
menonjol’ sedangkan penerjemah inggris melalui penerjemah
B menggunakan kata ‘sepele’. profesional dengan latar belakang
Sehingga disepakati bahwa saran pendidikan non-psikologi
dari penerjemah B lebih sesuai, (pendidikan sastra inggris) yang
yaitu menjadi ‘Kegiatan sehari- pernah tinggal di luar negeri
hari saya sering tampak sepele selama lebih kurang 2 tahun.
dan tindak penting bagi saya’. Hasil dari proses keempat
Pada dimensi penerimaan dilanjutnya pada proses kelima,
diri, terdapat pernyataan everyone dimana peneliti dibantu dengan
has their weaknesses, but I seem dosen ahli melakukan
to have more than my share. Pada perbandingan kata dan makna dari
pernyataan ini setiap penerjemah skala versi bahasa inggris dan
memiliki makna yang berbeda. skala asli. Pada dasarnya, hasil
Penerjemah A mengartikan terjemahan versi bahasa inggris
bahwa orang lain lebih banyak memiliki makna yang sama
memiliki kekurangan, sedangkan dengan versi asli, namun
penerjemah B mengartikan bahwa menggunakan kata yang berbeda.
diri sendiri lebih banyak memiliki Pada tabel 2 dipaparkan salah satu
kekurangan dibandingkan orang pernyataan yang menggunakan
lain. Dilihat dari pernyataan kata yang berbeda.
tersebut merupakan pernyataan

Tabel 2. Penerjemahan pernyataan-pernyataan tiap dimensi dari bahasa Indonesia ke


bahasa Inggris

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


261
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

Dimensi No. Pernyataan Asli Hasil Terjemahan


Mandiri 8 It is more important to me It is more important for me
to "fit in" with others than to “fit in” with others than
to stand alone on my to stick myself to my own
principles (-) principles.
Penguasaan 23 I am good at juggling my I am able to manage to
lingkungan time so that I can fit complete everything that I
everything in that needs to need to finish.
get done. (+)
Pertumbuhan 38 I do not enjoy being in I am not comfortable with
pribadi new situations that require new situations forcing me
me to change my old to change my usual way of
familiar ways of doing doing things.
things.(-)
Hubungan 52 People would describe me People describe me as a
positif dengan as a giving person, willing generous person who is
orang lain to share my time with willing to take my time for
others.(+) others.
57 My friend and I My friends and I
commiserate with one sympathize with each
another on our problems. other's problems.(+)
Tujuan hidup Some people wander Some people live their
aimlessly through life, but lives without any goal but I
I am not one of them. (+) am not one of them.
Penerimaan My attitude about myself My outlook about myself
diri is probably not as positive may not be as positive as
as most people feel about that of other people about
themselves.(-) themselves.

Catatan :
+) Berarti pernyataan menggambarkan kesesuaian dengan dimensi yang akan diukur
(favourable).
-) Berarti pernyataan menggambarkan ketidaksesuaian dengan dimensi yang akan
diukur (unfavourable).

Pada dimensi mandiri, online, memiliki makna organize


skala asli terdapat kata to stand (information or figures) in order
alone. Pada Oxford Dictionary to give particular impression atau
online, kata stand memiliki arti ‘mengorganisasi informasi atau
have or maintain an upright figur) dengan tujuan memberikan
position atau ‘punya atau menjaga impresi’. Sedangkan manage to
posisi yang tepat’ penerjemah memiliki makna be in charge of
menggunakan kata to stick myself. (a business, organization, or
Stick berarti be fixed in particular undertaking) atau ‘mengontrol
position atau ‘sesuai pada posisi (urusan, organisasi atau
tertentu’. Oleh karena itu, kedua melakukan sesuatu). Oleh karena
kata tersebut dapat dipahami itu, kedua kata tersebut memiliki
memiliki arti yang sama. makna yang sama.
Pada dimensi penguasaan Pada dimensi
lingkungan kata juggling diganti pertumbuhan pribadi, kata require
dengan kata manage to. Juggling me diganti oleh penerjemah
dalam Oxford English Dictionary dengan kata forcing me. Pada

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


262
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

Oxford Dictionary online, require kata without any goal, yang juga
memiliki arti regard an action, memiliki arti ‘tanpa tujuan’. Oleh
ability, or quality as due from karena itu, kedua kata tersebut
(someone) by virtue of their memiliki arti yang sama.
position atau ‘aksi, kemampuan, Pada dimensi penerimaan
atau kualitas (individu) dengan diri, kata attitude oleh penerjemah
baik dari posisinya’. Sedangkan menggunakan kata lainnya yaitu
forcing memiliki arti requiring by outlook. Pada Oxford Dictionary
convention a response from one’s online kata attitude berarti a settle
partner atau ‘permintaan way of thinking or feeling about
persetujuan untuk merespon’. something atau ‘jalan berfikir,
Oleh karena itu, kedua kata merasakan mengenai sesuatu’ dan
tersebut sebenarnya memiliki outlook berarti a person’s point of
makna yang sama. view or general attitude to life
Pada dimensi hubungan atau ‘hal tertentu dari individu
dengan orang lain, kata giving atau sikap hidup. Berdasarkan
person di dalam Oxford penjelasan tersebut dapat
Dictionary online berarti provide diketahui bahwa kata attitude dan
(love or other emotional support) outlook sebenarnya memiliki arti
atau ‘dukungan (cinta atau yang sama. Berdasarkan hasil
dukungan emosional lainnya)’. proses ini, didapatkan kesimpulan
Penerjemah menggunakan kata bahwa skala Psychological Well-
generous person memiliki makna Being berbahasa Indonesia
showing kindness towards others tersebut memiliki arti yang sama
atau ‘menunjukkan kebaikan dengan skala versi asli.
kepada orang lain‘. Oleh karena Setelah didapatkan skala
itu, dapat dipahami bahwa kedua Psychological Well-Being versi
kata tersebut memiliki makna bahasa Indonesia, skala ini masih
yang sama. harus direviu dan didiskusikan
Begitu pula dengan kata oleh 10 mahasiswa yang
symphatize, yang di dalam Oxford dilibatkan untuk proses cognitive
Dictionary online berarti feel or debriefing, baik dengan latar
express sympathy atau ‘merasa belakang pendidikan psikologi
atau mengekspresikan simpati’. maupun jurusan lainnya. Hal ini
Penerjemah menggunakan kata dengan tujuan melihat apakah
commiserate yang memiliki arti pernyataan-pernyataan di dalam
express or feel sympathy or pity; skala mudah atau sulit dipahami,
symhatize atau ‘ekspresi atau adanya kesamaan makna, kata,
merasa simpati atau kasihan’. atau kesalahan penulisan. Setelah
Oleh karena itu, dapat proses ini selesai, maka
disimpulkan kedua kata tersebut menghasilkan skala Psychological
memiliki makna yang sama. Well-Being versi bahasa
Pada dimensi tujuan Indonesia.
hidup, terdapat kata wander
aimlessly, di dalam Oxford 2. Hasil Penelitian Tahap 2
Dictionary online kata aimless a. Reliabilitas
berarti without purpose or Berikut ini rincian sebaran butir
direction atau ‘tanpa tujuan atau skala Psychological Well-Being
arah’. Penerjemah menggunakan versi Bahasa Indonesia.

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


263
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

Tabel 3. Sebaran Butir Skala Psychological Well-Being versi bahasa Indonesia


No. Dimensi Aitem Pernyataan Jumlah
Favourabel Unfavourabel
1. Mandiri 2,3,5,7,9, 1,4,6,8,10, 14
12,14 11,13
2. Penguasaan 15,18,20,21, 16,17,19,22, 14
Lingkungan 23,24,26,28 25,27
3. Pertumbuhan Pribadi 30,31,33,35, 29,32,34,38, 14
36,37,39,40 41,42
4. Hubungan Positif 43,44,47,48, 45,46,49,51, 15
dengan Orang Lain 50,52,55,57 53,54,56
5. Tujuan Hidup 58,61,65,66, 59,60,62,63, 14
67,69,70 64,68,71
6. Penerimaan Diri 72,73,76,77, 74,75,78,80, 15
79,83,84,86 81,82,85
Jumlah 45 41 86
Pada pengujian skala psychological 86 aitem dengan besarnya antara 0,304
well-being, terdapat 48 aitem yang memiliki hingga 0,580. Rincian aitem yang reliabel
indeks reliabilitas diatas 0,300 dari jumlah dijelaskan di dalam Tabel 4.

Tabel 4. Sebaran Butir Skala Psychological Well-Being Setelah diujikan


No. Dimensi Aitem Pernyataan korelasi Jumlah
Favourabel Unfavourabel aitem aitem
dengan
total
1. Mandiri - 4,6,8,10 0,317-0,442 4
2. Penguasaan 21,23, 16,17,19, 0,312-0,455 10
Lingkungan 24,28 22,25,27
3. Pertumbuhan 31,33, 29,38, 0,316-0,461 7
Pribadi 36,39 41
4. Hubungan 44,50,52, 45,46, 0,304-0,468 9
Positif dengan 55,57 49,51
Orang Lain
5. Tujuan Hidup 58,61, 59,62, 0,309-0,580 10
65,66,69 63,64,71
6. Penerimaan 73,76, 78,80,82 0,326-0,496 8
Diri 77,79,86
Jumlah 23 25 48

Berdasarkan tabel 4, dapat penelitian. Misalnya pada aitem no. 42


diketahui bahwa terdapat 38 aitem yang (indeks validitas sebesar 0,282) yang
gugur (memiliki indeks reliabilitas dibawah berbunyi Ada kebenaran dari ungkapan
0,300). Hal ini kemungkinan dapat “anda tidak dapat mengajarkan trik-trik
disebabkan beberapa aitem tersebut baru pada seekor anjing tua”. aitem ini
memiliki struktur bahasa yang kurang unfavorabel yang menggambarkan dimensi
sesuai atau sulit dipahami oleh subjek pertumbuhan pribadi, yang memiliki makna

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


264
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

bahwa pemikiran/perilaku orang lain sulit kemungkinan berupa sebuah ungkapan dan
untuk berubah. mungkin susah dipahami oleh subjek untuk
memberikan respon kesesuaian atau tidak
Selain itu juga pada aitem 54 sesuai, sehingga perlu adanya perbaikan
(indeks validitas sebesar -0,089) yang untuk aitem-aitem tersebut sehingga
berbunyi Saya merasa seperti seorang nantinya lebih mudah dipahami.
pengamat di luar lingkaran pertemanan Berdasarkan analisis diatas, dapat dipahami
ketika menyangkut tentang persahabatan. bahwa bahasa memegang peranan penting
Merupakan aitem unfavorabel yang di dalam adanya perbedaan budaya.
menggambarkan dimensi hubungan positif Sedangkan nilai reliabilitas pada
dengan orang lain. aitem ini memiliki pengujian skala Psychological Well-Being
makna bahwa individu tersebut merasa versi bahasa Indonesia cenderung tinggi,
terasing dan hanya dapat mengamati dari yaitu sebesar 0,912, dengan masing-masing
hubungan pertemanan maupun dimensi PWB reliabel, memiliki nilai
persahabatan. sebesar 0,484 hingga 0,743. Rincian
Aitem-aitem tersebut kurang reliabilitas skala dapat dilihat pada tabel
reliabel mungkin karena adanya

Tabel 5.Rincian Analisis Reliabilitas Skala Psychological Well-Being Versi Bahasa Indonesia

No. Dimensi Rtt (Alpha)


1. Mandiri 0,484
2. Penguasaan Lingkungan 0,656
3. Pertumbuhan Pribadi 0,701
4. Hubungan Positif dengan Orang Lain 0,658
5. Tujuan Hidup 0,743
6. Penerimaan Diri 0,636

Selanjutnya untuk masing-masing diri (r=0,488), (13) Tujuan hidup dengan


dimensi tersebut memiliki korelasi masing- penerimaan diri (r=0,605).
masing, yaitu : (1) mandiri dengan
penguasaan lingkungan (r=0,443), (2) Berdasarkan korelasi antar dimensi
mandiri dengan pertumbuhan pribadi tersebut, diketahui bahwa korelasi yang
(r=0,395), (3) mandiri dengan hubungan paling rendah dimiliki oleh dimensi mandiri
positif dengan orang lain (r=0,333), (4) dengan hubungan positif dengan orang lain
mandiri dengan tujuan hidup (r=0,413), (5) (r=0,333). Sedangkan korelasi yang paling
mandiri dengan penerimaan diri (r=0,343), tinggi yaitu antara pertumbuhan pribadi
(6) penguasaan lingkungan dengan dengan tujuan hidup (r=0,629). Hal ini
pertumbuhan pribadi (r=0,538), (7) dapat terjadi karena subjek penelitian ini
penguasaan lingkungan dengan hubungan adalah mahasiswa, yang sedang dalam masa
positif dengan orang lain (r=0,504), (8) mencari identitas diri dan harus memiliki
Penguasaan lingkungan dengan tujuan pandangan ke masa depan.
hidup (r=0,558), (9) Penguasaan
lingkungan dengan penerimaan diri
(r=0,499), (10) Pertumbuhan pribadi 3. Simpulan, Saran dan Keterbatasan
dengan hubungan positif dengan orang lain Penelitian
(r=0,601), (11) Pertumbuhan pribadi Di dalam mengadaptasi skala
dengan tujuan hidup (r=0,629), (12) psikologi, terdapat serangkaian proses
Pertumbuhan pribadi dengan penerimaan penerjemahan dengan tujuan bahwa
skala tersebut nantinya dapat sesuai

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


265
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

dengan bahasa dan budaya yang ada di Ansari, S. A. (2010). Cross validation of ryff
Indonesia. Hasilnya adalah adanya skala scales of psychological well-being :
psychological well-being versi Translation into urdu language.
Indonesia. namun, setelah dilakukan Pakistan Business Review , 244-259.
analisis aitem diketahui bahwa dari 86 Annisa & Zulkarnain. ((2013). Komitmen
aitem terdapat 38 aitem yang memiliki terhadap organisasi ditinjau dari
korelasi aitem dengan totalnya rendah. kesejahteraan psikologis pekerja. Insan,
Pada 48 aitem yang dinyatakan 2(1), 54-62
reliabel, memiliki nilai reliabilitas Bergersen, H., Froslie, k. f., Sunnerhagen, K. S.,
sebesar 0,912. Hal ini dapat disimpulkan & Schanke, A.-K. (2010). Anxiety,
bahwa skala psychological well-being depression, and psychological well-
versi Indonesia reliabel untuk digunakan being 2 to 5 years poststroke. Journal
penelitian. of Stroke and Cerebrovascular
Saran untuk penelitian selanjutnya Diseases, 19(5) , 364-369.
adalah proses penerjemahan skala
Compton, W. C., & Hoffman, E. (2013).
psikologi yang disusun dan
Positive Psychology The Science of
dikembangkan dari negara lain harus Happiness and Flourishing. United
dilakukan, tidak hanya dengan States: Wadsworth Cengage Learning.
menerjemahkan bahasa semata, namun
harus sesuai dengan budaya dari negara Malla, S. S. (2013). Cross-cultural validity of
dimana bahasa tersebut digunakan. Hal Ryff’s well-being scale in India. Asia-
ini dilakukan karena skala psikologi Pacific Journal of Management
yang disusun dalam bahasa Inggris dapat Research and Innovation,9(4) , 379–
memiliki makna yang berbeda dalam 387. DOI:
10.1177/2319510X14523107.
mengungkap persepsi, sikap, rasa atau
perilaku ketika diterjemahkan ke dalam Mitchell, J., Vella-Brodrick, D., & Klein, B.
bahasa Indonesia. (2010). Positive psychology and the
Adapun keterbatasan di dalam internet : A mental health opportunity.
penelitian ini meliputi : (1) Subjek Electronic Journal of Applied
penelitian yang masih terbatas yaitu Psychology, 6(2) , 30-41. retrieved
mahasiswa, dibandingkan dengan from :
pengukuran skala Psychological Well- http://dx.doi.org/10.7790/ejap.v6i2.230.
Being oleh Ryff yang telah diujikan Nath, P., & Pradhan, R. K. (2012). Influence of
kepada usia 25 tahun keatas. (2) jumlah positive affect on physical health and
subjek penelitian yang masih sangat psychological well-being : Examining
terbatas, sehingga analisis data yang the mediating role of psychological
digunakan dapat menggunakan resilience. Journal of Health
Confirmatory Factor Analysis (CFA) Management, 14(2) , 161-174.
untuk mendapatkan hasil yang lebih Perwitasari, F. (2012). HYPERLINK
spesifik. (3) Tahap cognitive debriefing "http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo
belum dilakukan berdasarkan format k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h
wawancara sehingga pemahaman dan tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti
pemikiran subjek belum dapat dipahami d=1&jenis_id=" Pengaruh HYPERLINK
lebih dalam. Oleh karena itu, perlu "http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo
adanya penelitian lebih lanjut untuk k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h
menghasilkan skala Psychological Well- tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti
Being versi Bahasa Indonesia yang lebih
d=1&jenis_id=" HYPERLINK
baik.
"http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo
k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h
Daftar Pustaka
tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti
d=1&jenis_id=" konseling HYPERLINK
"http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


266
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h Ryan, R. M., Huta, V., & Deci, E. L. (2006).


tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti Living well : A self-determination
theory perspective on eudaimonia.
d=1&jenis_id=" “ HYPERLINK
Journal of Happiness Studies, 9 , 139-
"http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo 170. DOI : 10.1007/s10902-006-9023-
k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h 4.
tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti
d=1&jenis_id=" kebermaknaan Ryff, C. D., & Keyes, C. L. (1995). The
structure of psychological well-being
HYPERLINK
revisited. Journal of Personality and
"http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo Social Psychology,69(4) , 719-727.
k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h retrieved from :
tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti http://dx.doi.org/10.1037/0022-
d=1&jenis_id=" HYPERLINK 3514.69.4.719.
"http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo
Ryff, C. D., & Singer, B. H. (2006). Know
k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h thyself and become what you are : A
tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti Eudaemonic approach to Psychological
d=1&jenis_id=" hidup HYPERLINK Well-Being. Journal of Happiness
"http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo Studies, 9 , 13-39. DOI :
k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h 10.1007/s10902-006-9019-0.
tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti Snyder, C. R., & Lopez, S. J. (2007). Positive
d=1&jenis_id=" ” HYPERLINK Psychology : The Scientific and
"http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo Practical Explorations of Human
k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h Strengths. United States: Sage
tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti Publications.
d=1&jenis_id=" terhadap HYPERLINK
Souri, H., & Hasanirad, T. (2011). Relationship
"http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo between resilience, optimism and
k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h psychological well-being in students of
tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti Medicine. Procedia Social and
d=1&jenis_id=" HYPERLINK Behavioral Sciences,30 , 1541 – 1544.
"http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo
Strauser, D. R., Lustig, D. C., & Ciftci, A.
k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h (2008). PSychological Well-Being : Its
tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti relation to work personality, vocational
d=1&jenis_id=" kesejahteraan HYPERLINK identity, and career thoughts. The
"http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo Journal of Psychology, 142(1) , 21-35.
k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi
tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
d=1&jenis_id=" HYPERLINK Wahyuningsih, A. & Surjaningrum, E.
"http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo (2013). Kesejahteraan psikologis pada
k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h orang dengan lupus (odipus) wanita usia
tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti dewasa awal berstatus menikah. Jurnal
d=1&jenis_id=" psikologis HYPERLINK Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental,
"http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo 2(1), 1-8
k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h
Wild, D., Grove, A., Martin, M., Eremenco, S.,
tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti
McElroy, S., Verjee-Lorenz, A., et al.
d=1&jenis_id=" HYPERLINK (2005). Pinciples of good practice for
"http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=boo the translation and cultural adaptation
k_detail&sub=BookDetail&act=view&typ=h process for Patient-Reported Outcomes
tmlext&buku_id=56001&obyek_id=4&uniti (PRO) Measures : Report of the ISPOR
d=1&jenis_id=" difabel . Tidak diterbitkan. task force fot translation and cultural
adaptation. Value in Health, 8(2) , 94-
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
104 .

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


267
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri

Wood, A. M., & Joseph, S. (2010). The absence Journal of Affective Disorders,122 ,
of positive psychological (eudemonic) 213-217.
well-being as a risk factor for
depression : A ten year cohort study.

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta – 2014


268

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai