Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Diversita, 6 (1) Juni (2020) ISSN 2461-1263 (Print) ISSN 2580-6793 (Online)

DOI: 10.31289/diversita.v6i1.2894

Jurnal Diversita
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita

Bagaimana Psychological well being Pada Remaja ?


Sebuah Analisis Berkaitan Dengan Faktor Meaning In Life

How is Psychological well being in teenagers?


An analysis related to the Meaning In Life factor

Suryani Hardjo, Siti Aisyah & Sri Intan Mayasari


Fakultas Psikologi, Universitas Medan Area, Indonesia

Diterima; 16 September 2019; Disetujui: 26 April 2020; Dipublish: 02 Juni 2020


*Corresponding author: E-mail: suryani_hardjo@yahoo.co.id
Abstrak
Psychological well being merupakan unsur penting yang perlu ditumbuhkan pada individu agar dapat
menguatkan keterikatan secara penuh dalam menghadapi tanggung jawab dan mencapai potensinya.
Konsep Psychological well being telah dimulai sejak tahun 2006 pada International School Psychology
Association (ISPA), dengan membentuk kerangka konseptual untuk Mempromosikan Kesejahteraan
Psikologis secara global dimulai dengan pertemuan psikolog sekolah/pendidikan pada 12 negara, salah
satu program ini adalah memandang penting kesejahteraan psikologis anak/remaja untuk meningkatkan
potensi yang dimiliki individu secara bervariasi dalam budaya dan bahasa pada pandangan dunia yang
lebih luas. Ketercapaian Psychological well being ditandai dengan berfungsinya aspek-aspek psikologis
positif dalam prosesnya mencapai aktualisasi diri. Psychological well being akan dicapai individu apabila
dia mampu mencapai atau mewujudkan kebahagiaan disertai pemaknaan hidup. Makna dalam hidup
mengacu pada gagasan bahwa individu itu sangat termotivasi untuk menemukan makna dalam hidup
mereka, yaitu untuk dapat memahami sifat keberadaan pribadi mereka, dan pentingnya rasa/suasana
dan terarah/penuh arti. Filsafat makna dalam hidup didasarkan pada asumsi bahwa hidup memiliki
makna tanpa syarat yang tidak bisa lenyap dalam keadaan apa pun. Makna hidup memainkan peran
utama dalam menjaga kesehatan mental yang positif dan pencapaian Psychological well being.
Kata Kunci: Meaning In Life; Meta Analisis; Psychological well being.

Abstract
Psychological well being is an important element that needs to be grown to individuals in order to
strengthen its full attachment in the face of responsibility and reach its potential. The concept of
Psychological well being has begun since 2006 at the International School Psychology Association (ISPA),
by forming a conceptual framework for promoting psychological wellbeing globally starting with a
school/education psychologist meeting in 12 countries, one of these programs is to look at the important
psychological welfare of children/adolescents to increase the potential that individuals have in varied
cultures and languages at a wider worldview. The achievement of Psychological well being is
characterized by the functioning of positive psychological aspects in the process of achieving self-
actualisation. Psychological well being will be accomplished by individuals when he is able to achieve or
realize happiness accompanied by the purposing of life. Meaning in life refers to the idea that individuals
are highly motivated to find meaning in their lives, namely to be able to understand the nature of their
personal existence, and the importance of taste/atmosphere and directional/meaningful. Philosophy of
meaning in life is based on the assumption that life has an unconditional meaning that cannot be vanished
in any circumstance. The meaning of life plays a major role in maintaining positive mental health and
achievement of Psychological well being.
Keywords: Meaning In Life; Meta Analysis; Psychological well being.

How to Cite: Hardjo, S., Aisyah, S., Mayasari, S.I. (2020), Bagaimana Psychological well being Pada
Remaja? Sebuah Analisis Berkaitan Dengan Faktor Meaning In Life, Jurnal Diversita, 6(1): 63-76.
63
Suryani Hardjo, Siti Aisyah & Sri Intan Mayasari, Bagaimana Psychological well being Remaja

PENDAHULUAN kecewa dengan pengalaman masa lalu, dan


Salah satu tahap perkembangan yang mempunyai pengharapan untuk tidak
penting selama hidup manusia adalah menjadi dirinya saat ini, selanjutnya
masa dewasa awal, dimana rentang usia muncul perilaku minimnya hubungan
tersebut individu berada pada tahap dengan orang lain, sulit untuk bersikap
menjalankan pendidikan pada perguruan hangat dan enggan untuk mempunyai
tinggi atau lebih dikenal pada fase sebutan ikatan dengan orang lain, saat ini tidak
sebagai mahasiswa. Tuntutan dan tugas memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam
perkembangan individu dalam mencapai hidup, serta tidak memiliki keyakinan
tugas perkembangannya sesuai dengan yang dapat membuat hidupnya saat ini
adanya perubahan yang terjadi pada menjadi lebih berarti.
beberapa aspek fungsional individu, yaitu Permasalahan-permasalahan di atas
fisik, psikologis dan sosial. (Lizardi and menjadi fenomena kehidupan pada masa
Carregari, 2017) dewasa awal yang mengkhawatirkan,
Ciri dewasa awal sesuai dengan tahap mereka dalam keadaan kurang nyaman,
perkembangannya atau matang mental hubungan di lingkungan kampus dengan
age-nya menurut Anderson (2010) adalah pengajar kurang terjalin dengan baik, dan
berorientasi pada tugas, mempunyai hubungan antara sesama teman menjadi
tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan- kurang akrab, mereka menjalani
kebiasaan kerja yang efisien, kehidupannya dengan perasaan tidak
mengendalikan perasaan pribadi, sejahtera, ada kekhawatiran-
keobyektifan, menerima kritik dan saran, kekhawatiran, dan perasaan kurang
pertanggungjawaban terhadap usaha- nyaman (Matos, Gaspar, Tome, & Cruz,
usaha pribadi dan penyesuaian yang 2012) adanya afek negatif yang dirasakan
realistis terhadapa situasi-situasi baru. individu pada saat itu menjadikan
Pada fase perkembangan dewasa Psychological well being menjadi
Psychological well being merupakan hal terganggu.
yang penting untuk diperhatikan (Evans Konsep Psychological well being telah
dan Greenway, 2010) Psychological well dimulai sejak tahun 2006 pada
being merupakan unsur penting yang International School Psychology
perlu ditumbuhkan pada individu agar Association (ISPA), dengan membentuk
dapat menguatkan keterikatan secara kerangka konseptual untuk
penuh dalam menghadapi tanggung jawab Mempromosikan Kesejahteraan Psikologis
dan mencapai potensinya. (Lyubomirsky, secara global dimulai dengan pertemuan
Dickerhoof, Boehm, & Sheldon, 2011; psikolog sekolah/pendidikan pada 12
Seligman, 2011) negara (Brazil, Estonia, Greece, India
Riff, 2007, disitasi oleh Heintzelman, S. (Mumbai), Italy (Padua), Mexico (Xalapa),
J. (2018) mengemukakan bahwa individu Romania (Bucharest), Russia (Samara),
dengan Psychological well being rendah Slovakia (Kocise), Sri Lanka (Negombo),
akan memiliki tingkat penerimaan diri Tanzania (Arusha), Boston, Massachusetts
yang kurang baik, sering muncul perasaan (Asian American) yang disebut dengan
tidak puas terhadap diri sendiri, merasa Promoting Psychological Well-Being

64
Jurnal Diversita, 6 (1) Juni 2020: 63-76.

Globally (PPWBG) project (Nastasi and P. 2015) kebahagiaan (happiness)


Borja, 2016), dimana salah satu program merupakan hasil dari kesejahteraan
ini adalah memandang penting psikologis dan merupakan tujuan tertinggi
kesejahteraan psikologis anak/remaja yang ingin dicapai oleh setiap manusia.
untuk meningkatkan potensi yang dimiliki Psychological well being pada masa
individu secara bervariasi dalam budaya dewasa merupakan hal yang penting
dan bahasa pada pandangan dunia yang untuk diperhatikan. (Evans dan Greenway,
lebih luas. 2010, Joaquín, 2015) Psychological well
Secara garis besar dan dalam being merupakan unsur penting yang
perkembangan psikologi positif bahwa perlu ditumbuhkan pada diri indvidu agar
sentuhan psikologis secara kolektif pada dapat menghadapi dan menjalankan tugas
sebuah komunitas sekolah/lembaga perkembangannya secara penuh dan
pendidikan berpendapat bahwa intervensi menghadapi tanggung jawab serta
psikologi positif dengan mengerahkan mencapai potensinya. Oireachtas (2012),
pada hal-hal penting seperti latihan untuk Perasaan sejahtera dan nyaman di
mempromosikan rasa syukur, penegasan lingkungan kehidupannya dapat membuat
diri, intervensi ini menargetkan untuk individu mengembangkan dirinya secara
meningkatkan kepercayaan individu optimal (George, L.S, 2016).
tentang hidup mereka secara umum, Menurut Ryff (Keyes dkk, 2010) ciri
tentang kemampuan mereka sendiri, dan lain individu yang mempunyai
tentang potensi mereka.juga efektif untuk kesejahteraan psikologis yang tinggi yakni
meningkatkan Psychological well being terpenuhinya enam dimensi psychological
(Cohen dan Sherman, 2014; Meyers et al., well-being terlihat pada tabel dibawah ini :
2013). No Dimensi Tinggi
Penerimaan Bersikap positif terhadap diri sendiri,
Menurut Ryff, 2007 (disitasi oleh Bano, Diri mengakui dan menerima berbagai aspek
yang ada dalam dirinya, baik positif
2014) gambaran tentang karakteristik maupun negatif, dan memiliki
pandangan positif terhadap masa lalu
orang yang memiliki kesejahteraan 1 Rendah
psikologis merujuk pada pandangan Perasaan tidak puas terhadap diri
sendiri, merasa kecewa dengan
Rogers tentang orang yang berfungsi pengalaman masa lalu, dan mempunyai
pengharapan untuk tidak menjadi
secara penuh (fully-functioning person), dirinya saat ini
pandangan Maslow tentang aktualisasi diri Hubungan Adanya hubungan yang hangat,
Positif memuaskan dan saling percaya dengan
(self actualization), pandangan Jung Dengan orang lain. Ia juga mempunyai rasa
Orang Lain afeksi dan empati yang kuat.
tentang individuasi, konsep Allport 2
Rendah
tentang kematangan dan juga sesuai Sulit untuk bersikap hangat dan enggan
untuk mempunyai ikatan dengan orang
dengan konsep Erikson dalam lain
Otonomi Mampu untuk menolak tekanan sosial
menggambarkan individu yang mencapai untuk berpikir dan bertingkah laku
integrasi dibanding putus asa. (Viitpoom dengan cara-cara tertentu, serta dapat
mengevaluasi diri sendiri dengan
and Saat, 2016). Psychological well being 3
standar personal
Rendah
dapat ditandai dengan diperolehnya Memperhatikan harapan dan evaluasi
dari orang lain, membuat keputusan
kebahagiaan, kepuasan hidup dan tidak berdasarkan penilaian orang lain, dan
adanya gejala-gejala depresi Ryff, cenderung bersikap konformis
Tujuan Mempunyai rasa keterarahan dalam
Bradburn, dkk, 2007 (disitasi Joaquín, 4
Hidup hidup, mempunyai perasaan bahwa

65
Suryani Hardjo, Siti Aisyah & Sri Intan Mayasari, Bagaimana Psychological well being Remaja

kehidupan saat ini dan masa lalu kesejahteraan. Makna hidup memainkan
mempunyai keberartian, memegang
kepercayaan yang memberikan tujuan peran utama dalam menjaga kesehatan
hidup, dan mempunyai target yang ingin
dicapai dalam hidup. mental yang positif , Wong, & Fry 2009,
Perkembang Mempunyai perasaan untuk terus
an Pribadi berkembang, melihat diri sendiri
(disitasi Bano, 2014)
sebagai sesuatu yang bertumbuh, Mascaro & Rosen 2006; Shek 2003,
menyadari potensi yang terdapat di
dalam dirinya, dan mampu melihat (disitasi Bano, 2014) bentuk makna dalam
peningkatan dalam diri dan tingkah laku
dari waktu ke waktu kehidupan adalah nilai maksimum dalam
5 Rendah menentukan bagaimana orang dapat
Menampilkan ketidakmampuan untuk
mengembangkan sikap dan tingkah laku termotivasi untuk mencapai tujuan
baru, mempunyai perasaan bahwa ia
adalah seorang pribadi yang stagnan mereka di sekolah, universitas, pekerjaan
atau tidak dapat berbuat apa-apa dan
tidak tertarik dengan kehidupan yang
dan dalam keseharian untuk pengalaman
dijalani hidup sehari-hari. Frankl, 1976 (disitasi
Penguasaan Individu mampu untuk memanipulasi
Terhadap keadaan sehingga sesusai dengan Bano, 2014) menyatakan bahwa pencarian
Lingkungan kebutuhan dan nilai-nilai pribadi yang
dianutnya dan mampu untuk
makna dalam hidup memiliki keadaan
mengembangkan diri secara kreatif mendesak yang luar biasa khususnya bagi
6 melalui aktifitas fisik maupun mental
Rendah kaum muda, karena banyaknya keputusan
Menampakkan ketidakmampuan untuk
mengatur kehidupan sehari-hari, dan dan tekanan hidup yang mereka hadapi
kurang memiliki kontrol terhadap terus-menerus (Psarra & Kleftaras, 2013;
lingkungan luar
Ketercapaian Psychological well being Santos, Magramo, Oguan, Paat, &
ditandai dengan berfungsinya aspek-aspek Barnachea, 2012; Steger, Oishi, & Kesebir,
psikologis positif dalam prosesnya 2011). Kehidupan dalam universitas
mencapai aktualisasi diri. Psychological dianggap penuh dengan perjuangan dan
well being akan dicapai individu apabila termotivasi menuju pencapaian tujuan
dia mampu mencapai atau mewujudkan hidup. Melanjutkan menuju makna dalam
kebahagiaan disertai pemaknaan hidup. hidup mungkin merupakan salah satu dari
(Viitpoom and Saat, 2016). tujuan utama ini.
Ratni & Rastogi, 2007 (disitasi Bano, Makna dalam hidup dapat menjadi
2014) mengemukakan bahwa makna faktor pelindung kesehatan mental,
dalam hidup mengacu pada gagasan meningkatkan kepuasan hidup dan
bahwa individu itu sangat termotivasi kesejahteraan psikologis (Psarra &
untuk menemukan makna dalam hidup Kleftaras, 2013; Santos, Magramo, Oguan,
mereka, yaitu untuk dapat memahami sifat Paat, & Barnachea, 2012; Steger, Oishi, &
keberadaan pribadi mereka, dan Kesebir, 2011). Głaz 2013; Klinger 2012;
pentingnya rasa/suasana dan Steger 2012. Makna hidup dianggap
terarah/penuh arti. Filsafat makna dalam sebagai faktor yang membuat kontribusi
hidup didasarkan pada asumsi bahwa unik untuk bidang kesejahteraan
hidup memiliki makna tanpa syarat yang psikologis dan kebahagiaan. Makna dalam
tidak bisa lenyap dalam keadaan apa pun, hidup memiliki aset psikologis yang unik
Steger, Kashdan, Sulivan & Lorentz 2008 itu mempengaruhi proses kognitif dan
(disitasi Bano, 2014). Apalagi makna itu emosional manusia pada masa remaja
penting bukan hanya untuk bertahan akhir. Selama masa perkembangan ini
hidup tetapi juga untuk kesehatan dan remaja biasanya berusaha untuk mencapai

66
Jurnal Diversita, 6 (1) Juni 2020: 63-76.

pandangan yang terintegrasi tentang diri Universitas Quaid-i-Azam Islamabad,


mereka sendiri, termasuk pola keyakinan, Pakistan. Data dikumpulkan menggunakan
tujuan, dan motivasi mereka sendiri (Boyd Skala Keberadaan (Längle, Orgler, &
dan Bee 2012; Brassai et al. 2011). Kundi, 2003), Skala Kesejahteraan
psikologis dari Warwick-Edinburg
METODE PENELITIAN (Parkinson, 2006), dan Skala Stres
Metode penelitian menggunakan (Levibond & Levibond, 1995). Hasil
Meta analisis ini dilakukan dengan analisis regresi linier mengungkapkan
pencarian jurnal dengan menggunakan bahwa persepsi yang tinggi tentang makna
kata kunci “Psychological well being, dalam hidup akan mengarah pada
meaning in life dan adult”. Kriteria jurnal kesejahteraan psikologis yang tinggi dan
yang digunakan adalah journal yang stres yang rendah di kalangan mahasiswa.
secara eksplisit menuliskan kata Dalam penelitian ini sampel, uji-t
Psychological well being, meaning in life menunjukkan tidak ada perbedaan yang
dan adult, pada judul atau abstrak atau isi signifikan secara statistik antara pria dan
artikel. Jurnal yang digunakan memiliki wanita sehubungan dengan variabel
kriteria sebagai berikut: 1) diterbitkan makna hidup.
antara tahun 2013 sampai dengan tahun Maryam Hedayati, M.A. dan
2019; 2) jurnal yang peer-reviewed guna Mahmoud Khazaei, (2014). Melakukan
memastikan kualitas jurnal; Berdasarkan penelitian terhadap 215 orang yang
kriteria tersebut ditemukan 9 jurnal yang merupakan mahasiswa, menggunakan
memenuhi kriteria. skala Beck Depression Inventory (1961),
Meaning dalam Life Questionnaire (MLQ)
HASIL DAN PEMBAHASAN (in press) dan Adult Hope Scale (AHS)
Berdasarkan hasil analisis terhadap 9 (2002). Ditemukan korelasi positif yang
jurnal, diketahui bahwa makna dalam signifikan antara subskala harapan dan
hidup telah menjadi topik penyelidikan makna dalam kehidupan. Perhatian untuk
empiris yang sangat diminati selama faktor ini untuk meminimalkan depresi
beberapa dekade. Selama rentang waktu dan akan sangat membantu untuk
yang panjang terdapat temuan penelitian mempromosikan kesejahteraan psikologis
telah muncul. Dalam tulisan ini ada 9 (Psychological well being).
jurnal dengan jenis penelitian kuantitatif Joaquín García-Alandete (2015).
dengan berbagai metode analisis data Sampel penelitiannya adalah 180
digunakan untuk membantu menyatukan mahasiswa di Spanyol (138 wanita, 76,7%;
temuan yang berbeda, dengan perhatian 42 pria, 23,3%). Menggunakan Crumbaugh
khusus terhadap hubungan antara makna dan Test Purpose-In-Life Test dalam
dalam hidup dan kesejahteraan psikologis bahasa Spanyol dan menggunakan skala
(Psychological well being). Kesejahteraan Psikologis (Psychological
Bano (2014) melakukan penelitian well being) Ryff. Menggunakan Analisis
tentang kesejahteraan psikologis dan stres statistik deskriptif, skala diuji untuk
di kalangan mahasiswa. Sampel 560 melihat konsistensi internal, dan korelasi
mahasiswa adalah direkrut dari dianalisis dengan regresi linier sederhana.

67
Suryani Hardjo, Siti Aisyah & Sri Intan Mayasari, Bagaimana Psychological well being Remaja

Hasil penelitian menunjukkan hubungan penelitian terhadap 610 orang,


yang signifikan antara makna dalam hidup menggunakan kuisioner makna dalam
dan dimensi Psychological well being. hidup dan kesejahteraan psikologis
dalam hal kovarian dan prediksi, terutama (Psychological well being). Data kuesioner
dengan Kesejahteraan Psikologis global, dianalisis menggunakan regresi hierarkis.
Penerimaan Diri, Penguasaan Lingkungan, Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dan Hubungan Positif. Kesimpulan bahwa makna hidup (β =. 27, t = 8,34, p =. 00)
makna hidup adalah penting untuk memiliki kekuatan dalam menjelaskan
kesejahteraan psikologis (Psychological secara signifikan; dan nilai β, secara positif
well being) individu menunjukkan bahwa kebebasan yang
Dariusz Krok, (2017) melakukan lebih besar dan makna hidup akan berarti
penelitian terhadap 195 orang (98 wanita meningkatkan kesejahteraan psikologis
dan 97 pria), dengan menggunakan skala (Psychological well being) yang lebih besar.
SWB dan skala PWB (Psychological well Hadi Hashemi Razini, dan Maryam
being). Pada studi 1 menggunakan uji Ramshini. (2018). Sampel penelitian
regresi dan pada studi 2 menggunakan uji adalah 215 orang peserta termasuk 84
One- way ANOVA untuk menganalisis data. muda (usia 17-25 tahun), 59 setengah
Dalam Studi 1, temuan mengungkapkan baya (Usia 26-46 tahun), dan 72 dewasa
hal itu secara pribadi makna hidup (Usia 65-80 tahun) telah dipilih dari kota
memiliki hubungan yang kuat dengan Tehran melalui purposive sampling.
kesejahteraan subjektif (SWB) dan PWB. Instrumen yang digunakan dalam studi ini
Selain itu, dimensi makna pribadi lebih terdiri dari kuesioner makna hidup dan
kuat terkait dengan dimensi kognitif SWB skala kesejahteraan psikologis
daripada dengan PWB. Dalam Studi 2, (Psychological well being). Analisis data
pencarian makna hidup memiliki asosiasi menggunakan Analisis varians multivarian
positif dengan SWB dan PWB di antara (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan
mereka remaja akhir yang sudah memiliki bahwa ada korelasi negatif yang signifikan
makna substansial dalam kehidupan. antara makna hidup dengan Psychological
Individu yang berada pada proses well being (r = -0.479, p <.01), Presensi
pemaknaan dalam makna hidup memiliki makna dalam subskala makna hidup (r = -
tingkat SWB dan PWB yang lebih tinggi 0.511, p <.01) dan Psychological well being
daripada mereka yang hanya pada bentuk subskala (r = -0.286, p <.01). Juga, ada
pencarian atau bentuk kehadiran. Hasil korelasi yang signifikan secara statistik
menunjukkan bahwa tujuan yang antara depresi dan kesejahteraan
tertanam dalam konsep makna hidup psikologis orang dewasa (r = -0,484, p
tampaknya penting untuk pembentukan <0,01). Kesimpulan temuan penelitian
kesejahteraan psikologis (Psychological menunjukkan bahwa usia mempengaruhi
well being) remaja ketika orang-orang makna hidup dan kesejahteraan psikologis
muda datang untuk membangun tujuan (Psychological well being).
secara menyeluruh Pourebrahim, T., dan Roya Rasouli.
Jin-long Liang, Lan-xiang Peng, Si- (2019). Sampel adalah 60 orang dewasa,
jie Zhao, Ho-tang Wu. (2017), melakukan 60 tua dewasa dan 60 tertua pria dan

68
Jurnal Diversita, 6 (1) Juni 2020: 63-76.

wanita tua yang dipilih di Teheran. penelitian melalui Koefisien korelasi


Kesejahteraan psikologis (Psychological Spearman menunjukkan hubungan positif
well being) dan Mil Scale. Data dianalisis dan signifikan antara MiL dan PWB (global
oleh analisis varians multivarian. Hasil dan dimensi). Tes Kruskal-Wallis
menunjukkan bahwa kelompok orang menunjukkan perbedaan dalam PWB
dewasa lebih tinggi daripada dua antara kurangnya makna, makna tak
kelompok lainnya dan usia yang lebih terbatas, dan kehadiran kelompok yang
tinggi berarti mengakibatkan penurunan berarti, ada perbedaan antara kehadiran
kesejahteraan psikologis.Tidak ada kelompok makna dan kelompok makna
perbedaan yang signifikan diamati dalam yang signifikan. MiL dikaitkan dengan
komponen tujuan dalam hidup dan aspek kognitif, emosional, dan motivasi
variabel makna kehidupan di antara yang secara langsung menunjuk ke PWB:
kelompok usia pria. Nilai berarti orang nilai diri positif dan self acceptansi,
dewasa kelompok perempuan lebih tinggi persepsi dan pengalaman kebebasan,
dari dua kelompok lain yang didasarkan tanggung jawab dan penentuan nasib
pada kesejahteraan psikologis dan makna sendiri, pandangan positif dari kedua
kehidupan. Di antara para wanita, usia kehidupan secara keseluruhan dan masa
yang lebih tinggi menyebabkan penurunan depan, tujuan dan komitmen dari tujuan
kesejahteraan psikologis. Berdasarkan eksistensial yang signifikan.
temuan, usia yang lebih tinggi Rangkuman dari 9 penelitian diatas dapat
menyebabkan penurunan kesejahteraan dilihat pada tabel 1.
psikologis dan makna hidup.
J. Ashok, dan P. Swati.
(2015)Sampel terdiri dari 60 orang
remaja. Sampel ditarik menggunakan
teknik sampling acak. Rentang usia adalah
dari 13-17 tahun. Menggunakan kuesioner
makna hidup oleh Michael F. Steger,
(2005) yang mengukur dua dimensi
kehadiran dan pencarian digunakan, serta
Skala kesejahteraan psikologis. Hasil
menunjukkan korelasi menggambarkan
hubungan positif antara makna kehidupan
dan kesejahteraan
Joaquín García-Alandete, dkk.
(2018), Sampel berjumlah 333 orang yang
terdiri dari 224 orang perempuan, 109
orang laki-laki, rentang usia 17 - 26 tahun,
menggunakan Skala Meaning in Life (Mil)
dan skala Psychological well being (Ryff’s).
Analisis Data menggunakan The
Spearman’s coefficient of correlation. Hasil

69
Suryani Hardjo, Siti Aisyah & Sri Intan Mayasari, Bagaimana Psychological well being Remaja

Tabel 1. Penelitian pengaruh meaning in life terhadap Psychological well being dari tahun 2014 sampai dengan 2019.

Penulis Sampel Penelitian Alat Ukur dan Metode Analisis Data Hasil
Maryam Hedayati, M.A. 215 orang yang merupakan Menggunakan skala Beck Depression Ditemukan korelasi positif yang signifikan antara
Mahmoud Khazaei, mahasiswa Inventory (1961), Meaning dalam Life subskala harapan dan makna dalam kehidupan.
(2014) Questionnaire (MLQ) (in press) dan Adult Perhatian untuk faktor ini untuk meminimalkan
Hope Scale (AHS) (2002) depresi dan akan sangat membantu untuk
mempromosikan kesejahteraan psikologis
(Psychological well being).
Aisha Bano, (2014) Sampel 560 mahasiswa Data dikumpulkan menggunakan Skala Hasil mengungkapkan bahwa persepsi yang tinggi
Universitas Quaid-i-Azam Keberadaan (Längle, Orgler, & Kundi, akan makna dalam hidup akan mengarah pada
Islamabad, Pakistan 2003), Skala Kesejahteraan Psikologis kesejahteraan psikologis (Psychological well being)
Warwick-Edinburg (Parkinson, 2006), dan yang tinggi di kalangan mahasiswa.
Skala Stres (Levibond & Levibond, 1995).

Data di analisis dengan analisis regresi


linier
Joaquín García-Alandete 180 mahasiswa Spanyol (138 1. Crumbaugh dan Test Purpose-In-Life Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang
(2015) wanita, 76,7%; 42 pria, Test dalam bahasa Spanyol dan signifikan antara makna dalam hidup dan dimensi
23,3%) menggunakan skala Kesejahteraan Psychological well being. dalam hal kovarian dan
Psikologis (Psychological well being) prediksi, terutama dengan Kesejahteraan Psikologis
Ryff. global, Penerimaan Diri, Penguasaan Lingkungan,
dan Hubungan Positif.
2.Menggunakan Analisis statistik
deskriptif, skala diuji untuk melihat Kesimpulan bahwa makna hidup adalah penting
konsistensi internal, dan korelasi untuk kesejahteraan psikologis (Psychological well
dianalisis dengan regresi linier being) individu
sederhana
Dariusz Krok, (2017) Sampel sebanyak 195 orang 1. Menggunakan skala SWB dan skala PWB 1. Dalam Studi 1, temuan mengungkapkan hal itu
(98 wanita dan 97 pria) (Psychological well being). secara pribadi makna hidup memiliki
hubungan yang kuat dengan kesejahteraan
2. pada studi 1 menggunakan uji regresi subjektif (SWB) dan PWB. Selain itu, dimensi
makna pribadi lebih kuat terkait dengan
3. pada studi 2 menggunakan uji One-way dimensi kognitif SWB daripada dengan PWB.

70
Jurnal Diversita, 6 (1) Juni 2020: 63-76.

Penulis Sampel Penelitian Alat Ukur dan Metode Analisis Data Hasil
ANOVA 2. Dalam Studi 2, pencarian makna hidup
memiliki asosiasi positif dengan SWB dan PWB
di antara mereka remaja akhir yang sudah
memiliki makna substansial dalam kehidupan.
Individu yang berada di hadapan dan bentuk
pencarian memiliki tingkat SWB dan PWB
yang lebih tinggi daripada mereka yang hanya
di bentuk pencarian atau bentuk kehadiran.

3. Hasil menunjukkan bahwa tujuan yang tertanam


dalam konsep makna hidup tampaknya penting
untuk pembentukan kesejahteraan psikologis
(Psychological well being) remaja ketika orang-
orang muda datang untuk membangun tujuan
secara menyeluruh
Jin-long Liang, Lan-xiang 610 orang sampel Kuisioner makna dalam hidup dan Makna hidup (β =. 27, t = 8,34, p =. 00) memiliki
Peng, Si-jie Zhao, Ho-tang kesejahteraan psikologis (Psychological kekuatan dalam menjelaskan secara signifikan; dan
Wu. (2017) well being) nilai β, secara positif menunjukkan bahwa
kebebasan yang lebih besar dan makna hidup akan
Data kuesioner dianalisis menggunakan berarti meningkatkan kesejahteraan psikologis
regresi hierarkis (Psychological well being) yang lebih besar.
Hadi Hashemi Razini, 215 orang peserta termasuk Instrumen yang digunakan dalam studi ini Kesimpulan temuan penelitian menunjukkan
Maryam Ramshini. 84 muda (usia 17-25 tahun), terdiri dari kuesioner makna hidup dan bahwa usia mempengaruhi makna dalam
(2018). 59 setengah baya (Usia 26- skala kesejahteraan psikologis kehidupan dan kesejahteraan psikologis
46 tahun), dan 72 dewasa (Psychological well being). (Psychological well being).
(Usia 65-80 tahun) telah
dipilih dari kota Tehran Analisis data menggunakan Analisis
melalui purposive sampling. varians multivarian (MANOVA)
Pourebrahim, T., Roya Sampel adalah 60 orang Kuesioner makna hidup dan kuesioner Kesejahteraan psikologis, nilai rata-rata kelompok
Rasouli. (2019). dewasa, 60 tua dewasa dan Kesejahteraan psikologis (Psychological orang dewasa lebih tinggi daripada dua kelompok
60 tertua pria dan wanita tua well being) dan Mil Scale lainnya dan usia yang lebih tinggi berarti
yang dipilih di Teheran mengakibatkan penurunan kesejahteraan
Data dianalisis oleh analisis varians psikologis.
multivarian.

71
Suryani Hardjo, Siti Aisyah & Sri Intan Mayasari, Bagaimana Psychological well being Remaja

Penulis Sampel Penelitian Alat Ukur dan Metode Analisis Data Hasil
Tidak ada perbedaan yang signifikan diamati dalam
komponen tujuan dalam hidup dan variabel makna
kehidupan di antara kelompok usia pria. Nilai
berarti orang dewasa kelompok perempuan lebih
tinggi dari dua kelompok lain yang didasarkan pada
kesejahteraan psikologis dan makna kehidupan.

Di antara para wanita, usia yang lebih tinggi


menyebabkan penurunan kesejahteraan psikologis.
Berdasarkan temuan, usia yang lebih tinggi
menyebabkan penurunan kesejahteraan psikologis
dan makna hidup.
J. Ashok, Dr. P. Swati. Sampel terdiri dari 60 orang Kuesioner makna hidup oleh Michael F. Korelasi menggambarkan hubungan positif antara
(2015) remaja. Sampel ditarik Steger, (2005) yang mengukur dua dimensi makna kehidupan dan kesejahteraan
menggunakan teknik kehadiran dan pencarian.
sampling acak. Rentang usia
adalah dari 13-17 tahun. Skala kesejahteraan psikologis
Joaquín García-Alandete, 224 orang perempuan, 109 Skala Meaning in Life (Mil) dan skala Koefisien korelasi Spearman menunjukkan
dkk. (2018) orang laki-laki, rentang usia Psychological well being (Ryff’s) hubungan positif dan signifikan antara MiL dan
17 - 26 tahun, PWB (global dan dimensi). Tes Kruskal-Wallis
menunjukkan perbedaan dalam PWB antara
kurangnya makna, makna tak terbatas, dan
Analisis Data menggunakan The kehadiran kelompok yang berarti, ada perbedaan
Spearman’s coefficient of correlation. antara kehadiran kelompok makna dan kelompok
makna yang signifikan. MiL dikaitkan dengan aspek
kognitif, emosional, dan motivasi yang secara
langsung menunjuk ke PWB: nilai diri positif dan
self acceptansi, persepsi dan pengalaman
kebebasan, tanggung jawab dan penentuan nasib
sendiri, pandangan positif dari kedua kehidupan
secara keseluruhan dan masa depan, tujuan dan
komitmen dari tujuan eksistensial yang signifikan

72
Jurnal Diversita, 6 (1) Juni 2020: 63-76.

Pembahasan oleh kebosanan dan apatis. Hal tersebu dapat


Berdasarkan hasil tinjauan terhadap 9 menjadi stresor tertentu hingga dapat
penelitian diketahui bahwa Maryam menciptakan hambatan dan akhirnya
Hedayatia, dan Mahmoud Khazaei, (2014) mempengaruhi rasa kesejahteraan psikologis
menemukan bahwa depresi menyebabkan seseorang. Jika seseorang menganggap
menurunnya kebahagiaan/kesejahteraan hidupnya bermakna maka dia akan merasa
(Leimkühler, Heller, & Paulus, 2007) dengan lebih sejahtera secara psikologis daripada
memaknai hidup dan merasakan kepuasan mereka yang tidak menganggap hidup mereka
hidup (Peth, & elt, 2012), Werner (2011) bermakna.
melaporkan adanya hubungan signifikan Ryff, 1989 (dalam Joaquín García-
antara kemampuan memaknai hidup dengan Alandete, (2014) menyusun kesejahteraan
kesejahteraan psikologis dan harapan orang psikologis dari kunci eudaimonik, seperti
dewasa, Jafari dan et al. (2010) meneliti pengembangan pribadi dan komitmen untuk
tentang hubungan antara makna hidup dan tantangan kehidupan eksistensial, dan
harapan, kesejahteraan psikologis dan membangun bentuk kesejahteraan Psikologis,
kepuasan hidup. yang meliputi enam dimensi: Penerimaan-Diri
Makna hidup mengacu pada gagasan (penilaian positif terhadap diri sendiri dan
bahwa individu termotivasi untuk kehidupan lampau seseorang), Hubungan
menemukan makna dalam hidup individu Positif (hubungan antarpribadi yang
untuk dapat memahami diri pribadinya berkualitas), Otonomi (rasa penentuan nasib
sendiri dan pentingnya suatu sendiri), Penguasaan Lingkungan, Penguasaan
perasaan/suasana. Kesejahteraan psikologis Lingkungan (kemampuan untuk mengelola
sebagai kesehatan mental positif menurut kehidupan sendiri dan dunia sekitar secara
Parkinson (2006) terdiri dari dua (2) aspek, efektif), Pertumbuhan Pribadi, dan Purpose in
yaitu: aspek hedonis yang berhubungan Life (kepercayaan bahwa kehidupan
dengan Pengalaman subjektif kebahagiaan seseorang berguna dan memiliki perasaan).
dan kepuasan hidup, dan sedangkan aspek Makna hidup dipahami oleh Frankl, 2004,
eudaimonic berhubungan dengan fungsi (dalam Joaquín García-Alandete, 2014)),
psikologis, hubungan baik dengan orang lain, pendiri logoterapi, dalam hal persepsi dan
dan realisasi diri. pengalaman kebebasan dan penentuan nasib
Teori eksistensial menegaskan bahwa sendiri, tanggung jawab dan visi positif dari
orang termotivasi untuk memaknai hidup kehidupan seseorang dan masa depan, tujuan
tersebut lebih dari sekadar dorongan dasar dan pemenuhan tujuan eksistensial,
dan mekanisme pertahanan seperti yang mengintegrasikan penerimaan kesulitan,
ditegaskan oleh Freud (dalam Bano, 2014). kepuasan hidup, dan pemenuhan diri.
Apalagi, “akan untuk memaknai ”adalah Mengalami sebuah kehidupan akan
dorongan manusia yang mendasar dan memiliki bentuk makna dalam diri, sebagai
sifatnya universal. Seseorang yang tidak nilai dari koefisien yang diperoleh dengan
menyadari kemauan untuk memaknai menunjukkan tekad, bentuk utama tujuan dan
kehidupannya akan mengalami kekosongan sasaran, penerimaan diri pribadi, penguasaan
eksistensial dalam hidupnya, kekosongan lingkungan, hubungan interpersonal yang
tersebut termasuk rasa tidak memiliki tujuan, positif, pertumbuhan pribadi, dan otonomi. Di
kurang minat, dan ketidakpedulian. Selain itu mana ukuran efek dimensi yang paling penting
pengalaman berkepanjangan terhadap merujuk pada aspek yang sangat terkait
ketidakberartian dapat menyebabkan dengan motivasi manusia untuk pencapaian
neurosis noogenic, suatu kondisi yang ditandai makna eksistensial, penetapan tujuan yang

73
Suryani Hardjo, Siti Aisyah & Sri Intan Mayasari, Bagaimana Psychological well being Remaja

diasumsikan secara pribadi, mengontrol terintegrasi tentang tujuan dan nilai-nilai. Di


pengalaman dan tanggung jawab atas hidup dalam arti ini, pencarian makna sangat
sendiri, keterbukaan kepada orang lain, dan kondusif bagi pembentukan identitas remaja
realisasi diri (Frankl, 2004, dalam Joaquín ketika kaum muda berusaha untuk memahami
García-Alandete, (2014). lebih lengkap hidup mereka dan membangun
Makna dalam hidup dapat menjadi tujuan menyeluruh yang jelas dibedakan dari
faktor pelindung kesehatan mental, tahap perkembangan sebelumnya (Boyd dan
meningkatkan kepuasan hidup dan Bee 2012; Reker 2005). Individu yang berada
kesejahteraan psikologis (mis., Psarra & di hadapan dan bentuk pencarian memiliki
Kleftaras, 2013; Santos, Magramo, Oguan, tingkat Psychological well being yang lebih
Paat, & Barnachea, 2012; Steger, Oishi, & tinggi daripada mereka yang hanya di bentuk
Kesebir, 2011). Penting untuk memasukkan pencarian atau bentuk kehadiran. Hasil
makna dalam hidup dalam proses konseling, menunjukkan bahwa tujuan yang tertanam
untuk mengembangkan konseling yang dalam konsep makna dalam kehidupan
berpusat pada makna (mis., Adams, 2012; Cox tampaknya penting untuk pembentukan
& Klinger, 2004, 2011; Graber, 2004; Savickas, kesejahteraan remaja ketika orang-orang
2003; Wong, 1998), fokus pada fungsi dan muda datang untuk membangun tujuan secara
kekuatan positif pribadi, dan menyeluruh. Individu yang berada di hadapan
mengintegrasikan kedua karakteristik pribadi dan bentuk pencarian memiliki tingkat SWB
dan keadaan dan nilai-nilai budaya. dan PWB yang lebih tinggi daripada mereka
Dariusz, Krok (2018), menemukan yang hanya di bentuk pencarian atau bentuk
bahwa makna hidup memainkan peran kehadiran. Hasil menunjukkan bahwa tujuan
penting pada masa remaja akhir. Saat yang tertanam dalam konsep makna dalam
menghadapi situasi dan peristiwa baru, kaum kehidupan tampaknya penting untuk
muda mencoba menafsirkan dan mengatur pembentukan kesejahteraan remaja ketika
pengalaman mereka dengan mengidentifikasi orang-orang muda datang untuk membangun
aspek-aspek penting dari kehidupan pribadi tujuan secara menyeluruh.
dan sosial mereka, dan menemukan makna Jin-long Liang, Lan-xiang Peng, Si-jie
yang lebih dalam terhadap hidup mereka Zhao, Ho-tang Wu. (2017) menemukan bahwa
(Kiang dan Fuligni 2010; Reker 2005). kesejahteraan psikologis terkait erat dengan
Dimensi kehadiran dan pencarian dapat kesadaran individu bahwa ia telah, atau akan
memainkan peran yang berbeda dalam memiliki, kehidupan yang bermakna dan
kehidupan remaja seperti mereka secara aktif memuaskan diri (Keyes, Shmotkin, & Ryff,
mencoba memperdalam pemahaman mereka 2002) . Beberapa studi telah menemukan
tentang pentingnya dan tujuan dari diri bahwa kesejahteraan psikologis dapat
mereka sendiri dan kehidupan mereka. Dari meningkatkan ketahanan, daya tahan, dan
perspektif umur, orang-orang muda optimisme (Salsman et al., 2014). Selain itu,
menunjukkan karakteristik khusus terkait mempertahankan rasa yang kuat psikologis
dengan menafsirkan dan mengatur kesejahteraan dalam kehidupan individu
pengalaman mereka, meraih tujuan-tujuan kemudian dapat membantunya untuk menjaga
penting, dan memahami dunia dan diri kesehatan fisik dan kekuatan (Gale, Cooper,
mereka sendiri (Boyd dan Bee 2012; Dezutter Deary, & Aihie Sayer, 2014). Bahkan, memiliki
et al. 2014). Remaja akhir adalah tahap arti yang jelas dari makna pekerjaan
perkembangan di mana individu berjuang seseorang-dibantu oleh semangat komunal di
untuk memahami dunia dan diri mereka tempat kerja-serta rasa psikologis
sendiri, dan untuk mencapai pandangan yang kesejahteraan dan makna dalam hidup jelas

74
Jurnal Diversita, 6 (1) Juni 2020: 63-76.

semua memainkan bagian penting dalam kehidupan, masa depan dan diri sendiri,
setiap pengembangan individu. Ketiga faktor pencapaian tujuan eksistensial, penerimaan
ini jelas saling terkait atau berkorelasi. Integratif dari kemalangan, kehidupan
Hadi Hashemi Razini, Maryam kepuasan, dan realisasi diri. Pada gilirannya,
Ramshini. (2018) berpendapat bahwa Ryff (1989) menyatakan bahwa kebaikan
Menemukan makna dalam kehidupan dan terbesar bagi individu adalah penentuan nasib
psikologis kesejahteraan dianggap sebagai sendiri, dan pencapaian tujuan, aktualisasi
faktor terpenting dalam mental Kesehatan dan potensi pribadi, komitmen dengan tantangan
kebahagiaan. Mengingat sikap negatif dan eksistensial, dan realisasi diri. Selanjutnya,
skema mengenai usia tua, tampaknya usia Ryff mengusulkan model kesejahteraan
muda dan dewasa adalah lebih baik dalam hal psikologis (Psychological well being)
kecerdasan dan menemukan makna dalam mencakup enam dimensi: penerimaan diri
hidup, kesehatan mental, kualitas kehidupan, (positif evaluasi diri dan evaluasi positif
dan kesejahteraan psikologis. Selanjutnya terhadap kehidupan seseorang), Hubungan
Pourebrahim, T., Roya Rasouli. (2019) positif (hubungan interpersonal yang
mengemukakan bahwa kedewasaan dikaitkan memuaskan kualitas tinggi), otonomi (rasa
dengan banyak tantangan yang membutuhkan penentuan nasib sendiri), Lingkungan
kemampuan beradaptasi. Perbedaan antara penguasaan (kapasitas untuk mengelola
orang dewasa dan orang dewasa yang lebih kehidupan seseoranglingkungan yang efisien),
tua penting untuk beradaptasi dengan tujuan dalam hidup (keyakinan bahwa
tantangan ini dan fasilitator adaptasi. kehidupan seseorang berguna dan bermakna),
kesejahteraan psikologis bervariasi di antara dan pertumbuhan pribadi (indera
pria dan kelompok usia wanita. Oleh karena pertumbuhan dan perkembangan seseorang).
itu, studi lebih lanjut diperlukan untuk Keyes, Shmotkin, & Ryff, 2002). Oleh karena
mengidentifikasi sumber daya yang dapat itu, PWB mencakup karakteristik pribadi yang
membantu untuk menyesuaikan diri untuk terkait dengan mental yang positif berfungsi
menghadapi ke usia selanjutnya dan harus (Ryan & Huta, 2009).
dipertimbangkan dalam layanan kesehatan
mental untuk mencegah penurunan SIMPULAN
kesejahteraan psikologis dan makna Berdasarkan hasil analisis terhadap 9
kehidupan. jurnal diketahui bahwa penelitian ini telah
Joaquín García-Alandete, dkk. (2018)
memberikan wawasan untuk makna hidup
Makna hidup dan kesejahteraan psikologis
dan Psychological well being
muncul paga orang dewasa yang mengalami
kepuasan dalam kehidupan menemukan
(kesejahteraan psikologis) siswa dari
kehidupan yang bermakna, keadaan ini sangat masa remaja awal dan akhir. Jika
penting dalam perkembangan di masa dewasa, seseorang menganggap hidupnya
mungkin lebih dari pada periode lain dalam bermakna maka dia akan merasa lebih
hidup karena karakter transisinya dan sifat sejahtera secara psikologis daripada
fitur-fiturnya, dalam masyarakat Barat (KINS, mereka yang tidak menganggap hidup
Beyers, Soenens, & Vansteenkiste, 2009 & mereka bermakna, bahwa makna hidup
Keren, 2014). Menurut Frankl (2004), makna memainkan peran penting pada masa
hidup (MiL) adalah prinsip motivasi utama remaja akhir. Saat menghadapi situasi dan
manusia. MiL terkait dengan persepsi dan
peristiwa baru, kaum muda mencoba
pengalaman kebebasan dan tanggung jawab
menafsirkan dan mengatur pengalaman
serta penentuan nasib sendiri, persepsi

75
Suryani Hardjo, Siti Aisyah & Sri Intan Mayasari, Bagaimana Psychological well being Remaja

mereka dengan mengidentifikasi aspek- adult hope. Academic World Education and
Research Center. Published by Elsevier Ltd.
aspek penting dari kehidupan pribadi dan
doi: 10.1016/j.sbspro.2013.12.753
sosial mereka, dan menemukan makna Michael F. Steger and Patricia Frazier, (2015).
yang lebih dalam terhadap hidup mereka Meaning in Life: One Link in the Chain
From Religiousness to Well-Being. Journal
keadaan tersebut menjadi faktor yang
of Counseling Psychology Copyright 2005
membentuk keadaan Psychological well by the American Psychological Association.
being individu semakin baik. 2005, Vol. 52, No. 4, 574–582. DOI:
10.1037/0022-0167.52.4.574
Pourebrahim, T., Roya Rasouli. (2019). Meaning of
DAFTAR PUSTAKA Life and Psychological Well-Being during
Bano, A. (2014). Impact Of Meaning In Life On Adult, Older Adult and Oldest Old. Elderly
Psychological well being And Stress Among Health Journal 2019; 5(1): 40-46. Shahid
University Students. Existenzanalyse, 21–25. Sadoughi University of Medical Sciences,
Dariusz Krok. 2018. When is Meaning in Life Most Yazd, Iran. DOI : 10.18502/ehj.v5i1.1198.
Beneficial to Young People? Styles of Psarra, E., & Kleftaras, G. (2013). Adaptation to
Meaning in Life and Well-Being Among physical disabilities: The role of meaning in
Late Adolescents. Institute of Family life and depression. The European. Journal
Sciences, Opole University, ul. Drzymały., of Counselling Psychology, 2(1), 79-99.
Poland Journal of Adult Development doi:10.5964/ejcop.v2i1.7
(2018) 25:96–106.
García-alandete, J., Martínez, E. R., Sellés, P., &
Soucase, B. (2015). Meaning in Life and
Psychological Well-Being in Spanish
Emerging Adults. Acta Colombiana de
Psicología, 21(1), 196–205.
García-Alandete. J (2018). Does Meaning in Life
Predict Psychological Well-Being? An
Analysis Using the Spanish Versions of the
Purpose-In-Life Test and the Ryff’s Scales.
The European Journal of Counselling
Psychology, 2015, Vol. 3(2), 89–98,
doi:10.5964/ejcop.v3i2.27.
Hadi Hashemi Razini, dan Maryam Ramshini.
(2018). Investigating the Meaning of Life
and Psychological Well-being, in Youth,
Adults, and Elderly (A Comparative Study
of Three Age Groups). Iranian Journal of
Ageing. 2018; 13(2):182-197.
doi.org/10.32598/sija.13.2.182
J. Ashok, Dr. P. Swati. (2015). Impact of Meaning
in Life on Psychological well being among
Street Children. International Journal of
Science and Research (IJSR) ISSN (Online):
2319-7064 Index Copernicus Value (2015):
78.96 | Impact Factor (2015): 6.391
Jin-long Liang, Lan-xiang Peng, Si-jie Zhao2, Ho-
tang Wu. (2017). Relationship among
Workplace Spirituality, Meaning in Life,
and Psychological Well-being. Universal
Journal of Educational Research 5(6): 1008-
1013, DOI: 10.13189/ujer.2017.050613
Maryam Hedayati, M.A. Mahmoud Khazaei.
(2013). An Investigation of the relationship
between depression, meaning in life and

76

Anda mungkin juga menyukai