Anda di halaman 1dari 3

INSTRUMEN PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN

Oleh

Nugroho Dwi Susilowati


NIM 162310101072

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan manggunakan kuesioner.


Kuesioner merupakan serangkaian daftar pertanyaan yaitu partisipan mencatat sendiri

A. Alat Ukur
1. Alat ukur mekanisme koping
Alat ukur strategi mekanisme koping yang digunakan adalah alat ukur The Way of
Coping Cheklist (WCCL) yang dibual oleh Vitaliano Russo, Carr, Maluro & Becker
(1985). WCCL merupakan alat ukur yang relatif baru untuk mengukur strategi koping
dimana alat ukur ini diperoleh dari teori Lazarus. Secara keseluruhan WCCL terdiri dari
42 item, yaitu strategi berdokus pada masalah ada 15 item dan strategi berfokus pada
emosi terdiri dari 26 item dimana pada faktor avoidance ada 10 item, wishful thinking
ada 8 item, blame self ada 3 item dan seek of social suport ada 6 item.
Sebelum dilakukan uji coba, alat ukur The Way of Coping Checklist diadaptasi
dengan cara melakukan penerjemahan setiap item dari bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia. Setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, beberapa struktur kalimat
dan kata-kata diubah supaya lebih dipahami saat dibaca tanpa mengubah makna dari item
tersebut. Selanjutnya, alat ukur ini dikonsultasikan kepada pembimbing untuk dilakukan
penilaian (expert judgement). Hasil dari konsultasi tersebut yaitu bahwa item-item masih
butuh revisi karena konteks masalah atau kesulitan pada item belum spesifik. Dari item-
item yang ada dalam WCCL, peneliti dan pembimbing sebagai expert judgement
melakukan pengembangan dan revisi kata per kata. Dari hasil revisi, alat ukur strategi
coping menjadi 28 item yang terdiri dari 14 item strategi berfokus masalah dan 14 item
berfokus emosi. Pada strategi berfokus emosi, ada tiga item untuk mengukur faktor
blame self, empat item untuk wishful thinking, tiga item untuk avoidance, dan empat
item untuk seeks social support.
Dari hasil pengujian reliabilitas, diperoleh koefiesien Alpha sebesar 0.904 secara
keseluruhan, 0.906 pada strategi coping berfokus masalah, dan 0.718 pada strategi
coping berfokus emosi. Koefisien Alpha yang didapat ini sudah melebihi batasan
koefisien reliabilitas yang dapat diterima menurut Kaplan dan Saccuzo (1997) yaitu
antara 0,7. Ini berarti alat ukur ini sudah memenuhi syarat dasar yaitu reliabilitas yang
baik agar digunakan dalam suatu penelitian.
2. Alat ukur tingkat depresi
Peneliti menggunakan instrumen Hamilton Depression Rating Scale yang telah
diterjemahkan dalam bahasa indonesia oleh Asupah (2013) untuk mengukur tingkat
depresi pasien diabetes melitus. Kuesioner terdiri dari 16 item pertanyaan terkait tingkat
depresi pasien diabetes melitus. Rentang nilai yang mungkin diperoleh pasien dalam
menjawab kuesioner adalah 8-50. Pasien akan di kategorikan tingkat depresi ringan
dengan nilai 8-13, depresi sedang dengan nilai 14-18, depresi berat dengan nilai 19-22,
depresi sangat berat dengan nilai 23-50.
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benarbenar mengukur
apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrumen valid apabila mampu mengukur
apa yang diinginkan serta dapat mengukap data dari variabel yang diteliti dengan tepat.
Ketepatan data tersebut dapat diketahui dengan mengguanakn teknik uji validitas.
Instrumen Hamilton Depression Rating Scalle (HDRS) sudah teruji validitas setiap tahun
dan terakhir uji validitas HDRS pada tahun 2012 oleh Asupah dengan nilai uji
validitasnya 0,600.
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2002). Pengujian reliabilitas digunakan
dengan rumus koefisien reliabilitas alpha cronbach. Rumus ini dipilih karena kuesioner
yang digunakan berbentuk skala likert dengan jawaban tidak ada, ringan, sedang, parah.
Nilai reliabilitas instrumen diperoleh adalah dengan membandingkan nilai rtabel dengan
alpha, dengan indek reabilitas yang diperoleh paling tidak mencapai lebih dari 0,60
sampai mendekati satu. Pernyataan dikatakan reliabel dengan ketentuan bila alpha lebih
besar dari pada rtabel (0,60) (Sugiono,2007). Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)
sudah teruji reliabilitas pada tahun 2012 oleh Azim dan nilai r tabel 0,60 sudah reliabel
karena dengan ketentuan bila alpha lebih besar dari pada r tabel (0,60).
B. Alasan pemilihan alat ukur
Alasan peneliti memilih kuesioner tersebut karena kuesioner tersebut merupakan
kuesioner baku yang dapat digunakan. Selain itu sudah teruji validitas dan reabilititas
pada setiap kuesioner yang hasilnya semua kuesioner yang dipilih memiliki syarat uji
dan dianggap valid.
C. Surat Izin Penggunaan Kuesioner

Anda mungkin juga menyukai